Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi Susanti

NIM : 200331618809
OFF :A

Analisis Film Gifted

Tokoh Utama : Mary


Fisik : Mary anak yang sangat aktif dan fisiknya normal
Psikomotorik : Mary anak yang aktif, hiperaktif-impulsif, yaitu perilaku yang tidak
terkendali, dan sikap impulsive atau terburu- terburu yang berlebihan, Mary mudah
menangkap apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Kognitif : Mary adalah anak berbakat, yaitu memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas
(task commitment) diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan
potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Mary
merupakan anak yang memiliki intelektual superior. dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu
panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati, berpikir kritis, juga terhadap
diri sendiri, senang mencoba hal-hal baru, mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan
sintesis yang tinggi, senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan
masalah, cepat menangkap hubungan sebab-akibat, berperilaku terarah pada tujuan,
mempunyai daya imajinasi yang kuat, mempunyai banyak kegemaran (hobi), mempunyai
daya ingat yang kuat, tidak cepat puas dengan prestasinya, peka (sensitif) serta menggunakan
firasat (intuisi), menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Dalam film tersebut
tampak jelas bahwa Mary memiliki kecerdasan melebihi anak seusianya bahkan gurunya ikut
terkejut ketika Mary dites penjumlahan dan perkalian. Mary bisa berpikir dengan cepat
sedangkan gurunya harus melihat dengan kalkulator. Ketika ada ujian pun Mary dapat
dengan cepat menyelesaikannya.
Bahasa : Marry memiliki kemampuan bahasa yang baik, Marry memiliki perbendaharaan
kata yang luas, mampu menjawab pertanyaan orang dewasa dengan berani dan jelas tidak
berbelit-belit, menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal, memberi jawaban-
jawaban yang baik, dapat memberikan banyak gagasan, luwes dalam berpikir, terbuka
terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan, mempunyai pengamatan yang tajam dan
mampu mengungkapkan dalam bahasa yang baik. Mary tidak gugup ketika ditanya oleh
orang dewas dan ketika ia menjelaskan kucingnya didepan teman-temannya dia mampu
menggunakan bahasa dengan baik, jelas dan benar.
Sosial : Mary adalah anak tunalaras, yaitu anak dengan gangguan emosional, anak dengan
kekacauan psikologis, atau anak dengan hambatan mental, sering disebut anak nakal
(gangguan perilaku, kecemasan berlebihan, agresif sosial, anak yang tidak matang). Anak
tunalaras mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi dan partisipasi secara sosial. Mary
kurang suka berinteraksi dengan orang lain kecuali orang terdekatnya, Mary lebih suka
menyediri dengan belajar akademik daripada bermain dengan teman sebayanya, Mary tidak
mudah akrab dengan orang baru meskipun orang tersebut sebenarnya mempunyai hubungan
darah dengannya, Mary hanya mau bersikap baik dengan orang terdekatnya, Mary tidak suka
bersekolah dan bersosialisasi dengan teman sebayanya dan juga gurunya.
Emosi : Mary adalah anak tunalaras, yaitu anak dengan gangguan emosional, anak dengan
kekacauan psikologis, atau anak dengan hambatan mental, sering disebut anak nakal
(gangguan perilaku, kecemasan berlebihan, agresif sosial, anak yang tidak matang). Marry
adalah anak yang tidak bisa mengontrol emosinya, sering melakukan tindakan agresif, tidak
berfikir dulu sebelum bertindak sehingga sering melanggar norma, Marry suka
membangkang. Ketika ada anak yang melanggar norma meskipun hal itu dilakukan kepada
temannya Mary berani membalasnya tanpa berpikir akibatnya, Mary juga membangkang
ketika dinasehati pamannya atau gurunya.
Moral : Tunalaras mengalami gangguan emosi dan perilaku, mengalami kesulitan dalam
penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya
maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi
kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya. Marry adalah anak yang pemberani dan sulit
mengontrol emosinya, Marry adalah anak yang pemberani sehingga terkadang dia bertindak
tanpa memikirkan akibatnya dan sering melanggar norma, ketika ada yang melanggar norma
Marry mau menegakkan tetapi cara yang dilakukan salah sehingga dia memperoleh hukuman.
Marry juga membangkang ketika diingatkan oleh guru maupun pamannya. Mary tidak peduli
dengan norma yang berlaku bahkan berani membantah kepada gurunya.
Spiritual : Dalam film tersebut tidak terlalu dijelaskan tentang perkembangan spiritual.
Tetapi dapat kita lihat ketika Mary begitu menyayangi hewan, yaitu kucingnya. Menurut
pendapat saya Mary adalah anak yang penyayang dan riang.

Anda mungkin juga menyukai