Anda di halaman 1dari 11

PERSEKUTUAN: LIKUIDASI

Penyebab Likuidasi:

Sekutu meninggal dunia


Sekutu secara sukarela mengundurkan diri dari persekutuan
Ketika batas waktu atau tujuan persekutuan telah terpenuhi
Pelanggaran hukum baik yang dilakukan oleh sekutu maupun persekutuan
Semua sekutu setuju untuk menghentikan persekutuan

Proses Terminasi (pengakhiran) dan Likuidasi

Proses terminasi dan pembubaran mencakup penagihan piutang, penjualan aset


non kas, pembayaran liabilitas persekutuan sampai dengan distribusi sis akas kepada
masing – masing sekutu sesuai proporsi kepentingan modal.

Hasil Likuidasi (kas) digunakan untuk:

1) Membayar beban likuidasi seperti biaya hukum, biaya iklan atas


pelelangan aset, biaya akuntansi tambahan.
2) Memenuhi kewajiban kepada pemerintah (misalnya pemenuhan
kewajiban perpajakan)
3) Membayar hutang kepada kreditur dan sekutu yang memberikan
pinjaman.
4) Mengembalikan modal anggota sekutu yang bersaldo positif (kredit)

AKUNTANSI UNTUK LIKUIDASI PERSEKUTUAN

a. Likuidasi Lump Sum (Sekaligus)

Metode likuidasi lump sum digunakan apabila proses pengkonversian seluruh


aset non kas dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor (likuidasi) dilakukan
dalam waktu relatif singkat (< 1 bulan)

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Likuidasi Lump Sum


1. Kondisi Solvensi Sekutu
Sebelum melakukan proses likuidasi, persekutuan pada umumnya akan
menerima laporan mengenai kondisi keuangan pribadi dari para sekutunya
untuk menentukan kondisi solvensi sekutu.

CHAPTER 16 Page 1
Solven Aset pribadi > Liabilitas pribadi
Insolven Aset pribadi < Liabilitas pribadi

2. Defisit Modal Sekutu


Defisit modal sekutu terjadi apabila saldo modal sekutu terlalu rendah
untuk menutupi kerugian.
Defisit modal sekutu pada metode likuidasi lump sum diselesaikan dengan
cara:
Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi solven, maka sekutu
tersebut wajib menyetorkan tambahan kontribusi berupa kas.

Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi insolven, maka defisit


modal sekutu tersebut ditanggung (didistribusikan) kepada sekutu
yang secara pribadi masih solven.

Contoh Soal:

Persekutuan Catur, Dadan dan Garnadi (CDG) telah memutuskan untuk


melakukan likuidasi per tanggal 1 Desember 20X6. Laporan posisi keuangan per
tanggal 1 Desember 20X6 adalah sebagai berikut:

Persekutuan CDG
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Desember 20X6
Aset:
Kas Rp 25.000.000
Piutang Usaha Rp 75.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Aset Tetap (neto) Rp 300.000.000
Total Aset Rp 500.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Liabilitas:
Utang Usaha Rp 270.000.000

Modal:
Modal Catur Rp 120.000.000
Modal Dadan Rp 50.000.000
Modal Gamadi Rp 60.000.000
Total Modal Rp 230.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 500.000.000

CHAPTER 16 Page 2
Informasi Tambahan:

1. Aset pribadi (tidak termasuk kepentingan modal persekutuan) dan liabilitas pribadi
dari masing – masing sekutu per tanggal 1 Desember 20X6 adalah sebagai berikut:

Catur Dadan Garnadi


Aset Rp 250.000.000 Rp 300.000.000 Rp 350.000.000
Liabilitas (Rp 230.000.000) (Rp 240.000.000) (Rp 325.000.000)
Aset Neto Rp 20.000.000 Rp 60.000.000 Rp 25.000.000
Solven Solven Solven

2. Catur, Dadan dan Garnadi membagi keuntungan dan kerugian dengan rasio
masing – masing 20:40:40
3. Seluruh aset non kas dijual pada tanggal 10 Desember 20X6 sebesar Rp
260.000.000.

Buatlah Laporan Realisasi dan Likuidasi atas proses likuidasi diatas.

Jawaban:

Seluruh aset non kas persekutuan terjual seluruhnya secara sekaligus sebesar
Rp 260.000.000 sehingga metode likuidasi yang digunakan adalah Metode
Likuidasi Lump Sum.
Nilai buku seluruh aset non kas adalah = Rp 475.000.000 dan terjual Rp
260.000.000 sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 215.000.000. Kerugian
akan didistribusikan kepada sekutu sebesar proporsi kerugian masing –
masing sekutu.
Karena masing – masing sekutu secara pribadi masih dalam kondisi solven,
maka apabila timbul defisit modal maka setiap sekutu wajib untuk melakukan
pembayaran kontribusi kas sebesar defisit modal yang terjadi.

CHAPTER 16 Page 3
Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan CDG

PERSEKUTUAN CDG
LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI LUMPSUM
Sekutu
Kas Aset Non Kas Liabilitas Catur, 20% Dadan, 40% Gamadi, 40%
Saldo sebelum likuidasi, 1 Desember 20X6 Rp 25.000.000 Rp 475.000.000 Rp (270.000.000) Rp (120.000.000) Rp (50.000.000) Rp (60.000.000)
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
Rp 260.000.000 Rp (475.000.000) Rp 43.000.000 Rp 86.000.000 Rp 86.000.000
215.000.000
Rp 285.000.000 Rp - Rp (270.000.000) Rp (77.000.000) Rp 36.000.000 Rp 26.000.000
Kontribusi kas oleh Dadan dan Gamadi (Rp
Rp 62.000.000 Rp (36.000.000) Rp (26.000.000)
36.000.000 + Rp 26.000.000)
Rp 347.000.000 Rp - Rp (270.000.000) Rp (77.000.000) Rp - Rp -
Pelunasan Liabilitas ke Kreditur Rp (270.000.000) Rp 270.000.000
Rp 77.000.000 Rp - Rp - Rp (77.000.000) Rp - Rp -
Pembayaran lumpsum kepada sekutu Rp (77.000.000) Rp 77.000.000
Saldo Pasca Likuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

CHAPTER 16 Page 4
Jurnal untuk mencatat transaksi selama likuidasi diatas adalah

Pada saat penjualan aset non kas

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Kas 260.000.000
Modal, Catur 43.000.000

Modal, Dadan 86.000.000

Modal, Gamadi 86.000.000

Piutang Usaha 75.000.000


Persediaan 100.000.000

Aset tetap 300.000.000

Pada saat menerima kontribusi kas dari Gamadi dan Dadan untuk menutup defisit
modal.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Kas 62.000.000
Modal, Dadan 36.000.000

Modal, Gamadi 26.000.000

Pada saat melunasi kewajiban kepada kreditur

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Utang Usaha 270.000.000
Kas 270.000.000

Pada saat pembayaran lumpsum kepada sekutu

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Modal, Catur 77.000.000
Kas 77.000.000

CHAPTER 16 Page 5
b. Likuidasi Bertahap

Metode likuidasi bertahap digunakan apabila proses pengkonversian seluruh


aset non kas dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor (likuidasi) dilakukan
secara bertahap dan dalam waktu relatif lama ( > 1 bulan).

Terdapat dua metode perhitungan dalam likuidasi bertahap, yaitu:


1. Skedul Pembayaran Aman Kepada Sekutu
Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah pembayaran kas yang
aman kepada sekutu (asumsi terburuk). Sekutu yang mendapatkan
distribusi kas merupakan sekutu yang memiliki saldo modal kredit dan
jumlah pembayaran kasnya adalah sebesar saldo tersebut.

Perhitungan pembayaran aman sekutu:


a. Sisa aset yang belum terjual pada saat penjadwalan distribusi kas
diasumsikan tidak terjual pada periode selanjutnya. Sehingga
dianggap sebagai kerugian yang dialokasikan kepada sekutu.
b. Defisit modal didistribusikan langsung ke sekutu yang masih
memiliki modal bersaldo kredit.
c. Sisa saldo kredit menunjukkan distribusi kas yang aman kepada
sekutu.

Contoh Soal:

Persekutuan Petra, Eman, dan Tora meminta anda untuk membantu urusan
bisnis. Anda mengumpulkan informasi sebagai berikut

Neraca saldo persekutuan pada tanggal 1 Mei 20X5, pada saat persekutuan
memutuskan untuk likuidasi usaha, adalah sebagai berikut:

Persekutuan PET
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Mei 20X5
Kas Rp 10.000.000
Aset Nonkas Rp 90.000.000
Liabilitas Rp 42.000.000
Modal, Petra Rp 34.000.000
Modal, Eman Rp 10.000.000
Modal, Tora Rp 14.000.000
Total Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

CHAPTER 16 Page 6
Para sekutu membagi keuntungan dan kerugian sebagai berikut, Petra (40%),
Eman (40%) dan Tora (20%)
Ringkasan transaksi likuidasi adalah sebagai berikut:
Bulan Mei 20X5:
▪ Penjualan aset non kas dengan nilai buku Rp 55.000.000, terjual Rp
45.000.000 (Rugi Rp 10.000.000)
▪ Sebesar Rp 42.000.000 dibayar ke kreditor
▪ Sebesar Rp 10.000.000 uang tunai ditahan dalam bisnis
▪ Kas tersedia didistribusikan kepada sekutu pada tanggal 31 Mei 20X5

Bulan Juni 20X5:

▪ Penjualan aset non kas dengan nilai buku Rp 30.000.000, terjual Rp


15.000.000 (Rugi Rp 15.000.000)
▪ Sebesar Rp 10.000.000 uang tunai ditahan dalam bisnis
▪ Kas tersedia didistribusikan kepada sekutu pada tanggal 31 Mei 20X5

Bulan Juli 20X5

▪ Aset tersisa terjual sebesar nilai bukunya Rp 5.000.000


▪ Biaya likuidasi yang sebenarnya sebesar Rp 7.500.000

CHAPTER 16 Page 7
PERSEKUTUAN PET
LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI LUMPSUM
Sekutu
Kas Aset Non Kas Liabilitas Petra, 40% Eman, 40% Tora, 20%
Saldo sebelum likuidasi, 1 Mei 20X5 Rp 10.000.000 Rp 90.000.000 Rp (42.000.000) Rp (34.000.000) Rp (10.000.000) Rp (14.000.000)
Bulan Mei 20X5:
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
Rp 45.000.000 Rp (55.000.000) Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
10.000.000
Rp 55.000.000 Rp 35.000.000 Rp (42.000.000) Rp (30.000.000) Rp (6.000.000) Rp (12.000.000)
Pembayaran kepada kreditur Rp (42.000.000) Rp 42.000.000
Rp 13.000.000 Rp 35.000.000 Rp - Rp (30.000.000) Rp (6.000.000) Rp (12.000.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1 (31 Mei) Rp (3.000.000) Rp 3.000.000
Rp 10.000.000 Rp 35.000.000 Rp - Rp (27.000.000) Rp (6.000.000) Rp (12.000.000)
Bulan Juni 20X5
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
15.000.000 Rp 15.000.000 Rp (30.000.000) Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 3.000.000
Rp 25.000.000 Rp 5.000.000 Rp - Rp (21.000.000) Rp - Rp (9.000.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1 (30 Juni) Rp (15.000.000) Rp 11.000.000 Rp 4.000.000
Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Rp - Rp (10.000.000) Rp - Rp (5.000.000)
Bulan Juli 20X5:
Penjualan aset sebesar nilai buku Rp 5.000.000 Rp (5.000.000)
Rp 15.000.000 Rp - Rp - Rp (10.000.000) Rp - Rp (5.000.000)
Pembayaran biaya likuidasi Rp (7.500.000) Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 1.500.000
Rp 7.500.000 Rp - Rp - Rp (7.000.000) Rp 3.000.000 Rp (3.500.000)
Distribusi Defisit: Petra 40/60 x 3.000.000 Rp 2.000.000 Rp (3.000.000)
Tora 20/60 x 3.000.000 Rp 1.000.000
Rp 7.500.000 Rp - Rp - Rp (5.000.000) Rp - Rp (2.500.000)
Pembayaran final untuk sekutu Rp (7.500.000) Rp 5.000.000 Rp 2.500.000
Saldo Pascalikuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

CHAPTER 16 Page 8
PERSEKUTUAN PET
SKEDUL PEMBAYARAN AMAN KEPADA SEKUTU
SEKUTU
Petra (40%) Eman (40%) Tora (20%)
Perhitungan distribusi kas 31 Mei 20X5
Saldo Modal 31 Mei 20X5 Rp (30.000.000) Rp (6.000.000) Rp (12.000.000)
Asumsi kerugian aset belum terjual (35.000.000) Rp 14.000.000 Rp 14.000.000 Rp 7.000.000
Cadangan Kas untuk beban likuidasi (10.000.000) Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
Rp (12.000.000) Rp 12.000.000 Rp (3.000.000)
Distribusi defisit Eman Rp (12.000.000)
Petra: 40/60 x 12,000,000 Rp 8.000.000
Tora: 20/60 x 12,000,000 Rp 4.000.000
Rp (4.000.000) Rp - Rp 1.000.000
Distribusi defisit Tora Rp 1.000.000 Rp (1.000.000)
Pembayaran yang aman kepada sekutu 31 Mei Rp (3.000.000) Rp - Rp -

Perhitungan distribusi kas 30 Juni 20X5


Saldo Modal 30 Juni 20X5 Rp (21.000.000) Rp - Rp (9.000.000)
Asumsi kerugian aset belum terjual (5.000.000) Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 1.000.000
Cadangan Kas untuk beban likuidasi (10.000.000) Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
Rp (15.000.000) Rp 6.000.000 Rp (6.000.000)
Distribusi defisit Eman Rp (6.000.000)
Petra: 40/60 x 6,000,000 Rp 4.000.000
Tora: 20/60 x 6,000,000 Rp 2.000.000
Pembayaran yang aman kepada sekutu 30 Juni Rp (11.000.000) Rp - Rp (4.000.000)

CHAPTER 16 Page 9
2. Rencana Distribusi Kas
Sekutu prioritas yang akan mendapatkan distribusi kas terlebih dahulu adalah sekutu yang memiliki daya serap kerugian
(loss absorption power – LAP) terbesar.

Saldo Modal Sekutu


LAP =
Proporsi Kerugian Sekutu

Contoh soal : (Lihat contoh soal skedul pembayaran aman kepada sekutu)

SKEDUL PEMBAYARAN AMAN KEPADA SEKUTU


DAYA SERAP KERUGIAN SALDO MODAL
Petra (40%) Eman (40%) Tora (20%) Petra (40%) Eman (40%) Tora (20%)
Perhitungan distribusi kas 31 Mei 20X5
Saldo Modal 1Mei 20X5 sebelum likuidasi Rp (34.000.000) Rp (10.000.000) Rp (14.000.000)
Daya Serap Kerugian Rp (85.000.000) Rp (25.000.000) Rp (70.000.000)
Penurunan LAP tertinggi ke LAP selanjutnya Rp 15.000.000
Ditribusi Kas untuk Petra = (40% x 15.000.000) Rp 6.000.000
Rp (70.000.000) Rp (25.000.000) Rp (70.000.000) Rp (28.000.000) Rp (10.000.000) Rp (14.000.000)
Penurunan LAP tertinggi ke LAP selanjutnya
Distribusi Kas ke Petra (40% x 45.000.000) Rp 45.000.000 Rp 18.000.000
Distribusi Kas ke Petra (20% x 45.000.000) Rp 45.000.000 Rp 9.000.000
Rp (25.000.000) Rp (25.000.000) Rp (25.000.000) Rp (10.000.000) Rp (10.000.000) Rp (5.000.000)

CHAPTER 16 Page 10
Berdasarkan Rencana Distribusi Kas diatas
Prioritas pembayaran apabila tersedia kas pada tanggal 31 Mei 20X5 adalah
kepada sekutu Petra sebesar 6.000.000.
Selanjutnya pada tanggal 30 Juni 20X5 pembayaran dilakukan kepada sekutu
Petra dan Tora sebesar Rp 18.000.000 untuk Petra dan Rp 9.000.000 untuk
Tora

NB: Metode Skedul Pembayaran Aman dan Rencana Distribusi Kas akan
menghasilkan jumlah pembayaran yang sama kepada sekutu selama proses
likuidasi

CHAPTER 16 Page 11

Anda mungkin juga menyukai