Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategik
adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untukmencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkankebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategik mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Perkembangan bisnis saat ini dibandingkan dengan lima atau sepuluh


tahun yang lalu,sangat berbeda. Dimana era globalisasi saat ini, Persaingan di
dunia bisnis menjadi sangat ketat. Itu semua dapat dilihat dari banyaknya
perusahaan baru yang bermunculan.

Oleh karena itu, perusahaan harus bisa beradaptasi terhadap


perkambangan yang sedang terjadi saat ini. Di dalam dunia bisnis saat ini,
perusahaan-perusahaan sudah berdiri berdampingan, semakin ketatnya
persaingan dari perusahaan sejenis serta bertambahnya pendatang –
pendatang baru kedalam bisnis yang sama.

Contoh salah satu perusahaan yang melaksanakan bisnis seperti ini


adalah PT. Garuda Food Indonesia. merupakan salah satu perusahaan
agrobisnis di Indonesia yang mengolah produk pertanian di bagian hilir.
Produk yang dihasilkan merupakan snack yang bahan bakunya berasal dari
pertanian yang dilakukan dahulu. Garuda Food Group adalah perusahaan
makanan dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung Group. Selain
Garuda Food, Tudung Group juga menaungi perusahaan agrobisnis yang
bergerak di CPO (Crude Palm Oil) dan kacang.

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan


perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Visi dan Misi GOOD ?
2. Apa Tujuan yang dicapai oleh GOOD?
3. Bagaimana Kondisi Saat ini GOOD ?
4. Bagaimana strategi marketing GOOD ?
5. Bagaimana GOOD menjalankan Perusahaan nya?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusah permasalahan yang ada, maka dikemukakan


Tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Profil perusahaan GOOD
2. Untuk mengetahui strategi marketing GOOD
3. Untuk dapat mengetahui strategi manajemen yang diterapkan GOOD
Farma. dalam menerapkan inovasi terhadap perusahaan
4. Untuk mengetahui implementasi strategi GOOD
5. Untuk mengetahui Hasil Analisis SWOT pada GOOD
6. Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Manajamen Strategik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


A. Sejarah
Saat ini PT. Garudafood Putra Putri Jaya (GPPJ) merupakan gabungan
dari PT Tudung Putra Jaya, PT Garudafood Jaya, dan PT Garuda Putra Putri
Jaya. Kesemuanya merger pada November 2000. Cikal bakal berdirinya
Garudafood adalah diawali dengan dibentuknya PT Tudung Putra Jaya (TPJ)
pada tahun 1979 di Pati Jawa Tengah oleh almarhum Darmo Putro yang
memulai usahanya sebagai produsen tepung tapioka. TPJ secara khusus
memproduksi kacang kulit sampai akhirnya pada tahun 1987 mulai
menggunakan merek Kacang Garuda sebagai produk unggulannya.
Sementara PT Garuda Putra Putri Jaya sendiri baru dibentuk pada tahun 1995
berkonsentrasi memproduksi kacang oven dan 2 kacang salut seperti : kacang
atom, kacang madu, dan kacang telur. Sedangkan PT Garudafood Jaya
merupakan salah satu unit usaha Garudafood yang memproduksi makanan
biskuit.

Dengan digabungnya beberapa unit usaha ke dalam PT GPPJ,


pengembangan terus dilakukan. GPPJ telah memiliki beberapa pabrikan
dengan teknologi mesin yang canggih dalam setiap proses pengolahan
makanan. Beberapa pabrikan GPPJ di antaranya berada di kota Pati, Gresik,
Bandung dan Bandar Lampung Untuk menjamin Kacang Garuda dapat
dinikmati oleh Konsumen di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam
jumlah yang cukup, jaringan distribusi Garudafood terus diperkokoh dengan
mendirikan PT Sinar Niaga Sejahtera pada tahun 1994. Sejalan dengan
berkembangnya waktu, perusahaan yang tadinya berfungsi sebagai
perusahaan pendukung ini akhirnya dapat menjadi profit center tersendiri
bagi kelompok usahanya.

Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya,


perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi

3
produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun
1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik
kacang lapis yang meliputi : kacang atom, kacang telur dan kacang madu.
Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat
dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk
kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh
produk kacang garing.

Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang


berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996
didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang.
Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang
para petani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja
sama dengan para 3 petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan
Jawa Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan
sistem kemitraan usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Pada akhirnya seluruh jerih payah, keseriusan dan profesionalitas seluruh


karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat
mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack
Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora
(CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa
pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek
produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya
diperebutkan oleh berbagai merk.

Untuk memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997


perusahaan memasuki pasar biskuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun
di tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan
penetrasi pasar, untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah
pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selanjutnya, di tengah hebatnya krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan


memberanikan diri masuk ke bisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal

4
Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan
pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar
dari luar negeri, seperti negaranegara Timur Tengah, juga terus meningkat.

Sejumlah industri makanan ringan kini mulai bernaung di bawah payung


Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak
cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai
inovasi terus dilakukan untuk terus membuat produk-produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang
sebesar- besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup
matinya sebuah perusahaan.

Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi,
telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin
dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying
machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan
Jerman. Selain itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang
didisain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk
yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan
terencana antara Divisi Pemasaran ,Divisi Riset dan Pengembangan serta
Divisi Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam
produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional,
dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.

B. Visi dan Misi Perusahaan


Perusahaan PT GarudaFood memiliki visi yaitu sebagai perusahaan
makanan dan minuman Indonesia yang terdepan. Di samping itu, misi PT
GarudaFood adalah ingin menjadi perusahaan yang membawa perubahan
dengan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling
menumbuhkembangkan. Secara keseluruhan, visi dan misi di atas ingin
menyatakan bahwa PT GarudaFood adalah perusahaan makanan dan
minuman yang ingin selalu memberikan nilai tambah bagi masyarakat di
Indonesia dengan prinsip tumbuh kembang bersama. Visi dan misi tersebut

5
diwujudkan melalui semua program yang dilaksanakan oleh PT GarudaFood,
salah satunya melalui kegiatan CSR.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur perusahaan PT GarudaFood akan berisi tentang posisi serta
jabatan yang diemban oleh masing-masing departemen. Dalam struktur juga
akan menjelaskan fungsi serta tanggung jawab pekerjaan yang akan
dijalankan oleh karyawan. PT GarudaFood memiliki CEO sebagai pemilik
perusahaan serta OSM (office and strategy management director) yang
bertanggung jawab dalam perumusan serta pengembangan kebijakan dan arah
tujuan perusahaan. Gambaran struktur yang jelas dapat dilihat di bawah pada
Gambar 5.
PT GarudaFood juga memiliki enam departemen yang menjalakan tugas
berbeda-beda untuk mencapai tujuan perusahaan. Keenam departemen
tersebut juga membawahi beberapa divisi yang saling bekerja sama satu sama
lain. Keenam departemen tersebut yaitu manufacturing director (bertanggung
jawab dalam produksi produk perusahaan), marketing director (bertanggung
jawab dalam pemasaran produk), international marketing and sales director
(bertanggung jawab dalam pemasaran dan penjualan produk ke luar negeri),
research and quality director (bertanggung jawab dalam inovasi serta
pengembangan produk), finance director (bertanggung jawab dalam
keuangan perusahaan) dan human capital and corporate affairs (bertanggung
jawab dalam internal yaitu karyawan dan eksternal perusahaan yaitu media,
komunitas serta pemerintah).

6
Gambar 5
Struktur Organisasi GarudaFood

CEO GARUDAFOOD

Office & Strategy Management


Director

Manufacturing Marketing International Research & Quality Finance Human Capital &
Director Director Marketing & Sales Director Director Corporate Affairs
Director Director

Manufacturing Marketing International New Prototype Finance Human Capital


Snack Snack Business Development Service
Accounting
Manufacturing Marketing Biscuit Quality System Learning &
Biscuit & Confectionary International Sales Controller Development
& Marketing Food Regulation
Manufacturing Marketing Diary MIS General Service
Diary Focus Country Innovaation &
Consumer Corporate Relations
Technology
Manufacturing Marketing International Development & Communications
Excellence Product
Marketing Development
Insight

7
2.2 Produk , MarketPlace & Kompetitor Perusahaan
A. Line Bisnis PT GarudaFood

LoB Food LoB BeveragesLoB Distribution


Line of Business Line Of Business Be erageLine of Business Distribution
Food

PT PT GarudaFood PT Suntory PT Sinar


Putra Garuda Niaga
Putri Jay Beverages Sejahtera

SNS Group memiliki 21


region, 149 depo dan
PR 145 mitra distribusi di
OD seluruh
U Indonesia.
K

8
B. Marketplace
sejak tahun 2018 Garudafood mulai melakukan strategi open collaboration
dengan berbagai marketplace business to business (B2B), baik dalam bentuk
joint promo, jaminan ketersediaan pasokan hingga kemitraan distribusi yang
didukung oleh kekuatan jalur distribusi Garudafood yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Selain mendukung pertumbuhan marketplace B2B dengan memberikan
akses terhadap pasokan barang, Garudafood bersama Tokopedia membentuk
kemitraan dengan merintis operasional perdana Mitra Tokopedia. Garudafood
bertindak sebagai partner logistik (4PL- Fourth Party Logistic) melalui
platform B2B Mitra Tokopedia dengan 14 titik depo dan menjangkau lebih
dari 130.000 mitra pengecer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan maupun Lombok. Melalui kerja
sama ini, Garudafood mendorong secara aktif pemerataan distribusi produk
serta memberikan kemudahan akses bagi toko atau warung untuk membeli
produk-produk unggulan Garudafood.
Selain itu Garudafood juga memberikan jaminan keamanan dan
kenyamanan terhadap kualitas produk yang dibeli oleh konsumen serta
mengintegrasikan back end process mulai dari pasokan sampai pengiriman.
Dijelaskan, selain Garudafood, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) yang
merupakan entitas anak Perseroan melalui produk olahan keju Prochiz dan
TopChiz juga fokus mengembangkan jaringan distribusi dengan menggarap
pasar online. Sampai dengan 2021 tidak kurang dari empat marketplace yang
telah menjalin kerjasama dengan KEJU yaitu Tokopedia, Shopee, JDID.com
dan Blibli.com. Meski KEJU baru secara resmi memasuki marketplace pada
2020 namun telah mencatat pertumbuhan yang cukup baik.

9
C. Kompetitor Perusahaan
Menurut Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto yang selaku Preskom PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.Ia menyebutkan, GoFood atau GrabFood
sekarang menjadi pesaing kuat penyedia makanan snack. Dugaannya,
GoFood dan GrabFood omsetnya akan mencapai Rp 35 triliun-40 triliun
dalam waktu singkat. Kehadiran food delivery yang didukung teknologi
digital ini, menurutnya, mendorong perubahan perilaku konsumen dalam hal
snacking, yang sebelumnya ngemil makanan kecil kemasan, kini memilih
fresh food (dimasak saat itu lalu diantar). “Anak-anak milenial itu bisa pesan
tengah malam dengan adanya layanan digital pesan-antar ini,” ujar Sudhamek
yang kini menghabiskan 60% waktunya untuk membantu Pemerintaham Joko
Widodo dan 40% untuk mengurusi bisnis keluarga.
Melihat perubahan tersebut, menurut Sudhamek, tidak ada cara lain
kecuali berkolaborasi. Misalnya, Garudafood berkolaborasi dengan
Tokopedia. Ia menyebutkan, kini dengan teknologi digital juga muncul gerai-
gerai baru seperti Bluemart yang merupakan food vending machine. Bagi
pemain ritel konvensional, pendatang baru tersebut jelas menjadi ancaman.
“Mereka tidak bisa dilawan, kita harus ride the wave,” katanya tandas.
Garudafood pun tetap mencermati perkembangan itu karena merupakan key
success factor yang ada dalam IKSF. Jumlah pemain pangan juga makin
banyak. “Perusahaan raksasa yang dulu tidak masuk ke bisnis makanan dan
minuman, sekarang beramai-ramai ikut masuk. Artinya, competitive
landscape-nya semakin keras,” katanya.Sudhamek memberi contoh lain, soal
jaringan distribusi, pihaknya tidak bisa lagi mempertahankan hanya sebagai
perusahaan distribusi, tetapi model bisnisnya berubah menjadi perusahaan
logistik. “Kami lalu mengambil langkah, jika tidak bisa dikerjakan sendiri, ya
kolaborasi,” katanya tegas. Dalam membangun kemitraan, Garudafood
menerapkan “value chain based partnership” atau kemitraan yang berbasis
pada rantai nilai. Ini biasanya terkait bahan baku, produksi, dan distribusi.

10
Ketika Garudafood akan menghasilkan produk tertentu tetapi tidak masuk
kalkulasinya, biasanya akan mencari partner untuk mengerjakannya bersama.
Sementara itu, di bidang rantai pasok, untuk mewujudkan level pelayanan
yang tinggi, produk yang enak, cepat, dan murah, Garudafood juga
menggandeng mitra. Misalnya, pada produk-produknya yang berbasis
cokelat, menggandeng Barry Callebout, produsen cokelat dunia, untuk
menjadi pemasok utama Garudafood dalam kerjasama yang eksklusif.

2.3 Keuangan Perusahaan


A. MODAL
Pada 14 Januari 2021, Garuda Elang Nusantara meningkatkan modal
ditempatkan dan disetor dengan melepas 10 juta saham baru dengan nominal
Rp 10 miliar. Dari seluruh saham baru yang dikeluarkan itu, GOOD
mengambil 50% di antaranya, yakni sebanyak 5 juta saham dengan nilai Rp 5
miliar.

B. LABA & UTANG


Berdasarkan materi paparan publik, penjualan GOOD di tahun 2021
tercatat mencapai Rp 8,79 triliun. Jumlah ini meningkat 14% dibandingkan
realisasi penjualan pada tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,71 triliun.

Meningkatnya penjualan, ikut mengerek capaian laba bersih perusahaan


pada tahun lalu. Hingga akhir 2021 kemarin, perusahaan berhasil
mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias
laba bersih sebesar Rp 424 miliar, atau terkerek 64% dari laba bersih tahun
sebelumnya sebesar Rp 259 miliar.

Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menuturkan, kinerja


perusahaan selama periode awal tahun 2022 juga terpantau positif. Hal ini,
menjadi katalis bagi GOOD untuk dapat mencapai target pertumbuhan yang
dibidik perusahaan di tahun 2022.

11
2.4 MARKETING
A. PROMOSI
Untuk lebih mengenalkan hasil produksi perusahaan PT Mayora
Indah,Tbk melakukan promosi melalui beberapa media dan secara aktif
mendirikan stand di berbagai daerah dan di berbagai kegiatan yang
sekiranya dapat menarik minat konsumen terhadap hasil produksi
perusahaan. Media yang digunakan oleh PT Mayora Indah,Tbk antara
lain, berita acara, video, foto dan iklan. Akan tetapi iklan yang dilakukan
sangat minim. Promosi penjualan PT Mayora yaitu kepada penyedia
layanan sepeda keliling dengan menawarkan pendapatan yang tinggi
serta kepedulian sosial yang tinggi. Contohnya Perusahaan menawarkan
kopi kepada penjual koran, yang mana ketika ada pembeli koran yang
ingin membeli koran, mereka dapat membaca koran dengan menikmati
kopi.

B. PERSAINGAN
 Mayora memiliki banyak pesaing di dalam industri makanan dan
biskuitseperti seperti PT Danone Bicuits Indomesia, PT Ultra Prima
Abadi, PTNabisco Foods, PT Arnott’s Indomesia, PT General Food
Industries, dan PT Monde Mahkota Biscuit. PT Mayora tetap
mempunyai keunggulan karenamenggunakan bahan baku yang bermutu
dengan melakukan penelitian. Selaiitu, PT Mayora mempunya mesin
pengemasan yang mampu mengemas biskuit dalam jumlah ribuan dalam
sejam..

12
C. PENCAPAIAN
 2020
PT Mayora Indah Tbk memenangkan penghargaan untuk ASEAN
Bussines Award 2020 untuk kategori Priority Integration Sector (Agri
based Products). Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG)
raksasa asal Indonesia ini dinilai berhasil dalam hal pertumbuhan
pendapatan dan laba bersih. Serta Inovasi Produk, Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dan juga ketenagakerjaan.
 2021
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meraih The Best FMCG Company in
Export Market 2021 pada CNBC Awards 2021 'The Best Consumer and
Hospitality Companies 2021'. Media ekonomi terbesar dan terintegrasi,
CNBC Indonesia, mengapresiasi kontribusi Mayora yang terus
bertumbuh di tengah Pandemi Covid-19.

2.5 OPERASIONAL
A. PROSES PRODUKSI & PENGEMBANGAN PRODUK
Dalam mengembangkan teknologinya, PT. Mayora telah menggunakan
teknologi dalam proses produksinya. Dalam proses produksi, PT. Mayora
mulai tahap pembuatan hingga proses pengemasan produk menggunakan

13
teknologi canggih, seperti: satu mesin pengemasan biskuit dari Eropa yang
dimiliki PT Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar
di dunia. Mesin tersebut menggunakan teknologi robot yang mampu
memindahkan ribuan biskuit dalam waktu satu jam ke tempat pengemasan.
Selain itu, PT Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk
memproduksi makanan jenis butter cookies. Sedangkan untuk memproduksi
permen, PT Mayora menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan
satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic Machine (JAM).
Disamping menggunakan teknologi mesin yang canggih, Mayora juga
mendirikan laboratorium untuk setiap unit produk yang dihasilkan dengan
melakukan penelitian yang tidak hanya pada hasil produk akhir tetapi juga
pada bahan baku yang dipergunakan..

2.6 SUMBER DAYA MANUSIA


A. RECRUITMENT
Ada 6 tahap mengenai Proses Rekrutmen di Pt.Mayora Indah.Tbk diantara
lain :
1) Psychological test
2) Interview with HR
3) MDP test
4) Interview with user
5) Medical Chek up
Setelah Mengikuti Rangkaian Proses Rekrutmen. Calon Karyawan akan
menerima Hasil kelulusan 

B. SDM PRACTICE / YANG DI JALANKAN


1) Kesetaraan gender dan kesempatan kerja
PT. Mayora Indah Tbk menghargai keberagaman dan berkomitmen
untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap
kesempatan untuk mengembangkan dan meniti jenjang karier mereka di

14
dalam Perseroan sesuai kompetensinya masing-masing. Salah satu aspek
penting dalam komitmen PT. Mayora Indah Tbk terhadap keberagaman
adalah memberikan kesempatan yang adil dan sama ke semua karyawan
untuk mengikuti pelatihan.
2) Pendidikan dan/atau pelatihan
Seluruh karyawan PT Mayora Indah, Tbk juga dikembangkan
kompetensinya melalui berbagai progran training dan pengembangan. Pada
tahun 2020, Training Penetration Rate mencapai seluruh karyawan dengan
rata-rata jam pemenuhan training per karyawan adalah 14.47 jam.
3) Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan
Hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan para pekerja
merupakah suatu keharusan untuk mencapai hasil yang saling
menguntungkan. Karenanya Perseroan selalu terbuka untuk menerima
masukan dan koreksi dari para pekerja. Salah satunya dilakukan dengan
membuat “Kuesioner Service Level Karyawan”, sehingga seluruh keluhan
dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadi lebih baik.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

15
PT Mayora Indah Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang industri pangan, pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target
market wilayah Jakarta dan sekitarnya. PT Mayora Indah Tbk adalah
perusahaan Fast Moving Consumer Goods yang mempunyai inti usaha dibidang
makanan. Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen
di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini
telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Produksi dari PT
Mayora Indah Tbk berbagai jenis kebutuhan pasar seperti biskuit, permen,
wafer, cokelat, makanan kesehatan dan juga kopi.
PT. Mayora Indah Tbk sudah mengimplementasi teknologi 4.0. Dimulai
pada Desember 2013, Mayora mengembangkan pengawasan kualitas produk
berbasis Android. Mereka memberikan nama sebagai Quality Mayora System
(QMS). Secara garis besar, QMS meliputi beberapa proses, di antaranya:
pemeriksaan material baku, audit supplier, pemeriksaan proses produksi,
pemeriksaan akhir barang jadi, dan tes evaluasi sensorik.
Dengan menerapkan teknologi robot dan sistem Quality Mayora System
(QMS) yang merupakan pemanfaatan era revolusi industri 4.0 dalam rangkaian
proses produksinya sehingga bisa memproduksi lebih banyak dengan waktu
yang singkat, hal ini merupakan efektif dan efisien. Keunggulan Mayora
terdapat di sumber dayanya. Sehingga Mayora tidak terlalu terbebani jika
menambah varian produk baru.

3.2 SARAN
Tidak mudah mendirikan dan menjalankan perusahaan sekaliber GOOD
hingga ke kancah internasional. Dalam dunia usaha tidak ada yang instan, perlu
ketekunan, kepandaian dan kepintaran secara bersama untuk mengembangkan
sebuah perusahaan hingga ke level luar negeri. Penerapan strategi manajemen

16
yang dilakukan oleh GOOD mencerminkan bahwa untuk menjadi perusahaan
yang besar memerlukan kekompakan yang luar biasa terhadap visi, misi dan
kebijakan yang ingin dijalankan. Untuk berkembang tak hanya teori-teori dasar
saja yang diterapkan, tetapi inovasi-inovasi terhadap strategi dan kebijakan
juga perlu dibentuk untuk menambah nilai plus suatu perusahaan.

3.3 SARAN DESAIN EVALUASI STRATEGI

1. Konsistensi
Sesuai dengan tagline Mayora, “Satu Lagi Dari Mayora”, hal ini
merupakan tujuan dari Mayora. Namun selama ini Mayora kurang
berinovasi dalam menghasilkan produk barunya. Sehingga kelompok kami
mengajukan strategi baru yaitu membuat produk baru.

2. Konsistensi
Kita mengajukan strategi varian produk baru karena selera masyarakat
yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Selain itu jika dihubungkan
dengan persaingan, pesaing mayora seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food
dan PT Indofood CBP Sukses Makmur yang selalu berinovasi dengan
produknya.

3. Kelayakan
Dengan menambah varian produk, Mayora tidak perlu menambah line
produksi dan sumber daya nya, dan tidak akan menimbulkan masalah baru.
Dilihat kapasitas Mayora saat ini, Mayora sudah mampu untuk
menghasilkan produk baru. Sehingga stategi ini cocok untuk Mayora.

DAFTAR PUSTAKA

Debora Christina Handjaja., & Lolita Ika Agus Seputro, . (2015). Analisis
Pelaksanaan Quality Control Pada Usaha GOOD . Makalah Revisi 20 (1),
56-78.

17
Agregasi Harian Neraca,, “Mayora Indah Bukukan Pendapatan Rp7,5 Triliun di
KuartalI-2022”
(https://economy.okezone.com/read/2022/05/25/278/2600068/mayora-indah-
bukukan-pendapatan-rp7-5-triliun-di-kuartal-i-2022/, Diakses pada 6 Juni 2022,
20,19)

18

Anda mungkin juga menyukai