Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK ANECDOTAL RECORD DALAM ASESMEN


TEKNIK NONTES
BIMBINGAN DAN KONSELING

TUGAS KELOMPOK III


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Teknik Nontes
yang diampu oleh Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd

Oleh :

Melinda Dewi Utami 18.1.01.01.0030


Fella Ayu Christya D 18.1.01.01.0034
Andre Krisma Yoga S 18.1.01.01.0024
Awang Priambodo 18.1.01.01.0046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Teknik Anecdotal Record Dalam Asesmen Teknik Nontes
Bimbingan dan Konseling“ ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Serta, kami juga berterima kasih Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd.
Selaku dosen mata kuliah Teori dan Teknik Konseling yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai teknik anecdotal record dalam asesmen
teknik nontes bimbingan dan konseling. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yangmembangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Kediri, 1 Desember 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Catatan Anekdot ......................... Error! Bookmark not defined.

2.2 Macam-macam Catatan Anekdot .................................................................. 4

2.3 Karakerisik Catatan Anekdot ........................................................................ 4

2.4 Tujuan Catatan Anekdot ............................................................................... 4

2.5 Manfaat Catatan Anekdot ............................................................................. 5

2.6 Format Penyusunan Catatan Anekdot ........................................................... 5

2.7 Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot .............................. 6

2.8 Keuntungan dan Kelemahan Catatan Anekdot ............................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

3.2 Saran ............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara masalah Catatan anekdot, tentu saja bukan lagi hal baru. Catatan
anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang
sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi
secara insidental). Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian
tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus,
yang ditulis dengan singkat dan menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual
(sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak
berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana
terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari anecdotal record?


2. Apa saja macam-macam dari anecdotal record?
3. Bagaimana karakteristik dari anecdotal record?
4. Apa tujuan dari anecdotal record?
5. Apa manfaat dari anecodotal record?
6. Bagaimana Format Penyusunan Catatan Anekdot?
7. Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot?
8. Apa kelemahan dan kelebihan dari teknik anecdotal record?

1.3 Tujuan

9. Untuk mengetahui pengertian dari anecdotal record


10. Untuk mengetahui saja macam-macam dari anecdotal record
11. Untuk mengetahui karakteristik dari anecdotal record
12. Untuk mengetahui tujuan dari anecdotal record
13. Untuk mengetahui manfaat dari anecodotal record

1
14. Untuk mengetahui Format Penyusunan Catatan Anekdot
15. Untuk mengetahui Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot
16. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari teknik anecdotal record?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian catatan anekdot (anecdotal record)

Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan


langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa
yang terjadi secara insidental).
Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian tertulis
mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus. Catatan
anekdot ditulis dengan singkat. Catatan anekdot menjelaskan sesuatu yang terjadi
secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar), dengan cara yang
obyektif (tidak berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan bagaimana,
kapan dan di mana terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan
anak. Misalnya guru sedang mengajar dikelas melihat peserta didik ada yang
menunjukkan perilaku tertentu seperti yang kurang memperhatikan pelajaran,
sering tidur dikelas, sering membuat kegaduhan, dan lain sebagainya. Atau
kejadian diluar kelas misalnya dikantin sekolah guru melihat peserta didik yang
makan tidak sesuai dengan tata karma yang ada dalam aturan agama, maka
seketika guru mencatat mengenai perilaku peserta didik. Tujuan pembuatan
catatan tersebut adalah untuk pembinaan peserta didik lebih lanjut.
Hal-hal pokok yang dicatatdalam catatan meliputi nama anak yang dicatat
perkembangannya, kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak dan
perilaku, termasuk juga ucapan yang disampaikan anak selama kegiatan. Catatan
anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau dibicarakan anak
secara akurat (tapat), objektif (apa adanya, tanpa memberikan label pada anak,
seperti cengeng, malas, nakal), spesifik (khusus/tertentu), sederhana (tidak
bertele-tele) dan catatan guru terkait dengan indikator yang muncul dari perilaku
anak.

3
2.2 Macam-macam Catatan Anekdot

Berikut ini beberapa macam-macam bentuk catatan anekdot, yaitu sebagai


berikut:
1. Bentuk evaluatif, menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi berupa
penilaian oleh guru berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, layak-
tidak layak, dan dapat diterima-tidak dapat diterima. Contohnya: pada hari
kelima Dzakiy memperlihatkan sikap yang lebih baik terhadap temannya,
ia mulai memberikan pertolongan kepada teman-temannya.
2. Bentuk deskripsi umum, catatan dan pernyataan umum tentang perilaku
anak didik dalam situasi tertentu.
3. Bentuk deskripsi khusus, catatan dan pernyataan khusus tentang perilaku
anak didik dalam situasi khusus. Contohnya: Pada saat istirahat cuaca
diluar sedang hujan, anak-anak yang biasanya bermain diluar kelas karena
cuaca hujan mereka bermain didalam kelas.
4. Bentuk interpretatif, penafsiran terhadap perilaku yang telah diamati oleh
guru yang didukung oleh faktor yang diamati. Contohnya:
5. Pada hari Jum’at Bintang tampak diam, giginya sakit. Sakit giginya itulah
yang membuatnya lebih diam.

2.3 Karakerisik Catatan Anekdot

Karakeristik dari catatan anekdot, adalah sebagai berikut:


1. Catatan simple, hanya mencatat apa yang diucapkan anak, sikap yang
diekspresikan anak baik melalui kata maupun bahasa tubuh, dan perilaku
yang ditampilkan anak.
2. Mencatat perilaku yang tidak biasa baik positif maupun negatif
(misalnya dani yang biasanya tenang, namun hari ini menangis terus).
3. Akurat (tepat), objektif (apa adanya), dan spesifik (khusus atau tetentu).

2.4 Tujuan Catatan Anekdot

Berikut ini beberapa tujuan dari pembuatan catatan anekdot, yaitu sebagai berikut:

4
1. Memunculkan situasi belajar yang lebih tepat untuk memunculkan
kembali perilaku yang diharapkan dan mencegah munculnya kembali
perilaku yang kurang cepat
2. Memperkuat pemahaman guru terhadap seiap anak sebagai suatu pola atau
munculnya profil anak

2.5 Manfaat Catatan Anekdot

Berbagai manfaat catatan anekdot adalah:


(a) dapat memperoleh diskripsi perilaku individu yang lebih tepat,
(b) dapat memperoleh gambaran sebab-akibat perilaku khusus individu, dan
(c) dapat mengembangkan cara-cara penyesuaian diri dengan masalah-masalah
dan kebutuhan individu secara mendalam. Di samping, kegunaan catatan anekdot
bagi pemahaman diri individu, maka catatan anekdot ini pun berguna bagi:
(i) guru BK baru dalam rangka penyesuaian diri dengan siswa,
(ii) guru BK yang berminat untuk memahami problema-problema siswa,
(iii) bagi konselor untuk memberikan layanan konseling bahkan untuk
mengadakan pertemuan kasus (konferensi kasus).

2.6 Format Penyusunan Catatan Anekdot

Berikut beberapa petunjuk saat membuat catatan anekdot, yaitu:


1. Terdiri atas kata-kata yang menggambarkan peristiwa/situasi yang
sebenarnya
2. Mencatat peristiwa yang bersifat incidental/tiba-tiba
3. Apa yang dicatat bukan berbentuk interpretasi
4. Pencatatan bersifat runtut, peristiwa demi peristiwa disebutkan secara
runtut
5. Pencatatan sebaiknya segera dilakukan setelah peristiwa terjadi
Tips sederhana menulis catatan anekdot:
1. Bawa kertas kecil dan alat tulis dalam saku
2. Sewaktu-waktu diperlukan , keluarkanlah dari saku

5
3. Tulis kata singkat atau gambar yang mencerminkan perilaku bermakna
yang sedang terjadi
4. Setelah anak-anak pulang, salinlah dalam buku/catatan khusus anekdot,
cukup beberapa kalimat

2.7 Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot

Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan dengan menggunakan


metode ini terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan, tahapan analisis,
pencatatan hasil dan penggunaan symbol-simbol, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Tahap persiapan mencakup langkah-langkah yang sesuai dengan pengalaman
saya adalah sebagai berikut:

(1) Menentukan aspek perilaku observi yang akan dicatat.


Semua perilaku anak tanpa terkecuali perlu diamati secara sistematis,
sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan tetapi dalam praktiknya, besar
kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang mengalami masalah dan
menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek perilaku tersebut, misalnya:
kerjasama, ketelitian, perkelahian, membolos, membuat gaduh, menyontek, dan
sebagainya. Dengan demikian, format yang disiapkan untuk mencatat kejadian-
kejadian tersebut lebih bersifat umum.
Pada Kesempatan ini, disini saya akan mencoba share pengalaman
mengenai “Prosedur penggunaan catatan anekdot dalam BK”. Sebelum saya
jelaskan masalah ini lebih detil, perlu kita samakan persepsi terlebih dahulu
bahwa catatan anekdot, sering saya gunakan untuk mencatat menilai karakteristik
siswa yang menunjukan adanya prilaku khusus. Selain itu, saya juga biasanya
menjadikan catatan anekdot ini sebagai bank data secara umum.
Adapun tabel yang umum digunakan untuk mencatat aspek-aspek prilaku individu
adalah:

Tabel 1: Format tabel catatan anekdot

6
No Nama/Tempat Peristiwa tafsiran Keterangan
1. ………. 1. Siswa hadir …… ……..
disekolah dalam
kondisi yang
tidak fit, wajah
murung, dan
sering menguak

(2) Menentukan bentuk catatan anekdot


Menetapkan bentuk catatan anekdot. Berbagai bentuk catatan anekdot
seperti: kartu kecil yang berukuran setengah halaman jenis kertas folio berisi satu
peristiwa dan lazim di sebut kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan bahan
konfidensial, sehingga dipertanggung jawabkan kerahasiaannya. Sedangkan kartu
yang berukuran satu halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa siswa
yang sama, dan bentuk catatan anekdot berkala.
Contoh bentuk catatan anekdot yang dibuat dikertas folio untuk mencatat
beberapa peristiwa siswa yang sama:
Tabel 2: contoh Kartu Catatan Anekdot
Identitas:
Nama:…………….
Kelas:…………….
Alamat…………....
Situasi:……………
Tempat:………….
Deskripsi
Pada hari…. Tanggal…. Tahun 2018 disampaikan oleh guru mata piket
dan guru mata pelajaran bahwa siswa atas nama….. tidak mengikuti apel
pagi serta pelajaran pada jam pertama dst………..
Interpretasi:
1. Kejadian berulng

7
2. Terjadi kesalah pahaman penyelesaian masalah dst…….
Rekomendasi:
1. Lakukan langkah mediasi dst………………………
2. ………………………………………………………

b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kita sebagai observer menyiapkan format catatan
asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan proses pencatatan.
Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku khusus observasi
dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang diamati.
Secara spesifik, langkah-langkah yang diambil pada tahapan pelaksanaan ini
adalah:
 Mencatat peristiwa pada kartu catatan anekdo (Tabel 2 diatas)
 Meningput hasil catatan peristiw dalam tabel catatan anekdot seperti
 Memindahkan catatan pribadi siswa dalam buku pribadi (map Pribadi).
 Memindahkan dari Map pribadi kedalam agenda kerja guru BK (tabel 3
dibawah ini)
TABEL 3: TABEL AGENDA KERJA GURU BK
No Hari / Sasaran Topik Bidang Kegitan /
Tanggal Bimbingan Keterangan
1. Senin, KELAS DISIPLIN Pribadi Bimbingan
22:08:18 X kelompok

c. Tahap Analisis Hasil


Tahap analisis hasil berupa pemberian komentar/interpretasi observer
terhadap perilaku observi pada suatu kejadian berdasarkan hasil pencatatan. Ada
beberapa langkah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat
interpretasi, antara lain:
1. Menghubungan tiap-taip peristiwa dari catatan-catatan yang ada
2. Mengumpulkan catatan-catatan penafsiran pada untuk ditarik kesimpulan
pokok dari suatu kejadian. Karena pada tiap peristiwa tersebut ada hasil

8
penafsirannya. Dengan demikian tiap item dari hasil penafsiran tersebut
dikumpul untuk ditarik kesimpulan akhir.
a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di
rencana kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu
dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau
melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru,
kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu
melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat,
dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan
kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
b. Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk
setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-
tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada
kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak
bersangkutan. Anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan
tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan
indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom tersebut
dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh ( v ) .Anak yang
menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam
RKH, diberi dengan tanda cek

2.8 Keuntungan dan Kelemahan Catatan Anekdot

Keuntungan dari catatan anekdot yaitu pengamat dapat melihat dan


mencatat tingkah laku pada diri anak. Dapat dipakai untuk memahami siswa
dengan lebih tepat. Sedangkan kelemahan dari catatan anekdot ini menuntut
banyak waktu dan kesabaran dalam menanti munculnya suatu peristiwa, yang
apabila muncul harus dicatat seketika

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Catatan anekdot merupakan jurnal harian yang mencatat tindakan anak


didik selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan ini berupa uraian fakta,
menceritakan situasi yang terjadi, tingkah laku dan ucapan anak. Catatan ini
ditulis secara objektif, tanpa penafsiran subjektif dari pendidik, misalnya cengeng,
malas, dan lain sebagainya. Karena catatan berjalan mengamati banyak perilaku
perkembangan yang penting dari seorang anak, maka catatn berjalan dipilih
sebagai metode yang digunakan bersama dengan perkembangan untuk
mengevaluasi perkembagan kemampuan anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alfi Farhatil Azizah, “Pembinaan Akhlak Berbasis Evaluasi Anecdotal Record Di


Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Gandu Berbah Sleman
Yogyakarta” , Skripsi, Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Ardhani Dwi Kinasih, dkk, “Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran


PAUD (Studi Kasus D PAUD Seruni 05 Kota Malang)”, Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Malang:
Universitas Brawijaya, Vol.2, No.3, Maret 2018, h.1028.

Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini Simulasi dan Aspek Perkembangan
Anak, Jakara: Kencana, 2016, h.341.

Enah Suminah, “Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia


Dini”, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015.

http://aielis360.blogspot.com/2016/05/makalah-catatan-anekdot.html?m=1,
diunduh pada 30 Oktober 2018

Ifat Fatimah Zahro, “Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini”, PGPAUD
STKIP Siliwangi, Vol.1, No.1, Oktober 2015.

Mulyasa, Manajemen PAUD, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014.


Soemiarti Padmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 2003.

11

Anda mungkin juga menyukai