Anda di halaman 1dari 116

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN AUM

UMUM (ALAT UNGKAP MASALAH SISWA)

DI SMP NEGERI 1 BANDA ACEH

Disusun Oleh :

KHAIRIL AZWAR

NPM. 1906104030051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang saya
panjatkan puja dan puji syukur atas khadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-nya kepada kita. Karena dengan rahmat dan karunianya sehingga saya telah
menyelesaikan Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Banda Aceh. Pada
kesempatakan kali ini kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan pengarahan sehingga Program ini
dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Terlepas dari itu semua saya menyadari seutuhnya bahwa program ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata cara bahasanya. Oleh karena
itu saya terbuka akan masukan dan kritikan yang membangun, sehingga kedepannya saya
bisa memperbaiki menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Akhir kata saya berharap makalah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Banda Aceh, 13 AGUSTUS 2022

KHAIRIL AZWAR
A. RASIONAL

Ketika seorang siswa mendengar kata Bimbingan Konseling (BK), maka hal pertama
yang muncul di benak mereka adalah masalah, sanksi, hukuman, dan sebagainya. Dengan
kata lain, Bimbingan Konseling terkesan menakutkan, bahkan sangat dibenci oleh banyak
peserta didik. Hal itu disebabkan karena peristiwa-peristiwa berupa hukuman yang pernah
mereka alami di masa sekolah, atau disebabkan karena ketidaktahuan mereka terhadap fungsi
BK yang sebenarnya sehingga mereka mengasumsikan Bimbingan Konseling (BK) dengan
suatu hal kurang baik, seperti tempat hukuman, sanksi, dan lain-lain.
Bimbingan dan konseling disekolah dilaksanakan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik, agar mampu menyesuaiakan diri dan meningkatkan potensi dirinya atau untuk
mencapai perkembangan secara optimal.
Proses penyesesuain diri akan optimal jika di bantu atau difasilitasi oleh pendidik, seperti
guru bimbingan konseling atau konselor. Peyesuaian diri yang optimal mendorong peserta
didik untuk mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, belajar dan karirnya.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu sarana lembaga pendidikan yang berperan
untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan nasihat-nasihat terhadap peserta didik
dalam menyelesaikan suatu masalah atau dalam menemukan potensi dirinya.
Berdasarkan hasil penelusuran kebutuhan dan masalah di sekolah ditemukan berbagai
fakta sebagai berikut:
a. Sebagian besar guru bimbingan konseling di sekolah ini telah memahami dan
menjalankan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan baik, yang akan
menghasilkan hasil layanan yang maksimal dan sesuai dengan apa yang telah di
tentukan.
b. Di sekolah sebagian sekolah sudah memiliki fasilitas saranan dan prasarana yang
memadai untuk mendukung kemaksimalan hasil layanan dan pengoptimalan peserta
didik, misalnya di sekolah ini sudah memiliki ruang khusus bimbingan dan konseling,
dan di lengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya.
c. Sebagain besar peserta didik telah memiliki potensi diri yang memadai untuk berhasil
dalam belajar, tapi tidak sedikit pula siswa yang hanya bermain di kelas tanpa
mengembangkan potensi yang dimiliki dalam dirinya sendiri, namun demikian
potensi yang belum dikembangkan ini menyebabkan rendahnya budaya tutor teman
sebaya yang ada disekolah.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu Bimbingan dan
Konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan Bimbingan dan Konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus
lima puluh) peserta didik, yang dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik Konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan
Konseling; (ii) berpendidikan profesi Konselor. Kompetensi Konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTS, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada pendidikan dasar. Dalam Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa
komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan Bimbingan dan
Konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi Guru
BK/Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, dan
menindaklanjuti layanan Bimbingan dan Konseling.
10. Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam pedoman
tersebut menyebutkan bahwa Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan
jam masuk kelas selama 2 (dua) jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin
terjadwal. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan
matapelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan memberikan
layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau
pengembangan.

C. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Banda Aceh
Visi
Menjadikan SMP Negeri 1 Banda Aceh sebagai pusat keunggulan di bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memiliki Sumber Daya Manusia yang
produktif, bermartabat serta dapat bersaing ditingkat lokal, regional dan internasional.
Misi
1. Menjunjung tinggi nilai keagamaan (religious)
2. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
3. Membangun kewirausahaan (entrepreneurship)
4. Menerapkan kedisiplinan (discipline)
5. Kebugaran Jasmani (sport)
6. Menjaga dan melestarikan seni budaya (art)
7. Meningkatkan komunikasi bahasa asing (foreign language)
8. Melestarikan 7K (Keamanan, Ketertiban, Kedisiplinan, Kebersihan, Keindahan,
Kesopanan, Kerapian)
9. Memberdayakan lingkungan sekolah untuk mewujudkan Wiyatamandala, dan
10. Meningkatkan kualitas tamatan berstandar Nasional dan Internasional

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Banda Aceh
Visi
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoritik dan


hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, Guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Asesment).
Tujuannya penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan konseli.

Ada beberapa contoh aplikasi intrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan konseli, antara lain: Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisa Tugas Perkembangan
(ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS), Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD), dan lain-lain. Selain itu, pengalaman Konselor dalam melaksanakan
program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.

Angket masalah konseli atau peserta didik pada kelas di SMP Negeri 1 dibuat dan
disusun oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli/peserta didik di sekolah. Diolah dengan instrumen Alat
Ungkap Masalah (AUM-UMUM)
1. Profil kelas

PROFIL KELAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS INSTRUMEN AUM UMUM

Jum
Waktu Bidang Layanan
lah
No Prosenta Layana
Butir Pernyataan Instrumen AUM UMUM Peserta Didik/Konseli Res Prioritas
Item se n
pon P S B K
(Bulan)
den

K1,K4,K5,K8,K9,K16,K
1 Badan terlalu kurus, atau terlalu gemuk. 9 45% SEGERA 169 138 24 76
17,K18,K19

2 Warna kulit kurang memuaskan. 6 30% TINGGI

3 Berat badan terus berkurang. 3 15% SEDANG


4 Badan terlalu pendek, atau terlalu tinggi. 7 35% TINGGI
5 Secara jasmaniah kurang menarik. 4 20% SEDANG
Fungsi dan / atau kondisi kesehatan mata kurang
26 2 10% RENDAH
baik.
TIDAK
Mengalami gangguan tertentu karena cacat
27 0 0% MASUK
jasmani.
PROGRAM
Fungsi dan / atau kondisi kesehatan hidung kurang
28 1 5% RENDAH
baik.
29 Kondisi kesehatan kulit sering terganggu. 1 5% RENDAH
30 Gangguan pada gigi. 6 30% TINGGI
Fungsi dan / atau kondisi kerongkongan kurang TIDAK
51 0 0%
baik atau sering terganggu, misalnya serak. MASUK
PROGRAM

52 Gagap dalam berbicara. 1 5% RENDAH


Fungsi dan / atau kondisi kesehatan telinga kurang
53 #REF! 2 10% RENDAH
baik.
Kurang mampu berolahraga karena kondisi
54 #REF! 1 5% RENDAH
jasmani yang kurang baik.
55 Gangguan pada pencernaan makanan. #REF! 1 5% RENDAH
TIDAK
76 Sering pusing dan / atau mudah sakit. 0 0% MASUK
PROGRAM
TIDAK
77 Mengalami gangguan setiap datang bulan. 0 0% MASUK
PROGRAM
TIDAK
78 Secara umum merasa tidak sehat. 0 0% MASUK
PROGRAM
79 Khawatir mengidap penyakit turunan. #REF! 1 5% RENDAH
80 Selera makan sering terganggu. #REF! 2 10% RENDAH
TIDAK
101 Mengidapi penyakit kambuhan. 0 0% MASUK
PROGRAM
102 Alergi terhadap makanan atau keadaan tertentu. #REF! 1 5% RENDAH
103 Kurang atau susah tidur. #REF! 3 15% SEDANG
TIDAK
Mengalami gangguan karena merokok, atau
104 0 0% MASUK
minuman, atau obat-obatan.
PROGRAM
Khawatir tertular penyakit yang diderita orang
105 #REF! 1 5% RENDAH
lain.
TIDAK
Mengalami masalah untuk pergi ke tempat
16 #REF! 0 0% MASUK
peribadatan.
PROGRAM
Mempunyai pandangan dan / atau kebiasaan yang
17 #REF! 1 5% RENDAH
tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
Tidak mampu melaksanakan tuntutan keagamaan
18 dan/atau khawatir tidak mampu menghindari #REF! 1 5% RENDAH
larangan yang ditentukan oleh agama.
TIDAK
19 Kurang menyukai pembicaraan tentang agama. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
Ragu dan ingin memperoleh penjelasan lebih
20 #REF! 4 20% SEDANG
banyak tentang kaidah-kaidah agama.
Berkata dusta dan / atau berbuat tidak jujur untuk
41 tujuan-tujuan tertentu, seperti membohongi teman, #REF! 1 5% RENDAH
berlaku curang dalam mengambil keputusan.
Kurang mengetahui hal-hal yang menurut orang
42 #REF! 3 15% SEDANG
lain dianggap baik atau buruk, benar atau salah.
Tidak dapat mengambil keputusan tentang sesuatu
43 karena kurang memahami baik-buruknya atau #REF! 2 10% RENDAH
benar-salahnya sesuatu itu.
Merasa terganggu oleh kesalahan atau keburukan
44 #REF! 1 5% RENDAH
orang lain.
Tidak mengetahui cara-cara yang tepat untuk
45 mengatakan kepada orang lain tentang sesuatu #REF! 3 15% SEDANG
yang baik atau buruk, benar atau salah.
TIDAK
Mengalami masalah dalam mendalami persoalan
66 #REF! 0 0% MASUK
agama.
PROGRAM
TIDAK
Tidak memiliki kecakapan dan / atau sarana untuk
67 #REF! 0 0% MASUK
melaksanakan ibadah agama.
PROGRAM
TIDAK
Mengalami masalah karena membandingkan
68 #REF! 0 0% MASUK
agama yang satu dengan yang lainnya.
PROGRAM
TIDAK
Bermasalah karena anggota keluarga tidak
69 #REF! 0 0% MASUK
seagama.
PROGRAM
Belum menjalankan ibadah agama sebagaimana
70 #REF! 8 40% TINGGI
diharapkan.
Khawatir atau merasa ketakutan akan akibat
91 #REF! 7 35% TINGGI
perbuatan melanggar kaidah-kaidah agama.
Kurang menyukai pembicaraan yang dilontarkan
92 #REF! 2 10% RENDAH
di tempat peribadatan.
Kurang taat dan / atau kurang khusyuk dalam
93 #REF! 7 35% TINGGI
menjalankan ibadah agama.
Mengalami masalah karena memiliki pandangan TIDAK
94 dan/atau sikap keagamaan yang cenderung fanatik #REF! 0 0% MASUK
atau berprasangka. PROGRAM
TIDAK
Meragukan manfaat ibadah dan / atau upacara
95 #REF! 0 0% MASUK
keagamaan.
PROGRAM
Merasa terganggu karena melakukan sesuatu yang
116 #REF! 2 10% RENDAH
menjadikan orang lain tidak senang.
Terlanjur berbicara, bertindak, atau bersikap yang
117 #REF! 2 10% RENDAH
tidak layak kepada orang tua dan / atau orang lain.
Sering ditegur karena dianggap melakukan
118 kesalahan, pelanggaran, atau sesuatu yang tidak #REF! 3 15% SEDANG
layak.
Mengalami masalah karena berbohong atau
TIDAK
berkata tidak layak meskipun sebenarnya dengan
119 #REF! 0 0% MASUK
maksud sekedar berolok-olok atau menimbulkan
PROGRAM
suasana gembira.
Tidak melakukan sesuatu yang sesungguhnya
120 #REF! 1 5% RENDAH
perlu dilakukan.
136 Takut dipersalahkan karena melanggar adat. #REF! 2 10% RENDAH
Mengalami masalah karena memiliki kebiasaan
137 #REF! 1 5% RENDAH
yang berbeda dari orang lain.
TIDAK
Terlanjur melakukan sesuatu yang salah, atau
138 #REF! 0 0% MASUK
melanggar nilai-nilai moral, atau adat.
PROGRAM
139 Merasa bersalah karena terpaksa melanggar janji. #REF! 5 25% TINGGI
TIDAK
Mengalami persoalan karena berbeda pendapat
140 #REF! 0 0% MASUK
tentang suatu aturan dalam adat.
PROGRAM
Mengalami masalah karena kurang mampu
berhemat atau kemampuan keuangan tidak
146 #REF! 2 10% RENDAH
mencukupi, baik keperluan sehari-hari maupun
keperluan pendidikan.
Khawatir tidak mampu menamatkan sekolah ini
147 #REF! 1 5% RENDAH
atau putus sekolah dan harus segera mencari uang.
TIDAK
Mengalami masalah karena terlalu berhemat
148 #REF! 0 0% MASUK
dan/atau ingin menabung.
PROGRAM
Kekurangan dalam keuangan menyebabkan
149 #REF! 4 20% SEDANG
pengembangan diri terhambat.
TIDAK
Untuk memenuhi keuangan terpaksa sekolah
150 #REF! 0 0% MASUK
sambil bekerja.
PROGRAM
Mengalami masalah karena ingin berpenghasilaan
166 #REF! 10 50% SEGERA
sendiri.
TIDAK
167 Berhutang yang cukup memberatkan. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
TIDAK
Besarnya uang yang diperoleh dan sumber-
168 #REF! 0 0% MASUK
sumbernya tidak menentu.
PROGRAM
Khawatir akan kondisi keuangan orang tua atau
orang yang menjadi sumber keuangan; jangan-
169 #REF! 2 10% RENDAH
jangan harus menjual atau menggadaikan harta
keluarga.
Mengalami masalah karena keuangan
170 #REF! 1 5% RENDAH
dikendalikan orang lain.
151 Sering murung dan / atau merasa tidak bahagia. #REF! 3 15% SEDANG
TIDAK
Mengalami kerugian atau kesulitan karena
152 #REF! 0 0% MASUK
terlampau hati-hati.
PROGRAM
TIDAK
153 Terlibat NARKOBA. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
154 Merasa hidup ini kurang berarti. #REF! 1 5% RENDAH
Kurang serius menghadapi seuatu, sering gagal
155 #REF! 4 20% SEDANG
dan / atau mudah patah semangat.
TIDAK
Mudah gentar atau khawatir dalam menghadapi
171 #REF! 0 0% MASUK
dan / atau mengemukakan sesuatu.
PROGRAM
Penakut, pemalu, dan / atau mudah menjadi
172 #REF! 2 10% RENDAH
bingung.
Keras kepala atau sukar mengubah pendapat
173 sendiri meskipun kata orang lain pendapat itu #REF! 2 10% RENDAH
salah.
174 Takut mencoba sesuatu yang baru. #REF! 2 10% RENDAH
Mudah marah atau tidak mampu mengendalikan
175 #REF! 2 10% RENDAH
diri.
186 Merasa kesepian dan / atau takut ditinggal sendiri. #REF! 2 10% RENDAH
Sering bertingkah laku, bertindak, atau bersikap
187 #REF! 1 5% RENDAH
kekanak-kanakan.
TIDAK
188 Rendah diri atau kurang percaya diri. #REF! 0 0%
MASUK
PROGRAM
189 Kurang terbuka terhadap orang lain. #REF! 4 20% SEDANG
Sering membesar-besarkan sesuatu yang
190 #REF! 2 10% RENDAH
sebenarnya tidak perlu.
Kekurangan waktu senggang, seperti waktu
istirahat, waktu luang di sekolah maupun di
161 rumah, waktu libur untuk bersikap santai dan / #REF! 1 5% RENDAH
atau melakukan kegiatan menyenangkan atau
rekreasi.
Tidak diperkenankan atau kurang bebas dalam
162 menggunakan waktu senggang yang tersedia #REF! 3 15% SEDANG
untuk kegiatan yg disukai / diingini.
Menglami masalah untuk mengikuti kegitan acara-
163 #REF! 3 15% SEDANG
acara gembira dan santai bersama kawan-kawan.
Tidak mempunyai kawan akrab untuk bersama-
164 #REF! 3 15% SEDANG
sama mengisi waktu senggang.
Mengalami masalah karena memikirkan atau
TIDAK
membayangkan kesempatan waktu berlibur di
165 #REF! 0 0% MASUK
tempat yang jauh, indah, tenang, dan
PROGRAM
menyenangkan.
Tidak mengetahui cara menggunakan waktu
181 #REF! 1 5% RENDAH
senggang yang ada.
Kekurangan sarana seperti biaya, kendaraan,
182 televisi, buku-buku bacaan, dan lain-lain untuk #REF! 1 5% RENDAH
memafaatkan waktu senggang.
Mengalami masalah karena cara melaksanakan
183 kegiatan atau acara yang kurang tepat dalam #REF! 1 5% RENDAH
menggunakan waktu senggang.
Mengalami masalah dalam menggunakan waktu
senggang karena tidak memiliki keterampilan
184 #REF! 2 10% RENDAH
tertentu, seperti bermain musik, olahraga, menari,
dan sebagainya.
Kurang berminat atau tidak ada hal yang menarik
185 dalam memanfaatkan waktu senggang yang #REF! 1 5% RENDAH
tersedia.
TIDAK
Kurang mampu berkomunikasi karena tidak
11 #REF! 0 0% MASUK
memiliki handphone (HP).
PROGRAM
TIDAK
Merasa rendah diri karena tidak memiliki
12 #REF! 0 0% MASUK
handphone (HP) atau media sosial.
PROGRAM
Merasa terganggu karena berita atau percakapan TIDAK
13 yang ada dalam handphone (HP) atau media #REF! 0 0% MASUK
sosial. PROGRAM
Kegiatan belajar terganggu karena banyak
14 menggunakan handphone (HP) dan / atau media #REF! 1 5% RENDAH
sosial.
Hubungan dengan seseorang menjadi terganggu
15 karena berita yang menyakitkan melalui #REF! 1 5% RENDAH
handphone (HP) dan / atau media sosial.
Kecanduan menikmati acara atau program tertentu
36 melalui handphone (HP), laptop atau media sosial #REF! 7 35% TINGGI
sehingga banyak kehilangan waktu.
Terkena pengaruh merugikan atas tayangan atau
37 program tertentu dalam handphone (HP), laptop #REF! 3 15% SEDANG
atau media sosial.
Terdorong menyampaikan ucapan kebencian dan /
38 atau kebohongan melalui handphone (HP) atau #REF! 2 10% RENDAH
media sosial.
Kondisi keuangan terganggu akibat penggunaan
39 #REF! 2 10% RENDAH
handphone (HP) atau media sosial.
Merasa rendah diri karena tidak mampu
40 #REF! 1 5% RENDAH
menggunakan internet.
Merasa bermasalah kalau handphone (HP) tidak
61 jalan atau tidak ada jaringan sehingga tidak dapat #REF! 4 20% SEDANG
menggunakan media sosial, dan / atau sejenisnya.
Asyik menggunakan handphone (HP) atau media
62 #REF! 6 30% TINGGI
sosial sehingga tugas pokok terabaikan.
Dimarahi orangtua karena terlalu banyak
63 menggunakan handphone (HP) dan / atau media #REF! 6 30% TINGGI
sosial.
Terkena pengaruh merugikan karena berita dan /
64 atau program tertentu dalam handphone (HP) atau #REF! 1 5% RENDAH
media sosial / internet.
Rasa tidak nyaman dengan adanya komunikasi
65 dari orang lain melalui handphone (HP) atau #REF! 1 5% RENDAH
media sosial / internet.
Menggunakan handphone (HP) atau media sosial /
86 #REF! 2 10% RENDAH
internet untuk mengakses materi porno.
Mudah terpengaruh oleh isi-isi yang belum pasti TIDAK
87 kebenarannya melalui handphone (HP) atau media #REF! 0 0% MASUK
sosial / internet. PROGRAM
Susah berhenti kalau sudah mulai mengakses
88 #REF! 5 25% TINGGI
internet.
Menjadi was-was atau khawatir kalau tidak
89 #REF! 2 10% RENDAH
membawa handphone (HP).
TIDAK
Ingin berkomunikasi dengan seseorang melalui
90 #REF! 0 0% MASUK
handphone (HP) tetapi tidak tersampaikan.
PROGRAM
TIDAK
111 Tidak menyukai atau tidak disukai seseorang. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
Merasa diperhatikan, dibicarakan, atau
112 #REF! 1 5% RENDAH
diperolokkan orang lain.
Mengalami masalah karena ingin lebih terkenal
113 atau lebih menarik, atau lebih menyenangkan bagi #REF! 3 15% SEDANG
orang lain.
TIDAK
Mempunyai kawan yang kurang disukai orang
114 #REF! 0 0% MASUK
lain.
PROGRAM
Tidak mempunyai kawan akrab, hubungan sosial
115 #REF! 1 5% RENDAH
terbatas, atau terisolir.
Tidak lincah dan kurang mengetahui tata krama
131 #REF! 1 5% RENDAH
pergaulan.
Kurang pandai memimipin dan / atau mudah
132 #REF! 1 5% RENDAH
dipengaruhi orang lain.
Sering membantah atau tidak menyukai sesuatu
133 yang dikatakan / dirasakan orang lain, atau #REF! 4 20% SEDANG
dikatakan sombong.
Mudah tersinggung atau sakit hati dalam
134 #REF! 1 5% RENDAH
berhubungan dengan orang lain.
135 Lambat menjalin persahabantan. #REF! 2 10% RENDAH
141 Kurang peduli terhadap orang lain. #REF! 4 20% SEDANG
142 Rapuh dalam berteman. #REF! 1 5% RENDAH
Merasa tidak dianggap penting, diremehkan, atau
143 #REF! 1 5% RENDAH
dikecam orang lain.
TIDAK
Megalami masalah dengan orang lain karena
144 #REF! 0 0% MASUK
kurang peduli terhadap diri sendiri.
PROGRAM
Canggung dan / atau tidak lancar berkomunikasi
145 #REF! 2 10% RENDAH
dengan orang lain.
Mengalami masalah karena kedua orang tua
21 #REF! 2 10% RENDAH
berpisah atau bercerai.
TIDAK
Mengalami masalah karena ayah dan/atau ibu
22 #REF! 0 0% MASUK
kandung telah meninggal.
PROGRAM
Menghawatirkan kondisi kesehatan anggota
23 #REF! 7 35% TINGGI
keluarga.
Mengalami masalah karena keadaan dan
24 perlengkapan tempat tinggal dan / atau rumah #REF! 3 15% SEDANG
orang tua kurang memadai.
Menghawatirkan kondisi orang tua yang bekerja
25 #REF! 5 25% TINGGI
terlalu berat.
Keluarga mengeluh tentang keadaan yang serba
46 #REF! 1 5% RENDAH
kekurangan.
Menghawatirkan keadaan orang tua yang
47 #REF! 1 5% RENDAH
bertempat tinggal jauh.
TIDAK
Bermasalah karena ibu atau bapak ingin kawin
48 #REF! 0 0% MASUK
lagi.
PROGRAM
Khawatir tidak mampu memenuhi tuntutan atau
49 #REF! 3 15% SEDANG
harapan orang tua atau anggota keluarga lain.
Membayangkan dan berpikir-pikir seandainya jadi
50 #REF! 2 10% RENDAH
anak dari keluarga lain.
Kurang perhatian dan pengertian dari orang tua
71 #REF! 2 10% RENDAH
dan / atau anggota keluarga.
72 Mengalami kesulitan dengan bapak atau ibu tiri. #REF! 1 5% RENDAH
TIDAK
Diperlakukan tidak adil oleh orang tua atau
73 #REF! 0 0% MASUK
anggota keluarga lainnya.
PROGRAM
74 Khawatir akan terjadi percecokan dalam keluarga. #REF! 2 10% RENDAH
Hubungan dengan orang tua dan anggota keluarga
75 kurang hangat, kurang harmonis, dan / atau kurang #REF! 2 10% RENDAH
menggembirakan.
Mengalami masalah karena menjadi anak tunggal, TIDAK
96 anak sulung, anak bungsu, satu-satunya anak laki- #REF! 0 0% MASUK
laki, atau satu-satunya anak perempuan. PROGRAM
Hubungan kurang harmonis dengan kakak atau
97 #REF! 1 5% RENDAH
adik, atau dengan anggota keluarga lainnya.
Orang tua atau anggota keluarga lainnya terlalu
98 #REF! 1 5% RENDAH
berkuasa, atau kurang memberikan kebebasan.
Dicurigai oleh orang tua atau anggota keluarga
99 #REF! 1 5% RENDAH
lain.
TIDAK
Bermasalah karena di rumah orang tua tinggal
100 #REF! 0 0% MASUK
orang atau anggota keluarga lain.
PROGRAM
Tinggal di lingkungan keluarga atau tetangga yang
121 #REF! 1 5% RENDAH
kurang menyenangkan.
Tidak sependapat dengan orang tua atau anggota
122 #REF! 1 5% RENDAH
keluarga lain tentang sesuatu yang direncanakan.
Orang tua kurang senang kawan-kawan datang
123 #REF! 1 5% RENDAH
kerumah.
Mengalami masalah karena rindu dan ingin
124 bertemu dengan orang tua dan/atau anggota #REF! 1 5% RENDAH
keluarga lainnya.
Tidak betah dan ingin meninggalkan rumah
125 #REF! 1 5% RENDAH
karena keadaannya sangat tidak menyenangkan.
Membutuhkan keterangan tentang persoalan seks,
156 #REF! 1 5% RENDAH
pacaran, dan / atau perkawinan.
Mengalami masalah karena malu dan kurang
157 terbuka dalam membicarakan soal seks, pacar, dan #REF! 2 10% RENDAH
/ atau jodoh.
Khawatir tidak mendapatkan pacar atau jodoh
158 #REF! 1 5% RENDAH
yang baik / cocok.
TIDAK
Terlalu memikirkan tentang seks, percintaan,
159 #REF! 0 0% MASUK
percintaan, atau perkawinan.
PROGRAM
Mengalami masalah karena dilarang merasa tidak
160 #REF! 1 5% RENDAH
patut berpacaran.
Kurang mendapat perhatian dari jenis kelamin
176 #REF! 1 5% RENDAH
lain, atau pacar.
TIDAK
Mengalami masalah karena ingin mempunyai
177 #REF! 0 0% MASUK
pacar.
PROGRAM
TIDAK
Canggung dalam menghadapi jenis kelamin lain,
178 #REF! 0 0% MASUK
atau pacar.
PROGRAM
TIDAK
179 Sukar mengendalikan dorongan seksual. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
TIDAK
Mengalami masalah dalam memilih teman akrab
180 #REF! 0 0% MASUK
dari jenis kelamin lain, atau pacar.
PROGRAM
Mengalami masalah karena takut atau sudah TIDAK
191 terlalu jauh berhubungan dengan jenis kelamin #REF! 0 0% MASUK
lain, atau pacar. PROGRAM
Bertepuk sebelah tangan atau takut ditinggalkan
192 #REF! 1 5% RENDAH
pacar atau patah hati, cemburu, atau cinta segitiga.
TIDAK
193 Khawatir akan dipaksa kawin. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
Terpengaruh hubungan muda-mudi yang TIDAK
194 menyimpang, yaitu LGBTZ (Lesbi, Gay, #REF! 0 0% MASUK
Biseksual, Transgender, Zina). PROGRAM
TIDAK
Menghalami masalah karena sering dan mudah
195 #REF! 0 0% MASUK
jatuh cinta, dan / atau rindu kepada pacar.
PROGRAM
TIDAK
196 Sering mimpi buruk. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
Cemas atau khawatir tentang sesuatu yang belum
197 #REF! 2 10% RENDAH
pasti.
198 Mudah lupa. #REF! 10 50% SEGERA
199 sering melamun atau berkhayal. #REF! 6 30% TINGGI
200 Ceroboh atau kurang hati-hati. #REF! 8 40% TINGGI
6 Terpaksa atau ragu-ragu memasuki sekolah ini. #REF! 1 5% RENDAH
TIDAK
7 Meragukan kemanfaatan memasuki sekolah ini. #REF! 0 0% MASUK
PROGRAM
8 Sukar menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah. #REF! 1 5% RENDAH
TIDAK
Kurang meminati pelajaran atau jurusan atau
9 #REF! 0 0% MASUK
program yang diikuti.
PROGRAM
Khawatir tidak dapat menamatkan sekolah pada
10 #REF! 1 5% RENDAH
waktu yang direncanakan.
Khawatir akan dipaksa melanjutkan pelajaran
31 #REF! 2 10% RENDAH
setamat sekolah ini.
Kekurangan informasi tentang pendidikan lanjutan
32 #REF! 5 25% TINGGI
yang dapat dimasuki setamat sekolah ini.
Orang tua kurang peduli dan / atau kurang
33 membantu kegiatan belajar di sekolah dan / atau di #REF! 1 5% RENDAH
rumah.
Khawatir tidak mampu melanjutkan pelajaran
setamat dari sekolah ini dan / atau terlalu
34 #REF! 2 10% RENDAH
memikirkan pendidikan lanjutan setamat sekolah
ini.
Ragu apakah sekolah sekarang ini mampu
35 memberikan modal yang kuat bagi para siswanya #REF! 3 15% SEDANG
untuk menempuh pendidikan lebih lanjut.
Khawatir tidak tersedia biaya untuk melanjutkan
56 #REF! 2 10% RENDAH
pelajaran setamat sekolah ini.
Tidak dapat mengambil keputusan tentang apakah
57 akan mencari pekerjaan atau melanjutkan 4 20% SEDANG
pelajaran setamat sekolah ini.
Khawatir tidak mampu atau gagal menamatkan
58 2 10% RENDAH
sekolah ini.
Terdapat pertentangan pendapat dengan orang tua TIDAK
59 dan/atau anggota keluarga lain tentang rencana #REF! 0 0% MASUK
melanjutkan pelajaran setamat sekolah ini. PROGRAM
Khawatir tidak mampu bersaing dalam upaya TIDAK
60 memasuki pendidikan lanjutan setamat sekolah #REF! 0 0% MASUK
ini. PROGRAM
Belum mampu memikirkan dan memilih
81 #REF! 7 35% TINGGI
pekerjaan yang akan dijabat nantinya
Belum mengetahui bakat diri sendiri untuk jabatan
82 #REF! 10 50% SEGERA
/ pekerjaan apa.
Kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang
83 lapangan pekerjaan dan seluk beluk jenis-jenis #REF! 7 35% TINGGI
pekerjaan.
Ingin memperoleh bantuan dalam mendapatkan
84 pekerjaan sambilan untuk melatih diri bekerja #REF! 10 50% SEGERA
sambil sekolah.
Khawatir akan pekerjaan yang dijabat nantinya;
85 jangan-jangan memberikan penghasilan yang #REF! 3 15% SEDANG
tidak mencukupi.
Kurang yakin terhadap kemampuan pendidikan
106 sekarang ini dalam menyiapkan jabatan tertentu #REF! 1 5% RENDAH
nantinya.
Ragu tentang kesempatan memperoleh pekerjaan
107 sesuai dengan pendidikan yang diikuti sekarang #REF! 7 35% TINGGI
ini.
Ingin mengikuti kegiatan pelajaran dan/atau
latihan khusus tertentu yang benar-benar
108 #REF! 2 10% RENDAH
menunjang proses mencari dan melamar pekerjaan
setamat pendidikan ini.
Cemas kalau menjadi penganggur setamat
109 #REF! 10 50% SEGERA
pendidikan ini.
Ragu apakah setamat pendidikan ini dapat bekerja
110 #REF! 1 5% RENDAH
secara mandiri.
TIDAK
Mengalami masalah karena membanding-
126 #REF! 0 0% MASUK
bandingkan kondisi keuangan orang lain.
PROGRAM
Kesulitan dalam mendapatkan penghasilan sendiri
127 #REF! 9 45% SEGERA
sambil sekolah.
Mempertanyakan kemungkinan memperoleh
128 #REF! 6 30% TINGGI
beasiswa atau dana bantuan belajar lainnya.
Orang lain menganggap pelit dan/atau tidak mau
129 membantu kawan yang sedang mengalami #REF! 3 15% SEDANG
kesulitan keuangan.
Terpaksa berbagi pengeluaran dengan kakak atau TIDAK
130 adik anggota keluarga lain yang sama-sama #REF! 0 0% MASUK
membutuhkan biaya. PROGRAM
2. Profil Peserta Didik dari Hasil AUM

PROFIL KEBUTUHAN DAN MASALAH SISWA/KONSELI

Nomor Bidang Masalah


Nama Siswa L/P
Urut Kode Induk Pribadi Sosial Belajar Karir M
1 K1 0 Fatima Amalia R P 4 0 0 1
2 K2 0 Zikra Rizqullah L 6 0 0 0
3 K3 0 M. Tornado L 3 0 0 1
4 K4 0 Akhila Fathin L 6 0 1 1
5 K5 0 Ibrahim Khalil Kautsar L 17 0 3 5
6 K6 0 Shevire Batrisyia W P 6 0 0 2
7 K7 0 Deviana Ulva P 5 0 0 6
Eliska Oktavia Prameswari
8 K8 0 8 0 1 7
Putri P
9 K9 0 Mustanir Kafrawi L 19 0 3 7
10 K10 0 M. Hafizh Raihan L 10 0 0 2
11 K11 0 Cut Tabhita Rizvyanty P 4 0 0 1
12 K12 0 Khalil Badrar L 3 0 1 6
13 K13 0 Khansa Nazira P 6 0 0 3
14 K14 0 Siti Syahira Nuzula P 6 0 2 2
15 K15 0 Nuranisah P 14 0 6 7
16 K16 0 Runiya Raihanah P 29 0 4 6
17 K17 0 Jaziatul Ulya P 9 0 1 7
18 K18 0 Fathian Akbar L 7 0 1 7
19 K19 0 Ramilkan L 5 0 1 5
20 K20 0 Naylatul Salsabila P 2 0 0 0

Deskripsi Hasil AUM :

Berdasarkan Berdasarkan tabel dari hasil AUM di atas, permasalahan


tertinggi terdapat pada bidang pribadi sebesar 169 masalah, diikuti oleh bidang sosial
sebesar 138, bidang karir sebesar 76 masalah dan bidang belajar sebesar 24 masalah.
Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah Mengalami masalah karena ingin
berpenghasilaan sendiri memadai dipilih oleh 10 konseli, Mudah lupa sebanyak 10
konseli, Belum mengetahui bakat diri sendiri untuk jabatan / pekerjaan apa sebanyak
10 konseli dan Ingin memperoleh bantuan dalam mendapatkan pekerjaan sambilan
untuk melatih diri bekerja sambil sekolah sebanyak 10 konseli. Sementara peserta
didik yang paling banyak memiliki masalah adalah Runiya Raihanah (71 butir) atau
Nuranisah sebanyak 36% dan (40 butir) atau sebanyak 20 %

3. Deskripsi Rumusan Kebutuhan

No BIDANG Butir Pernyataan Instrumen Deskripsi Rumusan Kebutuhan


Item LAYANAN AUM UMU
1 Badan terlalu kurus, atau terlalu penerimaan positif terhadap
gemuk. kondisi fisik
2 Warna kulit kurang memuaskan. penerimaan positif terhadap
kondisi fisik
3 Berat badan terus berkurang. membiasakan pola hidup sehat
dan menjaga tubuh
PRIBADI

4 Badan terlalu pendek, atau terlalu meningkatkan kepercayaan dan


tinggi. penerimaan diri
5 Secara jasmaniah kurang menarik. peningnkatan kepercayaan diri
terhadap tubuh yang dimiliki
26 Fungsi dan / atau kondisi kesehatan menjaga kesehatan mata
mata kurang baik.
27 Mengalami gangguan tertentu penerimaan diri dan menjaga pola
karena cacat jasmani. hidup
28 Fungsi dan / atau kondisi kesehatan menjaga kesehatan hidung
hidung kurang baik.
29 Kondisi kesehatan kulit sering menjaga kebersihan tubuh dan
terganggu. pola hidup
30 Gangguan pada gigi. menjaga kesehatan gigi dan mulut
51 Fungsi dan / atau kondisi menjaga kesehatan rongga
kerongkongan kurang baik atau kerongkongan
sering terganggu, misalnya serak.
52 Gagap dalam berbicara. keterampilan dalam
berkomunikasi
53 Fungsi dan / atau kondisi kesehatan menjaga kesehatan telinga dengan
telinga kurang baik. baik
54 Kurang mampu berolahraga karena menjaga kesehatan dan
kondisi jasmani yang kurang baik. meningkatkan motivasi hidup
sehat
55 Gangguan pada pencernaan menjaga pola makan yang bergizi
makanan. dan seimbang
76 Sering pusing dan / atau mudah menjaga kondisi fisik dan pola
sakit. hidup sehat
77 Mengalami gangguan setiap datang menjaga kondisi fisik dan pola
bulan. hidup sehat
78 Secara umum merasa tidak sehat. menjaga kondisi fisik dan pola
hidup sehat
79 Khawatir mengidap penyakit menjaga kondisi fisik dan pola
turunan. hidup sehat
80 Selera makan sering terganggu. menjaga pola makan yang bergizi
dan seimbang
101 Mengidapi penyakit kambuhan. menjaga kondisi fisik dan pola
hidup sehat
102 Alergi terhadap makanan atau memilih makanan yang baik dan
keadaan tertentu. sehat
103 Kurang atau susah tidur. mengatur pola tidur yang baik
104 Mengalami gangguan karena mengurangi kebiasaan merokok
merokok, atau minuman, atau obat- dan pola hidup yang bai
obatan.
105 Khawatir tertular penyakit yang menjaga kondisi fisik dan pola
diderita orang lain. hidup sehat
16 Mengalami masalah untuk pergi ke pemahaman tentang pentingnya
tempat peribadatan. melaksanakan ibadah di tempat
ibadah
17 Mempunyai pandangan dan / atau pemahaman mengenai cara hidup
kebiasaan yang tidak sesuai dengan yang sesuai dengan kaidah agama
kaidah-kaidah agama.

18 Tidak mampu melaksanakan pemahaman menganai pentingnya


tuntutan keagamaan dan/atau melaksanakan tuntutan agama dan
khawatir tidak mampu menghindari keharusan menjauhi apa yang
larangan yang ditentukan oleh dilarang agama
agama.
19 Kurang menyukai pembicaraan nyaman dan merasa tenang ketika
tentang agama. membicarakan masalah agama
20 Ragu dan ingin memperoleh informasi mengenai kaidah-
penjelasan lebih banyak tentang kaidah agama
kaidah-kaidah agama.
41 Berkata dusta dan / atau berbuat kecerdasan emosi dan
tidak jujur untuk tujuan-tujuan pengendalian diri
tertentu, seperti membohongi
teman, berlaku curang dalam
mengambil keputusan.
42 Kurang mengetahui hal-hal yang pemahaman mengenai nila-nilai
menurut orang lain dianggap baik kehidupan
atau buruk, benar atau salah.
43 Tidak dapat mengambil keputusan kepercayaan diri dan pemahaman
tentang sesuatu karena kurang nilai-nilai agama
memahami baik-buruknya atau
benar-salahnya sesuatu itu.
44 Merasa terganggu oleh kesalahan pemahaman mengenai berfikir
atau keburukan orang lain. positif dan adaptasi lingkungan
45 Tidak mengetahui cara-cara yang pemahaman mengenai bagaimana
tepat untuk mengatakan kepada komunikasi yang baik
orang lain tentang sesuatu yang
baik atau buruk, benar atau salah.
66 Mengalami masalah dalam pemahaman mengenai kaidah-
mendalami persoalan agama. kaidah agama
67 Tidak memiliki kecakapan dan / keteramplan dalam melaksanakan
atau sarana untuk melaksanakan ibadah secara benar
ibadah agama.
68 Mengalami masalah karena memiliki sikap toleransi terhadap
membandingkan agama yang satu agama lain
dengan yang lainnya.
69 Bermasalah karena anggota memiliki sikap toleransi terhadap
keluarga tidak seagama. agama lain
70 Belum menjalankan ibadah agama memiliki rasa tanggung jawab
sebagaimana diharapkan. ibadah
91 Khawatir atau merasa ketakutan memiliki kepercayaan diri yang
akan akibat perbuatan melanggar tinggi
kaidah-kaidah agama.
92 Kurang menyukai pembicaraan memahami dan menerima kondisi
yang dilontarkan di tempat lingkungan sekitar
peribadatan.
93 Kurang taat dan / atau kurang bertanggung jawab dalam
khusyuk dalam menjalankan ibadah melaksanakan ibadah
agama.
94 Mengalami masalah karena berfikir positif dan penerimaan
memiliki pandangan dan/atau sikap secara positif
keagamaan yang cenderung fanatik
atau berprasangka.
95 Meragukan manfaat ibadah dan / pemahaman mengenai hikmah
atau upacara keagamaan. ibadah
116 Merasa terganggu karena meningkatkan adaptasi dengan
melakukan sesuatu yang lingkungan
menjadikan orang lain tidak
senang.
117 Terlanjur berbicara, bertindak, atau bersikap sopan santun
bersikap yang tidak layak kepada
orang tua dan / atau orang lain.
118 Sering ditegur karena dianggap meningkatkan sikap kontrol diri
melakukan kesalahan, pelanggaran,
atau sesuatu yang tidak layak.
119 Mengalami masalah karena meningkatkan sikap kontrol diri
berbohong atau berkata tidak layak
meskipun sebenarnya dengan
maksud sekedar berolok-olok atau
menimbulkan suasana gembira.
120 Tidak melakukan sesuatu yang meningakatkan sikap kontrol diri
sesungguhnya perlu dilakukan.
136 Takut dipersalahkan karena menumbuhkan rasa percaya diri
melanggar adat.
137 Mengalami masalah karena meningkatkan sikap penyesuaian
memiliki kebiasaan yang berbeda diri
dari orang lain.
138 Terlanjur melakukan sesuatu yang menumbuhkan rasa tanggung
salah, atau melanggar nilai-nilai jawab
moral, atau adat.
139 Merasa bersalah karena terpaksa menumbuhkan rasa tanggung
melanggar janji. jawab
140 Mengalami persoalan karena menumbuhkan sikap toleransi
berbeda pendapat tentang suatu terhadap lingkungan
aturan dalam adat.
146 Mengalami masalah karena kurang kemampuan mengelola keuangan
mampu berhemat atau kemampuan
keuangan tidak mencukupi, baik
keperluan sehari-hari maupun
keperluan pendidikan.
147 Khawatir tidak mampu menumbuhkan rasa tanggung
menamatkan sekolah ini atau putus jawab
sekolah dan harus segera mencari
uang.
148 Mengalami masalah karena terlalu kemampuan mengelola keuangan
berhemat dan/atau ingin menabung.
149 Kekurangan dalam keuangan kemampuan mengelola keuangan
menyebabkan pengembangan diri
terhambat.
150 Untuk memenuhi keuangan kemampuan manajemen waktu
terpaksa sekolah sambil bekerja.
166 Mengalami masalah karena ingin kemampuan mengelola keuangan
berpenghasilaan sendiri.
167 Berhutang yang cukup kemampuan bertanggung jawab
memberatkan. dan mengelola keuangan
168 Besarnya uang yang diperoleh dan kemampuan mengelola keuangan
sumber-sumbernya tidak menentu.
169 Khawatir akan kondisi keuangan kemampuan mengelola keuangan
orang tua atau orang yang menjadi
sumber keuangan; jangan-jangan
harus menjual atau menggadaikan
harta keluarga.
170 Mengalami masalah karena kemampuan bernegosiasi dan
keuangan dikendalikan orang lain. mengelola keuangan
151 Sering murung dan / atau merasa kemampuan mengelola stress
tidak bahagia.
152 Mengalami kerugian atau kesulitan kemampuan mengontrol diri
karena terlampau hati-hati.
153 Terlibat NARKOBA. kemampuan menghindari diri dari
narkoba
154 Merasa hidup ini kurang berarti. pemahaman tentang hikmah
kehidupan
155 Kurang serius menghadapi seuatu, meningkatkan konsentrasi
sering gagal dan / atau mudah patah
semangat.
171 Mudah gentar atau khawatir dalam kemampuan percaya diri
menghadapi dan / atau
mengemukakan sesuatu.
172 Penakut, pemalu, dan / atau mudah kemampuan rasa percaya diri
menjadi bingung.
173 Keras kepala atau sukar mengubah kemampuan menghargai orang
pendapat sendiri meskipun kata lain
orang lain pendapat itu salah.
174 Takut mencoba sesuatu yang baru. kemampuan rasa percaya diri
175 Mudah marah atau tidak mampu kemampuan mengontrol diri dan
mengendalikan diri. pengendalian emosi
186 Merasa kesepian dan / atau takut kemampuan berfikir positif
ditinggal sendiri.
187 Sering bertingkah laku, bertindak, kemampuan bersikap dewasa
atau bersikap kekanak-kanakan.
188 Rendah diri atau kurang percaya kemampuan rasa percaya diri
diri.
189 Kurang terbuka terhadap orang kemampuan untuk terbuka
lain. dengan orang lain dengan baik
190 Sering membesar-besarkan sesuatu kemampuan berfikir positif dan
yang sebenarnya tidak perlu. kontrol diri
161 Kekurangan waktu senggang, manajemen waktu
seperti waktu istirahat, waktu luang
di sekolah maupun di rumah, waktu
libur untuk bersikap santai dan /
atau melakukan kegiatan
menyenangkan atau rekreasi.
162 Tidak diperkenankan atau kurang manajemen waktu
bebas dalam menggunakan waktu
senggang yang tersedia untuk
kegiatan yg disukai / diingini.
163 Menglami masalah untuk manajemen waktu
mengikuti kegitan acara-acara
gembira dan santai bersama kawan-
kawan.
164 Tidak mempunyai kawan akrab menumbuhkan rasa sosial dalam
untuk bersama-sama mengisi waktu pertemanan
senggang.
165 Mengalami masalah karena kemampuan berfikir positif
memikirkan atau membayangkan
kesempatan waktu berlibur di
tempat yang jauh, indah, tenang,
dan menyenangkan.
181 Tidak mengetahui cara kemampuan manajemen waktu
menggunakan waktu senggang
yang ada.
182 Kekurangan sarana seperti biaya, memanfaatkan fasilitas yang ada
kendaraan, televisi, buku-buku
bacaan, dan lain-lain untuk
memafaatkan waktu senggang.
SOSIAL

183 Mengalami masalah karena cara kemampuan manajemen waktu


melaksanakan kegiatan atau acara
yang kurang tepat dalam
menggunakan waktu senggang.
184 Mengalami masalah dalam kemampuan manajemen waktu
menggunakan waktu senggang
karena tidak memiliki keterampilan
tertentu, seperti bermain musik,
olahraga, menari, dan sebagainya.
185 Kurang berminat atau tidak ada hal kemampuan manajemen waktu
yang menarik dalam memanfaatkan
waktu senggang yang tersedia.
11 Kurang mampu berkomunikasi kemampuan berkomunikasi
karena tidak memiliki handphone
(HP).
12 Merasa rendah diri karena tidak kemampuan rasa percaya diri dan
memiliki handphone (HP) atau penerimaan positif
media sosial.
13 Merasa terganggu karena berita kemampuan pengelolaan
atau percakapan yang ada dalam perangkat elektronik
handphone (HP) atau media sosial.
14 Kegiatan belajar terganggu karena kemampuan mengelola perangkat
banyak menggunakan handphone elektronik
(HP) dan / atau media sosial.
15 Hubungan dengan seseorang kemampuan berkomunikasi
menjadi terganggu karena berita
yang menyakitkan melalui
handphone (HP) dan / atau media
sosial.
36 Kecanduan menikmati acara atau kemampuan manajemen waktu
program tertentu melalui dan mengelola perangkat
handphone (HP), laptop atau media elektronik
sosial sehingga banyak kehilangan
waktu.
37 Terkena pengaruh merugikan atas bahaya penggunaan perangkat
tayangan atau program tertentu elektronik secara tidak baik
dalam handphone (HP), laptop atau
media sosial.
38 Terdorong menyampaikan ucapan kemampuan mengelola elektronik
kebencian dan / atau kebohongan
melalui handphone (HP) atau
media sosial.
39 Kondisi keuangan terganggu akibat kemampuan mengelola keuangan
penggunaan handphone (HP) atau
media sosial.
40 Merasa rendah diri karena tidak kemampuan menggunakan
mampu menggunakan internet. internet
61 Merasa bermasalah kalau kemampuan mengontrol diri
handphone (HP) tidak jalan atau
tidak ada jaringan sehingga tidak
dapat menggunakan media sosial,
dan / atau sejenisnya.
62 Asyik menggunakan handphone kemampuan mengelola hanphone
(HP) atau media sosial sehingga dengan baik
tugas pokok terabaikan.
63 Dimarahi orangtua karena terlalu kemampuan mengelola perangkat
banyak menggunakan handphone elektronik
(HP) dan / atau media sosial.
64 Terkena pengaruh merugikan bahaya penggunaan perangkat
karena berita dan / atau program elektronik
tertentu dalam handphone (HP)
atau media sosial / internet.
65 Rasa tidak nyaman dengan adanya kemampuan berkomunikasi
komunikasi dari orang lain melalui
handphone (HP) atau media sosial /
internet.
86 Menggunakan handphone (HP) kemampuan mengelola perangkat
atau media sosial / internet untuk elektronik
mengakses materi porno.
87 Mudah terpengaruh oleh isi-isi kemampuan mengelola informasi
yang belum pasti kebenarannya
melalui handphone (HP) atau
media sosial / internet.
88 Susah berhenti kalau sudah mulai kemampuan mengelola perangkat
mengakses internet. elektronik
89 Menjadi was-was atau khawatir kemampuan mengelola perangkat
kalau tidak membawa handphone elektronik
(HP).
90 Ingin berkomunikasi dengan kemampuan berkomunikasi
seseorang melalui handphone (HP)
tetapi tidak tersampaikan.
111 Tidak menyukai atau tidak disukai mengontol diri dan menerima
seseorang. secara positif
112 Merasa diperhatikan, dibicarakan, mengontrol diri dan menerima
atau diperolokkan orang lain. dengan positif
113 Mengalami masalah karena ingin mengontrol diri dan menerima
lebih terkenal atau lebih menarik, dengan positif
atau lebih menyenangkan bagi
orang lain.
114 Mempunyai kawan yang kurang meningkatakan kepercayaan diri
disukai orang lain.
115 Tidak mempunyai kawan akrab, menumbuhkan rasa sosial dalam
hubungan sosial terbatas, atau pertemanan
terisolir.
131 Tidak lincah dan kurang pemahaman etika pergaulan
mengetahui tata krama pergaulan.
132 Kurang pandai memimipin dan / kemampuan mengontrol diri
atau mudah dipengaruhi orang lain.
133 Sering membantah atau tidak kemampuan mengontrol diri dan
menyukai sesuatu yang dikatakan / pemahaman diri
dirasakan orang lain, atau dikatakan
BELAJAR

sombong.
134 Mudah tersinggung atau sakit hati sabar dan bisa mengontrol diri
dalam berhubungan dengan orang
lain.
135 Lambat menjalin persahabantan. kemampuan bergaul
141 Kurang peduli terhadap orang lain. sikap kepedulian sosial
142 Rapuh dalam berteman. kemampuan mengontrol diri
143 Merasa tidak dianggap penting, kemampuan percaya diri
diremehkan, atau dikecam orang
lain.
144 Megalami masalah dengan orang sikap kepedulian sosial
lain karena kurang peduli terhadap
diri sendiri.
145 Canggung dan / atau tidak lancar kemampuan bergaul dan
berkomunikasi dengan orang lain. komunikasi
21 Mengalami masalah karena kedua pemahaman mengenai dampak
orang tua berpisah atau bercerai. negatif dari masalah keluarga
22 Mengalami masalah karena ayah pemahaman tentang pentingnya
dan/atau ibu kandung telah berbakti pada orang tua
meninggal.
23 Menghawatirkan kondisi kesehatan kemampuan berfikir positif pada
anggota keluarga. keluarga
24 Mengalami masalah karena sikap bersyukur dan mengelola
keadaan dan perlengkapan tempat fasilitas yang ada
tinggal dan / atau rumah orang tua
kurang memadai.
25 Menghawatirkan kondisi orang tua kemampuan berfikir positif pada
yang bekerja terlalu berat. keluarga
46 Keluarga mengeluh tentang menerima kondisi positif kondisi
keadaan yang serba kekurangan. ekonomi
47 Menghawatirkan keadaan orang tua memiliki pemikiran yang positif
yang bertempat tinggal jauh.
48 Bermasalah karena ibu atau bapak penerimaan diri terhadap keadaan
ingin kawin lagi. keluarga
49 Khawatir tidak mampu memenuhi kepercayaan diri dan tanggung
tuntutan atau harapan orang tua jawab terhadap keluarga
atau anggota keluarga lain.
50 Membayangkan dan berpikir-pikir berfikir positif dan penerimaan
seandainya jadi anak dari keluarga positif
lain.
71 Kurang perhatian dan pengertian berfikir positif dan memahami
dari orang tua dan / atau anggota kondisi keluarga
keluarga.
72 Mengalami kesulitan dengan bapak penyesuaian diri terhadap anggota
atau ibu tiri. baru dalam keluarga
73 Diperlakukan tidak adil oleh orang berfikir positif dan kontrol diri
tua atau anggota keluarga lainnya.
74 Khawatir akan terjadi percecokan berfikir positif dan kontrol diri
dalam keluarga.
75 Hubungan dengan orang tua dan meningkatan komunikasi dengan
anggota keluarga kurang hangat, anggota keluarga
kurang harmonis, dan / atau kurang
menggembirakan.
96 Mengalami masalah karena berfikir positif dan penerimaan
menjadi anak tunggal, anak sulung, secara positif
anak bungsu, satu-satunya anak
laki-laki, atau satu-satunya anak
perempuan.
97 Hubungan kurang harmonis dengan meningkatkan komunikasi dengan
kakak atau adik, atau dengan anggota keluarga
anggota keluarga lainnya.
98 Orang tua atau anggota keluarga meningkatkan komunikasi dengan
lainnya terlalu berkuasa, atau anggota keluarga
kurang memberikan kebebasan.
99 Dicurigai oleh orang tua atau meningkatkan komunikasi dengan
anggota keluarga lain. anggota keluarga
100 Bermasalah karena di rumah orang meningkatkan komunikasi dengan
tua tinggal orang atau anggota anggota keluarga
keluarga lain.
121 Tinggal di lingkungan keluarga menerima secara positif dan
atau tetangga yang kurang meningkatkan positif
menyenangkan.
122 Tidak sependapat dengan orang tua menumbuhkan rasa toleransi
atau anggota keluarga lain tentang terhadap keputusan orang lain
sesuatu yang direncanakan.
123 Orang tua kurang senang kawan- meningkatkan komunikasi dengan
kawan datang kerumah. orang tua
124 Mengalami masalah karena rindu meningkatkan komunikasi dengan
dan ingin bertemu dengan orang tua orang tua
dan/atau anggota keluarga lainnya.
125 Tidak betah dan ingin meningkatkan komunikasi dengan
meninggalkan rumah karena orang tua
keadaannya sangat tidak
menyenangkan.
156 Membutuhkan keterangan tentang pemahaman pendidikan seks usia
persoalan seks, pacaran, dan / atau dan hubungan remaja
perkawinan.
157 Mengalami masalah karena malu rasa percaya diri dan pemahaman
dan kurang terbuka dalam pendidikan seks usia dini
membicarakan soal seks, pacar, dan
/ atau jodoh.
158 Khawatir tidak mendapatkan pacar kemampuan berfikir positif
atau jodoh yang baik / cocok.
159 Terlalu memikirkan tentang seks, kemampuan mengontrol diri
percintaan, percintaan, atau
perkawinan.
160 Mengalami masalah karena pemahaman mengenai dampak
dilarang merasa tidak patut negatif pacaran
berpacaran.
176 Kurang mendapat perhatian dari pemahaman tentang kepercayaan
jenis kelamin lain, atau pacar. diri dan rasa syukur
177 Mengalami masalah karena ingin mengetahui dampak negatif
mempunyai pacar. pacaran
178 Canggung dalam menghadapi jenis kemampuan rasa percaya diri
kelamin lain, atau pacar.
179 Sukar mengendalikan dorongan kemampuan mengontrol diri
seksual.
180 Mengalami masalah dalam memilih kemampuan bergaul dengan
teman akrab dari jenis kelamin lain, lawan jenis yang baik
atau pacar.
191 Mengalami masalah karena takut kemampuan beradaptasi dengan
atau sudah terlalu jauh teman
berhubungan dengan jenis kelamin
lain, atau pacar.
192 Bertepuk sebelah tangan atau takut pemahaman memaknai arti cinta
ditinggalkan pacar atau patah hati, yang sebenarnya
cemburu, atau cinta segitiga.
193 Khawatir akan dipaksa kawin. berfkir positif
194 Terpengaruh hubungan muda-mudi rehabilitasi penyimpangan seksual
yang menyimpang, yaitu LGBTZ
(Lesbi, Gay, Biseksual,
Transgender, Zina).
195 Menghalami masalah karena sering pemahaman mengenai hubungan
dan mudah jatuh cinta, dan / atau remaja yang baik
rindu kepada pacar.
196 Sering mimpi buruk. pemahaman mengenai cara tidur
yang baik
197 Cemas atau khawatir tentang kemampuan berfikir positif
sesuatu yang belum pasti.
198 Mudah lupa. kemampuan mengingat dengan
baik
199 sering melamun atau berkhayal. kemampuan konsentrasi
200 Ceroboh atau kurang hati-hati. kemampuan berkonsentrasi
6 Terpaksa atau ragu-ragu memasuki kemampuan berfikir positif dan
sekolah ini. rasa syukur
7 Meragukan kemanfaatan memasuki kemampuan berfikir positif dan
sekolah ini. rasa syukur
8 Sukar menyesuaikan diri dengan meningkatkan adaptasi diri
keadaan sekolah. dengan lingkungan
9 Kurang meminati pelajaran atau memahami pelajaran dan jurusan
jurusan atau program yang diikuti. yang diikuti
10 Khawatir tidak dapat menamatkan kemampuan belajar yang baik
sekolah pada waktu yang
direncanakan.
31 Khawatir akan dipaksa melanjutkan kemampuan berfiskir positif dan
pelajaran setamat sekolah ini. pemahaman diri
32 Kekurangan informasi tentang pemahaman mengenai pendidikan
pendidikan lanjutan yang dapat setamat sekolah
dimasuki setamat sekolah ini.
33 Orang tua kurang peduli dan / atau berfikir positif dan penerimaan
kurang membantu kegiatan belajar diri
di sekolah dan / atau di rumah.
34 Khawatir tidak mampu melanjutkan kemampuan merencanaan studi
pelajaran setamat dari sekolah ini masa depan
dan / atau terlalu memikirkan
pendidikan lanjutan setamat
sekolah ini.
35 Ragu apakah sekolah sekarang ini berfikir positif dan penerimaan
mampu memberikan modal yang diri
kuat bagi para siswanya untuk
menempuh pendidikan lebih lanjut.
56 Khawatir tidak tersedia biaya untuk kemampuan mengelola keuangan
melanjutkan pelajaran setamat
sekolah ini.
57 Tidak dapat mengambil keputusan pemahaman mengenai
tentang apakah akan mencari perencanaan karir
pekerjaan atau melanjutkan
pelajaran setamat sekolah ini.

58 Khawatir tidak mampu atau gagal kepercayaan diri


menamatkan sekolah ini.
59 Terdapat pertentangan pendapat kemampuan mengkomunikasi
dengan orang tua dan/atau anggota perencaan masa depan
keluarga lain tentang rencana
melanjutkan pelajaran setamat
sekolah ini.
60 Khawatir tidak mampu bersaing persiapan karir dan kepercayaan
dalam upaya memasuki pendidikan diri atas kemampuan yang
lanjutan setamat sekolah ini. dimiliki
81 Belum mampu memikirkan dan kemampuan mengelola karir yang
memilih pekerjaan yang akan baik
dijabat nantinya
82 Belum mengetahui bakat diri informasi mengenai minat dan
sendiri untuk jabatan / pekerjaan bakat
apa.
83 Kurang memiliki pengetahuan yang informasi mengenai pekerjaan
luas tentang lapangan pekerjaan
dan seluk beluk jenis-jenis
pekerjaan.
84 Ingin memperoleh bantuan dalam informasi mengenai pekerjaan
mendapatkan pekerjaan sambilan
untuk melatih diri bekerja sambil
sekolah.
85 Khawatir akan pekerjaan yang kemampuan berfikir positif
dijabat nantinya; jangan-jangan
memberikan penghasilan yang
tidak mencukupi.
106 Kurang yakin terhadap kemampuan meningkatkan rasa percaya diri
pendidikan sekarang ini dalam
menyiapkan jabatan tertentu
nantinya.
107 Ragu tentang kesempatan informasi menganai karir yang
memperoleh pekerjaan sesuai sesuai
dengan pendidikan yang diikuti
sekarang ini.
108 Ingin mengikuti kegiatan pelajaran mempersipkan diri dan
KARIR

dan/atau latihan khusus tertentu meningkatkan soft skill


yang benar-benar menunjang
proses mencari dan melamar
pekerjaan setamat pendidikan ini.
109 Cemas kalau menjadi penganggur berfikir positif dan perencanaan
setamat pendidikan ini. karir
110 Ragu apakah setamat pendidikan informasi mengenai perencanaan
ini dapat bekerja secara mandiri. karir
126 Mengalami masalah karena menerima keadaan keuangan
membanding-bandingkan kondisi
keuangan orang lain.
127 Kesulitan dalam mendapatkan mengelola keuangan
penghasilan sendiri sambil sekolah.
128 Mempertanyakan kemungkinan informasi mengenai penerimaan
memperoleh beasiswa atau dana beasiswa
bantuan belajar lainnya.
129 Orang lain menganggap pelit berfikir positif dan penghargaan
dan/atau tidak mau membantu terhadap orang lain
kawan yang sedang mengalami
kesulitan keuangan.
130 Terpaksa berbagi pengeluaran berfikir positif dan penghargaan
dengan kakak atau adik anggota terhadap orang lain
keluarga lain yang sama-sama
membutuhkan biaya.
E. RUMUSAN TUJUAN

Rumusan Tujuan dibuat berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun
dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh
layanan Bimbingan dan Konseling. Berikut rumusan tujuannya:

No BIDANG Deskripsi Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan


Item LAYANAN
1 penerimaan positif terhadap kondisi peserta didik
fisik menerima dan
mensyukuri kondisi
fisik yang ada pada
dirinya
2 penerimaan positif terhadap kondisi peserta didik
fisik menerima dan
mensyukuri kondisi
fisik yang ada pada
dirinya
3 membiasakan pola hidup sehat dan peserta didik dapat
menjaga tubuh menerima positif
kondisi tubuhnya
4 meningkatkan kepercayaan dan peserta didik
penerimaan diri mampumenjaga
kondisi fisik serta
mengatur pola hidup
sehat
5 peningnkatan kepercayaan diri peserta didik mampu
terhadap tubuh yang dimiliki meningkatkan
kepercayaan diri
terhadap kondsi
fisiknya
26 menjaga kesehatan mata peserta didik mampu
meningkatkan
kepercayaan diri
terhadap kondsi
fisiknya
27 penerimaan diri dan menjaga pola peserta didik mampu
hidup menjaga kondisi mata
28 menjaga kesehatan hidung peserta didik mampu
menjaga kesehatan
dan pola hidup yang
sehat

29 menjaga kebersihan tubuh dan pola peserta didik mampu


hidup menjaga kesehatan
hidung
30 menjaga kesehatan gigi dan mulut peserta didik mampu
menjaga kesehatan
kulit
PRIBADI

51 menjaga kesehatan rongga peserta didik mampu


kerongkongan menjaga kesehatannya
52 keterampilan dalam berkomunikasi peserta didik mampu
menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
53 menjaga kesehatan telinga dengan peserta didik mampu
baik berkomunikasi
dengan baik
54 menjaga kesehatan dan peserta didik mampu
meningkatkan motivasi hidup sehat menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
55 menjaga pola makan yang bergizi peserta didik mampu
dan seimbang menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
76 menjaga kondisi fisik dan pola hidup peserta didik mampu
sehat menjaga pola makan
yang bergizi seibang
dan kesehatan fisik
77 menjaga kondisi fisik dan pola hidup peserta didik mampu
sehat menjaga kondisi fisik
serta mengatur pola
hidup yang sehat
78 menjaga kondisi fisik dan pola hidup peserta didik mampu
sehat menjaga kondisi fisik
serta mengatur pola
hidup yang sehat
79 menjaga kondisi fisik dan pola hidup pesera didik mampu
sehat menjaga kondisi fisik
serta mengatur pola
hidup yang sehat
80 menjaga pola makan yang bergizi peserta didik mampu
dan seimbang menjaga kondisi fisik
serta mengatur pola
hidup yang sehat
101 menjaga kondisi fisik dan pola hidup peserta ddik mampu
sehat menjaga pola makan
yang bergizi
seimbang dan
kesehatan fisik
102 memilih makanan yang baik dan peserta didik mampu
sehat menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
103 mengatur pola tidur yang baik peserta didik mampu
menjaga pola makan
yang bergizi
seimbang dan
kesehatan fisik
104 mengurangi kebiasaan merokok dan peserta didik mampu
pola hidup yang bai menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
105 menjaga kondisi fisik dan pola hidup peserta didik mampu
sehat menjaga fisik dan
pola hidup yang sehat
16 pemahaman tentang pentingnya peserta didik mampu
melaksanakan ibadah di tempat menjaga fisik dan
ibadah pola hidup yang sehat
17 pemahaman mengenai cara hidup peserta didik mampu
yang sesuai dengan kaidah agama melaksanakan ibadah
ditempat ibadah
18 pemahaman menganai pentingnya peserta didik
melaksanakan tuntutan agama dan memahami cara hidup
keharusan menjauhi apa yang yang sesuai dengan
dilarang agama kaidah agama
19 nyaman dan merasa tenang ketika peserta didik mampu
membicarakan masalah agama memahami dan
melaksanakan
tuntutan keagamaan
dan mampu
mengindari larangan
agama
20 informasi mengenai kaidah-kaidah peserta didik merasa
agama nyaman dan tenang
saat membicarakan
masalah agama
41 kecerdasan emosi dan pengendalian mengetahui dan
diri memiliki informasi
mengenai kaidah-
kaidah agama
42 pemahaman mengenai nila-nilai peserta didik mampu
kehidupan mengendalikan emosi
dn mampu
mengendalikan diri
43 kepercayaan diri dan pemahaman peserta didik mampu
nilai-nilai agama memahami nilai-nilai
kebaikan dalam
kehidupan
44 pemahaman mengenai berfikir peserta didik mampu
positif dan adaptasi lingkungan percaya diri dalam
pengambilan
keputusan serta
memahami baik dan
buruknya
45 pemahaman mengenai bagaimana peserta didik mampu
komunikasi yang baik berfikir positif dan
beradaptasi dengan
lingkungan
66 pemahaman mengenai kaidah-kaidah peserta didik dapat
agama berkomunikasi
dengan baik
67 keteramplan dalam melaksanakan peserta didik mampu
ibadah secara benar memahami kaidah-
kaidah agama
68 memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik terampil
agama lain dalam melaksanakan
ibadah
69 memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik memiliki
agama lain sikap toleransi
terhadap agama lain
70 memiliki rasa tanggung jawab peserta didik memiliki
ibadah sikap toleransi
terhadap agama lain
91 memiliki kepercayaan diri yang peserta didik mampu
tinggi memiliki rasa
tanggung jawab
ibadah
92 memahami dan menerima kondisi peserta didik mampu
lingkungan sekitar percaya diri
93 bertanggung jawab dalam peserta didik mampu
melaksanakan ibadah memahami dan
menerima kondisi
lingkungan sekitar
94 berfikir positif dan penerimaan peserta ddik dapat
secara positif bertanggung jawab
dalam melaksanakan
ibadah
95 pemahaman mengenai hikmah peserta didik mampu
ibadah berfikir positif dan
menerima kondisi
seacara positif
116 meningkatkan adaptasi dengan peserta didik mampu
lingkungan memahami tentang
hikmah ibadah
117 bersikap sopan santun peserta didik mampu
meningkatkan
adaptasi dengan
lingkungan
118 meningkatkan sikap kontrol diri peserta didik mampu
bersikap sopan santun
119 meningkatkan sikap kontrol diri
peserta didik mampu
mengontrol diri
120 meningakatkan sikap kontrol diri peserta didik mampu
mengontrol diri
136 menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik mampu
mengontrol diri
137 meningkatkan sikap penyesuaian diri peserta didik mampu
menumbuhkan rasa
percaya diri terhadap
lingkungan
138 menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik mampu
meningkatkan sikap
penyesuaian diri
139 menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik mampu
menumbuhkan rasa
tanggung jawab
140 menumbuhkan sikap toleransi peserta didik mampu
terhadap lingkungan menumbuhkan rasa
tanggung jawab
146 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
toleransi terhadap
lingkungan
147 menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik mampu
mengelola keuanagan
148 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
bertanggung jawab
149 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
mengelola keuangan
dengan baik
150 kemampuan manajemen waktu peserta didik mampu
mengelola keuanagan
dengan baik

166 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu


memanajemenkan
waktu dengan baik
167 kemampuan bertanggung jawab dan peserta didik mampu
mengelola keuangan mengelola keuangan
dengan baik
168 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
bertanggung jawab
dan mengelola
keuangan dengan baik
169 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
mengelola keuangan
dengan baik
170 kemampuan bernegosiasi dan peserta didik mampu
mengelola keuangan mengelola keuangan
dengan baik
151 kemampuan mengelola stress peserta didik memiliki
kemampuan
bernegosiasi dan
pengeloaan keuangan
dengan baik
152 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
mengelola stress
153 kemampuan menghindari diri dari peserta didik mampu
narkoba mengontrol diri
dengan baik
154 pemahaman tentang hikmah peserta didik mampu
kehidupan menghindari diri dari
narkoba
155 meningkatkan konsentrasi peserta didik memiliki
pemahaman baik
tentang hikmah
kehidupan
171 kemampuan percaya diri peserta didik dapat
berkonsentrasi dengan
baik
172 kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki
kemampuan
kepercayaan diri
dengan baik
173 kemampuan menghargai orang lain peserta didik memiliki
kemampuan
kepercayaan diri
dengan baik
174 kemampuan rasa percaya diri peserta didik dapat
menghargai orang lain
175 kemampuan mengontrol diri dan peserta didik memiliki
pengendalian emosi kemampuan
kepercayaan diri
dengan baik
186 kemampuan berfikir positif peserta didik dapat
mengontrol diri dan
mengendalikan emosi
187 kemampuan bersikap dewasa peserta didik mampu
berfikir positif
188 kemampuan rasa percaya diri peserta didik mampu
memiliki sikap
dewasa
189 kemampuan untuk terbuka dengan peserta didik memiliki
orang lain dengan baik kemampuan
kepercayaan diri
dengan baik
190 kemampuan berfikir positif dan peserta didik dapat
kontrol diri terbuka dengan orang
lain
161 manajemen waktu peserta dirik dapat
berfikir positif dan
mengontrol diri
162 manajemen waktu peserta didik memiliki
manajemen waktu
yang baik
SOSIAL

163 manajemen waktu peserta didik memiliki


manajemen waktu
yang baik
164 menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik memiliki
pertemanan manajemen waktu
yang baik
165 kemampuan berfikir positif peserta didik memiliki
rasa sosial yang baik
dalam pertemanan
181 kemampuan manajemen waktu peserta didik mampu
berfikir positif
182 memanfaatkan fasilitas yang ada peserta didik memiliki
kemampuan
manajemen waktu
yang baik
183 kemampuan manajemen waktu peserta didik mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
dengan baik dan benar
184 kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki
kemampuan
manajemen waktu
yang baik
185 kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki
kemampuan
manajemen waktu
yang baik
11 kemampuan berkomunikasi peserta didik memiliki
kemampuan
manajemen waktu
yang baik
12 kemampuan rasa percaya diri dan peserta didik mampu
penerimaan positif berkomunikasi
dengan baik
13 kemampuan pengelolaan perangkat peserta didik memiliki
elektronik rasa percaya diri yang
baik dan penerimaan
positif
14 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik mengelola perangkat
elektronik dengan
baik
15 kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu
mengelola perangkat
elektronik dengan
baik
36 kemampuan manajemen waktu dan peserta didik memiliki
mengelola perangkat elektronik kemampuan
berkomunikasi yang
baik
37 bahaya penggunaan perangkat peserta didik memiliki
elektronik secara tidak baik manajemen waktu
yang baik dan
pengelolaan perangkat
elektronik
38 kemampuan mengelola elektronik peserta didik
mengetahu bahayang
penggunaan perangkat
elektronik yang tidak
baik
39 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
mengelola perangkat
elektronik dengan
baik
40 kemampuan menggunakan internet peserta didik mampu
mengelola keuangan
dengan baik terhadap
penggunaan
handphone
61 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
mengoperasikan
internet dengan baik
62 kemampuan mengelola hanphone peserta didik mampu
dengan baik mengontrol dirinya
terhadap handphone
dengan baik
63 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik membagi waktunya
antara penggunaan
handphone dengan
tugas nya
64 bahaya penggunaan perangkat peserta didik mampu
elektronik membagi waktunya
dalam menggunakan
handphone dengan
baik
65 kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu

BELAJAR
memahami dampak
negatif penggunaan
media elektronik
86 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik berkomunikasi
dengan baik melalui
sosial media
87 kemampuan mengelola informasi peserta didik mampu
menggunakan
handphone secara
positif
88 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik mengelola informasi
dengan baik
89 kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu
elektronik membatasi dirinya
terhadap penggunaan
internet
90 kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu
menggunakan
handphone dengan
baik
111 mengontol diri dan menerima secara peserta didik mampu
positif berkomunikasi
melalui handphone
dengan baik
112 mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu
dengan positif mengontrol diri dan
menerima secara
positif
113 mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu
dengan positif mengontrol diri dan
menerima secara
positif
114 meningkatakan kepercayaan diri pesera didik mampu
mengontrol diri dan
menerima secara
positif
115 menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik mampu
pertemanan walaupun ada teman
yang kurang disukai
131 pemahaman etika pergaulan peserta didik mampu
memiliki teman akrab
dan perilaku sosial
yang baik
132 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
memahami tata krama
pergaulan dengan
baik
133 kemampuan mengontrol diri dan peserta didik mampu
pemahaman diri mengontrol dirinya
dengan baik
134 sabar dan bisa mengontrol diri peserta didik mampu
mengontrol diri
dengan baik dan juga
memahami diri
135 kemampuan bergaul peserta didik mampu
mengontrol diri dan
bisa sabar dalam
mengambil keputusan
141 sikap kepedulian sosial peserta didik mampu
bergaul bersama
temannya dengan baik
142 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
menumbuhkan sikap
peduli terhadap orang
lain
143 kemampuan percaya diri peserta didik mampu
mengontrol dirinya
terhadap hubungan
pertemanan
144 sikap kepedulian sosial peserta didik memiliki
kepercayaan diri
terhadap orang lain
145 kemampuan bergaul dan komunikasi peserta didik mampu
menumbuhkan sikap
peduli terhadap
sesama manusia
21 pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu
negatif dari masalah keluarga bergaul
dengantemannya
secara baik
22 pemahaman tentang pentingnya peserta didik mampu
berbakti pada orang tua mengantisipasi
dampak negatif dalam
permasalahan
keluarga
23 kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu
keluarga berbakti kepada orang
tua
24 sikap bersyukur dan mengelola peserta didik mampu
fasilitas yang ada berfikir positif pada
keluarganya
25 kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu
keluarga bersyukur dan
mengelola fasilitas
yang dimilikinya
46 menerima kondisi positif kondisi peserta didik mampu
ekonomi berfikir positif pada
keluarga
47 memiliki pemikiran yang positif peserta didik mampu
menerima dengan
positif kondisi
ekonomi yang ada
48 penerimaan diri terhadap keadaan peserta didik mampu
keluarga berfikir positif
49 kepercayaan diri dan tanggung peserta didik mampu
jawab terhadap keluarga menerima kondisi
keluarga
50 berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu
positif percaya diri dan
bertanggung jawab
pada keluarga
71 berfikir positif dan memahami peserta didik mampu
kondisi keluarga berfikir positif dan
penerimaan teradap
kondisi keluarga
72 penyesuaian diri terhadap anggota peserta didik mampu
baru dalam keluarga berfikir positif dan
memahami keluarga
73 berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu
menyesuaikan diri
pada anggota keluarga
baru
74 berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu
berfikir positif dan
mengontrol diri

75 meningkatan komunikasi dengan peserta didik mampu


anggota keluarga berfikir positif dan
mengontrol diri
96 berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu
secara positif cakap dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
97 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
anggota keluarga berfikir positif dan
menerima secara
positif
98 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
anggota keluarga cakap dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
99 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
anggota keluarga cakap dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
100 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
anggota keluarga cakap dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
121 menerima secara positif dan peserta didik mampu
meningkatkan positif cakap dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
122 menumbuhkan rasa toleransi peserta didik dapat
terhadap keputusan orang lain menerima secara
positif dan
meningkatkan
komunikasi

123 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu


orang tua menumbuhkan rasa
toleransi terhadap
keputusan orang tua
124 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
orang tua berkomunikasi
dengan baik pada
orang tua
125 meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu
orang tua berkomunikasi
dengan baik pada
orang tua
156 pemahaman pendidikan seks usia peserta didik mampu
dan hubungan remaja berkomunikasi
dengan baik pada
orang tua
157 rasa percaya diri dan pemahaman peserya didik mampu
pendidikan seks usia dini memhami persolan
seks dan perkawinan
158 kemampuan berfikir positif peserta didik mampu
percaya diri dan
memahami persoalan
seks dan perkawinan
159 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
berfikir positif
mengenai jodoh
160 pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu
negatif pacaran mengontrol dirinya
dalam memikirkan
jodohnya
176 pemahaman tentang kepercayaan diri peserta didik mampu
dan rasa syukur mengetahui bahaya
pacaran
177 mengetahui dampak negatif pacaran peserta didik
mendapatkan
pemahaman tentang
kepercayaan diri dan
rasa syukur
178 kemampuan rasa percaya diri peserta didik mampu
menghindari pacaran
179 kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu
percaya diri terhadap
lawan jenis dengan
baik
180 kemampuan bergaul dengan lawan peserta didik mampu
jenis yang baik mengontrol dirinya
dengan baik
191 kemampuan beradaptasi dengan peserta didik mampu
teman memilih teman akrab
yang baik
192 pemahaman memaknai arti cinta peserta didik mampu
yang sebenarnya menjalin hubungan
pertemanan dengan
baik
193 berfkir positif peserta didik mampu
mengelola cintanya
dengan baik
194 rehabilitasi penyimpangan seksual peserta didik mampu
berfikir positif di
masa depan
195 pemahaman mengenai hubungan peserta didik
remaja yang baik mendaptakna
rehabilitasi terhadap
penyimpangan
seksual yang
dialaminya
196 pemahaman mengenai cara tidur peserta didik mampu
yang baik memahami hubungan
remaja yang baik
197 kemampuan berfikir positif peserta didik mampu
memahami cara tidur
yang baik
198 kemampuan mengingat dengan baik opeserta didik mampu
berfikir positif dengan
baik
199 kemampuan konsentrasi peserta didik mampu
mengingat sesuatu
dengan baik
200 kemampuan berkonsentrasi peserta didik mampu
mengurangi khayalan
yang tidak penting
6 kemampuan berfikir positif dan rasa peserta didik mampu
syukur lebih berhati-hati
7 kemampuan berfikir positif dan rasa peserta didik mampu
syukur menerima secara
positif dan bersyukur
terhadap sekolah yang
didapati
8 meningkatkan adaptasi diri dengan peserta didik mampu
lingkungan menerima secara
positif dan bersyukur
terhadap sekolah yang
didapati
9 memahami pelajaran dan jurusan peserta didik mampu
yang diikuti meningkatkan adaasi
diri dengan
lingkungan
10 kemampuan belajar yang baik peserta didik mmpu
mengikuti pelajaran
dengan baik
31 kemampuan berfiskir positif dan peserta didik mampu
pemahaman diri mengikuti mata
pelajaran dengan baik
32 pemahaman mengenai pendidikan peserta didik mampu
setamat sekolah memahami dengan
baik pentingnya
lanjutan studi
33 berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu
memahami mengenai
pendidikan setamat
sekoalah
34 kemampuan merencanaan studi masa peserta didik mampu
depan menerima secara
positif
35 berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu
merencanakan dan
memahami pelajaran
dengan baik
56 kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu
berfikir positif
terhadap sekolah dan
mampu mengiuti
pelajaran dengan baik
57 pemahaman mengenai perencanaan peserta didik mampu
karir mengelola keuangan
dengan baik terhadap
penggunaan
handphone
58 kepercayaan diri peserta didik mampu
merencanaka masa
depan dengan baik
59 kemampuan mengkomunikasi peserta didik mampu
perencaan masa depan menumbuhkan rasa
percaya diri dalam
menamatkan
pendidikannya
60 persiapan karir dan kepercayaan diri peserta didik mampu
atas kemampuan yang dimiliki membicarakan
mengenai masa depan
dengan baik

81 kemampuan mengelola karir yang peserta didik mampu


baik meningkatkan
kepercayaan diri
dalam bersaing untuk
memasuki pendidikan
tinggi
82 informasi mengenai minat dan bakat peserta didik dapat
merencanakan
karirnya dengan baik
83 informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu
memhami minat dan
baat yang sesuai
dengan potensi
dirinya
84 informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu
memahami jenis-jenis
pekerjaan untuk anak
sekolah
KARIR
85 kemampuan berfikir positif peserta didik mampu
memahami jenis-jenis
pekerjaan untuk anak
sekolah
106 meningkatkan rasa percaya diri peserta didik mampu
berfikir dan menerima
secara positif
mengenai
pekerjaannya
107 informasi menganai karir yang peserta didik mampu
sesuai percaya diri terhadap
kemapuan
pendidikannya
108 mempersipkan diri dan peserta didik mampu
meningkatkan soft skill memahami pekerjaan
yang sesuai dengan
pendidikannya
109 berfikir positif dan perencanaan karir peserta didik mampu
meningkatkan soft
skill sesuai dengan
minat dan prestasinya
110 informasi mengenai perencanaan peserta didik mampu
karir berfikir positif dan
mempersiapkan
karirnya
126 menerima keadaan keuangan peserta didik mampu
mempersiapkan
karirnya
127 mengelola keuangan peserta didik mampu
menerima dengan
positif terhadap
kondisi keuangannya
128 informasi mengenai penerimaan peserta didik dapat
beasiswa mengelola
keuangannya dengan
baik
129 berfikir positif dan penghargaan peserta didik dapat
terhadap orang lain memahami dan
mendapatkan
beasiswa atau dana
bantuan belajar
lainnya
130 berfikir positif dan penghargaan peserta didik mampu
terhadap orang lain berfikir positif dan
menghargai orang lain
peserta didik mampu
mengelola
keuangannya dengan
baik
F. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan di SMP


Negeri 1 Banda Aceh terdiri dari layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan
individual, layanan responsif serta dukungan sistem.

1. Layanan dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik atau
konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta aktivitas yang langsung diberikan kepada
peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan
bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet, dan media inovatif Bimbingan dan Konseling. bagi guru kelas
yang menjalankan fungsi sebagai Guru Bimbingan dan Konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2. Perencanaan indivdual

perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua


peserta didik dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini adalah membantu peserta didik belajar
memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan sendiri secara proaktif terhadap informasi layanan peminatan
dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
3. Layanan responsif

Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek


peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik atau konseli yang
bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan
terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus,
referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Dasar, Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor memberikan intervensi
secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang
menitikberatkan pada membantu peserta didik untuk memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.

4. Dukungan sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,


tatakerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan Konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik
atau mefasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.

Komponen Topik / materi / Jumlah Perhitungan waktu (


No Proforsi
layanan kegiatan layanan layanan 24 sd 40 jam )
Tips menghargai diri 40 25 % 25% X 24 jam = 6
1
sendiri jam
2 materi dasar islam
mari menjaga
Layanan Dasar kesehatan dan
3
menerapkan pola
hidup sehat
tips komunikasi
4
dengan baik
mari menjaga
kesehatan dan
5
menerapkan pola
hidup sehat
mari menjaga pola
6
makan yang bergizi
perbandingan pahala
7 sholat dirumah dan
sholat dimesjid
mari junjung tinggi
8 perilaku baik sesuai
peraturan agama
pentingnya, moral,
9
dan sikap yang baik
indahnya mengenal
10
islam
11 materi dasar islam
mari junjung tinggi
perilaku baik, moral
12
yang baik, dan
kebiasan yang baik
ajaran dasar dalam
13 berperilaku menurut
islam
mari junjung tinggi
14 perilaku baik sesuai
peraturan agama
pentingnya, moral,
15
dan sikap yang baik
indahnya mengenal
16
islam
17 ajaran dasar dalam
berperilaku menurut
islam
setiap insan pasti
18
pernah khilaf
percaya diri itu
19
sangat penting
Yuk Mengenal
sarana dan kegiatan
20
beribadah di Sekolah
Kita!
21 toleransi yang baik
22 ibadah itu wajib loh
percaya diri, kenapa
23
tidak?
adatapsi diri yang
24
baik
positif thingking
25
dalam segala situasi
hikmah dalam
26
beribadah
adatapsi diri yang
27
baik
sopan santun sangat
28
lah penting
kontrol diri yang
29
baik
positif thingking
30
dalam segala situasi
31 hikmah dalam
beribadah
32 tips komunikasi
dengan baik
pentingnya individu
33 satu dengan individu
lain
perbedaan itu indah
34
tau
pentingnya, moral,
35
dan sikap yang baik
janji itu sama dengan
36
hutang lho
yuk belajar adat
37
istiadat
tips mengatur
38 keuangan dengan
baik
mari belajar dengan
39
giat
tips mengatur waktu
40
ala anak sekolahan
pembelajaran 10 25 % 25% X 24 = 6 jam
1
jurusan yang diikuti
cara capai target
2
yang diinginkan
tips merancang masa
3
Layanan depan
Peminatan Dan informasi seputar
4
Perencanaan PTN
Individual apa sih peran
5
orangtua bagi remaja
informasi seputar
6
PTN
mari menggali
7
informasi tentang
beasiswa
informasi seputar
8
beasiswa
tips merancang masa
9
depan
yakin lah, kamu
10
pasti bisa
1 bersikap dewasa 5 25 % 25 % X 24 jam = 6
percaya diri yang jam
2
baik
keterbukaan dengan
3
sesama
kontrol diri yang
4
baik
5 manajemen waktu

G. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan Konseling yang akan dilaksanakan pada peserta didik di SMP
Negeri 1 Banda Aceh , diharapkan dapat memfasilitasi aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Untuk penjelasan yang
lebih rincinya antara lain, sebagai berikut:

1. Pribadi

Bidang bimbingan pribadi adalah bimbingan yang meliputi pemantapan


keimanan, potensi diri, bakat, minat, pemahaman kelemahan diri, kemampuan
pengambilan keputusan.Sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat.

Suatu proses pemberian bantuan dari Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.

Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu


siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:


• Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
• Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.
• Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
• Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
• Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri.
• Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun
jasmaniah.
• Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan yang
telah diambilnya

2. Sosial

Dalam Bidang Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan dan etika yang
didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi


untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi
pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok
materi berikut:

• Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun


tulisan secara efektif.
• Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma,
sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
• Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan
teman sebaya
• Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.
• Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

3. Belajar

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta
didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan
belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
program belajar di sekolah. Aspek-aspek bimbingan belajar Pelayanan bimbingan
dan konseling membantu mahasiswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk
melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

• Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari


berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
• Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu
menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ujian
atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang
tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit
cara belajar secara rutin dan lain sebagainya.
• Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-
kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif dan efisien.

4. Karir

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat
menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap
individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu
keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan atau
karier yang dipilihnya

H. RENCANA OPERASIONAL ( Action Plan )

Dalam membantu guru bimbingan dan konseling mencapai tujuan BK selamasatu


tahun diperlukan rencana kegiatan yang memberikan panduan untuk penyusunan
program tahunan dan semesteran. Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan
konseling merupakan rencana detail yang menguraikan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
Dalam bimbingan dan konseling, rencana kegiatan berisi tentang tujuan besar
bimbingan konseling yang didapat dari hasil asesmen terhadap kondisi peserta
didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian siswa.

Rencana kegiatan bimbingan konseling terdiri dari sekurang-kurangnya


komponen berikut:

1. Tujuan/standar kompetensi; berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang


berbasishasil asesmen, dan standar kompetensi kemandirian siswa
2. Kelas; tingkat kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
3. Komponen program; terdiri dari empat komponen yaitu layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual, dan dukungan system.
4. Strategi layanan, merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan
dandisesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan
dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
5. Kelas, berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.
6. Materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
7. Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yangakan dilakukan.
8. Alat/media, berisi alat dan media yang akan digunakan guru misalnya power
point presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi, berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
10. Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yangdilakukan
dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud
No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah). Alternatif contoh rancangan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling berdasarkan Permendikbud tersebut sebagaimana terlampir.
RENCANA KEGIATAN/OPERASIONAL (ACTION PLAN)

Kelas VII-8 SMP NEGERI 1 BANDA ACEH

TAHUN AJARAN

2022 / 2023

BIDANG TUJUAN LAYANAN KOMPONEN STRATEGI MATERI


METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LAYANAN
peserta didik menerima Tips menghargai
dan mensyukuri kondisi diri sendiri
Layanan dasar Diskusi Ppt , infokus
fisik yang ada pada
dirinya
peserta didik dapat Tips menghargai
menerima positif Layanan dasar diri sendiri
kondisi tubuhnya
peserta didik mampu mari menjaga
menjaga kondisi fisik kesehatan dan
Layanan dasar
serta mengatur pola menerapkan pola
hidup sehat hidup sehat
peserta didik mampu tips menghargai
Layanan dasar
menjaga kondisi mata diri sendiri
mari menjaga
peserta didik mampu kesehatan dan
Layanan dasar
menjaga kesehatan menerapkan pola
hidung hidup sehat
mari menjaga
kesehatan dan
Layanan dasar
peserta didik mampu menerapkan pola
menjaga kesehatan kulit hidup sehat
mari menjaga
kesehatan dan
peserta didik mampu
Layanan dasar
menerapkan pola
menjaga kesehatannya
hidup sehat
mari menjaga
peserta didik mampu kesehatan dan
Layanan dasar
berkomunikasi dengan menerapkan pola
baik hidup sehat

peserta didik mampu Layanan dasar mari menjaga


menjaga pola makan kesehatan dan
yang bergizi seibang menerapkan pola
dan kesehatan fisik hidup sehat
mari menjaga
peserta didik mampu kesehatan dan
Layanan dasar
melaksanakan ibadah menerapkan pola
ditempat ibadah hidup sehat
peserta didik mari menjaga
memahami cara hidup kesehatan dan
Layanan dasar
yang sesuai dengan menerapkan pola
kaidah agama hidup sehat
peserta didik mampu tips komunikasi
memahami dan dengan baik
melaksanakan tuntutan
Layanan dasar
keagamaan dan mampu
mengindari larangan
agama
peserta didik merasa mari menjaga
Layanan dasar
nyaman dan tenang saat kesehatan dan
membicarakan masalah menerapkan pola
agama hidup sehat
mengetahui dan mari menjaga
memiliki informasi kesehatan dan
Layanan dasar
mengenai kaidah- menerapkan pola
kaidah agama hidup sehat
peserta didik mampu mari menjaga
mengendalikan emosi kesehatan dan
Layanan dasar
dn mampu menerapkan pola
mengendalikan diri hidup sehat
peserta didik mampu mari menjaga
memahami nilai-nilai kesehatan dan
Layanan dasar
kebaikan dalam menerapkan pola
kehidupan hidup sehat
peserta didik mampu mari menjaga
percaya diri dalam kesehatan dan
pengambilan keputusan Layanan dasar menerapkan pola
serta memahami baik hidup sehat
dan buruknya
peserta didik mampu mari menjaga
berfikir positif dan kesehatan dan
Layanan dasar
beradaptasi dengan menerapkan pola
lingkungan hidup sehat
mari menjaga
peserta didik dapat kesehatan dan
Layanan dasar
berkomunikasi dengan menerapkan pola
baik hidup sehat
peserta didik mampu mari menjaga pola
memahami kaidah- Layanan dasar makan yang
kaidah agama bergizi
mari menjaga
peserta didik terampil kesehatan dan
Layanan dasar
dalam melaksanakan menerapkan pola
ibadah hidup sehat
peserta didik memiliki mari menjaga pola
sikap toleransi terhadap Layanan dasar makan yang
agama lain bergizi

peserta didik mampu Layanan dasar mari menjaga


memiliki rasa tanggung kesehatan dan
jawab ibadah menerapkan pola
hidup sehat
peserta didik mampu mari menjaga
berfikir positif dan kesehatan dan
Layanan dasar
menerima kondisi menerapkan pola
seacara positif hidup sehat
mari menjaga
peserta didik mampu kesehatan dan
Layanan dasar
memahami tentang menerapkan pola
hikmah ibadah hidup sehat
perbandingan
pahala sholat
Layanan dasar
peserta didik mampu dirumah dan sholat
bersikap sopan santun dimesjid
mari junjung tinggi
peserta didik mampu perilaku baik
Layanan dasar
melaksanakan ibadah sesuai peraturan
ditempat ibadah agama
peserta didik pentingnya, moral,
memahami cara hidup dan sikap yang
Layanan dasar
yang sesuai dengan baik
kaidah agama
peserta didik mampu indahnya
memahami dan mengenal islam
melaksanakan tuntutan
Layanan dasar
keagamaan dan mampu
mengindari larangan
agama
peserta didik merasa materi dasar islam
nyaman dan tenang saat
Layanan dasar
membicarakan masalah
agama
mari junjung tinggi
mengetahui dan perilaku baik,
memiliki informasi Layanan dasar moral yang baik,
mengenai kaidah- dan kebiasan yang
kaidah agama baik
peserta didik mampu ajaran dasar dalam
mengendalikan emosi berperilaku
Layanan dasar
dn mampu menurut islam
mengendalikan diri
peserta didik mampu ajaran dasar dalam
memahami nilai-nilai berperilaku
Layanan dasar
kebaikan dalam menurut islam
kehidupan
peserta didik mampu setiap insan pasti
percaya diri dalam pernah khilaf
pengambilan keputusan Layanan dasar
serta memahami baik
dan buruknya
peserta didik mampu percaya diri itu
berfikir positif dan sangat penting
Layanan dasar
beradaptasi dengan
lingkungan
peserta didik dapat materi dasar islam
Layanan dasar
berkomunikasi dengan
baik
Yuk Mengenal
peserta didik mampu sarana dan
Layanan dasar
memahami kaidah- kegiatan beribadah
kaidah agama di Sekolah Kita!
peserta didik terampil toleransi yang baik
dalam melaksanakan Layanan dasar
ibadah
peserta didik memiliki toleransi yang baik
sikap toleransi terhadap Layanan dasar
agama lain
peserta didik memiliki ibadah itu wajib
sikap toleransi terhadap Layanan dasar loh
agama lain
peserta didik mampu percaya diri,
memiliki rasa tanggung Layanan dasar kenapa tidak?
jawab ibadah
peserta didik mampu adatapsi diri yang
Layanan dasar
percaya diri baik
peserta didik mampu ibadah itu wajib
memahami dan loh
Layanan dasar
menerima kondisi
lingkungan sekitar
peserta ddik dapat positif thingking
bertanggung jawab dalam segala
Layanan dasar
dalam melaksanakan situasi
ibadah
peserta didik mampu hikmah dalam
berfikir positif dan beribadah
Layanan dasar
menerima kondisi
seacara positif
peserta didik mampu adatapsi diri yang
memahami tentang Layanan dasar baik
hikmah ibadah
peserta didik mampu sopan santun
meningkatkan adaptasi Layanan dasar sangat lah penting
dengan lingkungan

peserta didik mampu Layanan dasar kontrol diri yang


bersikap sopan santun baik
peserta didik mampu kontrol diri yang
Layanan dasar
mengontrol diri baik
peserta didik mampu kontrol diri yang
Layanan dasar
mengontrol diri baik
pentingnya
individu satu
Layanan dasar
peserta didik mampu dengan individu
mengontrol diri lain
peserta didik mampu perbedaan itu
menumbuhkan rasa indah tau
Layanan dasar
percaya diri terhadap
lingkungan
peserta didik mampu pentingnya, moral,
meningkatkan sikap Layanan dasar dan sikap yang
penyesuaian diri baik
peserta didik mampu janji itu sama
menumbuhkan rasa Layanan dasar dengan hutang lho
tanggung jawab
peserta didik mampu
menumbuhkan rasa Layanan dasar
tanggung jawab
peserta didik mampu
toleransi terhadap Layanan dasar
lingkungan
peserta didik mampu
Layanan dasar
mengelola keuanagan
peserta didik mampu
Layanan dasar
bertanggung jawab
I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan


peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
yang akan dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling). Adapun pengembangan tema/topik dipaparkan dalam tabel berikut ini:

Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan topik/materi

penerimaan positif terhadap peserta didik menerima dan Tips menghargai diri sendiri
kondisi fisik mensyukuri kondisi fisik yang ada
pada dirinya
penerimaan positif terhadap peserta didik dapat menerima positif Tips menghargai diri sendiri
kondisi fisik kondisi tubuhnya
membiasakan pola hidup sehat dan peserta didik mampumenjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
menjaga tubuh fisik serta mengatur pola hidup sehat menerapkan pola hidup sehat
meningkatkan kepercayaan dan peserta didik mampu meningkatkan tips menghargai diri sendiri
penerimaan diri kepercayaan diri terhadap kondsi
fisiknya
peningnkatan kepercayaan diri peserta didik mampu meningkatkan mari menjaga kesehatan dan
terhadap tubuh yang dimiliki kepercayaan diri terhadap kondsi menerapkan pola hidup sehat
fisiknya
menjaga kesehatan mata peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
mata menerapkan pola hidup sehat
penerimaan diri dan menjaga pola peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
hidup kesehatan dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan hidung peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
kesehatan hidung menerapkan pola hidup sehat
menjaga kebersihan tubuh dan peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
pola hidup kesehatan kulit menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan gigi dan mulut peserta didik mampu menjaga mari menjaga kesehatan dan
kesehatannya menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan rongga peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
kerongkongan dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
keterampilan dalam peserta didik mampu berkomunikasi tips komunikasi dengan baik
berkomunikasi dengan baik
menjaga kesehatan telinga dengan peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
baik dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kesehatan dan mari menjaga kesehatan dan
meningkatkan motivasi hidup peserta didik mampu menjaga fisik menerapkan pola hidup sehat
sehat dan pola hidup yang sehat
menjaga pola makan yang bergizi peserta didik mampu menjaga pola mari menjaga kesehatan dan
dan seimbang makan yang bergizi seibang dan menerapkan pola hidup sehat
kesehatan fisik
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola pesera didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga kondisi mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat fisik serta mengatur pola hidup yang menerapkan pola hidup sehat
sehat
menjaga pola makan yang bergizi peserta ddik mampu menjaga pola mari menjaga pola makan yang
dan seimbang makan yang bergizi seimbang dan bergizi
kesehatan fisik
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
memilih makanan yang baik dan peserta didik mampu menjaga pola mari menjaga pola makan yang
sehat makan yang bergizi seimbang dan bergizi
kesehatan fisik

mengatur pola tidur yang baik peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
mengurangi kebiasaan merokok peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
dan pola hidup yang bai dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
menjaga kondisi fisik dan pola peserta didik mampu menjaga fisik mari menjaga kesehatan dan
hidup sehat dan pola hidup yang sehat menerapkan pola hidup sehat
pemahaman tentang pentingnya perbandingan pahala sholat
melaksanakan ibadah di tempat peserta didik mampu melaksanakan dirumah dan sholat dimesjid
ibadah ibadah ditempat ibadah
pemahaman mengenai cara hidup peserta didik memahami cara hidup mari junjung tinggi perilaku baik
yang sesuai dengan kaidah agama yang sesuai dengan kaidah agama sesuai peraturan agama
pemahaman menganai pentingnya pentingnya, moral, dan sikap yang
melaksanakan tuntutan agama dan peserta didik mampu memahami dan baik
keharusan menjauhi apa yang melaksanakan tuntutan keagamaan dan
dilarang agama mampu mengindari larangan agama
nyaman dan merasa tenang ketika peserta didik merasa nyaman dan indahnya mengenal islam
membicarakan masalah agama tenang saat membicarakan masalah
agama
informasi mengenai kaidah-kaidah mengetahui dan memiliki informasi materi dasar islam
agama mengenai kaidah-kaidah agama
kecerdasan emosi dan mari junjung tinggi perilaku baik,
pengendalian diri peserta didik mampu mengendalikan moral yang baik, dan kebiasan yang
emosi dn mampu mengendalikan diri baik
pemahaman mengenai nila-nilai peserta didik mampu memahami nilai- ajaran dasar dalam berperilaku
kehidupan nilai kebaikan dalam kehidupan menurut islam
kepercayaan diri dan pemahaman peserta didik mampu percaya diri ajaran dasar dalam berperilaku
nilai-nilai agama dalam pengambilan keputusan serta menurut islam
memahami baik dan buruknya
pemahaman mengenai berfikir peserta didik mampu berfikir positif setiap insan pasti pernah khilaf
positif dan adaptasi lingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan
pemahaman mengenai bagaimana percaya diri itu sangat penting
peserta didik dapat berkomunikasi
komunikasi yang baik
dengan baik
pemahaman mengenai kaidah- peserta didik mampu memahami materi dasar islam
kaidah agama kaidah-kaidah agama
keteramplan dalam melaksanakan peserta didik terampil dalam Yuk Mengenal sarana dan kegiatan
ibadah secara benar melaksanakan ibadah beribadah di Sekolah Kita!
memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik memiliki sikap toleransi toleransi yang baik
agama lain terhadap agama lain
memiliki sikap toleransi terhadap peserta didik memiliki sikap toleransi toleransi yang baik
agama lain terhadap agama lain
memiliki rasa tanggung jawab peserta didik mampu memiliki rasa ibadah itu wajib loh
ibadah tanggung jawab ibadah
memiliki kepercayaan diri yang percaya diri, kenapa tidak?
tinggi peserta didik mampu percaya diri
memahami dan menerima kondisi peserta didik mampu memahami dan adatapsi diri yang baik
lingkungan sekitar menerima kondisi lingkungan sekitar
bertanggung jawab dalam peserta ddik dapat bertanggung jawab ibadah itu wajib loh
melaksanakan ibadah dalam melaksanakan ibadah
berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
secara positif dan menerima kondisi seacara positif situasi
pemahaman mengenai hikmah peserta didik mampu memahami hikmah dalam beribadah
ibadah tentang hikmah ibadah
meningkatkan adaptasi dengan peserta didik mampu meningkatkan adatapsi diri yang baik
lingkungan adaptasi dengan lingkungan
bersikap sopan santun peserta didik mampu bersikap sopan sopan santun sangat lah penting
santun
meningkatkan sikap kontrol diri kontrol diri yang baik
peserta didik mampu mengontrol diri
meningkatkan sikap kontrol diri kontrol diri yang baik

peserta didik mampu mengontrol diri


meningakatkan sikap kontrol diri peserta didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya individu satu dengan
rasa percaya diri terhadap lingkungan individu lain
meningkatkan sikap penyesuaian peserta didik mampu meningkatkan perbedaan itu indah tau
diri sikap penyesuaian diri
menumbuhkan rasa tanggung peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya, moral, dan sikap yang
jawab rasa tanggung jawab baik
menumbuhkan rasa tanggung peserta didik mampu menumbuhkan janji itu sama dengan hutang lho
jawab rasa tanggung jawab
menumbuhkan sikap toleransi peserta didik mampu toleransi yuk belajar adat istiadat
terhadap lingkungan terhadap lingkungan
kemampuan mengelola keuangan tips mengatur keuangan dengan
peserta didik mampu mengelola
baik
keuanagan
menumbuhkan rasa tanggung peserta didik mampu bertanggung mari belajar dengan giat
jawab jawab
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan dengan
keuangan dengan baik baik
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan dengan
keuanagan dengan baik baik
kemampuan manajemen waktu peserta didik mampu tips mengatur waktu ala anak
memanajemenkan waktu dengan baik sekolahan
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan dengan
keuangan dengan baik baik
kemampuan bertanggung jawab peserta didik mampu bertanggung tips mengatur keuangan dengan
dan mengelola keuangan jawab dan mengelola keuangan baik
dengan baik
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan dengan
keuangan dengan baik baik
kemampuan mengelola keuangan tips mengatur keuangan dengan
peserta didik mampu mengelola
baik
keuangan dengan baik
kemampuan bernegosiasi dan peserta didik memiliki kemampuan tips mengatur keuangan dengan
mengelola keuangan bernegosiasi dan pengeloaan keuangan baik
dengan baik

kemampuan mengelola stress peserta didik mampu mengelola stress mari ciptakan bahagiamu

kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol diri positif thinking itu penting lho…
dengan baik
kemampuan menghindari diri dari peserta didik mampu menghindari diri materi tentang narkotika
narkoba dari narkoba
pemahaman tentang hikmah peserta didik memiliki pemahaman mari belajar bersyukur
kehidupan baik tentang hikmah kehidupan
meningkatkan konsentrasi peserta didik dapat berkonsentrasi yakinlah pasti bisa
dengan baik
kemampuan percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri? Kenapa tidak
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri? Kenapa tidak
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan menghargai orang peserta didik dapat menghargai orang yuk saling menghargai
lain lain
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan pengendalian emosi
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan mengontrol diri dan peserta didik dapat mengontrol diri positif thingking dalam segala
pengendalian emosi dan mengendalikan emosi situasi
kemampuan berfikir positif positif thingking dalam segala
peserta didik mampu berfikir positif situasi
kemampuan bersikap dewasa peserta didik mampu memiliki sikap bersikap dewasa
dewasa
kemampuan rasa percaya diri peserta didik memiliki kemampuan percaya diri yang baik
kepercayaan diri dengan baik
kemampuan untuk terbuka dengan peserta didik dapat terbuka dengan keterbukaan dengan sesama
orang lain dengan baik orang lain
kemampuan berfikir positif dan peserta dirik dapat berfikir positif dan kontrol diri yang baik
kontrol diri mengontrol diri
manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki manajemen
waktu yang baik
manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen manajemen waktu
waktu yang baik
manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen manajemen waktu
waktu yang baik
menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik memiliki rasa sosial yang meningkatkan rasa sosial dalam
pertemanan baik dalam pertemanan pertemanan
kemampuan berfikir positif positif thingking dalam segala
situasi
peserta didik mampu berfikir positif
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki kemampuan yuk manajemen waktu bersama
manajemen waktu yang baik
memanfaatkan fasilitas yang ada peserta didik mampu memanfaatkan manfaatkan fasilitas yang ada
fasilitas yang ada dengan baik dan dengan cermat
benar
kemampuan manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki kemampuan
manajemen waktu yang baik
kemampuan manajemen waktu manajemen waktu
peserta didik memiliki kemampuan
manajemen waktu yang baik
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki kemampuan manajemen waktu
manajemen waktu yang baik
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi berbagai alternatif komunikasi
dengan baik selain handphone
kemampuan rasa percaya diri dan peserta didik memiliki rasa percaya handphone bukan lah segala-
penerimaan positif diri yang baik dan penerimaan positif galanya
kemampuan pengelolaan peserta didik mampu mengelola tips penggunaan handphone secara
perangkat elektronik perangkat elektronik dengan baik bijak
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu mengelola kenali handphone dengan cermat
elektronik perangkat elektronik dengan baik
kemampuan berkomunikasi tips penggunaan handphone secara
peserta didik memiliki kemampuan
bijak
berkomunikasi yang baik
kemampuan manajemen waktu peserta didik memiliki manajemen tips membagi waktu ala anak
dan mengelola perangkat waktu yang baik dan pengelolaan sekolahan
elektronik perangkat elektronik
bahaya penggunaan perangkat peserta didik mengetahu bahayang mari kenali dampak-dampak
elektronik secara tidak baik penggunaan perangkat elektronik yang medsos
tidak baik
kemampuan mengelola elektronik peserta didik mampu mengelola mari kenali dampak-dampak
perangkat elektronik dengan baik medsos
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola tips mengatur keuangan ala remaja
keuangan dengan baik terhadap
penggunaan handphone
kemampuan menggunakan internet peserta didik mampu mengoperasikan internet itu apa sih?
internet dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol tips menghilangkan kecanduan
dirinya terhadap handphone dengan yang buruk pada handphone
baik
kemampuan mengelola hanphone peserta didik mampu membagi tips membagi waktu ala anak
dengan baik waktunya antara penggunaan sekolahan
handphone dengan tugas nya
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu membagi tips membicarakan sesuatu dengan
elektronik waktunya dalam menggunakan orang tua
handphone dengan baik
bahaya penggunaan perangkat peserta didik mampu memahami mari kenali dampak-dampak
elektronik dampak negatif penggunaan media medsos
elektronik
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi belajar menggunakan handphone
dengan baik melalui sosial media dengan benar
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu menggunakan bijak menggunakan handphone
elektronik handphone secara positif
kemampuan mengelola informasi peserta didik mampu mengelola bijak dalam menanggapi informasi
informasi dengan baik
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu membatasi bijak dalam menggunakan internet
elektronik dirinya terhadap penggunaan internet
kemampuan mengelola perangkat peserta didik mampu menggunakan bijak dalam menggunakan
elektronik handphone dengan baik handphone
kemampuan berkomunikasi peserta didik mampu berkomunikasi bijak dalam menggunakan
melalui handphone dengan baik handphone
mengontol diri dan menerima peserta didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
secara positif dan menerima secara positif
mengontrol diri dan menerima peserta didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
dengan positif dan menerima secara positif
mengontrol diri dan menerima pesera didik mampu mengontrol diri kontrol diri yang baik
dengan positif dan menerima secara positif
meningkatakan kepercayaan diri peserta didik mampu walaupun ada percaya diri
teman yang kurang disukai
menumbuhkan rasa sosial dalam peserta didik mampu memiliki teman bersosialisai dengan sesam
pertemanan akrab dan perilaku sosial yang baik
pemahaman etika pergaulan peserta didik mampu memahami tata pergaulan remaja
krama pergaulan dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol kntrol diri
dirinya dengan baik
kemampuan mengontrol diri dan peserta didik mampu mengontrol diri memahami diri sendiri
pemahaman diri dengan baik dan juga memahami diri
sabar dan bisa mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol diri positif thinking itu penting lho…
dan bisa sabar dalam mengambil
keputusan
kemampuan bergaul peserta didik mampu bergaul bersama mari bentuk crinkle yang
temannya dengan baik menyenangkan
sikap kepedulian sosial peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya individu satu dengan
sikap peduli terhadap orang lain individu lain
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol mari bentuk crinkle yang baik dan
dirinya terhadap hubungan pertemanan menyenangkan
kemampuan percaya diri peserta didik memiliki kepercayaan positif thinking itu penting lho…
diri terhadap orang lain
sikap kepedulian sosial peserta didik mampu menumbuhkan pentingnya individu satu dengan
sikap peduli terhadap sesama manusia individu lain
kemampuan bergaul dan peserta didik mampu bergaul tips berkomunikasi yang baik
komunikasi dengantemannya secara baik
pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu mengantisipasi tips membentuk keluarga bahagia
negatif dari masalah keluarga dampak negatif dalam permasalahan
keluarga
pemahaman tentang pentingnya peserta didik mampu berbakti kepada kamu tidak sendiri lho…
berbakti pada orang tua orang tua
kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu lebih baik
keluarga pada keluarganya
sikap bersyukur dan mengelola peserta didik mampu bersyukur dan sekilas informasi tentang lowongan
fasilitas yang ada mengelola fasilitas yang dimilikinya pekerjaan
kemampuan berfikir positif pada peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu lebih baik
keluarga pada keluarga
menerima kondisi positif kondisi peserta didik mampu menerima berdoa dan berusaha adalah jalan
ekonomi dengan positif kondisi ekonomi yang yang baik
ada
memiliki pemikiran yang positif peserta didik mampu berfikir positif positif thinking itu sangat penting

penerimaan diri terhadap keadaan peserta didik mampu menerima mari bentuk keluaga cemara
keluarga kondisi keluarga
kepercayaan diri dan tanggung peserta didik mampu percaya diri dan mari dicoba, yakin pasti bisa
jawab terhadap keluarga bertanggung jawab pada keluarga
berfikir positif dan penerimaan peserta didik mampu berfikir positif keluargamu adalah rumahmu
positif dan penerimaan teradap kondisi
keluarga
berfikir positif dan memahami peserta didik mampu berfikir positif keluargamu adalah rumahmu
kondisi keluarga dan memahami keluarga
penyesuaian diri terhadap anggota peserta didik mampu menyesuaikan adaptasi dengan hal baru
baru dalam keluarga diri pada anggota keluarga baru
berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dan mengontrol diri situasi
berfikir positif dan kontrol diri peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dan mengontrol diri situasi
meningkatan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
berfikir positif dan penerimaan positif thingking dalam segala
peserta didik mampu berfikir positif
secara positif situasi
dan menerima secara positif
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu cakap dalam kemampuan komunikasi
anggota keluarga berkomunikasi dengan keluarga
menerima secara positif dan peserta didik dapat menerima secara kemampuan komunikasi
meningkatkan positif positif dan meningkatkan komunikasi
menumbuhkan rasa toleransi peserta didik mampu menumbuhkan toleransi terhadap keputusan orang
terhadap keputusan orang lain rasa toleransi terhadap keputusan tua
orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
meningkatkan komunikasi dengan peserta didik mampu berkomunikasi kemampuan komunikasi
orang tua dengan baik pada orang tua
pemahaman pendidikan seks usia peserya didik mampu memhami seks edukasion
dan hubungan remaja persolan seks dan perkawinan
rasa percaya diri dan pemahaman peserta didik mampu percaya diri dan tips berkomunikasi yang baik
pendidikan seks usia dini memahami persoalan seks dan
perkawinan
kemampuan berfikir positif peserta didik mampu berfikir positif apa itu jodoh ?
mengenai jodoh
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol apa itu jodoh ?
dirinya dalam memikirkan jodohnya
pemahaman mengenai dampak peserta didik mampu mengetahui pergaulan remaja yang baik
negatif pacarana bahaya pacaran
pemahaman tentang kepercayaan peserta didik mendapatkan bersyukur
diri dan rasa syukur pemahaman tentang kepercayaan diri
dan rasa syukur
mengetahui dampak negatif peserta didik mampu menghindari pergaulan remaja yang baik
pacarana pacaran
kemampuan rasa percaya diri peserta didik mampu percaya diri pergaulan remaja yang baik
terhadap lawan jenis dengan baik
kemampuan mengontrol diri peserta didik mampu mengontrol kontrol diri yang baik
dirinya dengan baik
kemampuan bergaul dengan lawan peserta didik mampu memilih teman berteman dengan baik
jenis yang baik akrab yang baik
kemampuan beradaptasi dengan peserta didik mampu menjalin berteman dengan baik
teman hubungan pertemanan dengan baik
pemahaman memaknai arti cinta peserta didik mampu mengelola perasaan dan logika
yang sebenarnya cintanya dengan baik
berfkir positif peserta didik mampu berfikir positif di positif thingking dalam segala
masa depan situasi
rehabilitasi penyimpangan seksual peserta didik mendaptakna rehabilitasi penyimpangan seksual
terhadap penyimpangan seksual yang
dialaminya
pemahaman mengenai hubungan peserta didik mampu memahami pergaulan remaja yang baik
remaja yang baik hubungan remaja yang baik
pemahaman mengenai cara tidur peserta didik mampu memahami cara rutinitas tidur agar sehat
yang baik tidur yang baik
kemampuan berfikir positif opeserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
dengan baik situasi
kemampuan mengingat dengan peserta didik mampu mengingat self reminder
baik sesuatu dengan baik
kemampuan konsentrasi peserta didik mampu mengurangi yuk fokus
khayalan yang tidak penting
kemampuan berkonsentrasi peserta didik mampu lebih berhati-hati konsentrasi yang baik
kemampuan berfikir positif dan peserta didik mampu menerima secara informasi seputar sekolah
rasa syukur positif dan bersyukur terhadap sekolah
yang didapati
kemampuan berfikir positif dan peserta didik mampu menerima secara informasi seputar sekolah
rasa syukur positif dan bersyukur terhadap sekolah
yang didapati
meningkatkan adaptasi diri dengan peserta didik mampu meningkatkan mari kenali keseruan dalam sekolah
lingkungan adaasi diri dengan lingkungan
memahami pelajaran dan jurusan peserta didik mmpu mengikuti pembelajaran jurusan yang diikuti
yang diikuti pelajaran dengan baik
kemampuan belajar yang baik peserta didik mampu mengikuti mata cara capai target yang diinginkan
pelajaran dengan baik
kemampuan berfiskir positif dan peserta didik mampu memahami tips merancang masa depan
pemahaman diri dengan baik pentingnya lanjutan studi
pemahaman mengenai pendidikan peserta didik mampu memahami informasi seputar PTN
setamat sekolah mengenai pendidikan setamat sekoalah
berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu menerima secara apa sih peran orangtua bagi remaja
positif
kemampuan merencanaan studi informasi seputar PTN
peserta didik mampu merencanakan
masa depan
dan memahami pelajaran dengan baik
berfikir positif dan penerimaan diri peserta didik mampu berfikir positif mari menggali informasi tentang
terhadap sekolah dan mampu mengiuti beasiswa
pelajaran dengan baik
kemampuan mengelola keuangan peserta didik mampu mengelola informasi seputar beasiswa
keuangan dengan baik terhadap
penggunaan handphone
pemahaman mengenai peserta didik mampu merencanaka tips merancang masa depan
perencanaan karir masa depan dengan baik
kepercayaan diri peserta didik mampu menumbuhkan yakin lah, kamu pasti bisa
rasa percaya diri dalam menamatkan
pendidikannya
kemampuan mengkomunikasi tips membicarakan sesuatu dengan
peserta didik mampu membicarakan
perencaan masa depan orang tua
mengenai masa depan dengan baik
persiapan karir dan kepercayaan peserta didik mampu meningkatkan yakin lah, kamu pasti bisa
diri atas kemampuan yang dimiliki kepercayaan diri dalam bersaing untuk
memasuki pendidikan tinggi
kemampuan mengelola karir yang peserta didik dapat merencanakan perencanaan karir
baik karirnya dengan baik
informasi mengenai minat dan peserta didik mampu memhami minat memahami kemampuan diri
bakat dan baat yang sesuai dengan potensi
dirinya
informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu memahami jenis- memahami pekerjaan yang ada
jenis pekerjaan untuk anak sekolah
informasi mengenai pekerjaan peserta didik mampu memahami jenis- memahami pekerjaan yang ada
jenis pekerjaan untuk anak sekolah
kemampuan berfikir positif peserta didik mampu berfikir dan memahami pekerjaan yang ada
menerima secara positif mengenai
pekerjaannya
meningkatkan rasa percaya diri peserta didik mampu percaya diri kamu bisa kok
terhadap kemapuan pendidikannya
informasi menganai karir yang peserta didik mampu memahami memahami pekerjaan yang ada
sesuai pekerjaan yang sesuai dengan
pendidikannya
mempersipkan diri dan peserta didik mampu meningkatkan peningkatan diri
meningkatkan soft skill soft skill sesuai dengan minat dan
prestasinya
berfikir positif dan perencanaan peserta didik mampu berfikir positif positif thingking dalam segala
karir dan mempersiapkan karirnya situasi
informasi mengenai perencanaan peserta didik mampu mempersiapkan persiapakn karir
karir karirnya
menerima keadaan keuangan peserta didik mampu menerima bersyukur itu penting loh
dengan positif terhadap kondisi
keuangannya
mengelola keuangan peserta didik dapat mengelola mengelola keuangan
keuangannya dengan baik
informasi mengenai penerimaan peserta didik dapat memahami dan indformasi beasiswa
beasiswa mendapatkan beasiswa atau dana
bantuan belajar lainnya
berfikir positif dan penghargaan peserta didik mampu berfikir positif yuk saling mengharga sesama
terhadap orang lain dan menghargai orang lain
berfikir positif dan penghargaan peserta didik mampu mengelola mengelola keuangan
terhadap orang lain keuangannya dengan baik
J. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan
derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu
secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan
konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling
adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-
butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan
dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir,
konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan
balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap,
perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
Aspek dari proses evaluasi kegiatan bimbingan konseling ada dua macam
yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi
bagaimana keefektivan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan
penilaian hasil sendiri dilihat dari segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan
konseling. Untuk aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan
dan konseling diantaranya:
1. kesesuaian antara program dan pelaksanaan
2. keterlaksanaan program
3. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut
4. dampak dari kegiatan bimbingan konseling
5. bagaimana respon yang terjadi
6. personil yang terlibat
7. perubahan-perubahan yang terjadi serta lingkup luasnya.
2. PELAPORAN

Semua guru bimbingan dan konseling atau konselor harus membuat laporan
penyelenggaraan bimbingan dan konseling sebagai bentuk akuntabilitas kinerja
profesional. Pengakuan ekuivalensi kinerja profesional guru bimbingan dan
konseling atau konselor yang ada dalam pada laporan merujuk kepada Tabel
Perhitungan Ekuivalensi Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar
Kelas dengan Jam Kerja yang tercantum pada Permendikbud No.111tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan


lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil
yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada
hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil
yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah
dilakukan.

Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan


laporan, yaitu;

a. sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami,


b. deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan
dan kebahasaan yang telah dibakukan, dan
c. laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.

Akurasi laporan yang dibuat menggambarkan detil keseluruhan layanan yang


telah dilakukan. Bersifat tepat waktu berarti laporan harus diserahkan kepada
pihak terlibat dan berkepentingan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
bersama.
3. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
akan menjadi alat penting dalam tindak lanjut untuk mendukung program sejalan
dengan yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani,
mendukung digunakannya materi yang tepat, mendokumentasi proses, persepsi,
dan hasil program secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek,
menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan program digunakan
untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung
perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.

K. SARANA DAN PRASARANA

Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan layanan dan membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional
memerlukan sarana, prasarana, dan pembiayanan yang memadai.

Ruang kerja bimbingan dan konseling memiliki kontribusi keberhasilan layanan


bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan. Ruang kerja bimbingan dan
konseling disiapkan dengan ukuran yang memadai, dilengkapi dengan
perabot/perlatannya, diletakan pada lokasi yang mudah untuk akses layanan dan
kondisi lingkungan yang sehat. Di samping ruangan, dapat dibangun taman sekolah
yang berfungsi ganda yaitu untuk kepentingan taman satuan pendidikan, dapat juga
ada disain untuk layanan bimbingan dan konseling di taman.

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta didik yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut
dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegaiatan layanan bimbingan dan
konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik
bimbingan dan konseling.
Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang
akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:

No. Uraian Kebutuhan Spesifikasi Satuan Harga Manfaat


a. Ruangan 4 x 5 1 Rp. Untuk
m2 10.000.000 memberikan
b. Sofa 4 Rp. kenyaman
4.000.000 kepada konseli
c. Meja 1 Rp. 500.000 dan
Ruang Bimbingan dan d. Kursi 2 Rp. 300.000 mempermudah
1
konseling e. Kipas angin 1 Rp. 200.000 berjalannya
f. Jam dinding 1 Rp. 50.000 proses
g. Cermin besar 1 Rp. 50.000 konseling

h. Dispenser 1 Rp. 200.000


i. Struktur 4 Rp. 300.000
organisasi
a. Buku tugas 3 buah Rp. 50.000 Memudahkan
b. Kertas hvs 2 pack Rp. 100.000 konselor dalam
2 Atk c. Pulpen 3 kotak Rp. 100.000 melakukan
kegiatan
konseling
Jumlah Total Rp. 15.850.000

L. ANGGARAN BIAYA

Perencanaan anggaran merupakan komponen penting dari pengelolaan


bimbingan dan konseling. Perlu dirancang dengan cermat berapa anggaran yang
diperlukan untuk mendukung implementasi program. Anggaran ini harus masuk ke
dalam Anggaran dan Belanja Satuan Pendidikan.Memilih strategi pengelolaan yang
tepat dalam usaha mencapai tujuan program layanan bimbingan dan konseling
memerlukan analisis terhadap anggaran yang dimiliki. Strategi pengelolaan program
yang dipilih harus disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
Adapun komponen anggaran meliputi:

a. Anggaran untuk semua aktivitas yang tercantum pada program Bimbingan


dan Konseling.
b. Anggaran untuk aktivitas pendukung (seperti untuk asesmen kebutuhan,
kunjungan rumah, pengadaan pustaka terapi/buku pendukung, mengikuti
diklat/seminar/workshop atau kegiatan profesi bimbingan dan konseling,
studi lanjut, kegiatan musyawarah guru bimbingan dan konseling, pengadaan
instrumen bimbingan dan konseling, dan lainnya yang relevan untuk
operasional layanan bimbingan dan konselinh.
c. Anggaran untuk pengembangan dan peningkatan kenyamanan ruang atau
pemberian layanan bimbingan dan konseling (seperti pembenahan ruangan,
pengadaan bukubuku untuk konseling pustaka, penyiapan perangkat
konseling kelompok)

Sumber biaya selain dari RKAS (rencana kegiatan dan anggaran


Sekolah/Madrasah), dengan dukungan kebijakan Kepala Sekolah/Madrasah jika
memungkinkan dapat mengakses dana dari sumber-sumber lain melalui kesepakatan
lembaga dengan pihak lain, atau menggunakan sumber yang dialokasikan oleh
komite Sekolah/Madrasah.

Adapun rencana anggaran kegiatan Bimbingan dan Konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN VOLUME JUMLAH


A LAYANAN BK
1 Sosiodrama 4 orang x 2 pertemuan x Rp. 100.000
50.000
2 Pembuatan media bk 7 media bk x 100.000 Rp. 700.000
3 Konseling Individual 2 orang perhari

TOTAL BIAYA Rp. 800.000


PROGRAM SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 1 BANDA ACEH

TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Bidang
Bimbingan Waktu
Jenis Kegiatan dan Fungsi
No Layanan Bimbingan Tujuan Juli Agustus September Oktober November Desember
P S B K
dan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konseling
A PERSIAPAN
1. Pembagian tugas Tercapainya
guru bimbingan efektifitas layanan
dan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
2. Asesmen Terungkapnya
kebutuhan kebutuhan
peserta didik dan
konseli
3. Menyusun Layanan
Program
Bimbingan dan bimbingan dan
Konseling
konseling lebih
terarah dan tepat
sasaran
4. Konsultasi
Mendapat dukungan
Program
dari kepala dan
Bimbingan dan
komite sekolah
Konseling
5. Pengadaan Sarana/ Terpenuhinya
Prasarana kebutuhan sarana
Bimbingan dan yang menunjang
Konseling keberhasilan layanan
BK
B LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Klasikal

1. Hindari Pemahaman peserta didik mampu


dan memahami dan
pembulian dan pengembang melaksanakan tuntutan
dampak an keagamaan dan
pembulian mampu menghindari
larangan agama

2. Pentingnya Pemahaman peserta didik

Etika, Moral dan dan memahami cara hidup

agama pengembang yang sesuai dengan


an kaidah agama

3. Cara belajar Pemahaman peserta didik mampu

mandiri dan Belajar secara mandiri


pengembanga
n
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Bimbingan Klasikal
C Topik Layanan Pro dan kontra pacaran
D Fungsi Layanan a) Pemahaman
b) Pengembangan
c) Pemeliharaan
E Tujuan Umum Membantu peserta didik agar memahami bagaimana cara
menghindari perilaku bulliying dan untuk melawan pembulliyan

F Tujuan Khusus 1) Siswa dapat membandingkan materi yang diberikan oleh


konselor
2) Siswa dapat memperjelas kembali materi yang disampaikan
3) Peserta mendukung perlawanan terhadap pembulian
4) Peserta mampu membangun hubungan kekeluargaan
dengan peserta lainnya
5) Peserta mampu memcahkan permalahan yang terjadi
6) Peserta dapat memadukan hubungan pribadi dengan sosial
7) Peserta dapat menentukan mau berteman dengan siapa
8) Peserta mampu menciptakan suatu hubungan yang
harmonis
9) Siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar
G Sasaran Layanan Peserta didik kelas VII-8
H Materi
a) Pro pacaran
b) Kontra pacaran
I Waktu 1 x 45 Menit
J Sumber 1) https://kumparan.com/berita-hari-ini/urutan-tata-cara-
debat-yang-baik-lengkap-dengan-tujuan-dan-
manfaatnya-1x9rzrAYVGx/4

2) https://iainmadura.ac.id/site/detberita/376-dampak-
positif-pacaran-untuk-generasi-melenial
3) https://www.pikiran-rakyat.com/belia/pr-
01341513/pro-dan-kontra-pacaran-sekantor-
bersiap-untuk-menjadi-bahan-gosip

K Metode/Teknik Diskusi Kelompok

L Media/Alat Kelas, Laptop, Infocus, Power point,

M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan

a) Pernyataan 1. Guru BK/Konselor menyapa peserta didik dan mengucapkan


Tujuan
salam dan mengabsen peserta didik
2. Menanyakan kabar peserta didik dan melakukan raport
(membina hubungan baik)
3. Menyampaikan tujuan dari kegiatan klasikal yang akan
Dilakukan
b) Penjelasan 1. Guru BK/Konselor menjelaskan apa yang akan dilakukan
tentang kegiatan
2. Menjelaskan tanggung jawab dan tugas peserta didik

c) Mengarahkan Guru BK/Konselor memberi penjelasan tentang topik yang akan


kegiatan (
dibicarakan
konsolidasi)

d. Tahap Peralihan 1. Guru BK/Konselor memberi kesempatan bagi peserta didik


(transisi)
yang belum paham untuk bertanya
2. Menanyakan dan memastikan seluruh peserta didik siap untuk
melakukan kegiatan
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Peserta 1. Mengamati power point yang ditampilkan
didik
2. Mendengarkan penjelasan dari guru BK/Konselor
3. Melakukan tanya jawab
4. Diskusi Kelompok

b. Kegiatan guru 1. Menampilkan power point kepada peserta didik


bimbingan konseling
2. Menjelaskan materi tentang cara melawan
/Narasumber
pembullyan

Konselor melakukan sosiodrama


3. Mempersilahkan peserta didik untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan dari peserta didik
3. Tahap Penutup

1) Guru BK/Konselor memberikan penguatan terhadap


kegiatan yang sudah dilakukan
2) Guru BK/Konselor menutup pertemuan
Evaluasi
1. Evaluasi Proses 1) Guru BK menanyakan kepada peserta didik apakah
pesertadidik memahami materi yang dibicarakan
2) Melihat keaktifan peserta didik dalam mendengarkan
dan Bertanya
3) Konselor melihat bagaimana keadaan pembulli dan
yang sering dibully

2. Evaluasi Hasil Melihat apakah peserta didik telah memahami dan mampu
menjalankan peran yang sudah diberikan dan sudah memahami
dampak dari pembullyan dan cara melawan pembullyan

Mengetahui Guru BK/Konselor

Kepala Sekolah Khairil Azwar

Anda mungkin juga menyukai