Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Teknik Anecdotal Record Dalam Asesmen Teknik Nontes
Bimbingan dan Konseling“ ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Serta, kami juga berterima kasih Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd.
Selaku dosen mata kuliah Teori dan Teknik Konseling yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai teknik anecdotal record dalam asesmen
teknik nontes bimbingan dan konseling. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yangmembangun.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara masalah Catatan anekdot, tentu saja bukan lagi hal baru. Catatan
anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang
sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi
secara insidental). Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian
tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus,
yang ditulis dengan singkat dan menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual
(sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak
berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana
terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
1.3 Tujuan
1
14. Untuk mengetahui Format Penyusunan Catatan Anekdot
15. Untuk mengetahui Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot
16. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari teknik anecdotal record?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Macam-macam Catatan Anekdot
Berikut ini beberapa tujuan dari pembuatan catatan anekdot, yaitu sebagai berikut:
4
1. Memunculkan situasi belajar yang lebih tepat untuk memunculkan
kembali perilaku yang diharapkan dan mencegah munculnya kembali
perilaku yang kurang cepat
2. Memperkuat pemahaman guru terhadap seiap anak sebagai suatu pola atau
munculnya profil anak
5
3. Tulis kata singkat atau gambar yang mencerminkan perilaku bermakna
yang sedang terjadi
4. Setelah anak-anak pulang, salinlah dalam buku/catatan khusus anekdot,
cukup beberapa kalimat
6
No Nama/Tempat Peristiwa tafsiran Keterangan
1. ………. 1. Siswa hadir …… ……..
disekolah dalam
kondisi yang
tidak fit, wajah
murung, dan
sering menguak
7
2. Terjadi kesalah pahaman penyelesaian masalah dst…….
Rekomendasi:
1. Lakukan langkah mediasi dst………………………
2. ………………………………………………………
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kita sebagai observer menyiapkan format catatan
asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan proses pencatatan.
Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku khusus observasi
dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang diamati.
Secara spesifik, langkah-langkah yang diambil pada tahapan pelaksanaan ini
adalah:
Mencatat peristiwa pada kartu catatan anekdo (Tabel 2 diatas)
Meningput hasil catatan peristiw dalam tabel catatan anekdot seperti
Memindahkan catatan pribadi siswa dalam buku pribadi (map Pribadi).
Memindahkan dari Map pribadi kedalam agenda kerja guru BK (tabel 3
dibawah ini)
TABEL 3: TABEL AGENDA KERJA GURU BK
No Hari / Sasaran Topik Bidang Kegitan /
Tanggal Bimbingan Keterangan
1. Senin, KELAS DISIPLIN Pribadi Bimbingan
22:08:18 X kelompok
8
penafsirannya. Dengan demikian tiap item dari hasil penafsiran tersebut
dikumpul untuk ditarik kesimpulan akhir.
a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di
rencana kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu
dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau
melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru,
kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat,
dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan
kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
b. Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk
setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-
tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada
kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak
bersangkutan. Anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan
tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan
indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom tersebut
dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh ( v ) .Anak yang
menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam
RKH, diberi dengan tanda cek
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini Simulasi dan Aspek Perkembangan
Anak, Jakara: Kencana, 2016, h.341.
http://aielis360.blogspot.com/2016/05/makalah-catatan-anekdot.html?m=1,
diunduh pada 30 Oktober 2018
Ifat Fatimah Zahro, “Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini”, PGPAUD
STKIP Siliwangi, Vol.1, No.1, Oktober 2015.
11