Anda di halaman 1dari 10

PEMBUKAAN DIRI (JOHARI WINDOW ) DAN PERANAN UMPAN BALIK DALAM

KOMUNIKASI ANTAR PROBADI

A. Penganalan diri sendiri

Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia, sebagai makhluk

istimewa, terutama karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. Tapi banyak orang

yang tidak mengenal dirinya karena menganggapnya tidak penting atau tidak tahu

bagaimana caranya. Padahal manusia sebuah misteri; manusia bukan sesuatu yang

dapat habis atau selesai dibahas, dengan berbagai ilmu. Ini karena manusia terdiri dari

dua entitas: jasmani dan ruhani. Entitas jasmani secara menyeluruh dapat diketahui,

namun unsur rohani? Dengan kecanggihan iptek, filsafat, psikologi,neurologi tak mampu

secara keseluruhan terungkap. Hal ini sudah dijelaskan dalam QS. Al-Isra (17): 85 ketika

para sahabat bertanya tentang hakikat ruh. Maka mengenal diri bukan berarti mengenal

segalanya tentang diri, karena hal itu bukan perkara mudah, bahkan tidak mungkin.

1. Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri,

yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif pada diri sendiri, mau

menerima dan mengembangkan diri sendiri

2. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta dapat

memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.


Mamfaat mengenal diri

Merupakan Diharapkan mampu mengelola diri, menerima diri apa adanya,

mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Dengan demikian

akan menjadi pribadi yang bermental tangguh-kuat-sehat, memiliki integritas diri,


mandiri, kreatif, dan inovatif serta termotivasi dari dalam. Kondisi seperti ini

memudahkan seseorang meraih sukses dan berkontribusi positif dalam kehidupan.

B. Pengenalan diri orang lain

Merupakan cara kita untuk memperkenalkan diri orang lain tanpa ia harus

memperkenalkan diri sendiri ,hal ini sering terjadi dalam suatu kegiatan-kegiatan acara

tertentu .yang sering diperkenalkan dari diri orang lain seperti : nama ,nama panggilan ,

tempat tingal ,jenjang pendidikan ,pekerjaan ,status , dll.

C. Peranan pembukaan diri dalam layanan konseling

Sebagian besar kegiatan komunikasi antar pribadi selalu dimulai dengan kontak

disusul dengan interaksi, lalu komunikasi dan terakhir transaksi pesan. Membuka diri

adalah awal dari kontak antar pribadi (Alo Liliweri, 2002).


Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995) Pembukaan diri atau self-disclosure

adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita

hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu atau yang berguna untuk

memahami tanggapan kita dimasa kini tersebut. Tanggapan terhadap orang lain atau

terhadap kejadian tertentu lebih melibatkan perasaan. Membuka diri berarti membagikan

kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukannya,

atau perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.
Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995) pembukaan diri memiliki dua sisi,

yaitu bersikap terbuka terhadap orang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua

proses yang bisa berlangsung secara serentak itu apabila terjadi pada kedua belah pihak

akan membuahkan relasi yang terbuka antara kita dan orang lain.
Pembukaan diri menurut teori johari window
Langkah pertama untuk membuka diri adalah denga cara keinsafan diri. Insaf diri yaitu

langkah pertama pada pemahaman diri dan pembuatan keputusan pengubahan pola
perilaku tertentu ke arah pola perilaku baru yang lebih efektif. Ada 2 cara untuk lebih

memahami diri sendiri :


a) Mendengarkan diri kita sendiri agar mengenal bagaimana perasaan dan reaksi kita

serta apa yang menyebabkan perasaan-perasaan dan reaksi kita itu. Caranya, dengan

mengungkapakan perasaan-perasaan dan reaksi-reaksi kita itu kepada seseorang yang

kita percaya.
b) Dengan cara meminta umpan balik dari orang lain tentang pandangan mereka terhadap

diri kita dan bagaiman reaksi mereka terhadap perilaku kita.


Joe Luft dan Harry Ingham melukiskan diri kita ibarat ruangan berserambi empat

(Johari Window) :
1. Serambi pertama berisi hal-hal yang kita ketahui dan diketahui orang lain, maka disebut

daerah terbuka.
2. Serambi kedua berisi hal-hal yang tidak kita ketahui namun diketahui orang lain, maka

disebut daerah buta.


3. Serambi ketika berisi hal-hal yang kita ketahui namun tidak diketahui orang lain, maka

disebut daerah tersembunyi.


4. Serambi keempat berisi hal-hal yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun

orang lain, maka disebut daerah tidak sadar.

D. Pengertian umpan balik dalam komunikasi antar pribadi

Dalam proses komunikasi massa dikenal istilah feedback atau umpan balik.

Feedback adalah dua kata jadian atau bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari

kata feed (artinya: memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini

adalah memberi makan kembali, tapi makna yang sebenarnya adalah memberi

masukan kembali.Umpan balik merupakan reaksi (tanggapan) yang diberikan oleh

penerima pesan atau komunikan kepada penyampai pesan atau komunikator/sumber.

Selain itu, umpan balik juga dapat berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada

komunikator.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi memberikan gambaran

kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi,

umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat menjudge apakah

komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi

yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan

bila dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan balik

adalah sebagai nilai raportnya.


Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan oleh komunikan, maka sebagai

komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dari pesan kita

tersampaikan atau tidak. Apakah umpan balik itu berupa respon negatif ataupun respon

positif. Contoh kecil ketika kita berceramah atau berpidato di depan khalayak umum.

Maka kita akan dapat melihat reaksi apa saja yang dilakukan oleh pendengar di depan

kita. Mungkin ada yang tekun memperhatikan, ada yang mengobrol dengan teman di

sampingnya, ada yang menguap karena bosan, atau melakukan interupsi atas apa yang

kita sampaikan. Semua perilaku atau reaksi yang dilakukan oleh penonton di depan kita

merupakan umpan balik yang langsung diberikan kepada kita sebagai komunikator.

E. Bentuk bentuk umpan balik

1. Umpanbalik Eksternal ( External Feedback )


Umpanbalik dengan cara verbal dan non verbal merupakan umpan balik yang

disampaikan oleh atau datang dari komunikan atau timbul dari luar diri komunikator.
2. Umpanbalik Internal ( Internal Feedback)
Umpan balik yang timbul dari diri kita sendiri. Misalnya kalau kita sedang

bercakap-cakap atau berpidato merasa berucap salah, maka segera memperbaikinya.

Komunikator yang baik adalah selalu memperhatikan umpanbalik dan segera

mengubahnya apabila komunikan memberi umpanbalik negatif.


3. Umpanbalik Langsung / Umpanbalik Seketika ( Immediate Feedback)
Dalam komunikasi antarpersonal, karena sifatnya tatapmuka tanggapan

komunikan dapat segera diketahui. Umpanbalik seperti ini bersifat langsung dan disebut

umpanbalik seketika. Komunikator perlu bersikap tanggap terhadap komunikan agar

komunikasi dapat dijaga keberhasilannya karena umpanbalik berlangsung pada saat

komunikator menyempaikan pesan.


4. Umpanbalik Tertunda ( Delayed Feedback )
Dalam komunikasi bermedia, komunikator mengetahui tanggapan komunikan

setelah komunikasi selesai. Adakalanya umpanbalik ini harus diciptakan mekanismenya.


5. Umpan balik Verbal
Dalam komunikasi kelompok kecil seperti seminar, ceramah, kuliah dll, umpanbalik

yang diperlukan oleh komunikator adalah bersifat verbal karena komunikasinya ditujukan

pada kognisi komunikan ( proses pengenalan dan penafsiran lingkungan seseorang).


6. Inferential Feedback
Umpanbalik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh

komunikator. Meskipun secara tidak langsung, akan tetapi cukup relevan dengan pesan

yang disampaikan.
7. Zero Feedback
Komunikasi yang disampaika oleh komunikator dan komunikan menyampaikan

umpanbalik yang tidak dipahami komunikator.


8. Positive Feedback
Artinya dengan adanya penerimaan pesan yang disampaikan dan respon yang

menyenangkan.
9. Negative Feedback
Artinya komunikasi yang disampaikan mendapat tantangan yang tidak menyenangkan

dari komunikasi.

F. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik

1. Jujur
Umpan balik yang tidak jujur ( seperti gambar pada kaca yang cekung dan cembung),

bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain. Misalnya keinginan memberi

nasihat, argumentasi, cari muka, menjilat begitu sebaliknya.


2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum

dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat

apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat

apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan

mendongkol
4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah

judgement bukan evaluasi.


5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan

gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang.


6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini

maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.


7. Umpan balik hendaklah memperhatikan kata , tidak ada patokan tentang waktu.

G. Hambatan hambatan dalam memberikan umpan balik

1. Hambatan dalam penyandian/simbol


Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai

arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama

atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi

dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik

sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi

dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. Hambatan dari penerima pesan, misalnya

kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan

yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.


2. Hambatan FisiK
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya cuaca dapat

mengganggu alat komunikasi.


3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti

mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;

perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogjakarta: Lkis

Yogjakarta.

Supratiknya, A. (2004). Komunikasi Antar Pribadi (Tinjaun Psikologis). Yogjakarta: Kanisius

Widyarini, Nilam. (2009). Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Widyarini, Nilam. (2009). Membangun Hubungan dengan Manusia. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.
TUGAS

PSIKOLOGI SOSIAL II

PEMBUKAAN DIRI( JOUHARI WINDOW) DAN PERANAN UMPAN BALIK DALAM


KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

TRI AYU FAUZIAH

14006112
BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
A. Hambatan hambatan dalam
memberikan umpan balik
1. Hambatan dalam B. Penganalan diri sendiri
penyandian/simbol
2. Hambatan FisiK Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia,
3. Semantis sebagai makhluk istimewa, terutama karena memiliki akal
4. Dan psikologis budi dan kehendak bebas

C. Pengenalan diri orang


lain

PEMBUKAAN DIRI (JOHARI WINDOW Merupakan cara kitauntuk


memperkenalkan diri orang lain
DAN PERANAN
D. Peranan pembukaan diri UMPAN BALIK
tanpa iabentuk
Bentuk harus memperkenalkan
umpan balik
DALAM
dalam layanan KOMUNIKASI
konseling ANTAR Umpan balik
D. Pengertain diri sendiri
1. Umpanbalik Eksternal
PROBADI )
Sebagian besar kegiatan .Umpan balik merupakan ( External Feedback )
komunikasi antar pribadi reaksi (tanggapan) yang 2. Umpanbalik Internal
selalu dimulai dengan kontak diberikan oleh penerima
disusul dengan interaksi, lalu pesan atau komunikan ( Internal Feedback)
kepada penyampai pesan 3. Umpan balik Verbal
komunikasi dan terakhir
4. Umpan balik hendaklah
transaksi pesan. Membuka atau komunikator/sumber.
diri adalah awal dari kontak Selain itu, umpan balik juga memperhatikan kata ,
antarpribadi dapat berupa reaksi yang tidak ada patokan tentang
timbul dari pesan kepada
komunikator waktu.

5.

Anda mungkin juga menyukai