PEMBAHASAN
Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan Telkom Group
terdiri dari:
1. Rekrutmen SDM
Untuk meningkatkan kerja sama unit bisnis Telkom Group dan untuk
efisiensi biaya dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerja sama
program, kerja sama partisipan, maupun kerja sama di bidang fasilitas.
Kemudian guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program
pengembangan kepemimpinan yang telah diikuti oleh 897 karyawan, meliputi
program:
3. Telkom CorpU
Dalam mengaplikasikan value perusahaan yakni commitment to
long term dan caring meritocracy, PT. Telekomunikasi melakukan
investasi pada aspek SDM (invest in people). Untuk merealisasikannya,
maka pembinaan pimpinan (leader) dan karyawan (people) merupakan
strategic initiative pertama dan utama yang diformulasikan sebagai
“Center of Excellence”. Sebagai upaya mewujudkan center of excellence
tersebut, maka pada tanggal 28 September 2012 dibentuklah Telkom
Corporate University (“Telkom CorpU”) yang diharapkan dapat
menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader dan people yang
unggul. Adapun fungsi utama Telkom CorpU sebagai center of excellence
ada tiga yaitu:
4. Remunerasi Karyawan
5. Penghargaan Karyawan
7. Program Pensiun
Philosophy to be the Best: Always The Best Always the Best adalah
sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Always the Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam pengertian ini diterjemahkan
“terbaik”. Setiap insan Telkom Group yang memiliki spirit Ihsan akan selalu
memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang seharusnya, sehingga sikap
ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas
yang dilakukan adalah bentuk dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality Always the Best
menuntut setiap insan Telkom Group memiliki integritas (integrity), antusiasme
(enthusiasm), dan totalitas (totality). Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart
Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed,
Smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit Solid .
Pada Tahun 2015 telah terbentuk 147 Kipas Budaya. Kipas Budaya
merupakan wadah atau media yang digunakan untuk mengakselerasi
implementasi The Telkom Way dalam perilaku kerja sehari-hari yang diharapkan
mampu menginduksi cara kerja baru dan menciptakan suasana kerja yang penuh
semangat, menyenangkan dengan berpedoman The Telkom Way.
B. SLI
PT. Telekomunikasi bersaing dalam layanan SLI tradisional (non-
VoIP) di Indonesia terutama dengan Indosat serta Bakrie Telecom. SLI
juga menghadapi persaingan dengan VoIP dan layanan suara berbasis
internet lainnya seperti Skype dan Google Talk.
C. VoIP
D. Satelit
E. BTS
A. Strength (Kekuatan)
1. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan
Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal.
Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas
mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk
melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
2. Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan
pertumbuhan yang pesat.
3. Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan
merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom.
4. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan
rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat.
5. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN)
membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin
yang dinegosiasikan secara komersil.
B. Weakness(Kelemahan)
C. Opportunity
D. Threats
1. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat
komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
2. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung
untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil.
3. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau
Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk
mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak
negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.
4. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara
material terhadap Telkom.
5. Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi
potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat
berdampak pada hasil usahanya.