Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK SMP, BIDANG BIMBINGAN, JENIS

LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG, PELAKSANAAN


PELAYANAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
LAYANAN BK DI SMP.
( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : ADINDA TRIANA

NIM :1183111105

KELAS : E SMT 1

M.KULIAH :BIMBINGAN DAN KONSELING

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling dengan tepat
waktu. Melalui tugas ini saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Armita Sari,S.Pd.,M.Pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan pengarahan, motivasi, serta ilmunya yang sangat berarti untuk saya.
            Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata-kata yang kurang berkenan, kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan
selesainya tugas rutin ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

                                                                                               
            Medan, 5 November 2018

                                                                                                                       
Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................4
II. BAB II PEMBAHASAN
2.1 KARAKTERISTIK SMP..............................................................................6
2.2 BIDANG BIMBINGAN DI SMP.................................................................8
2.3 JENIS LAYANAN BIMBINGAN PELAYANAN BK.................................10
2.4 KEGIATAN PENDUKUNG PELAYANAN BK..............................................11
III. BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................12
3.2 SARAN..............................................................................................................12
IV. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Undang undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan 
bahwa Pendidikan  Nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan  dan  membentuk
watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam rangka  mencerdaskan  kehidupan 
bangsa, bertujuan  untuk  berkembangnya  potensi  peserta  didik  agar menjadi  manusia
yang  beriman  dan bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa, berakhlak  mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta 
bertanggung  jawab.
 Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar
yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia. Dengan
bimbingan konseling yang merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Yaitu proses pendidikan adalah proses interaksi antara
masukan alat dan masukan mentah. Masukan mentah adalah peserta didik, sedangkankan
masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan
media pendidikan, system administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga
pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling.
 Dalam Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang Bimbingan Konseling
tersirat bahwa suatu sistem layanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi tidak
mungkin akan tercipta dan tercapai dengan baik apabila tidak memiliki sistem pengelolaan
yang bermutu. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Untuk itu
diperlukan guru pembimbing yang profesional dalam mengelola kegiatan bimbingan dan
konseling berbasis kompetensi di sekolah menengah pertama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa-apa saja karakteristik SMP?
2. Apa bidang bimbingan dalam pelayanan BK di SMP?
3. Apa-apa saja jenis layanan dan kegiatan pendukung pelayanan BK di SMP?
4. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pengelolaan layanan BK di SMP?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik siswa SMP
2. Mengetahui apa bidang bimbingan dalam pelayanan BK di SMP
3. Mengetahui apa-apa saja jenis layanan dan kegiatan pendukung pelayanan BK di SMP
4. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan layanan BK di SMP

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK SMP


Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia
Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun).
Menurut Desmita (2010: 36) ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah
Pertama (SMP) antara lain:
1. Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,
2. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
3. Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan
bergaul, serta keinginan utuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan
bantuan dari orang tua.
4. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
5. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan
keadilan Tuhan.
6. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
7. Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang
sesuai dengan dunia sosial.
8. Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.

Menurut Syamsu Yusuf (2004: 26–27) masa usia Sekolah Mengah


bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik
perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang menentukan dalam kehidupan
individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa
masa, yaitu sebagai berikut:
1. Masa praremaja (remaja awal)
Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini
ditandai oleh sidat-sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa
negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik, dan
sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut dapat diringkas, yaitu (a) negatif
dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap

5
sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat (negatif pasif) maupun dalam
bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif).
2. Masa Remaja (Remaja Madya)
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan
adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan
suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang
bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu
puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai gejala remaja.
Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat
dipandanga sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan
tersebut adalah pertama,karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang
dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk
tertentu, bahkan seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi
tidak mengetahui apa yang diinginkannya. Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih
jelas, yaitu pribadi-pribadi yangdipandang mendukung nilai-nilai tertentu 9 jadi personifikasi
nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempua
kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
3. Masa remaja akhir
Setelah dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa
remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu
menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa.
Siswa sekolah menengah pertama memiliki usia yang merupakan masa peralihan dari usia
anak–anak ke usia yang remaja. Perilaku yang disebabkan oleh masa peralihan ini
menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam pengendalian emosi.
Keingintahuan pada hal–hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya mengakibatkan
muncul perilaku–perilaku yang mulai memunculkan karakter diri.

6
2.2 BIDANG BIMBINGAN PELAYANAN BK DI SMP

Pelayanan Bimbingan dan Konseling mencakup bidang bimbingan pribadi, bimbingan


sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier.

1.      Bidang Bimbingan Pribadi.

Pelayanan bimbingan pribadi bertujuan membantu peserta didik mengenal,


menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Yang Maha
Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

2.      Bidang Bimbingan Sosial,

Pelayanan bimbingan sosial bertujuan membantu peserta didik memahami diri dalam
kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan
tanggung jawab sosial.

3.      Bidang Bimbingan Belajar.

Pelayanan bimbingan belajar bertujuan membantu peserta didik mengenal,


menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk
mengusai pengetahuan dan ketrampilan, sesuai dengan program belajar di SMP dalam rangka
menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan/atau berperan serta
dalam kehidupan masyarakat.

4.      Bidang Bimbingan Karier.

Pelayanan bimbingan karier ditujukan membantu peserta didik mengenal dan


mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilan, memahami
lingkungan pendidikan dan sektor pekerjaan sebagai lingkungan yang efektif ; serta
mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang positif untuk mempersiapkan diri berperan serta
dalam kehidupan masyarakat.

2.3 JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG.

Berdasarkan fungsi dan prinsip bimbingan, maka kerangka kerja layanan bimbingan
dan konseling dalam suatu program bimbingan dan konseling yang dijabarkan dalam tiga
kegiatan utama, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsif, dan layanan perencanaan
individual.

1.      Layanan Dasar Bimbingan

Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu


seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan keterampilan –
keterampilan hidupnya. Layanan dasar bimbingan ini disajikan secara sistematis bagi seluruh
siswa, yang isinya sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling yang telah dikemukakan di
atas.

7
Layanan dasar bimbingan ini juga berisi layanan bimbingan belajar, bimbingan sosial,
bimbingan pribadi dan bimbingan karir, layanan ini untuk seluruh peserta didik, disajikan
atau di luncurkan dengan menggunakan Strategi klasikal dan dinamika kelompok.

2.      Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi


kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih bersifat
preventif, atau mungkin kuratif. Isi layanan Responsif adalah sebagai berikut :

a.       Bidang pendidikan, topik-topiknya adalah pemilihan program studi di sekolah


menengah yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuann; dan pemilihan program studi
lanjutan di perguruan tinggi.

b.      Bidang belajar, yaitu cara belajar efektif dan cara mengatasi kesulitan belajar.

c.       Bidang sosial, yaitu cara memilih teman yang baik, cara memelihara persahabatan yang
baik, cara mengatasi konflik dengan teman.

d.      Bidang pribadi, yaitu pembetukan identitas karier, pengenalan karakteristik dan


lingkungan pekerjaan, dan pembentukan pola karier.

e.       Bidang disiplin, yaitu pengenalan tata tertib sekolah dan pengembangan sikap serta
perilaku disiplin.

f.       Bidang narkotika, yaitu pengenalan bahaya penggunaan narkotika dan pencegahan


terhadap bahaya narkotika.

g.      Bidang perilaku seksual, yaitu penngenalan bahaya perilaku seks bebas, cara berpacaran
yang baik, serta pencegahan perilaku seks bebas.

h.      Bidang kehidupan lainnya.

3.      Layanan perencanaan Individual

Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu


seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana – rencana pendidikan, karier, dan
kehidupan sosial pribadinya. Tujuan utama dari layanan ini adalah membantu siswa belajar
memantau dan memahami perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan
mengimplementasikan rencana-rencana hidupnya atas dasar hasil pemantauan dan
pemahamannya itu. Isi layanan perencanaan individual adalah sebagai berikut:

a.       Bidang pendidikan yaitu perecanaan belajar dan perencanaan studi lanjutan.

b.      Bidang karier, yaitu perecanaan pekerjaan, perencanaan jabatan, perncanaan pekerjaan


ke perusahaan – perusahaan, dan perencanaan waktu luang untuk kegiatan yang produktif.

c.       Bidang sosial pribadi yaitu perencanaan pengembangan konsep diri yang positif, serta
perecanaan pengembangan keterampilan – keterampilan sosial yang tepat.

8
KEGIATAN PENDUKUNG PELAYANAN BK DI SMP

1. Aplikasi instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi adalah  upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai
alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam  bentuk layanan konseling agar diperoleh data
tentang kondisi tertentu atas dirt klien (siswa). Data tersebut kemudian digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan  bimbingan  dan konseling.
2. Himpunan data
Merupakan suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan
data dalam bentuk tertentu. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih luas, lebih
lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik dan membatu siswa
memperoleh pemahaman diri sendiri.
3. Konferensi kasus
Merupakan forum lerbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna
membahas suatu permasalahan dan arah pemecahannya Bertujuan untuk mengumpulkan data
secara lebih luas dan akurat serta menggalang komitmen pihak-pihak yang terkait dengan
kasus yang terkait dengan kasus dalam rangka pemecahan masalah.
4. Kunjungan rumah
Merupakan upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan-
permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor
dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan dilakukan apabila data siswa untuk
kepentingan layanan BK belum atau tidak diperoleh melalui wawancara dan angket.
Tujuannya untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta bertujuan untuk
menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga lainnya dengan pihak sekolah
yang berkenaan dengan pemecahan masalah siswa.
5. Alih tangan kasus
Merupakan upaya mengalihkan atau memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah
atau kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain yang lebih mengetahui dan
berwenang.   Bertujuan untuk mem- peroleh pelayanan yang optimal dan pemecahan masalah
klien secara lebih tuntas.

9
2.4 PELAKSANAAN PELAYANAN DAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
LAYANAN BK DI SMP

Pelayanan Bimbingan dan Konseling mengemban sejumlah sifat yang hendak


dipenuhi melaui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Sifat-sifat tersebut adalah :

1.      Pencegahan ; yaitu sifat bimbingan dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau
terhindarnya pesrta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat
mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu
dalam proses perkembangannya.

2.      Penyembuhan ; yaitu sifat bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan


terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

3.      Perbaikan ; yaitu sifat bimbingan dan konseling untuk memperbaiki kondisi individu
dari permasalahan yang dihadapinya sehingga bisa berkembang secara optimal.

4.      Pemeliharaan ; yaitu sifat bimbingan konseling untuk menjaga terpeliharanya kondisi


individu yang sudah baik tetap baik.

5.      Pengembangan ; yaitu mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu


dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Khusus untuk SLTP dan SLTA bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk


membantu satuan pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik dalam memilih dan
menetapkan program peminatan akademik bagi peserta didik SMA/MA dan peminatan
vokasi bagi peserta didik SLTP DAN SLTA serta pemilihan mata pelajaran lintas peminatan
khusus bagi peserta didik SMA/MA.

Bimbingan dan konseling juga dimaksudkan untuk memfasilitasi guru bimbingan dan
konseling (guru BK) atau konselor sekolah untuk menangani dan membantu peserta didik
yang secara individual mengalami masalah psikologis atau psikososial, seperti sulit
berkonsentrasi, rasa cemas, dan gejala perilaku menyimpang.

Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SLTP dan SLTA:

1.      Pada satu SLTP dan SLTA diangkat sejumlah Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dengan rasio 1 : 150 (satu Guru bimbingan dan konseling atau Konselor melayani
150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran.

2.      Jika diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SLTP
dan SLTA tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan peserta didik
SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.

Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan
SLTP dan SLTA, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor wajib menguasai spektrum

10
pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional bimbingan dan konseling,
meliputi:

1.      Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana bimbingan dan
konseling professional.

2.      Bidang dan materi pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya materi
pendidikan karakter dan arah peminatan siswa

3.      Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan bimbingan dan konseling

4.      Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan bimbingan dan konseling, termasuk di
dalamnya pengubahan tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta
didik.

5.      Penilaian hasil dan proses layanan bimbingan dan konseling

6.      Penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling

7.      Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling

8.      Penyusunan laporan pelayanan bimbingan dan konseling

9.      Kode etik profesional bimbingan dan konseling

10.  Peran organisasi profesi bimbingan dan konseling

11
BAB IV

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sugiyo Dkk(1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konsling,
yaitu: Fungsi penyaluran (distributuf), Fungsi penyesuaian(adjustif), Fungsi
Adabtasi(adaptif).

Penyelenggaraan Bimbingan Konseling di SMP diatur dalam Peraturan pemerintah


No.28 dan 29Tahun 1990, No.72 Tahun 1991, dan No.38 Tahun 1992 masing-masing tentang
Pendidikan Dasar. SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No.84 danNo.0433/P/1993 dan
No.25 Tahun 1993. SK Mendikbud No. 025/1995. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun  2010.

Masalah-masalah yang di hadapi BK di SMP adalah masalah yang di hadapi dalam


belajar yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor teman pergaulan. Ada juga
perkembangan fisik dan psikis remaja, perkembangan fisik, Pertumbuhan fisik adalah
perubahan yang berlangsung secara fisik dan merupakan gejala primer dalam pertumbuahn
remaja. Perubahan Seks Primer. Yang dimaksud dengan perubahan seks primer adalah
perubahan fisik yang berhubungan langsung dengan alat-alat (organ) reproduksi.
Perkembangan Seks Sekunder, perubahan seks sekunder adalah perubahan tanda-tanda
jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan alat reproduksi.

B. SARAN

Semaksimal mungkin kepala sekolah, guru wali dan orang tua dan guru BK saling
bekerja sama dalam memantau siswa. Dan sebisa mungkin guru BK dapat masuk ke kelas
untuk dijadikan sebagai mata pelajaran agar para siswa benar- benar mengenali apa itu
sebenarnya bimbingan dan konseling.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dusmar. 2013. Observasi Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Kartini I Batam.


(http://dusmarunrika.blogspot.com/2013/07/observasi-layanan-bimbingan-dan.html) diakses
tanggal 15 September 2014.

http://imandede.blogspot.com/2009/10/layanan-bk-di-sekolah-menengah.html

Integrasi ). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Lazuardy, Jacosta Aadiyaat. 2012. Organisasi dalam


BK.  (http://campurcom.blogspot.com/2012/10/organisasi-dalam-bk.html) diakses tanggal 5
November 2018

Permendikbud Nomor 81 A tentang implementasi kurikulum 2013.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

13

Anda mungkin juga menyukai