Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TIPOLOGI HIPPOCRATES - GALENUS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian

DOSEN PENGAMPU: MEISA DANIATI, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. AFRINA NOVITA SARI 7. DIMAS
2. AL AKMAL 8. DINDA RISKA
3. ALNANDA GHEA PUTRI 9. DINDA SERLI HARTATI
4. ANGGI SILVANA 10. DWI HASNI R.
5. CEMPAKA INGGRID P. 11. DWI NOVIARTI
6. DEWI JUNITA

KELAS : 2A KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tipologi Hippocrates-Galenus” dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Kepribadian.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak mungkin terwujud


apabila tidak ada bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini izinkan
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu. Meisa Daniati, S.Kep., M.Kep selaku dosen Mata Kuliah


Perkembangan Kepribadian.

2. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan
pengorbanannya baik dari segi moril, ataupun materi kepada sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini; dan

3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam


pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari atas kekurangan kemampuan Penulis dalam pembuatan


makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi Penulis apabila
mendapatkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan serta
perbaikan dimasa mendatang. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

ii
Tanjungpinang, 4 Februari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan...................................................................................................................2

1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................2

1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................2

1.4 Manfaat.................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3

2.1 Sejarah Tipologi Hippocrates - Galenus..............................................................3

2.2 Pengertian Kepribadian Menurut Hippocrates - Galenus.....................................3

iv
2.3 Pengaruh Teori Hippocrates – Galenus Secara Luas...........................................4

2.4 Macam-macam Kepribadian dan Sifatnya Menurut Hippocrates - Galenus........5

BAB III PENUTUP..................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap kepribadian itu unik, maka sulit sekali untuk membuat gambaran
umum tentang kepribadian. Yang dapat dilakukan adalah mengenal seseorang
dengan mencoba mengetahui struktur kepribadiannya. Stuktur kepribadian dapat
diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan persoalan
lain yang dihadapi. Seorang ahli ilmu jiwa (psikologi) dapat melakukan
penelitian melalui alat test psikodiagnostik atau yang lebih dikenal dengan
psikotes, yang dapat memeriksa kepribadian dan taraf internasional. Selain
menggunakan alat test kita juga dapat mengetahui kepribadian seseorang
berdasarkan ciri fisik seseorang, tempramennya, kecerdasan dan kemauan, arah
minat, sikap sosial, cara pembawaan diri, dan kecendrungan patologis.

Tipologi Hippocrates - Galenus ini merupakan salah satu teori yang


mendukung penjelasan mengenai kepribadian manusia. Tipologi Hippocrates –
Galenus dikembangkan oleh Galenus yang terinspirasi dari pemikiran
Hippocrates. Hippocrates sendiri terpengaruh oleh pandangan Empedocles, yang
menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya ini memiliki 4 unsur dasar, yaitu
tanah (kering), air (basah), udara (dingin) dan api (panas). 

Dari latar belakang tersebut, maka makalah ini membahas mengenai


Tipologi Hippocrates – Galenus.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Tipologi Hippocrates – Galenus?

2. Apa pengertian kepribadian menurut Hippocrates – Gelenus?

3. Bagaimana pengaruh teori Hippocrates – Galenus secara luas?

4. Apa saja macam-macam kepribadian dan sifatnya menurut Hippocrates –


Galenus?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan


Kepribadian.
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Tipologi Hippocrates – Gelenus;

2. Untuk mengetahui pengertian kepribadian menurut Hippocrates – Galenus;

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh teori Hippocrates – Galenus;

4. Untuk mengetahui macam-macam kepribadian dan sifatnya menurut


Hippocrates - Galennus.

2
1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni:

1. Bagi Akademis :
Tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan masukan dalam
penulisan mengenai “Tipologi Hippocrates – Galenus”

2. Bagi penulis dan pembaca


Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
“Tipologi Hippocrates – Galenus”.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tipologi Hippocrates - Galenus

Tokoh Hippocrates (460-370 SM) sendiri termasuk tokoh zaman kuno,


seperti Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322
SM). Hippocrates sendiri ahli kedokteran, dan juga dijuluki Bapak Ilmu
Kedokteran. Ia menstudi Kepribadian (watak,temperamen) berdasarkan struktur
cairan atau istilah latinnya humor dalam tubuh manusia. Ia mendapat pengaruh
dari filsuf Empedokles (490-435 SM), yang berpendapat bahwa alam semesta ini
terdiri dari empat unsur dasar yaitu kering, basah, dingin, dan panas.

Pendapat Hippocrates disempurnakan oleh Galenus (129-200 SM) yang


mengatakan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 4 macam cairan tersebut
dalam proporsi tertentu. Apabila suatu cairan terdapat di dalam tubuh melebihi
proporsi yang seharusnya (dominan) maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dari dominannya salah satu cairan tersebut yang oleh Galenus sehingga
menggolongkan manusia menjadi empat tipe berdasarkan temperamennya, yaitu
Koleris, Melankolis, Phlegmatis, dan Sanguinis.

2.2 Pengertian Kepribadian Menurut Hippocrates - Galenus

Terdapat beberapa macam teori kepribadian yang sering digunakan oleh


para psikologi dalam menggolongkan tipe kepribadian seseorang. Dalam
penelitian ini akan digunakan penggolongan tipe kepribadian Tipologi
Hippocrates – Galenus. Tipologi Hippocrates–Galenus menggolong tipe

4
kepribadian menjadi 4 tipe yaitu: choleris, sanguinis, melancholis, dan
phlegmatis.
Sebenarnya tipologi ini lebih terkenal dengan nama Tipologi
Hippocrates-Galenus, oleh karena sebenarnya Galenus meneruskan
pendapat seorang filsuf di zaman yunani kuno, yang bernama Hypocrates,
yang berpendapat bahwa didalam tubuh manusia terdapat empat zat cair
dengan sifat-sifat yang berlainan.
Dalam Agus Sujanto (2009: 22), Galenus menggunakan empat macam
cairan yang terdapat didalam tubuh manusia, yaitu:
1. Empedu kuning (choleri)
2. Darah (sangui)
3. Empedu hitam (melanchole), dan
4. Lympha (flegma)

2.3 Pengaruh Teori Hippocrates – Galenus Secara Luas


Ajaran tipologi Hippocrates-Galenus sudah berjalan beratus-ratus tahun
sejak abad ke-5 SM sampai sekarang masih saja menjadi wacanna akademik.
Paling tidak mempunyai nilai historis. Selain, itu ajaran tersebut memberi
inspirasi kepada studi kepribadian dengan dasar konstitusi tubuh manusia bagi
Kretschmer, Giovani, Sheldon, dan lain-lain. Bahkan psikologi modern telah
mengemukakan banyak saran baru mengenai penggolongan temperamen, tetapi
tidak ada yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan Hippocrates dan
Galenus. Perkembangan selanjutnya mengenai studi psikologi kepribadian
tampak ada dua jalur (Fud, 2012)yaitu:
1. Jalur studi psikologi kepribadian yang menekankan kepada kejasmaniaan
(konstitusi).
2. Jalur yang menekankan kejiawaannya, traits atau sifat-sifat tingkah laku
manusia.
Studi psikologi kepribadian konstitusi pada akhirnya mencari hubungan
antara sifat-sifat kejasmanian dengan sifat-sifat kejiwaannya. Sebab, dengan
bentuk-bentuk jasmani tertentu kemudian dilengkapi dengan sifat-sifat

5
kejiwaannya. Setelah proses fisiologis-neurologis dihubungkan dengan fungsi-
fungsi jiwa barulah menjadi psikologi secara lengkap.

Pandangan Hippocrates mengenai adanya empat cairan tubuh yang diduga


ada pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia, dapat dipandang sebagai
rintisan ke studi psikologi konstitusi jasmani, sebab cairan-cairan tubuh sudah
mewujudkan bentuk fisik, bentuk kebendaan.

2.4 Macam-macam Kepribadian dan Sifatnya Menurut Hippocrates - Galenus

Dalam Sumadi Suryabrata (2008: 56), Kart menguraikan temperamen-


temperamen tersebut sebagai berikut
1. Temperamen choleris
Manusia dengan kepribadian koleris memiliki kemampuan memimpin
yang bagus karena bisa dengan mudah mengambil sebuah keputusan.
Orang-orang koleris memiliki tujuan yang baik untuk ke depannya serta
selalu produktif dan dinamis. Sifat-sifat khas golongan ini ialah:
a. Lekas terbakar tetapi juga lekas padam atau tenang, tanpa
membenci,
b. Tindakan-tindakannya cepat, tetapi tidak konstan,
c. Selalu sibuk, tetapi dalam kesibukannya itu dia lebih suka
memerintah dari pada mengerjakannya sendiri,
d. Nafsunya yang terutama ialah mengejar kehormatan; suka sibuk
dimata orang banyak dan suka dipuji secara terang-terangan;
e. Suka pada sikap semu dan formal,
f. Suka bermurah hati dan melindungi, tetapi hal ini dilakukannya
bukan karena ia sayang kepada orang lain, melainkan karena
sayang kepada diri sendiri, sebab dengan berbuat demikian itu dia
akan mendapatkan penghargaan,

6
g. Dalam berpakaian selalu cermat dan rapi, karena dengan
demikian itu dia nampak lebih cendikia daripada yang
sebenarnya.
2. Temperamen sanguinis (orang dengan darah ringan)
Temperamen ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat
menerima kesan (pengaruh kejiwaan), tetapi tidak mendalam dan tidak
tahan lama. Adapun sifat-sifat khas golongan ini ialah:
a. Suasana perasaan selalu penuh harapan, segala sesuatu pada suatu
waktu dipandangnya penting, tetapi sebentar kemudian tidak
dipikirkannya lagi; sanguinicius sering menjanjikan sesuatu
tetapi jarang menepatinya, karena apa yang dijanjikan itu tak
dipikirkannya secara mendalam apakah dia dapat memenuhinya
atau tidak,
b. Dengan senang menolong orang lain, tetapi tidak dapat dipakai
sebagai sandaran,
c. Dalam pergaulan peramah dan periang,
d. Umumnya bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar bertaubat,
dia menyesal, tetapi sesal itu lekas lenyap;
3. Temperamen melancholis (orang dengan darah berat)
Sifat-sifat khas temperamen ini ialah:
a. Semua hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya
penting dan selalu disertai dengan kebimbangan,
b. Perhatiannya terutama tertuju kepada segi kesukaran-
kesukarannya,
c. Tidak mudah membuat janji, karena dia berusaha akan selalu
menepati janji yang telah dibuatnya; tetapi hal ini dilakukan tidak
atas dasar pertimbangan moral melainkan karena kalau tidak
menepati janji itu sangat merisaukan jiwanya; hal ini juga
menyebabkan dia kurang percaya dan tidak mudah menerima
keramahtamahan orang lain;
4. Temperamen phlegmatis (orang dengan darah dingin)

7
Phlegma berarti ketidaklembaman, jadi berarti tidak malas.
Phlegma sebagai kelemahan ialah kecenderungan ke arah
ketidakpekaan; alasan yang kuat tidak cukup untuk merangsangnya
untuk bertindak; ketidakpekaan ini menyebabkan adanya
kecenderungan ke arah kejemuan dan mengantuk. Phlegma sebagai
kekuatan sebaliknya, merupakan sifat yang tidak mudah bergerak tetapi
kalau sudah bergerak lalu tahan lama. Sifat-sifat khas golongan
temperamen ini ialah:
a. Lambat menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama,
b. Tidak mudah marah,
c. Darah yang dingin itu tak pernah dirisaukannya,
d. Cocok untuk tugas-tugas ilmiah.

Dalam Sumadi Suryabrata (2008: 12), ringkasan Tipologi Hippocrates


- Galenus dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1
Cairan
Dominan Prinsip Tipe Sifat-sifat khasnya
Chole tegangan kholeris Hidup (besar semangat), keras,
hatinya mudah terbakar, daya juang
besar,optimistis
Sanguis ekspansivitas sanguinis Hidup, mudah berganti haluan,
ramah.
Melanchole penegaran melankholis Mudah kecewa, daya juang kecil,
muram, pesimistis
Phlegma plastisitas phlegmatis Tak suka terburu-buru (kalam,
tenang), tak mudah dipengaruhi,
setia
Ikhtisar Tipologi Hippocrates- Galenus

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan :


1. Sejarah Tipologi Hippocrates – Galenus dimulai ketika pendapat
Hippocrates disempurnakan oleh Galenus yang mengatakan bahwa tubuh
manusia terdapat 4 macam cairan dalam proporsi tertentu;
2. Hippocrates – Galenus menggunakan empat macam cairan yang terdapat di
dalam tubuh manusia, yaitu: empedu kuning (choleri), darah (sanguis),
empedu hitam (melanchole), dan lympha (flegma);
3. Chole memiliki sifat hidup (besar semangat), keras hatinya mudah terbakar,
daya juang besar, optimistis;
4. Sanguis memiliki sifat hidup, mudah berganti haluan, dan ramah;
5. Melanchole memiliki sifat mudah kecewa, daya juang kecil, muram, dan
pesimistis;
6. Phlegma memiliki sifat tak suka terburu-buru (kalem, tenang), tak mudah
dipengaruhi, dan setia.

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat memerikan masukan bagi pembaca, sebagai


referensi tambahan untuk mempelajari dan memahami mengenai perkembangan
kepribadian khususnya pada tipologi Hippocrates – Galenus.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adibulasyhari. 2019. Landasan Teori : Karakteristik Kepribadian Manusia.


https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umg.ac.id/802/3/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwizrKTx4dbuAhWCbX0KHd4dB_EQFjAAe
gQIBBAC&usg=AOvVaw0pmuKohEcBhSGhZcvXqnCh. Diakses 3
Februari 2021

Rina Agustina. 2013. Proses Berfikir Siswa SMA dalam Penyelesaian Masalah
Aplikasi Turunan Fungsi Ditinjau dari Tipologi Hippocrates-Galenus.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/
30105/NjMzODc%3D/Proses-Berpikir-Siswa-Sma-Dalam-Penyelesaian-
Masalah-Aplikasi-Turunan-Fungsi-Ditinjau-Dari-Tipe-Kepribadian-
Tipologi-Hippocrates-Galenus-Penelitian-Pada-Siswa-Kelas-Xii-Sma-
Negeri-1-Surakarta-Semester-Gasal-Tahun-Ajaran-20122013-
abstrak.pdf&ved=2ahUKEwiUsfWo6szuAhWa7HMBHQMIDjYQFjAFeg
QIGxAB&usg=AOvVaw2OLQ1cLonulEosTmW0SAvj. 3 Februari 2021

10

Anda mungkin juga menyukai