Anda di halaman 1dari 2

Paragraf deduktif :

Setiap orang berakhlak pasti anti korupsi. Karena mereka tahu bahwa pada dasarnya
korupsi merupakan pelanggaran hukum yang dapat merusak moral, budaya, dan etika individu,
kelompok, bahkan negara. Selain itu, korupsi juga amat sangat merugikan bagi diri sendiri,
keluarga, maupun orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab terjadinya
korupsi pun bermacam-macam, diantaranya permasalahan ekonomi yaitu penghasilan yang
diperoleh seseorang lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup
konsumtif, budaya memberikan tips di dalam melakukan suatu pekerjaan (uang pelicin), serta
budaya malu untuk melakukan tindakan korupsi masih sangat rendah. Hukuman duniawi bagi
seorang koruptor sudah sangat jelas terlihat, yakni berupa kurungan penjara dan ganti rugi atas
tindakan korupsinya hingga penyitaan seluruh aset kepemilikan harta benda. Walaupun
demikian, hukum yang berlaku di Indonesia saat ini tidak memberikan efek jera kepada para
koruptor, sehingga mereka cenderung akan terbiasa dengan aktifitas keluar masuk jeruji besi
penjara dan mengulangi tindakan korupsi kembali. Namun, setiap perbuatan yang dilakukan di
dunia, pasti akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak ketika sesorang telah mati.
Dan hukuman bagi para koruptor di akhirat kelak sudah pasti azab atau siksa yang sangat perih
di neraka. Karena korupsi termasuk dalam kategori perbuatan haram, yaitu apabila perbuatan ini
dilakukan maka akan mendapatkan dosa. Hal ini telah dijelaskan dalam ajaran masing-masing
agama yang dianut oleh setiap orang.
Paragraf induktif :

Pembinaan akhlak sejak dini memang harus di utamakan, menginggat jaman sekarang
banyak nya manusia tidak memiliki akhlak, sehingah dapat merusak generasi penerus. Peran
orang tua disini sangat dibutuhkan untuk menanam akhlak yang baik kepada anak nya, karena
setiap orang yang berakhlak pasti anti korupsi.

Anda mungkin juga menyukai