PEMBAHASAN
Carter V. Good
Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya yg bernilai di dalam
masyarakat dimana ia hidup.
John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.
1
Jean Jaques Rousseau
Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak
tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.
J. Gielen and S. Strasser
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-
anak untuk memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah
kedewasaan.
John S. Brubacher
Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan kapasitas yang
mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan
yang baik dengan alat disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk
menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
GT. Page, JB. Thomas, & AR. Marshall
Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia
secara keseluruhan.
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa
anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar
dapat mencapai kesempurnaan hidup.
Driyarkara
Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.
Paulo Freire
Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.
Redja Mudyahardjo
2
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yg diperlukan bagi dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
3
persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat.
Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel.
Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus-menerus.
Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia mampu meningkatkan
kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan
budaya untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu
mengubah tantangan menjadi peluang.
1. Tinjauan Ideologis
4
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan
pengetahuan
2. Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran antara kebodohan
3. Tinjauan Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan
pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari
pentingnya pendidikan, putus sekolah. bahkan tidak sekolah sama sekali.
Hal itu dapat mengakibatkan tambahnya jumlah buta huruf, terutama
orang tua yang lahir pada zaman yang belum berkembang pesat seperti
sekarang ini.
4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib
menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi
pemerintah. Agar politik dan demokrasi pada suatu negara dapat
berkembang dengan baik dan tidak ketinggalan oleh zaman.
5. Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, para pemimpin, teknisi,
guru, dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan
perkembangan ilmu dan teknologi untuk menambah cakrawala pngetahuan
di samping keterampilan.
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik
penyampaiannya. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi semakin
luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan
kepada anak di sekolah. Maka dewasa ini, tugas pendidikan formal yang
utama adalah bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan motivasi
yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya, memberi
keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada
lingkungan masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah.
5
7. Memiliki sifat ikhlas dan kesabaran dalam mencari ilmu pengetahuan
sebanyak-banyaknya.
8. .Memiliki sifat konsistensi yang tinggi dan tidak putus asa untuk terus
belajar. Memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidupnya.
9. Tuntutan pekerjaan.
1. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang
menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa,
tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap
pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun
pola-pola pendidikan non-formal.
5. Pendidikan sepanjang hayat mampu menghilangkan tembok pemisah
antara sekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah.
6. Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan kegiatan belajar
sebagai bagian dari proses hidup yang berkesinambungan.
7. Pendidikan sepanjang hayat lebih mengutamakan pembekalan sikap dan
metode dari pada isi pendidikan.
8. Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan peserta didik sebagai
individu yang menjadi pelaku utama dalam proses pendidikan
9. Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu
pendidikan umum dan pendidikan professional. Komponen tersebut
tidaklah berpisah sama sekali antara yang satu dengan yang lainnya.
Tetapi, saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif.
10. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup
6
3. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk
masyarakat belajar (Learning society)
4. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri
dengan perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalam
sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri guna
mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
5. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu,
organisasi, tempat kerja, dan negara.
6. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang
dimilikinya.
2.8 Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan
distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan,
dan esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-
alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas
hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal
sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-
anak sampai dewasa.
Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam kehidupan
ini, dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya. Pengaruh
pendidikan sepanjang hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan tetapi di segala
bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang hayat sangat penting dan akan
terbawa selama perjalanan kehidupan.
Peranan pendidikan sepanjang hayat :
1. Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan
seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan
hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia
mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan
peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). Dengan potensi,
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian
dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut
dapat mendorong manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani hidup,
dengan pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah,
dengan ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan
berguna.
2. Melalui pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk
keluar dari suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan
sepanjang hayat memungkinkan seseorang untuk :
3. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki.
4. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya
untuk pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada
disekitarnya.
7
5. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan
menyenangkan karena pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa
muda.
6. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat,
sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
7. Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih
banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya
pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak
mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau
tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat
merupakan solusi dari masalah orang tua karena mengubah pandangan
mereka yang semula bersikap acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi
berpikiran positif yaitu dengan pendidikan mampu mengubah sikap, lebih
terampil dan lebih berguna bagi keluarga.
8. Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh
eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk
yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana,
pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka dari itu
pendidikan sepanjang hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki
maupun yang belum diketahui.
9. Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar
terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu,
perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang
menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya
kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah
yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar,
menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus
sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar
dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara
cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang
merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.
2.9 Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-
sumber informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat
adalah lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu meliputi :
1. Pendidikan Persekolahan
2. Pendidikan Luar Sekolah
3. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik
cetak atau elektronik ataupun sajian dalam internet.
Berikut contoh penerapannya
Contoh 1
8
Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk
bersekolah lagi agar setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua
atau yang lazim disebut S2. Gelar S2 yang akan diambilnya adalah Magister
Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa temannya telah terlebih
dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang menyandang
gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar
Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri
agar secara formal, resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia
meneruskan belajar tentu saja di suatu perguruan tinggi, dengan demikian untuk
kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini ia meneruskan belajar di
perguruan tinggi.
Contoh 2
Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru
yang belum lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi
dapat bekerja di pabrik itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat
baru yang lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam
waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas
adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU
No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar
9
3. Menerima dan Mengingat Setelah memperhatikan pelajaran, seorang
peserta didik akan mengerti dan menerima serta menyimpan dalam
pikirannya. Tahap menerima dan mengingat ini harus terjadi pada diri
orang yang sedang belajar. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi penerimaan dan pengingatan ini, seperti struktur, makna,
pengulangan pelajaran, dan interverensi.
4. Reproduksi Dalam proses belajar, seseorang tidak hanya harus menerima
dan mengingat informasi baru saja, tetapi ia juga harus dapat menemukan
10