0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
175 tayangan2 halaman
Mary adalah anak berbakat yang memiliki kecerdasan dan kemampuan bahasa diatas rata-rata. Namun, Mary juga memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengontrol emosinya sehingga sering melanggar norma. Mary perlu mendapatkan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Mary adalah anak berbakat yang memiliki kecerdasan dan kemampuan bahasa diatas rata-rata. Namun, Mary juga memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengontrol emosinya sehingga sering melanggar norma. Mary perlu mendapatkan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Mary adalah anak berbakat yang memiliki kecerdasan dan kemampuan bahasa diatas rata-rata. Namun, Mary juga memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengontrol emosinya sehingga sering melanggar norma. Mary perlu mendapatkan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Fisik : Mary anak yang sangat aktif dan fisiknya normal Psikomotorik : Mary anak yang aktif, hiperaktif-impulsif, yaitu perilaku yang tidak terkendali, dan sikap impulsive atau terburu- terburu yang berlebihan, Mary mudah menangkap apa yang sedang terjadi di lingkungannya. Kognitif : Mary adalah anak berbakat, yaitu memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Mary merupakan anak yang memiliki intelektual superior. dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati, berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri, senang mencoba hal-hal baru, mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi, senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan masalah, cepat menangkap hubungan sebab-akibat, berperilaku terarah pada tujuan, mempunyai daya imajinasi yang kuat, mempunyai banyak kegemaran (hobi), mempunyai daya ingat yang kuat, tidak cepat puas dengan prestasinya, peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi), menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Dalam film tersebut tampak jelas bahwa Mary memiliki kecerdasan melebihi anak seusianya bahkan gurunya ikut terkejut ketika Mary dites penjumlahan dan perkalian. Mary bisa berpikir dengan cepat sedangkan gurunya harus melihat dengan kalkulator. Ketika ada ujian pun Mary dapat dengan cepat menyelesaikannya. Bahasa : Marry memiliki kemampuan bahasa yang baik, Marry memiliki perbendaharaan kata yang luas, mampu menjawab pertanyaan orang dewasa dengan berani dan jelas tidak berbelit-belit, menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal, memberi jawaban- jawaban yang baik, dapat memberikan banyak gagasan, luwes dalam berpikir, terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan, mempunyai pengamatan yang tajam dan mampu mengungkapkan dalam bahasa yang baik. Mary tidak gugup ketika ditanya oleh orang dewas dan ketika ia menjelaskan kucingnya didepan teman-temannya dia mampu menggunakan bahasa dengan baik, jelas dan benar. Sosial : Mary adalah anak tunalaras, yaitu anak dengan gangguan emosional, anak dengan kekacauan psikologis, atau anak dengan hambatan mental, sering disebut anak nakal (gangguan perilaku, kecemasan berlebihan, agresif sosial, anak yang tidak matang). Anak tunalaras mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi dan partisipasi secara sosial. Mary kurang suka berinteraksi dengan orang lain kecuali orang terdekatnya, Mary lebih suka menyediri dengan belajar akademik daripada bermain dengan teman sebayanya, Mary tidak mudah akrab dengan orang baru meskipun orang tersebut sebenarnya mempunyai hubungan darah dengannya, Mary hanya mau bersikap baik dengan orang terdekatnya, Mary tidak suka bersekolah dan bersosialisasi dengan teman sebayanya dan juga gurunya. Emosi : Mary adalah anak tunalaras, yaitu anak dengan gangguan emosional, anak dengan kekacauan psikologis, atau anak dengan hambatan mental, sering disebut anak nakal (gangguan perilaku, kecemasan berlebihan, agresif sosial, anak yang tidak matang). Marry adalah anak yang tidak bisa mengontrol emosinya, sering melakukan tindakan agresif, tidak berfikir dulu sebelum bertindak sehingga sering melanggar norma, Marry suka membangkang. Ketika ada anak yang melanggar norma meskipun hal itu dilakukan kepada temannya Mary berani membalasnya tanpa berpikir akibatnya, Mary juga membangkang ketika dinasehati pamannya atau gurunya. Moral : Tunalaras mengalami gangguan emosi dan perilaku, mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya. Marry adalah anak yang pemberani dan sulit mengontrol emosinya, Marry adalah anak yang pemberani sehingga terkadang dia bertindak tanpa memikirkan akibatnya dan sering melanggar norma, ketika ada yang melanggar norma Marry mau menegakkan tetapi cara yang dilakukan salah sehingga dia memperoleh hukuman. Marry juga membangkang ketika diingatkan oleh guru maupun pamannya. Mary tidak peduli dengan norma yang berlaku bahkan berani membantah kepada gurunya. Spiritual : Dalam film tersebut tidak terlalu dijelaskan tentang perkembangan spiritual. Tetapi dapat kita lihat ketika Mary begitu menyayangi hewan, yaitu kucingnya. Menurut pendapat saya Mary adalah anak yang penyayang dan riang.