MAKALAH
PERKEMBANGAN FISIK TIAP FASE DEWASA
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Raodahtun Qori Azzahra (1971040020)
Riskayanti Arif (1971040052)
Sarah Zamzani (1971042005)
Shakila Dewi Fatimah (1971041009)
Siti Hariyanti Abadi (1971041017)
Kelas G
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan namun dalam
bentuk sederhana.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan pernyataan
penghargaan kepada semua yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ucapan terima kasih dan pernyataan penghargaan tersebut, penulis
peruntukkan kepada :
1. Bapak Dr. Muh Daud, M. Si. Selaku, dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan Dewasa dan Lanjut Usia.
2. Ibu Tri Sugiarti, S. Psi., M. Pd. Selaku, dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi
Perkembangan Dewasa dan Lanjut Usia.
3. Orang Tua, yang berperan banyak dalam penyelesaian makalah ini
4. Kepada semua pihak yang telah menanamkan andilnya kepada penulis dalam
upaya penyelesian makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan Fisik............................................................................3
B. Perkembangan Fisik pada Masa Dewasa Awal, Tengah, dan Akhir.................3
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Masa Dewasa.........7
D. Penyesuaian Diri terhadap Perubahan Fisik di Masa Dewasa..........................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan yang dialami individu, usia seseorangpun terus
bertambah dari bayi hingga memasuki masa dewasa awal hingga lanjut usia. Terdapat
banyak perubahan yang dirasakan individu seiring perkembangannya, salah satunya
pada saat individu memasuki masa dewasa. Masa dewasa adalah masa terpanjang
setelah masa anak-anak dan masa remaja. Masa ini adalah masa di mana seseorang
harus melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan mulai belajar (Jahja, Y.
2011)
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu
akan mengalami masa di mana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan
orang dewasa lainnya. Terdapat banyak perubahan yang dirasakan individu seiring
perkembangannya, salah satunya pada saat individu memasuki masa dewasa. Pada
masa dewasa terdapat pertumbuhan yang di ikuti oleh perkembangan yang melatar
belakangi perubahan-perubahan tersebut. Salah satu perubahan yang biasa terjadi
adalah perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa memiliki
peran serta hubungan yang ada pada diri individu dengan lingkungan sekitarnya,
perubahan fisik yang dialami seiring bertambahnya usia
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari perkembangan Fisik?
2. Bagaimana perkembangan fisik pada masa dewasa awal, tengah, dan akhir ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik masa dewasa?
4. Bagaimana penyesuaian diri terhadap perubahan fisik di masa dewasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari perkembangan fisik,
1
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan fisik pada masa dewasa
awal, tengah, dan akhir,
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan fisik masa dewasa, dan
4. Untuk mengetahui dan memahami penyesuaian diri terhadap perubahan fisik
di masa dewasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan Fisik
Menurut Maulidya, F., & Adelina, M. (2018) istilah dewasa adalah organisme
yang telah matang. Sedangkan masa dewasa merupakan masa dimana seseorang
dituntut untuk tidak lagi bergantung kepada orang tua dan mengharuskannya untuk
lebih mandiri. Menurut Papalia, D.E., et.al. (2000) Yang dimaksud dengan
perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik
dan keterampilan motorik. Adapun menurut Khasanah, R., & Navilatun, A. (2018).
Mengatakan bahwa perkembangan fisik masa dewasa merupakan keadaan
menurunnya atau memburuknya fisik pada seseorang yang bisa dilihat dan juga
dirasakan. Biasanya perubahan fisik yang terjadi pada tubuh ditandai dengan ada
perubahan pada tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan
organ seksual dan fungsi reproduksi. Dimana tubuh mulai beralih dan tumbuh seiring
dengan perkembangannya yang diawali hingga individu dilahirkan hingga mengalami
perumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang ditandai dengan kematangan. Adapun
aspek-aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson (dalam Hurlock,
1999) antara lain sebagai berikut :
1. Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)
2. Otot – otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
3. Kelenjar Endokrin (perubahan – perubahan pola tingkah laku baru)
4. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)
3
dari umur 60 tahun hingga akhir hayat. Adapun perkembangan fisik yang terjadi pada
masa dewasa adalah sebagai berikut :
4
kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.
Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995),
menemukan bahwa perempuan yang berusia dewasa madya menganggap
tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya.
Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
a. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi
penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol
sehingga seseorang kelihatan lebih pendek
b. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian
atas dan perut.
c. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
d. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit
berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
e. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-
tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut
pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-
kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata berkurang.
f. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada
bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi
lebih kaku
g. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu
bertambah banyak;
h. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat
mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause.
Climacterium dan menopause merupakan tanda berhentinya kemampuan
menghasilkan keturunan dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia
involutive (cemas dan merasa diri tak berguna) peristiwa ini bagi laki-laki
lebih lambat datangnya daripada wanita.
5
Adapun ciri-ciri fisik sindrom menopause yaitu :
a. Sistem reproduksi menurun dan berhenti
b. Penampilan kewanitaan menurun
c. Ketidaknyamanan fisik
d. Berat badan bertambah
e. Penonjolan pada jari
f. Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
a. Rusaknya fungsi organ seksual
b. Nafsu seksual menurun
c. Penampilan kelakian menurun
d. Gelisah akan kepribadian
e. Ketidaknyamanan fisik
f. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.
6
c. Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
d. Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut
dan harus lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
e. Biji mata menyusut
f. Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan
cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
g. Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering
dan keriput. Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung,
dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas.
Warna merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah
tengkuk
h. Tulang-tulang menjadi rapuh
i. Tulang belakang menjadi bungkuk.
7
oleh gizi yang cukup dan kesehatan yang semakin bagus , struktur fisik
dan bentuk tubuh usia dewasa awal saat ini mengalami perbedaan yang
cukup jauh dengan generasi orang tuanya. Pemahaman orang tua tentang
makanan bergizi dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik sangat
berpengaruh terhadap perbaikan bentuk tubuh atau fisik seorang anak
memasuki usia dewasa awal.
8
pusing biasa, sakit pada lambung (konstipasi, asam lambung), kehilangan
selera makan, serta insomnia
e. Perubahan seksual Sejauh ini penyesuaian fisik yang paling sulit
dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya terdapat pada
perubahan-perubahan pada kemampuan seksual mereka. Wanita
memasuki masa menopause atau perubahan hidup, dimana masa
menstruasi berhenti dan mereka kehilangan kemampuan memelihara anak.
Dari uraian diatas maka perubahan fisik usia madya dini terbagi dalam
perubahan dalam penampilan yaitu berat badan bertambah, berkurangnya
rambut dan beruban, perubahan pada kulit, tubuh menjadi gemuk, perubahan
otot, masalah persendian, perubahan pada gigi, serta perubahan pada mata,
perubahan dalam kemampuan inderam perubahan pada kesehatan dan
perubahan seksual.
9
berkaitan dengan berkurangnya daya ingat pada masa dewasa akhir.
Penyebab spesifik dari penyakit demensia yaitu bisa disebabkan beberapa
penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan
tingkah laku, misalnya penyakit yang diderita yaitu stroke, Huntington,
Parkinson, dan AIDS. Sedangkan penyebab spesifik dari penyakit
Alzheimer itu sendiri belum dapat dipastikan hingga sekarang, tetapi
kemungkinannya disebabkan karena adanya peran plak, kemungkinan
adanya peran neurofibrillary tangles, inflamasi serta kekurangan zat
kimiawi pengantar di otak. Faktor usia pun juga ada dalam penyakit ini
b. Faktor lingkungan
Lingkungan juga berpengaruh dalam perkembangan fisik usia lanjut.
Menurut Widjayanti (2007), kualitas fisik yang terjaga disebabkan oleh
adanya lingkungan yang baik. Yang dimaksut lingkungan baik itu adalah
sebuah rumah yang memiliki tata udara yang baik, pencahayaan yang
cukup, suhu kelembapan yang sesuai, terdapat MCK, serta jaluran air
hujan atau air limbah tersedia. Jika lingkungan yang baik terjaga dengan
baik, maka kualitas fisik yang dimiliki oleh lansia akan meningkat. Jika
kualiatas itu meningkat, maka kesehatan dari lansia tidak akan terganggu
dan dapat menurunkan tingkat kematian yang lebih cepat. Lingkungan
yang baik ini berpengaruh pada kualitas fisik sudah terbukti di daerah
Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik, Semarang. Penelitian
di daerah itu menghasilkan hasil yang akurat dan memang lingkungan
berpengaruh pada perkembangan fisik usia lanjut.
c. Faktor olahraga
Menurut Astari, Adiatmika, dan Pande (2011), perkembangan fisik ini
juga dipengaruhi oleh olahraga. Disini olahraga yang dimaksut adalah
senam. Jika senam ini dilakukan secara rutin, maka resiko terkena
gangguan kardiovaskuler akan berkurang karena kegiatan senam ini dapat
menstabilkan tekanan darah kita. Secara alami, lansia dapat menderita
penurunan fungsi organ dan mengalami labilitas tekanan darah (Mubarak,
10
dkk, 2006). Menurut Handono dan Richard (2013), aspek dalam
perkembangan fisik juga terdapat dalam hal pengobatan atau yang
biasanya disebut dengan terapi. Terapi yang dimaksut disini adalah
pengobatan medikamentosa. Pengobatan medikamentosa adalah
pengobatan untuk penderita nyeri sendi lutut.Pengobatan ini juga
berkenaan dengan obat- obatan dalam pengobatan atau perawatan
penyakit .Persendian yang biasanya terkena nyeri adalah persendian pada
jari-jari, tulang punggung, sendi penahan berat tubuh (lutut dan panggul).
Penyakit sendi ini disebabkan karena adanya kerusakan pada permukaan
sendi tulang dan kegemukan pada lansia.
11
terhadap perubahan-perubahan yang tidak mereka sukai. Perubahan fisik yang
terpenting pada masa dewasa adalah menyesuaiakan diri terhadap perubahan dalam
penampilan, perubahan dalam kemampuan indera, perubahan pada keberfungsian
fisiologis, perubahan pada kesehatan, perubahan seksual (Hurlock, 1999 dalam
Hararap, M. C. 2012).
Ketika beranjak dewasa beberapa individu berhenti memikirkan tentang
bagaimana gaya hidup mempengaruhi kesehatan mereka kedepannya. Kebanyakan
dari mereka mengembangkan perilaku makan tidak teratur, waktu istirahat yang
kurang, merokok , mengonsumsi minuman alkohol, tidak berolahraga dan kurang
tidur dimalam hari (Cousineau, Goldstein, & Franco, 2005 dalam Santrock, 2012).
Sehingga gaya hidup yang seperti inilah yang dapat mempengaruhui kesehatan fisik
seseorang, sehingga perlu untuk menyesuaikan diri dan menyadari bahwa puncak
performa fisik individu ketika menginjak usia dewasa mulai menurun seiring
berjalannya waktu, namun untuk meningkatkan performa fisik yang baik pada saat
menginjak usia dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan makan yang baik,
olaharaga yang teratur, dan tidak menyalahgunakan obat-obatan terlarang (Teague,
dkk, 2009:Waldron & Dieser, 2010. Dalam Santrock, 2012).
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa dewasa merupakan masa dimana seseorang dituntut untuk tidak lagi
bergantung kepada orang tua dan mengharuskannya untuk lebih mandiri. Penanda
penting perkembangan fisik pada masa dewasa yakni perubahan-perubahan pada
tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik. Masa dewasa
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : a. Masa dewasa awal (Young Adult) yang
dimulai kisaran umur 18 tahun hingga 40 tahun, b. Masa dewasa madya (Middle
Adulthood) yang berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun, dan Masa dewasa lanjut
(Older Adult) yang dimulai dari umur 60 tahun hingga akhir hayat.
Dilihat dari perkembangan fisiknya pada masa dewasa awal Efisiensi fisik
mencapai puncaknya baik reproduksi maupun kekuatan tenaga dan motoriknya,
terutama pada usia 23-27 tahun. Pada masa dewasa tengah ini berlangsung dari umur
40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa
dewasa tengah merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-
ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Pada masa dewasa akhir
merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari
umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang
bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Perubahan pada kulit wajah,
leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering dan keriput.
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik dewasa awal yaitu :
faktor hereditas, dan faktor lingkungan. Kemudian pada masa dewasa tengah yaitu :
perubahan dalam penampilan, perubahan dalam kemampuan indera, perubahan pada
keberfungsian fisiologis, perubahan pada kesehatan dan perubahan seksual. Dan pada
dewasa akhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penyakit, lingkungan, olahraga,
dan pengobatan/terapi.
Penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan,
frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat.
Bagaimana individu mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi yang
13
terjadi dalam hidupnya terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Salah satu
masalah perubahan fisik yang dialami pada saat memasuki masa dewasa adalah
mengubah penampilan. Individu yang memasuki masa dewasa harus mengesankan
diri terhadap perubahan-perubahan yang tidak mereka sukai. Ketika beranjak dewasa
beberapa individu berhenti memikirkan tentang bagaimana gaya hidup
mempengaruhi kesehatan mereka kedepannya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat makalah
yang lebih baik untuk kedepannya. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai
perkembangan fisik di fase dewasa ini diharapkan pada penulis selanjutnya untuk
membahas lebih rinci lagi mengenai aspek-aspek perkembangan fisik di fase dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
14
Astari, P.D., Adiatmika, P.G., dkk. (2011). Pengaruh Senam Lansia Terhadap
Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia di
Bajar Kaja Sesetan Denpasar Selatan. Universitas Udayana Denpasar.
Handono, S.& Richard, S.D. (2013). Upaya Menurunkan Keluhan Nyeri Sendi Lutut
pada Lansia di Posyandu Lansia Sejahtera.Jurnal Stikes. Vol 6. No. 1. Juli
2013.
15