Anda di halaman 1dari 8

Bapak Penemu Internet: Leonard Kleinrock

Kategori : Ilmuwan

Internet saat ini telah menjadi salah satu fitur yang tak bisa lepas dari kehidupan
manusia urban. Dengan adanya internet, akses informasi menjadi begitu cepat bahkan seolah
tak berbatas dan berjarak lagi. Dampak positif internet ini ikut merubah pola interaksi di dalam
masyarakat. Tak terbilang berapa dampak positif atas keberadaan internet ini. Meski harus diakui
terdapat segelintir dampak negatif juga. Tapi apapun itu, internet telah lebur di dalam kehidupan
masyarakat dan menambah kualitas yang tak ternilai. Tahukah Anda siapa penemu internet?
Hampir semua orang memakai jaringan internet dalam mempermudah kehidupan mereka
namun tak semua orang mengenal siapa tokoh yang berjasa menemukan internet tersebut.
Boleh jadi Anda salah satunya.
Leonard Kleinrock, adalah tokoh atau ilmuan yang dijuluki sebagai bapak internet.
Julukan ini melekat pada dirinya sebab ia memang tokoh penemu internet. Leonard Kleinrock
lahir di Amerika Serikat tepatnya di New York pada tanggal 13 Juni tahun 1934. Ia seorang
insinyur sekaligus seorang ilmuan dengan gelar professor komputer di UCLA, sebuah sekolah
teknik juga sains yang cukup bergengsi. Leonard Kleinrock mulai disorot atas keberhasilannya
menciptakan internet pada tahun 1969 tepatnya di tanggal 29 oktober. atas penemuan internet
ini, ia dijuluki sebebai ilmuan besar abad ini. Penemuan internet ini sebenarnya didasarkan atas
ketidaksengajaan Leonard Kleinrock dalam memecah beberapa kode digital dan kemudian
menjadikannya paket terpisah satu sama lainnya. Berkat kejeniusannya ini, Leonard Kleinrock
kemudian menjadi salah seorang pelopor atau pionir sistem jaringan komunikasi berbasis digital
dan ia juga ikut masuk ke dalam tim yang membantu proses pengembangan ARPANET.
Kejeniusan Leonard Kleinrock dimulai sejak ia menempuh pendidikan. Ia memang
dikenal sebagai salah satu pelajar yang menonjol. Ia menyelesaikan sekolah menangah atasnya
di Bronx High School of Science dan kemudian melanjutkannya ke City College of New York
pada jurusan ilmu komputer. Selanjutnya, di tahun 1959 ia telah berhasil meraih gelar master.
Dan, pada tahun 1963, gelar Ph.D sudah melekat di belakang namanya. Setelah menyelesaikan
semua jenjang pendidikan, karirnya kemudian dimulai dengan bergabung sebagai pengajar di
UCLA atau Universitas California Los Angeles.
Di tahun 1988, Leonard Kleinrock ditunjuk sebagai ketua dari Kelompok Jaringan
Nasional yang ditujukan untuk Kongres Amerika Serikat. Dalam menjalankan tugasnya, mereka
menyusun laporan penelitian yang sangat berpengaruh dan diaplikasikan dalam pengembangan
Computing High Performance dan memiliki implikasi pada perkembangan dunia internet yang
Anda dan semua orang gunakan saat ini. Leonard Kleinrock adalah penemu internet dan
merintisnya dari hal sederhana sehingga menjadi sesuatu yang kompleks dan multifungsi seperti
saat ini. Dunia jauh lebih mudah dengan keberadaan internet, karena itu tak ada salahnya
berterimakasih pada tokoh jenius bernama Leonard Kleinrock, bukan?
Biografi Para Ilmuan Matematika

1. JOHANN KEPLER (1571-1630).

Copernicus, Tycho Brahe, Galileo dan Kepler adalah peletak dasar astronomi modern.
Copernicus adalah seorang biarawan (Katolik). Galileo adalah juga seorang Kristen (Katolik) yang
sungguh-sungguh walaupun pernah ada masalah soal "Teori Heliosentris versus Teori Geosentris".
Kepler telah mendapatkan rumus-rumus yang masih dipakai sampai sekarang untuk meramalkan
gerakan planet-planet. Kepler mula-mula belajar teologi. Tetapi setelah 2 tahun ia pindah jurusan dan
mempelajari astronomi. Pengaruh studi teologinya besar dalam pernyataan- pernyataannya dibidang
astronomi. Ia berkata bahwa ia selalu berusaha memikirkan "Pikiran Allah" ("thinking God's thoughts
after Him"). Ia percaya secara harafiah Kitab Kejadian 1,2 mengenai Penciptaan alam semesta dalam
waktu enam hari. Dalam salah satu bukunya ia menulis : "Since we astronomers are priests of the
highest God in regard to the book of nature, it befit us to be thoughtful, not of the glory of our own
minds, but rather, above all else, of the glory of God."( Terjemahan bebasnya adalah sbb : "Karena
kami, ahli astronomi adalah imam Allah yang Maha Tinggi tentang buku alam semesta, sepatutnyalah
kami memuliakan Allah, dan bukan pikiran kami sendiri".)
2. FRANCIS BACON (1561-1626)

Bacon peletak dasar "metode ilmiah" modern yang pertama. Ia tekankan percobaan
(experiments) dan metode induksi. Hal ini berlawanan dengan metode deduksi Aristoteles. Bacon
percaya betul akan Alkitab. Ia menulis :"There are two books laid before us to study, to prevent our
falling into error ; first, the volume of the Scriptures, which reveal the will of God ; then the volume of
the Creatures, which express His power."("Dihadapan kita ada dua buku yang harus kita pelajari,
untuk mencegah kita jatuh dalam kesalahan ; pertama Alkitab, yang menunjukkan kehendak Allah ;
lalu buku alam semesta, yang menunjukkan KuasaNya.")

3. LOUIS AGASSIZ (1807-1873).

Agassiz adalah seorang akhli biologi (palaentology) dan akhli geologi yang kenamaan. Pada
tahun 1860, satu tahun setelah Darwin menulis bukunya : "On the origin of species", Agassiz telah
menunjukkan sifat spekulatip dari buku Darwin. Data yang betul-betul ilmiah tidak mendukung teori
evolusi. Sepanjang hidupnya Agassiz menentang teori evolusi.
4. WERNHER VON BRAUN (1912-1977).

Von Braun mengembangkan rocket V-2 sewaktu perang dunia ke-II. Pada tahun 1945 ia
beremigrasi ke-Amerika Serikat. Pada tahun 1960 ia menjadi direktur NASA. Ia sangat berjasa akan
kemajuan Amerika Serikat dibidang satelit dan teknologi ruang angkasa.Von Braun adalah anggota
gereja Lutheran yang aktip. Ia menulis :"Manned space flight is an amazing achievement, but it has
opened for mankind thus far only a tiny door for viewing the awesome reaches of space. An outlook
through this peephole at the vast mysteries of the universe should only confirm our belief in the
certainty of its Creator. I find it as difficult to understand a scientist who does not acknowledge the
presence of a superior rationality behind the existence of the universe as it is to comprehend a
theologian who would deny the advances of science."("Penerbangan ruang angkasa yang berawak
adalah suatu prestasi yang menakjubkan, tetapi sampai sekarang ia hanya membuka pintu yang kecil
untuk melihat ruang angkasa yang sangat luas. Suatu pengamatan dari lubang intip ini, seharusnya
meneguhkan iman kita akan kepastian ada nya Penciptanya. Saya merasa sama sulitnya untuk
mengerti seorang ilmuwan yang tidak mengakui adanya Allah yang Maha Tahu dibelakang alam
semesta ini, seperti seorang teolog yang menyangkal adanya kema juan dalam ilmu pengetahuan
alam.)
5. THALES (Yunani, 624-546 SM)

Thales adalah seorang ahli filsafat. Pada zamannya seorang ahli filsafat mempelajari
matematika, astronomi, fisika dan ilmu pengetahuan alam. Thales lahir di Yunani kemudian pergi ke
Mesir untuk belajar. Ia mengukur tinggi piramida dengan menggunakan pengertian kesebangunan
dan meramalkan waktu peredaran matahari. Tak heran jika ia disebut sebagai Bapak Awal Ilmu
Matematika dan Astronomi. Dalam sebuah cerita, di suatu malam ia berjalan sambil menatap bintang
di langit. Tiba-tiba ia terperosok masuk selokan. Seorang wanita budak yang sudah tua melihat
kejadian itu berkata kepadanya, "Tuanku, bila anda tidak dapat melihat jalan bagaimana anda dapat
menceritakan sesuatu tentang bintang-bintang?"

6. PHYTAGORAS (Yunani, 582-493 SM)

Meskipun Phytagoras adalah seorang ahli filsafat namun ia juga mempelajari musik dan ilmu-
ilmu lain. Ia lahir di Yunani dan kemudian ke Mesir dan Babylonia untuk belajar.Phytagoras terkenal
dengan dalilnya yang menerangkan bahwa dalam suatu segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring sama
dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya. Segitiga siku-siku yang sisi-sisinya berbanding 3 : 4 : 5
merupakan dasar dari dalil matematika untuk perhitungan sudut-sudut dalam segitiga a2 + b2 = c2
dan pertama kali digunakan oleh para perentang tali di Mesir untuk tanah dengan tali-tali bersimpul.
Menurut hikayat, ia menemukan dalil itu ketika ia sedang mengamati susunan lantai bersegitiga di
rumah salah seorang temannya.
Di lain cerita, ketika ia sedang melewati bengkel pandai besi ia mendapat ide dari berbagai
jenis suara yang dihasilkan oleh pukulan martil. Bahwa semakin pendek pegangan martil semakin .
7. EUCLIDES (Yunani, Kira-kira 300 SM)

Euclides menulis 13 jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan


aksioma (pernyataan-pernyataan sederhana) dan membangun semua dalil tentang geometri
berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclides adalah, "Ada satu dan hanya
satu garis lurus garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik". Buku-buku karangannya
menjadi hasil karya yang sangat penting dan menjadi acuan dalam pembelajaran Ilmu Geometri.
Bagi Euclides, matematika itu penting sebagai bahan studi dan bukan sekedar alat untuk mencari
nafkah. Ketika ia memberi kuliah geometri pada raja, baginda bertanya, "Tak adakah cara yang lebih
mudah bagi saya untuk mengerti dalam mempelajari geometri?". Euclides menjawab, "Bagi raja tak
ada jalan yang mudah untuk mengerti geometri. Setiap orang harus berpikir ke depan tentang dirinya
apabila ia sedang belajar".

8. ARCHIMEDES (Yunani, 287-212 SM)

Archimedes mempelajari matematika, fisika dan membuat banyak penemuan. Ia menemukan


prinsip tuas yang dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit usaha. Ia memperagakan
prinsip ini dengan menggerakkan kapal dengan memakai tuas. Eucildes pun berkata, "Bila saya diberi
sebuah tuas yang cukup panjang dan titik penumpu, saya dapat menggerakkan bumi".
Euclides menggunakan pengetahuan tentang kepadatan untuk menemukan bahwa mahkota yang
dibuat untuk raja tak dibuat dengan emas murni. Ia juga mempelajari lingkaran dan menemukan
rumus untuk keliling lingkaran (2r) dan luas lingkaran (r^2).
9. ALI BIN ABI THALIB (Arab Saudi, 658-695 Masehi)

Sejak kecil Ali bin Abi Thalib menyukai berbagai ilmu dan ikut dengan Nabi Muhammad SAW.
Kelak Ali dinikahkan dengan putri Rasul, Fatimah R.A. dan hidup dalam kesederhanaan yang teramat
sangat. Meskipun hidup dalam kesederhanaan Ali tidak surut dalam mencari ilmu pengetahuan, tak
heran bila Rasul pernah bersabda, "Apabila aku kota ilmu maka Ali adalah gerbangnya".
Ketika awal lambang bilangan dalam matematika menggunakan huruf-huruf seperti yang pernah
diajarkan oleh bangsa Romawi tergolong rumit, Ali mempopulerkan lambang bilangan dalam huruf
Arab dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 0. Ali juga yang menyederhanakan penulisan lambang
bilangan Romawi di mana sepuluh dengan "X", seratus dengan "C", seribu dengan "M" dan
seterusnya dipermudah dengan menambahkan angka nol di belakang angka puluhan, ribuan dan
satuan dengan bilangan 10, 100, 1000 dan seterusnya, di mana angka "0" dalam bilangan Arab
diwakili dengan titik.

10. LEONARDI DA VINCI (Italia, 1452-1519)

Sejak kecil Leonardi Da Vinci telah memperlihatkan kemampuan khusus dalam bidang
matematika, musik, seni lukis dan bidang-bidang lain. Secara khusus ia mencintai lukisan dan
mengikuti pelajaran tentang seni. Sebagai pelukis dan pemahat ia banyak menghasilkan karya
agung, salah satunya yang terkenal adalah lukisan Monalisa. Sebagai sebagai arsitek terkemuka ia
juga banyak meninggalkan karya-karya besar dan monumental.
Leonardo Da Vinci juga mempelajari geometri dan menggunakan metode membuat bagian-
bagian pokok suatu lukisan jatuh di atas segitiga khayal. Metode ini disebut komposisi piramida.
Untuk melukis gambar ruang pada kanvas datar ia menggunakan metode semua garis sejajar yang
horizontal kelihatan menuju titik tertentu. Metode ini dikenal dengan nama perspektif. Contoh
lukisannya yang menggunakan metode ini adalah lukisan Perjamuan Malam Terakhir

Anda mungkin juga menyukai