Anda di halaman 1dari 28

><>ROTHAR ITS<><

S2M (Spiritual Social Marketing) : Mewujudkan Wim Cycle Sebagai Sepeda Keluarga Kebanggaan Indonesia

ROTHAR ITS :
1. Zulvah 2. Tatbita Titin Suhariyanto 3. Dalu Nuzlul Kirom 4. Hanif Azhar 5. Michael Vincent

><>ROTHAR ITS<><

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Respon Masyarakat terhadap Sepeda Ontel Perkembangan teknologi dan informasi membuat mobilitas kian tinggi dan menuntut setiap individunya untuk bergerak dengan cepat. Hal ini berdampak

terhadap dunia transportasi. Semakin hari semakin banyak alat transportasi yang semakin canggih dan bernilai estetika untuk membantu mobilitas masyarakat. Seperti sepeda motor, mobil, dll. Begitu juga dengan Surabaya yang menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia, tentu saja hal ini membuat masyaraktnya mempunyai mobolitas yang sangat tinggi. Masyarakat Surabaya mulai melupakan sepeda ontel yang juga mempunyai fungsi sebagai alat transportasi, karena dinilai tidak mendukung aktivitas yang padat dan mobilitas yang tinggi. Alasan fundamental inilah yang menyebabkan masyarakat Surabaya banyak beralih menggunakan kendaraan bermotor. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ledakan jumlah kendaraan bermotor di Surabaya sangat tinggi dari tahun ke tahun berdampak terhadap memburuknya kondisi lingkungan dan merupakan sumber utama polusi udara karena menghasilkan gas emisi yang buruk. Data Kompas menunjukkan sebesar 2-3 juta mobil berada di kota-kota besar, pada jam-jam kantor, dan sebesar 3-4 juta untuk motor. Jika separuh saja dari jumlah kendaraan bermotor tersebut menderu pada saat yang sama, maka jutaan Karbon Monoksida (CO), Nitrooksida (NOx), dan Hidrokabon (HC) akan mengisi udara di kota (Kompas : 2008). Emisi gas selain berdampak buruk terhadap lingkungan juga berdampak buruk terhadap kesehatan. Masyarakat Surabaya mulai antusias dan memiliki kesadaran akan hal itu dan mulai menggunakan sepeda ontel. Walaupun fungsi sepeda ontel telah

bertransformasi dari alat transportasi menjadi lifestile, hobi, hiburan, bahkan fashion. Banyaknya event event seperti funbike, serta semakin banyaknya perkumpulan pengguna sepeda, seperti bike to work, bike to school, dll merupakan respon positif

><>ROTHAR ITS<><

dari masyarakat Surabaya untuk perkembangan industri sepeda ontel. Begitu juga WIM CYCLE sebagai salah salah satu industri sepeda ontel, telah banyak produk produknya yang beredar di masyarakat.

1.2. Prospek Market Sepeda Ontel Gerakan ramah lingkungan yang kian marak di seluruh dunia berpengaruh terhadap peningkatan permintaan sepeda, termasuk di Indonesia. Sejumlah produsen sepedapun memutuskan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Sebab, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, permintaan ekspor sepeda juga terus mengalami peningkatan. Menurut Prihadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) kebutuhan sepeda dalam negeri meningkat sekitar 15% hingga 20% dari tahun sebelumnya menjadi 6 juta unit pada tahun 2011 (sumber : www.industri.kontan.co.id : 2011). Semakin maraknya event event berbasis go green yang dilaksanakan baik instansi pemerintah maupun industri. Misalnya Gerakan 50.000 Sepeda untuk Alam yang diselenggarakan oleh PT Ultrajaya pada tahun 2010 di lima kota besar, salah satunya Surabaya (sumber : www.juneexc.wordpress.com : 2010). Dukungan untuk mewujudkan Surabaya yang go green juga datang dari komunitas pesepeda di Surabaya. Pada tanggal 27 Maret 2011 lalu, untuk yang kedua kalinya komunitas B2W Surabaya juga mengkampanyekan simulasi jalur sepeda di area CFD Darmo, keberadaan jalur khusus sepeda di jalan protokol kota Surabaya ini sudah dinantikan oleh sebagian besar pesepeda di Surabaya. Dalam kampanye ini diikuti oleh ribuan pesepeda untuk membantu mensukseskan program ini. Tingkat perekonomian di Surabaya juga telah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,95 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2010, dan apabila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,99 persen (sumber :

www.jatim.bps.go.id : 2011). Surabaya mampu merupakan salah satu peluang dan prospek pasar yang bagus bagi industri sepeda, yaitu PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle dengan nama produk yang lebih dikenal yaitu Wim Cycle.

><>ROTHAR ITS<><

BAB II PERILAKU KONSUMEN

Fungsi sepeda oleh masyarakat Surabaya telah bertransformasi dari alat transportasi menjadi lifestile, hobi, hiburan, bahkan fashion merupakan dampak dari perilaku konsumen yang telah berubah seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pengguna sepeda terdiri dari berbagai macam usia, dari mulai anak anak sampai dewasa. Munculnya perkumpulan perkumpulan pecinta sepeda, seperti fixie, ontel, bike to work, dll. Bahkan terkadang bagi pecinta sepeda untuk menekuni hobinya rela menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli ataupun meng-upgrade sepedanya. Produsen sepeda melihat fenomena tersebut sebagai salah satu peluang yang sangat baik. Produsen dan berbagai pihak yang terlibat seperti tenaga penjual harus mampu merespon apa yang diinginkan konsumen. Produsen harus mengikuti trend pasar dengan baik tanpa menghilangkan identitas produk melalui pemahaman perilaku konsumen. Namun disisi lain juga banyak masyarakat yang selalu mencari harga sepeda yang murah tanpa memperhatikan kualitas. Seperti Amar Muhammad (20 tahun), seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya mengatakan bahwa dirinya membeli sepeda tidak memeperhatikan kualitas ataupun merek yang penting harganya murah dan dapat dijangkau. Oleh karena itu, produsen harus mampu memahami selera konsumen atas pruduk, dan mampu mengidentifikasi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk, misalnya dari pertimbangan produk, harga, tempat penjualannya, promosi, dll.

><>ROTHAR ITS<><

BAB III ANALISIS SITUASI

3.1. Analisis 4C-Diamond Analisis 4C-diamond merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk melihat lanskap bisnis dari sebuah perusahaan. Analisis 4C-Diamond terdiri dari Change (perubahan), Customer (pelanggan), Competitor (pesaing), dan Company (perusahaan). Ketiga faktor yang pertama merupakan unsur unsur utama lanskap bisnis, sementara faktor yang terakhir yaitu Company adalah faktor internal perusahaan yang sangat kritikal posisinya dalam proses penyusunan stategi (sumber Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya : 2010). 3.1.1. Change Zaman berubah dengan cepat dan sangat dinamis seperti halnya dengan dunia bisnis, sehingga memaksa setiap perusahaan untuk terus aktif merumuskan strategi dan kebijakan kebijakan untuk mencapai keunggulan yang kompetitif. Perubahan lingkungan bisnis tersebut disebabkan oleh beberapa aspek, diantaranya : perekonomian domestik, regional, dan global, teknologi yang kian berkembang, pengaruh sosial budaya baik dari individu maupun dari asing yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk, dan politik yang meliputi kebijakan kebijakan pemerintah terhadap perdagangan, dll. Perekonomian domestik memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan. Bank Indonesia memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2010. Hal ini ditopang sisi eksternal yang kondusif dan permintaan domestik yang tetap kuat (sumber : www.waspada.co.id : 2011). Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi internal dan eksternal perusahaan. Perusahaan harus responsif terhadap kondisi perekonomian yang fluktuatif. Menurut Prihadi, Ketua Umum Asosias Industri Pesepedaan Indonesia (AIPI),

><>ROTHAR ITS<><

menyampaikan bahwa pada tahun 2011 nanti penjualan sepeda diperkirakan mencapai kenaikan 10% karena ditopang meningkatnya penggemar sepeda (sumber : www.finance.detik.com : 2011) Selain kondisi perekonomian, perkembangan teknologi juga mempengaruhi kebijakan perusahaan. Perubahan teknologi yang semakin modern harus ditanggapi dengan cepat. Hal ini harus diimbangi oleh perusahaan dalam meng upgrade kemampuan tenaga kerja yang sesuai dengan teknologi baru yang sedang berkembang. Pengaruh sosial budaya juga mempengaruhi penentuan kebijakan perusahaan. Pengaruh liberalisme dan kapitalisme mulai masuk ke Indonesia melalui berbagai undang undang modal asing pada tahun 1967. Bidang bidang yang terpengaruh oleh modal asing ini antara lain adalah sektor industri, pertambangan, perkebunan, keuangan dan perbankan. Perusahaan Wim Cycle harus dapat merespon hal ini dengan baik agar tetap eksis dalam industri sepeda lokal. Dari seluruh aspek, faktor teknologi menjadi menjadi aspek yang sangat krusial dalam penentuan kebijakan perusahaan. Teknologi juga menjadi sumber perubahan tatanan perekonomian, mempengaruhi perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, dan berperan dalam globalisasi, bahkan teknologi juga mampu membuat perubahan pasar yang emosional. Hermawan Kartajaya (2010 : 60) mengungkapkan bahwa setiap perusahaan harus mengembangkan teknologi dan produk , karena teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan emotional connection dan emotional attachment antara perusahaan dan merek yang dimilikinya. Sehingga setiap perusahaan menerapkan pengetahuan dan stategi marketing yang tepat agar tidak tenggelam oleh gelombang perubahan. 3.1.2. Customer Konsumen sepeda di Surabaya saat ini tidak terbatas oleh usia dan jenis pekerjaan. Semakin maraknya gerakan ramah lingkungan dan

><>ROTHAR ITS<><

munculnya tren bersepeda membuat semakin banyak warga yang membentuk komunitas, seperti bike to work. Hal ini menjadi peluang besar bagi industri sepeda, yaitu PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle. Indah Ghrawita, Head of Event Community PT Dispoly Indonesia memaparkan pangsa pasar sepeda tertinggi masih di dominasi Jawa Timur yang kemudian disusul Jawa Tengah kemudian Jawa Barat, kebutuhan sepeda itu masih sangat besar. Total produksi seluruh produsen sepeda domestik ditambah dengan merek impor yang masuk ke pasar lokal, baru mampu memenuhi 70 % terhadap permintaan (sumber :

www.bataviase.co.id : 2011). Artinya, potensi pasar sepeda di Jawa Timur masih sangat besar. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan bahwa kapasitas terpasang industri sepeda nasional mencapai dua juta unit dari tiga pabrik. Setiap tahunnya, pasar sepeda dalam negeri rata-rata tumbuh 10%. Ketua Komite Sepeda Indonesia Sahrul Effendi menyatakan, pasar sepeda nasional akan terus bertumbuh dipacu kian menjamurnya komunitas bersepeda, saat ini saja terdapat sekitar 200 komunitas sepeda di Indonesia (sumber : www.mediaindonesia.com : 2010). Selain itu, industri sepeda akan menjadi industri yang memiliki pasar yang potensial di masa yang akan datang. Prihadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Pesepedaan Indonesia (AIPI), menyampaikan bahwa pada tahun 2011 nanti penjualan sepeda diperkirakan mencapai kenaikan 10% karena ditopang meningkatnya penggemar sepeda. Hal ini merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan Perusahaan Wim Cycle dengan baik. 3.1.3. Competitor Sumber Bisnis menyebutkan industri sepeda nasional selama ini ada tiga, dengan menghasilkan sepeda merek Polygon, Wim Cycle dan United Bike (sumber : www.bisnis.com :2011). Dalam skala nasional Wim Cycle mempunyai saingan terbesarnya yaitu PT Insera Sena dengan Polygon, PT

><>ROTHAR ITS<><

Terang Dunia Internusa dengan United Bike. Selain itu saingan lainnya adalah negara - negara pengimpor sepeda ke Indonesia. Sepeda impor, terutama asal China, menguasai pasar dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir, dengan penguasaan pasar sebesar 60% dari total pasar sebanyak lima juta unit (sumber : www.mediaindonesia.com : 2010). Kondisi pesaing ini masuk ke dalam katagori agresif. Pada tahun 2010, produsen sepeda merek United, PT Terang Dunia Internusa melakukan ekspansi dengan menginvestasikan dana sebesar Rp 200 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik menjadi 1 juta unit per tahun dari sebelumnya 300 ribu unit. Ekspansi itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penjualan di pasar domestik dan ekspor (sumber : wwwbataviase.co.id : 2010). Perusahaan ini telah melakukan ekspor sejak 1993 untuk pasar ekspor khususnya Eropa. Selama ini United Bike menghasilkan produksi sepeda berbagai jenis, seperti Kids Bike, City Bike, MTB, Folding Bike dan Tandem Bike. United Bike memiliki 5 unit showroom khusus build A Bike di Jakarta, Surabaya dan Bali. Juga dealer-dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (sumber : www. indonesiaproud.wordpress.com : 2010). Pesaing ini tergolong dalam katagori kuat. Seperti halnya PT Terang Dunia Internusa, PT PT Insera Sena sebagai produsen Polygon juga melakukan ekspansi dengan pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 600.000 unit per tahun di Sidoarjo, Jawa Timur untuk sistem pabrikasi yang lebih modern, sehingga meski kapasitasnya tidak jauh beda dengan pabrik lama yang juga 600.000 unit per tahun, tapi kualitas produksinya akan lebih bagus sesuai permintaan pasar (sumber : www.bisnis.com :2011). National Promotion Manager Polygon, Peter Mulyadi, mengatakan peningkatan juga terlihat pada omzet, yakni 20%. Ia memaparkan tingkat penjualan sepeda melesat karena berkembangnya persepsi bersepeda

><>ROTHAR ITS<><

merupakan bagian dari gaya hidup dan kegiatan menyehatkan (sumber : Suara merdeka : 2011). Semakin tingginya permintaan pasar akan sepeda Polygon membuktikan jika pengguna sepeda di daerah ini terus tumbuh dan mengalami perkembangan cukup pesat. Kondisi pesaing tergolong dalam katagori kuat. Wim Cycle juga memiliki competitor tidak langsung yang cukup kuat, seperti bisnis sepeda bekas. Sebagai contoh bisnis sepeda bekas yang berada di Jalan Pucang, Surabaya. Aziz, sebagai pemilik usaha, telah menggeluti bisnis sepeda bekas selama tiga tahun. Awalnya beliau diajak oleh temennya, dan ternyata bisnis tersebut menguntungkan. Harga sepeda bekas dijual dengan kisaran harga Rp 150.000,00 sampai dengan Rp 400.000,00 dan dalam waktu sebulan dapat menjual sekitar tujuh buah sepeda bekas. Pada musim liburan, penjualan sepeda bekas mengalami peningkatan hingga 40%. Sepeda bekas menjadi diminati oleh masyarakat karena harganya yang relatif murah dan kualitasnya yang masih bagus. 3.1.4 Company Wim Cycle menempatkan prioritas tertinggi pada quality control untuk memastikan produk bebas dari cacat dan sesuai dengan standard keselamatan. Pengujian dilakukan oleh teknisi quality control menggunakan peralatan yang modern. Bahan baku dan komponen yang digunakan diperoleh dari sumber yang terpercaya dan sesuai dengan persyaratan internasional untuk keamanan dan kualitas. Berdasarkan kuisioner yang kami sebar ke pengguna sepeda Wim Cycle, 4 dari 5 orang menyatakan bahwa produk Wim Cycle menarik dan nyaman. Ini berarti Wim Cycle telah berorientasi pada produk. Dalam hal kualitas, produk Wim Cycle memiliki life time yang panjang. Hal ini dibuktikan dengan data pengisi kuesioner dimana 3 dari 5 orang telah menggunakan sepeda Wim Cycle lebih dari satu tahun. Bahkan, berdasarkan wawancara dengan salah satu pengguna Wim Cycle telah

><>ROTHAR ITS<><

menggunakan sepeda Wim Cycle selama belasan tahun. Selain itu, dalam membeli produk Wim Cycle pembeli tidak mengalami kesulitan karena toko sepeda yang menjual sepeda Wim Cycle mudah ditemukan. Hal ini terbukti dari survey yang kami lakukan, semua pengisi menyatakan mudah menemukan toko sepeda penjual sepeda Wim Cycle. Dalam hal pelayanan, semua pengisi kuesioner menyatakan bahwa pelayanan yang dilakukan toko penjual sepeda tersebut telah memuaskan. Harga sepeda yang ditawarkan oleh Wim Cycle juga sesuai dan tidak terlalu mahal. Hal ini didukung oleh jawaban pengisi kuesioner yang menyatakan bahwa harga sepeda Wim Cycle telah sesuai.

3.2. Analisis TOWS Perubahan dalam dunia bisnis berjalan sangat cepat dan dinamis, hal ini menuntut suatu perusahaan untuk terus melakukan inovasi inovasi sehingga suatu perusahaan memiliki basis pasar yang kuat dan kompetitif. Menurut Hermawan Kartajaya (2010:24) mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan perubahan sangat penting karena perusahaan akan belajar mengidentifikasi kekuatan perubahan mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting. Analisis TOWS merupakan suatu cara untuk menganalisa dan menidentifikasi keadaan intern dan ekstern perusahaan, yang terdiri dari Threat (ancaman), Opportunity (peluang), Weakness (kelemahan), dan Strengh (kekuatan). Analisis TOWS mengamati lebih dalam tentang perubahan yang berasal dari eksternal daripada internal. Berikut ini adalah analisis TOWS perusahaan WIM CYCLE : THREAT (ANCAMAN) Adanya competitor yang telah memiliki brand brand ternama, seperti PT Insera Sena dengan OPPORTUNITY (PELUANG) Semakin maraknya gerakan ramah lingkungan, seperti bike to work, bike to campus, dll. Banyaknya perkumpulan perkumpulan pecinta

Polygon, PT Terang Dunia Internusa dengan United Bike

sepeda,

><>ROTHAR ITS<><

Banyaknya sepeda impor dengan harga yang relatif murah Adanya bisnis sepeda bekas

seperti fixie, sepeda gunung, dll Kebijakan pemerintah berbasis go green, seperti car free day Kebijakan penerapan pemerintah Standar tentang Nasional

Industri (SNI) terhadap sepeda impor WEAKNESS (KELEMEHAN) Kegiatan promosi yang masih sangat kurang, hal ini akan berdampak pada kurang dikenalnya produk oleh STRENGTH (KEKUATAN) Wim Cycle menempatkan prioritas tertinggi pada quality control yang ketat, sehingga produk yang

masyarakat luas

dihasilkan berkualitas dan telah memenuhu standard internasional Wim Cycle memiliki pasar 55% fokusan adalah

segmentasi

sepeda untuk anak anak 90% bahan baku pembuatan

sepeda berasal dari dalam negeri

><>ROTHAR ITS<><

BAB IV RENCANA DAN STRATEGI PEMASARAN

Hermawan Kartajaya (2010:23) mengemukakan, jika suatu perusahaan ingin melakukan stategi bisnis berdasarkan marketing yang sesungguhnya (real marketing based business strategy), perusahaan tersebut sebaliknya melakukan analisis 4C-diamond diikuti S-T-V dan terus melakukan PCS Audit. Elemen elemen dari S-T-V adalah Stategy, Tactic dan Value. 4.1. Strategy Di sini akan dijelaskan lebih spesifik terkait dengan proses pemasaran produk kedepannya. Proses analisis pasar ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek segmentation, targetting, dan positioning. 4.1.1. Segmentation Segmentasi dapat didefinisikan sebagai cara dalam memandang pasar secara kreatif, dapat juga disebut mapping stategy, karena perusahaan akan melakukan pemetaan pasar. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu, perusahaan dapat melakukan programprogram pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan masingmasing segmen. Sesuai Pendapat Hermawan Kartajaya (2010) segmentasi pasar yang akan dilakukan oleh tim ROTHAR ITS dapat ditinjau dari berbagai macam segmentasi berikut : Geografi : Segmentasi ini dilakukan dengan membagi kelompok pasar berdasarkan wilayah/tempat tinggal. Demografi : Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti:

><>ROTHAR ITS<><

usia, jenis kelamin, banyaknya anggota pendidikan, pekerjaan, dan geografis.

keluarga, pendapatan,

Psikografi : Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dll. Perilaku : Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian serta loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk. Pada WIM CYCLE Marketing Award ini segmentasi yang akan digunakan oleh ROTHAR ITS yaitu sebagai berikut: Tabel 1 : Segmentasi Segmentasi Wilayah Keterangan Wilayah yang akan kami jadikan daerah pemasaran adalah daerah Surabaya Timur. Hal ini dikarenakan wilayah ini mudah dijangkau oleh tim ROTHAR ITS dan masyarakatnya cukup antusias dalam penggunaan sepeda. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya komunitas sepeda di Surabaya timur. Usia Segmentasi usia dalam strategi inovasi marketing kami ada 2, yaitu anak-anak (usia 6-12 tahun) dan remaja (usia 13-21 tahun). Jenis Kelamin Segmentasi dilakukan berdasarkan jenis kelamin, sebagai salah satu metode penjualan. Misalnya untuk usia anak-anak, produk yang disukai anak laki-laki dan perempuan berbeda, mulai dari jenis produk, warna, dan assesorisnya.

><>ROTHAR ITS<><

Pendapatan

Tingkat perekonomian di daerah Surabaya Timur tergolong tinggi, terutama di daerah Kertajaya dan Galaksi Bumi Permai.

Gaya Hidup

Tranformasi fungsi sepeda menjadi gaya hidup sudah mulai tumbuh di daerah Surabaya Timur. Seperti agenda rutin warga perumahan di daerah Surabaya, misalnya Kertajaya, untuk bersepeda setiap hari minggu. Kegiatan semacam ini akan mempermudah akses informasi konsumen terhadap suatu produk. Banyaknya komunitas sepeda juga cukup membantu dalam segmentasi dan targeting konsumen. Hal ini menjadi cara kami untuk melakukan proses marketing produk Wim Cycle.

Perilaku Konsumen

Kami

membagi

perilaku

konsumen

menjadi

pengguna dan non-pengguna produk Wim Cycle. Hal ini dilakukan untuk pemberian porsi strategi yang berbeda pada saat promosi.

Segmentasi pasar tidak hanya sekedar mencari ceruk pasar yang potensial atau membagi pasar saja, melainkan bagaimana membentuk suatu komuniutas. Dalam hal ini pihak Wim Cycle dapat masuk ke dalam komunitas komunitas pesepeda khususnya di Surabaya yang sudah ada, seperti Bike to Work, komunitas Fixie, dll. Wim Cycle dapat ikut serta dalam berbagai event event go green yang dilaksanakan oleh komunitas komunitas tersebut ataupun event event yang diadakan oleh pemerintah kota Surabaya. Wim Cycle juga dapat membentuk komunitas baru yaitu, komunitas pesepeda cilik. Hal ini didasarkan oleh fokusan segmentasi pasar dari Wim Cycle yaitu sepeda untuk anak anak, selain itu juga didasarkan oleh

><>ROTHAR ITS<><

penyebaran kuisioner oleh tim kami kepada beberapa pengguna sepeda Wim Cycle yang sebagian besar pengisi kuisioner itu adalah anak anak. Sebagian besar mereka mampu menyebutkan jenis sepeda Wim Cycle apa yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan mereka mempunyai pengetahuan dan wawasan serta kecintaan kepada sepeda. Komunitas ini dapat dimulai untuk dibentuk salah satunya dengan cara mengadakan suatu event perlombaan dengan memanfaatkan momen momen tertentu, misalnya hari anak sedunia atau hari bumi. Komunitas ini selain sebagai media promosi bagi perusahaan dalam membangun brand dan sarana refreshing bagi anak anak, komunitas ini juga dapat menanamkan nilai nilai edukasi untuk menyayangi lingkungan. 4.1.2. Targetting Setelah pasar dipetakan dan disegmentasikan dengan karakteristik dan perilakunya masing m asing, langkah selanjutnya adalah melakukan targetting. Targetting didefinisikan sebagai cara mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif dengan memilih target market yang tepat. (sumber : Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya : 2010). Strategi targetting yang akan dapat dilakukan oleh ROTHAR ITS masyarakat daerah Surabaya Timur. Target bukan lagi hanya sekedar menentukan pasar sasaran yang akan dituju dan seberapa banyak jumlah konsumen yang akan dilayanani, melainkan lebih bersifat KONFIRMASI yaitu mengamati bagaimana kondisi dan tanggapan pasar di lapangan. Konfirmasi yang dapat dilakukan oleh pihak Wim Cycle dengan penyebaran kuisioner secara online untuk melihat tanggapan pelanggan terhadap produk produk Wim Cycle. Dengan demikian, pihak Wim Cycle dapat melakukan controling terhadap produk produk yang diproduksi oleh adalah

><>ROTHAR ITS<><

Wim Cycle dan dapat melihat pasar sasaran mana yang merespon produk Wim Cycle. 4.1.3. Positioning Hermawan Kartajaya (2010 : 28) menjelaskan bahwa pelanggan tidak dapat dkelola tetapi dapat diarahkan. Positioning menyangkut penciptaan being di dalam benak pelanggan dan mengarahkan mereka dengan penuh kredibilitas. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Ada beberapa

positioning yang dapat dilakukan : Tabel 2 : Positioning No. Klasifikasi 1 Harga Keterangan Dari analisa dan hasil kuisionair, maka didapatkan kesimpulan bahwa masyarakat Surabaya, khususnya bagian timur lebih suka dengan harga produk antara Rp. 600.000 s/d Rp. 1.500.000,2 Model (komponen, frame) Model yang cukup diminati dan laku keras di pasaran adalah model Wim Cycle untuk anakanak, khususnya WIMcycle WIM Kids BMX 3 Warna Dari hasil kuisionair dapat disimpulkan bahwa anak-anak usia antara 6-12 tahun lebih menyukai warna-warna gelap (seperti biru tua, abu-abu, dan hijau tua) untuk laki-laki, serta warna merah jambu dan ungu untuk perempuan. Sedangkan untuk remaja usia 1321 tahun lebih menyukai warna-warna cerah dan kontras seperti merah-hijau, biru-kuning, merah-biru dll untuk segala jenis kelamin.

><>ROTHAR ITS<><

Brand Image

1. Brand Image Wim Cycle lebih dikenal masyarakat Indoneisia, Surabaya khususnya, sebagai sepeda keluarga dan anak-anak.

Fungsi

Untuk anak-anak usia 6-12 tahun, fungsi utama sepeda masih untuk belajar dan transportasi ke sekolah. Sedangkan usia remaja usia 13-21 fungsi sepeda lebih ditekankan pada kegemaran dan gaya hidup (lifestyle).

Layanan Purna Jual Hasil kuisionair menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya, khususnya wilayah timur, membutuhkan layanan purna jual misalnya tempat service sepeda dan garansi.

Layanan Informasi

Layanan informasi seperti penayangan iklan Wim Cycle ternyata sangat berpengaruh. Khususnya iklan-iklan di TV, media cetak, dan media digital.

Teknologi

Teknologi pemasaran sepeda Wim Cycle menggunakan media elektronik, khususnya dunia maya dan Televisi sebagai ajang promosi utama.

4.2.

Tactic Unsur unsur yang terdapat dalam tactic yaitu differensiasi produk, marketting mix dan selling. Unsur differensiasi yang meliputi content, context, dan infrastruktur sangat penting untuk mendukung positioning suatu produk. Marketting mix seringkali diidentifikasi dengan menggunakan 4P, yaitu product, prise, place dan promotion. Sedangkan selling merupakan taktik untuk menciptakan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk produk

><>ROTHAR ITS<><

perusahaan (sumber : Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya : 2010). Namun Kotler memperkenalkan kosep baru dalam marketing mix 4P + 2P, yaitu product, price, place, promoition, power, dan, public relation. Berikut ini adalah identifikasi strategi 4P + 2P berdasarkan survey dari ROTHAR ITS : Penjelasan strategi tersebut adalah: 1. Product (produk) a) Menyediakan Spare Part: Diharapkan dengan tersedianya suku cadang yang penting dan tersosialisasikan dengan baik, maka konsumen bisa merasa tenang dalam menjaga produknya b) c) Memberikan Garansi dengan batas waktu dan batasan tertentu. Local Product : Pelanggan dilibatkan secara emosional oleh perusahaan melalui pembuatan product yang mencerminkan kearifan lokal. d) Pembelian Kredit : Produk bisa dibeli dengan cara angsuran

2. Price (harga) a) Harga Psikologi:Dalam menjual; kepada msyarakat secara langsung, harga yng digunakan tidak pas. Misalnya harga sepeda 600.000, diinformasikan berharga 599.999. b) Harga Momen : Harga yang disesuaikan dengan momen tertentu, berdasarkan kondisi pasar. Misalnya pada momentum HUT RI. 3. Place (tempat) a) Standarisasi Tempat: Setiap Toko diharapkan memiliki kondisi yang standard, misalnya dari sisi luas, kebersihan, kerapian dan lain-lain. b) Mendekati konsumen: Tempat penjualan diharapkan bisa dibuka di kawasan-kawasan strategis tertentu di Surabaya. Bisa berdasarkan banyaknya penduduk ataupun keberadaan komunitas tertentu c) Membuka Toko Fleksibel: Toko ini berada pada event-event tertentu atau komunitas tertentu yang bisa dipindah-pindah. Di tempat itu tidak harus terjadi penjualan langsung, tapi setidaknya transaksi.

><>ROTHAR ITS<><

4. Promotion (promosi) Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi (Philip Kotler, 2000) yaitu: 1. Menginformasikan Maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru,

mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, membangun citraperusahaan. 2. Membujuk maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli. 3. Mengingatkan Maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang

masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian. Berdasarkan tujuan promosi tersebut, maka Tim kami membagi promosi berdasarkan medianya, yaitu online dan offline. 1. Online a) Online Shop : Digunakan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan produk dan harga dari wim cycle. b) Jejaring Sosial : Memanfaatkan jejaring sosial di dunia maya, seperti Blog, Facebook, Twitter, my space. c) Google Salesman : Mengoptimalkan media informasi yang di website atau layanan internet lainnya agar selalu mudah terlihat dalam mesin pencari di dunia maya, baik google ataupun yahoo. d) Sms Gateway: Memanfaatkan pengiriman sms ke banyak orang. Pengiriman sms ini bisa melalui pembuatan sistem informasi mandiri ataupun bekerjasama dengan operator tertentu.

><>ROTHAR ITS<><

e) Wallpaper Inspiratif: Membuat wallpaper yang bisa berisi kata-kata mutiar dan inspirasi. Tentu saja diberikan tambahan Logo dan kata-kata promosi WimCycle. f) Iklan Kreatif : Membuat iklan melalui desain gambar atau video yang kreatif, unik, lucu dan akan di upload ke dunia maya melalui jejaring sosial, youtube dan lain-lain. 2. Offline a) Specific Face to Face : Menemui konsumen tertentu yang sudah menjadi target, misalnya komunitas tertentu. b) On the spot Marketing: Menjual dan mempromosikan di stand-stand tertentu. c) Efective Marketing: Melakukan Promosi kepada calon konsumen yang menjadi target 5.Power Strategi Kekuatan ini adalah dengan menggandeng pihak-pihak yang memiliki kebijakan terhadap komunitas di bawahnya,misalnya pemerintah ataupun perusahaan tertentu. 6. Public Relation Dalam Strategi ini, jaringan yang dimiliki oleh kami akan diberdayakan.

4.3.

Value Value merupakan komponen terakhir dari ST V yang dimaksudkan untuk merebut heart share dari target market. Unsur unsur yang terdapat di value diantaranya adalah brand, service, dan process. Brand bukan hanya sekedar nama ataupun logo. Brand adalah payung yang merepresentasikan produk atau layanan perusahaan dan merupakan aset dari perusahaan. Oleh sebab itu, brand disebut sebagai value indicator. Service tidak sekedar menyangkut pelayanan pra jual, selama jual, dan purna jual, namun service juga memberikan solusi yang nyata bagi pelanggan ketika menemui masalah yang berhubungan dengan produk. Sedangkan

><>ROTHAR ITS<><

Process mencerminkan quality, cost, dan delivery (sumber Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya : 2010).

><>ROTHAR ITS<><

BAB V APLIKASI STRATEGI BISNIS

Aplikasi strategi marketing yang akan dilakukan oleh tim ROTHAR ITS adalah sebagai berikut : 1. Specific face to face marketing Konsep ini menggunakan metode transaksi langsung dengan pembeli dengan target yang sudah spesifik. Di dalam face to face marketing terdapat beberapa nilai yang akan diterapkan, yaitu: a. Social Marketing, konsep penjualan ini berinteraksi langsung dengan pelanggan dan memasuki komunitas tertentu yang potensial seperti komunitas sepeda. b. Sustainable Marketing, konsep marketing ini bertujuan untuk pembangunan brand image dari Wim Cycle. c. Education Marketing, konsep ini memasukkan unsur unsur edukasi selama proses marketing d. Spiritual Marketing, konsep ini mengedepankan kejujuran dalam melakukan penjualan sepeda dan tidak membohongi konsumen seperti kebanyakan promosi yang dilakukan oleh periklanan. 2. Selling Online a. Online Shop, konsep ini bertujuan untuk stabilisasi harga sepeda dengan up date harga sepeda baru dan perkembangan produk, misalnya promosi online melalui website Wim Cycle dimana terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual. b. Social Networking , konsep ini berupa kegiatan up date informasi mengenai Wim Cycle, misalnya dengan pembuatan blog yang berisi mengenai promosi produk, artikel terkait sepeda, link ini akan di post ke social networking yang sering dipakai. c. SMS Gateway, konsep ini menggunakan sms sebagai media informasi. d. Walpaper Inspiratif, yaitu dengan memanfaatkan wallpaper baik itu computer, handphone dll dengan latar belakang sepeda dan kombinasi kata-kata inspiratif.

><>ROTHAR ITS<><

e. Iklan Kreatif, yaitu konsep yang menggunakan iklan baik berupa video pendek maupun gambar kreatif sehingga meningkatkan afektivitas konsumen terhadap produk Wim Cycle. f. Environmental Marketing, konsep ini menggunakan seluruh proses marketing dengan online (tidak menggunakan kertas, sehingga lebih efektif dan efisien) 3. Effective Marketing Konsep ini mengedepankan efektifitas dalam melakukan penjualan dan promosi. Kegiatan penjualan dan promosi dilakukan dengan membidik pembeli yang potensial, seperti Ketua RT/RW di Surabaya Timur dan anak anak sekolah dasar. Dengan konsep ini, diharapkan penjualan akan lebih meningkat secara signifikan. 4. On the spot marketing Konsep ini menggunakan sistem beli di tempat untuk memudahkan konsumen memperoleh produk Wim Cycle. Sistem ini menggunakan sistem dealer yang bekerja sama dengan Wim Cycle.

><>ROTHAR ITS<><

BAB VII GANCHART

Jadwal kegiatan dari tim ROTHAR ITS adalah sebagain berikut :

NO

KEGIATAN

BULAN JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER III IV V I II III IV I II III IV I II III IV I

1 Pendaftaran 2 Training Product Knowledge 3 Pembuatan Makalah Pencarian data (kuesioner dan data dari BPS) Analisis data (situasi, pembeli, dll) Braintorming konsep marketing 4 Konsultasi Makalah 5 Upload makalah 6 Seleksi Tahap I 7 Praktek Selling Pembidikan sasaran (RT/RW dan sekolah) Menghubungi pembeli yang potensial Penjualan sepeda 8 Seleksi Tahap II 9 Pengumuman Lolos Semi Final

Target penjualan dari tim kelompok kami adalah terjual lima buah sepeda dalam satu bulan.

><>ROTHAR ITS<><

DAFTAR PUSTAKA

BPS Provinsi Jawa Timur. 2011. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2011. www. jatim.bps.go.id diakses 5 Juli 2011

Hermawan, Kartajaya. 2010. Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya. Erlangga : Jakarta

Indonesia Proud. 2010. United Bike: Sepeda Made in Citeureup yang Tembus Pasar Eropa. http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/10/01/united-bike-sepeda-made-in-citeureupyang-tembus-pasar-eropa/ diakses tanggal 5 Juli 2011

Kompas. 2008. Kemacetan. http://www.indospiritual.com diakses tanggal 5 Juli 2011

Kontan. 2011. Produksi Sepeda - Aksi Bike to Work Kian Marak, Permintaan Sepeda Naik 20%. http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/63511/Aksi-bike-to-work-kian-marak-

permintaan-sepeda-naik-20- diakses tanggal 5 Juli 2011

My Journal, Activity, And Hobby. 2010. Dengan Bersepeda.

Kurangi Polusi Udara dan Kemacetan

http://juneexc.wordpress.com/2010/08/25/kurangi-polusi-udara-dan-

kemacetan-dengan-bersepeda/ diakses 5 Juli 2011

Waspada

Online.

2011.

Kondisi

Dunia

&

Ekonomi

Domestik

2011.

http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=165056:kondisidunia-a-ekonomi-domestik-2011&catid=25:artikel&Itemid=44 diakses tanggal 5 Juli 2011

><>ROTHAR ITS<><

LAMPIRAN

Terimakasih banyak atas pilihan Anda terhadap sepeda Wim Cycle. Kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner dibawah ini. Hal ini akan menjadi masukan dan evaluasi bagi kami untuk menjadi lebih baik.

1. Sepeda Wim Cycle apa yang anda miliki saat ini? ______________________________________________________________________ 2. Urutkan dibawah ini, hal-hal dari yang paling penting hingga yang kurang penting bagi Anda dalam membeli sepeda (nomor 1 yang paling penting dan nomor 11 yang kurang penting) [ ] merek [ ] penjual [ ] warna [ ] fungsi [ ] model [ ] harga [ ] komponen [ ] frame (rangka sepeda) [ ] layanan puna jual (service, garansi) [ ] layanan informasi(hotline, sms, e-mail, website) [ ] sesuai trend [ ]

3. Dari manakah Anda tahu tentang sepeda Polygon? [ ] keluarga [ ] teman [ ] majalah [ ] koran [ ] tv [ ] radio [ ] internet [ ] pameran [ ] komunitas [ ] kegiatan yang diadakan Wim Cycle [ ] brosur [ ] .

4. Apakah Anda pernah melihat iklan Wim Cycle secara langsung ? [ ] Ya (lanjut ke pertanyaan nomer 5) [ ] Tidak (langsung ke pertanyaan 6) 5. Bagaimana pendapat anda tentang iklan tersebut ? [ ] Sangat menarik

><>ROTHAR ITS<><

[ ] Menarik [ ] Membosankan [ ] Sangat membosankan 6. Sejak kapan anda menggunakan Sepeda Wim Cycle ? [ ] 1 Bulan [ ] 1 - 3 Bulan [ ] 4 6 Bulan [ ] 7 11 Bulan [ ] 1 3 Tahun [ ] 1 Tahun

7. Bagaimana Anda menemukan took sepeda penjual sepeda Wim Cycle ? [ ] Sangat mudah [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Sangat sulit 8. Dimana Anda membeli sepeda Wim Cycle tersebut ? Nama Toko Kota : ______________________________________________________ : ______________________________________________________

9. Bagaimana pelayanan di Toko tersebut ? [ ] Sangat Memuaskan [ ] Memuaskan [ ] Mengecewakan [ ] Sangat Mengecewakan 10. Bagaimana harga Sepeda Wim Cycle ? [ ] Sangat Mahal [ ] Mahal [ ] Sesuai [ ] Murah 11. Bagaimana produk sepeda Wim Cycle (warna, model, komponen, frame) ? [ ] Nyaman dan Menarik [ ] Nyaman tapi tidak menarik [ ] Menarik tapi tidak nyaman

><>ROTHAR ITS<><

[ ] Tidak menarik dan tidak nyaman 12. Apabila kelak Anda bermaksud membeli sepeda, apakah Anda akan memilih sepeda Wim Cycle ? [ ] Ya [ ] Tidak (Alasan :_____________________________________________________) 13. Apakah anda merekomendasikan orang lain untuk membeli sepeda Wim Cycle ? [ ] Ya [ ] Tidak 14. Apakah produk Sepeda Wim Cycle sesuai dengan harapan Anda ? [ ] Ya [ ] Tidak (Alasan : _____________________________________________________) 15. Saran untuk Wim Cycle ? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ 16. Sebutkan merek sepeda lain yang Anda ketahui ? a. _____________________________________ b. _____________________________________ c. _____________________________________ d. _____________________________________ e. _____________________________________

Anda mungkin juga menyukai