Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 6

(ASIX)
Nahima Ahista A1C020170
Ni Kadek Jessica Yolanda Dewi A1C020171
Ni Luh Betty Oktarini A1C020172
Ni Luh Putu Agustin Nirmala Sari
A1C020173
Ni Made Ari Surya Mahayani A1C020174
Ni Made Dewi Santi Yuditia A1C020175
Ni Made Pratiwi Nadi Saputri A1C020176
PERUSAHAAN
LOTTE
BERHASIL
VISI
MART Bagi kami, komitmen adalah kunci utama dalam hubungan kerja sama yang
profesional dan bertanggung jawab. LOTTE Grosir dan LOTTE Mart
Hypermarket ingin menjadi yang terdepan dalam menyediakan kebutuhan
usaha untuk para pelanggan profesional, dan juga dalam memberikan
kenyamanan dalam berbelanja. Untuk itu, kami selalu menjaga hubungan
baik kami dengan berbagai pihak, internal dan (khususnya) eksternal demi
berjalannya manajemen strategi perusahaan yang baik.
 MISI
LOTTE Grosir hadir dalam memenuhi kebutuhan mitra usaha menyediakan
produk-produk berkualitas dengan harga bersaing. Sehingga bisa
membantu, melayani, serta mengembangkan para pemilik usaha kecil dan
menengah di Indonesia.
LOTTE Mart Hypermarket bergerak menjadi perusahaan yang berkembang
dengan cepat dan dikagumi melalui penyediaan produk terpercaya yang
membawa kebahagiaan dan menciptakan nilai baru untuk mendapatkan
konsumen serta memberikan Kenyamanan Dalam Berbelanja dalam upaya
melakukan bisnis jangka panjang di Indonesia.
01
SEJARAH LOTTE
MART
Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan
makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. Lotte Mart adalah
sebuah divisi dari Lotte Co, Ltd yang merupakan salah satu makanan yang paling
umum dan layanan belanja di Korea Selatan dan Jepang.
Lotte Mart, bagian dari konglomerat Korea “Lotte”, membuka cabang pertama di
Guui-dong, GangByeon, Seoul, Korea Selatan pada tanggal 1 April 1998. Pada
tahun 2006, Lotte Mart membuka cabang pertama di luar negeri. Lotte menciptakan
dan menjual termasuk Herbon, Wiselect, Withone, Basicicon, Tasse Tasse, dan
Gerard Darel.
Pada bulan April 2018, Lotte Mart mengkonfirmasi untuk keluar dari operasi
Beijing dengan menjual 21 tokonya di Beijing kepada operator supermarket Cina
Wumei Holdings Inc.
Berdiri pada tahun 1992 dengan nama Makro Cash & Carry yang telah membuka
12 gerai di Jakarta dan Jawa. 4 gerai di Kalimantan, satu di Sulawesi dan di Bali.
Total 19 gerai pusat perkulakan. Melanjutkan rencana mereka ekspansi, pada
Oktober 2008, Lotte diperoleh PT Makro Indonesia. PT Makro Indonesia yang
memiliki 19 toko di Indonesia. Ini juga pertama kalinya ritel Korea memasuki
FAKTOR KEBERHASILAN
LOTTE MART
 Strategi Pemasaran yang baik
 Mengembangkan sikap positif dan optimis dalam menciptakan
organisasi yang kompetitif dan kreatif.
 Bekerja dengan penuh kerjasama dan koordinasi satu sama lain.
 Bersedia mengambil tindakan praktis untuk menangani masalah
atau situasi dalam rangka memenuhi kepuasan konsumen.
 Menciptakan lingkungan kerja dengan keterbukaan komunikasi,
berbicara jujur, berbagi sudut pandang dan terbuka terhadap
satu sama lain.
 Mematuhi aturan, peraturan dan standar etika
Penjelasan Faktor Keberhasilan
LOTTE MART
Mengembangkan sikap positif
01
Strategi Pemasaran yang baik
Strategi komunikasi pemasaran mempunyai
peran yang sangat penting bagi perusahaan
02 dan optimis dalam menciptakan
organisasi yang kompetitif dan
untuk memasarkann atau mempromosikan kreatif.
suatu produk. Seperti yang dilakukan PT Lotte Didorong oleh semangat dan komitmen
Indonesia yang merupakan perusahaan retail kepada pelanggan serta tekad untuk
yang selalu aktif mempromosikan produK yang mengejar keunggulan. Senang dengan
dijual. PT Lotte Indonesia adalah sebuah apa yang dikerjakan dan berani untuk
hypermarket yang menjual berbagai bahan menghadapi dan mengatasi tantangan
makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan yang datang.
barang lainnya. Strategi Promosi yang
dilakukan oleh Perusahaan ini meliputi Design
Banner, Katalog, Activity Even , dll. Kegiatan
ini dilakukan agar menarik pelanggan agar
berbelanja di Lotte.
Penjelasan Faktor Keberhasilan
LOTTE MART
Bekerja dengan penuh kerjasama dan Menciptakan lingkungan
03 koordinasi satu sama lain.
Membangun dan mempertahankan hubungan
05 kerja dengan keterbukaan
komunikasi, berbicara jujur, berbagi
yang sehat dan produktif dengan cara tukar sudut pandang dan terbuka terhadap
pikiran, pandangan, dan pendapat untuk masa satu sama lain dapat memuat lotte
depan yang lebih baik. mart bisa menjadi perusahaan yang
Bersedia mengambil tindakan praktis berhasil.
04 untuk menangani masalah atau situasi Mematuhi aturan, peraturan
dalam rangka memenuhi kepuasan
konsumen.
06 dan standar etika.
Bertanggung jawab atas tindakan
Percaya bahwa tindakan kita memotivasi bukan sendiri, mengetahui apapun yang
hanya diri sendiri tapi juga perusahaan. Tidak dilakukan tidak hanya berdampak
takut mengambil tindakan lebih lanjut untuk pada diri sendiri tapi juga pada
pengembangan dan perbaikan diri untuk perusahaan. Kami bekerja dengan
mencapai tujuan. tulus dan penuh rasa tanggung jawab.
Keterkaitan Kasus Pada BAB 17
Pelaksanaan Perekrutan PT.Lotte
 Menganalisis posisi kedudukan dan jabatan.
Dimana PT. Lotte ini sebelum merekrut karyawan. Direktur PT. Lotte menganalisis dan
melihat terlebih dahulu profil karyawannya, jabatan dan kedudukan mana yang masih
kosong,sehingga dalam proses perekrutan karyawan PT,lotte berfokus untuk merekrut
karyawan ahli di bidang yang dibutuhkan. Sehingga tetap bisa menjalani pekerjaan
dengan efektif dan efisien.
 Proses Perekrutan
Setelah menganalisis posisi jabatan atau kedudukan yang masih kosong/kurang dalam
Perusahaan. Selanjutnya PT lotte melakukan proses perekrutan dengan membuat iklan
lowongan pekerjaan yang didalamnya berisi deskripsi pekerjaan,kualifikasi,dan
pengalamn kerja dari sang pelamar. Dan biasanya PT. Lotte menempatkan iklan
lowongan kerja ini secara ofline di media cetak dan juga di media sosial milik PT. Lotte
seperti Instagram.
Setelah memasang iklan dan sudah mendapat beberapa pelamar PT lotte melakukan
wawancara kepada para pelamar disini tujuannya untuk mencari pelamar yang sesuai
dengan kriteria yang sesuai. Setelah menentukan,dan pelamar diterima biasanya PT.
Lotte memberikan training selama ±3-4 hari untuk melatih kinerja karyawan baru.
Lanjutan Keterkaitan Kasus Pada
BAB
Program Pelatihan 17
dan Pengembangan yang dilakukan PT.Lotte Mart Mataram untuk para
karyawab yang berkaitan dengan materi adalah:
 Pelatihan keahlian
$20sekali Direktur
Dimana menurut informasi yang kelompok kami dapatkan,setiap 1 tahun
K
PT Lotte Mataram selalu memberikan pelatihan untuk meningkatkan keahlian bekerja para
karyawannya.
 Pelatihan lintas Fungsional
PT. Lotte mart mataram juga memberikan pelatihan lintas fungsional kepada karyawannya
sehingga para karyawan tidak hanya menguasai pekerjaan di bidangnya,tapi bisa
melakukan pekerjaan diluar bidangnya. Misalnya seperti karyawan yang bertugas
menimbang daging,ikan,ayam,dll. Disamping pekerjaan nya itu karyawan tersebut juga
bisa melakukan pekerjaan seperti memotong ayam,mengiris daging,membersihkan ikan.
 Pelatihan Tim 10%
45K
PT lotte juga memberikan pelatihan Tim kepada para karyawannya yaitu terbukti dengan
menempatkan beberapa orang dalam 1 bagian. Contoh di bagian pembuatan
Pizza,Bolu,cake yang diproduksi PT.Lotte,didalam dapur ada beberapa orang yang
bekerja secara tim untuk membuat pizza,bolu tersebut. Dan menurut kami sebagai salah
satu konsumen pizza, bolu yang dibuat PT. Lotte cukup enak . Sehingga terbukti didalam
kerja tim PT. Lotte cukup baik
Keterkaitan Kasus Pada BAB 18
 Teknologi
LOTTE kini berkembang menjadi perusahaan global yang mempunyai lebih dari 50
$20
anak perusahaan di Jepang dan luar negeri ,LOTTE akan terus berkembang untuk
tetap menjadi perusahaan yang dalam pelaksanaannya Lotte Indonesia
K
memproduksi banyak jenis produk unggulan, untuk itu agar mendukung tingkat
usahanya, Lotte menggunakan Sistem Informasi agar dapat memberikan Informasi
actual mengenai kegiatan yang diterapkan di PT. Lotte Indonesia adalah alur proses
bisnis dari hutang, piutang, penjualan dan lain lain

 Goncangan ekonomi
Dati sektor ritel saat ini masih lesu akibat penurunan daya beli namun PT
LotteIndonesia mengaku tidak khawatir. Bahkan pihaknya tetap memasang target
10%
45K
optimis tahun ini dengan memasang target pertumbuhan di level 12%-
13%. Persaingan saat ini begitu berat, apalagi bagi Lotte Mart yang baru meramaikan
kompetisi sejak 2010. Sebagai merek baru, perusahaannya membutuhkan dana
yang kuat untuk mendukung ekspansi.
Hal inilah yang bisa dipenuhi oleh perbankan, dengan kemitraan yang erat dengan
perbankan maka perusahaan akan mendapatkan jaminan sisi finansial untuk
ekspansi.
Lanjutan Keterkaitan Kasus Pada
BAB 18
 Kompetisi
PT Lotte Mart Indonesia terus melakukan inovasi di tengah lesunya sektor ritel
saat ini. Selain itu, perusahaan juga harus menjaga kerja sama$20
dan kredibilitas
dari pihak mitra kerja. Hal tersebut yang menurutnya bakal membuatnya bisnisnya
K
terus bertumbuh. PT Lotte Mart Indonesia terus melakukan terobosan untuk
menjaga loyalitas pelanggan gerai ritelnya, Lotte Hypermart, Lotte Supermarket
dan Lotte Grosir, pada saat siutasi sekarang daya beli cenderung melemah.
Marketing Director  PT Lotte Mart Indonesia, Evi Lionawan, mengatakan kondisi
gerai Lotte Mart seperti perusahaan ritel lainnya yang sekarang ini juga merasakan
situasi daya beli yang agak slowdown. “Untuk menjaga loyalitas pelanggan harus
dilakukan yang nomer satu adalah kulitas produk. Kualiats itu yang membuat
10%
customer percaya kepada kami, terutama produk fresh food. Enurutnya, program
45K
poin tersebut diadakan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan karena
dapat berbelaja dengan lebih hemat yang nilainya semakin besar jika lebih sering
berbelanja di Lotte Mart dan tidak pindah-pindah ke ritel lain.  Sebab, lanjutnya,
Lotte Mart sebagai satu-satunya ritel yang menerapkan membership, dan
pelanggan bisa belanja lebih hemat, karena ada program poin dengan cash back
sebesar 0,5% dari setiap transaksi, tanpa batas minimal belanja.
PERUSAHAAN GAGAL
GIANT SUPERMARKET

 Visi:
Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan
dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
 
 Misi:
Meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui
keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan
meningkatkan daya saing yang mantap.
1 SEJARAH GIANT SUPERMARKET

Giant Hipermarket merupakan salah badan usaha pemasaran (ritel) modem yang
menawarkan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga mulai dari peralatan rumah
tangga, alat-alat elektronik sampai aneka bahan makanan. Giant Hipermatket didirikan oleh
dan menjadi bagian dari PT. Hero Supermarket Tbk.1 Pada bulan Februari 1998 PT. Hero
Supermarket mengadakan aliansi strategis dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine
Matheson. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm
dalam jajaran direksi dan komisaris PT. Hero Supermarket Tbk. Kerjasama ini diwujudkan
dalam bentuk kontribusi manajemen Dairy Farm Intemasional ke dalam manajemen Hero.

Giant yang sukses sebelumnya dikembangkan di Malaysia dan Singapura oleh Dairy
Farm International.2 Dewasa ini Dairy Farm International menguasai 37% saham PT. Hero
Supermarket Tbk. Berdasarkan keyakinan akan adanya kesamaan kultur dengan Malaysia,
Hero kemudian mengembangkan Giant di Indonesia. Dairy Farm sendiri hanya memberikan
dukungan teknis dalam pengembangan perusahaan Giant di Indonesia. Di Indonesia, pada
tanggal 26 Juli 2002 Giant Hipermarket yang pertama dibuka di Villa Melati Mas, Serpong-
Tangerang. Di Bogor, Giant hipermarket berdiri sejak tanggal 25 Agustus 2006. Bisnis retail
terasa makin menggeliat di Pekanbaru. Sebuah pusat perbelanjaan besar dan termurah di Asia.
Pusat perbelanjaan tersebut adalah hypermarket “Giant” yang merupakan pertama di
Sumatera. Pada tanggal 26 bulan Februari 2008 Hypermarket Giant resmi dibuka di Kota
Pekanbaru. Dipilihnya Pekanbaru sebagai kota pertama di Sumatera, karena pihak manajemen
Giant menilai Riau memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat saat ini dan di masa
mendatang.
FAKTOR KEGAGALAN GIANT
 Kebiasaan Masyarakat SUPERMARKET
Kebiasaan belanja masyarakat yang mengalihkan cara belanja tunai menjadi online juga ditengarai menjadi
penyebab menurunnya pendapatan industri retail. Sebab masyarakat merasa nyaman memperoleh barang
yang diinginkan tanpa harus pergi ke toko retail.
 Salah Memilih Lokasi dan Tidak 24 Jam
salah satu faktornya seperti lokasi yang tidak tepat, persaingan bisnis, daya beli masyarakat yang lesu, dan
lainnya.
 Persaingan Antar Ritel Modern
Persaingan antar ritel juga mempengaruhi tumbangnya bisnis ritel di Indonesia. Menteri Koordinator bidang
Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan akhir-akhir ini semakin banyak ritel yang membuka usaha dekat
dengan masyarakat dengan penyediaan kebutuhan lengkap.

Alasan utama mengapa gerai Giant akan tutup sendiri adalah bahwa pihak perusahaan ingin memfokuskan
bisnisnya pada brand lain yang dimiliki. Brand ini antara lain IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket, yang
dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan Giant.
Perusahaan akan mengubah hingga lima toko Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat meningkatkan
aksesibilitas pelanggan. Pada saat yang sama, cabang Giant lainnya akan ditutup pada akhir Juli 2021. Tidak
hanya itu, Hero Group saat ini sedang merundingkan kemungkinan pengalihan kepemilikan banyak toko Giant
kepada pihak ketiga.
KETERKAITAN KASUS PADA FAKTOR
Evaluasi kinerja karyawan KEBERHASILAN
merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dan dengan pemahaman
yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama. Dalam penelitian ini kinerja karyawan dapat diukur oleh beberapa indikator, yaitu kuantitas
kerja, kualitas kerja, kerja sama, pemahaman terhadap tugas, inisiatif, dan kehandalan.
 
PT GIANT menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa kerja 6 hingga 16 tahun berjumlah
lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas yang dimiliki oleh hampir seluruh karyawan
sangatlah baik. Karyawan.yang memiliki masa kerja lebih lama cenderung memiliki pengalaman kerja
yang lebih baik dibandingkan karyawan yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun.
 
Dengan pengalaman kerja yang lama tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki oleh hampir seluruh karyawan sangat baik. Hal ini juga
tentu didukung dengan programprogram pelatihan serta pendidikan yang di lakukan oleh perusahaan.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi penilaian responden di
atas, secara keseluruhan dapat dilihat bahwa program pelatihan dan pendidikan yang diberikan oleh
PT. GIANT sudah baik. Hal ini mengindikasikan bahwa program pengembangan yang dilakukan dengan
cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap telah mendukung tercapainya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai