Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikanmakalah yang
berjudul “Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Megasari Makmur (Bogor)”.
Makalah ini berisikan tentang bentuk-bentuk tindakan pelanggaran yang terjadi dalam
dunia bisnis beserta sebab akibatnya. Diharapkan makalah ini dapat memberikanwawasan dan
pengetahuan serta dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri umumnya bagi para
pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini,
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Bapak Erwin Syahputra, SE, MM, selaku Dosen Mata Kuliah Etika Bisnis yang telah
membimbing penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Kediri, 06 Mei 2017

Penulis

1|Etika Bisnis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................3

a. Latar Belakang.........................................................................................................3
b. Rumusan Masalah ...................................................................................................3
c. Tujuan Penulisan .....................................................................................................3

Bab II Pembahasan ...........................................................................................................4

a. Pengertian Etika Bisnis ............................................................................................ 4


b. Etika Pada Organisasi Perusahaan ...........................................................................6
c. Tujuan Etika Bisnis .................................................................................................6
d. Contoh Pelanggaran Etika Bisnis ...........................................................................7

Bab III Penutup .................................................................................................................10

a. Kesimpulan ..............................................................................................................10
b. Saran ........................................................................................................................10

Daftar Pustaka ...................................................................................................................11

2|Etika Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika bisnis saat ini telah banyak dilanggar oleh para pelaku bisnis. Demi
mendapatkan laba sebesar-besarnya, pelaku bisnis kerap menghalalkan segala cara. Inilah
yang menyebabkan timbul kasus-kasus etika bisnis yang terkadang malah urusannya dapat
sampai ke meja hijau.
Secara sederhana, etika bisnis dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip moral dalam
melaksanakan kegiatan bisnis. Etika dalam berbisnis ini ialah hal penting. Sebagaimana
pentingnya etika dalam pergaulan atau bermasyarakat.
Tanpa etika bisnis yang baik maka seorang pelaku bisnis akan berlaku seenaknya, dan
hal itu akan merugikan pihak lain. Etika bisnis juga berfungsi sebagai penjaga batasan bagi
pelaku bisnis lain, untuk saling menghargai pelaku bisnis yang lain.
Dalam era pasar bebas seperti saat ini, setiap pelaku bisnis diberi kebebasan seluas-
luasnya untuk membangun dan mengembangkan bisnis ekonominya. Setiap pelaku bisnis
diberi kesempatan yang sama sehingga persaingan secara tidak sehat kerap terjadi.
Di sinilah etika dalam berbisnis itu kerap dilanggar. Masalahnya seperti menemukan
penemuan baru, cara memperoleh modal, penentuan harga, pembajakan tenaga profesional,
dan sebagainya kerap menjadi penyebabnya.
B. Rumusan Masalah
1. Teori Etika apa yang harus diketahui oleh pengusaha?
2. Bagaimana penanganan masalah yang dihadapi ketika perusahaan menyelewengkan
etika bisnis ?
3. Akibat apa saja yang ditimbulkan bila sebuah perusahaan tidak mengimplementasikan
etika bisnis dalam perusahaannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui seberapa pentingnya implementasi Etika Bisnis dalam
kehidupan berbisnis.
2. Untuk memahami langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan/diambil ketika ada
konflik di dunia bisnis.
3. Untuk dapat mengetahui akibat-akibat penyelewengan etika bisnis.

3|Etika Bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005). Dalam menciptakan etika bisnis, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:

 Pengendalian diri
 Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
 Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
 Menciptakan persaingan yang sehat
 Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
 Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
 Mampu menyatakan yang benar itu benar
 Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
 Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
 Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
 Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu

1. Sistematik

Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul


mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

2. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam


perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas
4|Etika Bisnis
aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.

3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar
individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas
keputusan, tindakan dan karakter individual.

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat
terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Sonny Keraf (1998)
menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;

1. Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.

2. Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

3. Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan.

4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis


dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

5. Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baik pimpinan/orang-orangnya maupun perusahaannya.

5|Etika Bisnis
B. Etika pada Organisasi Perusahaan

Dapatkan pengertian moral seperti tanggung jawab, perbuatan yang salah dan
kewajiban diterapkan terhadap kelompok seperti perusahaan, ataukah pada orang (individu)
sebagai perilaku moral yang nyata? Ada dua pandangan yang muncul atas masalah ini .

Ekstrem pertama, adalah pandangan yang berpendapat bahwa, karena aturan yang
mengikat, organisasi memperbolehkan kita untuk mengatakan bahwa perusahaan bertindak
seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa yang mereka lakukan, kita dapat
mengatakan mereka bertanggung jawab secara moral untuk tindakan mereka dan bahwa
tindakan mereka adalah bermoral atau tidak bermoral dalam pengertian yang sama yang
dilakukan manusia.

Ekstrem kedua, adalah pandangan filsuf yang berpendirian bahwa tidak masuk akal
berpikir bahwa organisasi bisnis secara moral bertanggung jawab karena ia gagal mengikuti
standar moral atau mengatakan bahwa organisasi memiliki kewajiban moral. Organisasi bisnis
sama seperti mesin yang anggotanya harus secara membabi buta mentaati peraturan formal
yang tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih tidak masuk akal untuk
menganggap organisasi bertanggung jawab secara moral karena ia gagal mengikuti standar
moral daripada mengkritik organisasi seperti mesin yang gagal bertindak secara moral.

C. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-
batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey
business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis
tersebut.Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis
yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya
dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai
kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan
oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya

Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. Etika bisnis merupakan
etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang
filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-
peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika
6|Etika Bisnis
bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika
dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Secara terperinci, Richard T.de George menyebut
bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip


etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan
yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan
demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah
tindakan yang dinilai tidak etis.
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia
bisnis, tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah
perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisasi atau
perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai
tanggung jawab sosial atau tidak.
3. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan
sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik,
dan persaingan.
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan
multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.

D. Contoh Pelanggaran Etika Bisnis :

1. Pelanggaran etika bisnis yang dilakukan PT Megasari Makmur (Bogor)


Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari
Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga
memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat
nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh
untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik
dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini
Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan
pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan

7|Etika Bisnis
syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat
berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan
Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT
yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi
ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur
ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang
pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah
menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
2. Penyelesaian Masalah yang dilakukan PT. Megasari Makmur dan Tindakan Pemerintah
Pihak produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik semua produk HIT
yang telah dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol
Baru dengan formula yang telah disempurnakan, bebas dari bahan kimia berbahaya. HIT
Aerosol Baru telah lolos uji dan mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08
September 2006 Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapat
diproduksi dan digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-2006/S). Sementara itu pada
tanggal 22 September 2006 Departemen Kesehatan juga mengeluarkan izin yang menyetujui
pendistribusiannya dan penjualannya di seluruh Indonesia.
Undang-undang

Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :
- Pasal 4, hak konsumen adalah :

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa”.

Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa”.
PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-
zat berbahaya di dalam produk mereka.Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan
alasan mengurangi biaya produksi HIT.

- Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :

8|Etika Bisnis
Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan”
PT Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka,
dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama
setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.

- Pasal 8

Ayat 1: “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau


jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan”

Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”
PT Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut tidak
memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.Seharusnya, produk HIT
tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi
mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.

- Pasal 19 :

Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang
dihasilkan atau diperdagangkan”

Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan
kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”

Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah
tanggal transaksi”
Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen
karena telah merugikan para konsumen.
9|Etika Bisnis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan
memasukkan dua zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen
yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan meskipun perusahaan
sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf
itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara
sungguh - sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu
Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya
mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan
dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu
ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru
kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan
asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan
seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya
karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka
perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan
atau loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.
B. Saran
Kepada PT Megasari Makmur atau pun kita yang akan melakukan kegiatan bisnis
lebih baik berlaku jujur agar bisnis kita dpat dipercaya oleh konsumen maka setelah dipercaya
profit besar pun mudah di raih, sebaliknya bila perusahaan kita tidak di percaya maka profit
sangat susah untuk di raih, kemudian gunakanlah bahan – bahan yang tidak merusak pada
kesehatan tubuh agar kita sebagai pelaku bisnis tidak merugikan konsumen.

10 | E t i k a B i s n i s
DAFTAR PUSTAKA

1. http://monicasiithatha.blogspot.co.id/2015/04/beberapa-perusahaan-yang-
pernah.html 16 Oktober 2016
2. http://www.binasyifa.com/279/74/25/contoh-kasus-etika-bisnis-nan-pernah-terjadi-di-
indonesia.htm 16 Oktober 2016

11 | E t i k a B i s n i s

Anda mungkin juga menyukai