Disusun Oleh :
KHAIRIL AZWAR
NPM. 1906104030051
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang saya
panjatkan puja dan puji syukur atas khadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-nya kepada kita. Karena dengan rahmat dan karunianya sehingga saya telah
menyelesaikan Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Banda Aceh. Pada
kesempatakan kali ini kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan pengarahan sehingga Program ini
dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Terlepas dari itu semua saya menyadari seutuhnya bahwa program ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata cara bahasanya. Oleh karena
itu saya terbuka akan masukan dan kritikan yang membangun, sehingga kedepannya saya
bisa memperbaiki menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Akhir kata saya berharap makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
KHAIRIL AZWAR
A. RASIONAL
Ketika seorang siswa mendengar kata Bimbingan Konseling (BK), maka hal pertama
yang muncul di benak mereka adalah masalah, sanksi, hukuman, dan sebagainya. Dengan
kata lain, Bimbingan Konseling terkesan menakutkan, bahkan sangat dibenci oleh banyak
peserta didik. Hal itu disebabkan karena peristiwa-peristiwa berupa hukuman yang pernah
mereka alami di masa sekolah, atau disebabkan karena ketidaktahuan mereka terhadap fungsi
BK yang sebenarnya sehingga mereka mengasumsikan Bimbingan Konseling (BK) dengan
suatu hal kurang baik, seperti tempat hukuman, sanksi, dan lain-lain.
Bimbingan dan konseling disekolah dilaksanakan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik, agar mampu menyesuaiakan diri dan meningkatkan potensi dirinya atau untuk
mencapai perkembangan secara optimal.
Proses penyesesuain diri akan optimal jika di bantu atau difasilitasi oleh pendidik, seperti
guru bimbingan konseling atau konselor. Peyesuaian diri yang optimal mendorong peserta
didik untuk mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, belajar dan karirnya.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu sarana lembaga pendidikan yang berperan
untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan nasihat-nasihat terhadap peserta didik
dalam menyelesaikan suatu masalah atau dalam menemukan potensi dirinya.
Berdasarkan hasil penelusuran kebutuhan dan masalah di sekolah ditemukan berbagai
fakta sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru bimbingan konseling di sekolah ini telah memahami dan
menjalankan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan baik, yang akan
menghasilkan hasil layanan yang maksimal dan sesuai dengan apa yang telah di
tentukan.
b. Di sekolah sebagian sekolah sudah memiliki fasilitas saranan dan prasarana yang
memadai untuk mendukung kemaksimalan hasil layanan dan pengoptimalan peserta
didik, misalnya di sekolah ini sudah memiliki ruang khusus bimbingan dan konseling,
dan di lengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya.
c. Sebagain besar peserta didik telah memiliki potensi diri yang memadai untuk berhasil
dalam belajar, tapi tidak sedikit pula siswa yang hanya bermain di kelas tanpa
mengembangkan potensi yang dimiliki dalam dirinya sendiri, namun demikian
potensi yang belum dikembangkan ini menyebabkan rendahnya budaya tutor teman
sebaya yang ada disekolah.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu Bimbingan dan
Konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan Bimbingan dan Konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus
lima puluh) peserta didik, yang dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik Konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan
Konseling; (ii) berpendidikan profesi Konselor. Kompetensi Konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTS, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada pendidikan dasar. Dalam Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa
komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan Bimbingan dan
Konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi Guru
BK/Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, dan
menindaklanjuti layanan Bimbingan dan Konseling.
10. Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam pedoman
tersebut menyebutkan bahwa Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan
jam masuk kelas selama 2 (dua) jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin
terjadwal. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan
matapelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan memberikan
layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau
pengembangan.
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Banda Aceh
Visi
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Ada beberapa contoh aplikasi intrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan konseli, antara lain: Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisa Tugas Perkembangan
(ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS), Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD), dan lain-lain. Selain itu, pengalaman Konselor dalam melaksanakan
program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah konseli atau peserta didik pada kelas di SMP Negeri 1 dibuat dan
disusun oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli/peserta didik di sekolah. Diolah dengan instrumen Alat
Ungkap Masalah (AUM-UMUM)
1. Profil kelas
Jum
Waktu Bidang Layanan
lah
No Prosenta Layana
Butir Pernyataan Instrumen AUM UMUM Peserta Didik/Konseli Res Prioritas
Item se n
pon P S B K
(Bulan)
den
K1,K4,K5,K8,K9,K16,K
1 Badan terlalu kurus, atau terlalu gemuk. 9 45% SEGERA 169 138 24 76
17,K18,K19
sombong.
134 Mudah tersinggung atau sakit hati sabar dan bisa mengontrol diri
dalam berhubungan dengan orang
lain.
135 Lambat menjalin persahabantan. kemampuan bergaul
141 Kurang peduli terhadap orang lain. sikap kepedulian sosial
142 Rapuh dalam berteman. kemampuan mengontrol diri
143 Merasa tidak dianggap penting, kemampuan percaya diri
diremehkan, atau dikecam orang
lain.
144 Megalami masalah dengan orang sikap kepedulian sosial
lain karena kurang peduli terhadap
diri sendiri.
145 Canggung dan / atau tidak lancar kemampuan bergaul dan
berkomunikasi dengan orang lain. komunikasi
21 Mengalami masalah karena kedua pemahaman mengenai dampak
orang tua berpisah atau bercerai. negatif dari masalah keluarga
22 Mengalami masalah karena ayah pemahaman tentang pentingnya
dan/atau ibu kandung telah berbakti pada orang tua
meninggal.
23 Menghawatirkan kondisi kesehatan kemampuan berfikir positif pada
anggota keluarga. keluarga
24 Mengalami masalah karena sikap bersyukur dan mengelola
keadaan dan perlengkapan tempat fasilitas yang ada
tinggal dan / atau rumah orang tua
kurang memadai.
25 Menghawatirkan kondisi orang tua kemampuan berfikir positif pada
yang bekerja terlalu berat. keluarga
46 Keluarga mengeluh tentang menerima kondisi positif kondisi
keadaan yang serba kekurangan. ekonomi
47 Menghawatirkan keadaan orang tua memiliki pemikiran yang positif
yang bertempat tinggal jauh.
48 Bermasalah karena ibu atau bapak penerimaan diri terhadap keadaan
ingin kawin lagi. keluarga
49 Khawatir tidak mampu memenuhi kepercayaan diri dan tanggung
tuntutan atau harapan orang tua jawab terhadap keluarga
atau anggota keluarga lain.
50 Membayangkan dan berpikir-pikir berfikir positif dan penerimaan
seandainya jadi anak dari keluarga positif
lain.
71 Kurang perhatian dan pengertian berfikir positif dan memahami
dari orang tua dan / atau anggota kondisi keluarga
keluarga.
72 Mengalami kesulitan dengan bapak penyesuaian diri terhadap anggota
atau ibu tiri. baru dalam keluarga
73 Diperlakukan tidak adil oleh orang berfikir positif dan kontrol diri
tua atau anggota keluarga lainnya.
74 Khawatir akan terjadi percecokan berfikir positif dan kontrol diri
dalam keluarga.
75 Hubungan dengan orang tua dan meningkatan komunikasi dengan
anggota keluarga kurang hangat, anggota keluarga
kurang harmonis, dan / atau kurang
menggembirakan.
96 Mengalami masalah karena berfikir positif dan penerimaan
menjadi anak tunggal, anak sulung, secara positif
anak bungsu, satu-satunya anak
laki-laki, atau satu-satunya anak
perempuan.
97 Hubungan kurang harmonis dengan meningkatkan komunikasi dengan
kakak atau adik, atau dengan anggota keluarga
anggota keluarga lainnya.
98 Orang tua atau anggota keluarga meningkatkan komunikasi dengan
lainnya terlalu berkuasa, atau anggota keluarga
kurang memberikan kebebasan.
99 Dicurigai oleh orang tua atau meningkatkan komunikasi dengan
anggota keluarga lain. anggota keluarga
100 Bermasalah karena di rumah orang meningkatkan komunikasi dengan
tua tinggal orang atau anggota anggota keluarga
keluarga lain.
121 Tinggal di lingkungan keluarga menerima secara positif dan
atau tetangga yang kurang meningkatkan positif
menyenangkan.
122 Tidak sependapat dengan orang tua menumbuhkan rasa toleransi
atau anggota keluarga lain tentang terhadap keputusan orang lain
sesuatu yang direncanakan.
123 Orang tua kurang senang kawan- meningkatkan komunikasi dengan
kawan datang kerumah. orang tua
124 Mengalami masalah karena rindu meningkatkan komunikasi dengan
dan ingin bertemu dengan orang tua orang tua
dan/atau anggota keluarga lainnya.
125 Tidak betah dan ingin meningkatkan komunikasi dengan
meninggalkan rumah karena orang tua
keadaannya sangat tidak
menyenangkan.
156 Membutuhkan keterangan tentang pemahaman pendidikan seks usia
persoalan seks, pacaran, dan / atau dan hubungan remaja
perkawinan.
157 Mengalami masalah karena malu rasa percaya diri dan pemahaman
dan kurang terbuka dalam pendidikan seks usia dini
membicarakan soal seks, pacar, dan
/ atau jodoh.
158 Khawatir tidak mendapatkan pacar kemampuan berfikir positif
atau jodoh yang baik / cocok.
159 Terlalu memikirkan tentang seks, kemampuan mengontrol diri
percintaan, percintaan, atau
perkawinan.
160 Mengalami masalah karena pemahaman mengenai dampak
dilarang merasa tidak patut negatif pacaran
berpacaran.
176 Kurang mendapat perhatian dari pemahaman tentang kepercayaan
jenis kelamin lain, atau pacar. diri dan rasa syukur
177 Mengalami masalah karena ingin mengetahui dampak negatif
mempunyai pacar. pacaran
178 Canggung dalam menghadapi jenis kemampuan rasa percaya diri
kelamin lain, atau pacar.
179 Sukar mengendalikan dorongan kemampuan mengontrol diri
seksual.
180 Mengalami masalah dalam memilih kemampuan bergaul dengan
teman akrab dari jenis kelamin lain, lawan jenis yang baik
atau pacar.
191 Mengalami masalah karena takut kemampuan beradaptasi dengan
atau sudah terlalu jauh teman
berhubungan dengan jenis kelamin
lain, atau pacar.
192 Bertepuk sebelah tangan atau takut pemahaman memaknai arti cinta
ditinggalkan pacar atau patah hati, yang sebenarnya
cemburu, atau cinta segitiga.
193 Khawatir akan dipaksa kawin. berfkir positif
194 Terpengaruh hubungan muda-mudi rehabilitasi penyimpangan seksual
yang menyimpang, yaitu LGBTZ
(Lesbi, Gay, Biseksual,
Transgender, Zina).
195 Menghalami masalah karena sering pemahaman mengenai hubungan
dan mudah jatuh cinta, dan / atau remaja yang baik
rindu kepada pacar.
196 Sering mimpi buruk. pemahaman mengenai cara tidur
yang baik
197 Cemas atau khawatir tentang kemampuan berfikir positif
sesuatu yang belum pasti.
198 Mudah lupa. kemampuan mengingat dengan
baik
199 sering melamun atau berkhayal. kemampuan konsentrasi
200 Ceroboh atau kurang hati-hati. kemampuan berkonsentrasi
6 Terpaksa atau ragu-ragu memasuki kemampuan berfikir positif dan
sekolah ini. rasa syukur
7 Meragukan kemanfaatan memasuki kemampuan berfikir positif dan
sekolah ini. rasa syukur
8 Sukar menyesuaikan diri dengan meningkatkan adaptasi diri
keadaan sekolah. dengan lingkungan
9 Kurang meminati pelajaran atau memahami pelajaran dan jurusan
jurusan atau program yang diikuti. yang diikuti
10 Khawatir tidak dapat menamatkan kemampuan belajar yang baik
sekolah pada waktu yang
direncanakan.
31 Khawatir akan dipaksa melanjutkan kemampuan berfiskir positif dan
pelajaran setamat sekolah ini. pemahaman diri
32 Kekurangan informasi tentang pemahaman mengenai pendidikan
pendidikan lanjutan yang dapat setamat sekolah
dimasuki setamat sekolah ini.
33 Orang tua kurang peduli dan / atau berfikir positif dan penerimaan
kurang membantu kegiatan belajar diri
di sekolah dan / atau di rumah.
34 Khawatir tidak mampu melanjutkan kemampuan merencanaan studi
pelajaran setamat dari sekolah ini masa depan
dan / atau terlalu memikirkan
pendidikan lanjutan setamat
sekolah ini.
35 Ragu apakah sekolah sekarang ini berfikir positif dan penerimaan
mampu memberikan modal yang diri
kuat bagi para siswanya untuk
menempuh pendidikan lebih lanjut.
56 Khawatir tidak tersedia biaya untuk kemampuan mengelola keuangan
melanjutkan pelajaran setamat
sekolah ini.
57 Tidak dapat mengambil keputusan pemahaman mengenai
tentang apakah akan mencari perencanaan karir
pekerjaan atau melanjutkan
pelajaran setamat sekolah ini.
Rumusan Tujuan dibuat berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun
dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh
layanan Bimbingan dan Konseling. Berikut rumusan tujuannya:
BELAJAR
memahami dampak
negatif penggunaan
media elektronik
86 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik berkomunikasi
dengan baik melalui
sosial media
87 kemampuan mengelola informasi peserta didik mampu
menggunakan
handphone secara
positif
88 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik mengelola informasi
dengan baik
89 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik membatasi dirinya
terhadap penggunaan
internet
90 kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu
menggunakan
handphone dengan
baik
111 mengontol diri dan menerima secara peserta didik mampu
positif berkomunikasi
melalui handphone
dengan baik
112 mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu
dengan positif mengontrol diri dan
menerima secara
positif
113 mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu
dengan positif mengontrol diri dan
menerima secara
positif
114 meningkatakan kepercayaan diri pesera didik mampu
mengontrol diri dan
menerima secara
positif
115 menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik mampu
pertemanan walaupun ada teman
yang kurang disukai
131 pemahaman etika pergaulan peserta didik mampu
memiliki teman akrab
dan perilaku sosial
yang baik
132 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
memahami tata krama
pergaulan dengan
baik
133 kemampuan mengontrol diri dan peserta didik mampu
pemahaman diri mengontrol dirinya
dengan baik
134 sabar dan bisa mengontrol diri peserta didik mampu
mengontrol diri
dengan baik dan juga
memahami diri
135 kemampuan bergaul peserta didik mampu
mengontrol diri dan
bisa sabar dalam
mengambil keputusan
141 sikap kepedulian sosial peserta didik mampu
bergaul bersama
temannya dengan baik
142 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
menumbuhkan sikap
peduli terhadap orang
lain
143 kemampuan percaya diri peserta didik mampu
mengontrol dirinya
terhadap hubungan
pertemanan
144 sikap kepedulian sosial peserta didik memiliki
kepercayaan diri
terhadap orang lain
145 kemampuan bergaul dan komunikasi peserta didik mampu
menumbuhkan sikap
peduli terhadap
sesama manusia
21 pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu
negatif dari masalah keluarga bergaul
dengantemannya
secara baik
22 pemahaman tentang pentingnya peserta didik mampu
berbakti pada orang tua mengantisipasi
dampak negatif dalam
permasalahan
keluarga
23 kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu
keluarga berbakti kepada orang
tua
24 sikap bersyukur dan mengelola peserta didik mampu
fasilitas yang ada berfikir positif pada
keluarganya
25 kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu
keluarga bersyukur dan
mengelola fasilitas
yang dimilikinya
46 menerima kondisi positif kondisi peserta didik mampu
ekonomi berfikir positif pada
keluarga
47 memiliki pemikiran yang positif peserta didik mampu
menerima dengan
positif kondisi
ekonomi yang ada
48 penerimaan diri terhadap keadaan peserta didik mampu
keluarga berfikir positif
49 kepercayaan diri dan tanggung peserta didik mampu
jawab terhadap keluarga menerima kondisi
keluarga
50 berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu
positif percaya diri dan
bertanggung jawab
pada keluarga
71 berfikir positif dan memahami peserta didik mampu
kondisi keluarga berfikir positif dan
penerimaan teradap
kondisi keluarga
72 penyesuaian diri terhadap anggota peserta didik mampu
baru dalam keluarga berfikir positif dan
memahami keluarga
73 berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu
menyesuaikan diri
pada anggota keluarga
baru
74 berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu
berfikir positif dan
mengontrol diri
1. Layanan dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik atau
konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta aktivitas yang langsung diberikan kepada
peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan
bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet, dan media inovatif Bimbingan dan Konseling. bagi guru kelas
yang menjalankan fungsi sebagai Guru Bimbingan dan Konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2. Perencanaan indivdual
4. Dukungan sistem
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan Konseling yang akan dilaksanakan pada peserta didik di SMP
Negeri 1 Banda Aceh , diharapkan dapat memfasilitasi aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Untuk penjelasan yang
lebih rincinya antara lain, sebagai berikut:
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
2. Sosial
Dalam Bidang Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan dan etika yang
didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
3. Belajar
4. Karir
Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat
menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap
individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu
keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan atau
karier yang dipilihnya
TAHUN AJARAN
2022 / 2023
penerimaan positif terhadap peserta didik menerima dan Tips menghargai diri sendiri
kondisi fisik mensyukuri kondisi fisik yang ada
pada dirinya
penerimaan positif terhadap peserta didik dapat menerima positif Tips menghargai diri sendiri
kondisi fisik kondisi tubuhnya
membiasakan pola hidup sehat dan peserta didik mampumenjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
menjaga tubuh fisik serta mengatur pola hidup sehat menerapkan pola hidup sehat
meningkatkan kepercayaan dan peserta didik mampu meningkatkan tips menghargai diri sendiri
penerimaan diri kepercayaan diri terhadap kondsi
fisiknya
peningnkatan kepercayaan diri peserta didik mampu meningkatkan mari menjaga kesehatan dan
terhadap tubuh yang dimiliki kepercayaan diri terhadap kondsi menerapkan pola hidup sehat
fisiknya
menjaga kesehatan mata peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
mata menerapkan pola hidup sehat
penerimaan diri dan menjaga pola peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
hidup kesehatan dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan hidung peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
kesehatan hidung menerapkan pola hidup sehat
menjaga kebersihan tubuh dan peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
pola hidup kesehatan kulit menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan gigi dan mulut peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
kesehatannya menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan rongga peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
kerongkongan dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
keterampilan dalam peserta didik mampu berkomunikasi tips komunikasi dengan baik
berkomunikasi dengan baik
menjaga kesehatan telinga dengan peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
baik dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan dan mari menjaga kesehatan dan
meningkatkan motivasi hidup peserta didik mampu menjaga fisik menerapkan pola hidup sehat
sehat dan pola hidup yang sehat
menjaga pola makan yang bergizi peserta didik mampu menjaga pola mari menjaga kesehatan dan
dan seimbang makan yang bergizi seibang dan menerapkan pola hidup sehat
kesehatan fisik
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola pesera didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga pola makan yang bergizi peserta ddik mampu menjaga pola mari menjaga pola makan yang
dan seimbang makan yang bergizi seimbang dan bergizi
kesehatan fisik
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
memilih makanan yang baik dan peserta didik mampu menjaga pola mari menjaga pola makan yang
sehat makan yang bergizi seimbang dan bergizi
kesehatan fisik
mengatur pola tidur yang baik peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
mengurangi kebiasaan merokok peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
dan pola hidup yang bai dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
pemahaman tentang pentingnya perbandingan pahala sholat
melaksanakan ibadah di tempat peserta didik mampu melaksanakan dirumah dan sholat dimesjid
ibadah ibadah ditempat ibadah
pemahaman mengenai cara hidup peserta didik memahami cara hidup mari junjung tinggi perilaku baik
yang sesuai dengan kaidah agama yang sesuai dengan kaidah agama sesuai peraturan agama
pemahaman menganai pentingnya pentingnya, moral, dan sikap yang
melaksanakan tuntutan agama dan peserta didik mampu memahami dan baik
keharusan menjauhi apa yang melaksanakan tuntutan keagamaan dan
dilarang agama mampu mengindari larangan agama
nyaman dan merasa tenang ketika peserta didik merasa nyaman dan indahnya mengenal islam
membicarakan masalah agama tenang saat membicarakan masalah
agama
informasi mengenai kaidah-kaidah mengetahui dan memiliki informasi materi dasar islam
agama mengenai kaidah-kaidah agama
kecerdasan emosi dan mari junjung tinggi perilaku baik,
pengendalian diri peserta didik mampu mengendalikan moral yang baik, dan kebiasan yang
emosi dn mampu mengendalikan diri baik
pemahaman mengenai nila-nilai peserta didik mampu memahami nilai- ajaran dasar dalam berperilaku
kehidupan nilai kebaikan dalam kehidupan menurut islam
kepercayaan diri dan pemahaman peserta didik mampu percaya diri ajaran dasar dalam berperilaku
nilai-nilai agama dalam pengambilan keputusan serta menurut islam
memahami baik dan buruknya
pemahaman mengenai berfikir peserta didik mampu berfikir positif setiap insan pasti pernah khilaf
positif dan adaptasi lingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan
pemahaman mengenai bagaimana percaya diri itu sangat penting
peserta didik dapat berkomunikasi
komunikasi yang baik
dengan baik
pemahaman mengenai kaidah- peserta didik mampu memahami materi dasar islam
kaidah agama kaidah-kaidah agama
keteramplan dalam melaksanakan peserta didik terampil dalam Yuk Mengenal sarana dan kegiatan
ibadah secara benar melaksanakan ibadah beribadah di Sekolah Kita!
memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik memiliki sikap toleransi toleransi yang baik
agama lain terhadap agama lain
memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik memiliki sikap toleransi toleransi yang baik
agama lain terhadap agama lain
memiliki rasa tanggung jawab peserta didik mampu memiliki rasa ibadah itu wajib loh
ibadah tanggung jawab ibadah
memiliki kepercayaan diri yang percaya diri, kenapa tidak?
tinggi peserta didik mampu percaya diri
memahami dan menerima kondisi peserta didik mampu memahami dan adatapsi diri yang baik
lingkungan sekitar menerima kondisi lingkungan sekitar
bertanggung jawab dalam peserta ddik dapat bertanggung jawab ibadah itu wajib loh
melaksanakan ibadah dalam melaksanakan ibadah
berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
secara positif dan menerima kondisi seacara positif situasi
pemahaman mengenai hikmah peserta didik mampu memahami hikmah dalam beribadah
ibadah tentang hikmah ibadah
meningkatkan adaptasi dengan peserta didik mampu meningkatkan adatapsi diri yang baik
lingkungan adaptasi dengan lingkungan
bersikap sopan santun peserta didik mampu bersikap sopan sopan santun sangat lah penting
santun
meningkatkan sikap kontrol diri kontrol diri yang baik
peserta didik mampu mengontrol diri
meningkatkan sikap kontrol diri kontrol diri yang baik
kemampuan mengelola stress peserta didik mampu mengelola stress mari ciptakan bahagiamu
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol diri positif thinking itu penting lho…
dengan baik
kemampuan menghindari diri dari peserta didik mampu menghindari diri materi tentang narkotika
narkoba dari narkoba
pemahaman tentang hikmah peserta didik memiliki pemahaman mari belajar bersyukur
kehidupan baik tentang hikmah kehidupan
meningkatkan konsentrasi peserta didik dapat berkonsentrasi yakinlah pasti bisa
dengan baik
kemampuan percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri? Kenapa tidak
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri? Kenapa tidak
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan menghargai orang peserta didik dapat menghargai orang yuk saling menghargai
lain lain
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan pengendalian emosi
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan mengontrol diri dan peserta didik dapat mengontrol diri positif thingking dalam segala
pengendalian emosi dan mengendalikan emosi situasi
kemampuan berfikir positif positif thingking dalam segala
peserta didik mampu berfikir positif situasi
kemampuan bersikap dewasa peserta didik mampu memiliki sikap bersikap dewasa
dewasa
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri yang baik
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan untuk terbuka dengan peserta didik dapat terbuka dengan keterbukaan dengan sesama
orang lain dengan baik orang lain
kemampuan berfikir positif dan peserta dirik dapat berfikir positif dan kontrol diri yang baik
kontrol diri mengontrol diri
manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki manajemen
waktu yang baik
manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen manajemen waktu
waktu yang baik
manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen manajemen waktu
waktu yang baik
menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik memiliki rasa sosial yang meningkatkan rasa sosial dalam
pertemanan baik dalam pertemanan pertemanan
kemampuan berfikir positif positif thingking dalam segala
situasi
peserta didik mampu berfikir positif
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki kemampuan yuk manajemen waktu bersama
manajemen waktu yang baik
memanfaatkan fasilitas yang ada peserta didik mampu memanfaatkan manfaatkan fasilitas yang ada
fasilitas yang ada dengan baik dan dengan cermat
benar
kemampuan manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki kemampuan
manajemen waktu yang baik
kemampuan manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki kemampuan
manajemen waktu yang baik
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki kemampuan manajemen waktu
manajemen waktu yang baik
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi berbagai alternatif komunikasi
dengan baik selain handphone
kemampuan rasa percaya diri dan peserta didik memiliki rasa percaya handphone bukan lah segala-
penerimaan positif diri yang baik dan penerimaan positif galanya
kemampuan pengelolaan peserta didik mampu mengelola tips penggunaan handphone secara
perangkat elektronik perangkat elektronik dengan baik bijak
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu mengelola kenali handphone dengan cermat
elektronik perangkat elektronik dengan baik
kemampuan berkomunikasi tips penggunaan handphone secara
peserta didik memiliki kemampuan
bijak
berkomunikasi yang baik
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen tips membagi waktu ala anak
dan mengelola perangkat waktu yang baik dan pengelolaan sekolahan
elektronik perangkat elektronik
bahaya penggunaan perangkat peserta didik mengetahu bahayang mari kenali dampak-dampak
elektronik secara tidak baik penggunaan perangkat elektronik yang medsos
tidak baik
kemampuan mengelola elektronik peserta didik mampu mengelola mari kenali dampak-dampak
perangkat elektronik dengan baik medsos
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan ala remaja
keuangan dengan baik terhadap
penggunaan handphone
kemampuan menggunakan internet peserta didik mampu mengoperasikan internet itu apa sih?
internet dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol tips menghilangkan kecanduan
dirinya terhadap handphone dengan yang buruk pada handphone
baik
kemampuan mengelola hanphone peserta didik mampu membagi tips membagi waktu ala anak
dengan baik waktunya antara penggunaan sekolahan
handphone dengan tugas nya
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu membagi tips membicarakan sesuatu dengan
elektronik waktunya dalam menggunakan orang tua
handphone dengan baik
bahaya penggunaan perangkat peserta didik mampu memahami mari kenali dampak-dampak
elektronik dampak negatif penggunaan media medsos
elektronik
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi belajar menggunakan handphone
dengan baik melalui sosial media dengan benar
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu menggunakan bijak menggunakan handphone
elektronik handphone secara positif
kemampuan mengelola informasi peserta didik mampu mengelola bijak dalam menanggapi informasi
informasi dengan baik
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu membatasi bijak dalam menggunakan internet
elektronik dirinya terhadap penggunaan internet
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu menggunakan bijak dalam menggunakan
elektronik handphone dengan baik handphone
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi bijak dalam menggunakan
melalui handphone dengan baik handphone
mengontol diri dan menerima peserta didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
secara positif dan menerima secara positif
mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
dengan positif dan menerima secara positif
mengontrol diri dan menerima pesera didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
dengan positif dan menerima secara positif
meningkatakan kepercayaan diri peserta didik mampu walaupun ada percaya diri
teman yang kurang disukai
menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik mampu memiliki teman bersosialisai dengan sesam
pertemanan akrab dan perilaku sosial yang baik
pemahaman etika pergaulan peserta didik mampu memahami tata pergaulan remaja
krama pergaulan dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol kntrol diri
dirinya dengan baik
kemampuan mengontrol diri dan peserta didik mampu mengontrol diri memahami diri sendiri
pemahaman diri dengan baik dan juga memahami diri
sabar dan bisa mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol diri positif thinking itu penting lho…
dan bisa sabar dalam mengambil
keputusan
kemampuan bergaul peserta didik mampu bergaul bersama mari bentuk crinkle yang
temannya dengan baik menyenangkan
sikap kepedulian sosial peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya individu satu dengan
sikap peduli terhadap orang lain individu lain
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol mari bentuk crinkle yang baik dan
dirinya terhadap hubungan pertemanan menyenangkan
kemampuan percaya diri peserta didik memiliki kepercayaan positif thinking itu penting lho…
diri terhadap orang lain
sikap kepedulian sosial peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya individu satu dengan
sikap peduli terhadap sesama manusia individu lain
kemampuan bergaul dan peserta didik mampu bergaul tips berkomunikasi yang baik
komunikasi dengantemannya secara baik
pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu mengantisipasi tips membentuk keluarga bahagia
negatif dari masalah keluarga dampak negatif dalam permasalahan
keluarga
pemahaman tentang pentingnya peserta didik mampu berbakti kepada kamu tidak sendiri lho…
berbakti pada orang tua orang tua
kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu lebih baik
keluarga pada keluarganya
sikap bersyukur dan mengelola peserta didik mampu bersyukur dan sekilas informasi tentang lowongan
fasilitas yang ada mengelola fasilitas yang dimilikinya pekerjaan
kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu lebih baik
keluarga pada keluarga
menerima kondisi positif kondisi peserta didik mampu menerima berdoa dan berusaha adalah jalan
ekonomi dengan positif kondisi ekonomi yang yang baik
ada
memiliki pemikiran yang positif peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu sangat penting
penerimaan diri terhadap keadaan peserta didik mampu menerima mari bentuk keluaga cemara
keluarga kondisi keluarga
kepercayaan diri dan tanggung peserta didik mampu percaya diri dan mari dicoba, yakin pasti bisa
jawab terhadap keluarga bertanggung jawab pada keluarga
berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu berfikir positif keluargamu adalah rumahmu
positif dan penerimaan teradap kondisi
keluarga
berfikir positif dan memahami peserta didik mampu berfikir positif keluargamu adalah rumahmu
kondisi keluarga dan memahami keluarga
penyesuaian diri terhadap anggota peserta didik mampu menyesuaikan adaptasi dengan hal baru
baru dalam keluarga diri pada anggota keluarga baru
berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dan mengontrol diri situasi
berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dan mengontrol diri situasi
meningkatan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
berfikir positif dan penerimaan positif thingking dalam segala
peserta didik mampu berfikir positif
secara positif situasi
dan menerima secara positif
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
menerima secara positif dan peserta didik dapat menerima secara kemampuan komunikasi
meningkatkan positif positif dan meningkatkan komunikasi
menumbuhkan rasa toleransi peserta didik mampu menumbuhkan toleransi terhadap keputusan orang
terhadap keputusan orang lain rasa toleransi terhadap keputusan tua
orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
pemahaman pendidikan seks usia peserya didik mampu memhami seks edukasion
dan hubungan remaja persolan seks dan perkawinan
rasa percaya diri dan pemahaman peserta didik mampu percaya diri dan tips berkomunikasi yang baik
pendidikan seks usia dini memahami persoalan seks dan
perkawinan
kemampuan berfikir positif peserta didik mampu berfikir positif apa itu jodoh ?
mengenai jodoh
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol apa itu jodoh ?
dirinya dalam memikirkan jodohnya
pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu mengetahui pergaulan remaja yang baik
negatif pacarana bahaya pacaran
pemahaman tentang kepercayaan peserta didik mendapatkan bersyukur
diri dan rasa syukur pemahaman tentang kepercayaan diri
dan rasa syukur
mengetahui dampak negatif peserta didik mampu menghindari pergaulan remaja yang baik
pacarana pacaran
kemampuan rasa percaya diri peserta didik mampu percaya diri pergaulan remaja yang baik
terhadap lawan jenis dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol kontrol diri yang baik
dirinya dengan baik
kemampuan bergaul dengan lawan peserta didik mampu memilih teman berteman dengan baik
jenis yang baik akrab yang baik
kemampuan beradaptasi dengan peserta didik mampu menjalin berteman dengan baik
teman hubungan pertemanan dengan baik
pemahaman memaknai arti cinta peserta didik mampu mengelola perasaan dan logika
yang sebenarnya cintanya dengan baik
berfkir positif peserta didik mampu berfikir positif di positif thingking dalam segala
masa depan situasi
rehabilitasi penyimpangan seksual peserta didik mendaptakna rehabilitasi penyimpangan seksual
terhadap penyimpangan seksual yang
dialaminya
pemahaman mengenai hubungan peserta didik mampu memahami pergaulan remaja yang baik
remaja yang baik hubungan remaja yang baik
pemahaman mengenai cara tidur peserta didik mampu memahami cara rutinitas tidur agar sehat
yang baik tidur yang baik
kemampuan berfikir positif opeserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dengan baik situasi
kemampuan mengingat dengan peserta didik mampu mengingat self reminder
baik sesuatu dengan baik
kemampuan konsentrasi peserta didik mampu mengurangi yuk fokus
khayalan yang tidak penting
kemampuan berkonsentrasi peserta didik mampu lebih berhati-hati konsentrasi yang baik
kemampuan berfikir positif dan peserta didik mampu menerima secara informasi seputar sekolah
rasa syukur positif dan bersyukur terhadap sekolah
yang didapati
kemampuan berfikir positif dan peserta didik mampu menerima secara informasi seputar sekolah
rasa syukur positif dan bersyukur terhadap sekolah
yang didapati
meningkatkan adaptasi diri dengan peserta didik mampu meningkatkan mari kenali keseruan dalam sekolah
lingkungan adaasi diri dengan lingkungan
memahami pelajaran dan jurusan peserta didik mmpu mengikuti pembelajaran jurusan yang diikuti
yang diikuti pelajaran dengan baik
kemampuan belajar yang baik peserta didik mampu mengikuti mata cara capai target yang diinginkan
pelajaran dengan baik
kemampuan berfiskir positif dan peserta didik mampu memahami tips merancang masa depan
pemahaman diri dengan baik pentingnya lanjutan studi
pemahaman mengenai pendidikan peserta didik mampu memahami informasi seputar PTN
setamat sekolah mengenai pendidikan setamat sekoalah
berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu menerima secara apa sih peran orangtua bagi remaja
positif
kemampuan merencanaan studi informasi seputar PTN
peserta didik mampu merencanakan
masa depan
dan memahami pelajaran dengan baik
berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu berfikir positif mari menggali informasi tentang
terhadap sekolah dan mampu mengiuti beasiswa
pelajaran dengan baik
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola informasi seputar beasiswa
keuangan dengan baik terhadap
penggunaan handphone
pemahaman mengenai peserta didik mampu merencanaka tips merancang masa depan
perencanaan karir masa depan dengan baik
kepercayaan diri peserta didik mampu menumbuhkan yakin lah, kamu pasti bisa
rasa percaya diri dalam menamatkan
pendidikannya
kemampuan mengkomunikasi tips membicarakan sesuatu dengan
peserta didik mampu membicarakan
perencaan masa depan orang tua
mengenai masa depan dengan baik
persiapan karir dan kepercayaan peserta didik mampu meningkatkan yakin lah, kamu pasti bisa
diri atas kemampuan yang dimiliki kepercayaan diri dalam bersaing untuk
memasuki pendidikan tinggi
kemampuan mengelola karir yang peserta didik dapat merencanakan perencanaan karir
baik karirnya dengan baik
informasi mengenai minat dan peserta didik mampu memhami minat memahami kemampuan diri
bakat dan baat yang sesuai dengan potensi
dirinya
informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu memahami jenis- memahami pekerjaan yang ada
jenis pekerjaan untuk anak sekolah
informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu memahami jenis- memahami pekerjaan yang ada
jenis pekerjaan untuk anak sekolah
kemampuan berfikir positif peserta didik mampu berfikir dan memahami pekerjaan yang ada
menerima secara positif mengenai
pekerjaannya
meningkatkan rasa percaya diri peserta didik mampu percaya diri kamu bisa kok
terhadap kemapuan pendidikannya
informasi menganai karir yang peserta didik mampu memahami memahami pekerjaan yang ada
sesuai pekerjaan yang sesuai dengan
pendidikannya
mempersipkan diri dan peserta didik mampu meningkatkan peningkatan diri
meningkatkan soft skill soft skill sesuai dengan minat dan
prestasinya
berfikir positif dan perencanaan peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
karir dan mempersiapkan karirnya situasi
informasi mengenai perencanaan peserta didik mampu mempersiapkan persiapakn karir
karir karirnya
menerima keadaan keuangan peserta didik mampu menerima bersyukur itu penting loh
dengan positif terhadap kondisi
keuangannya
mengelola keuangan peserta didik dapat mengelola mengelola keuangan
keuangannya dengan baik
informasi mengenai penerimaan peserta didik dapat memahami dan indformasi beasiswa
beasiswa mendapatkan beasiswa atau dana
bantuan belajar lainnya
berfikir positif dan penghargaan peserta didik mampu berfikir positif yuk saling mengharga sesama
terhadap orang lain dan menghargai orang lain
berfikir positif dan penghargaan peserta didik mampu mengelola mengelola keuangan
terhadap orang lain keuangannya dengan baik
J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan
derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu
secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan
konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling
adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-
butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan
dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir,
konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan
balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap,
perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
Aspek dari proses evaluasi kegiatan bimbingan konseling ada dua macam
yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi
bagaimana keefektivan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan
penilaian hasil sendiri dilihat dari segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan
konseling. Untuk aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan
dan konseling diantaranya:
1. kesesuaian antara program dan pelaksanaan
2. keterlaksanaan program
3. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut
4. dampak dari kegiatan bimbingan konseling
5. bagaimana respon yang terjadi
6. personil yang terlibat
7. perubahan-perubahan yang terjadi serta lingkup luasnya.
2. PELAPORAN
Semua guru bimbingan dan konseling atau konselor harus membuat laporan
penyelenggaraan bimbingan dan konseling sebagai bentuk akuntabilitas kinerja
profesional. Pengakuan ekuivalensi kinerja profesional guru bimbingan dan
konseling atau konselor yang ada dalam pada laporan merujuk kepada Tabel
Perhitungan Ekuivalensi Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar
Kelas dengan Jam Kerja yang tercantum pada Permendikbud No.111tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
akan menjadi alat penting dalam tindak lanjut untuk mendukung program sejalan
dengan yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani,
mendukung digunakannya materi yang tepat, mendokumentasi proses, persepsi,
dan hasil program secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek,
menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan program digunakan
untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung
perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan layanan dan membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional
memerlukan sarana, prasarana, dan pembiayanan yang memadai.
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta didik yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut
dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegaiatan layanan bimbingan dan
konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik
bimbingan dan konseling.
Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang
akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:
L. ANGGARAN BIAYA
Adapun rencana anggaran kegiatan Bimbingan dan Konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :
Bidang
Bimbingan Waktu
Jenis Kegiatan dan Fungsi
No Layanan Bimbingan Tujuan Juli Agustus September Oktober November Desember
P S B K
dan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konseling
A PERSIAPAN
1. Pembagian tugas Tercapainya
guru bimbingan efektifitas layanan
dan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
2. Asesmen Terungkapnya
kebutuhan kebutuhan
peserta didik dan
konseli
3. Menyusun Layanan
Program
Bimbingan dan bimbingan dan
Konseling
konseling lebih
terarah dan tepat
sasaran
4. Konsultasi
Mendapat dukungan
Program
dari kepala dan
Bimbingan dan
komite sekolah
Konseling
5. Pengadaan Sarana/ Terpenuhinya
Prasarana kebutuhan sarana
Bimbingan dan yang menunjang
Konseling keberhasilan layanan
BK
B LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Klasikal
2) https://iainmadura.ac.id/site/detberita/376-dampak-
positif-pacaran-untuk-generasi-melenial
3) https://www.pikiran-rakyat.com/belia/pr-
01341513/pro-dan-kontra-pacaran-sekantor-
bersiap-untuk-menjadi-bahan-gosip
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
2. Evaluasi Hasil Melihat apakah peserta didik telah memahami dan mampu
menjalankan peran yang sudah diberikan dan sudah memahami
dampak dari pembullyan dan cara melawan pembullyan