ALBERT BANDURA
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 5
Latar Belakang.......................................................................................................................... 5
A. Rumusan Masalah......................................................................................................... 5
B. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 6
Biografi Albert Bandura ........................................................................................................... 6
A. Teori sosial kognitif Albert Bandura ............................................................................ 7
Bab 3 ........................................................................................................................................... 13
Penutup ....................................................................................................................................... 13
Kesimpulan ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia merupakan satu–satunya makhluk hidup yang memiliki komplektivitas
tinggi, dari aspek biologisnya hingga aspek mental. Tidak hanya memiliki
komplektivitas yang tinggi tetapi manusia juga merupakan makhluk yang memiliki
perbedaan pada masing–masing individunya, bahkan diantara anak dengan orang
tuanya dapat memiliki perbedaan yang cukup banyak, maka dari itu manusia disebut
sebagai individual different.
Didalam ilmu psikologi, individual different dibahas lebih tajam dan mendalam
pada psikologi kepribadian. Aspek–aspek apa saja yang dapat menyebabkan
terbentuknya pribadi seseorang, segalanya dibahas disini. Dalam pembahasannya
terdapat berbagai macam teori–teori yang pembahasannya memiliki pendiriannya
masing–masing.
Teori sosial kognitif merupakan salah satu teori kepribadian yang dicetuskan
oleh Albert Bandura, dia menyatakan, “apabila pengetahuan dapat diperoleh hanya
melalui akibat dari tindakan seseorang, proses kognitif dan perkembangan sosial akan
sangat terbelakang, dan juga akan menjadi sangat melelahkan” (Bandura, 1986).
Dengan didasari keinginan untuk belajar dan saling mengajarkan maka
terbentuklah makalah ini, didalamnya kami membahas mengenai apa–apa saja terkait
teori sosial kognitif yang dicetuskan oleh Albert Bandura, serta apa saja kelebihan dan
kekurangan dari teori ini sendiri.
A. Rumusan Masalah
Adapun yang akan kami bahas pada makalah kali ini diantara lain ;
PEMBAHASAN
Pada tahun berikutnya, Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar
tentang pengaruh keluarga dengan tingkah laku sosial dan proses identifikasi. Sejak itu
Bandura sudah mula meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan mengambil
Richard Walters, muridnya yang pertama mendapat gelaran doktor sebagai pekerja di
makmalnya. Bagi pendapat Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk
menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus memperhatikan
dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Sosial
Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada
komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat
sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan
Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.
Semasa bertugas sebagai tenaga pengajar, Beliau sangat disayangi oleh pelajar-
pelajarnyanya kerana sikap beliau yang ambil berat dan sanggup memberi bantuan
maklumat yang mereka perlukan.
a) Perhatian (attention)
b) Representasi
Agar sebuah observasi dapat mengarah pada pola respons yang baru,
pola tersebut harus dapat direpresentasikan secara simbolis di dalam ingatan.
Representassi simbolik tidak perlu dalam bentuk verbal, karena beberapa
observasi dipertahankan dalam bentuk gambaran dan dapat dimunculkan tanpa
adanya model secara fisik. Proses ini penting terutama dalam tahapan bayi, saat
kemampuan verbal belum berkembang (Jess feist, Gregory j. Feist,2010:205).
c) Produksi Perilaku
d) Motivasi
3. Agen Manusia
Agen manusia adalah esensi dari kemanusiaan. Bandura (2001) yakin bahwa
manusia bersifat meregulasi diri sendiri, proaktif, merefleksikan diri, dan dapat
mengatur diri sendiri serta mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi tindakan
mereka sendiri untuk menghasilkan konsekuensi yang diinginkan. Agen
manusia tidak berarti bahwa manusia mempunyai suatu homuncolus – yaitu
suatu agen otonom yang membuat keputusan yang konsisten dengan pandangan
mereka terhadap diri. Tidak juga berarti bahwa manusia bereaksi secara
otomatis terhadap peristiwa eksternal dan internal. Agen manusia bukanlah
suatu benda, melainkan proses aktif dari mengeksplorasi, memanipulasi, dan
mempengaruhi lingkungannya untuk mencapai hasil yang di inginkan
a) Efikasi diri
b) Agen proxy
4. Perilaku Disfungsi
Konsep bandura mengenai triadic reciporal causation
menghansumsikan bahwa perilaku dipelajari sebagai hasil interaksi
mutual antara (1)manusia, termasuk kognisi dan fisiologis; lingkungan,
termasuk hubungan interpersonal dan kondisi sosial ekonomi; dan (3)
faktor perilaku termasuk pengalaman terdahulu dengan penguatan.tidak
terkecuali juga dengan perilaku disfungsi.konsep bandura atas perilaku
disfungsi lebih banyak membahas mengenai reaksi depresif, fobia dan
perilaku agresif (Jess feist, Gregory j. Feist,2010:225).
a) fobia
fobia adalah ketakuta yang cukup kuat dan relatif menetap yang
mempunyai efek cukup parah sehingga berdampak buruk pada
kehidupan sehari-hari. fobisa atau ketakutan di pelajari melalui kontak
langsung,dan di generalisasikan secara salah, terutsms melalui
pengalaman observasi (Bandura,1986).fobia atau ketakutan ini
cenderung susah di sembuhkan karena seseorang yang mengalami
fobiaatau sebuah ketakutan yang berlebih,seperti kasus pembunuhan,
pemerkosaan, dan peneroran masyarakat yang di publikasikan akan
membuat ketakutan terhapad seseorang yang sebagian yang tidak pernah
mengalami hal itu,membuat orang–orang tersebut hidup dalam
ketakutan yang akan di serang oleh kriminalitas .
b) Agresi
c) Depresi
penderita depresi melakukan regulasi pengamatan diri, proses
sendiri,penderita depresi menilai salah perfomasinnya, atau
meengaburkan prestasinya yang telah lalu.mereka meremehkan
keberhasilannya sendiri, sebaliknya melebih – lebihkan kegagalan yang
di lakukannya. dalam proses penilaian, penderita depresi memasang
standar dan tujuan terlalu tinggi di atas kesadaran efikasi dirinya. ketika
melakukan reaksi diri,penderita depresi mengadili dirinya secarakasar,
buruk, lebih-lebih terhadap kekurangan performasi diri yang kurang
baik.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku
mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi
kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat,
penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kognitif,
perubahan psikomotor, dan perubahan afektif.
Dengan aplikasi teori belajar Bandura dapat menciptakan masyarakat belajar
bagi seluruh siswa atau anak, menimbulkan banyak pertanyaan, membuat siswa atau
anak dapat mengadakan refleksi, menemukan sendiri konsep konsep ilmu, guru dapat
mengadakan penilaian yang sesungguhnya dari kemampuan yang dimiliki setiap siswa
atau anak, guru maupun siswa lain dapat menjadi model belajar anak, dan
membiasakan berpikir konstruktif bagi siswa atau anak. Pada akhirnya diharapkan
adanya perubahan perilaku anak dari tidak suka belajar menjadi terbiasa belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, J., Feist, Gregory J. (2010).Theories of Personality, 7th Ed. Jakarta: Salemba
Humanika.
Friedman, Howard S., Schustack, Miriam W. (2006). Personality Classic Theories and
modern research, 3th Ed. Jakarta : Erlangga.
www.Academia.edu
file.upi.edu/direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/M.ARES/4_TEORI_BELAJAR_SOSIAL
_BANDURAx