Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS 01

ISU LEMAK BABI PADA PRODUK AJINOMOTO

GAMBARAN UMUM

Ajinomoto Co., Inc. (Jepang: 味の素) adalah sebuah perusahaan Jepang yang memproduksi bumbu
masak, minyak masak, makanan dan farmasi melalui Britannia Pharmaceuticals Limited, anak
perusahaan yang bermarkas di UK. Terjemahan harfiah dari AJI-NO-MOTO adalah "Cita Rasa"
(Essence of Taste), digunakan sebagai merk dagang perusahaan Monosodium Glutamat. Ajinomoto
sekarang ini memproduksi sekitar 33% Monosodium Glutamat dunia. Ajinomoto aktif di 23 negara
dan daerah di dunia, mempekerjakan sekitar 24.861 orang (pada 2004), dengan pendapatan
tahunan AS$9,84 miliar.

Monosodium glutamat (MSG) Ajinomoto pertama kali dipasarkan di Jepang dan sebagai
penyumbang rasa Umami untuk makanan yang penting bagi asupan nutrisi. hal ini telah dibuktikan
lewat berbagai penelitian yang berkredibilitas baik dan diakui oleh badan-badan kesehatan dunia.

Penguasaan tekhnologi fermentasi dalam memproduksi AJI-NO-MOTO menjadi pendorong bagi


perusahaan ini untuk mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi asam-asam amino lainnya.
Dewasa ini, perusahaan Ajinomoto merupakan supplier utama didunia untuk berbagai asam amino
yang diperlukan oleh industri kesehatan dan makanan. Selain memproduksi AJI-NO-MOTO,
perusahaan juga memperluas produk-produknya untuk konsumen langsung. Berbagai produk
konsumen tersebut di Indonesia antara lain; berbagai bumbu masak siap pakai (Masako, Sajiku dan
Saori) dan minuman (Calpico dan Birdy).

Sehubungan dengan akan berakhirnya sertifikat Halal dari MUI untuk AJI-NO-MOTO pada September
2000, maka PT Ajinomoto Indonesia mengajukan perpanjangan sertifikat Halalnya pada akhir Juni
2000. Pada 7 Oktober 2000, Komisi Fatwa memutuskan bahwa Bactosoytone tidak dapat digunakan
sebagai bahan dalam media pembiakan mikroba untuk menghasilkan MSG. PT Ajinomoto Indonesia
diminta untuk mencari alternatif bahan pengganti Bactosoytone. Sesuai dengan instruksi Komisi
Fatwa, PT Ajinomoto Indonesia mengganti Bactosoytone dengan Mameno dalam tempo 2 bulan.
LPPOMMUI melakukan audit sehubungan dengan penggantian Bactosoytone dengan Mameno pada
4 Desember 2000. Mereka memutuskan Mameno dapat digunakan dalam proses pembiakan
mikroba untuk menghasilkan MSG tetapi produk yang menggunakan Bactosoytone dinyatakan
Haram. PT. Ajinomoto Indonesia harus menarik seluruh produknya di pasaran dalam negeri
termasuk produk lain yang tidak bermasalah yang diproduksi dan diedarkan sebelum tanggal 23
November 2000.

Kerugian karena penarikan produk secara massal dan mengganti kerugian distributor sebesar 55
miliar rupiah karena harus mengeluarkan biaya sebagai usaha proaktif mendatangi pedagang dan
pengecer untuk menarik produknya yang diperkirakan mencapai 3.500 ton dan menggantinya
sesuai dengan harga pasar. Tidak hanya di Indonesia, Singapura sebagai negara pengimport bumbu
masak Ajinomoto dari Indonesiapun menarik produk ini dari pertokoan negeri tersebut. Turunnya
saham Ajinomoto saat tersiar kabar ini sebesar 30 poin di bursa.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan oleh Departemen Manajer PT Ajinomoto Indonesia Tjokorda
Bagus Sudarta, Ajinomoto mengakui bahwa mereka menggunakan bactosoytone yang diekstraksi
dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang biasa diekstrasi dari daging sapi karena lebih
ekonomis. Ekstraksi ini hanya medium dan tidak berhubungan dengan produk akhir. Sehingga tidak
benar bahwa produk akhir MSG Ajinomoto mengandung unsur enzim babi yang dikenal sebagai
“porcine”. Namun untuk menghilangkan keresahan dan menjaga ketenangan masyarakat dalam
mengonsumsi produk Ajinomoto maka pihaknya akan menarik secara serentak di seluruh Indonesia
produk MSG Ajinomoto dan meminta maaf akan kejadian ini.

Sebagai tindak lanjut dari masalah ini PT. Ajinomoto akan kembali berproduksi menggunakan bahan
mameno sesuai anjuran (peraturan) Ditjen POM. Ajinomoto pun akan mendatangkan ahli fermentasi
dari Jepang, Mr. Koyama untuk meneliti produk vetsin yang dinyatakan MUI mengandung lemak
babi tersebut dimana akan diadakan pengujian dengan disaksikan unsure MUI Mojokerto dan
Muspida di kantor Bupati Mojokerto. MUI mengeluarkan kembali sertifikat Halal untuk AJI-NO-
MOTO pada 19 Pebruari 2001, sehingga Ajinomoto bisa berproduksi dan memasarkan produknya
kembali di seluruh Indonesia. Setiap 2 tahun sekali sertifikat Halal ini selalu diperpanjang hingga kini.
Untuk menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan ketentuan LPPOM MUI,
Ajinomoto menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang mulai diberlakukan sejak 2005. Komite Halal
yang dibentuk oleh perusahaan ini, baik di kantor pusat Jakarta maupun di paberik Mojokerto,
memastikan terjaganya pelaksanaan SJH ini.

SASARAN

Ajinomoto merupakan salah satu produsen MSG di Indonesia. Masih ada beberapa perusahaan MSG
lagi yang masih berkembang tanpa terkena permasalahan seperti Indofood. Oleh karena kasus lemak
babi ini sangat menghancurkan reputasi, menurunkan saham dan merugikan perusahaan, maka
perencanaan strategis harus ditekankan pada pemulihan citra. Sehingga sasarannya adalah sebagai
berikut :

1. Mengembalikan citra perusahaan bahwa produk Ajinomoto adalah produk yang benar-benar
halal tanpa mengandung lemak babi
2. Menarik semua produk yang sudah beredar tidak hanya produk MSG tapi juga produk lainnya
3. Menciptakan kesadaran bahwa produk Ajinomoto adalah pemain utama dalam pasar MSG.

TAKTIK

1. Merubah susunan komposisi bahan - bahan dalam produknya dan proses pembuatannya tanpa
lemak babi lagi.
2. Mengangkat komentar pejabat Negara (pada saat itu Gus Dur) yang menyatakan bahwa
Ajinomoto bebas lemak babi dan halal
3. Mendatangkan ahli fermentasi dari Jepang, Mr. Koyama untuk meneliti produk vetsin yang
dinyatakan MUI mengandung lemak babi tersebut dimana akan diadakan pengujian dengan
disaksikan unsure MUI Mojokerto dan Muspida di kantor Bupati Mojokerto
4. mengiklankan produknya memakai jasa seorang Dedy Mizwar, mengganti bintang iklan Paramita
Rusady dengan Dedy Mizwar yang memiliki citra lebih dekat sebagai seorang muslim yang taat
5. Mensinergikan antara membangun citra baru dan mendongkrak penjualan.
6. Membuat pesan-pesan yang bersifat informatifve, kreatif dan edukatif yang diharapkan bisa
menunjang keberhasilan marketing ataupun solusi terhadap konflik.

HASIL
1. Ajinomoto mampu mengembalikan citra produknya,  terbukti dengan Masako®, yang merupakan
salah satu produk Ajinomoto menguasai 60% pangsa pasar bumbu penyedap makanan dengan
pertumbuhan penjualan pertahun mencapai 15% (tahun 2012)
2. Meskipun tidak bisa merajai, tetapi kepercayaan pasar mulai meningkat
3. Masih beredar di pasaran hingga sekarang, dan memperbanyak varian produknya

Reff :

1. Dipo Handoko, Rita Triana Budiarti, dan Dewi Sri Utami, Gatra, EDISI: 09/07, 2000
2. Tempo interaktif: Penarikan Produk Ajinomot: PT Ajinomo Indonesia Merugi 30 Miliar.
Tanggal 5 Janunari 2001 
3. Liputan6.com, 8 Januari 2001
4. Rita Mulia, Manajemen Resiko, Sejarah Ajinomoto, 30 Nov 2011.
5. http://kulinologi.biz/index1.php?view&id=98147
6. http://swa.co.id/ceo-interview/dari-indonesia-ajinomoto-akan-ekspor-ke-timur-tengah-dan-
afrika

Anda mungkin juga menyukai