Anda di halaman 1dari 6

RESUME 3

Dinamika kelompok
BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

Dosen Pembina :
Rahmi Dwi Febriani S.Pd, M.Pd, Kons

Oleh :
Farah Audi Fahmi
18006258

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
Pengertian dinamika kelompok Pembentukan dinamika kelompok

Menurut Zaltman, dinamika kelompok adalah Tahap pembentukan merupakan tahap


kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam
pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
kelompok , kekuatan tersebut bertujuan memberikan
arah kelompok. memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu
kelompok. Adapun yang dilakukan oleh
anggota kelompok pada tahap ini yaitu:

1. Memperkenalkan diri
2. Mengungkapkan tujuan atau
harapan-harapan yang ingin dicapai

DINAMIIKA
KELOMPOK

Usaha untuk menggerakan dinamika


kelompok

Usaha yang bisa dalam menggerakkan


dinamika kelompok dari pemimpin yaitu
memperhatikan, mempersiapkan,
sanggup merangsang kegiatan ,

Peranan dinamika kelompok

Sedangkan usaha yang bisa dilakukan


Pengembangan sikapMelalui dinamika kelompok setiap anggota dalam kelompok yaitu : membantu,
anggota hendaknya bisa mewujudkan pribadi secara
berusaha, mencurahkan , mampu
penuh dan mengingat tidak mementingkan kepentingan berkomunikasi dengan satu sama lain
sendiri tetapi kepentingan orang lain juga. Kemudian,
layanan konseling kelompok digunakan sebagai tempat
pengembangan sikap, sosial dan bertenggang rasa.

2
DINAMIKA KELOMPOK

A. Pengertian dinamika Kelompok

Dalam mempelajari kelompok maka tidak akan lepas dari dinamika kelompok. Kata
dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna Kekuatan (Force).
Menurut slamet santoso (2004 : 5) dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara
langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Dinamika berarti adanya
interaksi dan interdepensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok
secara keseluruhan. Karenanya, dapat disimpulkan bahwa dinamika ialah keteraturan
yang jelas dalam hubungan secara psikologis.

Sedangkan menurut para ahli, definisi kelompok adalah :

1. Webster (1989 : 425) mengatakan bahwa dinamika kelompok adalah sejumlah


orang atau benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai
kesatuan.

2. Menurut Zaltman (1972 : 75) Bahwa dinamika kelompok adalah kekuatan-


kekuatan yang berlangsung dalam kelompok , kekuatan tersebut bertujuan
memberikan arah kelompok.

3. Sheriff (1962) berpendapat kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari
sejumlah individu yang mempunyai hubungan saling ketergantungan satu
sama lain sesuai dengan status dan perannya secara tertulis atau tidak mereka
telah mengadakan norma yang mengatur tingkah laku angota kelompoknya.

Factor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kelompok sebagaimana


digambarkan diatas adalah:
1. Tujuan dan kegiatan kelompok
2. Jumlah anggota
3. Kualitas pribadi masing-masing anggota kelompok
4. Kedudukan kelompok
5. Kemampuan kelompok dalam memenuhi kebutuhan anggota untuk saling berhubungan
sebagai kawan, kebutuhan untuk diterima, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan
bantuan moral, dan sebagainya.
B. Peranan Dinamika Kelompok
Melalui dinamika kelompok setiap anggota kelompok diharapkan mampu tegak
sebagai perorangan yang sedang mengembangkan kediriannya dalam hubungannya dengan

3
orang lain. Pengembangan pribadi kedirian dan kepentingan orang lain atau kelompok harus
dapat saling menghidupi. Masing-masing perorangan hendaklah mampu mewujudkan
kediriannya secara penuh dengan selalu mengingat kepentingan orang lain. Dalam hal ini,
layanan kelompok dalam bimbingan dan konseling seharusnya menjadi tempat
pengembangan sikap, keterampilan dan keberanian social yang bertenggang rasa.
Secara khusus, dinamika kelompok dapat dimanfaatkan untuk pemecahan masalah
pribadi para anggota kelompok, yaitu apabila interaksi dalam kelompok itu difokuskan pada
pemecahan masalah pribadi yang dimaksudkan. Dalam suasana seperti itu, melalui dinamika
kelompok yang berkembang, masing-masing anggota kelompok akan menyumbang baik
langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah pribadi tersebut.
C. Usaha Menggerakkan Dinamika Kelompok
Usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin kelompok untuk menghidupkan
dinamika kelompok, yaitu:
1. Mempersiapkan anggota kelompok untuk peranan yang harus dimainkannya.
2. Memperhatikan anggota-anggota kelompok dalam menjalani kegiatan kelompok
3. Memperhatikan setiap tingkah laku (baik ucapan, tindakan, maupun isyarat) yang
ditampilkan oleh setiap anggota kelompok.
4. Memperhatikan keikutsertaan anggota-anggota kelompok dalam memecahkan masalah-
masalah yang timbul.
5. Sanggup merangsang diawalinya kegiatan-kegiatan kelompok
Usaha yang dapat dilakukan oleh anggota kelompok untuk hal ini yaitu:
1. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok.
2. Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
3. Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.
4. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
5. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
6. Mampu berkomunikasi secara terbuka.
7. Berusaha membantu anggota lain.
8. Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.
9. Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

4
D. Pembentukan Anggota Kelompok

Kelompok dalam perkembangan kegiatannya memiliki empat tahapan yaitu tahapan


pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan kegiatan dan tahap pengakhiran. Tahap-
tahap ini merupakan suatu kesatuan dalam seluruh kegiatan kelompok. Sebelum
dimulaianya tahap pembentukan, terlebih dahulu ada tahap awal dalam tahap awal ini akan
berlangsung berkumpulnya calon anggota kelompok dan dimulainya tahap pembentukan.
(Prayitno,1995:40)
Tahap pembentukan merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Adapun yang dilakukan oleh
anggota kelompok pada tahap ini yaitu:

1. Memperkenalkan diri
2. Mengungkapkan tujuan atau harapan-harapan yang ingin dicapai oleh
masing-masing anggota kelompok
E. Membuat Permainan
Permainan yang dapat kita lakukan dalam proses dinamika kelompok ini adalah
permainan rangkai nama. Disini setiap anggota kelompok secara bergiliran atau bergantian
menyebutkan nama dari setiap anggota yang ada dalam kelompok tersebut yang dimulai dari
namanya sendiri. Misalnya dalam satu kelompok tersebut terdapat sepuluh orang dan satu
orang pemimpin kelompok. Permainan ini bisa dimulai dari pemimpin kelompok tersebut.
Setelah pemimpin kelompok menyebutkan namanya, lalu langsung berpindah ke anggota
disebelah pemimpin tersebut. Saat anggota tersebut akan memulai permainan rangkai nama,
maka ia harus menyebutkan nama pemimpin kelompok tadi, misalkan nama pemimpin
kelompok tersebut Nadyya. Maka ia harus menyebutkan nama Ratih terlebih dahulu dan
kemudian baru namanya. Sebagai contohnya, Ratih Lalu dilanjutkan dengan anggota
selanjutnya. Ari, Rizki, Suci dan begitu seterusnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Romlah, tatik. 1989. Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok. Jakarta: Depdikbud.

Huraerah, Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung: RafikaAditama.

Anda mungkin juga menyukai