Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PERESMIAN PUSAT STUDI DAN KAJIAN ANTI KORUPSI


UNIVERSITAS KADER BANGSA DAN SEMINAR NASIONAL HUKUM
TEMA :
“PERAN KAMPUS DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI”

PALEMBANG, DESEMBER 2021

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
PROPOSAL
PERESMIAN PUSAT STUDI DAN KAJIAN ANTI KORUPSI UNIVERSITAS KADER
BANGSA DAN SEMINAR NASIONAL HUKUM
TEMA :
“PERAN KAMPUS DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI”

A. Latar Belakang
Pemberantasan Korupsi di Indonesia merupakan cita negara yang sampai
dengan dewasa ini masih dioptimalkan. Potret penegakan hukum dan penanganan
korupsi di Indonesia mengalami dinamika yang cukup panjang dan menelan biaya
yang cukup signfikan. Dewasa ini eksistensi penegakan hukum atas tindak pidana
korupsi tidak hanya otoritas institusi penegak hukum seperti Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI), Kejaksaan, atau Peradilan semata. Lembaga Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Swadaya Masyarakat atau NGO juga
merupakan potret perjuangan bangsa ini dalam pemberantasan korupsi.

Ditataran sosiologis, tindak pidana korupsi menjadi tindak pidana yang paling
sering muncul ke permukaan. Korupsi tidak hanya menyentuh ditataran pusat,
wilayah pemerintahan kabupaten/kota hingga pemerintahan desa saling kejar
mengejar dalam grafik tindak pidana yang tergolong white color crime ini. Sebagai
sebuah negara hukum, Indonesia tentu masih memiliki pekerjaan rumah besar dan
menumpuk dalam menyelesaikan problematika yang merugikan hajat hidup orang
banyak ini. Berdasarkan laporan Transparency International, Indeks korupsi
Indonesia di wilayah Asia menempati 3 (tiga) besar. Sehingga tidak mengherankan
jika pada 2020, kerugian negara akibat korupsi mencapai 39,2 Triliun Rupiah.

Dilingkungan pemerintah daerah, Kepala Daerah menyumbang presentase


kasus korupsi yang cukup besar, tercatat sejak diberlakukannya sistem pemilihan
kepada daerah pada 2005 lalu, 300 Kepala Daerah dinyatakan terlibat Korupsi.
Menjadi menarik kemudian apabila merefleksikan idealisme, cita dan visi para kepala
daerah yang paripurna ketika mencalonkan diri dan menyakinkan rakyat untuk
menjatuhkan pilihan terhadapnya. Namun tak lama berselang, belumlah habis

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
periode menjabat pertama, kepala daerah terpilih dalam banyak kasus diperiksa dan
ditahan oleh KPK.

Universitas Kader Bangsa sebagai Kampus pendidikan tinggi meyakini


bahwa kampus memiliki peran tidak hanya pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
semata, tetapi esensi untuk berperan dalam pencegahan tindak pidana korupsi
dimulai dari kampus. Sehingga, Universitas Kader Bangsa membentuk Badan
khusus dengan nama Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi Kader Bangsa.
Pembentukan pusat kajian ini merupakan potret keyakinan Universitas Kader
Bangsa yang meyakini bahwa pekerjaan dalam pemberantasan korupsi bukan tugas
KPK atau lembaga penegak hukum lainnya semata, tetapi pekerjaan pemberantasan
korupsi merupakan pekerjaan rumah seluruh insan Indonesia. Pusat Kajian Anti
Korupsi Kader Bangsa berasumsi bahwa, prestasi penegakan hukum oleh KPK
maupun institusi penegak hukum bukanlah pada angka persentase penyelamatan
uang negara melalui penangkapan tersangka korupsi. Tetapi prestasi dalam
penangan korupsi adalah melalui tidak adanya korupsi sama sekali atau setidak-
tidaknya minimnya kasus korupsi.

Oleh karena itulah, pendekatan dalam pemberantasan korupsi dengan muara


meminimalisir grafik kasus korupsi diyakini oleh Pusat Kajian Anti Korupsi Kader
Bangsa adalah melalui sarana pendidikan dan pencegahan. Kasus korupsi
merupakan kasus yang sangat kompleks tidak hanya pada persoalan pelaku, tetapi
juga persoalan pelaku merangkap sebagai korban. Lebih jauh dari pada itu, implikasi
korupsi juga menyentuh aspek kemanusian dari sisi nama baik anggota keluarga dan
keluarga besar pelaku yang ikut merasakan efek domino ketika bagian keluarganya
sebagai pelaku. Sehingga disebabkan karena itu, Pusat Kajian Anti Korupsi Kader
Bangsa mendorong pendekatan penanganan korupsi adalah melalui pendidikan dan
pencegahan kepada setiap pejabat publik dan calon pejabat publik pada umumnya.
Disamping juga tetap menjalankan penegakan hukum secara paripurna terhadap
pelaku tindak pidana korupsi.

Pemberantasan terhadap korupsi bukan hanya peran lembaga penegak hukum


maupun KPK semata. Tetapi pemberantarasan korupsi merupakan peran bersama

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
termasuk masyarakat khususnya lingkungan pendidikan tinggi. Filosopi
pemberantasan korupsi tidak hanya dari sisi penjatuhan hukuman atau represifitas
tetapi termasuk sektor pencegahan/preventif. Pendidikan dan sosialisasi korupsi
harus dioptimalkan dan menjadi peran institusi pendidikan yang linear dengan
amanah tri dharma perguruan tinggi. Oleh karena itu, Universitas Kader Bangsa
Palembang melalui melalui Pusat Kajian Anti Korupsi Kader Bangsa di
Lingkungan Universitas Kader Bangsa yang menjangkau daerah hingga tataran
pusat untuk menebar dampak dan mengambil peran dalam pencegahan tindak
pidana korupsi secara komprehensif.

Oleh karena itu Universitas Kader Bangsa akan meresmikan kelembagaan


Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi ini dengan semangat dalam rangka
memperingati international Anti-Corruption Day pada 9 Desember bersama dengan
seminar nasional dengan tema : “Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak
Pidana Korupsi di Indonesia”

B. Maksud dan Tujuan

1. Untuk memberikan pemahaman hukum dan edukasi terkait Tindak Pidana


Korupsi bagi mahasiswa dan civitas akademika;

2. Untuk memberikan pemahaman hukum secara komprehensif kepada stake


holder pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan serta pengawas kebijakan
dalam memahami tindak pidana korupsi dan implikasi tindak pidana korupsi

3. Untuk meningkatkan partisipasi dan peran kampus di sumatera selatan pada


umumnya dan univeristas kader bangsa pada khususnya dalam mengambil
peran pemberantasan tindak pidana korupsi melalui pencegahan dan
pendidikan;

4. Untuk meningkatkan kolaborasi, dan sinergitas seluruh mahasiswa bersama


tenaga pendidik guna berinovasi dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan
anti korupsi di lingkungan kampus dan luar kampus Pasca Sarjana Ilmu Hukum,

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Mahasiswa S-1 Ilmu
Hukum dan kesehatan serta civitas akademika Universitas Kader Bangsa;

5. Untuk menciptakan kader-kader unggul di sektor hukum dan kebijaka publik, dan
kader-kader unggul pada setiap stakeholder dengan menjadikan karakter anti
korupsi sebagai pedoman dalam menjalankan amanah profesi pasca pendidikan
sesuai dengan visi dan misi Universitas Kader Bangsa untuk menjadikan
Universitas Kader Bangsa menjadi Universitas Kaderisasi yang Unggul.

C. Sasaran Kegiatan

Sasaran dalam kegiatan Seminar Nasional dengan Tema : Peran Kampus


dalam Pencegahan Korupsi adalah semua kalangan, kalangan lingkungan
pendidikan tinggi diseluruh Indonesia khususnya kampus di sumatera selatan,,
mahasiswa seluruh Indonesia, pemangku kepentingan dalam setiap sektor, serta
civitas akademika Universitas Kader Bangsa; serta struktural Universitas Kader
Bangsa.

D. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ini adalah Universitas Kader Bangsa melalui Pusat Studi
dan Kajian Anti Korupsi bersama civitas akademika Universitas Kader Bangsa;

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Tanggal Kegiatan : Desember 2021
Waktu Kegiatan : Pukul 09.00 WIB – Selesai
TempatPlatform Kegiatan : Aula Lt.4 Universitas Kader Bangsa/Webinar via
ZOOM Meeting

F. Pemateri Kegiatan :
1) Ketua Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Republik Indonesia KPK-RI
2) Gubernur Sumatera Selatan
3) Rektor Universitas Kader Bangsa

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
G. Biaya Kegiatan

Biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan kuliah umum adalah dengan


rincian sebagai berikut :
1) Biaya Cetak Spanduk Acara : __________________________________
2) Biaya Fee Pemateri 3 (tiga) pemateri :
I. _______________________: _______ Jam Penyampaian Materi (Honor
Pemateri disesuaikan)
II ________________________ : _________ Jam Penyampaian Materi (Honor
Pemateri disesuaikan)
III. ________________________ : _________ Jam Penyampaian Materi (Honor
Pemateri disesuaikan
H. Penutup

Demikianlah proposal permohonan pembiayaan Kegiatan Peresmian Pusat


Studi dan Kajian Anti Korupsi dan Seminar Nasional dengan Tema : Peran
Kampus dalam Pencegahan Korupsi di Indonesia ini dibuat, semoga kegiatan ini
dapat terlaksana dengan lancar tanpa adanya hambatan serta rintangan yang berarti
dan semoga kegiatan ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang serta dapat
bermanfaat bagi orang banyak.

Palembang, November 2021


Dekan Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa

Dr. Conie Patria Putri., SH., MH


Ketua Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi

______________________________

Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”
Proposal Peresmian Pusat Studi dan Kajian Anti Korupsi serta Seminar Nasional dengan Tema :
“Peran Kampus dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”

Anda mungkin juga menyukai