Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN : SURAT EDARAN DPW PPNI PROVINSI ACEH

NOMOR/TGL : 034/DPW-PPNI/I/2016 / 27 Januari 2016


TENTANG : SATUAN KREDIT PROFESI (SKP)

Dasar Hukum :
Permenkes 1796 tahun 2011, untuk perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR), setiap
perawat harus memiliki 25 Satuan Kredit Profesi (SKP) 100 % , Rincian perhitungan adalah
sebagai berikut :

A. Kegiatan Praktik Professional :


Kegiatan praktik professional perlu dicapai sebesar 10 - 20 % (2,5 5 SKP / 5 th). Yang
ditentukan berdasarkan kegiatan sbb :
1. Pengalaman kerja mengelola pasien secara langsung selama 1 tahun = 1 SKP.
Dibuktikan dengan:
Surat Keterangan atasan yang berwenang bahwa yang bersangkutan masih aktif
sebagai perawat yang memberikan pelayanan langsung ke pasien di fasilitas pelayanan
kesehatan.

2. Pengalaman sebagai dosen pembimbing klinik : 1 tahun = 0,5 SKP (Rasional :


pembimbing dari institusi pendidikan tidak melakukan total patient care.
Dibuktikan dengan:
Surat keterangan sebagai pembimbing klinik dari pimpinan institusi pelayanan tempat
bimbingan klinik dilakukan.
3. Pengalaman sebagai pengelola pelayanan keperawatan: 1 tahun = 0,5 SKP (Rasional:
pengelola tidak melakukan asuhan keperawatan langsung).
Dibuktikan dengan:
Surat Keputusan atasan yang berwenang bahwa yang bersangkutan masih aktif sebagai
pengelola pelayanan keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan terkait.

B. Pendidikan Berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan perlu dicapai sebesar 40 - 80 % (1020 SKP) dalam 5 th.
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilakukan adalah
mengikuti Temu Ilmiah, Seminar, Workshop dan Pelatihan.

1. Satuan Kredit Profesi (SKP) dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan ditentukan


berdasarkan:
a. Materi dalam kegiatan tersebut (harus ada materi keperawatan).
b. Penyaji materi/narasumber (minimal 50 % narasumber / fasilitator adalah perawat
yang memiliki kepakaran di bidang yang diampunya).
c. Tingkat kegiatan dapat bersifat Lokal/Nasional/Internasional.
d. Jumlah jam efektif yang digunakan selama kegiatan.

e. Peran kepesertaan dapat berperan sebagai peserta/moderator/narasumber/fasilitator


dan panitia.

1
2. Kriteria lingkup Lokal, Nasional dan Internasional

a. Kegiatan dihargai pada tingkat Lokal apabila:


1) Peserta berasal dari 1 (satu) atau 2 (dua) Propinsi.
2) Kegiatan membahas isu kesehatan dan atau keperawatan yang terjadi di Provinsi
terkait, dan hubungannya dengan masalah nasional.

3) SKP dapat diberikan oleh PPNI Propinsi maupun PPNI Pusat.

b. Kegiatan dihargai pada tingkat Nasional, apabila:

1) Peserta berasal dari lebih dari (dua) provinsi.


2) Kegiatan mengangkat masalah kesehatan dan atau keperawatan di beberapa
provinsi atau masalah nasional.
3) Pembicara diakui oleh PPNI kompeten sesuai bidangnya (sesuai ketentuan
terlampir).
4) Bila kegiatan merupakan pelatihan yang menyangkut standar kompetensi yang
bersifat nasional.
5) Untuk lingkup nasional, Satuan Kredit Profesi (SKP) diberikan oleh PPNI Pusat.
c. Kegiatan di hargai pada tingkat Internasional :
1) Bila seminar / temu ilmiah mengangkat masalah yang ada keterkaitan dengan
masalah / isue internasional atau Pelatihan mengikuti standar internasional.
2) Ada pembicara yang merupakan pakar dari negara lain.
3) Bahasa pengantar : disamping bahasa Indonesia, juga bahasa asing lainnya.

4) Untuk lingkup internasional, SKP diberikan oleh PPNI Pusat.

3. Ketentuan pemberian Satuan Kredit Profesi

a. Satuan Kredit Profesi untuk Peserta

SKP Peserta
Jumlah Jam Lokal /
Internasional
Nasional

10 jam 1 2
> 10 30 jam 2 3
> 30 60 jam 3 4
> 60 90 jam 4 5
> 90 120 jam 5 6
> 120 150 jam 6 7
> 150 210 jam 7 8
> 210 270 jam 8 9
> 270 330 jam 9 10
> 330 390 jam 10 11
> 390 450 jam 11 12
> 450 jam 12 13

Untuk pelatihan kompetensi dengan terstandar nasional harus diberikan oleh Pengurus
Pusat, diantaranya pelatihan-pelatihan yang dikembangkan standarnya oleh

2
ikatan/Himpunan secara Nasional (contoh Emergency Nursing, BTCLS, Keperawatan
Kritis, dll).

b. Satuan Kredit Profesi untuk peran Kepeserta Lainnya :


Peran Kepersetaan Lain Nasional Internasional
Narasumber/Instruktur 3 SKP 5 SKP
Moderator 2 SKP 3 SKP
Panitia/Fasilitator 2 SKP 3 SKP

Catatan : Dalam komponen ini, maksimal 5 SKP dimungkinkan diperoleh dari Satuan
Kredit Profesi (SKP) yang diberikan oleh PPNI Provinsi.

C. Pengembangan Ilmu Pengetahuan : 0 - 20 % ( 0 5 SKP )


Kegiatan Peran SKP

1. Peneliti Utama 3 SKP / Penelitian


a. Meneliti 2. Anggota 1 SKP / Penelitian
b.Publikasi Hasil
Penelitian: - Penulis Utama 1 SKP
1. Jurnal Nasional - Penulis Anggota 0.5 SKP

2. Jurnal - Penulis Utama 2 SKP


Internasional - Penulis Anggota 1 SKP
c. Menulis Artikel di
Jurnal - Penulis Utama 1 SKP
1. Jurnal Nasional - Penulis Anggota 0.5 SKP

D. Pengabdian Kepada Masyarakat : 0 20 % (0 5 SKP)

1. Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial,


penanggulangan bencana, anggota pokja kegiatan keprofesian.

a) Ketua = 1 SKP /Kegiatan

b) Angota = 0,5 SKP / Kegiatan

Dibuktikan :
Surat Keputusan atau Surat Tugas dari atasan yangg berwenang.
Laporan Kegiatan yangg disahkan oleh penanggung jawab kegiatan.
2. Menjadi Pengurus aktif di PPNI :
a) Pengurus Harian : 1 SKP/tahun
b) Pengurus Pleno : 0,5 SKP/tahun
Catatan : Kelebihan Satuan Kredit Profesi (SKP) dari satu periode (5 tahun), tidak dapat
ditabung untuk periode berikutnya.

3
KETENTUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

(Pelatihan, Workshop, dan Seminar)

A. Penilaian Kelayakan Penyelenggaraan

1. Paling lambat satu bulan sebelum kegiatan dimulai, penyelenggara mengajukan proposal
kepada:
a. PPNI Pusat untuk seminar, workshop dan pelatihan tingkat Nasional dan
Internasional.
b. PPNI Provinsi untuk seminar, workshop dan pelatihan tingkat Lokal / Provinsi.
2. Proposal dikirim dengan melampirkan:
a. Kurikulum pelatihan (TOR).
b. Daftar Riwayat Hidup pembicara dan atau fasilitator.
3. PPNI bersama Ikatan / Himpunan akan mengkaji proposal dan menilai kelayakan
penyelenggaraan.
4. Dalam waktu paling lambat satu minggu setelah proposal diterima, PPNI harus sudah
memberikan jawaban atas permohonan tersebut.
5. Selambat-lambatnya 1 minggu sebelum kegiatan, penyelenggara harus sudah
mengirimkan daftar nama peserta, berikut Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA)
PPNI sebagai persyaratan untuk diprosesnya SKP.
6. Bagi peserta yang on site (mendaftar di hari H), dalam waktu 3 hari, penyelenggara harus
sudah melaporkan ke PPNI, untuk dimasukkan ke dalam on line system.

7. Untuk SKP yang diberikan oleh Provinsi, maka dalam waktu paling lambat 5 hari setelah
kegiatan selesai, Pengurus Provinsi harus melaporkan kegiatan dan daftar peserta ke
PPNI Pusat.

B. Biaya Pengajuan SKP dan Ketentuan Institusional Fee

1. Biaya Pengajuan SKP


Biaya
N
Jumlah Jam (Dalam Ribuan)
o
Nasional Internasional
1 10 jam 750 1.500
2 > 10 30 jam 1.250 1.750
3 > 30 60 jam 1.750 2.500
4 > 60 90 jam 2.500 3.000
5 > 90 120 jam 2.750 4.000
> 120 150 5.000
6 3.250
jam
> 150 210 6.000
7 4.000
jam
> 210 270 7.000
8 5.000
jam
9 > 270 330 5.750 8.000

4
jam
> 330 390 9.000
10 6.500
jam
> 390 450 10.000
11 7.250
jam
12 > 450 jam 8.000 15.000

2. Institutional Fee Penyelenggaraan :


a. Pelatihan Oleh Badan Kelengkapan PPNI diatur dalam aturan organisasi.

b. Institusi di luar PPNI yang bekerja sama dengan PPNI harus diatur melalui MOU.

C. Sertifikat (seminar, Workshop dan Pelatihan)

1. Sertifikat di terbitkan untuk peserta, panitia, pemateri dan moderator/fasilitator.


2. Sertifikat di terbitkan sesuai dengan jumlah peserta.
3. Nomor Regitrasi Sertifikat di Keluarkan Oleh DPW PPNI Provinsi untuk Kegiatan
Lokal/Provinsi.
4. Sertifikat ditanda tangani oleh penyelenggara dan mengetahui Ketua DPW PPNI Provinsi
dan atau Ketua DPD PPNI Kabupaten/Kota.

Banda Aceh, 27 Januari 2016


Mengetahui
Ketua, Sekretaris,

Abdurrahman, S.Kp., M.Pd A. Sakir Walad, SKM


NIRA : 11710194191 NIRA : 11710047084

Anda mungkin juga menyukai