Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN PSIKOLOGI DAN POLITIK

Dosen Pengampuh: Arman Adam S.Ip

OLEH:

ENDANG BANTALI

201220014

PRODI STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GORONTALO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan, kesempatan, pengetahuan, dan karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan tugas
makalah Hubungan Psikologi Sosial dan Politik dengan tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada Dosen, teman-teman, dan banyak pihak yang telah berkontribusi
menyelesaikan dan menyusun makalah ini.Dan harapan saya dengan disusunnya makalah ini
agar dapat menambah pengetahuan, pengalaman bagi saya dan tentunya bagi pembaca.
Terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran agar
kedepannya saya bisa lebih baik lagi.

Gorontalo, 03 Oktober 2022

Endang Bantali

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2

A. Pengertian Psikologi Sosial dan Politik ............................................................................ 2


B. Hubungan Psikologi Sosial dan Politik ............................................................................ 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, banyak ditemukan berbagai konflik politik yang merajalela di
Indonesia. Hampir sebagian besar tokoh politik di Indonesia dipersepsikan oleh
masyarakat sebagai orang-orang yang tidak memiliki paradigma yang baik, tetapi
paragidma-paradigma para politikus bisa diubah dengan adanya pengaplikasian psikologi
sosial. Psikologi social sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini hal itu
mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting.
psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan
memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan
lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa
untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi,
permasalahan, dan budaya.
Serge Moscovici seorang Psikolog Sosial Perancis menyatakan bahwa psikologi sosial
adalah jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya. Sebab psikologi
social mengakui pentingnya memandang individu dalam suatu sistem sosial yang lebih
luas dan karena itu menarik kedalamnya sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan ekonomi.
Psikologi sosial mengakui aktifitas manusia yang rentangnya luas dan pengaruh budaya
serta perilaku manusia dimasa lampau. Dalam mengambil fokus ini psikologi sosial
beririsan dengan filsafat, sejarah, seni dan musik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Psikologi dan Politik?
2. Apa hubungan antara Psikologi dan Politik?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Psikologi dan Politik
2. Mengetahui hubungan antara Psikologi dan Politik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi dan Politik


1. Psikologi
Menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan Logos.
Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan atau
studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Dalam
pengertian lain disebutkan psikologi adalah ilmu tentang fitrah manusia,
kecenderungan manusia, perkembangan manusia, dan pikiran manusia. Ahli psikologi
disebut psikolog. Sedangkan arti psikologi secara istilah, ada berbagai definisi.
Hampir dapat dikatakan tiap-tiap ahli psikologi memberikan definisi sendiri-sendiri,
diantaranya adalah:
a) Robert S. Woodwort dan D.G. Marquis mengatakan bahwa “psikologi adalah
ilmu yang mempelajari aktifitas-aktifitas individu dalam hubungan dengan
lingkungannya.”
b) Garner Murphy “psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan
oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya .”
c) Clifford T. Morgan “psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan hewan.”
Psikologi atau ilmu jiwa sebagaimana yang diterangkan Ki Fudyartanta dalam
bukunya yang berjudul psikolagi umum, mengartikan psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencakup segala sesuatu yang diperbuat
oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities). Kegiatan
manusia maksudnya kegiatan yang tampak dan tidak tampak, jadi segala kegiatan
manusia.
Istilah psikologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan fenomena
kejiwaan atau gejala psikis umpamanya perasaan-perasaan, angan angan, pikiran-
pikiran, sikap-sikap, kemauan-kemauan dan sebagainya.
Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam hubungannya dengan alam sekelilingnya, mempelajari tingkah laku manusia
dalam hubunganya dengan sesama manusia dan mempelajari aktivitas-aktivitas jiwa

2
yang tidak tampak dalam pernyataan pernyataan, misalnya melamun, berfantasi
yang tidak diekspresikan dan sebagainya.
Selain definisi dan penjelasan diatas, psikologi mempunyai bermacam macam aliran
yang mendefinisikan psikolgi atau ilmu jiwa menurut pemahaman mereka masing-
masing, yaitu:
a) Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa: Ilmu jiwa filsafat adalah ilmu yang
mempelajari hakikat dari jiwa dan proses kejiwaan.
b) Aliran Behaviorisme: Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia sebagaimana yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.
c) Aliran Sosiologisme: Ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses penyesuaian diri dari manusia dengan alam pikirannya.
d) Aliran Biologisme dalam ilmu jiwa: Proses kejiwaan diselidiki secara bio
psikologis. Jadi yang diselidiki adalah proses perjalanan stimulus (perangsang)
setelah ditterima oleh alat-alat indra sampai pusat susunan syaraf yaitu otak atau
sumsum tulang belakang (columna spinalis).
e) Aliran Individualisme dalam ilmu jiwa: Menurut aliran ini ilmu jiwa
mempelajari proses-proses kejiwaan menusia sebagai individu. Jadi proses-
proses kejiwaan diabstaksikan lepas tanpa hubunngan orang lain.
f) Aliran Ilmu Jiwa Analitis: Jiwa seolah-olah dianalisir menjadi unsur-unsur atau
elemen-elemen seperti perasaan, tanggapan, pengamatan dan lain lain.
g) Aliran Ilmu Jiwa Dalam: Yang dipelajari ialah proses-proses kejiwaan yang
lebih dalam lagi sampai alam ketidak sadaran jiwa misalnya proses mimpi,
proses timbulnya dorongan-dorongan (komplek-komplek) yang terdesak.
h) Aliran Refleksiologi dalam ilmu jiwa: aliran ini memepelajari proses-proses
kejiwaan sebagai reflek.
i) Aliran Ilmu Jiwa Gestalt atau Aliran Ilmu Jiwa Totalis: aliran in menganggap
bahwa proses kejiwaan itu adalah proses keseluruhan dalam arti proses kejiwaan
yang satu menyangkut pula proses kejiwaan lainnya.
j) Aliran Personalisme dalam ilmu jiwa: Menganggap bahwa jiwa itu sebagai
personal, sebagai pribadi. "
2. Politik
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara
kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warga negara,

3
politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti
pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.
Aristoteles (384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang
memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut
zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan
sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan
melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami
dan tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan
posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan
ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya. Aristoteles
berkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu dan mencapai
bentuk kehidupan sosial yang tinggi adalah melalui interaksi politik dengan orang
lain. Interaksi itu terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk
memecahkan konflik sosial dan membentuk tujuan negara. Dengan demikian kata
politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim
dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-
unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making),
kebijakan (policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

B. Hubungan Psikologi dan Politik


Ilmu perkembangan lain yang erat hubungan dengan psikologi ialah ilmu politik.
Kegunaan psikologi, khususnya psikologi sosial dalam analisis politik, jelas dapat kita
ketahui apabila kita sadar bahwa analisis sosial, politik secara makri diisi dan diperkuat
analisis yang bersifat mikro. Psikologi sosial mengamati kegiatan manusia dari segi
ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa – peristiwa, gerakan – gerakan massa) maupun
dari segi interaksi (kesehatan fisik perorangan senagant, emosi).
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam bidang politik, terutama
yang dinamakan “massa psikologi”.
Justru karena prinsip – prinsip politik lebih luas daripada prinsip – prinsp hukum dan
meliputi banyak hal yang berbeda di luar hukum dan masuk dalam yang lazim dinamakan
“kebijaksanaan”, bagi para politik, sangat penting apabila mereka dapat menyelamu
gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, dan golongan tertentu pada khususnya, bahkan
juga dari oknum tertentu.

4
Kerap terdengar suata dalam masyarakat bahwa tindakan tertentu pemerintah dinyatakan
“psikologis” kurang baik. Biasanya, suara seperti ini tidak dijelaskan lebih lanjut, dan
orang-orang dianggap dapat menangkap apa yang dimaksudkan.
Selain memberi berbagai pandangan baru dalam penelitian mengenai kepemimpinan,
psikologi sosial dapat pula menerangkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan
yang dianggapnya baru, asing, ataupun berlawanan dengan konsentrasi masyarakat
mengenai gejala sosial tertentu.
Psikologi sosial juga bisa menjelaskan bagaimana sikap (attitude) dan harapan
(expectation) masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegangan
teguh pada tuntutan sosial (conformity).
Salah satu konsep psikologi sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku untuk
memilih pada pemilihan umum adalah berupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada
persepsi pemilih atau partai – partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap
partai tertentu.
Untuk memahami perilaku, bisa digunakan beberapa pendekatan. Namun selama ini,
penjelasan teoritis tentang voting behavior didasarkan pada du model atau pendekatan,
yaitu pendekatan sosiologi dan pendekatan psikologi (Asfar, 1996).
Dalam hal pendekatan psikologis, seperti namanya, pendekatan ini menggunakan dan
mengembangkan konsep psikologi – terutama konsep sikap dan sosialisasi – untuk
menjelaskan pilihan karena pengaruh kekuatan psikologis yang berkembang dalam dirinya
sebagai produk dari proses sosialisasi. Mereka menjelaskan bahwa sikap seseorang –
sebagai dalam mempengaruhi pemilih

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ternyata psikologi ada hubungannya dengan politik, dalam hal ini yang banyak
hubungannya dengan politik adalah psikologi social, dalam hal politik psikologi berfungsi
untuk memahami perilaku para pelaku politik agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat
dengan baik juga untuk memperlihatkan sikap atau respon yang diberikan oleh masyarakat
sehingga pelaku politik bisa mempelajarinya agar pelaku politik dapat memberi yang
terbaik kepada masyarakat. Sikap yang ditunjukkan oleh para masyarakat terhadap para
pelaku politik inilah yang diuraikan psikologi social.

6
DAFTAR PUSTAKA

Makalah, A. (2022). Makalah Ilmu Politik Dan Psikologi Sosial. Retrieved 3 October 2022,
from https://www.anekamakalah.com/2012/11/makalah-ilmu-politik-dan-
psikologi.html

HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU POLITIK - Kumpulan Materi. (2012).


Retrieved 3 October 2022, from http://kulpulan-
materi.blogspot.com/2012/07/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-politik.html

Fauzi, R. (2022). Makalah Psikologi.docx. Retrieved 3 October 2022, from


https://www.academia.edu/31962579/Mak

Anda mungkin juga menyukai