Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

“PEGADAIAN DAN KOPERASI”

Dosen Pengampu : Nawari, SE., MM

Disusun Oleh :
Mei Fida Vanesa (20042097)
Zakiyah Firdaus (20042005)

 PRODI MANAJEMEM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL `ULUM LAMONGGAN
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
PEGADAIAN
A. Pengertian Pegadaian.......................................................................................................3
B. Sejarah Pegadaian............................................................................................................3
C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian................................................................................3
D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian....................................................................................3
1. Penghimpunan Dana....................................................................................................4
2. Penggunaan Dana.........................................................................................................4
3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian...............................................................................4
E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai.....................................................................5
F. Manfaat Pegadaian...........................................................................................................6
G. Pegadaian Syariah............................................................................................................7
KOPERASI
A. Pengertian Koperasi.........................................................................................................8
B. Sejarah Koperasi..............................................................................................................8
C. Prinsip Koperasi...............................................................................................................8
D. Fungsi Dan Peran Koperasi..............................................................................................9
E. Manfaat Koperasi...........................................................................................................10
F. Kegiatan Koperasi..........................................................................................................10
G. Jenis-Jenis Koperasi.......................................................................................................10
1.Simpanan........................................................................................................................10
2.Pembiayaan....................................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
DAFTAR PUSATAKA............................................................................................................15

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT Yang Maha Ilmu karena telah
memberikan petunjuk kepada penyusun dalam melakukan penyusunan makalah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya dengan sub tema Pegadaian. Shalawat senantiasa kami lantunkan
untuk beliau nabi Muhammad SAW yang telah membukakan pintu kegelapan menuju cahaya
terang benderang. Berkat perjuangannyalah, kami bisa belajar sampai detik ini.
Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ini berisi pembahasan tentang lembaga
keuangan non bank, yaitu pegadaian dan koperasi. Mulai dari pengertian, sejarah, pimpinan,
kegiatan usaha, proses pinjaman atas dasar hukum gadai, manfaat, fungsi, prinsip, jenis-jenis
koperasi dan sedikit tentang pegadaian syariah kami sajikan dalam makalah ini.
Kami berharap dengan adanya makalah tentang pegadaian dan koperasi ini mampu memberikan
pengetahuan baru bagi para pembaca, bukan sekedar teori tetapi juga praktik di lapangan.
Apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata dan tata penulisan yang kurang tepat, kami
mohon pembaca memberikan saran agar kami bisa memperbaiki di kemudian hari.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Lamongan, 24 Maret 2021

Penyusun

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari adanya mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, kami mendapatkan
tugas untuk menyusun makalah ini dengan sub tema “Pegadaian dan Koperasi” sesuai dengan
pembagian dari dosen. Pegadaian yang terkenal dengan tag line nya ‘Mengatasi masalah tanpa
masalah’ merupakan lembaga keuangan non bank yang sudah menjamur di Indonesia. Lembaga ini
juga berperan dalam mengatasi masalah keuangan yang ada di masyarakat.
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagimasyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi
koperasi bagi masyarakat.Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan
suatukegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran
atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanyakoperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang
tidak diberikan olehlembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memilikiaksesibilitas pada
pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit
dalam menyediakan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang
harus ditempuh untukmemperoleh dana dari bank.Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi
lembaga usaha lain. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang
lebih tinggidilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha
tertentu di identifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yangmemang lebih baik
dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit. Koperasi menjadi
organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu
bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan
anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Namun, karena sifat kekurangtahuan kami dalam masalah pegadaian, lembaga ini jarang
kami gunakan sebagai referensi masalah keuangan. Mengingat, saat ini bank sudah banyak berdiri
perum pegadaian dan koperasi sedikit terlupakan. Oleh sebab itulah, kami ingin mengulas lebih
dalam mengenai pegadaian dan koperasi.

B. Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya ini.
1. Apa pengertian pegadaian dan koperasi ?
2. Bagaimana sejarah atau awal mula adanya pegadaian dan koperasi?
3. Bagaimana struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian ?
4. Apa saja kegiatan usaha yang dilakukan di pegadaian dan koperasi ?
5. Bagaimana proses pinjaman atas dasar hukum gadai ?
6. Apa manfaat dari pegadaian dan koperasi?
7. Bagaimana dengan pegadaian syariah ?
8. Bagaimana prinsip dari koperasi ?
9. Apa saja fungsi dan peran dari koperasi ?
10. Apa saja jenis-jenis dari koperasi ?

C. Tujuan
Setelah dilakukan pembahasan dalam makalah ini, kami berharap pembaca mampu untuk :
1. Memahami pengertian pegadaian dan koperasi
2. Mengetahui sejarah pegadaian dan koperasi
1
3. Mengetahui struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian
4. Menjelaskan kegiatan usaha yang dilakukan pegadaian dan koperasi
5. Memahami proses pinjaman atas dasar hukum gadai
6. Mengetahui manfaat dari pegadaian dan koperasi
7. Memahami proses gadai dalam pegadaian syariah.
8. Memahami prinsip dari koperasi
9. Mengetahui fungsi-fungsi dari koperasi
10. Mengetahui jenis-jenis dari koperasi

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pegadaian
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh
seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut
diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh
seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang
telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Dengan bahasa mudahnya, gadai merupakan proses meminjam dana oleh seseorang kepada
sebuah lembaga (perum pegadaian) dengan memberikan jaminan berupa barang bergerak,
seperti BPKB sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Kashmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2008 :
262), secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan
akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Beliau
juga menyimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

B. Sejarah Pegadaian
Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara Italia, Inggris,
dan Belanda. Pengenalan usaha pegadaian di Indonesia diawali pada masa awal masuknya
kolonial Belanda, yaitu sekitar akhir abad ke-19, oleh sebuah bank yang bernama Bank Van
Lening.
Pada zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih usaha Dinas
Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
berdasarkan Undang-Undang No 19 Prp. 1990. Perkembangan selanjutnya pada tanggal 11
Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 1969 PN Pegadaian berubah
menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 Perjan Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. (Kasmir, 2008)

C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian


Kegiatan usaha perum pegadaian dipimpin oleh sebuah dewan direksi yang terdiri dari
seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan dari masing-masing anggota dewan
direksi adalah 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan tersebut berakhir yang bersangkutan
dapat diangkat kembali. Di samping dewan direksi yang bertugas menjalankan dan mengelola
kegioatan usaha, Perum pegadaian juga mempunyai sebuah dewan pengawas yang fungsi
utamanya adalah untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha Perum pegadaian agar selalu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat merealisasikan misinya untuk membantu
masyarakat dalam bidang pendanaan atas dasar hukum gadai. Dewan juga bertanggung jawab
untuk mengawasi pengelolaan keuangan Perum Pegadaian agar badan usaha ini tidak
mengalami kerugian yang dapat memberatkan keuangan negara. Anggota dewan direksi dan
dewan pengawas diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul Menteri Keuangan. Dalam
pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan Perum Pegadaian, Menteri Keuangan dibantu oleh
sebuah Direktorat Jenderal. (Triandaru & Santoso, 2006)

D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian


Kegiatan usaha Perum Pegadaian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain :
3
1. Penghimpunan Dana
a. Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya berasal
dari :
Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana
jangka pendek yang dihimpun)
b. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah,
utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan lain-lain)
c. Penerbitan obligasi
Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 kali menerbitkan obligasi yang
jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993
sebesar Rp 25 miliar dan penerbitanyang kedua kalinya adalah pada tahun 1994 juga sebesar
Rp 25 miliar, sehingga sampai dengan tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan
adalah Rp 50 miiliar.
a. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki Perum Pegadaian terdiri dari :
1) Modal awal ; kekayaan negara di luar APBN sebesar Rp 205 miliar
2) Penyertaan modal pemerintah
3) Laba ditahan : laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan pegadaian
ini berdiri pada masa Hindia Belanda.
2. Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan usaha Perum
Pegadaian, di antaranya adalah :
a. Uang kas dan dana likuid lain
b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris
c. Pendanaan kegiatan operasional
d. Penyaluran dana
e. Investasi lain.
3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian
Berikut adalah beberapa produk dan jasa yang disediakan oleh Perum Pegadaian.
a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan masing-masing peminjam sangat dipengaruhi
opleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan. Pinjaman ini pada dasarnya adalah
kredit jangka pendek dengan memberikan pinjaman uang tunai dari Rp 10.000 hingga Rp
20.000.000 dengan jaminanbenda bergerak (perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan,
barang elektronik, dan sebagainya) dengan prosedur mudah dan layanan cepat.
b. Penaksiran nilai barang
Jasa ini diberikan oleh perum pegadaian karena perusahaan ini mempunyai peralatan
penaksir serta petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir
nilai suatu barang yang akan digadaikan. Atas jasa penaksiran yang diberikan, perum
pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.
c. Penitipan barang
Perum pegadaian dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan ini
mempunyai
d. Jasa lain
1) Penjualan koin emas ONH, yaitu emas yang berbentuk koin yang bisa digunakan
untuk tujuan persiapan dana pergi haji bagi pembelinya.
2) Krasida yaitu Kredit Angsuran Sistem Gadai yang diberikan kepada para pengusaha
mikro dan kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang
pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
3) Kreasi yaitu Kredit Angsuran Fidusia, pinjaman kepada para pengusaha mikro dan
4
kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara
fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
4) Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai /
karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran..
5) Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan menjual perhiasan
emas dengan sertifikat

E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai


1. Macam-macam Barang yang Dapat Digadaikan
Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi :
a. Barang perhiasan
Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu mulia.
b. Kendaraan
Mobil, sepeda motor, sepedda, dan lain-lain
c. Barang elektronik
Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi, dan lain-lain.
d. Barang rumah tangga
Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain.
e. Mesin-mesin
f. Tekstil
g. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian
2. Cara Penaksiran
Megingat besarnya jumlah pinjaman sangat tergantung pada nilai barnag yang akan
digadaikan, maka barang yang diterima dari calon peminjam terklebvih dulu harus ditaksir
nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah
mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-
barang yang akan digadaikan. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis
barangnya adalah sebagai berikut :
a. Barang kantong
Emas
1) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran logam yang
telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini
selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi
2) Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat
3) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Permata
1) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapakan oleh kantor
pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasarpermata yang ada
2) Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata
3) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.
b. Barang Gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)
1) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang. Harga pedoman
untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang
terjadi.
2) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
3. Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya pinjaman
yang diberikan. Setelah nilai taksiran ditentukan, maka petugas menentukan jumlah uang
pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan
persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan persentase ini juga telah ditetapkan oleh
5
Perum Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
4. Pelunasan
Nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu tanggal jatuh
tempo. Pelunasan pinjaman besesrta sewa modalnya (bunga) dibayarakan langsung ke
kasir disertai surat gadai.Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang disertai
pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil kembali barang yang
digadaikan.
5. Pelelangan
Pelelangan adalah penjualan barang yang digadai, dilakukan oleh Perum pegadaian pada
saat yang telah ditentukan di muka apabila hal-hal berikut ini terjadi :
a. Pada saat pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang
digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan
b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang batas
waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan barang akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabh berupa:
a. Pokok pinjaman
b. Sewa modal atau bunga
c. Biaya lelang.

F. Manfaat Pegadaian
Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya
adalah :
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga. Hal ini
disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa aja, jadi
sesuai dengan kehendak nasabahnya.
Selain keuntungan tersebut, manfaat yang bisa diperoleh nasabah adalah :
1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya;
2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah :
1. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana;
2. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah pemeroleh jasa
tertentu dari Perum Pegadaian;
3. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang
memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
4. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh Perum
Pegadaian digunakan untuk :
a. Dana pembangunan semesta (55%)
b. Cadangan umum (20%)
c. Cadangan tujuan (5%)
d. Dana sosial (20%). (Triandaru & Santoso, 2006)

6
G. Pegadaian Syariah
Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti :
a. Tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba
b. Menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan
c. Melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil.
Pegadaian syariah atau biasa dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya
menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau mudharabah (bagi hasil). Sebagai
penerima gadai atau disebut Mutahim, penggadai akan mendapatkan Surat Bukti Rahn (Gadai)
berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut akad gadai syariah dan akad sewa tempat
(ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka
penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh murtahin guna melunasi
pinjaman. Sedangkan akad sewa tempat (ijarah) merupakan kesepakatan antara penggadai
dengan penerima gadai untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan
mengenakan jasa simpan.

7
A. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badanhukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.Kegiatan usaha koperasi
merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1).Dengan adanya penjelasan UUD 1945
Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukansebagai sokoguru perekonomian nasional dan sebagai
bagian yang tidakterpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku
ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber
daya ekonomi demi memajukankesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut
terbatas, dan dalammengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota,
makakoperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsipkoperasi
dan kaidah-kaidah ekonomi.
B. Sejarah koperasi
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu
itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau
ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang
koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli
ditetapkan sebagai Hari Koperasi.
Koperasi merupakan saka guru perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan
perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia koperasi sangat
penting, koperasi mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya bagi para anggotanya.
Menyadari betapa pentingnya peran koperasi dalam meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat, mari kita menggalakkan kembali perkoperasian demi kemajuan dan kemakmuran
bangsa ini di masa mendatang.
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris.
Lembaga ini sering disebut dengan "KOPERASI PRAINDUSTRI". Pada abad ini juga dikenal
memunculkan Revolusi Industri dan munculnya sebuah ideologi yang kemudian begitu
menguasai sistem perekonomian dunia. Kita mengenalnya dengan nama kapitalisme. Ideologi
ini, pada perjalanan sejarahnya, kemudian mendapatkan lawan sepadan dengan hadirnya
sosialisme. Koperasi hadir di antara dua kekuatan besar ekonomi itu.
Pada masa penjajahan di berlakukan “ culturstelsel” yang mengakibatkan penderitaan bagi
rakyat, terutama para petani dan golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan
daribseorang Patih Purwokerto: Raden Ario Wiriaatmadja (1895) untu membantu mengatasi
kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolonag pegawai dan orang kecil dengan
mendirikan : “ Hulpen Spaaren Laudbouwcredeet”, didirikan juga : rumah-rumah gadai,
lumbang desa, dan bank-bang desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan “Budi Utomo” didirikan oleh Raden Soetomo yang
dalam programnya memanfaatkan sektor perkoprasian untuk menyejahterakan rakyat miskin, di
mulai dengan koperasi industri kecil dan kerajinan. Ketetapan kongres Budi Utomo di
Yogyakarta adalah antara lain: memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan rakyat melalui
pendidikan, serta mewujudkan dan mengembangkan gerakan berkoprasi. Telah didirikan: “
Toko Adil “ sebagai langkah pertama pembentukan koperasi konsumsi.
Tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama: “ verordening op de Cooperative
vereebiguijen” dengan Koninklijk Besluit 7 April 1912 stbl 431 yang bunyinya sama dengan
UU bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam Bahasa Belanda udan
dibuat di hadapan notaris.

C. Prinsip Koperasi
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasiandisebutkan pada
pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harusmelaksanakan prinsip
koperasi.Berikut ini beberapa prinsip koperasi.1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan
8
terbuka.2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis. 3) Sisa hasil usaha (SHU) yang
merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukanoleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya
jasa masing-masing anggota.4) Modal diberi balas jasasecara terbatas.5) Koperasi bersifat
mandiri.
D. Fungsi dan Peran Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsidan peran koperasi
di Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan
sosial Potensi dan kemampuan ekonomi paraanggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dankemampuan ekonomi yang kecilitu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehinggadapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akanmemiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomidan
sosialmasyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upayameningkatkan kualitas kehidupan manusiadan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraanekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhifungsinya sebagai wadah kerja sama
ekonomi yang mampu meningkatkankualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Peningkatankualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkankemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomianggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yangdikelola secarademokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasidiharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang danmemperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusahasekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebabhanya
dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyatsebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasionalyang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dandemokrasi ekonomi Sebagai salah
satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung
jawab untukmengembangkan perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-
pelakuekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbedadari
sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukanyang sangat penting
dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikiankoperasi harus
mempunyaikesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dantangguh, sehingga dengan
cara tersebut koperasi dapat mengemban amanatdengan baik.

E. Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapatdibagi menjadi dua bidang,
yaitu manfaat koperasidi bidang ekonomi danmanfaat koperasi di bidang sosial.
 Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :
a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yangdiperoleh
koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasadan
aktivitasnya.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yanglebih murah. Barang dan jasayang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko.Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yangkurang

9
mampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasitidak
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluananggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiapanggota
berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporankeuangan koperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektifdan
membiasakan untuk hidup hemat.
 Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini :
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawiyang dibangun tidak di atashubungan-
hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dansemangat
kekeluargaan.

F. Kegiatan Koperasi
Kegiatan Koperasi utamanya bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalahuntuk
kesejahteraan dan kepentingan bersama anggota koperasi tersebut.Sehingga tidak ada satu
pihakpun yang merasa dirugikan. Ada begitu banyaksekali kegiatan koperasi. Kegiatan-kegiatan
tersebut dilakukan anggota koperasidan diawasi oleh pemerintah yang biasanya menugaskan
beberapa perangkatnyamenjadi koperasi unit desa (KUD). Kegiatan-kegiatan koperasi
diantaranya adalah
a. Produksi Barang Kegiatan koperasi dibidang produksi barang umumnya adalah usaha
kecilsampai menengah. Para produsen dikumpulkan dalam wadah koperasiagar ada
komunikasi yang intens tentang usaha anggota-anggotanya.Sehingga produk yang mereka
hasilkan kualitasnya semakin bagus dan usaha mereka semakin maju karena adanya
dukungan dan kerja samadengan sesama anggota.
b. Simpan Pinjam Modal Kegiatan koperasi yang paling banyak dilakukan dan diminati
masyarakatadalah peminjaman modal. Begitu banyak masyarakat yang ingin mendirikan
suatu usaha namun tidak mempunyai modal. Oleh karena itu koperasi memberi solusi
dengan menyediakan pinjaman kepada merakatanpa bunga.
c. Jual Beli Produk Kegiatan lain dari koperasi adalah jual beli produk dengan harga yang jauh
lebih murah daripada di pasaran.misalnya, beras yang di beli di koperasi harganya lebih
murah daripada harga beras di toko-toko.
Contoh Lain:
 Transaksi biaya listrik dan telepon
 Arisan antar anggota koperasi
 Memasarkan hasil produksi barang

G. Jenis-jenis Koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadikoperasi konsumen, koperasi produsen
dan koperasi kredit (jasakeuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan
sektorusahanya.
 Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman
 Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen Adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
 Koperasi Produsen
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil(UKM) dengan
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya
10
 Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa
koperasinya atau anggotanya
 Koperasi Jasa
Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya
Produk
1. Simpanan
Produk simpanan terdiri dari :
1) Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dilakukan sekali selama menjadi anggota
KoperasiShari oleh para pendiri ;
2) Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dilakukan dalam periode tertentu sesuai dengan
keputusan pengurus yang disepakati dalam rapat anggota tahunan;
3) Simpanan suka rela yaitu simpanan yang dilakukan oleh anggota yang ketentuannya
dibuat oleh Pengurus Koperasi ;
Adapun jenis simpanan sukarela terdiri dari tiga jenis produk, yaitu:
ð Simpanan si Didik yaitu simpanan pendidikan yang sasarannya adalah pelajar
danmahasiswa dengan menggunakan akad wadiah. Simpanan ini tanpa dikenakan
biayaadministrasi dan tanpa bunga. Anggota nasabah si Didik dapat menerima
hadiah yangdiberikan tiap akhir tahun. Setoran awal sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah).
ð Simpanan si Fitri yaitu simpanan Hari Raya Idul Fitri dengan sasarannya adalah
Iburumah tangga dengan pengambilan hanya dapat dilakukan pada saat bulan
Ramadhandengan menggunakan akad mudharabah; Simpanan ini dikenakan biaya
pengelolaansebesar Rp. 1500,- (seribu lima ratus rupiah) per-bulan. Nisbah bagi
hasilmudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55 : 45. Setoran awal
pembukaan sebesar Rp. 10.000,-
ð Simpanan si Qurban yaitu simpanan Hari Raya Idul Adha yang ditujukan
kepadaanggota nasabah yang berkeinginan untuk menyembelih kurban pada saat
Hari RayaBesar. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah simpanan nasabah
denganKoperasi adalah 55 : 45. Simpanan ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar
Rp. 1500,- (seribu lima ratus rupiah) per-bulan. Setoran awal pembukaan
rekeningsebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
2. Pembiayaan
Jenis pembiayaan yang disediakan untuk anggota antara lain :
1) Pembiayaan Murabahah/ BBA :
Yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah fasilitas yang diberikandalam
bentuk talangan dana untuk pembelian barang dan menyelesaikan pembayaran harga
barang dari dana KOPERASI SEHARI untuk kepentingan dan a.n.anggota / nasabah/
anggota , yang pembiayaan dananya dilakukan secara sekaligus.
Sifat pembiayaan ini merupakan transaksi jual beli yang menimbulkan piutang
penjualan dari menjual sesuatu, dan menyegerakan penyerahan barangnya kepada
pembeli (debitur) dengan cara ditangguhkan pembayaran harganya sampai kepadasaat
yang telah ditetapkan atau dengan cara pembayaran angsuran.
Pembiayaan ini mensyaratkan harga beli barang dikenakan terlebih dahulu
margin/mark-up sehinggga menjadi harga baru untuk kemudian menjadi hutang yang
harusdibayar/ dilunasi. Pelunasan pokok hutang dan margin/ mark up dilakukan
secarasekaligus pada saat jatuh tempo, atau dilunasi dengan cara mencicil/ mengangsur
pokok hutang berikut margin/ mark-up dalam suatu periode tertentu (Al Bai’ u

11
Bitsaman Ajil) sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam akad
Pembiayaan.
Pembiayaan murabahah ini diberikan kepada anggota perorangan atau badan usaha
Koperasi/ KOPERASI SEHARI lainnya, yang ditujukan untuk pembiayaan yang
bersifat modal kerja/ investasi/ konsumtif seperti pembelian persediaan barang- barang
dagangan, bahan baku, kepemilikan rumah (housing loan), Pembiayaankepemilikan
kendaraan (car loan), atau Pembiayaan investasi lainnya.
2) Pembiayaan Mudharabah :
Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah suatu bentuk fasilitas
pembiayaan jangka pendek (max 1 tahun). Pembiayaan diberikan oleh pihak
KOPERASI SEHARI kepada debitur perorangan atau badan usaha
Koperasi/KOPERASI SEHARI yang ditujukan untuk pembiayaan modal investasi
(FasilitasInstallment) dan modal kerja (Fasilitas Reguler) dalam suatu kegiatan yang
penarikandananya dapat ditarik sekaligus atau bertahap sesuai kebutuhan.
Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai akad
pembiayaankepada KOPERASI SEHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik, dan
Rencana pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber pendapatan/
penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.
Dari pembiayaan ini, KOPERASI SEHARI akan memperoleh bagi hasil
darikeuntungan yang diperoleh oleh debitur sebesar nisbah (porsi) yang telah
disepakati.Perjanjian bagi hasli mulai diberlakukan secara efektip setelah proyek
investasinyaselesai, atau obyek yang dibiayai telah dapat menghasilkan pendapatan
sesuai jangkawaktu yang disepakati
3) Pembiayaan Musyarakah (Syirkah) :
Yang dimaksud dengan pembiayaan Musyarakah adalah suatu perjanjian kesepakatan
bersama antara KOPERASI SEHARI dengan beberapa pemilik modal
untukmenyertakan modalnya pada suatu proyek atau usaha, dengan kesepakatan
bahwakeuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai promes atauaksep
kepada KOPERASI SEHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik, dan Rencana
pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan sumber pendapatan/ penghasilan
yang diperoleh dari pembiayaan tersebut. Dari pembiayaan ini KOPERASI SEHARI
akan memperoleh keuntungan berupa bagihasil yang besarnya diperhitungkan secara
proporsional dari pembiayaan/ modalusaha yang disertakan
4) Pembiayaan Bai’u Takjiri (BAT) :
Yang dimaksud dengan Bai’u Takjiri (BAT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak
jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan
barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikanini pula yangmembedakan
denganakad ijaroh dan akad murobahah.
Manfaat dan resiko yang harus dijalani ; KOPERASI SEHARI mengoperasikan produk
ini biasanya dalam bentuk leasing, baik dalam bentuk operating lease maupunfinancial
lease.
Manfaat dari transaksi ini adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang pokok.
Adapun resiko yang mungkin terjadi :
 default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja
 rusak, asset rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan bertambah,terutama bila
disebutkan dalam kontrak bahwa pemeliharaan dilakukan oleh pihak KOPERASI SEHARI.
 berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau membeli assettersebut.
Akibatnya, KOPERASI SEHARI harus menghitung kembali keuntungandan
mengembalikan sebagian kepada nasabah.

12
5) Pembiayaan Qardh :
Yang dimaksud dengan pembiayaan qardh adalah pembiayaan kepada anggotadebitur
yang pembiayaannya tanpa mengharapkan imbalan. Mengingat sifat pembiayaan qardh
yang tidak memberikan keuntungan finansial, maka pendanaan qardh dapat diambil dari
modal KOPERASI SEHARI sendiri atau dana dari zakat, infaq, shodaqoh.

13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Dengan menggadaikan barang-barang beergerak seperti kendaraan, mesin, peralatan
rumah tangga, dll dengan prosedur yang telah ditentukan kita bisa mendapatkan pinjaman jangka
pendek dari perum pegadaian dengan mudah.
Prosedur peminjaman meliputi :
a. Penggadaian barang
b. Penaksiran oleh petugas penaksiran
c. Pemberian pinjaman oleh perum pegadaian
d. Pelunasan oleh nasabah
e. Pelelangan barang yang digadaikan apabila nasabah tidak melakukan pelunasan.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan
pada asas kekeluargaan dan demokrasiekonomi. Jadi, koperasi mempunyai peran dan manfaat yang
sangat penting bagi masyarakat karena koperasi dapat membantu meringankan beban masyakat
dengan meberikan pinjaman modal dan koperasi menjual produknya dengan harga yang relatif lebih
murah. Sehingga masyarakatmerasa terbantu dengan adanya koperasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, S. M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Triandaru, S., & Santoso, T. B. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat
Nila Ida Wati. “Makalah Koperasi Dan Kewirausahaan”.
https://nilaidawati.wordpress.com/koperasi-kewirausahaan/sejarah-koperasi/. Diakses Maret 2016
Nawiyah, Warizatul. “Makalah sejarah Koperasi di Dunia dan Indonesia”.http://nwariza-
reza.blogspot.co.id/2013/06/makalah-sejarah-koperasi-di-dunia-dan.html. Diakses 11 Maret 2016
Adminkoperasi. “Sejarah dan latar belakang koperasi”.
https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/536/sejarah-dan-latar-belakang-koperasi#

15

Anda mungkin juga menyukai