Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MANAJEMEN KAS DALAM KEUANGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu Dr. SYAHRIYAH SEMAUN, S.E, M.M

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

RESKY AMELYA PUTRY 2220203862201058

NUR REZKI ASKINA 2220203862201059

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan nikmat Alla
h sehingga tugas Penyusunan Makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam juga
mari kita hadiahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan lengk
ap dengan sahabatnya sekalian.

Tujuan utama dari penyusunan makalah dengan judul “Manajemen Kas Dalam
Keungan” adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Keuangan oleh i
bu Dr. SYAHRIAH SEMAUN, S.E, M.M. Kami selaku penulis mengucapkan terima k
asih kepada ibu Dr. SYAHRIAH SEMAUN, S.E, M.M dan kepada semua orang yang t
elah mengarahkan dan membantu dalam penyelesaikan Penyusunan Makalah ini.

Adapun kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf ya
ng sebesar-besarnya, dan kami juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para p
embaca agar penyusunan makalah ini dapat lebih sempurna lagi

Parepare, 04 okt 2023

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. iii
B. Rumusan Masalah ........................................................................ iv
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Teori Manajemen Kas........................................ 1
B. Analisis Aliran Kas...................................................................... 7
C. Fungsi Manajemen Kas............................................................... 12
D. Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas................13
E. Motif memiliki Kas....................................................................14
F. Unsur-unsur Manajemen Kas.....................................................15
G. Model-Model Manajemen Kas...................................................16
H. Portofolio investasi.....................................................................22
I. Siklus Manajemen Kas................................................................23
J. Tujuan Manajemen Kas..............................................................24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 26
B. Saran ............................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 28

BAB 1

PENDAHULUAN
ii
A.Latar belakang

Pada sebuah perusahaan, tentunya memiliki suatu tujuan tertentu yang mana t
ujuan ini harus dapat menjamin kelanjutan dari perusahaan tersebut. Tentunya, suatu tu
juan dari setiap perusahaan tersebut berbeda-beda, tergantung dari perusahaan tersebut
berjenis dan berbentuk seperti apa. Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan
oleh perusahaan tersebut, perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber yang ada. Su
mber yang dimaksud, salah satunya yaitu dengan bagaimana cara perusahaan dapat me
ngelola Kas perusahaan dengan efisien, yang mana diharapkan dapat membantu perus
ahaan dalam mencapai suatu tujuan dari perusahaan.

Hal inilah, yang membuat adanya Manajemen kas itu sangat penting. Karena, ji
ka tidak adanya manajemen kas tersebut, perusahaan akan sulit bertransaksi dengan pi
hak lain. Oleh karena itulah, manajemen kas adalah suatu keharusan bagi setiap perusa
haan, baik dalam perusahaan dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah peru
sahaan yang dapat mengelola Kas dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan y
ang telah diakukan dijamin akan lebih mudah mengembangkan perusahaannya. Karen
a dengan adanya Manajemen Kas yang baik inilah, perusahaan dapat dengan mudah m
enyediakan berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan dengan tepat waktu tanpa haru
s menghadapi masalah kekurangan Kas. Begitupun juga pada Bank syariah, adanya M
anajemen Kas juga sangat berpengaruh terhadap Likuiditas dari Bank tersebut.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian dan teori manajemen kas


2. Jelaskan Analisis aliran kas dan Fingsi manajemen Kas

iii
3. Bagaimana faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas dan apa saja
motif memiliki kas?
4. Bagaimana Model model manajemen kas dan Siklusnya
5. Apa tujuan Manajemen Kas

C.Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian dan teori manajemen kas


2. Mengetahui analisis aliran kas dan apa saja fungsu manajemen kas
3. Mengetahui faktor apa saja yang mepengaruhi besarnya persediaan kas dan
bagaimana metif memili kas
4. Memepelajari Model-meodel Manajemen Kas dan siklusnya
5. Mengetahui tujuan manajemen kas

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian dan Teori Manajemen Kas

a.Pengertian Kas

Kas merupakan bentuk aktiva yang paling liquid, yang bisa dipergunakan seger
a untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Karena sifat liquidnya tersebut, ka
s memberikankeuntungan yang paling rendah.

Kas berbeda dengan aktiva-aktiva lainnya yang memiliki untungyang besar sep
erti obligasi, saham dan surat berharga lain. Meskipun keuntungan yang dihasilkanole
h kas dianggap relative kecil akan tetapi kas juga harus digunakan. Manajemen secara
rutinmengalirkan dana untuk berjalannya perusahaan, karena kas akan produktif pada
saat dikeluarkanuntuk digunakan dengan dengan harapan uang yang dikeluarkan terse
but dapat menghasilkankeuntungan dimasa mendatang.Arti dari kas lain yaitu sebagai
uang tunai yang berada dalam perusahaan atau pos-pos lainyang dalam waktu tertentu
atau dalam waktu dekat dapat diuagkan atau dicairkan yang bergunasebagai suatu alat
pembayaran kebutuhan finacial perusahaan dan mempunyai sifat tinggili kuiditasnya.
Kas juga tidak hanya meliputi uang tunai atau saldo kas dalam perusahaan(cash onhan
d) tetapi mencakup semua kas yang dimiliki perusahaan baik di bank(cash in bank), ce
k dan bilyet giro.

Menurut John Maynard Keynes ada tiga alasan untuk menyimpan kas. Yaitu m
otif transaksi, (2) motif spekulatif, (3) motif berjaga-jaga. Motif transaksi yaitu kas dip
erlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau melakukan pembayaran seperti tr
ansaksi pembelian, pembayaran gaji karyawan, pembayaran pajak, dividen, pembayara
n tagihan listrik dan tagihantelepon serta transaksi lainnya yang berhubungan dengan k
egiatan operasional perusahaan sehari-hari. Yang kedua motif spekulatif yaitu untuk m
engambil peluang keuntungan dan menghindari perusahaan dari resiko kerugian sepert
i mengambil keuntungan dari kesempatan dari kesempatansementara dalam turunnya h
arga bahan mentah yang menjadi penunjang utama produksi ataukegiatan operasional
perusahaan. Dan yang terakhir adalah motif berjaga-jaga yakni untuk mengantisipasi k
ejadian dimasa yang akan datang yang sangat mengandung ketidakpastian danmenjaga
keselamatan perusahaan jika sewaktu-waktu diperlukan kas, Jika saldo kas masuk dan

1
kaskeluar selalu stabil dan jelas maka hal ini akan semakin sedikit kebutuhan akan kas
untuk berjaga- jaga. Saat ini banyak perusahaan yang mengesampingkan motif spekula
si dan lebih memfokuskandana kas untuk keperluan motif transaksi dan motif berjaga-
jaga oleh karena itu kebutuhan ini dapatdipenuhi dengan menyimpan dana kas dan me
nyimpan sekuritas yang dapat dijual yang akan masuk kedalam aktiva ekuivalen kas1

Sumber Kas

a. Hasil Penjualan tunai dan penerimaan piutang

b. Penjualan aktiva tetap

c. Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik

.d. Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll

e. Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex:bunga)

f.Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak da
ri periode sebelumnya

Penggunaan Kas

1.Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB,BTK,BOP)

2.Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang
3.Pembelian aktiva tetap

4.Pembelian kembali saham yang beredar

5.Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik

6.Pembayaran hutang jangka pendek atau Panjang

7.Pembayaran sewa, bunga, pajak dll.

8. Pembelian barang dagangan dengan tunai

9.Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelians upplies


kantor, biaya iklan, dll.

10.Pengeluaran kas untuk membayar de)iden.

b. Pengertian Manajemen Kas


1
Hlm 115,dasar-dasar manajemen kas, Suad Husnan dan Enny Pudjastuti (2015)edisi ketujuh
2
Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur ar
us kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan i
dle cash dan perencanaan cash. Manajer keuangan harus mampu untuk mengelola uan
g masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan.

Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi terdapat dua macam aliran kas.
Pertama aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)Aliran k
as masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan (penerimaan uang), misalny
a perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan atau laba perusahaan. Uang kas m
asuk dapat pula diperoleh dari bunga yang diperoleh dari hasil investasi atau pendapat
an di luar usaha serta dapat pula diperoleh dari pinjaman pihak lain (misalnya, bank) at
aupun dana hibah. Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusa
haan untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku, memba
yar gajiupah, pajak, atau biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa sejumla
h uang yang digunakan untuk melakukan investasi baik yang berkaitan dengan bidang
usaha maupun tidak.

Aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan terus-menerus terjadi sepanjan
g perusahaan terus beroperasi. Oleh karena itu pihak manajemen perlu mengatur baik
aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah
yang masuk selalu lebih besar ketimbang uang keluar. Dengan demikian, keseimbanga
n cash flow perusahaan dapat terjamin.

Apabila jumlah kas terlalu kecil akan berbahaya bagi perusahaan, karena akan
mengakibatkan hambatan bagi pengeluaran untuk berbagai pembayaran perusahaan. D
ampak kekurangan kas ini cukup besar, misalnya menyangkut kepercayaan pelanggan
kepada kita, apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya pada saat ditag
ih. Kemudian dampak lain kemungkinan perusahaan tidak mampu untuk menutupi bia
ya-biaya yang sudah menjadi beban perusahaan. Kekurangan kas dapat juga mengham
bat operasi perusahaan karena tidak mampu membeli bahan baku atau membayar gaji
karyawan.

Sebaliknya apabila uang kas terlalu besar, ketimbang pengeluaran kas yang dib
utuhkan juga kurang baik. Artinya, kemungkinan ada uang Jadi, arus kas perlu diatur a
tau dikelola sedemikian rupa agar uang kas mengganggur, alias tidak memberikan pen

3
ghasilan kepada perusahaan. jangan terlalu kecil dan jangan pula terlalu over atau berl
ebihan.

Keberadaan kas berkaitan erat dengan likuiditas perusahaan dari materi sebelu
mnya sudah dijelaskan bahwa likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk me
mbayar seluruh kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Dalam hal ini manajemen perl
u menjaga jangan sampai perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya (illikuid) pa
da saat ditagih. Oleh karena manajemen kas yang berkaitan dengan likuiditas perusaha
an diukur dari, current ratio, quick ratio dan cash ratio.

Sementara itu pengertian idle cash atau uang menganggur adalah sejumlah dan
a yang tidak atau belum dimanfaatkan. Tentunya manajer perusahaan harus mampu un
tuk memanfaatkan dana yang menganggur ini untuk diinvestasikan ke berbagai investa
si yang dianggap paling menguntungkan. Uang menganggur akan mengakibatkan biay
a bagi perusahaan akibat hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan jika dii
nvestasikan di tempat lain.

Yang paling penting dalam manajemen kas seorang manajer keuangan dituntut
harus mampu membuat perencanaan kas yang matang untuk suatu periode kegiatan mi
salnya. Kebutuhan kas perlu direncanakan sebaik mungkin baik kas keluar dan kas ma
sukKebutuhan kas ini perlu dibuatkan secara detail dalam anggaran kas yang membuat
penerimaan dan pengeluaran kas untuk satu periode.

Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan anggaran kas, adal
ah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Penerimaan kas.

2. Pengeluaran kas.

3. Perubahan kas bersih dalam periode yang bersangkutan

4. Kebutuhan kas baru.

2
Adapun beberapa teknik pengelolaan kas agar diperoleh jumlah kas yang efisien, yait
u sebagai berikut.

2
Hery, Pengendalian Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Kencana, Jakarta, 2014, hal. 28
4
1.Memanfaatkan masa mengambang/floatMasa mengambang didefinisikan sebagai pe
rbedaan antara saldo yang diperlihatkan dalam buku cek dan saldo pada catatan bank.
Untuk pengelolaan kas yang lebih efisien maka diusahakan penagihan dan proses kliri
ng cek lebih cepat sehingga diterima lebih banyak cek dan lebih cepat masuk ke saldo
rekening kita.Sebaiknya untuk pembayaran diusahakan float yang lebih lama dan lebih
sedikit jumlahnya

.2.Mempercepat penerimaanAda banyak cara mempercepat penerimaan misalnya pem


bayaran di muka, misalnya dimintamembuka cek mundur.

3.Memperlambat pembayaranBeberapa cara yang lazim dilakukan misalnya membuka


bilyet giro dengan tanggal mundur untuk tagihan jatuh tempo

c.Teori manajemen kas

Menurut Megantara, dkk (2006), manajemen kas adalah pengelolaan kas yang dimi
liki oleh suatu entitas dengan memperhatikan upaya-upaya pengendalian yang baik seh
ingga dapat digunakan secara efisien dan efektif dalam aktivitas operasional entitas ter
sebut.

Menurut Ambarwati (2010), manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perus
ahaan yang mengatur arus kas (cash Flow) untuk mempertahankan likuiditas perusaha
an serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash.

Menurut Murwanto (2006), manajemen kas adalah strategi dan proses untuk menge
lola secara efektif dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-saldo kas yang ada.

Menurut Sudana (2011), manajemen kas adalah strategi untuk menjaga saldo kas perus
ahaan yang cukup untuk menjalankan aktivitas usaha yang normal.

Ada banyak sekali pengertian tentang kas, baik dari sisi perundang-undangan maup
undari sisi teori/konsep ekonomi.

1. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara

Konsep-konsep, Unsur-unsur dan Current Issue Manajemen Kas Sektor Publik 3 Kas
Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan olehMenteri Keuang
anselaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara

5
danmembayar seluruh pengeluaran negara. Dengan demikian kas dalam pengertian un
dang-undang ini semua uang negara yang bersumber dari seluruh penerimaan negara d
andigunakan untuk membayar seluruh pengeluaran negara.

2. Menurut Standar Akuntansi Pemerintah

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakanun
tuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uangd
aerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh p
enerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang
negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.

3. Menurut Standar Akuntansi Keuangan

Kas terdiri dari saldo kas(cash on hand)dan rekening giro setara kas(cashequivalent ) a
dalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengancepat da
pat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilaiyang
signifikan.Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan u
ntuk investasi atautujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus
segera dapat diubahmenjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpamenghadapi r
isiko perubahan nilai yangsignifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi
syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan at
au kurang dari tanggal perolehannya.Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk set
ara kas, kecuali substansi investasisaham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, sa
ham preferen yang dibeli dan akansegera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemp
tion date) telah ditentukan

B.Analisis Aliran Kas

Kas suatu perusahaan harus dikelola dengan baik. Sebab, ia merupakan jantung
yang mengerakkan semua kegiatan, khususnya kegiatan operasi rutin. Suatu perusahaa
n yang kekurangan kas akan kehilangan kepercayaan dari luar dan dari dalam perusaha
an. Pihak luar akan tidak percaya bila tagihannya tidak dibayar tepat waktu, dan pihak
dalam terutama buruh akan tidak percaya bila upahnya tidak dibayar tepat waktu.

6
Jika perusahaan kehilangan kepercayaan dari buruhnya dan pemasoknya (kredi
turnya) perusahaan tersebut lambat laun akan bangkrut. Buruh mulai tidak loyal dan ti
dak produktif, pemasok dan kreditur mulai tidak mengadakan transaksi bisnis dengan
baik. Akibatnya, produk berkualitas rendah dan sulit masuk pasar. Kebangkrutan menu
nggunya. Oleh sebab itu, kas harus dikelola dengan baik, jujur, hati-hati, dan professio
nal.

Analisis arus kas dapat menunjukan pergerakan arus kas dari mana sumber kas
di peroleh dan kemana di alirkannya.Basanya dalam laporan arus kas diperolehdari tig
a sumber operasional, Pembiayaan, dan investasi. Dari struktur arus dana inikita liat ke
mampuan dana operasional yang di pakai dan disedot untuk modal kerja.Arus kas dap
at juga memprediksi arus kas

Pada sebuah perusahaan, terdapat yang namanya aliran kas, nah aliran kas terse
but terbagi menjadi dua, yaitu: Aliran kas masuk dan juga Aliran kas keluar, kemudian
Aliran kas adapula yang bersifat kontinyu dan tidak kontinyu. Berikut merupakan cont
oh dari masing-masing Aliran Kas:

1. Aliran kas masuk kontinyu, contohnya seperti hasil penjualan produk yang dilakuka
n secara tunai, dan juga penerimaan piutang.

2. Aliran kas masuk intermittent, contohnya seperti pendapatan dari penyertaan pemili
k perusahaan, penjualan saham, dan penerimaan kredit yang berasal dari Bank.

3. Aliraan kas keluar kontinyu, contohnya seperti untuk pembelian bahan belum jadi at
au bahan mentah, dan juga gaji karyawan.

4. Aliran kas keluar intermittent, contohnya seperti pengeluaran untuk pembayaran div
iden, pembayaran angsuran hutang untuk pembelian kembali saham

7
Keuntungan Memiliki Kas Yang Cukup

Perusahaan yang memiliki kas yang cukup adalah perusahaan yang memiliki reputasi
bisnis yang baik, karena semua transaksi dan utang-utangnya dapat dibayar tepat pada
waktunya. Di samping itu, perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan dari
pembelian bahan baku atau barang dagangannya karena dapat melakukan pembelian
tunai dengan memperoleh diskon. Misal, term of trade 2/10, net 30, jika debitur
membayar dalam waktu 30 hari, maka ia tidak memperoleh diskon, dan jika debitur
membayar 10 hari dari tanggal pembelian, maka ia akan memperoleh diskon 2%.
Berdasar data itu dapat dihitung besarnya biaya modal jika perusahaan tidak
mengambil diskon adalah sebagai berikut

Persentase (% )
Biaya= x 365
( 100− % diskon perluasan terkℎir ) − persen diskon

2
Biaya = X 365
( 100− 230 ) −10
8
= 0,0204X 18,25

=0,3723

=37,23%

Itu menunjukkan bahwa sesungguhnya besarnya biaya tahunan sebesar 37%.


Jika perusahaan tidak mengambil potongan tunai atau tunai discount, perusahaan akan
menanggung biaya 37,23% per tahun. Manajemen keuangan yang profesional dapat
dipastikan perusahaan akan mengambil potongan tunai. Jika kasnya tidak cukup,
perusahaan dapat mengambil pendanaan/pembiayaan dari bank untuk membeli tunai.
Jika besarnya biaya pembiayaan dibawah 37,23%, perusahaan akan mengambil
pembiayaan, dan jika besarnya biaya pembiayaan diatas 37,23%, perusahaan bersedia
kehilangan potongan tunai, artinya perusahaan akan membayar utang dagangnya
dalam waktu 30 hari dari tanggal pembelian

Misalnya dalam satu tahun jumlah pembelian Rp1.000 margin bank 20% per
tahun. Perusahaan akan mengambil potongan tunai atas pembeliannya, dan perusahaan
akan memperoleh keuntungan walaupun pembeliannya itu dibayar dengan pembiayaan
dari bank. Teknik perhitungannya :

Potongan pembelian 37,23% x Rp 1.000 = Rp 372,30

Pembayaran margin bank 20% x Rp 1.000 = Rp 200,00

Keuntungan atas pembelian tunai = Rp 172,30

Perusahaan yang memiliki posisi kas kuat, perusahaan memiliki kekuatan tawar tinggi
kepada pemasok; perusahaan dapat tawar menawar besarnya potongan tunai;
perusahaan dapat memilih pemasok yang baik. Di samping itu, perusahaan memiliki
reputasi terhormat karena dapat memenuhi semua kewajibannya tepat waktu

Ide umum manajemen kas adalah mempercepat pengumpulan penerimaan kas


dan memperlambat pembayaran kas. Perusahaan ingin mempercepat pengumpulan
piutang dagang sehingga dapat memanfaatkan uang tersebut lebih cepat. Sebaliknya,
perusahaan ingin memperlambat pembayaran kewajiban dagang tetapi tanpa
mengurangi financing standing perusahaan di mata para pemberi pembiayaan.
Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan teknik yang canggih untuk

9
mempercepat pengumpulan penerimaan kas dan mengontrol secara ketat pengeluaran
kas kita.

Pertimbangan pertama adalah mempercepat pengumpulan piutang, dimulai dan


langkah yang diambil perusahaan tentang waktu menjual produk atau jasa sampai
piutang dan pelanggan dapat dikumpulkan menjadi dana perusahaan yang siap untuk
digunakan.

Beberapa metode yang didisain untuk mempercepat proses pengumpulan piutang


adalah:

1. Mempercepat persiapan dan pengiriman "invoice" (kertas tagihan dari penjual


kepada pembeli, berisi catatan produk yang dibeli, harganya dan tenggang waktu
pembayarannya).

2. Mempercepat pengiriman pembayaran dan para pelanggan kepada perusahaan.

3. Mengurangi waktu saat pembayaran diterima oleh perusahaan yang tetap


merupakan dana yang belum terkumpul

Adapun beberapa cara untuk mempercepat proses pengumpulan dalam rangka


memiliki lebih banyak dana yang siap digunakan adalah:

Earlier Billing

Cara mempercepat pengumpulan piutang dengan mengirimkan tagihan kepada


pelanggan lebih awal. Pelanggan umumnya memiliki kebiasaan membayar kepada
perusahaan secara berbeda. Beberapa pelanggan membayar tagihan mereka tepat
waktu atau lebih cepat dan jatuh temponya. Sementara yang lain membayar segera
setelah menerima tagihan. Dalam setiap kejadian persiapan mempercepat dan
mengirim tagihan lebih awal akan menghasilkan pembayaran yang lebih cepat, karena
penerimaan tagihan lebih awal dan menghasilkan discount serta tanggal seharusnya
lebih awal. Komputerisasi tagihan dapat digunakan untuk mencapai hal itu dengan
sukses

Tagihan dapat dihilangkan seluruhnya melalui penggunaan "pre authorized


debit" yaitu transfer dana dan rekening bank pelanggan kepada rekening bank
perusahaan. Pelanggan menandatangani perjanjian dengan perusahaan untuk

10
mengizinkan perusahaan secara otomatis mendebitkan rekening pelanggan di bank
pada tanggal yang ditentukan dan mentransferkannya ke bank Perusahaan

Lox Box System

Perusahaan menyewa kotak pos lokal memberi kuasa kepada banknya untuk
mengambil kiriman uang di dalam kotak tersebut. Pelanggan dikirimi tagihan dengan
perintah untuk mengirimkan pembayarannya ke dalam kotak pos tersebut.

Concentration Banking

Caranya adalah perusahaan menentukan berbagai pusat pengumpulan


pembayaran diberbagai wilayah sesuai dengan penyebaran penjualannya.

Tujuannya adalah untuk mempersingkat waktu antara saat pelanggan


membayar dengan saat perusahaan menggunakan uang tersebut. Pusat pengumpulan
adalah bank yang ditunjuk oleh perusahaan. Pelanggan di setiap wilayah diperintahkan
untuk membayar kepada bank pengumpul di wilayah masing-masing. Untuk itu
perusahaan harus membuka rekening di bank-bank tersebut.

Memperlambat Pengeluaran Kas

Catatan kas yang ada dalam pembukuan perusahaan jarang menunjukkan sama
dengan jumlah yang tersedia di bank dimana perusahaan memiliki rekening kas di
bank tersebut. Pada umumnya dana tersedia di bank lebih besar dari saldo kas yang
ada di dalam catatan buku perusahaan.

Saldo Kas yang Dipertahankan

Sebagian besar perusahaan menentukan jumlah kas yang harus dipelihara.


Mereka tidak ingin memiliki saldo kas yang terlalu besar karena kelebihan kas ini
dapat diinvestasikan dalam surat berharga untuk dapat menghasilkan pendapatan
margin. Semakin besar tingkat pendapatan surat berharga berarti semakin besar
"opportunity cost' yang harus ditanggung perusahaan karena saldo kas yang
menganggur.

Tingkat kas yang optimal harusnya lebih besar dan: (1) Saldo Transaksi yang
diperlukan apabila manajemen kasnya efisien dan (2) Saldo Kas Minimal yang
dikehendaki bank tempat perusahaan menjadi nasabahnya.

11
C.Fungsi Manajemen Kas

Rahmadi Murwanto et al (2006 : 6) menyatakan bahwa fungsi Manajemen Kas


antara lain:

1) Mengeliminasi saldo kas menganggur. Setiap uang yang disimpan dan tidak diguna
kan untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya merupakan kerugian (lost
opportunity). Dana-dana yang tidak dipakai untuk membayar transaksi-transaksi yang
akan terjadi dapat digunakan untuk melunasi utang yang ada (dan pengurangan arus ka
s keluar dari Perbendaharaan untuk pembayaran bunga) atau dapat diinvestasikan untu
k menghasilkan arus kas masuk ke rekening Perbendaharaan. Minimalisasi atas saldo
kas menganggur memerlukan informasi yang akurat atas perkiraan pendapatan dan ke
mungkinan pengeluaran. 18

2) Mendepositokan penerimaan tepat pada waktunya. Memiliki uang di tangan lebih b


aik daripada memiliki piutang (tagihan kepada pihak lain). Kas mudah dikonversi den
gan segera menjadi sesuatu yang berharga atau barang. Piutang, suatu pos yang akan d
ikonversi di masa depan, sering kali mengalami keterlambatan penyelesaian transaksi
(menunggak) atau mengalami penurunan nilai. Segera setelah penerimaan (piutang) jat
uh tempo kepada pemerintah, penerimaan tersebut harus segera direalisasikan dalam b
entuk kas dan segera disetorkan ke rekening Perbendaharaan.

3) Membayar tepat pada waktunya. Beberapa pembayaran harus dilakukan pada tangg
al tertentu, seperti gaji pegawai ataupun bantuan langsung tunai. Untuk pembayaran-p
embayaran seperti ini, tidak diperlukan keputusan manajemen kas. Untuk pembayaran
pembayaran lain, seperti pembayaran kepada rekanan, keputusan kapan membayar mu
ngkin dilakukan. Rekanan pemerintah juga menghadapi kebutuhan manajemen kas ya
ng sama dengan pemerintah. Mereka ingin mempercepat penerimaan kas. Salah satu c
aranya adalah memberikan potongan pembayaran apabila pembayaran atas barang yan
g dijual dilakukan tepat pada waktunya. Fungsi-fungsi tersebut dapat tercapai dengan
menentukan jumlah dana alokasi dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan operasio
nal penting karena sumber daya keuangan yang terbatas sehingga dibutuhkan kegiatan
perencanaan dalam pengalokasian dana yang dimiliki. Kegiatan 19 ini untuk memastik
an semua kegiatan operasional pemerintah dapat dibiayai, jika kemudian setelah semu

12
a kegiatan telah dialokasikan dananya dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana ter
sebut dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi.3

D.Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas

Kas merupakan suatu unsur paling penting yang harus selalu ada pada seluruh
perusahaan, karena kas tersebut merupakan unsur modal kerja yang paling besar tingk
at likuiditasnya. Jika jumlah kas tinggi, maka perusahaan akan semakin likuid, dan beg
itupun juga sebaliknya. Besarnya jumlah kas pun dapat dikaitkan dengan besarnya pen
jualan, perbandingan penjualan dan jumlah kas rata-rata menunjukkan tingkat perputar
an kas.

Kas memiliki persediaan minimal atau juga disebut dengan persediaan bersih
biasa juga disebut dengan Safety Cash Balance yang merupakan jumlah kas minimal t
ertentu yang harus di pertahankan oleh suatu perusahaan untuk dapat memenuhi kebut
uhan finansial dari perusahaan tersebut setiap waktu jika dibutuhkan.

Faktor yang memenuhi besar dan kecilnya persediaan bersih kas, antara lain ya
itu sebagai berikut:

1. Keseimbangan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar.


2. Menjalin hubungan baik dengan pihak lain
3. Adanya penyimpangan aliran kas yang telah dipeerkiraka

Faktor Penyebab Berkurangnya Kas

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab berkurangnya suatu kas dalam
perusahaan antara lain:

E. Motif Memiliki Kas

3
Muhammad, manajemen keuangan syahriah, edisi pertaman(2014) hal 402
13
Kenapa perusahaan memegang kas? Secara umum, kas merupakan aset yang p
aling tidak produktif dibandingkan aset lainnya. Ada beberapa motif kenapa perusahaa
n memegang kas.

a) Motif Transaksi. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transak


si perusahaan berasal dari penjualan, yang berarti perusahaan menerima kas. Se
mentara itu, perusahaan harus membayar gaji pegawai, membeli bahan mentah,
membayar utang dagang. Kas keluar dan kas masuk tidak selalu tersinkronisasi
Jika kas keluar lebih besar dibandingkan dengan kas masuk, perusahaan bisa
menghadapi masalah likuiditas. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan haru
s memegang kas. Alternatif untuk memperoleh kas adalah dengan menjual sura
t berharga. Tetapi alternatif tersebut menimbulkan biaya transaksi.
b) Motif berjaga-jaga. Alasan lain memegang kas adalah untuk berjaga-jaga meng
hadapi ketidakpastian di masa mendatang. Sebagai contoh, jika perusahaan tib
a-tiba harus mengeluarkan kas yang cukup besar, perusahaan harus mempunyai
kas. Jika tidak, perusahaan tidak bisa membayar kebutuhan mendadak tersebut.
Alternatif lain adalah dengan memperoleh pinjaman standby loan atau line of c
redit (rekening koran). Tetapi untuk alternatif tersebut, perusahaan harus meng
eluarkan biaya komitmen, meskipun uang tersebut tidak dipakai.
c) Kebutuhan di Masa Mendatang. Kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada k
ejadian-kejadian tertentu di masa mendatang. Sebagai contoh, jika perusahaan
berencana meluncurkan produk baru, peluncuran tersebut akan memakan kas c
ukup substansial. Perusahaan dengan demikian akan "menimbun" kas untuk pe
rsiapan peluncuran produk baru tersebut.
d) Saldo Kas Minimal (Compensating Balances), khusus untuk perbankan. Bank s
eringkali mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap berada di rekening peru
sahaan yang di bank. Sebagai contoh, jika perusahaan membuka rekening tabu
ngan, maka perusahaan harus memegang sejumlah saldo minimal tertentu. Kar
ena itu saldo kas tidak mungkin ditekan sampal nol. Persyaratan saldo kas mini
mal tertentu tersebut tentu akan berpengaruh terhadap saldo kas perusahaan.4

F.Unsur-unsur Manajemen Kas

4
Muhammad manajemen keuangan syahriah, edisi pertaman(2014) hal 400-403
14
Menurut Murwanto (2006), untuk mencapai manajemen kas yang efektif dan efisie
n terdapat beberapa unsur dalam setiap elemen-elemennya yang harus dikelola, yai
tu sebagai berikut:

a. Perencanaan (Forecasting)

Perencanaan pada dasarnya adalah proses memperkirakan kemungkinan dampak te


rbesar yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan pengetahuan ten
tang kondisi sekarang yang memengaruhi kejadian di masa mendatang tersebut. D
alam konteks Manajemen Kas, tujuan dari perencanaan adalah untuk memberikan
pedoman yang cukup dan tepat waktu dalam rangka menentukan tindakan untuk m
encapai pengendalian yang baik atas arus kas organisasi. Adapun tujuan perencana
an kas yang baik adalah:

1.Mencegah kebangkrutan.

2.Mencegah kesalahan yang menimbulkan biaya yang besar.

3.Membantu dalam mengendalikan biaya pendanaan.

4.Meningkatkan kepercayaan pihak yang memberikan pinjaman kepada organisasi.

5.Meningkatkan penggunaan dana.

b. Manajemen arus kas (mobilising and managing the cash flow)

Mobilisasi kas meliputi dua area fungsi, yaitu percepatan piutang dan pengendalia
n pengeluaran. Suatu perusahaan disarankan untuk memberikan penekanan dalam t
ransaksi keuangan harian, yaitu:

1.Mempercepat penagihan.

2.Mengendalikan hutang.

3.Mengendalikan saldo bank.

4.Investasi kelebihan kas.

c. Mengendalikan saldo bank

Memberikan pengendalian yang ketat pada saldo bank menjadi sangat populer sebagai
salah satu prinsip dalam Manajemen Kas. Organisasi menyadari bahwa uang yang tida
k dibutuhkan untuk membiayai biaya operasional atau untuk saldo kompensasi (compe
15
sating balance) harus diinvestasikan ke dalam surat berharga yang menghasilkan pend
apatan bunga. Konsekuensinya adalah organisasi tersebut harus berusaha untuk mengh
indari akumulasi kas yang tidak aktif pada rekening mereka dengan menggunakan lap
oran kas harian dan atau membuat pembayaran dengan menggunakan draft.

d. Investasi kelebihan kas

Kas di tangan (cash on hand) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kewajiban haru
s diinvestasikan ke dalam surat berharga jangka pendek. Sebagai organisasi yang tidak
berorientasi pada keuntungan, organisasi pemerintah didorong untuk menggunakan sur
at berharga jangka pendek yang mempunyai karakteristik likuiditas yang tinggi dan m
udah diubah menjadi kas baik melalui pasar modal maupun karena jatuh tempo.

G.Model-Model Manajemen Kas

a. Model Persediaan

Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam suatu pe


rusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo
kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan ke
sempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain ya
ng lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu rendah, kemungkina
n perusahaan mengalami kesulitan likuiditas akan makin besar. Karena itu seharus
nya ada penyeimbangan.

Masalah yang sama juga terjadi untuk persediaan. Misalkan suatu toko buku m
enghadapi permintaan buku Manajemen Keuangan secara ajeg setiap waktu. Misal
kan permintaan buku tersebut dalam satu tahun adalah 240 satuan, dan toko buku t
ersebut memesan Q satuan setiap kali pesan. Dengan demikian frekuensi pesanan d
alam satu tahun adalah,

Frekuensi pesanan dalam satu tahun = Penjualan/Q = 240/Q

Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan berkisar dari 0 sampai dengan
Q satuan. Dengan demikian rata-rata persediaan buku tersebut adalah,

Rata-rata persediaan = (Q/2) satuan

Kalau biaya simpan per satuan per tahun dinyatakan sebagai i, maka biaya simpan
per tahun yang akan ditanggung perusahaan adalah,
16
Biaya simpan per tahun = (Q/2) i

Apabila jumlah permintaan buku (yaitu 240 satuan) kita beri notasi D, dan setiap k
ali perusahaan memesan memerlukan biaya sebesar o, maka biaya pemesanan dala
m satu tahun adalah,

Biaya pemesanan dalam satu tahun (D/Q)o

Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (kita beri notasi Y) adala
h,

Y = (Q/2); + (H/Q)o

Biaya ini harus dikurangi minimum. Untuk itu persamaan tersebut kita turunkan k
e Q, dan kita buat sama dengan nol.

(dY/dQ) = (i/2) - (oD/Q²) = 0

(oD/Q2) = (1/2)

Q [(20D)/]1/2

Pemikiran yang sama bisa diterapkan untuk pengelolaan kas. Misalkan kebutuh
an kas setiap periodenya selalu sama. Dengan demikian apabila pada awal suatu perio
de jumlah kas=Q, maka sedikit demi sedikit saldo kas akan mencapai nol. Pada saat m
encapai nol, perusahaan perlu merubah aktiva lain (misalnya sekuritas) menjadi kas se
besar Q. Pertanyaan yang perlu dijawab di sini adalah berapa jumlah sekuritas yang ha
rus dirubah menjadi kas setiap kali diperlukan yang akan meminimumkan biaya karen
a memiliki kas dan biaya karena merubah sekuritas menjadi kas. Ilustrasi berikut ini m
ungkin bisa memperjelas permasalahan. mintaan pesan tahun n Q

Misalkan kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp1.200 juta, dan pemakaiannya p
er hari konstan. Biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp50.
000. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 12% per tahun. D
engan menggunakan persamaan (7.2), maka bisa dihitung jumlah sekuritas yang harus
dirubah menjadi kas setiap kali, yaitu ini berarti bahwa Perusahaan perlu menjual suku
ritas senilai Rp. 31,623.000 setiap kali saldo kasnya mencapai nol. Dengan cara terseb
ut Perusahaan akan meminimumkan biaya karena kehilangan kesempatan untuk mena
namkan dana pada sekuritas dan biaya transaksi. Biaya-biaya tersebut adalah,

17
Biaya kehilangan kesempatan

= (Rp31,623 juta/2) x 0,12

=Rp1,897 juta

Biaya transaksi

= (Rp1.200/31,623) x Rp.50.000

=Rp.1.897 juta

Total biaya menjadi 2(Rp1,897 juta) = Rp3,794 juta (perhatikan bahwa pada saat biaya
minimum, biaya simpan sama dengan biaya pesan

Contoh Kasus

LK menggunakan kas Rp600.000.000 tiap tahun. Bunga di sekuritas sekitar 6% untuk


periode 1 tahunnya. Ada biaya untuk berganti sekuritas sebesar Rp25.000

Penyelesaian:

Q = [(2oD)/i)]1/²

Q = [(2×25.000×600.000.000):0.12)]1/²

Q = 15.811,5 juta

Artinya apa?

Perusahaan harus menjual sekuritas senilai Rp15.811.500 juta setiap kali saldo kas nol
sehingga bisa memangkas biaya karena kehilangan kesempatan berinvestasi.

Pentingnya fungsi manajemen kas bagi perusahaan tentu membuat manajemen perlu
mengelola kasnya dengan sangat baik. Apalagi jika situasi bisnis seperti sekarang yang
tidak menentu dan fluktuatif.

b. Model Miller dan Orr

Bagaimana kalau penggunaan kas per harinya tidak konstan? Untuk itu dua pen
ulis, Miller dan Orr merumuskan model sebagai berikut. Dalam keadaan pengguna
an dan pemasukan kas bersifat acak, perusahaan perlu menetapkan batas atas dan b
atas bawah saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas, perusahaan perlu mer
ubah sejumlah tertentu kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Seb
18
aliknya apabila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu m
enjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan. Secara dia
gramatis bisa digambarkan sebagai berikut:

Z : persebaran uang tunai

UL : tingkat maksimum

LL : tingkat minimum

RP : titik pengembalian uang tunai

Perusahaan tidak boleh berinvestasi hingga mencapai tingkat maksimum. Maka itu, di
butuhkan rencana anggaran biaya agar batas dan alokasi keuangan bisa lebih jelas. Bat
as ini diturunkan dengan menambah batas minimum dikali batas persebaran uang tunai
(Z).

Tak hanya mempelajari dan memahami arus manajemen kas, sangat penting bagi pelak
u usaha membantu tugas tim keuangan dan administrasi agar lebih simpel, akurat, dan
cepat.

Rumus yang disajikan miller dan orr adalah sebagai berikut

( 3 o o2 ) 1
z=[ ]
4i 3

Dalam hal ini

o = biaya tetap untuk melakukan transaksi

19
o2= variance arus kas masuk bersih harian (suatu ukuran penyebaran arus kas)

i = bunga harian untuk investasi pada sekuritas

Nilai h yang optimal adalah 3z. Dengan batas pengawasan tersebut model ini memini
mumkan biaya keseluruhan dari pengelolaan kas. Rata-rata saldo kas tidak bisa ditentu
kan terlebih dulu, tetapi kira-kira akan sebesar (z + h)/3.

Misalkan

O= Rp50.000

0² = (2,3 juta)²

i= 12% per tahun, atau kira-kira (0,12/365) per hari dan batas bawah ditentukan nol ru
piah.

Oleh karena itu,

1 1
z=¿ ] =[(6,034)20]
3 3

Z= Rp. 8,45 juta

Nilai batas atas adalah 3(Rp8,45 juta) Rp25,35 juta. Pada saat saldo kas mencapai Rp2
5,35 juta, perusahaan harus merubah Rp16,90 juta menjadi sekuritas agar saldo kas ke
mbali ke Rp8,45 juta. Sebaliknya pada saat saldo kas mencapai nol rupiah, perusahaan
harus menjual sekuritas senilai Rp8,45 juta agar saldo kas kembali ke Rp8,45 juta.5

C.Model stone

Model Stone mirip dengan Miller dan Orr akan tetapi lebih memberikan
perhatian pada manajemen saldo kas daripada penentuan ukuran transaksi kas yang
optimal. Ketika saldo mencapai batas pengendalian tertinggi atau batas pengendalian
terendah tidak secara otomatis akan melakukan investasi atau disinvestasi sekuritas
tetapi melihat terlebih dahulu harapan adanya aliaran kas masuk/keluar beberapa hari
yang akan datang.

5
Hlm117-119 Hlm,dasar-dasar manajemen kas, Suad Husnan dan Enny Pudjastuti (2015)edisi ketujuh
20
a. .Diagram diatas menjelaskan terdapatnya batas pengendalian atas (h) dan batas
pengendalian bawah (o) dalam model stone disebut sebagai batas pengendalian luar.
Sedangkan h-x dan o+x disebut sebagai batas pengendalian dalam.

b. Apabila saldo kas mencapai titik a (batas pengendalain atas luar) perusahaan harus
melihat aliran kas pada beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah
saldo kas akan kembali bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam. Apabila
saldo kas menuju titikmaka perusahaan tidak perlu melakukan investasi. Tetapi bila
saldo kas menuju titik b perusahaan perlu melakukan investasi.

c. Begitu pula bila saldo kas menuju titik fperusahaan perlu melihat aliran kas pada
beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah saldo kas akan kembali
bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam. Apabila saldo kas menuju titik d
maka perusahaan tidak perlu melakukan disinvestasi. Tetapi bila saldo kas menuju titik
b perusahaan perlu melakukan disinvestasi sekuritas.6

H.Portofolio Investasi

Misalkan Perusahaan memiliki saldo kas sebesar rp.600 juta. Diperkirakan


(dari anggaran kas yang disusun) Rp400 juta diantaranya baru akan dipergunakan pada
tiga bulan yang akan datang. Untuk itu manajer keuangan bisa, misalnya,
6
Hlm 119-121,dasar-dasar manajemen kas, Suad Husnan dan Enny Pudjastuti (2015)edisi ketujuh
21
mendepositokan Rp400 juta tersebut untuk jangka waktu 3 bulan dengan bunga
(misal) 12% per tahun. Dengan demikian selama 3 bulan tersebut perusahaan akan
memperoleh penghasilan dari "investasi"nya sebesar,

(0,12/12) x 3 x Rp400 juta = Rp12,0 juta

Kalau misalkan manajer tersebut tidak yakin bahwa dana yang "bebas" selama
3 bulan mendatang akan mencapai sebesar Rp400 juta, maka ia bisa memutuskan
mendepositokan jumlah yang kurang dari Rp400 juta. Kalau cara ini ditempuh, maka
keuntungan yang diterima tentu akan lebih kecil dari Rp12 juta. Cara lain adalah
melakukan diversifikasi. la bisa menginvestasikan dana sebesar Rp400 juta tersebut
pada berbagai jenis saham. sebuah contoh ung mengapung manfaatan Dengan Bisa
juga dilakukan investasi, misalnya, Rp200 juta pada deposito 3 bulan dan Rp200 juta
pada berbagai jenis saham.

Bisa juga dilakukan investasi, misalnya, Rp200 juta pada deposito 3 bulan dan
Rp200 juta pada berbagai jenis saham. Diversifikasi investasi pada berbagai saham
dimaksudkan untuk mengurangi risiko. Kalau ditempuh cara tersebut, maka kombinasi
investasi tersebut bisa digambarkan sebagaimana pada gambar 7.2

Esensi pengaturan kas tersebut adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan kas. daerah
Jumlah saldo kas yang terlalu banyak memang baik jika dilihat dari sisi likuiditas,
namun tidak menguntungkan jika dilihat dari aspek profitabilitas. Hal sebaliknya
terjadi apabila saldo kas terlalu kecil. Karena itulah pengaturan kas diperlukan.

Gambar 7.2. Portofolio investasi jangka pendek

22
Investasi pada sekuritas dipilih karena sifat mudah dirubahnya investas tersebut
menjadi kas(sangat likuid) untuk menentukan berapa banyaknya sekuiritas yang akan
dirubah menjadi kas, bisa dipergunakan model miller dan orr. Kalua Perusahaan
terpaksa menguangkan deposito, biasanya bank akan mengenakan denda kepada
Perusahaan.7

I.Siklus Manajemen Kas

Perusahaan yang memiliki kelebihan kas dapat dibelikan surat-surat berharga


(efek atau marketable securities atau temporary investment) yaitu obligasi, saham bias
a, dan saham preferen. Pemberian efek dilakukan untuk tujuan menjaga likuiditas (kar
ena hakikatnya efek tersebut adalah uang tunai, artinya mudah dijual di pasar bursa) da
n untuk tujuan investasi sementara untuk memperoleh keuntungan atas dasar perbedaa
n harga jual dan harga beli. Investasi pada efek yang jangka panjang yang semata-mata
bertujuan untuk memperoleh keuntungan disebut "permanent investment" atau "invest
ment" yang dikelompokkan dalam harga tetap. Dalam usaha meluaskan pasar, pada u
mumnya perusahaan menjual hasil produksinya secara tangguh (mu'ajjal) atau kredit (t
aksit) yang melahirkan piutang. Kemudian diadakan penagihan untuk kembali menjadi
uang tunai. Siklus kas perusahaan adalah sebagai
Berikut

Kas persediaan piutang kas

Pengeluaran kas untuk persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, persed
iaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Makin tinggi ketiga nilai persed
iaan berarti makin besar kas tertanam kepadanya.

Besarnya investasi dalam piutang ditentukan oleh:

1. volume penjualan murabahah

2. syarat pembayaran murabahah

3. ketentuaan tentang pembatasan murabahah

4. kebijakan pengumpulan piutang

7
Hlm 121-122,dasar-dasar manajemen kas, Suad Husnan dan Enny Pudjastuti (2015)edisi ketujuh
23
5. kebiasaan dan karakter pelanggan. Pertimbangan pemberian pembiayaan didas
arkan pada: character, yaitu karakter para manajemen, (2) capacity yaitu kema
mpuan atau kesanggupan membayar, (3) capital, yaitu kondisi posisi keuangan,
(4) collateral yaitu besarnya harta pelanggan, dan (5) condition, yaitu kondisi e
konomi, sosial, politik, dan bisnis.

Pemberian pembiayaan kepada pelanggan ditentukan oleh hasil penelitian da


n analisis kondisi likuiditas, rentabilitas, dan soliditas pelanggan (soliditas moral, kom
ersial, finansial). Ketiga unsur tersebut yang terpenting adalah unsur soliditas atau kep
ercayaan. Untuk menjaga kepercayaan dari luar dan dari dalam perusahaan, manajer k
euangan harus membuat anggaran kas.8

J.Tujuan Manajemen Kas

Manajemen kas merupakan suatu pengelolaan dari sumber daya kas yang ada d
alam sebuah perusahaan. Manajemen kas ini yakni sebagai manajemen alat untuk berf
ungsinya perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya kas atau sumber daya likuid
yang telah dimiliki perusahaan secara efektif. Dalam hal ini, perusahaan harus benar-b
enar dapat mengelola sumber daya kas ini dengan efektif dan efisien sebagai strategi u
ntuk mengembangkan perusahaan. Begitupula dalam dunia perbankan, hal paling utam
a yang harus diperhatikan adalah sumber daya kas yang dimiliki, mengatur pemasukan
dan pengeluaran dari Bank tersebut, agar tidak sampai terjadinya kekurangan dana ke
mudian menyebabkan masalah serius dalam perbankan tersebut.

Tujuan utama dari Manajemen kas yakni, pengelolaan manajemen kas yang bai
k dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen kas mendanai pengeluaran yang
telah dilakukan dengan baik tepat pada waktunya begitupun dalam memenuhi kewajib
an yang harus dibayar ketika terjadinya jatuh tempo.

Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini b


erartitidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

1.Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang har
us ada dalam perusahaan.

8
Hlm 401-402 muhammad, manajemen keuangan syariah, cdtakan pertama, UPP STIM YKPN (2014)
24
2.Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungki
nan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu mana
jemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan
bagian penting dalam kegiatan perusahaan yaitu bentuk aktiva yang memiliki tingkat li
kuiditas yang tinggidan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Manajemen
kas yaitu suatu proses pengelolaan kas perusahaan dimana seorang manajer keuangan
harus mampu dan dapatmempertahankan likuiditas perusahaan. Tujuan utama dari
manajemen kas tersebut yaitu likuiditas dan earning. Perencanaan kas menjadi aspek u
tama dalam penyusunan anggaran ,manajer keuanganmemiliki tugas menyusun dan m
enyiapkan daftar kegiatan pengumpulan kas (pendanaan) serta kegiatan dalam penggu
naan kas. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai cash in flow, cash out flow dan sal
do (balance).Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian yaitu arus kas dari aktivitas oper
asi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Di dalam la
poran arus kas memperlihatkan kas dan pengeluaran kassuatu perusahaan selama satu
periode waktu.

25
B.Saran

1.Sebaiknya perusahaan harus lebih cermat atau teliti dalampenggunanaan dananya ag


ar tidak mengurangi likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

2.Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah kas yang cukup agar dapat menghad
api kejadian tak terduga.

3.Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi keuangan, seperti aplikasi perencanaan k


euangan,dan manajemen anggaran, untuk membantu memantau dan mengelola kas sec
ara efisien.

4. Memiliki perencanaan keuangan yang matang bertujuan untuk sehari-hari, tabunga


n dan investasi jangka panjang

5.Perusahaan dapat menggunakan model miller orr untuk mengidentifikasi batas atas d
an batas bawah dari saldo kas yang optimal. ini dapat membantu menjaga saldo kas da
lam kisaran yang diinginkan, menghindari biaya transaksi yang tidak perlu atau biaya
penahanan kas yang tinggi.

6.Perusahaan dapt melakukan pemantauan yang rutin, agar dapat mengambil tindakan
yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan kas
26
DAFTAR PUSTAKA

Hery, Pengendalian Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,


Kencana, Jakarta, 2014

Muhammad, Manajamen Keuangan Syariah, edisi pertama, cetakan pertama, UPP


STIM YKPN, november 2014

Suad Hasnan dan enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi


Ketujuh, cetakan pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, November 2015

Indriyo Gitusudarmo, Manajemen Keuangan, Yogyakarta:BPFE. 2002

27

Anda mungkin juga menyukai