Anda di halaman 1dari 8

Current novel coronavirus (COVID-19)

Nama : Parjiyo
Nim : 0402519050

OUTLINE
I. Pendahuluan
a. Virus: Prokariota atau Eukariota
b. Ciri-ciri Virus
c. Macam Bentuk Virus
d. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
e. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus
f. Perkembangbiakan Virus.

II. Apa itu Covid 19


a. Pengertian
b. Asal usul

III. Apa saja penyebab Covid 19?


a. Penyebab

IV. Bagaimana gejala-gejala Covid 19?


a. Karakteristik

V. Bagaimana cara penularan Covid 19?


a. Penularan

VI. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan Covid 19


a. Pencegahan
b. Pengobatan
I. Pendahuluan

A. Virus: Prokariota atau Eukariota?


Virus bukan sel sama sekali, sehingga mereka bukan prokariota atau
eukariota. Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup
didalam sel. Virus tersusun atas asam nukleat ( DNA atau RNA ) dan protein.
Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi
sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Virus mempunyai sifat
sebagai benda mati dan benda hidup. Virus dapat di kristalkan seperti benda
mati, namun virus dapat berkembang biak seperti makhluk hidup. Namun
demikian virus tidak dapat di katakan sebagai sel karena hanya tersusun atas
selubung protein dan asam nukleat.
B. Ciri-ciri Virus
a. Virus memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
b. Berukuran antara 20 – 300 milimikron ( jauh lebih kecil dari bakteri ),
hanya dapat di lihat dengan mikroskop elektron.
c. Tubuhnya tersusun atas selubung protein dan bahan inti yang berupa
asam nukleat.
d. Hanya dapat hidup dan berkembang biak dalam sel makhluk hidup yang
cocok.
e. Tidak memilki sitoplasma dan organ sel sehingga tidak dapat
melakukan metabolisme, bersifat parasit obligat ; tidak peka terhadap
antibiotika.
f. Tidak dapat membelah diri sehingga replikasi virus menggunakan asam
inti melalui suatu biosintesis yang kompleks.
g. Dapat mengalami mutasi secara tiba-tiba maupun perlahan oleh suatu
sebab yang tidak diketaui. Perubahan sifat virus yang terpenting adalah
hilangnya atau meningkatnya keganasan ( virulensi ).
h. Dapat mengkristal, merupakan sifat benda mati yang tidak dapat
dilakukan oleh makhluk hidup lain.
Virus mendapatkan enzim dan bahan-bahan metabolisme dari sel yang di
tumpanginya. Jadi virus dapat berkembang dan mempebanyak diri pada
sel hidup yang aktif melakukan metabolisme. Oleh karena itu virus
dikatakan bersifat parasit sejati.
Sumber : https://depositphotos.com/

Dilihat dari Ciri-ciri umum virus mereka mengandung DNA tapi tidak banyak.
Mereka tidak memiliki bagian-bagian lain yang dimiliki oleh semua sel,
termasuk membran plasma, sitoplasma, dan ribosom. Oleh karena itu, virus
bukan sel, tetapi apakah mereka hidup? Semua makhluk hidup tidak hanya
memiliki sel; mereka juga mampu melakukan reproduksi. Virus tidak dapat
mereproduksi secara sendiri. Sebaliknya, mereka menginfeksi inang yang
hidup, dan menggunakan sel inang

C. Macam Bentuk Virus


Meski tersusun atas struktur tubuh yang sama, virus ternyata dapat
mempunyai bentuk tubuh yang sangat bervariasi. Sedikitnya ada 5 macam
bentuk tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-
macam bentuk virus tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan
huruf T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus tersebut lengkap dengan
contohnya.
D. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds),
RNA iota tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

E. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus


Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)


Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane
terdiri dari dua lipid serta protein, (biasanya glikoprotein) . Membrane ini
berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh
Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.

Virus yang tidak memiliki selubung


Hanya memiliki capsid(protein) serta asam nukleat(naked virus). Contoh:
Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

F. Perkembangbiakan Virus.
Tahap-tahap Perkembangan Virus.
Daur perkembangan virus dibedakan menjadi dua:
a. Daur litik
Absorbsi (fase penempelan).
Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
Sintesis (fase pembentukan).
Perakitan.
Lisis (fase pemecahan sel inang.

b. Daur lisogenik.
Fase absorbs.
Fase injeksi.
Fase penggabungan.
Fase pembelahan.
Fase sintesis.
Fase perakitan.
Fase litik.
II. Apa itu Covid 19?
a. Pengertian
Covid 19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi pada pernapasan mulai flu biasa hinga penyakit yang serius seperti
Madle East Respiratoy Syndrome (MERS) dan sindrom pernapasan akut
berat seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusiasejak kejadian luar


biasa di Wuhan, China pada Desember 2019, kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrome 2 (SARS Cov2), dan menyebabkan
penyakit coronavirus disease-2019 (Covid 19),Sumber. WHO dan
Kementrian Kesehatan.

b. Asal usul
Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-
19 adalah peristiwa pandemi penyakit koronavirus 2019 (bahasa
Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19). Penyakit ini
disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-
2.COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 setelah beberapa
orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur
perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Kemunculan
penyakit diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut
Huanan yang menjual hewan hidup. Sedikitnya 70% urutan genom SARS-
CoV-2 sama seperti SARS-CoV.

Per 11 Maret 2020, minimum 120.944 kasus telah terkonfirmasi, 80.967 di


antaranya terjadi di daratan Tiongkok. Jumlah penderita yang meninggal
mencapai 4.365. Kasus kematian terbesar di luar Tiongkok terjadi di Iran,
Italia dan Korea Selatan.

Di Tiongkok dan di seluruh dunia, otoritas kesehatan masyarakat


berupaya menahan penyebaran penyakit ini. Pemerintah Tiongkok
telah membatasi perjalanan, mengarantina, dan membatasi orang-orang
untuk keluar dari rumah, yang memengaruhi lebih dari 170 juta
orang. Sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke
Wuhan, Hubei, dan Tiongkok pada umumnya. Wisatawan yang telah
mengunjungi Tiongkok Daratan telah diminta untuk memantau kesehatan
mereka setidaknya selama dua pekan. Siapa pun yang menduga bahwa
mereka telah terinfeksi disarankan untuk memakai masker pelindung dan
mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung
mengunjungi klinik kesehatan. Bandar udara dan stasiun kereta api
menerapkan pemeriksaan suhu tubuh, pernyataan kesehatan, dan plakat
informasi untuk mengidentifikasi pembawa virus. Banyak acara Tahun
Baru Imlek dan tempat-tempat wisata ditutup untuk mencegah orang-
orang berkumpul secara massal, termasuk Kota Terlarang di Beijing dan
pameran kuil tradisional. Pihak berwenang di 24 dari 31 provinsi, kota, dan
wilayah Tiongkok, memperpanjang liburan tahun baru hingga 10
Februari ...dan memerintahkan sebagian besar tempat kerja agar tidak
buka sampai tanggal tersebut. Wilayah-wilayah ini menyumbang
80% produk domestik bruto dan 90% ekspor Tiongkok. Hong Kong
menaikkan tingkat respons penyakit menularnya ke level tertinggi dan
menyatakan keadaan darurat, menutup sekolah hingga bulan Maret, dan
membatalkan perayaan tahun baru imlek.

Wabah ini telah dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat


yang meresahkan dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) pada 30 Januari 2020. Pernyataan ini adalah deklarasi
keenam yang dilakukan oleh WHO sejak pandemi flu babi
2009. Xenophobia dan rasisme terhadap orang-orang keturunan Tiongkok
dan Asia Timur terjadi sebagai akibat dari wabah COVID-19, dengan
ketakutan dan permusuhan terjadi di beberapa
negara. Misinformasi tentang koronavirus yang menyebar terutama
melalui internet membuat WHO menyatakan "infodemik" pada 2 Februari
2020.

III. Apa saja penyebab Covid 19?

a. Penyebab
Filogenetik dan taksonomi
Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan
huruf n yang berarti novel atau baru, dan CoV yang
berarti coronavirus atau virus korona. Virus ini tergolong dalam
ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan
genus Betacoronavirus (Beta-CoV). Genus betacoronavirus terdiri atas
empat garis keturunan (subgenus), di mana 2019-nCoV bersama dengan
SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B
(subgenus Sarbecovirus). Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh
dalam keluarga Coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain
229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV. Pada 11
Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi
nama virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2, disingkat SARS-CoV-2) yang
merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.
Genom SARS-CoV-2 telah berhasil diisolasi. Virus ini
memiliki RNA dengan panjang sekitar 30 ribu pasangan basa. Urutan
genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki tingkat kesamaan
dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan virus korona kelelawar
sebesar 96%. Sejumlah genom SARS-CoV-2 telah diisolasi dan
dilaporkan termasuk BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019,
BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019,
BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-
01/2019 dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Virus, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Tiongkok (CDC Tiongkok), Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit
Jinyintan Wuhan.

b. Penyebaran
Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia
diperkirakan antara 2 dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa
banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi yang kemungkinan
menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah
dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.

Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas


Kedokteran Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan
Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan menerbitkan sebuah artikel setelah
melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan dua spesies
ular", yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya merupakan
virus rekombinan antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang
asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah reservoir hewan satwa liar
yang paling mungkin untuk virus 2019-nCoV" yang kemudian menyebar ke
manusia. Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa 2019-nCoV
dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara kelelawar dan
ular.

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di


jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah
Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona
ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka
menunjukkan bahwa 2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara
keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke
tubuh manusia melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.
IV. Bagaimana gejala-gejala Covid 19?
a. Karakteristik
Gejala pada presentasi klinis
Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus, kelelahan dan
batuk kering pada 80% kasus,dan sesak napas 20%, dengan gangguan
pernapasan 15%.Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua
paru-paru.Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat masuknya mereka
yang dirawat di rumah sakit. Tes darah biasanya menunjukkan jumlah sel
darah putih yang rendah (leukopenia dan limfositopenia).Uji diagnostik
Pada 15 Januari 2020, WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik
untuk 2019-nCoV, yang dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah
Sakit Charité.

Karena kurangnya tenaga medis dan peralatan medis di daerah yang


terkena wabah, banyak rumah sakit gagal mengidentifikasi kasus virus
korona sementara banyak pasien dengan gejala mirip virus korona diberi
label sebagai "pneumonia berat".Kebetulan, banyak dari mereka yang
mengalami gejala virus 2019-nCoV memutuskan untuk tinggal di rumah
daripada pergi ke rumah sakit karena waktu tunggu yang lama dan kondisi
yang sempit. Oleh karena itu, peneliti dari Northeastern University
dan Imperial College London memperkirakan bahwa jumlah kasus ini
mungkin lima atau 10 kali lebih besar dari yang dilaporkan.
Kekhawatiran tambahan terjadi karena penanganan Tiongkok pada
peristiwa merebaknya SARS pada tahun 2003, di mana pemerintah
Tiongkok menyembunyikan pasien yang terinfeksi dari inspektur WHO dan
melaporkan jumlah kasus SARS yang tidak dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai