Anda di halaman 1dari 31

BAB I

A. LATAR BELAKANG
B. PROFIL PERUSAHAAN
Sepeda Polygon diproduksi oleh PT. Insera Sena. PT. Insera Sena, terletak di bagian
selatan dari Surabaya atau tepatnya pada perbatasan dengan kota Sidoarjo atau sekitar 15 menit dari
Bandara Internasional Juanda. Perusahaan berdiri sejak tahun 1989, dengan luas 30.000 m² dengan luas
bangunan sebesar 18.000 m². PT. Insera Sena didirikan oleh Seojanto Widjaja yang lulus dari Teknik Industri
ITB pada tahun 1987. Soejanto Widjaja yang akrab dipanggil Yanto ini membangun PT. Insera Sena karena
ingin menerukan usaha keluarganya yang menekuni pekerjaan dalam distribusi sepeda sejak lama. Insera
adalah kepanjangan dari “INdustri SEpeda SuRAbaya,” Sena adalah nama dari sosok wayang yang cukup
terkenal di Jawa Timur yang menggambarkan kekuatan. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam jenis
sepeda, city bikes, trekking, MTB (Mountain Bike), full suspension, hard-trail bikes, downhill, BMX, dan lain-
lain. Presentase produksi secara keseluruhan adalah 65% untuk sepeda MTB, 30% untuk trekking, dan 5%
untuk jenis sepeda lainnya.
Yanto mengatakan bahwa bekal pertama dalam mengembangkan usaha dari skala kecil ke besar adalah
fokus. Fokus bagi Yanto adalah fokus terhadap hal-hal tentang sepeda sehingga beliau dapat memusatkan
perhatian, semangat, energi, keahlian, dan keuletannya dalam membuat sepeda.
Pada awalnya, Soejanto Widjaja merintins PT Insera Sena sebagai industri manufaktur yang berorientasi
pada pasar luar negeri. Sejak awal Insera Sena sudah dirancang sebagai industri yang memproduksi sepeda
berkualitas dunia. Awal produksinya sebagian besar adalah untuk eskspor. Rencana jangka panjangnya
adalah 50% untuk pasar ekspor dan 50% untuk pasar lokal. Insera Sena pada mulanya memproduksi sepeda
berdasarkan pesanan merek-merek terkenal dari luar negeri, belum menggunakan merek sendiri. Namun
inisiatif untuk memproduksi sepeda lokal dengan merek Polygon sebenarnya sudah dimulai sejak 1990
awalu belum dipromosikan secara serius karena perhatian masih diarahkan pada peningkatan kualitas
dengan cara banyak menerima order dari luar negeri. Hingga pada tahun 1994 mengibarkan merek
Polygon.
C. VISI DAN MISI

VISI
Menjadi perusahaan yang sehat yang mampu membuat
sepeda berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan cusomer.

MISI
1. Menjadikan pemimpin pasar
2. Memiliki SDM yang berkualitas
3. Melakukan perbaikan berkesinambungan
EKSPLOR
PT. Insera Sena memproduksi sepeda dengan orientasi 80% export dan 20% untuk pasar lokal.
Sejak awal, perusahaan telah mengekspor sepeda ke seluruh dunia hingga ke 5 benua dan
lebih dari 30 negara.

Berangkat dari Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, tahun 1989, Insera Sena yang memiliki produk
sepeda bermerek Polygon kini merambah pasar internasional dengan ekspor ke 62 negara.
Berjuang dari bawah dengan ”tersembunyi” menjadi produsen merek-merek sepeda
internasional, kini Polygon berdiri tegak dengan merek sendiri di pasar internasional.
Polygon mulai mengekspor produknya pertama kali ke Singapura (1997) menyusul Malaysia
(2000). Di pasar Asia Tenggara, telah dibangun jaringan distribusi di lebih dari 30 tempat. Di
Thailand, satuan polisi Kerajaan Thailand menggunakan Polygon sebagai kendaraan
operasional. Volume ekspor terus ditingkatkan dengan menjangkau Thailand, Australia,
Filipina, Jepang, Ceko, Swiss, dan Kroasia. Dalam konsistensi membangun Polygon sebagai
merek global ini, sejak empat tahun terakhir, Polygon rutin menjadi peserta pameran
Eurobike di Jerman. Di sela-sela Eurobike 2014 di Friederichshafen, Jerman, Rabu
(27/8/2014), wawancara dengan CEO Insera Sena, Soejanto Widjaja, dilakukan.
Eurobike adalah pameran produsen sepeda terbesar tingkat dunia yang digelar tiap tahun.
Diikuti 1.280 peserta, pameran ini menarik minat 45.200 pebisnis dari 111 negara dan 1.883
wartawan dari 45 negara. Eurobike jadi indikator arah pasar sepeda dunia. Berikut petikan
wawancara di tengah ruang pamer Polygon yang ramai.
BAB 2
A. Pandangan Global mengenai Operasi
Enam alasan operasi bisnis domestik memutuskan untuk berkembang menjadi internasional.
1. Supply chain, Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk
entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku
paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka
suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan
yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-
bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang
tersebut ke konsumen akhir.
2. Mengurangi Biaya, Banyak perusahaan internasional mencari keunggulan dari kesempatan yang
nyatauntuk menurunkan biaya. Lokasi di tempat asing dengan upah lebih rendah dapatmembantu
menurunkan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Peraturan pemerintah yang
lebih longgar dalam ragam praktik operasi yang lebih luas mengurangi biaya. Contohnya seperti peng
awasan lingkungan, kesehatan, keselamatan kerja, danlain-lain. kesempatan untuk mengurangi
pajak dan tarif juga mendorong dilakukannyaoperasi di negara lain.
3. Meningkatkan operasi /Strategi operasi, suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah
untuk mengambil keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis. Strategi operasi
seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan yang konsisten dalam suatu keunggulan
bersaing bagi perusahaan
4. Memahami Konsumen, operasi internasional membutuhkan interaksi dengan pelanggan asing,
pemasok, dan pesaing bisnis lain, tidak terelakkan perusahaan internasional harus mempelajari
peluang barang dan jasa baru. Pemahaman tentang pasar tidak hanya membantu perusahaan
memahami ke mana pasar bergerak, tetapi juga membuat perusahaan mampu melayani pelanggan
yang beragam dan mempelancar siklus bisnis mereka.
5. Meningkatkan Produk,
1) Intensifikasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi tanpa
menambah faktor produksi.
2) Ekstensifikasi, adalah usaha peningkatan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan
cara menambah faktor produksi.
3) Diversifikasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi.
4) Rehabilitasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan
mengganti faktor produksi yang telah rusak dengan yang lebih baru.
5) Mekanisasi, adalah usaha penambahan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan
mengganti faktor produksi tradisional dengan mesin-mesin produksi yang bersifat
mekanik.
6) Rasionalisasi, adalah usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan
mengurangi faktor-faktor produksi yang tidak penting atau membebani biaya produksi.

6. Menarik Dan Mempertahankan Telenta Global, Organisasi global dapat menarik dan
mempertahankan karyawan yang baik danmenawarkan peluang kerja lebih banyak.
Organisasi global membutuhkan pekerja dalam semua fungsi dan keahlian di seluruh
dunia. Perusahaan global dapat mempekerjakan danmempertahankan karyawan yang
baik karena mereka menyediakan peluang berkembang yang lebih bagus dan
perlindungan dari pemutusan hubungan kerja saat kondisi ekonomimemburuk.
B. ISU BUDAYA DAN ETIS
Salah satu tantangan terbesar operasi global adalah menggabungkan
diferensiasi sosialdan budaya. Permasalahan beragam mulai dari kasus suap,
mempekerjakan anak di bawah umur,higga ke masalah lingkungan, seorang
manajer terkadang tidak tahu bagaimana bersikapmendapat diterima, bahkan
melanggar hukum di negara lain.Dalam dekade terakhir, perubahan dalam
hukum internasional, perjanjian, dan kode etiktelah ditetapkan untuk
mendefinisikan perilaku manajer di seluruh dunia. OrganisasiPerdagangan
Dunia (World Trade Organization-WTO)global, sebagai contoh,
membantumenyeragamkan perlindungan pada pemerintah dan industri dari
perusahaan asing yangmelakukan suatu perbuatan yang tidak etis. Akan tetapi,
keseragaman global sangatlah lambatuntuk diterima di hampir semua negara,
bahkan pada permasalahan budaya yang berbeda sepertikasus suap atau
perlindungan hal cipta.Sektor keuangan, telekomunikasi,dan prasarana logistik
dunia merupakan lembaga sehatyang membantu perkembangan penggunaan
modal, informasi, serta barang secara efisien danefektif . Dengan semua
peluang dan resikonya, globalisasi ada dan akan terus beralngsung. Halini perlu
dipertimbangkan saat manajer mengembangkan misi dan strateginya.
C. MENGEMBANGKAN MISI DAN STRATEGI
Misi
Keberhasilan ekonomi dan kemampuan bertahan hidup merupakan
hasil pengenalan misi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Misi organisasi sebagaimana
tujuannya adalah
apa yang akan disumbangkan kepadamasyarakat.
Misi menyatakan alasan adanya suatu organisasi. Mengembangkanstrategi yang bagus adalah hal sulit, tapi
akan lenih mudah apabila misi telahdidefinisikan dengan baik.Contoh misi manajemen operasi : menghasilkan
produk-produk yang sejalandengan misi perusahaan sebagai produsen kelas dunia yang berbiaya rendah.

STRATEGI
Strategi adalah rencana tindakan organisasi untuk mencapai misinya. Setiapwilayah fungsional mempunyai
strategi untuk mencapai misinya dan membantu
organisasi mencapai misi keseluruhan. Strategi ini memanfaatkan peluang dankekuatan, menetralkan
ancaman, serta menghindari kelemahan.Perusahaan mencapai misi mereka dengan tiga cara :
1.Diferensiasi (manajer operasi diminta untuk menciptakan barang dan jasa yang satulebih baik atau paling
tidak berbeda dengan yang lain)
2.Kepemimpinan Biaya (harga lebih murah)
3.Dan respon yang cepat(lebih cepat tanggap)
Manajer operasi harus dapat menerjemahkan konsep strategis ini menjadi tugasnyata yang dapat
diselsesaikan. Satu atau kombinasi dari ketiga konsepstrategis inidapat menghasilkan sebuah sistem yang
mempunyai kelebihan yang untik ataa pesaingnya.
D. STRATEGI UNTUK MEMPEROLEH
KEUNGGULAN KOMPETITIF
1. PERSAINGAN MELALUI DIFERENSIASI
Differensiasi berhubungan dengan penyajian suatu
keunikan.Peluangsebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas perusah
aan. Lebih lanjut lagi, karena banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa memasukkan unsur produk,
menciptakan keunikan benar-benar hanya masalahimajinasi. Bahkan differensiasi (differentiation) harus diartikan
melampaui cirri fisik danatribut jasa yang mencakup segala sesuatu mengenai produk atau jasa
yangmempengaruhi nilai dimana konsumen dapatkan darinya.

2. BERSAING DALAM BIAYA


Dalam bersaing dengan perusahaan saingannya banyak perusahaan yang
menekan biaya atau menurunkan biaya-biaya yang dikeluarkakn untuk mendapatkan penjualanyang lebih
dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Dengan menurunkan biaya dengantetap memperhatikan keinginan
dan kepuasan konsumen, perusahaan dapatmempertahankan atau menaikkan penjualan. Dengan strategi biaya
rendah harga dari produk yang ditawarkan akan lebih rendah dari yang lainnya. Pemicu strategi biayarendah ini
yaitu pemanfaatan fasilitas secara efektif. Dengan memanfaatkan sumberdayayang dimiliki secara efektif dapat
menekan biaya produksi dan menjadikan produknyaunggul.Kepemimpinan biaya rendah (low cost leadership)
berarti mencapai nilaimaksimum sebagaimana yang diinginkan oleh pelanggan.
3. BERSAING DALAM RESPON
Pilihan strategi yang ketiga adalah respon yang cepat. Respon
terkadang dinaggapsebagai respn yang fleksibel, tetapi juga berarti
dapat diandalkan dan cepat. Bahkanrespon juga diidentifikasikan
sebagai kesuluruhan niali yang terkait
dengan pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, p
enjadwalan yang dapatdiandalkan, dan kinerja yang fleksibel.Respon
fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan
yangterjadi dipasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan
fluktuasi volume. Sedangkanrespon yang cepat dapat
menggambarkan penjadwalan yang dapat diandalkan.
E. SEPULUH KEPUTUSAN STRATEGI MO
Diferensiasi, biaya rendah, dan respon yang cepat dapat dicapai saat menajer
membuatkeuputusan efektif dalam sepuluh wilayah MO. Keputusan ini dikenal dengan
keputusan operasi(operation decisions). Berikut sepuluh keputusan MO yang mendukung misi
dan menerapkanstrategi :
1. Perancangan barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian
besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumberdaya
manusia bergantung pada keputusan perancangan merancang biasanya
menetapkan batasan biaya terendah dan kualitas tertinggi.
2. Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur
dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standart kualitas tersebut.
3. Perancangan proses dan kapasitas. Pilihan-pilihan proses tersedia untuk barang dan
jasa.Keputusan proses yang diambiil akan membuat manajemen mengambil komitmen
dalamhal tekhnologi, kulaitas, penggunaan sumberdaya manusia, dan pemeliharaan
yangspesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya
dasarsuatu perusahaan.
4. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukankesuksesan
perusahaan. Kesalahan yang dibuat dalam langkah ini dapat memepengaruhiefisiensi.
5. Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat
karyawan,keputusan tekhnologi, dan kebutuhan persediaan memengaruhi tata letak.
6. Sumberdaya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan
bagian yang integraldan mahal dari keseluruhan rancangan system.
Karenanya, kualitas lingkungan kerjayang diberikan, bakat dan keahlian
yang dibutuhkan, dan upah harus ditentukan dengan jelas.
7. Manajemen rantai pasokan. Keputusan ini menjelaskan apa yang harus
dibuat dan apayang harus dibeli. Pertimbangannya terletak pada kualitas,
pengiriman dan inovasi ;semuanya harus pada tingkat harga yang
memuaskan. Kepercayaan antara pembeli dan penjual sangat dibutuhkan
untuk proses pembelian yang efektif.
8. Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan
pelanggan, pemasok, perencanaan produksi, dan sumberdaya manusia
dipertimbangkan.
9. Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus
dikembangkan.Permintaan sumberdaya manusia dan fasilitas harus
terlebih dahulu ditetapkan dandikendalikan.
10.Pemeliharaan. Keputusan harus dapat dibuat pada tingkat kehandalan dan
stabilitas yangdiinginkan. System harus dibuat untuk menjaga kehandalan
dan stabilitas tersebut.
F. OUTSOURCING
outsourcing adalah tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan ketika mereka menyerahkan beberapa
aktivitas mereka kepada pihak luar (outside provider).
Pengalihan ini, beserta hak-hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh masing-masing pihak, biasanya terekam
dalam sebuah kontrak kerjasama.
Baik untuk menyelesaikan masalah yang ada di
perusahaan, maupun mendukung tujuan dan sasaran
kegiatan bisnis, perusahaan kerap beralih
ke outsourcing. Dalam artian ini, pihak outside
provider maupun perusahaan memiliki kedudukan yang
setara—bukan sebagai atasan dan bawahan.
G. Teori Keunggulan Komparatif – David
Ricardo
eori keunggulan komparatif ini bisa diterapkan dengan menggunakan
asumsi sebagai berikut :
1. Perdagangan internasional hanya dilakukan diantara dua negara.
2. Objek barang atau komoditi yang diperdagangkan hanya ada dua jenis
saja.
3. Setiap negara hanya memiliki dua unit faktor produksi saja.
4. Skala produksi bersifat content return to scale, yang artinya harga
relatif barang-barang komoditas tersebut sama pada berbagai kondisi
produksi.
5. Berlaku teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) yang
menyatakan harga barang sama dengan atau dapat dihitung dari
jumlah jam kerja tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi
barang tersebut.
H. Pilihan-Pilhan Strategi Operasi Global
Strategi operasi saat ini membutuhkan wawasan internasional untuk
dapatmengembangkan produksinya demi mencapai tujuan dari
organisasi. Perusahaan yang memilikiwawasan internasional sering
disebut dengan perusahaan internasional. Berikut adalah
beberapastrategi yang dapat digunakan dalam operasi.
1. Strategi internasional
Strategi internasional (international strategy) menggunakan ekspor
dan lisensiuntuk memasuki pasar global. Strategi internasional
adalah strategi yang paling tidakmenguntungkan karena tingkat
respons lokalnya rendah dan pengurangan biayanya.
2. Strategi multidomestik
Strategi multidomestik (multidomestic strategy) membagikan
kewenangannyadengan memberikaan otonomi yang cukup berarti
pada setiap bisnis.keuntungan strategiini adalah memaksimalkan
respons pasar lokal.
3. Strategi global
Strategi global (global strategy) memiliki tingkat sentralisasi
yang tinggi,dimanakantor pusat mengkoordinasikan organisasi
untuk mengupayakan standardisasi dan pembelajaran antar
pabrik sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis.
4. Strategi transnasional
Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan
skala ekonomi
dan pengetahuan, juga penekanan pada respons dengan meny
adarikemampuan dasar tidak
hanya terdapat di negara “asal”, tetapi juga mungkin berada
dimana saja.
BAB III
ALASAN MELAKUKAN GLOBALISASI
Dalam menjalankan rantai pasokan PT. Insera Sena melakukan perancangan
produk dengan melibatkan tim desain dan tim produk yang merupakan
pengendara sepeda. PT. Insera Sena memiliki pabrik, perakitan, dan jaringan
pendistribusian sendiri. Hal tersebut menyebabkan PT. Insera Sena memiliki
kontrol pada setiap aspek ide dari tahap awal perakitan hingga tahap pengiriman
kepada retail maupun konsumen. PT. Insera Sena memproduksi sendiri
keseluruhan bagian dari sepeda yang meliputi frame,saddle,disc brake, tire, dan
accessories dimana material utamanya yang berupa pipa aluminium didapatkan
dari supplier yang tidak disebutkan karena merupakan rahasia
perusahaan.Pendistribusian ke rantai pasok selanjutnya dilakukan dengan
mengemas bagian-bagian sepeda yang semi-dirakit ke dalam satu kardus besar
guna mempermudah pendistribusian. Produk-produk yang sudah dikemas
kemudian dikirimkan kedistributor-distributor PT. Insera Sena di seluruh dunia
yang kemudian diteruskan ke dealer ataupun keretailer yang ada seperti toko
sepeda agar dapat dijangkau langsung oleh konsumen.
Penerapan ERP dan MRP pada PT. Insera Sena (Polygon)

Tabel 1.1. Tabel Hasil Analisis Implementasi ERP Melalui Metode CSFs
Penerapan ERP dan MRP pada PT. Insera Sena (Polygon)
Enterprise Resource Planningsebagai merupakan konsep sistem informasi dalam suatuperusahaan
yang sangat baik. Pada sistem ERP dengan metode CSFS faktor yang diukur meliputi faktor di
dalam internal manajemen, proses, teknologi, data, dan faktor manusianya.Keseluruhan faktor itu
akan dikaitkan dan diintegrasikan ke seluruh departemen yang ada,yang kemudian dapat dianalisa
baik secara per bagian maupun keseluruhan departemen.Penerapan sistem ERP ini dapat mendukung
kesuksesan kinerja perusahaan PT Insera Sena(Polygon)melalui pengaplikasian faktor-faktor dalam
CSFS.
B. MENGURANGI BIAYA
Produk sepeda didistribusikan melalui dua sistem yakni online dan
konvensional.Khusus pada online shop, mereka dapat merakit sepeda
dari gudang setelah adanya pemesanan sepeda dari konsumen. Hal ini
tentu saja dapat mengurangi biaya persediaan barang dan menerapkan
konsep just in time. Selain dijual di dalam satu kemasan, PT. InseraSena
juga menjual suku cadang sepeda ke dalam beberapa bagian yang
terpisahsehingga tentu saja sangat memudahkan konsumen.
Polygon menerapkan proses Just In Time untuk menekankan pada sistem
operasi yang sederhana dan efisien yang mampu menggunakan secara
optimal sumber-sumber daya yang ada dalam industri, seperti modal,
peralatan, dan tenaga kerja. Polygon memprioritaskan pada
pengembangan produknya dan orisinalitas serta otentisitas desain
sepeda hasil produksinya. Berpadu dengan teknologi terbaru dan inovasi
tim desain global, Polygon memberikan tampilan yang sarat dengan
performa dan tren saat ini.
C. MENINGKATKAN OPERASI
Pada tahun 1989 sejak awal perusahaan berdiri, Kualitas menjadi
syarat mutlak bagi polygon. Dan telah memiliki target untuk menjadi
merek berkualitas global diwujudkan dengan berbagai strategi untuk
pasar dalam dan luar negeri.
Polygon memprioritaskan pada pengembangan produknya dan
orisinalitas serta otentisitas desain sepeda hasil produksinya. Berpadu
dengan teknologi terbaru dan inovasi tim desain global, Polygon
memberikan tampilan yang sarat dengan performa dan tren saat ini.
Menurut, Head of Global Marketing & Communication of
Polygon Bikes Devina Susilo, hal ini dilakukan sebagai bentuk
komitmen serius untuk selalu menghasilkan sepeda terbaik. "Sebagai
pelaku industri yang dinamis, inovasi menjadi fokus kami untuk
mengakomodasi tuntutan dan kebutuhan dari konsumen dalam negeri
dan global,"
D. Memahami Konsumen
Dalam Memahami konsumen, polygon memiliki
strategi “wide range product”. mulai dari pemula
hingga profesional diberikan banyak pilihan
produk yang beragam fungsi dan harga dari line
up yang ditawarkan oleh Polygon. Dengan
memiliki tempat produksi sendiri, Polygon Bikes
dapat terus memastikan supply pada demand
juga lancar secara maksimal. Tidak hanya
sekedar menawarkan line up lengkap, Polygon
juga terus menghadirkan produk yang
bermanfaat dan menjawab kebutuhan pasar.
MENINGKATKAN PRODUK
Strategi yang dipakai Polygon lainnya adalah
membuat produk dengan teknologi dan
kualitas yang bisa diterima dan diinginkan oleh
pasar global, dan juga polygon muali masuk ke
lifestyle dan mempelajari karakteristik
konsumennya. Setiap negara memiliki
karakteristik konsumen yang berbeda.
Serta kelebihan lainnya adalah Polygon
didukung oleh dealer-dealer yang telah dekat
dengan konsumen.
ISU BUDAYA DAN ETIKA
Ekonomi Global serta tuntutan pasar, mendorong industri untuk melakukan pendekatan
bisnis yang berbasis lingkungan.
Interaksi antara bisnis dan lingkungan, pada akhirnya menuntut pelaku usaha untuk
mempunyai pemahaman dan pertimbangan mendalam mengenai masalah sosial dan
lingkungan yang timbul akibat usaha yang dilakukannya.
”Tren baru yang membawa Industri tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga peduli
terhadap lingkungan dan masyarakat”.
Pada akhirnya, dibutuhkan etika dan tanggung jawab sosial yang harus dimiliki di
dalam sebuah bisnis. Hal ini penting untuk memiliki daya saing serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi.
Sebagai industri yang berpotensi menghasilkan limbah, Polygon sadar untuk
bertanggungjawab dengan memiliki IPAL (Instalasi Pengelolahan Air Limbah)
secara mandiri dalam mengolah sisa limbah produksi dan mencegah pencemaran
lingkungan.
Tidak hanya itu, Polygon juga aktif menggandeng dan berkolaborasi dalam
program-program komunitas yang berbasis lingkungan, seperti Earth Hour dan
terbaru bekerja sama dengan Sea Soldier yang dipeolopori Nadine Chandrawinata.
MENGEMBANGKAN MISI DAN STRATEGI
Sejak didirikan di tahun 1989, PT Insera Sena, produsen sepeda
bermerek Polygon, sudah mempunyai visi untuk menjadi merk sepeda
yang mampu bersaing dengan merk Internasional. Untuk menggapai
visi tersebut, PT Insera Sena mengawali dengan berfokus memproduksi
merk-merk OEM dunia yang didistribusi ke Eropa, Asia Tenggara, dan
meluas ke Amerika dan Australia hingga 62 negara dengan komposisi
80% Eropa, 10 % Asia, dan 10% Australia dan Amerika.
Tidak berhenti sebagai produsen OEM, tujuan sebenarnya PT Insera
Sena adalah belajar bagaimana memproduksi sepeda yang sesuai
standar internasional dan dapat diakui di dunia global. Tahap
berikutnya yang dilakukan PT Insera Sena adalah meluncurkan produk
Nasional dengan merek Polygon pada tahun 1991.
Dari hal tersebut maka PT Insera Sena memilih cara diferensiasi untuk
mengembangkan strateginya. Yang dimana Pt insera sena belajar untuk
memproduksi sepeda yang memiliki standar Internasional dan dapat
diakui di dunia global.
STRATEGI KEUNGGULAN KOMPETITIF
1. Polygon salah satu industri sepeda Indonesia menjadi yang pertama dan
konsisten mengikuti Eurobike sejak tahun 2011, kembali berpartisipasi pada
tahun ini, setelah sebelumnya pada bulan Mei lalu berpartisipasi dalam China
Cycle Show. “Keikutsertaan Polygon dalam mengikuti pameran internasional
merupakan bukti konsistensi melebarkan sayapnya ke pasar global dan terus
memperluas distribusi produk dalam skala global. Keterlibatan pada Eurobike
kali ini juga untuk semakin meningkatkan penetrasi merek khususnya di pasar
Eropa” .
2. Selain itu polygon juga memiliki beberapa variasi untuk pilihan sepeda mulai
dari; mountain bikes, fixie bikes, city bikes, BMX, road bikes, dan tentunya masih
banyak lagi beberapa jenisnya.
3. Untuk dapat bersaing begitu lama dengan produk lokal lainnya dan tentunya
produk internasional, Polygon menggunakan material-material unggulan untuk
semua sepeda buatannya. Material yang berkualitas tinggi tentunya membuat
daya tahan sepeda menjadi lebih tinggi dan lebih baik.
4. Desain yang stylish sehingga mampu mampu memberikan kenyamanan saat
dikendarai dan mendukung penampilan di sisi lainnya.
PILIHAN OPERASI GLOBAL OLEH POLYGON
Dalam membesarkan ekuitas mereknya, produsen sepeda lokal PT
Insera Sena merek Polygon memilih strategi ekspansi (MEMPERBESAR
USAHA) ke pasar global. Mereka pun gemar melakukan branding dan
ekspansi bisnis ke berbagai negara. Upaya tersebut pun berbuah
positif bagi bisnis mereka. Pasar ekspor Polygon pun kian besar
seiring dengan menguatnya ekuitas merek Polygon. Bahkan, proporsi
bisnis internasional mereka telah mendekati besarnya pasar lokal.
“Sejak tahun 1989, Polygon memiliki target untuk menjadi merek
sepeda yang berkualitas global dan bersaing di pasar internasional.
komposisi produksi sepeda Polygon adalah 40% untuk pasar ekspor
dan 60% untuk pasar dalam negeri. Sekarang ini mulai seimbangkan
menjadi 50:50.
Upaya strategis lainnya yang juga dilakukan adalah konsisten
mengikuti pameran dan festival sepeda berskala internasional untuk
memperluas distribusi dan memperkenalkan brand Polygon di pasar
global.

Anda mungkin juga menyukai