Anda di halaman 1dari 26

KISAH BURUNG KAKAK TUA DAN SEMUT

Pagi itu, lereng gunung Kelud udaranya panas. Cuaca tidak seperti
biasanya. Banyak hewan merasa resah dengan perubahan cuaca hari itu.
Sebagian burung, ular, kelinci, ayam hutan berlarian ke sana kemari. Tidak
terkecuali seekor burung kakak tua yang bertengger di atas pohon jati.
Hatinya resah. Dia berlompat-lompatan dari satu dahan ke dahan yang lain.
Setiap kali berlompatan tidak lupa dia senantiasa menggigit tangkai
dedaunan dan menjatuhkan ke atas tanah. Si burung kakak tua tidak
menyadari bahwa akibat ulahnya menjatuhkan berlembar-lembar dedaunan
ternyata menimpa kerajaan semut yang ada di bawahnya.
"Hei, siapa yang berani mengotori kerajaanku !?" bentak sang Raja
Semut. "Tumpukan dedaunan ini mengakibatkan kerajaanku tidak sehat
karena sinar matahari tidak bisa masuk ke dalam kerajaan."
"Benar, paduka raja," kata rakyat semut.
"Semua ini akibat ulah si kakak tua."
"Apa? Si kakak tua?" jawab sang raja.
"Wah, berani sekali dia mengotori kerajaanku. Enak sekali dia
menjatuhkan sampah dedaunan kedi kerajaanku. Kita setiap hari senantiasa
menjaga kebersihan kerajaan agar lingkungan menjadi sehat tapi dia malah
seenaknya saja mengotorinya dengan dedaunan-dedaunan ini," lanjut sang
raja semut. "Wahai rakyatku, aku perintahkan kepada kalian untuk segera
memanggilnya. Hadapkan dia kepadaku. Dia harus mempertanggung
jawabkan perbuatannya di hadapan seluruh rakyatku."
Dan tanpa dikomando lagi maka berpuluh-puluh ekor semut
bersiap-siap untuk bersama-sama pergi memanggil si kakak tua. Seluruh
rakyat semut ikut jengkel dengan ulah si kakak tua.
Namun tidak begitu lama ketika para semut akan berangkat pergi,
tiba-tiba mereka mendengar bunyi seperti hujan yang begitu deras disertai
dengan lontaran batu-batu kerikil yang menimpa kerajaan mereka. Seluruh
rakyat semut menjadi ketakutan. Mereka berlarian menuju rumah masing-
masing untuk menyelamatkan diri.
"Hoiiiiii....semua masuk rumah....semua masuk rumah...selamatkan
diri kalian masing-masing...sepertinya saat ini sedang terjadi hujan pasir dan
hujan kerikil....ayo selamatkan diri kalian masing-masing...." teriak semut-
semut sambil berlarian menyelamatkan diri. Dan dalam sekejap, semua
semut telah memasuki rumah masing-masing. Akhirnya, suasana di luar
kerajaan menjadi sunyi.Sepi.
Di dalam rumahnya, semut-semut terus mendengar hujan pasir dan
hujan batu kerikil semakin deras menimpa kerajaan semut. Seluruh semut
semakin ketakutan. Mereka akhirnya menyadari bahwa saat ini gunung Kelud
sedang meletus. Hujan pasir dan hujan kerikil yang dikeluarkan kali ini begitu
dahsyat dibandingkan dengan tahun--tahun sebelumnya. Nyaris seluruh
hutan tertimpa pasir dan kerikil. Rumah-rumah penduduk banyak yang
rusak.
"Heran, saat ini sedang hujan pasir dan hujan batu kerikil, namun
kerajaan kita kok tidak kemasukan pasir dan kerikilnya, ya?" kata beberapa
ekor semut keheranan.
"Benar, kawan. Aneh ya....ternyata kerajaan kita sama sekali tidak
tersentuh hujan pasir dan hujan batu kerikil gunung kelud. Ada apa ini?" seru
semut yang lain keheranan.
Kemudian beberapa ekor semut mencoba memberanikan diri
keluar rumah.
"Subhanallah!" teriak beberapa ekor semut saat berada di luar
rumah.
"Ada apa kamu kok teriak seperti itu, kawan?" tanya semut yang
lain.
"Coba lihat di atas kerajaan kita, kawan...apa yang kamu lihat di
sana?"
"Subhanallah...ternyata sampah-sampah dedaunan yang telah
dijatuhkan si kakak tua bisa melindungi kerajaan kita dari hujan pasir dan
hujan batu kerikil?'
"Benar...rakyatku," kata si raja semut yang ikut menyaksikan
keajaiban tersebut.
"Ternyata hewan yang selama ini kita maki-maki...kita anggap
bodoh...kita anggap tidak sopan...kita anggap jorok...tapi ternyata dia
memang telah dikirim Allah swt untuk melindungi kerajaan kita dari
keganasan gunung Kelud...dan akibat dia menjatuhkan berpuluh-puluh
dedaunan di atas kerajaan kita ternyata ulahnya itu bisa menyelamatkan
kita."
"Benar...benar...benar...ternyata selama ini kita telah suudzon.Kita
terlalu berprasangka burung kepadanya. Seharusnya kita patut berterima
kasih kepada Allah swt yang telah mengirim si kakak tua untuk
menyelamatkan kita."
"Ayooo kita cari si pahlawan kakak tua itu....ayooo cari dia!"
"Keeekkk...keekkk....keekkk...keekk..kekkk...Memangnya, siapa
yang akan kalian cari?" terdengar teriakan dari balik dapur kerajaan. Dan
seluruh semut serentak menoleh ke arah asal suara. Mereka yakin bahwa
teriakan tersebut berasal dari mulut si kakak tua.
"Hore....hore...horeee....ternyata si pahlawan kita ada di sini...si
pahlawan kita masih selamat...hidup si kakak tua....hidup si kakak tua...hidup
pahlawan kita...!!! teriak seluruh semut sambil menggandeng si kakak tua
untuk dihadapkan ke hadapan raja mereka..
"Alhamdulillah, apabila kalian semua bisa selamat," kata si kakak
tua. "Kalian jangan terlalu berlebihan menyanjung aku sebagai pahlawan.
Bukankah kita hidup di dunia ini harus saling tolong menolong."
"Benar, kakak tua," kata raja semut. "Tapi kami layak berterima
kasih kepadamu. Dan sekalian kami mewakili seluruh rakyat minta maaf
kepadamu. Akibat ulahmu menjatuhkan berpuluh-puluh dedaunan kami
sangka itu suatu tindakan jorok dan bodohmu. Tetapi ternyata akibat ulahmu
kami bisa selamat dari keganasan hujan pasir dan hujan kerikil gunung
Kelud. Selama ini kami telah salah sangka menilai kamu.Kami merasa
bersalah karena senantiasa memakimu, menuduhkamu bodoh, jorok, dan
panggilan kurang pantas yang lain. Apa jadinya dengan kerajaan semut
apabila tidak dilindungi dengan dedaunan yang kamu jatuhkan itu. Maafkan
kami."
"Ya lupakan saja apa yang telah terjadi. Mari kita saling hidup rukun
lagi untuk menyongsong masa depan bagi generasi penerus kita." kata si
kakaktua sambil berjabat tangan dengan seluruh rakyat semut.
Kura-kura dan Sepasang Itik

Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di


belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan
rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha. Ada yang
mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena
kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di rumah
dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa
Jupiter telah mengundangnya secara khusus.

Setelah bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat


dia bisa menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-
burung yang beterbangan dengan gembira di atas langit dan
bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam binatang dengan gesit
berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang lain. Si
kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia
juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu
kecil sehingga harus terseret-seret ketika berjalan.

Suatu hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua
masalahnya.

"Kami dapat menolongmu


untuk melihat dunia," kata itik
tersebut. "Berpeganglah pada
kayu ini dengan gigimu dan
kami akan membawamu jauh
ke atas langit dimana kamu
bisa melihat seluruh daratan
di bawahmu. Tetapi kamu
harus diam dan tidak
berbicara atau kamu akan
sangat menyesal."

Kura-kura tersebut sangat


senang hatinya. Dia cepat-
cepat memegang kayu
tersebut erat-erat dengan
giginya, sepasang itik tadi
masing-masing menahan
kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas
awan.

Saat itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum
dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"

"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.

Tetapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata


tersebut, dia kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun
ke bawah, dimana dia akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang
ada di tanah.

Rasa ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan


kesialan.
Kisah Semut Dan Kepompong

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah


disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau,
badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang
sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik
seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari
ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan


kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi?
banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga
membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang
telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa
sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman
untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.

Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya


berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai
kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau
hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung
dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada


semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si
Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia
berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya
kedalam lumpur tersebut.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si
semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang
kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber
suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang
sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang


waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali
dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur
yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu
itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya
karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya
menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan
menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita
harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan.
Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita
menghina makhluk yang lain.
DONGENG si KANCIL

Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan nama ini.


Namanya telah melegenda dari waktu ke waktu,di ceritakan
secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Si kancil yang terkenal cerdas,cerdik,lincah,licik,dan juga banyak
akal.
Memang patut kalau dirinya menjadi sebuah legenda yang patut
untuk selalu di ceritakan,dan kali ini..Si kancil akan berpetualang
dalam sebuah kisah yang sama,tapi alur ceritanya mungkin
berbeda..
Duduk dan nikmatilah kisah ini dengan seksama,ketika waktu di
mana kisah the Legend of si Kancil di mulai...
Pada zaman dahulu di alas purwa terdapat sebuah desa kecil
tempat para binatang yang bernama alas bongas.
Di desa itu di huni oleh beberapa keluarga binatang.
Dan salah satunya adalah keluarga pak Kanca.
Keluarga pak kanca adalah keluarga kancil,dia hidup bersama
isterinya yang bernama Cileungsi.
Pada waktu itu Cileungsi atau sebut saja bu kanca,tengah hamil
tua.
Dan pada hari yang di sudah tunggu-tunggu oleh keluarga kecil
itu,ahirnya lahirlah seekor bayi laki-laki yang melengkapi
kebahagiaan keluarga kecil itu.
"Kita kasih nama siapa bu?".Tanya pak kanca.
"Bagaimana kalau kita beri nama KANCIL saja pak?".Jawab bu
kanca.
"Lho?Bukanya itu nama jenis bangsa kita bu?Apa tidak terlalu
aneh?".Kata pak kanca heran.
"Hahaha..Kenapa harus heran pak? Nama adalah sebuah
do'a..Dan ku harap dengan memberi anak kita nama Kancil,suatu
saat nanti dia bisa menjadi orang besar yang membuat jenis kita
selalu di ingat dari waktu ke waktu.
Lagi pula..Itu juga gabungan dari kedua nama kita..KANca dan
CILeungsi,di gabung jadi KANCIL..".Kata bu kanca.
"Hehehe..Benar juga kata mu bu.Aku setuju dengan nama
itu..Yah,moga-moga saja ketika dia besar nanti dia mewarisi
kecerdasan ibunya.. :) ".Kata pak kanca.
"Dan juga kelincahan dan kegesitan bapaknya..
"^_^"...".Sambung bu kanca menimpali.
Dan sejak saat itu,di mulailah kehidupan si kancil yang di didik
dengan kasih sayang oleh keluarganya.
Dia tumbuh menjadi kancil yang cerdas dan lincah,dan di desa
kecil itu pun si kancil selalu terlihat menonjol di antara anak-anak
binatang lain.
Bahkan di sekolah pun si kancil terkenal sebagai anak yang
cerdas,bahkan dia selalu mendapat ranking satu.
Yah..Walau tak dapat di pungkiri dia juga sedikit nakal dan bandel
karena terlalu ceroboh dan mudah penasaran.
Itu semua tak lepas dari kemampuanya membagi waktu antara
bermain dan waktu belajar.
Pada suatu hari sepulang sekolah,si kancil mengajak teman-
temanya untuk berjalan-jalan keluar desa.
Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar
desanya.
Si buny kelinci dan si ranggo tupai yang selalu menjadi teman
setianya mengikutinya dari belakang.
"Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja
yuk..Aku takut..".Kata si buny.
"iya cil..Kata ibu ku,area di luar desa tidak aman.Daerah ini di
kuasai oleh para bandit yang di juluki the gorilazer..".Kata tupai
menimpali.
"Halah..Kalian gak usah takut,kan ada aku..Emangnya ada apa
dengan para gorilazer itu?".Tanya kancil.
"Mereka itu adalah kelompok kera yang suka menjarah,kadang
mereka juga masuk ke desa kita.
Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan
bermata satu.
Ceritanya dia pernah tertangkap oleh pemburu dan satu matanya
terkena panah,tapi dia dapat lolos.
Itulah yang membuatnya sangat di takuti dan di segani,karena
sangat jarang yang bisa lolos dari pemburu hidup-hidup..".Kata
ranggo tupai menjelaskan.
"Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..".
"Jaga mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada.Ini
daerah kekuasaan ku".Tiba-tiba sebuah suara memotong
perkataan kancil.
Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para kera,dan seekor
gorila melompat turun menghampiri kancil dan kawan-kawan.
"Sungguh anak kecil yang pemberani tapi ceroboh..Kau berani
menghina ku di daerah kekuasaan ku..".Kata gorila itu.

"Lho..Memang kau ini siapa? Emang hutan ini milik bapak


mu?".Jawab kancil santai,sementara kedua temanya menggigil
ketakutan di belakangnya.

"Lancang sekali kau bocah..!! Lihat baik-baik diri ku..Dengan mata


satu dan tubuh yang besar dan kuat.Nama ku melegenda..Akulah
hewan terkuat di wilayah ini,akulah satu-satunya hewan yang
mampu lepas dari para pemburu..Akulah pimpinan the
gorilazer,akulah..The King KONG..!!".Jawab gorila itu dengan
penuh gaya..

"huuaah..Sampai ngantuk aku dengernya..Udah ngocehnya? Terus


kalau kamu pimpinan gorilaz alias gorila malaz,emangnya
kenapa?
Terus kalo kamu punya nama the king kong raja kera emang
kenapa?
Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa?
Harus bilang "Wooww..!!" gitu?
Sudahlah paman,paman kong gak usah sok nakut-nakuti aku.
Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada
buktinya..Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku juga bisa
paman.
Jangankan cuma di tangkap,di bawa sampai rumah mereka saja
aku juga masih bisa pulang..".Raja kong sangat terkejut
mendengar jawaban kancil itu,bahkan semua kera dan kedua
teman kancil ikut melongo di buatnya.
"Hmm..Besar juga mulut mu bocah..Kalau begitu,bagaimana
kalau kita bertaruh untuk membuktikan ocehan mu..".Kata raja
kong.
"Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang?
Dan pastinya sih aku bakal menang.. :p ".Jawab kancil enteng.
"hahaha..Aku suka gaya mu bocah..Sangat percaya diri dan
bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh..
Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..".
"Oke..Aku gak minta yang aneh-aneh..Aku cuma minta kalau aku
menang,paman dan para gerombolan paman tidak boleh jadi
bandit lagi.Dan tentunya tidak boleh menjarah barang yang
bukan haknya,mulailah hidup dengan baik..
Dan yang kedua..Jika aku berhasil lolos,paman dan para
gerombolan paman..Harus menceritakan kisah tentang diri ku
kesemua penjuru hutan purwa ini.Agar semu tahu tentang kisah
ku..
Bagaimana paman kong? Setuju?".Tanya kancil.
"Hahaha..Dasar kau bocah yang aneh..Kau mempertaruhkan
nyawa mu hanya untuk hal sebodoh itu? Kau tak berminat jadi
raja menggantikan ku?".
"Tidak paman..Cuma itu aja..Lagian aku juga gak minat jadi
raja..Kebanyakan mikir,takut botak.
Dan lagi takut gendut karena kebanyakan makan,contohnya
seperti perut paman..Hehehe".Kata kancil.

"Huahahahaha..Gue suka gaya loe bocah..Baru kali ini aku


bertemu bocah bernyali besar seperti mu..Baiklah,aku sanggupi
permintaan mu..
Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan
menyesal karena telah berani mempermainkan aku..".Ancam Raja
kong.

"Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap


para pemburu..".Kata kancil menyanggupi.

"Cil..Kamu yakin mau melakukan ini?


Itu sangat berbahaya lo cil,sama saja kamu mengantar nyawa.
Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik buny dan
ranggo pada kancil.

"kalian tenang saja kawan-kawan..Aku pasti baik-baik saja.


Aku punya seribu satu rencana,kalian tak usah hawatir.
Kalian tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan kedua
temanya.
Ahirnya dengan di pandu seekor kera anak buah raja kong,si
kancil berjalan menuju tempat perangkap berada.
Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada
di pinggiran hutan.

"Nah..Kita sudah sampai,aku hanya bisa mengantar mu sampai


sini saja.
Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu?
Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu
hingga kau akan terperangkap..
Aku akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-
benar terperangkap oleh tali itu,kemudian aku akan pergi
menghadap raja kong untuk melapor".Kata kera pemandu itu
menjelaskan.

"Ok..Cuma hal yang simpel..Baiklah,kamu tunggu di sini.


Aku akan menuju ke arah perangkap itu..Gitu aja kok repot".Kata
si kancil sambil berlalu.
Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan
menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan terikat terbalik di atas
pohon.
Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat
lepas,kera pemandu pun kembali untuk melapor ke raja kong.

"hmm..Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?".Tanya raja kong.

"Benar bos..".Jawab kera pemandu.

"Benar-benar bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan


berkabung untuk kematianya sebagai ungkapan rasa
penghormatan ku..".Kata raja kong.

Sementara buny dan ranggo hanya bisa menangisi nasib yang


menimpa kancil.
Mereka tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang
mengenaskan.
Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas
perangkap.
Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri,tapi tetap tak
berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali itu.
"Ternyata tali ini benar-benar erat..Aku tak mampu lepas
sendiri.Wah..Bisa-bisa aku benar-benar tertangkap pemburu
nih..Aku harus cepat-cepat cari akal..".Gumam kancil.

Ketika sikancil sedang berfikir keras,tiba-tiba tiga ekor merpati


hinggap di pohon itu.

"Kamu sedang apa cil?Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan
sudah terlalu jauh dari desa..".Tanya ketiga merpati itu serentak.

Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman


sekelasnya.
Lalu dia pun melihat ke atas pohon..
"Dara,Deri,Dora?! Kenapa kalian bisa ada di sini?".Kata kancil
senang sekaligus terkejut.

"Kami baru saja pulang dari rumah paman Kurkur,lalu kami


melihat mu tergelantung dan kami lalu ke sini.
Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di
perangkap ini?".Tanya si dara.

Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami bersama
buny dan ranggo kepada ketiga sekawan itu.

"Nah..Kalian sudah tahu ceritanya.Sekarang aku membutuhkan


bantuan kalian sebelum para pemburu datang..".Pinta kancil.

"Apa yang bisa kami lakukan untuk mu cil?".Tanya Dora.


"Kalian buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau
bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan kotoran kalian.
Kalian tak usah tanya alasanya apa,yang penting lakukan saja.
Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu
datang..".Perintah kancil.

Tiga sekawan burung dara itupun segera melakukan perintah si


kancil,setelah semua selesa dan di rasa cukup..Mereka kemudian
terbang meninggalkan si kancil..

Lalu..Apa sebenarnya rencana si kancil?


Eits..Baca dulu dengan sabar.. "^_^"
Tak lama setelah tiga dara sekawan pergi,para pemburu datang.
Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena
perangkap mereka.

"Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu A.

"hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah


beberapa hari dia terjebak dan mati kelaparan.
Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-
gara kita pergi ke kota menjual hasil panen.
Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi
banyak lalat..".Kata pemburu B.

"Wah..Sepertinya benar kak..Lalu mau kita apakan bangkai


ini?".Tanya pemburu A.
"Ya kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan
harimau,memangnya bangkai busuk mau kita apakan lagi?
Setelah itu kita pasang lagi perangkapnya..".Jawab pemburu B.
"Baik kak..".Kata pemburu A kemudian melepaskan tali perangkap
yang menjerat si kancil.
Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan
kemudian mereka tinggalkan.
Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari
tadi pura-pura mati segera bangun.
Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil.
Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang
menemui raja kong untuk menagih taruhan mereka.

Kontan saja para kera dan kedua temanya di buat terkejut dengan
kembalinya si kancil,lebih-lebih raja kong.
Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan
sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit pun..
"Hai paman kong..Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang
taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe ".Kata kancil.

"Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak


masuk akal..".Tanya raja kong tergagap tak percaya.

"hehehe..Sudah..Tak perlu aku jelaskan.Sekarang yang penting


aku sudah membuktikan omongan ku dan sekarang paman harus
menepati janji paman..Simpel,gitu aja kok repot.. ^_^ ".Jawab
kancil.

"Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai


raja,aku akan menepati janji ku.
Aku dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan
menyebarkan semua kisah mu keseluruh pelosok hutan,agar
mereka mengal mu dan mengetahui akan kehebatan mu.
Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil
apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya raja kong.

"Sebut saja nama ku..KANCIL.. :) ".


Dongeng Kerbau dan Monyet Licik

Jaman dahulu kala, ada seekor monyet yang sangat nakal.


Di sangat rakus dan suka mencuri tanaman dan buah para petani.
Perbuatanya yang sudah sangat keterlaluan, membuat para
petani resah. Sehingga para petani mulai menjaga ladang mereka
dengan ketat dan memasang berbagai perangkap. Tentu saja hal
ini membuat monyet yang nakal itu kebingungan, karena jika
sampai dia tertangkap, nyawanya bisa melayang.

Pada suatu hari ketika si monyet tengah asik termenung


menahan lapar di bawah pohon, dia melihat banyak burung-
burung tengah terbang membawa buah anggur yang cukup segar.
Melihat hal itu, air liur si monyet mulai berjatuhan. Lalu si
monyetpun berteriak pada burung-burung itu.." Hai kawan, dari
mana kalian dapatkan buah-buahan yang ranum itu?". Merasa di
panggil, burung-burung itupun berhenti dan bertengger di atas
pohon. Sambil memakan buah anggur, burung-burung itupun
menjawab.." Kami mendapatkanya dari kebun di seberang sungai.
Para petani di sana baik hati. Mereka tak akan mengusir atau
melukai mu jika kau hanya mengambil buah yang sudah terjatuh
ke tanah, asal jangan kau makan buah yang masih ada di
pohonya". Jawab burung-burung itu.

Mendengar jawaban itu, si monyet menjadi sangat girang. Diapun


segera menuju kebun di seberang sungai, karena waktu itu sungai
mengalir kecil karena musim kemarau, jadi si monyet dapat
dengan leluasa menyeberangi sungai itu. Tapi karena sifatnya
yang rakus, maka dia memakan semua buah anggur di kebun itu.
Baik yang jatuh ke tanah, ataupun yang masih menggantung di
pohon.

Berkali-kali si monyet mengulangi hal yang sama, hingga para


petani di seberang sungai kini mulai resah. Mereka tak lagi
seramah dulu, bahkan burung-burung kini juga di usir. Karena
para petani tak tahu, bahwa yang merusak tanaman mereka
adalah si monyet. Tapi meskipun sudah mulai di jaga, tapi si
monyet tetap bisa dengan leluasa melakukan aksi nakalnya.
Karena penjagaan tak begitu ketat, si monyet masih bisa mencari
kelengahan para petani. Sehingga kelakuan si monyet kian hari
kian menjadi.

Tak terasa, masa sudah memasuki musim penghujan. Dan si


monyet masih saja melakukan pencurian tanpa mau mendengar
keluh kesah para petani yang mulai merugi. Si monyet sangat
serakah dan rakus, sehingga yang dia fikirkan hanya
kepentinganya sendiri. Tapi sial, waktu si monyet akan
menyeberang sungai, ternyata sungai itu tengah meluap karena
guyuran hujan di atas bukit. Hal tersebut membuat monyet
sangat kebingungan, karena dia tak bisa berenang.

Tapi monyet juga di kenal sebagai hewan yang licik, dia pun
berfikir untuk mencari cara agar bisa menyeberang. Ahirnya, dia
teringat pada sahabat lamanya, si kerbau. Kerbau adalah hewan
yang cukup terkenal bisa berenang, dia adalah perenang yang
hebat. Ahirnya, monyetpun menemui si kerbau untuk merayunya.
"Hai kerbau sahabat ku, lama tak jumpa. Kenapa badan mu kini
terlihat kurus?". Tanya monyet. "Ah, masak? Perasaan dari dulu
tubuh ku tetap begini. Kau saja yang sekarang terlihat tambah
gemuk". Jawab si Kerbau. "Hehehe.. Bagaimana aku tak gemuk?
Aku makan enak tiap hari. Petani yang ada di seberang sungai
sana, selalu memberi ku makanan enak. Aku di perbolehkan
menghabiskan semua buah di kebunya". Kata si monyet mulai
berbohong.

"Wah, benarkah itu? Beruntung sekali kau.. Pantas sekarang


kau tambah gemuk". Kata si kerbau tanpa menaruh sedikitpun
curiga pada sahabatnya. "Tapi kerbau, makanan di sana terlalu
banyak. Aku tak sanggup menghabiskanya sendirian, maukah kau
menemani ku ke sana dan kita makan berdua. Itu semua karena
kau sahabat ku, makanya aku mengajak mu". Si monyet mulai
menipu kerbau. "Wah.. Kau baik sekali kawan. Kalo begitu, ayo
kita ke sana sekarang". Kata kerbau sangat girang. "Tapi tunggu
dulu kerbau, air sungai kini sedang meluap. Aku tak bisa
berenang..". Kata monyet lagi. "Ah, itu masalah gampang, kau
bisa naik kepunggung ku. Kau tahu sendiri, aku ini perenang
hebat". Jawab si kerbau.

Merasa tipu muslihatnya berhasil, si monyet merasa sangat


senang. Monyet dan kerbau pun segera menuju kebun di
seberang sungai, dan ketika menyeberangi sungai, si monyet naik
ke punggung kerbau. Setelah sampai di kebun, monyetpun segera
makan dengan lahapnya. Begitu pula si kerbau, karena dia
merasa semua buah itu memang sengaja di berikan untuk
monyet, maka dia juga memakan semua buah di kebun dengan
lahap sama seperti monyet. Tapi tanpa mereka sadari, gerak-gerik
mereka telah di perhatikan oleh para petani dari tadi. Para petani
memang sengaja bersembunyi untuk mencari tahu siap
sebenarnya yang mencuri di kebun mereka selama ini. Setelah
melhat monyet dan kerbau tengah kekenyangan, merekapun
langsung berusaha menyergap kerbau dan monyet. Monyet yang
sadar akan bahaya yang datang, segera berlari menyelamatkan
diri meninggalkan kerbau yang kebingungan karena tak tahu
masalah yang sebenarnya.

Tapi insting kerbau sadar akan bahaya yang mengancam,


hingga ahirnya dia pun berlari menyelamatkan diri. Para petani
melempari dan mengusir mereka dengan batu, sehingga
membuat tubuh kerbau terluka, di tambah semak belukar yang
penuh duri membuat si kerbau semakin kesusahan. Sedangkan si
monyet sudah tak kelihatan batang hidungnya, hal tersebut
membuat kerbau sadar bahwa dia telah di tipu. Hal itu membuat
si kerbau menjadi sakit hati pada monyet.

Ahirnya, setelah beberapa lama berlari si kerbau sampai di tepi


sungai. Dengan segera diapun masuk ke dalam sungai untuk
mulai menyeberang. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba si
monyet muncul. Ternyata dari tadi si monyet bersembunyi di
semak-semak karena tak bisa berenang. "Hai kerbau sahabat ku,
tunggu aku..! Apa kau tega meninggalkan sahabat mu di sini?".
Teriak si monyet. Melihat kedatangan si monyet, hati kerbau
menjadi sangat dongkol. "Jika kau ingin ikut, cepatlah melompat
ke punggung ku. Aku sedang buru-buru, jadi kalau tak segera
melompat, kau akan ketinggalan". Jawab si kerbau dengan nada
ketus. Mendengar itu, si monyetpun berlari dengan sekuat
tenaga. Dia semakin panik ketika mendengar para petani yang
mengejar telah ada di belakang mereka. Ahirnya setelah sampai
pinggir sungai, si monyet segera melompat. Tapi na'as, karena
perutnya terlalu kenyang, membuat tubuhnya bertambah berat
dan kurang lincah. Si monyet tidak dapat sampai di punggung
kerbau, dan ahirnya tercebur ke dalam sungai dan hanyut
terbawa arus. Sedangkan si kerbau tak meperdulikan hal itu, dia
lebih memilih segera lari menyelamatkan diri. Karena para petani
sudah kian dekat dan siap menangkap mereka.
Nah, hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini.. Jangan terlalu
serakah, apa lagi menghianati kepercayaan orang lain pada kita..
Karena akan membuat rugi diri sendiri pada ahirnya.. :)

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai