Dibuat Oleh
Dea Arsina Fitri
210701198
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5
2.1 Koperasi............................................................................................5
2.1.2 Pengertian Koperasi.......................................................................5
2.1.3 Tata Cara Pendirian Koperasi........................................................8
2.1.4 Keanggotaan Koperasi...................................................................9
2.1.5 Perangkat Organisasi Koperasi......................................................11
2.1.6 Modal dan sisa hasil usaha Koperasi..............................................14
2.1.7 Perbedaan Koperasi dengan badan usaha lainnya..........................17
2.1.8 Pembubaran Koperasi....................................................................18
2.2 Yayasan.............................................................................................18
2.2.1 Pengertian Yayasan........................................................................18
2.2.2 Pendirian Yayasan..........................................................................19
2.2.3 Organ Yayasan...............................................................................24
2.2.4 Pembubaran Yayasan.....................................................................28
BAB III PENUTUP...............................................................................30
3.2 Kesimpulan........................................................................................30
3.3 Saran..................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
1
Sri Djatnika, Ekonomi Koperasi, 2003, Jakarta:Salemba Empat, hal. 10
PEMBAHASAN
2.1. Koperasi
Koperasi berasal dari kata "co" dan "operation" yang mengandung arti
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, secara umum koperasi
dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badan- badan yang memberikan kebebasan untuk masuk dan keluar
menjadi anggota, dengan kerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha,
untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya."
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
2
Arifinal Chaniago, Perkoperasian Indonesia, 1979, Bandung: Angkasa, hal. 2
1) Rapat pembentukan
Rapat pembentukan koperasi hanya bisa dilakukan oleh minimal dua puluh
orang calon anggota. Dalam rapat pembentukan yang perlu diputuskan adalah
akta pendirian dan anggaran dasar.
h. Permohonan pengesahaan
b) akta pendirian;
c) anggaran dasar.
Pengesahan harus sudah dilakukan oleh pemerintah paling lambat tiga bulan
sejak permohonan diterima dengan mengumumkannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
2.1.4. Keanggotaan
Selain itu, yang dapat menjadi anggota Koperasi Primer adalah orang-
seorang yang telah mampumelakukan tindakan hukum dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh Koperasi yangbersangkutan. Hal
inidimaksudkan sebagai konsekuensi Koperasi sebagai badan hukum.
Namundemikian khusus bagi pelajar, siswa dan/atau yang dipersamakan dan
dianggapbelum mampumelakukan tindakan hukum dapat membentuk Koperasi,
tetapi Koperasi tersebut tidak disahkansebagai Badan Hukum dan statusnya
hanya Koperasi tercatat.
Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan
kewajibankeanggotaannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Dalam hal
terdapat orang yang ingin mendapat pelayanan dan menjadi anggota Koperasi,
namuntidak sepenuhnya dapat memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan
dalam Anggaran Dasar,mereka dapat diterima sebagai anggota luar biasa.
Ketentuan ini memberi peluang bagipenduduk Indonesia bukan warga negara
dapat menjadi anggota luar biasa dari suatu Koperasisepanjang memenuhi
ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi
sebagaimana diaturdalam Anggaran Dasar. Setiap anggota mempunyai
kewajiban:
1) Rapat Anggota
a) Anggaran dasar;
d) Rencana kerja, rencana anggaran dan pendapatan dan belanja koperasi, serta
laporan pengesahan keuangan;
2) Pengurus Koperasi
3) Pengawas
Sebagaimana halnya pengurus, pengawas juga dipilih dari dan oleh anggota,
dengan tugas-tugas antara lain:
3) Dana cadangan. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha,yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri
dan untuk menutup kerugian Koperasi bila diperlukan.
4) Hibah
1) Anggota;
Perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lainnya adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Unsur
1. Para Pihak
3. Modal yang sah. Pembagian hasil usaha (SHU) dibagikan kepada semua
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan. Terdiri atas masukan-
masukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar.
Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan. dibagi sebanding dengan jumlah
pemasukan modal.
b. Keputusan Pemerintah.
2.2. Yayasan
a) Pendirian
Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih maupun badan hukum
dengan memisahkan sebagian harta kekayaanpendirinya, sebagai kekayaan
awal. Dasar pendirian yayasan ini dapat berupa kesepakatan para pendiri untuk
melakukan kegiatan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, ataupun dapat
berdasar kepada suatu surat wasiat. Proses pendirian yayasan tersebut dilakukan
dengan akta notaris, kecuali untuk pendirian yayasan oleh orang asing atau
bersama-sama dengan orang asing yang akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Pemerintah.
Akta pendirian memuat Anggaran Dasar dan keterangan lain yang dianggap
perlu. Anggaran Dasar Yayasan sekurang-kurangnya memuat:
a. Nama dan tempat kedudukan;
c) Pengumuman
Akta pendirian Yayasan yang telah disahkan sebagai badan hukum atau
perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui, wajib diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara RepublikIndonesia.Pengumuman diajukan
permohonannya oleh Pengurus Yayasan atau kuasanya kepada Kantor
Percetakan Negara Republik Indonesia dalam waktupaling lambat 30 (tiga)
puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian Yayasan yang disahkan.
2.2.3.Organ Yayasan
a. Pembina
dan
b. Pengurus
5
'Ignatius Ridwan Widyadharma, op. cit, hal. 59
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan
Yayasan. Yang dapat diangkat menjadi Pengurus adalah orang perseorangan
yang mampu melakukanperbuatan hukum.Pengurus tidak boleh merangkap
sebagai Pembina atau Pengawas Pengurus Yayasan diangkat oleh Pembina
untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan.
a.Seorang ketua;
c. Seorang bendahara
c) Pengawas
Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
pembelaan diri, Pembina wajib:
b. Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau
tidak tercapai:
Dalam hal Yayasan bubar karena Jangka waktu yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar berakhir dan tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar telah tercapai atau tidak tercapai, Pembina menunjuk likuidator untuk
membereskan kekayaan Yayasan.Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, Pengurus
bertindak selaku likuidator.Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat
melakukan perbuatan hukum, kecuali untukmembereskan kekayaannya dalam
proses likuidasi. Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk
semua surat keluar, dicantumkan frasa"dalam likuidasi" di belakang nama
Yayasan. Dalam hal Yayasan bubar karena putusan Pengadilan, maka
Pengadilan juga menunjuk likuidator. Dalam hal pembubaran Yayasan karena
pailit, berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Kepailitan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini
disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami
selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermaanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA