Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSELING KARIR
Tentang
“BK Karier di Perguruan Tinggi”

Disusun Oleh:
Kelompok 2
 KELVIN TEGUH PRANDA
 INGRID FORTUNA NINGSIH
 RORI YANDA

Dosen Pembimbing:
BUKHARI AHMAD, M.Pd

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI
TAHUN 2020 M

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt, sehingga makalah


bimbingan dan konseling dengan judul “ BK Karier di Perguruan Tinggi” ini
dapat di selesaikan dalam waktu yang relative singkat .dan ucapan salam kepada
nabi Muhammad saw para keluarga sahabatnya sebagai tanda rasa kepada beliau.
Adapun penulisan makalah konseling karir ini di buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah konseling karir.
Dengan kerendahan hati, kami mohon maaf apabila terdapat ketidaksesuaian
kalimat dan kesalahan. Dengan demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnan makalah untuk kedepannya.
Kerinci, Desember 2020

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………4
C. Tujuan …………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Mahasiswa……………………………………………...5
B. Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi…………………………..…..6
C. Program Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi……………………8
D. Metode Bimbingan karir di perguruan tinggi……………………....9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………..……10
B. Saran…………………………………………………………………....10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dewasa ini perkembangan kondisi ekonomi, social, budaya masyarakat
semakin pesat. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang
belum maju ada dorongan untuk mengejar ketertinggalannya sehingga dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya dapat ikut serta memasuki zaman informasi
yang pada akhirnya terciptalah era globalisasi. Era globalisasi mengharuskan
setiap komponen dari masyarakat untuk berpacu, meningkatkan kompetensi
sehingga mampu menjawab tantangan zaman.
Begitu juga halnya dengan lembaga pendidikan, sebagai pencetak generasi
penerus bangsa, lembaga pendidikan sudah semestinya bertanggung jawab
secara penuh dan terarah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa agar
mampu bersaing, termasuk di dalamnya kemampuan untuk mempersiapkan
diri untuk masuk ke dunia karir yang diminatinya.
Ada Banyak tantangan yang akan dihadapi mahasiswa dalam menentukan
karir, diantaranya adalah ketidak pastian karir, pengaksesan informasi dan
program pengembangan karir, dan tantangan-tantangan ekonomi dan
teknologi. Untuk mengantisipasi tantangan-tangan ini perlu bagi perguruan
tinggi untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap perkembangan
karir mahasiswa.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana Karakteristik Mahasiswa?
2. Bagaimana Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi?
3. Bagaimana Program Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi?
C. Tujuan.
1. Mengetahui Karakteristik Mahasiswa.
2. Mengetahui Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi.
3. Mengetahui Program Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Mahasiswa.
Mahasiswa merupakan individu yang sedang menempuh pendidikan tinggi,
berumur antara 18-21 tahun (Herr, dkk., 1996:2004). Pada awal abad 19
mahasiswa di perguruan tinggi didominasi oleh mahasiswa yang berjenis
kelamin laki-laki, namun pada akhir-akhir ini justru persentase mahasiswa
perempuan meningkat sangat pesat, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor
(Herr, 1996:293). Berkenaan dengan itu, berdasarkan Ginzberg periode
mahasiswa dianggap sebagai periode realistic, selanjutnya, Super menjelaskan
bahwa berkenaan dengan karir individu seusia mahasiswa (18-25 tahun) telah
sampai pada tahap spesifikasi dan implementasi preferensi dalam pekerjaan.
Berkenaan dengan tugas-tugas perkembangan, Akhmad Sudrajat (2009)
menjelaskan bahwa pada periode mahasiswa dapat digolongkan pada masa
remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada
masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup, sehingga tugas
perkembangan yang berhubungan dengan karir, yaitu memilih dan
mempersiapkan karier masih menjadi tugas perkembangan mahasiswa.
Berkenaan dengan alasan-alasan individu untuk memasuki perguruan
tinggi di Amerika, Herr (1996:293) mengemukakan temuan-temuan alasan
sebagai berikut :
1. Kepuasan diri
Meliputi pencarian terhadap identitas diri dan pemenuhan diri
2. Mengejar karir
Dalam hal ini mahasiswa memandang pendidikan di perguruan tinggi
sebagai alat untuk mencapai tujuan profesi atau pekerjaan tertentu, dalam
hal ini perguruan tinggi dianggap sebagai alat/cara yang dapat ditempuh
untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu pada kehidupannya
dimasa akan datang.

5
3. Untuk menghindar.
Hal ini dilakukan mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan
tinggi sebagai jalan untuk menghindari sesuatu hal (wajib militer,
keharusan bekerja), dan bukan karena sesuatu hal yang positif dan
keinginan tidak sungguh-sungguh berasal dari hatinya.
Penelitian yang dilakukan Clark & Trow (dalam Herr, 1996:293) ditemukan
ada empat budaya mahasiswa yang dominan, yaitu:
1. Collegiate
2. Vokasional
3. Akademik
4. Non Konformis

B. Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi.


Herr, dkk. (1996:294) mengungkapkan hal-hal yang harus diperhatikan
perguruan tinggi dalam rangka mengembangkan pelayanan bimbingan karir
terhadap mahasiswa, yaitu :
1. Komitmen Institusi
Agar mahasiswa memiliki perencanaan yang baik terhadap karir dan
kehidupannya di masa akan dating, dibutuhkan komitmen/keteguhan hati
yang sungguh-sungguh dari lembaga pendidikan tinggi itu sendiri. Survey
yang dilakukan Reardon, dkk(dalam Herr, dkk. 1996:295) ditemukan
program bimbingan karir yang dibutuhkan mahasiswa diantaranya
berkenaan dengan informasi pekerjaan, informasi pendidikan yang sedang
ditempuh, informasi pengungkapan diri mahasiswa, pelatihan pengambilan
keputusan, konseling kelompok berkenaan dengan karir, dsb. Hal ini
tentunya membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh komponen di
perguruan tinggi, termasuk pimpinan, dosen dan karyawan, untuk
mengembangkan karir mahasiswanya.

6
2. Pertimbangan Perencanaan
Berhubungan dengan kesegeraan bimbingan karir yang diberikan
kepada mahasiswa, jangan sampai informasi/pelayanan yang diberikan
tidak lagi dibutuhkan oleh mahasiswa dalam rangka pengembangan
dirinya.
3. Pelayanan yang Kompleks.
Meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Career Advising
Hal ini berkaitan dengan peran penasehat akademis dalam mencapai
tujuan pendidikan yang sedang ditempuh serta hubungan antara
kurikulum program studi yang ditempuh dengan kesempatan karir
nantinya
b. Konseling Karir.
Konseling karir merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor
dalam rangka membantu mahasiswa untuk evaluasi diri dan
pengentasan permasalahannya yang berkenaan dengan karir.
c. Perencanaan Karir
Merupakan arahan yang akan dipakai mahasiswa dalam mengenal
dunia kerja dan mengarah kepadanya.
Ke tiga komponen tersebut saling berhubungan dan akan bisa
dilaksanan dengan pembentukan lima komponen dalam universitas
yaitu :
a) Program universitas/perguruan tinggi dalam pendidikan karir secara
terstruktur dan komprehensif
b) Badan/unit tertentu yang melayani untuk mahasiswa dan penasehat
akademis dalam rangka informasi karir dan penempatan karir
4. Penasehat akademis dengan berbagai pengetahuannya.
5. Pusat adminsitrasi pelayanan akademik yang secara sungguh-sungguh
memiliki waktu dan kemauan yang tinggi untuk membantu mahasiswa
6. Badan/unit konseling dan penasehat akademik.

7
Tujuan bimbingan karier adalah untuk membantu mahasiswa
memahami perencanaan karier dan proses penempatan setelah mereka
menamatkan perguruan tinggi. untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
adanya:
1. Bantuan dalam pemilihan bidang pelayanan utama.
2. Bantuan dalam penilaian diri dan analisis diri.
3. Bantuan dalam memahami dunia karier.
4. Bantuan dalam pengambilan keputusan.
5. Bantuan dalam memasuki dunia kerja.

C. Program Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi.


Herr, dkk (1996, 300) mengemukakan bahwa program konseling
kelompok, konseling individual dan konseling teman sebaya merupakan
pendekatan yang banyak dilakukan dalam pemberian pelayanan bimbingan
dan konseling karier. Prosedur dan kegiatan yang dapat digunakan dalam
menyusun pedoman karier dan konseling mahasiswa perguruan tinggi ialah
1. Melakukan seminar karier dengan melibatkan lembaga penerima tenaga
kerja (konsumen) dengan mahasiswa dan PT.
2. Menyusun program intensif yang dapat memberi pengalaman dalam
beberapa disiplin ilmu.
3. Melakukan aplikasi instrumen, sebagai balikan bagi mahasiswa dalam
upaya pemahaman dirinya.
4. Menugaskan mahasiswa melakukan interview kapada karyawan suatu
pekerjaan.
5. Kunjungan perpustakaan, bursa kerja dan pertemuan-pertemuan karier
yang banyak dilakukan pengusaha.
6. Konselor menginformasikan berbagai jenis dan persyaratan berbagai
macam pekerjaan yang mungkin dapat dilamar mahasiswa setelah tamat
kuliah.

8
D. Metode bimbingan karir di perguruan tinggi.
Pusat informasi karier atau career centre, idelanya dimiliki oleh setiap
perguruan tinggi, sebagai wadah pelaksanaan dari proses bimbingan karier
mahasiswa, Adapun metode atau cara pelaksanaan dari bimbingan karier dapat
dilaksanakan dengan metode:
1. Layanan Orientasi.
2. Layanan Informasi.
3. Layanan Konseling Individu.
4. Layanan Bimbingan Kelompok

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Bimbingan dan konseling karier di perguruan tinggi luar negeri dan dalam
negeri, ternyata tidak ada perbedaan yang berarti, baik jenis layanan maupun
isi layanan. Baberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan ialah:
a. Pemahaman potensi diri (pensifatan), sebaiknya di ketahui sebelum memilih
program studi di perguruan tinggi dan memilih pekerjaan yang sesuai setelah
tamat di PT.
b. Informasi tentang karier yang sesuai dengan program studi mahasiswa
sangat dibutuhkan, seperti peluang-peluang yang ada, persyaratan melamar
pekerjaan, tugas pokok dan fungsi pekerjaan, prospek pengambangan dan
penggajian
c. Peluang kerja separoh waktu (bekerja sambil belajar sangat diminati
mahasiswa, karena mereka umumnya datang dari keluarga yang kurang
mampu).
d. Pelayanan bimbingan dan konseling karier di perguruan tinggi sangat di
butuhkan mahasiswa. Kerja sama UPBK dan Unit Pelayanan Jass serta
organisasi alumni akan memperbesar dan memperluas informasi kerja berguna
bagi mahasiswa.
Demikian makalah ini disusun, semoga ada manfaatnya dalam
pengembangan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling karier di
Perguruan Tinggi.
B. Saran.
Kepada pembaca, makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan
dan masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa
bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf, (2002). Kiat Sukses Dalam Karir. Ghalia Indonesia


A.Muri Yusuf, (2006). Konseling Karier dalam Satuan Pendidikan dan Praktik
Pribadi, (Makalah). Padang, Universitas Negeri Padang.
Edwin L. Herr, and Stenley H.Cramer, (1992). Career Guidance and Counseling
Trough the Life Span, Systematic Approuches, New York, Harper Collins
Publisher.
Prayitno, (2007). Peningkatan Potensi Mahasiswa. UNP Press: Padang
https://wahidsuharmawan.blogspot.com/2015/03/bimbingan-karir-di-jenjang-
pendidikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai