Anda di halaman 1dari 3

1.

Setiap individu berada dalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah, dan individu
sendiri menjadi sentralnya.
2. Organisme merespon lapangan/medannya sesuai dengan pengalamannya dan pemahamannya
tentang lapangan tersebut.
3. Organisme mereaksi lapangan fenomenal sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.
4. Organisme mempunyai kecenderungan dan dorongan dasar untuk merealisasi, memelihara dan
mempertahankan pengalaman dirinya.
5. Perilaku pada dasarnya merupakan usaha yang tertuju pada tujuan untuk memenuhi kebutuhan
yang dirasakannya.
6. Suatu emosi menyertai dan memudahkan perilaku yang tertuju pada tujuan.
7. Pangkal berpijak yang terbaik dan paling menguntungkan untuk memahami perilaku
adalah frame of reference dalam diri individu sendiri.
8. Suatu bagian dari keseluruhan lapangan pengamatan, secara berasngsur-angsur berdiferensasi
menjadi self.
9. Sebagai hasil interaksi dengan lingkungan terutama interaksi evaluasional dengan yang lalu,
struktur self terbentuk, terorganisir, fleksibel, tetapi konsisten.
10. Nilai-nilai yang bersatu dengan pengalaman dan nilai-nilai yang merupakan bagian dari struktur
self dalam beberapa hal, merupakan nilai-nilai yang dialami oleh organisme/individu, dan dalam
beberapa hal merupakan nilai yang diintroyeksikan daro orang lain atau ditolak.
11. Individu dalam merespon pengalaman yang terjadi dengan dirinya, dilakukan dengan cara-cara:

 menerima, menyusun dan menyimbolisasikannya dengan dirinya


 tidak memperdulikannya
 menolak simbiolisasi atau mengubahnya sesuai dengan struktur yang terbentuk.

12. Kebanyakan cara bertingkah laku yang diterima oleh individu adalah yang konsisten dengan
pengertian self.
13. Perilaku individu juga didasarkan p[ada pengalaman dan kebutuhan yang tidak
disimbiolisasikan.
14. Bila individu menolak untuk menyadari pengalaman-pengalaman yang berarti yang akhirnya
tidak disimbioliskan dan diorganisnir ke dalam keseluruhan struktur self, akan mengakibatkan
maladjustment psikologis.
15. Apakah dalam konsep tentang self, pengalaman tentang sensori dan viseral dari individu
disimbiolisasikan dan disatukan dalam hubungn yang konsisten dengan self, maka penyesuaian
psikologis akan terjadi.
16. Pengalaman-pengalaman yang tidak konsisten dengan organisasi atau struktur self diterima
sebagai ancaman. Semakin kuat penghayatan, semakin kaku organisasi struktur self dalam
mempertahankan dirinmya.
17. Pengalaman yang tidak konsisten itu mungkin muncul kembali, struktur self diperbaiki untuk
menerima pengalaman, bila dalam keadaan dimana self tidak terancam.
18. Bilamana individu menerima dan memahami orang lain kedalam dirinya s ebagaimana ia
memahami organisasinya, maka ia akan lebih dapat menyesuaikan dirinya d engan orang lain.
19. Karena individu telah memahami dan menerima lebih banyak dari pengalaman organismenya ke
dalam struktur selfnya, maka ia akan menjumpai bahwa ia sedang berada dalam proses
mengganti sisten nilai-nilai dengan suatu proses penilaian yang terus menerus.
Gagasan yang saya dapatkan adalah bahwa semua yang menjadi masalah pada individu menjadi
tanggung jawab dari organisme sendiri tersebut. Carl R. Rogers mengembangkan
pendekatan client centered sebagai reaksi terhadap apa yang disebutkannya keterbatasan-
keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client centered adalah
cabang khusus dari terapi humanistik yang menggaris bawahi tindakan mengalami klien
berikutnya dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis berfungsi terutarna sebagai penunjang
pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan
kesanggupan kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah. Pendekatan client
centered manaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi
dan menemukan arahnya sendiri. Hubungan terapeutik antara terapis dan klien merupakan
katalisator bagi perubahan, klien menggunakan hubungan yang unik sebagai alat unuk
meningkatkan kesadaran dan untuk menernukan sumber-sumber terpendam yang bisa digunakan
secara konstruktif dalam pengubahan hidupnya.

Pendekatan client centered sering pula dikenal sebagai teori nondirektif dimana tokoh utamanya
adalah Carl Rogers. Carl Ransom Rogers lahir di Oak Park, Illinois, daerah pinggiran kota
Chicago pada 8 Januari 1902, merupakan anak keempat dari enam bersaudara yang lahir dari
pasangan Walter dan Julia Cushing Rogers. Dia merupakan anak yang cukup cerdas dan bisa
membaca dengan baik sebelum masuk taman kanak-kanak.
Carl Ransom Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis
yang berpusat pada klien (client centered). Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun
pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers mendasarkan diri pada
pandangannya tentang sifat dan hakikat manusia. Pandangannya terutama menuju pada
penghargaan martabat manusia. Hakikat manusia menurut Rogers (Sayekti Pujosuwarno: 1993)
adalah :

1. Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh dengan kepositifan.


2. Manusia mempunyai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan mengontrol dirinya
sendiri.
3. Setiap individu pada dirinya terkandung motor penggerak yang ciri-cirinya :
4. Terbuka terhadap pengalaman sendiri.
5. Hidup dengan menempuh jalan dan dalam alam berdasarkan kenyataan.
6. Percaya pada diri sendiri, walaupun individu sedang bermasalah mengalami gangguan
psikis tertentu, dia tetap memiliki daya penggerak alamiah yang terus-menerus mendorong
hidupnya yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri (self actualization).
7. Setiap individu mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri, serta
mempunyai dorongan yang kuat ke arah kedewasaan dan kemerdekaan. Kemampuan itu
akan terwujud bila konselor dapat menciptakan suasana psikologis yang mempunyai sifat-
sifat :
8. Menerima (acceptance) terhadap klien sebagai pribadi yang berharga.
9. Konselor secara terus-menerus berusaha untuk mengerti perasaan-perasaan klien dan
menerimanya seperti yang dirasakan klien tanpa ada usaha untuk mendiagnosis atau
mengubah perasaan tersebut.
10. Usaha terus-menerus untuk menunjukkan empati, artinya konselor bisa mengerti,
menghayati dan merasakan sebagian yang dialami klien.

Anda mungkin juga menyukai