Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“SEJARAH KONSELING KELUARGA DAN KEDUDUKANNYA DALAM


BK”

(Mata Kuliah : Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan Anak)

Dosen Pengampu :

Teri Santera, M.Pd.,Kons


 

Disusun oleh :

Fadli Hardiansyah (2013000045)

Triyah Rahayu (2013000044)


BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

SEMESTER V

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
 

X
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sejarah Konseling Keluarga Dan Kedudukannya Dalam BK” ini
tepat pada waktunya.

Adapun  tujuan  dari  penulisan  dari  makalah  ini  adalah untuk


memenuhi  tugas ibu Teri Santera,M.Pd.,Kons sebagai dosen pengampu di
mata kuliah Lingkungan Keluarga. Dan Pendidikan Anak. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah Konseling
Keluarga Dan Kedudukannya Dalam BK bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen pengampu mata
kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 5 Oktober  2022

                                                                                                          Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KONSELING KELUARGA...........2


B. SEJARAH PERKEMBANGAN KONSELING KELUARGA
DI INDONESIA..................................................................................4
C. TOKOH KONSELING KELUARGA........................................5
D. PERTUMBUHAN KONSELING KELUARGA................................7
E. KEDUDUKAN KONSELING KELUARGA DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING.....................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................11

A. KESIMPULAN...................................................................................11
B. SARAN...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Konseling Keluarga?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Konseling Keluarga Di Indonesia?
3. Siapa Tokoh Konseling Keluarga?
4. Bagaimana Pertumbuhan Konseling Keluarga?
5. Bagaimana Kedudukan Konseling Keluarga Dalam Bimbingan Dan
Konseling?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Sejarah Konseling Keluarga
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Konseling Keluarga Di
Indonesia
3. Untuk Mengetahui Tokoh Konseling Keluarga
4. Untuk Mengetahui Pertumbuhan Konseling Keluarga
5. Untuk Mengetahui Kedudukan Konseling Keluarga Dalam Bimbingan
Dan Konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KONSELING KELUARGA

Sejarah perkembangan konseling keluarga di dunia berasal dari daratan


Eropa dan Amerika Serikat. Awal permulaan abad ke-20 berasal dari Eropa,
namun perkembangan yang lebih semarak adalah pada tahun 60-an dan
seterusnya di Amerika Serikat. Perbedaan yang mencolok ialah bahwa aliran
Amerika Serikat telah berorientasi teoritis (academic setting) misalnya dengan
menganut aliran-aliran psikologi terkenal, sedangkan Eropa berawal dari
praktisi (para dokter terutama dokter kandungan) tanpa memikirkan aspek
teoritisnya.

Pada tahun 1919 yakni sesudah perang dunia I, Magnus Hirschfeld


mendirikan klinik pertama untuk pemberian informasi dan nasehat tentang
masalah seks di Berlin Institute for sexual science. Pusat informasi dan advis
yang sama didirikan pula di Vienna pada tahun 1922 oleh Karl Kautsky dan
kemudian pusat lain didirikan lagi di Berlin tahun 1924. Usaha lain segera
diorganisir yaitu di negeri-negeri Eropa Utara terutama di Denmark dan
Swedia.

Sekitar tahun 1932 terdapat beberaoa ratus pusat-pusat konseling


perkawinan dan keluarga (marriage and family counseling) di Jerman dan
Austria. Pusat-pusat ini memberikan informasi mengenai keluarga berencana,
perkawinan, dan konseling keluarga (family counseling). Pada saat itu
masyarakat telah menerima anggapan bahwa masalah-masalah perkawinan
dan keluarga hendaklah dibantu oleh tenaga-tenaga profesional yang telah
dilatih menangani masalah-masalah tersebut. Periode ini datang dan berakhir
dengan timbulnya kekuasaan Hitler di Jerman.

2
3

Di AS ada dua penentu yang masing-masing berkaitan dalam


perkembangan gerakannya:

1. Adanya perkembangan pendidika keluarga yang diusahakan


secara “academic settings” dan kemudian menjadi perndidikan
orang dewasa sebagai setting lain.
2. Munculnya konseling perkawinan dan keluarga terutama dalam
masalah-masalah hubungan diantara anggota keluarga (suami,
isteri, dan anak-anak dalam konteks kemasyarakatan).

 Istilah family counseling (konseling keluarga) sama dengan family


therapy, dimana yang terakhir itu lebih popular di AS. Sebabnya pada masa
perkembangan selanjutnya konseling keluarga lebih banyak digarap oleh para
terapis dibidang psikiatri. Sebelumnya di AS lebih terkenal istilah family
counseling (konseling keluarga), karena pelopor sosiolog Groves.

Pada tahun 1957 dalam sidang tahunan American Orthopsychiatric


Association (AOA) oleh Bowen dicatat sebagai munculnya family
therapy tingkat nasional, dimana pada bulan Mei 1957 terjadi rapat seksi
tentang keluarga pada bidang AOA itu. Dalam sidang itu dapat dicatat: (1)
muncul kesadaran diantara para pelopor untuk gerakan itu: (2) muncul karir
praktik keluarga pada terapis-terapis yang kurang berpengalamanan.

Dekade 60-an adalah dekade anak dan remaja dalam gerakan


family therapy (Olso et.a 1980 dalam Willis, 2011;27) . Jelasnya pada dekade
ini muncul pengujian ide-ide dalam literature dan perkembangan family
therapy secara nasional di AS. Munculnya psikiatris Donald Jackson, dan
kemudian

Bateson Project sampai tahun 1962. Jackson mendirikan Mental


Research Institute (MRI) di palo Alto. Kemudian bersama Ackerman tahun
1981 ia menerbitkan jurnal “Family Process” yang merupakan jurnal pertama
yang berisi teori tentang family therapy, juga tentang terapi dan risetnya.
Jackson menaruh kepedulian terhadap komunikasi antara penelitian klinis
4

dengan masalah-masalah keluarga. MRI menaruh kepedulian utama


terhadap family therapy itu.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN KONSELING KELUARGA DI


INDONESIA

Perkembangan kenseling keluarga di Indonesia tertimbun oleh


semaraknya perkembangan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan
dan konseling (BK) di sekolah pada masa tahun 60-an bahkan sampai saat ini
dirasakan sebagai suatu kebutuhan, karena banyak sekali masalah-masalah
siswa, seperti kesulitan belajar, penyesuaian sosial, dan masalah perilaku
siswa yang tidak dapat dipecahkan oleh guru biasa. Jadi diperlukan guru BK
untuk membantu siswa.

Namun sejak awal, lulusan BK ini memang sangat sedikit sehingga


sekolah mengambil kebijakan menjadikan guru biasa merangkap BK. Hal ini
telah mencemarkan nama BK karena banyak perlakuan guru BK yang tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip BK, seperti memarahi siswa, bahkan ada yang
memukul.

Mengenai kasus keluarga, banyak juga ditemukan di sekolah seperti


siswa yang menyendiri dan suka termenung. Selidik punya selidik, ternyata
keluarganya berantakan, misalnya ayah ibu bertengkar dan bercerai. Beberapa
indikator perkembangan BK. Berikut akan penulis uraikan satu persatu:

1. Guru pembimbing tidak secara khusus menangani masalah


keluarga, akan tetapi disambilkan dalam penanganan masalah
kesulitan belajar, penyesuaian sosial, dan pribadi siswa. Guru-guru
pembimbing sekolah menemukan masalah-masalah kesulitan
belajar dan masalah lainnya seperti sosial dan pribadi siswa,
berkaitan dengan keadaan sosialpsikologis keluarga. Misalnya,
kesulitan belajar siswa diduga bersumber dari ketidak harmonisan
5

komunikasi antar anggota keluarga atau adanya kepincangan


dalam sistem keluarga.
2. Terjadi anggapan yang keliru bahwa konseling keluarga adalah
bimbingan bagi para calon ibu dan bapak yang akan memasuki
hidup berumah tangga. Mereka ini memerlukan bimbingan
keluarga. Anggapan ini masih terjadi hingga tahun 1983.
3. Pada tahun 1983, di jurusan BK IKIP Bandung, menjadikan
konseling keluarga sebagaimana yang ada di negara asalnya yakni
Amerika Serikat. Orentasi konseling keluarga adalah
pengembangan individu anggota keluarga melalui sistem keluarga
yang mantap dan komunikasi antar anggota keluarga yang
harmonis.

C. TOKOH KONSELING KELUARGA


1. Virginia Satir
Virgania Satir Adalah seorang psikiatris pekerja sosial yang
berafiliasi dengan Chicago Psychiatric Institute (CPI). Ia tertarik pada
pekerjaan Bowen dalam National Institute of Mental Health (NIMH).
Bowen adalah salah seorang pelopor Menninger Clinic yang terkenal itu,
bertempat di Topeka, Kansas. Selanjutnya Satir bersama Jackson di MRI
mengembangkan pola-pola komunikasi dalam keluarga. Salah satu
pemberian Satir yang besar adalah kemampuannya dalam menafsirkan
maupun mempraktikkan formulasi-formulasi secara kompleks yang
terungkap dalam bebagai metodenya.
Buku publiksinya yang terkenal ialah Cojoint Family Therapy
mengemukakan desimilasi family therapy sebagai metode. Setelah
meninggalkan MRI, Satir adalah orang pertama yang menjadi direktur
Esalen Institute di Big Sur, California. Saat itu ia merupakan orang
pertama yang terkenal dalam pengajaran dan latihan dalam psikologi
humanistik. Pusat perhatian dalam Esalen ialah tentang pertumbuhan,
6

kesadaran, dan perasaan yang sama dengan minat perkembangan dalam


proses sensori. Dalam tugasnya di lapangan ia mengembangkan target
pekerjaan terapeutik sebagai berikut: Harga diri individu anggota keluarga,
kualitas penyaluran, dan pemolaan komunikasi keluarga, aturan yang
menata perilaku keluarga dan pernyataan-pernyataan afektif, ikatan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dan lembaga-lembaga.
2. Jay Haley
Ketika Bateson Projeck berakhir tahun 1962, Jay Haley
bergabung dengan Satir dan Jakson di MRI. Sementara itu ia mengajar
mahasiswanya mengenai proses komunikasi antar manusia dan aplikasi
ide-ide ini dalam interaksi dikeluarga. Ia juga terlibat dalam berbagai riset
dalam bidang ini yang banyak menyumbang pengembangan bidang family
therapy.
Bidang minatnya itu tampak dalam bukunya The Strategies of
Psychotherapy 1963. Menurut Haley perjumpaan terapeutik arah terapi
yang efektif. Haley menyarankan ketika terapis membangun suatu
kerangka yang penuh kebaikan dimana perubahan sedang berlangsung, si
terapis juga membolehkan kliennya melanjutkan perilaku yang tak
berubah dan membiarkan paradoks itu selama perilaku tanpa perubahan itu
masih ada.
Tujuan terapi menurut Haley ialah mendefinisikan dan mengubah
hierarkhi keluarga yang dicapai melalui perjuangan kekuatan terapeutik
yang ditandai oleh seleksi bertujuan dari terapis dan pelaksanaan strategi
intervensif. Bagaimana perubahan terjadi dan bagaimana gejala-gejala
berkembang bukanlah hal yang penting bagi Haley. Bagaimana insight dan
kesadaran terjadi, dan pengetahuan tentang sistem keluarga, tidak relevan
dengan terapi Jay Haley.

3. Salvadore Minuchin
Keluar dari Mental Research Institute (MRI), Haley bergabung
dengan Minuchin di Klinik Bimbingan Anak Philadelphia (tahun 60- an).
7

Menurut Minuchin, faktor-faktor penting yang menentukan pola interaksi


dalam keluarga ialah struktur keluarga, batas-batas wewenang anggota
keluarga, proses sistem keluarga, dan pembagian tugas dalam keluarga.

D. PERTUMBUHAN KONSELING KELUARGA

Mengikuti penemuan konseling keluarga (family therapy) tahun 50-an


dan operasionalisasinya tahun 60-an, gerakan konseling keluarga telah tumbuh
dalam model yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertumbuhan itu tampak
pada hal-hal: rentangan masalah, para pakar atau praktisi, publikasi ilmiah,
dan ditraining para anggota. Berikut akan penulis uraikan satu persatu:

1. Rentang Masalah
Mula-mula, terapi keluarga/konseling keluarga bergerak sebagai
studi dan menangani kasus-kasus schizophrenia dan kenakalan remaja.
Kemudian mengembangkan teori-teori tentang interaksi keluarga dengan
berbagai masalahnya.
Sementara itu juga menangani masalah-masalah politiik. Pada
perkembangan selanjutnya menjurus kepada memperkaya dan restorasi
mengenai masalah-masalah keluarga yakni masalah alkohol, obat-obat
terlarang, kenakalan, sakit tubuh, gangguan emosional, masalah
penyesuaian perkawinan, dan hubungan anak dengan orang tua.

2. Para Pakar/Praktisi
Mereka kebanyakan berasal dari peikiater dan ahli-ahli kesehatan
mental yang berjumlah sekitar 4.000. Ada tiga organisasi profesional yang
besar yang mewadahi para profesional itu: American Association for
Marital and Family Therapy (AAMFT), The Marital and Family Therapy
Setion of National Council on Family Relation (MFTNCF), American
Family Therapy Association (AFTA).
8

AMMFT adalah yang tersebar dengan 25% terapis bergabung


didalamnya dan beranggotakan 10.300 orang pada tahun 1983
(bandingkan 1967 hanya 973 anggota). MFTNCF adalah yang tertua yang
mengutamakan terhadap kehidupan keluarga dan kualitasnya. Reorganisasi
hal-hal berdasarkan minat tentang konseling perkawinan. Jumlah anggota
900 (1984). AFTA adalah termuda dan terkecil. Didirikan 1997 oleh
kelompok Family Process dan tercatat hanya 150 anggota, kemudian
berkembang menjadi 700 profesional.

3. Publikasi
Pada tahun 1958 Nathan Ackerman menerbitkan buku pertama
berjudul The Psychodynamics of Family Life. Buku ini berisi tentang
diagnosis dan treatment mengenai hubungan keluarga. Tahun 1961 Don
Jack bergabung dengan Ackerman dan menemukan Family Proces yang
merupakan jurnal tentang teori-teori keluarga dan terapinya. Sejak saat itu
buku-buku dan jurnal-jurnal tentang family therapy berkembang
menjamur.
Pada tahun 1980 ada 400 judul buku, sedang tahun 1970 hanya
200 judul saja. d. Training Dalam tahun 1955 latihan family training baru
di lima lokasi di seluruh AS. Tahun 1980 menjadi 175 pusat latihan di AS
dan Eropa, Kanada, Mexico, Australia. Demikian juga pusat-pusat latihan
di jurusan psikologi, psikiatri, dan social work. Antara 1970-1980 tercatat
4.000 mahasiswa yang dilatih ditambah kegiatan seminar dan workshop.
Keseluruhannya terlibat kira-kira 10.000.

4. Training
Dalam tahun 1955 latihan family training baru dilima lokasi di
seluruh AS. Tahun 175 pusat latihan di AS dan Eropa, Kanada, Mexico,
Australia. Demekian juga pusat-pusat latihan di jurusan psikologi,
psikiatri, dan social work. Antara 1970-1980 tercatat 4.000 mahasiswa
9

yang dilatih ditambah kegiatan seminar dan workshop. Keseluruhan


terlibat kira-kira 10.000.

E. KEDUDUKAN KONSELING KELUARGA DALAM BIMBINGAN DAN


KONSELING

Adapun inti dari pelaksanaan konseling keluarga sebagai salah satu


layanan profesional dari seorang konselor didasari oleh asumsi dasar sebagai
berikut:

1. Terjadinya perasaan kecewa, tertekan atau sakitnya seorang


anggota keluarga bukan hanya disebabkan oleh dirinya sendiri,
melainkan oleh interaksi yang tidak sehat dengan anggota keluarga
yang lain.
2. Ketidak tahuan individu dalam keluarga tentang peranannya dalam
menjalani kehidupan keluarga.
3. Situasi hubungan suami-isteri dan antar keluarga lainya.
4. Penyesuaian diri yang kurang sempurna dalam sebuah keluarga
sangat mempengaruhi situasi psikologis dalam keluarga
5. Konseling keluarga diharapkan mampu membantu keluarga
mencapai penyesuaian diri yang tinggi diantara seluruh anggota
keluarga
6. Interaksi kedua orang tua sangat mempengaruhi hubungan semua
anggota keluarga. Hal ini dikemukakan oleh Perez (1979)
menyatakan sebagai berikut: “Family therapi is an interactive
proses which seeks to aid the family in regainnga homeostatic
balance with all the members are confortabl”..

Dari definisi di atas konseling keluarga merupakan suatu proses


interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai kondisi psikologis yang
serasi atau seimbang sehingga semua anggota keluarga bahagia. Ini berarti
10

bahwa sebuah keluarga membutuhkan pendekatan yang beragam untuk


menyelesaikan masalah yang dialami oleh anggota keluarga.

Rumusan di atas memuat dua implikasi yaitu; terganggunya kondisi


seorang anggota keluarga merupakan hasil adaptasi/interaksi terhadap
lingkungan yang sakit yang diciptakan didalam keluarga. Kedua, seorang
anggota keluarga yang mengalami gangguan emosional akan mempengaruhi
suasana dan interaksi anggota keluarga yang lain, sehingga diupayakan
pemberian bantuan melalui konseling keluarga. Terlaksananya konseling
keluarga akan membantu anggota keluarga mencapai keseimbangan psiko dan
psikis sehingga terwujudnya rasa bahagia dan kenyamanan bagi semua
anggota keluarga.
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sejarah perkembangan konseling keluarga di dunia berasal dari daratan
Eropa dan Amerika Serikat. Awal permulaan abad ke-20 berasal dari
Eropa, namun perkembangan yang lebih semarak adalah pada tahun 60-an
dan seterusnya di Amerika Serikat. Perbedaan yang mencolok ialah bahwa
aliran Amerika Serikat telah berorientasi teoritis (academic
setting) misalnya dengan menganut aliran-aliran psikologi terkenal,
sedangkan Eropa berawal dari praktisi (para dokter terutama dokter
kandungan) tanpa memikirkan aspek teoritisnya.

2. Perkembangan kenseling keluarga di Indonesia tertimbun oleh semaraknya


perkembangan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan
konseling (BK) di sekolah pada masa tahun 60-an bahkan sampai saat ini
dirasakan sebagai suatu kebutuhan, karena banyak sekali masalah-masalah
siswa, seperti kesulitan belajar, penyesuaian sosial, dan masalah perilaku
siswa yang tidak dapat dipecahkan oleh guru biasa. Jadi diperlukan guru
BK untuk membantu siswa.

3. Beberapa Tokoh Konseling Keluarga


a. Virginia Satir
b. Jay Haley
c. Salvadore Minuchin

4. Pertumbuhan Konseling Keluarga


a. Rentang Masalah
b. Para Pakar/Praktisi
c. Publikasi
d. Training
12

5. Terlaksananya Konseling Keluarga Akan Membantu Anggota Keluarga


Mencapai Keseimbangan Psiko Dan Psikis Sehingga Terwujudnya Rasa
Bahagia Dan Kenyamanan Bagi Semua Anggota Keluarga.

B. SARAN

Akhirnya Kami ucapkan syukur kepada Allah atas segala pertolongan


dan petunjuk-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini dengan segala keterbetasan. Kami menyedari bahwa karya ini masih
banyak terdapat kekurangan, oleh karenanya, penulis mengaharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi menuju kepada perbaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami, khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Gymnastiar, 2004, Managemen Qalbu Untuk Keluarga Sakinah, MQ


Publishing, Bandung.

Achmad Mubarok, 2016, Psikologi Keluarga, Madani, Malang.

Mulia Muslim, 2006, Membangun Keluarga Bahagia, Pustaka Sinar Harapan,


Jakarta

Namora L, Memahami Dasar-dasar Konseling: Dalam Teori dan Praktek,


Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Sofyan S. Wilis, 2009, Konseling Keluarga, Alfabeta, Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai