Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DICKY YUDHA LASWANTO

KELAS : 2016 C

NIM : 16040564069

PRODI : SOSIOLOGI

MATA KULIAH : TEORI SOSIOLOGI MODERN

RANDAL COLLINS

TEORI KONFLIK YANG LEBIH INTEGRATIF

Konflik menurut Collins merupakan proses sentral dalam kehidupan sosial sehingga dirinya
mengatakan bahwa perhatiannya pada teori konflik sifatnya tidak ideologis, maksutnya
adalah bahwa Collins tidak mengawali pandangannya bahwa konflik itu baik atau buruk,
alasannya adalah bahwa dirinya memilih konflik sebagai fokus berdasarkan landasan yang
realistik.

Collins mendekati konflik dari sudut pandang individu (mikro) karena menurutnya akar
teoritisnya terletak dalam fenomenologi dan etnometodologi, namun meskipun Collins
menganalisis teori pada tingkat individual dan berskala kecil, dirinya pun menyadari bahwa
sosiologi tidak hanya menganalisis tingkat mikro saja, tetapi makro juga, hal ini dikarenakan
bahwa teori konflik tidak akan berhasil jika tanpa analisis tingkat masyarakat.

Collins melihat bahwa struktur sosial tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan aktor yang
membangun hal tersebut, dan pola interaksinya adalah esensi struktur sosial. Menurut Collins
aktor bukan dipaksa oleh kekuatan eksternal, tetapi aktor lah yang terus menerus
menciptakan ulang organisasi sosial. Collins melihat struktur sosial sebagai pola interaksi
daripada sebagai kesatuan eksternal dan imperatif.
STRATIFIKASI SOSIAL

Menurut Collins stratifikasi sosial adalah institusi yang menyentuh begitu banyak ciri
kehidupan, seperti kekayaan, keluarga, politik, gaya hidup, komunitas, dll. Oleh karena itu
Collins memusatkan perhatiannya pada stratifikasi sosial karena dirasa banyak tokoh – tokoh
besar yang telah gagal menjelaskan tentang ini. Collins juga berpandangan bahwa stratifikasi
seperti struktur sosial dapat dikurangi ke tingkat individual dalam kehidupan sehari – hari
misalnya cara yang terpola dalam berinteraksi.

TEORI STRARIFIKASI KONFLIK

Keyakinan Collins adalah bahwa orang berupaya untuk memaksimalkan status subjektif
mereka dan hal ini bergantung pada sumber daya mereka maupun sumber daya orang lain
yang berurusan dengan mereka. Dirinya melihat orang – orang memiliki kepentingan sendiri
– sendiri sehingga benturan mungkin akan terjadi karena adanya kepentingan – kepentingan
itu.

Pendekatan konflik terhadap stratifikasi diturunkan dengan tiga prinsip, antara lain :

Prinsip pertama, Collins yakin bahwa orang hidup dalam dunia subjektif yang dibangun
sendiri.

Prinsip kedua, orang lain punya kekuasaan untuk memberikan pengaruh dan kontrol
pengalaman subjektif seorang individu.

Prinsip ketiga, orang lain menurut Collins sering mencoba mengontrol orang yang menentang
mereka. Hal ini berakibat kemungkinan terjadi konflik antar individu tersebut.

Berdasarkan pendekatan diatas, Collins mengembangkan lima prinsip analisis konflik


terhadap stratifikasi sosial, anntara lain :

Pertama, keyakinan Collins yaitu bahwa teori konflik harus memusatkan perhatian pada
kehidupan nyata daripada formulasi abstrak.

Kedua, keyakinan Collins yaitu bahwa teori konflik stratifikasi harus meneliti dengan samma
susunan materiel yang memengaruhi interaksi.
Ketiga, pernyataan Collins yaitu bahwa dalam situasi ketimpangan, kelompok yang
mengendalikan sumber daya kemungkinan akan mencoba mengeksploitasi kelompok yang
memiliki sumber daya terbatas.

Keempat, keinginan Collins yaitu agar teoretisi konflik melihat fenomena kultural seperti
sebuah keyakinan dan gagasan dari sudut pandang kepentingan, sumber daya dan kekuasaan.

Kelima, Collins membuat suatu komitmen yang tegas untuk melakukan studi ilmiah tentang
stratifikasi sosial dan setiap aspek kehidupan sosial lainnya.

Tidak hanya analisis tehadap knflik di dalam sistem stratifikasi sosial saja, tetapi Collins
memperluas analisisnya terhadap stratifikasi ke hubungan antara jenis kelamin yang berbeda
dan diantara kelompok usia.

BIOGRAFI C. WRIGHT MILLS

Mills dilahirkan di kalangan keluarga kelas menengah yang konvensional pada tanggal 29
Agustus 1916 di Waco, Texas. Ayahnya hanya seorang broker asuransi dan ibunya hanya
seorang ibu rumah tangga. Mills merupakan tokoh sosiologi radikal Amerika. Mendapatkan
gelar Sarjana di Universitas Texas dan mendapatkan gelar Ph.D. di Universitas Wincosin,
setelah itu mengajar di Universitas Maryland dan pindah di Universitas Columbia. Mills
meninggal di Nyack, Ney York pada tanggal 20 Maret 1962.

Dua karya Mills yang mencerminkan politik radikalnya maupun kelemahannya dalam teori –
teori Marxian yaitu White Collar pada tahun 1951 yang berisikan tentang kritik tajam status
golongan pekerja yang sedang tumbuh yaitu pekerja berkerah putih. Dan karyanya yang
kedua adalah The Power Elite pada tahun 1956 yang berisikan tentang kondisi Amerika yang
didominasi oleh sekelompok kecil pengusaha, politisi, dan tentara. Mills menerbitkan satu
lagi karya teoritisnya yaitu Character and Social Structure pada tahun 1953 yaitu antara karya
pertama dan keduanya. Dan satu lagi karya populer dari Mills yang merupakan puncak
pemikiran kritisnya yaitu The Sociological Imagination pada tahun 1959.

C. WRIGHT MILLS : IMAJINASI SOSIOLOGI


Menurut Mills dengan imajinasi sosiologi seseorang bisa memahami pandangan historis yang
lebih luas yang terkait dengan pengertiannya terhadap hakekat kehidupan atau inner life dan
kebutuhan kehidupan atau external career.

Dengan hal tersebut dia dapat melihat bagimana ruwetnya kehidupan individu yang
membingungkan mengenai posisi sosial mereka.

Mills mengungkapkan suatu teori mengenai psikologi sosial akibat dari kegelisahan dan
masalah yang dihadapi oleh individu sehingga sangat mempengaruhi keadaan atau kondisi
sosial yang ada dalam masyarakat.

Tidak hanya itu, tetapi struktur dalam lembaga atau organisasi masyarakat juga dalam kondisi
yang kurang begitu stabil karena adanya konstelasi konflik kepentingan individu yang
berkepanjangan. Kondisi yang kurang kondusif ini yang terjadi dalam masyarakat merupakan
pengaruh atau yang disebabkan oleh keadaan individu yang gelisah karena masalah yang
dihadapinya tadi.

Imajinasi sosiologis merupakan gabungan dari dua penelitian yang diidentifikasikan oleh
Mills yaitu mikroscopik dan molekular. Mikroscopik sendiri berhubungan dengan
keseluruhan struktur sosial dalam cara perbandingan. Sedangkan Molekular sendiri ditandai
dengan masalah – masalah kecil dengan kebiasaan menggunakan model verifikasi statistik
atau perilaku khusus seseorang.

Sedangkan psikologi sosial menurut Mills didasarkan pada kecendurungan individu untuk
terlibat dalam masyarakat dan struktur sosial serta lembaga sosial yang ada. Sedangkan
individu sendiri dikatakan mampu merubah pola – pola yang ada di struktur dengan
kesadaran sejarah atau pengalaman.

Kekuasaan yang ada dalam lembaga tertentu senantiasa berada dalam tingkat konflik yang
berkepanjangan dansetiap individu yang mempunyai pengalaman berbeda dalam refleksi
problemnya, sehingga kekacauan dalam lembaga terletak pada individu itu sendiri yang
mampu merubah ataukah menggeser struktur yang telah ada.

C. WRIGHT MILLS
Meskipun Mills merupakan salah satu tokoh sosiologi aliran utama Amerika, tetapi Mills
berbeda pandangan dengan tokoh – tokoh aliran utama Amerika lainnya yang sebagian besar
mengabaikan teori – teori Marxian, Mills merupakan tokoh yang mempertahankan teori –
teori Marxian dalam teori sosiologi, padahal Mills sendiri bukanlah seorang Marxian dan
tidak pernah membaca karya – karya Marx sampai pertengahan 1950 an.

Anda mungkin juga menyukai