DISUSUN OLEH
َو َس َّخ َر َلُك ْم َّم ا ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َو َم ا ِفى اَاْلْر ِض َجِم ْيًع ا ِّم ْن ُهۗ ِاَّن ِفْي ٰذ ِل َك ٰاَل ٰي ٍت ِّلَق ْو ٍم
َّيَتَفَّك ُرْو َن
Artinya :
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berpikir”.
Ini berarti bahwa alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia.
Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun pada saat yang
sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri kepada segala sesuatu
yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga benda-benda itu. Ia
tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Manusia dalam hal ini dituntut
untuk selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apa pun asalkan yang
diraihnya serta cara meraihnya diridhoi Allah SWT, sesuai dengan kaidah
kebenaran dan keadilan. Akhirnya kita dapat mengakhiri uraian ini dengan
menyatakan bahwa keberagamaan seseorang diukur dari akhlaknya. Nabi
bersabda : "Agama adalah hubungan interaksi yang baik."Beliau juga
bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal) seorang
mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur. (Diriwayatkan oleh At-
Tirmidzi).
B. Memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan
· Pengertian kebersihan lingkungan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya,
debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan
proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga
berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienes yang baik. Manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau,
tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi
diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri,
seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih,
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan
sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan
produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan
influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,
dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang
dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah
di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan
kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk
di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan
lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-
kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus
meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan
masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat
pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya
masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit
lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi
lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi
terhambat.
Cara memelihara kebersihan lingkungan:
Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat
yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut
aktif menjaga kebersihan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar
lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi
imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk
terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic,
Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat
dimanfaatkan kembali untuk pupuk, Kreatif, Dengan membuat souvenir atau
kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah, Atur jadwal untuk kegiatan kerja
bakti membersihkan lingkungan.
· Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi
kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi
itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi
syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang
khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu
kesehatan mayarakat.
· Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu
1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak
tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
ۤا ٰا
ۗ َو ُهّٰللا ِع ْنَد ٗه ُح ْسُن اْلَم ِب ُز ِّيَن ِللَّناِس ُحُّب الَّش َهٰو ِت ِم َن الِّنَس ِء َو اْلَبِنْيَن َو اْلَقَناِط ْيِر
اْلُم َقْنَطَر ِة ِم َن الَّذ َهِب َو اْلِفَّض ِة َو اْلَخْيِل اْلُمَس َّو َم ِة َو اَاْلْنَع اِم َو اْلَح ْر ِثۗ ٰذ ِلَك َم َتاُع اْلَح ٰي وِة
الُّد ْنَيا
Artinya :
” Telah dihiasi pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia ” ( Q.S. 3:14).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa setiap manusia diberi potensi hawa nafsu
untuk mendapatkan rasa cinta kepada wanita cantik, ingin memiliki harta benda
yang banyak seperti emas, perak, kuda pilihan (kendaraan mewah), binatang
ternak dan sawah ladang (Az-Zuhaily:1998) Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan semuanya itu, walaupun dengan berbagai cara, tidak peduli apakah
cara yang digunakan itu merusak alam dan lingkungan atau tidak yang penting
bagi dirinya bahwa tujuan itu tercapai. Maka dari sinilah awal mula proses
terjadinya kerusakan alam yang mengakibatkan bencana yang sangat dasyat di
negeri ini.
Islam memandang bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini akibat perbuatan
manusia itu sendiri. Seperti dalam firman Allah Swt.:
َظَهَر اْلَفَس اُد ِفى اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر ِبَم ا َك َس َبْت َاْي ِد ى الَّن اِس ِلُي ِذ ْيَقُهْم َبْع َض اَّل ِذ ْي َع ِم ُل ْو ا
َلَع َّلُهْم َيْر ِج ُعْو َن
Artinya :
“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
(Q.S. 30: 41)
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa musibah yang terjadi baik di daratan
maupun di lautan akibat ulah manusia yang mengumbar hawa nafsunya untuk
kepentingan dirinya. Dan musibah sengaja Allah Swt. timpahkan kepada manusia
agar manusia kembali ke jalan Tuhannya yakni jalan yang benar.
Bila mempergunakan lingkungan hidup di jalan yang dimurkai Allah Swt.,
misalnya membiarkan bumi (tanah) dan berbagai macam kemaksiatan tumbuh
subur di negeri ini, para pemimpin negara banyak yang korupsi, kaum muda-mudi
tidak risih memamerkan auratnya di depan umum, tayangan TV penuh dengan
pornografi dan pornoaksi, maka jangan heran bila bencana silih berganti, sebagai
peringatan dari Allah Swt. na’udzu billah min dzalik.
Berakhlakul karimah dengan lingkungan hidup adalah berani memelihara,
melestarikan, dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia dalam rangka
menuju ridho Allah Swt. Dan apabila dipergunakan untuk sebaliknya. Maka
bersiap-siaplah menerima bencana yang maha dahsyat, seperti dijanjikan dalam al
Qur’an :
َو اَّتُقْو ا ِفْتَن ًة اَّل ُتِص ْيَبَّن اَّل ِذ ْيَن َظَلُم ْو ا ِم ْنُك ْم َخ ۤا َّص ًةۚ َو اْع َلُم ْٓو ا َاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد اْلِع َق اِب
: Artinya
Dan hendaklah kalian takut akan fitnah (bencana) yang tidak khusus “
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah
.bahwa Allah amat keras siksaan-Nya” (Q.S.8: 25)
Manusia di muka bumi ini adalah khalififah, yang diberi kemampuan oleh
Allah untuk mengelola, merawat dan mendaya gunakan dengan sebaik-baiknya,
apabila manusia sebagai khalifah tak mumpu mengelolanya dengan baik maka
akan munculah musibah-musibah dari hukum alam ini yang susah sekali untuk
mengelakkannya. , sekedar contoh apabila manusia membabat habis hutan maka
yang terjadi adalah banjir besar yang bisa meluluh lantakan orang yang tak
bersalah sekalipun.
Namun disana terdapat juga musibah yang tidak disebabkan oleh ulah
manusia dalam mengelola bumi, Angin yang tadinya mendistribusi awan (QS al-
Baqarah/2:164) dan menyebabkan penyerbukan dalam dunia tumbuh-tumbuhan
(Q.S. al-Kahfi/18:45), tiba-tiba tampil begitu ganas memorak-porandakan segala
sesuatu yang dilalewatinya (QS Fushshilat/41:16).
Gunung-gunung yang tadinya sebagai pasak bumi (QS al-Naba'/78:7),
tiba-tiba memuntahkan debu, lahar panas, dan gas beracun (QS al-Mursalat/77:10
atau yang baru saja menimpa saudara-saudara kita di jawa tengah ketika
lempengan-lempengan bumi bergeser maka terjadilah gempa yang tidak terduga.
Bencana seperti ini adalah merupakan ujian bagi kita semua, karena
musibah ini telah menimpa tidak saja bagi orang yang berdosa tapi juga bagi
orang yang beriman. Mereka menanggung penderitaan yang sama, marilah kita
menghindarkan anggapan bahwa ini merupakan azab atas dosa-dosa yang
diperbuat oleh para korban sendiri., disaat kita menganggap ini azab, maka bagi
korban yang menderita akan mendapatkan kesusahan dua kali, pertama musibah
itu sediri dan yang kedua adalah suudlon kita, tentunya ungkapan-ungkapan itu
akan menyudutkan bagi yang terkena musibah. Cara kerja azab Tuhan di dalam
Alquran hanya menimpa kaum yang durhaka dan tidak menimpa atau mencederai
orang-orang yang shaleh dan taat pada Tuhan. Sedangkan cara kerja mushibah
dan bala tidak membedakan satu sama lainnya.
Memang telah terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang azab umat—
umat terdahulu Bentuk azab itu antara lain:
1) banjir besar (mungkin ini gelombang tsunami pertama) seperti yang ditimpakan
pada umat Nabi Nuh;
2) bencana alam dahsyat berupa suara yang menggemuruh seperti yang
ditimpakan kepada umat Nabi Syu'aib;
3) tanah longsor dahsyat seperti yang ditimpakan kepada umat Nabi Luth;
Meski demikian Secara historis, Nabi Muhammad adalah seorang nabi
yang tidak pernah sekalipun mendoakan ummatnya agar celaka. Dia tidak pernah
menghadapi kondisi psikologis yang sangat mengecewakan dan menyerah dalam
berda’wah pada umatnya, Maka, dia tidak pernah berdoa minta azab kepada Allah
bagi kaum-kaumnya yang tidak taat.
Musibah adalah suatu keniscayaan yang melanda semua manusia, baik secara
perorangan maupun kelompok. Perasaan takut, lapar, kekurangan harta, jiwa,
sampai kekurangan buah-buahan yang dibutuhkan, selalu menyertai mereka yang
terkena musibah.
َو َلَنْبُلَو َّنُك ْم ِبَش ْي ٍء ِّم َن اْلَخ ْو ِف َو اْلُجْو ِع َو َنْقٍص ِّم َن اَاْلْم َو اِل َو اَاْلْنُفِس َو الَّثَمٰۤلٰر ِۗت َو َبِّش ِر
الّٰص ِبِر ْيَن َاَّلِذ ْيَن ِاَذ ٓا َاَص اَبْتُهْم ُّمِص ْيَبٌةۗ َق اُلْٓو ا ِاَّن ا ِهّٰلِل َو ِاَّن ٓا ِاَلْي ِه ٰر ِج ُع ْو َۗن ُاو ِٕى َك َع َلْيِهْم
ٰۤل
َص َلٰو ٌت ِّم ْن َّرِّبِهْم َو َر ْح َم ٌةۗ َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْهَتُد ْو َن
Artinya :
''Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan
berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillahi wa
inna ilaihi raji'un. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk.'' (QS Al-Baqarah (2): 155-157).
Keempat : Apapun bentuk musibah yang di derita oleh seorang muslim,baik itu
berupa kesususahan, penderitaan maupun penyakit, Allah akan menghapus
sebagian kesalahan dan dosa, dengan demikian derajat para korban bencana akan
mulia, bagi yang meninggal dunia dia akan mati syahid dan bagi yang masih
hidup tentunya dengan kesabaran atas penderitaan itu Allah akan hapus sebagian
kesalahan dan dosa dosanya.
Kelima : bagi kita yang tidak secara langsung mengalami musibah itu, hendaknya
kita jadi peristiwa itu sebagai momentum untuk menyaksikan kebesaran dan
keagungan Allah, sehingga akan menguatkan iman kita pada sang pencipta alam
semesta.
Marilah kita bayangkan apabila musibah itu menimpa diri kita sendiri,
keluarga kita, atau temen-teman kita, tentunya kita akan menderita dan susah
menjalani cobaan besar ini. Maka marilah kita bantu para korban bencana
semaksimal mungkin karena sekecil apapun bantuan itu akan sangat berharga
sekali bagi kehidupan para korban yang masih hidup. Kita berharap musibah ini
akan membawa kebaikan-kebaikan dalam ridlo Allah. Kita semua berduka atas
musibah ini. Kita semua harus mohon ampun atas semua dosa. Namun, kita tidak
boleh mengeluh dan bersedih berkepanjangan serta kehilangan harapan pada
Tuhan Sembari bertobat dan mohon petunjuk Tuhan, mari kita baca hikmah dan
pembelajaran dari musibah ini.
Jalan terbaik menyikapi musibah adalah kita pasrahkan diri kita kepada
Allah SWT dengan sikap tawakkal dan tawaddhu’ serta bersabar. Mudah-
mudahan banyak hikmah yang bisa kita petik dan ambil pelajaran dalam
mengarungi kehidupan ini.
Islam tidak memandang musibah itu adalah bentuk murkanya Allah, tapi
adalah teguran kepada umat-Nya, cobaan bagi orang-orang yang beriman dan
pelajaran buat orang-orang yang masih bergelimang dosa dan maksiat. Melalui
musibah seyogianya dapat mempertebal keimanan kita karena begitu mudahnya
Allah SWT menunjukkan keperkasaan-Nya kepada kita.
Allah SWT berfirman: “Yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia
menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk 2).
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah SWT akan menguji kesabaran kita sebagai
orang beriman, sama halnya dengan orang-orang yang menempuh pendidikan, ada
ujian yang dilalui agar dapat lulus dengan hasil yang memuaskan.
Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah berkehendak positif kepada hamba-Nya,
maka Dia akan mendahulukan siksanya terhadap hamba-Nya, dan jika Allah
berkehendak negatif terhadap hamba-Nya, maka siksa akibat dosa-dosanya
ditunda sampai ke akherat kelak.” (HR Tirmidzi).
Sikap yang diajarkan Rasulullah SAW hendaknya senantiasa mampu kita
terapkan karena lima belas abad yang lalu Nabi mengalami banyak serangkaian
musibah dan cobaan ketika berupaya meyakinkan orang-orang kafir tentang
kebenaran Islam. Cobaan dan musibah datang silih berganti. Beliau dicela, dicaci
maki dan hendak dibunuh. Tapi beliau tidak pernah berputus asa dan menyurutkan
langkah serta menganggap itu adalah “bencana” sebagai bentuk ujian yang harus
ia lalui. Nabi akhirnya dapat memetik hasil sempurna dari perjuangannya: Islam
dapat diterima.
A. Kesimpulan
1. Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa
alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
2. Cara memelihara kebersihan lingkungan:
Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat
yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut
aktif menjaga kebersihan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar
lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi
imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk
terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic
3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
4. Pengeksploitasian terhadap sumber daya alam harus dilakukan secara
proporsional, tidak boleh berlebihan. Jika mengeksploitasi sumber daya alam
secara berlebihan maka ekosistem lingkungan bisa rusak sehingga masyarakat
setempat dan juga industri tersebut akan mendapatkan dampak buruknya.
5. Cara menyikapi bencana : iman dan ridho terhadap ketentuan Allah SWT,
sabar dalam menghadapi musibah, ada hikmah dibalik musibah, tetap berikhtiar,
bertobat, memperbanyak do’a dan dzikir, tetap istiqomah.
B. Saran
Marilah dengan bijak kita menyikapi musibah yang diberikan oleh Allah
SWT dan tetap berharap mudah-mudahan kita dijauhkan dari musibah dan
bencana, dengan cara dalam memanfaatkan SDA harus tetap memperhatikan
kebersihan dan kesehatan lingkungan agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan dan walaupun sekarang banyak dari saudara-saudara kita yang tengah
berjuang mengatasinya, Ini adalah ladang pahala dan kesempatan buat kita untuk
membantu meringankan beban mereka sambil berdoa semoga saudara-saudara
kita kuat dan mampu menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
o Drs. H. Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-
Ulum.Makassar: Berkah Utami.
o www.google.com