Anda di halaman 1dari 10

TEMPAT

Penelitian Perpustakaan:
Pengertian
Menurut Noeng Muhadjir, penelitian kepustakaan itu lebih memerlukan
olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris dilapangan (Noeng Muhadjir,
1996:169). Karena sifatnya teoritis dan filosofis, penelitian kepustakaan ini sering
menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) daripada pendekatan
yang lain. Metode penelitiannya mencakup sumber data, pengumpulan data, dan
analisis data.

Ciri Khusus Penelitian Kepustakaan (Library Research)


Penelitian Kepustakaan atau Riset Kepustakaan meskipun bisa dikatakan
mirip tapi sebenarnya berbeda dengan istilah studi kepustakaan di salah satu BAB
(biasanya berada di BAB II) dalam laporan hasil penelitian (skripsi). Umumnya
istilah Studi Kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh sebagian ahli
penelitian. Diantara istilah lain studi kepustakaan yang dikenal adalah kajian
pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori, telaah pustaka (literature
review) dan tinjuan teoritis. Penelitian Kepustakaan merupakan jenis penelitian
kualitatif yang pada umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber
datanya. Penelitian Kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam
pencarian data, atau cara pengamatan (bentuk observasi) secara mendalam terhadap
tema yang diteliti untuk menemukan ‘jawaban sementara’ dari masalah yang
ditemukan di awal sebelum penelitian ditindaklanjuti. Dengan kata lain Penelitian
kepustakaan merupakan metode dalam pencarian, mengumpulkan dan menganalisi
sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan Penelitian
Kepustakaan.

Jenis-Jenis Penelitian Kepustakaan (Library Research)


Terdapat banyak jenis penelitian Kepustakaan (Library Research).
Diantaranya adalah tentang kajian pemikiran tokoh, analisis buku teks, dan kajian
sejarah. Berikut keterangan mengenai ketiga jenis penelitian kepustakaan tersebut.
1. Kajian Pemikiran Tokoh
Penelitian pemikiran tokoh adalah penelitian yang berusaha menggali atau
memahami pemikiran tokoh tertentu melalui karya-karya yang ditinggalkannya.
Karya yang dimaksud bisa berbentuk buku, surat, pesan atau dokumen-dokumen
lain yang menjadi cermin atas pemikirannya. Tetapi, jika tokoh yang dimaksud
tidak meninggalkan karya, maka data penelitian harus melibatkan berbagai pihak
yang terkait dengan tokoh yang ingin diteliti. Biasanya, peneliti harus
mencantumkan alasan akademik yang sangat ilmiah sehubungan dengan
ketertarikannya untuk mengkaji pemikiran tokoh tertentu. Salah satu pertimbangan
untuk mengkaji tokoh tertentu adalah karya-karya yang ditinggalkannya, nbaik
secara kualitas maupun kuantitas. Pertimbangan lain adalah karya tokoh yang
bersangkutan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti pendiri lembaga pendidikan
terkemuka atau sejenisnya. Jadi hampir tidak mungkin penelitian pemikiran tokoh
tanpa mengkaji karya-karya orisinil dari tokoh yang diteliti. Beberapa tokoh yang
telah lazim diangkat sebagai penelitian kepustakaan dalam penulisan skripsi
maupun tesis adalah Ki Hadjar Dewantara, Muhammad Abduh, Imal Ghazali,
Nurcholis Madjid dan masih banyak lagi tokoh kaliber dunia yang selalu menjadi
objek penelitian mahasiswa.
2. Analisis Buku Teks
Buku teks yang dimaksud disini menakup buku pelajaran (SD, MI, SMA,
MA, SMK, dan buku-buku referensi di perguruan tinggi). Penelitian berbasis
analisis buku teks terhadap buku-buku pelajaran disekolah biasanya bersifat
evaluasi guna mengukur relevansi materi pelajaran dengan perkembangan
mutakhir. Sedangkan penelitian kepustakaan terhadap buku-buku referensi
diperguruan tinggi lebih bersifat pengembangan atau implementasi teori yang telah
ada, dan relevansinya dengan perkembangan zaman sekarang.
3. Kajian Sejarah
Hampir seluruh penelitian sejarah selalu menggunakan penelitian
kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Tetapi, data data dalam
penelitian sejarah tidak sebata buku atau karya, melainkan juga benda-benda
peninggalan sejarah. Walaupun demikian, penelitian sejarah tidak sebatas mencari
tahu peristiwa dimasa lampau, melainkan lebih menitik beratkan pada analisis
sejarah yang berusaha mengungkap peristiwa-peristiwa dibalik bukti-bukti sejarang
yang ada. Penelitian sejarah tidak sebatas mencari tahu peristiwa dimasa lampau,
melainkan lebih menitikberatkan pada analisis sejarah yang berusaha mengungkap
peristiwa-peristiwa di balik bukti-bukti sejarah yang ada.

Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan


Penelitian kualitatif dalam penggalian data harus secara mendalam (seakar-
akarnya). Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti harus
tunduk (disesuaikan) dengan jenis penilitian. Karena penelitian kepustakaan
merupakan jenis penelitiain kualitatif maka biasanya sumber data utamanya adalah
manusia dan benda-benda empiris yang sesuai dengan tema penelitian.
Berdasarkan sumber buku Mestika Zed (2008:81) metode penelitian kepustakaan
Edisi 2, untuk membantu dalam penelitian dengan riset kepustakaan atau
bagaimana mencari referensi yang tepat adalah sebagai berikut :
a. Miliki ide umum tentang topik penelitian
b. Cari informasi pendukung
c. Pertegas fokus (perluas/persempit) dan organisasikan bahan bacaan
d. Cari dan temukan bahan yang diperlukan
e. Reorganisasikan bahan dan membuat catatan penelitian (paling sentral)
f. Review dan perkaya lagi bahan bacaan
g. Reorganisasikan lagi bahan/catatan dan mulai menulis.

Analisis Data Penelitian Kepustakaan


Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang kaya dengan analisis
data untuk memaknai sumber data yang telah ada, salah satunya menggunakan
reduksi data kemudian melakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakan
logika, estetika, dan etika.
Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi
pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi
sangat mudah. Informasi (data) tersedia dalam berbagai format, oleh karena itu
dalam memilih sumber pustaka harus teliti sesuai dengan tema penelitian. Sumber
pustaka disusun dari yang nilainya paling tinggi adalah:
1. Jurnal Ilmiah
2. Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar
3. Working Paper
4. Publikasi Pemerintah
5. Thesis dan Disertasi (tidak dipublikasikan)
6. Buku Teks
7. Bahan Referensi: Ensiklopedia, Kamus.

Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan kualitatif harus sistematis atau runtut dalam
‘menceritakan’ (memaparkan) datanya, sehingga terjadi kesinambungan antara dari
BAB pertama sampai BAB terakhir. Seperti halnya membuat novel, yang mana
terjadi kesatuan integral cerita antara dari paragraf pertama hingga terakhir.
BIDANG ILMU

Penelitian Sosial:
Pengertian
Penelitian sosial adalah suatu metode analisis situasi yang merumuskan
berbagai masalah sosial denghan maksud untuk menemukan aspek yang baru,
memahami sebab musabab beserta interrelasinya, mengoreksi, mengadakan
verifikasi, dan memperluas pengetahuan.

Tujuan Penelitian Sosial


1. Mendeskripsikan fenomena dalam masyarakat
2. Menjelaskan hubungan antar fenomena terutama hubungan sebab akibat
3. Meramalkan fenomena yang akan terjadi
4. Menemukan pengetahuan baru
5. Menguji kebenaran yang telah ada

Fungsi Penelitian Sosial


1. Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Sebagai alat pemecahan masalah dilapangan
3. Sebagai penyumbang informasi penting dalam pembuatan suatu kebijakan dan
perencanaan program pemerintah.

Syarat Penelitian Sosial


Tiga syarat penelitian:
1. Sistematis, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling
sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien.
2. Terencana, penelitian dilaksanakan dengan adanya unsuk kesengajaan dan
sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah, mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian
dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu
pengetahuan.

Rancangan Penelitian Sosial


Rancangan penelitian adalah rencana tertulis yang berisi gambaran ringkas
dan jelas mengenai keseluruhan tahap proses penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Enam tahapan dalam rancangan penelitian:
1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Tujuan dan manfaat penelitian
4. Landasan teori atau tinjauan kepustakaan
5. Hipotesis
6. Metodologi penelitian
Jenis-Jenis Penelitian Sosial
1. Menurut tujuannya:
a. Penelitian dasar
b. Penelitian terapan
2. Menurut metodenya:
a. Penelitian historic
b. Penelitian survei
c. Penelitian eksperimen
d. Penelitian observasi
3. Menurut taraf pemberian informasi
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian eksplanasi
c. Penelitian eksplorasi

Manfaat Penelitian Sosial


Penelitian akan terlihat manfaatnya setelah dilaksanakan. Adapun manfaat
penelitian sosial sebagai berikut.
1. Dapat digunakan untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam
memecahkan permasalahan sosial.
2. Digunakan untuk menganalisis gejala sosial dalam lingkungan masyarakat.
3. Memberikan gambaran penyebab dan akibat-akibat dan suatu kebijakan,
perubahan sosial, dan kondisi tertentu.
4. Mengetahui ketercapaian dan keberhasilan program kerja.
5. Memberikan sumbangan pemikiran agar hasH penelitian mampu
mendorong perubahan yang bersifat progres.
6. Memprediksi kemungkinan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan
fakta yang sedang dihadapi.
7. Sebagai sarana memenuhi syarat akademik dan peningkatan karier.
8. Mendorong peneliti mengembangkan sikap kritis, kerja keras, dan pantang
menyerah.
SIFAT VARIABEL

Penelitian Historis:
Pengertian
Penelitian historis adalah penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi
informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat
dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi
bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis juga
merupakan cara menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang
telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam
mencari, mengvaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah
baru tersebut.

Tujuan Penelitian Historis


Adapun yang menjadi tujuan penelitian sejarah atau historis adalah untuk
memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau
perkembangan di masa lampau. Penelitian historis juga untuk memperkaya
pengetahuan peneliti tentang bagaimana dan mengapa suatu kejadian masa lalu
dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, pada
akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini serta
memperolehnya dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa
kini.

Ciri-ciri Penelitian Historis


Beberapa ciri-ciri khas dari metode sejarah adalah sebagai berikut:
a. Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang
lain di masa-masa lampau.
b. Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan
dengan data sekunder. Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun
eksternal.
c. Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta mengganti informasi yang
lebih tua yang tidak tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan
yang standar.
d. Sumber data harus dinyatakan secara defenitif, baik nama pengarang, tempat dan
waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus
dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan.

Sumber Data Penelitian Historis


Sumber dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam penelitian
dengan metode sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam, antara lain:
1. Remain dan Dokumen
Jika sumber sejarah ditinjau dari segi sengaja atau tidak sengajanya bahan
atau sumber data tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah dapat dibagi dua,
yaitu:
a. Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-
nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu
keperluan pembuktian sejarah. Peninggalan materi termasuk: alat perkakas,
perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida, candi, senjata-senjata,
sendok benda budaya dan sebagainya.
b. Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta
pemikiran-pemikiran manusia dimasa yang lalu. Dokumen tersebut, secara sadar
ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan. Contoh dari dokumen
antara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar dan sebagainya.
2. Sumber Primer dan Sekunder
a. Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpan yang orisinil dari data
sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau
saksi utama dari kejadian yang lalu. Contoh dari data atau sumber primer adalah
catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, keputusan-keputusan
rapat, foto-foto dan sebagainya.
b. Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, atau catatan-
catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil. Misalnya keputusan rapat
suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan (minutes) dari rapat itu
sendiri, tetapi dari sumber berita di surat kabar.

Penelitian Eksperimen:
Pengertian
Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,
sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena.
Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause
and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok
eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan

Tujuan Penelitian Eksperimen


Tujuan dari penelitian ekperimen adalah memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan situasi penelitian sehingga hubungan kausal antarvariabel dapat
dievaluasi (Kuncoro: 2012). Sedangakn Puspowarsito (2008) menjelaskan bahwa
tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki hubungan sebab akibat
dengan cara menerapkan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dengan suatu
kondisi/perlakuan tertentu dengan membandingkannya dengan kelompok
eksperimen yang tidak dikenai kondisi/perlakuan.

Karakteristik Penelitian Eksperimen


Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian
eksperimental, yaitu:
(1)Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat
(rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung,
maupun random (rambang).
(2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental.
(3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil
eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini
meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu,
sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn
kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
(4) Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan
penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang
dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
(5) Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
(6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen


Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah seperti berikut, yaitu:
(1) Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan.
(2) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
(3) Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan
hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional
dan definisi istilah.
(4) Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi
memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b) menentukan cara mengontrol;
c) memilih rancangan penelitian yang tepat;
d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta
memilih sejumlah subjek penelitian;
e) membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen;
f) membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi
pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan
untuk mengambil data yang diperlukan;
g) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan
hipotesis.
(5) Melaksanakan eksperimen.
(6) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
(7) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang
telah ditentukan.
(8) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang
relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
(9) Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan
pembuatan laporan

Rancangan Penelitian Eksperimen


Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian eksperimen meliputi:
pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.
(1). Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal
yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a). Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
b). Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest
posttest)
c). Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
(2). Rancangan Eksperimen Murni
Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
a). Adanya kelompok kontrol.
b). Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing
kelompok.
c). Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar
kelompok.
(3). Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara
eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti.
Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
a). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol
(the randomized posttest – only control group design, using matched subject).
b). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok
kontrol (the randomnized posttest – only control group design, using matched
subject),
c). Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter
balanced, using matched subject)
d). Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design)
e). Rancangan faktorial (factorial design).

http://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-sosial-ciri-tujuan-manfaat-dan-
contoh-lengkap/
https://www.materipendidikan.info/2018/02/penelitian-sosial.html
https://www.banjirembun.com/2012/04/penelitian-kepustakaan.html
https://www.materipendidikan.info/2018/02/penelitian-eksperimen.html
https://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-penelitian-historis-ciri-
contoh.html
Danier, Moehar. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi
Offset.

Anda mungkin juga menyukai