Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ni Nyoman Sri Ayu Wulandhari, S.Psi.

NIM : 1929111002
PRODI : BK (S2)

SOAL UAS PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR

1. PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR


a. Pengertian Pengembangan Pribadi Konselor
Menurut (Dharsana, 2018, pp. 8–14) mengatakan bahwa konselor yang efektif adalah
konselor yang memiliki pengetahuan akademik, kualitas pribadi, dan keterampilan
konseling yang baik. Kepribadian konselor sangat menentukan hubungan yang terjadi di
dalam proses bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil tes psikologi dan konseling,
ada beberapa sifat kepribadian yang harus dimiliki seorang konselor untuk meningkatkan
kualitas dirinya yaitu : Konsep pribadi Achievement, Deference, Order, Excibition,
Autonomy, Affiliasi, Intraseption, Succirance, Dominance, Abasment, Nurturance,
Change, Endurance, Heterosexuality, dan Aggression

b. Hierarki Pengembangan Pribadi Konselor dalam segitiga keterampian konselor


Menurut (Dharsana, 2018, pp. 3–7) Beberapa sifat-sifat pribadi yang harus dikembangkan
seorang konselor yaitu :
1. Multiculture from clien and clture counselor adalah kemampuan konselor memahami
kebudayaan-kebudayaan konseli dalam proses konseling. Contoh : Menanyakan
sesuatu yang khas di daerah konseli.
2. Atending behavioral adalah kemampuan konselor untuk memperhatikan gerak-gerik
konseling dalam proses konseling. Contohnya anggukan kepala, senyum dimana
attending behavioral terdiri dari :
a. Eye contact adalah kemampuan konselor menatap dan memandang konseli dalam
proses konseling
b. Cultural Appropriate adalah kemampuan konselor dalam memperhatikan budaya-
budaya konseling dalam proses konseling.
c. Body Language adalah kemampuan konselor menerapkan atau menggunkan
bahasa tubuh dalam proses konseling.
d. Vocal quality adalah kemampuan konselor memperhatikan tinggi rendahnya nada
suara dalam prses konseling.
e. Verbal Tracking adalah kemampuan konselor memperhatikan jalurnya
pembicaraan dalam proses konseling
3. Client Observation skill adalah kemampuan konselor mengobservasi klient dalam
proses konseling. Contoh : konselor memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan
konseli pada saat melakukan wawancara.
4. Open and Close Question adalah kemampuan konselor dalam membuat pertanyaan
terbuka dan tertutup dalam proses konseling. Contoh pertayaan terbuka : Mengapa
anda mencari jurusanIPA? Coba jelaskan apa alasannya! Contoh pertanyaan tertutup :
Apakah Anda mengerti dengan apa yang ibu sampaikan ?
5. a. Encourage adalah kemampuan konselor mendorong, membesarkan hati,
mengorbankan semangat konsei dalam proses konseling. Contohnya : “ya... Ibu yakin
kamu bisa”
b. Paraphrase adalah kemampuan konselor menafsirkan dan mengartikan apa yang
telah disampaikan dalam proses konseling
c. Summaration adalah kemampuan konselor memberikan kesempatan kepada
konseli untuk menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan dalam proses
konseling
6. Reflection of feeling adalah kemampuan konselor merefleksikan perasaan konseli
dalam proses konseling.
7. Reflection of meaning adalah kemampuan konselor merefleksikan arti kata yang
dikatakan atau diucapkan konseli dalam proses konseling.
8. Focusing cliebt, problemother. “we” intervienewer, cultural/enviromental adalah
kemampuan konselor fokus kepada konseling dalam wawancara, kebudayaan atau
konteksnya dalam proses konseling.
9. Influencing skills adalah keterampilan yang mempengaruhi konselor dalam proses
konseling, yang terdiri dari :
a. Diretiv adalah kemampuan konselor mengarahkan dan menunjukkan konseli ke
arah yang lebih baik dalam proses konseling
b. Logical consequences adalah kemampuan konselor memberikan akibat yang baik
dalam proses konseling
c. Interprestation adalah kemampuan konselor menafsirkan apa yang terjadi dalam
proses konseling
d. Self disclosure adalah kemampuan konselor membuka diri dalam proses konseling
e. Advice/information/Explanation/Instruction adalah kemampuan konselor
memberikan nasehat, informasi, penjelasan dan insruksi kepada konseli dalam
proses konseling
f. Feedback adalah kemampuan konselor memberikan motivasi kepada konseli
dalam proses konseling. Contoh : “Ya, Ibu yakin kamu bisa melakukannya.”
g. Influencing summary adalah kemampuan konselor memperhatikan konseli.
10. Confrontation adalah kemampuan konselor memperhatikan konseli dalam proses
konseling yang terdiri dari :
a. Disrepancies adalah kemampan konselor mengutarakan ketidaksetujuan kepada
klien dalam proses konseling
b. Incogruit adalah kemampuan konselor untuk memperhatikan ketidakcocokan yang
dihadapi konseli dalam proses konseling.
11. Skill Sequencing adnstructuring the interview adalah kemampuan konselor
mengembangkan dan membuat wawancara yang terstruktur dalam proses konseling.
12. Personal dan teory counseling skill integration adalah kemampuan konselor
memadukan dan menyatukan konsei dalam proses konseling
13. Style adalah kemampuan konselor memahami gaya pribadi dalam memakai teori
konseling dalam proses konseling.
a. Face to face (individu) merupakan suatu konseling yang dilakukan dengan tatap
muka antara konselor dan konseli saja.
2. INTELIGENSIA (KECERDASAN)
a. Menurut pendapat (Dharsana, 2015b, p. 4) Intelegensi (kecerdasan) merupakan
kemampuan umum yang dimiliki oleh individu untuk berkembang menjadi prestasi actual
(prestasi belajar).
a.1. Menurut pendapat (Dharsana, 2015b, p. 4) terdapat dua indikator dalam definisi
intelegensia, yaitu :
1. Kemampuan umum yang dimiliki setiap individu adalah merupakan
suatu hal yang sudah terkandung dalam diri seseorang baik itu bawaan
maupun hasil latihan dan praktek. Contohnya seorang dosen yang
memiliki intelegensi (kecerdasan) tinggi karena hasil pendidikan yang
lama.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi prestasi actual
adalah kesanggupan seseorang untuk mendapatkan prestasi yang lebih
dengan proses pengasahan dan pengembangan kemampuan diri.
Contohnya seorang presiden (Joko Widodo)
a. 2 . Contoh seseorang yang memiliki perilaku cerdas :
1. Cindelaras
Cindelaras adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa Timur. Kisah ini
menceritakan tentang Cindelaras seorang anak laki-laki yang cerdas dan
pandai bergaul, keturunan seorang raja yang terlahir di hutan. Cindelaras
mempunyai seekor ayam jantan yang tidak terkalahkan. Ayam jantan inilah
yang kemudian hari mempertemukan Cindelaras dengan ayahnya, Baginda
Raden Putra, raja Kerajaan Jenggala. Kecerdasan Cindelaras dapat dilihat dari
bagaimana ia mengatur strategi untuk menjelaskan tentang dirinya kepada
Baginda Raden Putra.
2. Kisah Pan Balang Tamak
Pan Balang Tamak adalah seorang warga desa yang cerdik dan kritis,
mampu melihat celah sebuah kebijakan atau aturan, terlebih lagi jika
kebijakan tersebut terlalu dipaksakan dan terlalu dibuat-buat.
3. Legenda selat Bali (Naga Besukih)
Naga Besuki merupakan sebuah makhluk mitos yang berasal dan
dipercaya oleh rakyat Bali. Kisah tentang naga besukih ini juga muncul
dalam legenda terciptanya selat Bali. Dan konon kabarnya naga besukih
bertempat tinggal di bawah kawah gunung Agung.
Naga ini diceritakan sangat sakti. Sisik dari naga ini bisa rontok dan
berubah menjadi emas dan berlian. Dalam cerita ini dapat dilihat
bagaimana Sidi Mantra dengan cerdas memutuskan untuk menancapkan
tongkatnya dan membaca mantra yang membuat air naik dan memenuhi
daerah tersebut hingga akhirnya terbentuk selat Bali yang memisahkan
antara pulau Bali dan pulau Jawa, dikarenakan merasa Manik Angkeran
dan dirinya tidak dapat hidup bersama.

4. Roro Jonggrang
Rara Jonggrang adalah sebuah legenda atau cerita rakyat populer yang
berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di Indonesia. Cerita ini
mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir
dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi
Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durgayang
ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah
"dara (gadis) langsing". Dalam cerita ini dapat dilihat bagaimana Roro
onggrang dengan cerdas membuat Bandung Bondowoso gagal dalam
memenuhi permintaannya membuat 1000 candi.

3. BAKAT/PERILAKU BERBAKAT
a. Menurut pendapat (Dharsana, 2015a) Bakat adalah kemampuan untuk mengerti ide-ide dan
konsep serta kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah yang dinyatakan
dalam bentuk kata-kata, angka, diagram pola atau rancangan-rancangan, memvisualisasikan
gambar mental dari obyek dengan melihat pola tiga dimensi dan ilmu pengetahuan alamiah.
b. Dari pengertian diatas, maka menurut pendapat (Dharsana, 2015a) terkandung 3 indikator,
yaitu :
1. Kemampuan seseorang untuk mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan
dalam bentuk kata-kata, angka, diagram pola atau rancangan-rancangan,
memvisualisasikan gambar mental dari obyek dengan melihat pola tiga dimensi dan ilmu
pengetahuan alamiah.
2. Kemampuan berpikir ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dengan kata-kata,
angka, diagram pola atau rancangan-rancangan, memvisualisasikan gambar mental dari
obyek dengan melihat pola tiga dimensi dan ilmu pengetahuan alamiah.
3. Kemampuan memecahkan masaah yang dinyatakan dengan kata-kata, angka, diagram
pola atau rancangan-rancangan, memvisualisasikan gambar mental dari obyek dengan
melihat pola tiga dimensi dan ilmu pengetahuan alamiah.
c. Contoh seseorang yang memiliki bakat/ perilaku berbakat adalah :
1. Pembuatan pesawat helikopter yang dilakukan oleh warga dari Kabupaten Pinrang
Sulawesi. Pada tahun 2002, seorang montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, yang
bernama Chaerul membuat helikopter. Namun, helikopter yang ia rakit gagal terbang.
Pantang menyerah, Chaerul meneruskan mimpinya. Ia ingin membuat pesawat karena
penasaran rasanya terbang naik pesawat. Sebab, ia belum pernah menaiki pesawat
terbang. Setelah 17 tahun kemudian, tepatnya September 2019, Chaerul kembali
merancang pesawat terbang dari barang bekas. Sayap pesawat dibuat dari parasut bekas
yang biasanya dijadikan penutup mobil, sedangkan mesin pesawat ia buat dari mesin
motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.
2. Kisah ilmuwan jenius Einsteen
Einstein unggul dalam pelajaran matematika dan fisika sejak dini, meraih nilai
matematika lebih tinggi dari teman sekelasnya selama bertahun-tahun. Ketika berusia 12
tahun, Einstein mempelajari sendiri aljabar dan geometri Euklides selama musim panas.
Einstein juga berhasil membuktikan sendiri kebenaran teorema Pythagoras saat berusia
12 tahun. Menurut pernyataan guru les keluarga bernama Max Talmud, setelah ia
memberikan buku teks geometri kepada Einstein yang berusia 12 tahun, dalam waktu
singkat "[Einstein] telah menyelesaikan seluruh soal di buku. Setelah itu ia
membenamkan diri mengerjakan soal matematika sulit.
3. Antonio Blanco
Antonio Blanco adalah pelukis keturunan Spanyol dan Amerika yang menetap di Ubud,
Bali. Blanco juga memiliki daya imajinasi tinggi. Ia lihai memadupadankan objek
berbeda dalam beberapa lukisan. Soal kecepatan juga menjadi keistimewaan Blanco. Ia
mampu menyelesaikan lukisannya kurang dari 10 menit. Matanya sangat awas dan jari-
jemarinya amat luwes. Di tangannya, garis-garis abstrak akan terlihat indah dan nyeni.
4. Najwa Shihab
Najwa shihab adalah salah satu tokoh jurnalis dan presenter yang termasuk ke dalam
deretan papan atas di negeri ini. Kemampuan verbal Najwa Shihab tidak diragukan lagi
mengingat banyaknya acara talk show yang dibawakan olehnya. Salah satu Talk Show
yang membesarkan namanya adalah Mata Najwa (Giri, n.d.)
d. Bakat seorang konselor
Menurut pendapat (Dharsana, 2015a) seorang konselor memiliki beberapa bakat, diantaranya
adalah :
1. Bakat Verbal
Menurut (Dharsana, 2015a, p. 4) Bakat Verbal adalah kemampuan untuk mengerti ide-
ide dan konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan kemampuan berpikir dan
memecahkan masalah-masalah yang dinyatakan dalam kata-kata. Contoh orang yang
memiliki bakat verbal adalah : Najwa Shihab, Prof.Dr.I Ketut Darsana, M.Pd.,Kons
Indikator-Indikator dari Bakat Verbal menurut (Dharsana, 2015a, p. 4) adalah :
a. Kemampuan mengerti ide-ide, contohnya : Konselor, Guru, Dosen
b. Konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, contoh : Politikus, dosen, guru.
c. Kemampuan berpikir dan memecahkan maslah, contoh : Politikus, pengacara,
reporter
2. Bakat Numerikal
Menurut (Dharsana, 2015a) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti ide-ide dan
konsep-konsep yang dinyatakan dalam angka dan kemampuan berpikir dan kemampuan
memecahkan maslah yang dinyatakan dengan angka. Contoh tokoh yang memiliki bakat
numerikak : Einstein, Kumon
Indikator-indikator Bakat Verbal menurut (Dharsana, 2015a) adalah :
a. Kemampuan mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dengan angka,
contoh : ahli matematika
b. Kemampuan berpikir ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dengan angka
c. Kemampuan dalam memecahkan masalah yang dinyatakan dengan angka
3. Bakat Abstrak
Menurut (Dharsana, 2015a) Bakat Abstrak adalah kemampuan menguasai diagram pola
atau rancangan-rancangan. Contoh Tokoh yang memiliki bakat Abstrak adalah Prof.Dr.I
Ketut Darsana, M.Pd.,Kons., Prof Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.
Indikatornya menurut (Dharsana, 2015a) terdiri dari :
a. Kemampuan seseorang untuk menguasai diagram
b. Kemampuan seseorang untuk menguasai pola atau rancangan
4. Bakat Relasi Ruang
Menurut (Dharsana, 2015a)adalah kemampuan memvisualisasikan, mengamati atau
membentuk gambar-gambar mental dari obyek-obyek dengan jalan melihat pola-pola
tiga dimensi. Conto tokoh yang memiliki bakat tersebut adalah Antonio Blanco, Picasso,
Dra. Ni Nengah Madri Antari, M.Erg.
Indikatornya menurut (Dharsana, 2015a) adalah :
a. Kemampuan seseorang memvisualisasikan gambar mental
b. Kemampuan seseorang mengamati gambar mental
c. Kemampuan seseorang membentuk gambar mental dari obyek dengan jalan melihat
pola tiga dimensi.
5. Bakat Mekanik
Menurut (Dharsana, 2015a) adalah kemampuan seseorang memahami prinsip-prinsip
umum ilmu pengetahuan alamiah sebagaimana kita lihat dalam kejadian sehari-hari yang
berhubungan dengan kehidupan kita serta mengerti tata kerja hukum-hukum yang
berlaku dalam perkakas-perkakas sederhana mesin dan peralatan sejenisnya. Contoh
tokoh yang memiliki bakat mekanik adalah Caerul montir yang menciptakan helikopter,
Bj. Habibie
Menurut (Dharsana, 2015a) ada 3 indikator dari bakat mekanik yaitu :
a. Kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan
b. Kemampuan mengembangkan tata kerja
c. Kemampuan dalam ahli mesin.

4. MINAT/PERILAKU BERMINAT
a. Menurut (Dharsana, 2015c) minat merupakan pengembangan unsur kecenderungan pada
suatu pilihan pekerjaan, karir, belajar, dan sosial untuk disposisi pekerjaan di luar dan alam
terbuka (outdoor), disposisi pekerjaan dalam bidang mesin (mekanikal), disposisi pekerjaan
dalam bidang angka (computational), disposisi pekerjaan dalam bidang ilmu pengetahuan
(Scientific), disposisi pekerjaan untuk mempengaruhi orang lain (persuasive), disposisi
pekerjaan dalam bidang seni (artistic), disposisi pekerjaan yang berhubungan dengan buku
(literary), disposisi peekerjaan dalam bidang musik (musical), disposisi pekerjaan dalam
bidang sosial (social service), disposisi pekerjaan dalam hal membaca merk dagang (clerical)
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa ada 10 minat yang dimiliki oleh konselor.
a.1. Indikator dari masing-masing minat menurut(Dharsana, 2015c) adalah :
1. Minat Outdor, indikatornya :
a. Disposisi seseorang untuk bekerja di luar ruangan
b. Disposisi seseorang untuk bekerja di lingkungan sekitar
c. Disposisi seseorang untuk hidup di alam terbuka
2. Minat Mechanical, indikatornya :
a. Disposisi seorang bekerja dalam bidang gerak mekanik
b. Disposisi seseorang bekerja dalam bidang peralatan mesin
c. Disposisi seseorang bekerja dalam bidang peralatan perputaran roda.
3. Minat Computational
a. Kemampuan seseorang hitung menghitung bidang angka
b. Kemampuan seseorang hitung menghitung bidang benda
c. Kemampuan seseorang hitung menghitung banyaknya keperluan dan rencana anggaran
biaya.
4. Minat Scientific, indikatornya :
a. Disposisi seseorang bekerja mengembangkan ilmu pengetahuan
b. Disposisi seseorang bekerja mengembangkan temuan
c. Disposisi seseorang untuk pengkajian produk baru
5. Minat Artistik, indikatornya :
a. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang seni lukis
b. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang music
c. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang kerawitan
d. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang suara
e. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang kerajinan
f. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang multigrafis komputer
6. Minat Persuasive, indikatornya :
a. Disposisi seseorang untuk mendekati orang
b. Disposisi seseorang untuk mempengaruhi orang
c. Disposisi seseorang untuk meyakinkan orang
7. Minat Literary, indikatornya :
a. Karangan buku
b. Teknologi
c. Budaya
8. Minat Musical, indikatornya :
a. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang musik
b. Disposisi seseorang untuk mengembangkan gamelan atau koreografer
c. Disposisi seseorang untuk menciptakan lagu dan komponis
9. Minat Social Service, indikatornya :
a. Minat memberikan layanan bantuan pada orang terlantar dan terluka
b. Minat memberikan layanan bantuan pada orang sakit dan menderita
c. Minat memberikan layanan bantuan pada orang teraniaya dan papa
10. Minat clerical, indikatornya :
a. Disposisi seseorang membaca merk dagang dengan barcode
b. Disposisi seseorang dalam membuat sandi dan kode
c. Disposisi seseorang dalam menyimpan alat dan surat

a.2. Contoh seseorang yang memiliki perilaku berminat


1. Minat Mekanikal

Pembuatan pesawat helikopter yang dilakukan oleh warga dari Kabupaten Pinrang Sulawesi.
Pada tahun 2002, seorang montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, yang bernama Chaerul
membuat helikopter. Namun, helikopter yang ia rakit gagal terbang. Pantang menyerah,
Chaerul meneruskan mimpinya. Ia ingin membuat pesawat karena penasaran rasanya terbang
naik pesawat. Sebab, ia belum pernah menaiki pesawat terbang. Setelah 17 tahun kemudian,
tepatnya September 2019, Chaerul kembali merancang pesawat terbang dari barang bekas.
Sayap pesawat dibuat dari parasut bekas yang biasanya dijadikan penutup mobil, sedangkan
mesin pesawat ia buat dari mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.

2. Minat Musikal
Erwin Gutawa, lahir di Jakarta, 16 Mei 1962 adalah seorang komponis, konduktor dan penata
musik. Erwin seringkali menjadi produser dan menata musik dalam konser musisi nasional.
3. Minat Numerikal
Einstein unggul dalam pelajaran matematika dan fisika sejak dini, meraih nilai matematika
lebih tinggi dari teman sekelasnya selama bertahun-tahun. Ketika berusia 12 tahun, Einstein
mempelajari sendiri aljabar dan geometri Euklides selama musim panas. Einstein juga
berhasil membuktikan sendiri kebenaran teorema Pythagoras saat berusia 12 tahun. Menurut
pernyataan guru les keluarga bernama Max Talmud, setelah ia memberikan buku teks
geometri kepada Einstein yang berusia 12 tahun, dalam waktu singkat "[Einstein] telah
menyelesaikan seluruh soal di buku. Setelah itu ia membenamkan diri mengerjakan soal
matematika sulit.
4. Minat Persuasive
Presiden Soekarno adalah salah satu tokoh yang memiliki minat persuasuve dimana beliau
bisa mempengaruhi orang, meyainkan orang, mendekati orang.

a.3. Minat Seorang Konselor


Menurut (Dharsana, 2015c) (Dharsana, 2015d) terdapat 10 macam minat yang harus dimiliki
oleh seorang konselor. Minat tersebut adalah :
1. Minat Outdor, yaitu minat untuk bekerja di luar rumah atau minat untuk hidup dan bekerja di
alam terbuka
2. Minat Mechanical yaitu minat untk bekerja dalam bidang geraj mekanik dan peralatan mesin
atau peralatan perputaran roda
3. Minat Computational yaitu minat untuk bekerja dalam bidang hitung menghitung bidang
angka, menghitung benda, banyaknya keperluan dan rencana anggaran biaya, matematika,
akuntansi dan perbankan.
4. Minat Scientific yaitu minat untuk bekerja mengembagkan ilmu pengetahuan dalam temuan
dan pengkajian produk baru
5. Minat artistik adalah minat utnuk mengembangkan bidang seni lukis, musik, kerawitan,
suara, kerajinan, dan multigrafis computer.
6. Minat Persuasive adalah minat untuk mendekati orang atau mempengaruhi orang atau
meyakinkan orang
7. Minat Literary adalah minat terhadap buku komik, koran dan temuan sejarah, teknologi,
budaya.
8. Minat musical adalah minat untk mengembangkan bidang musik, gamelan, koreografer, dan
sebagai pengarang lagu atau komponis
9. Minat Social Service adalah minat untuk memberikan layanan bantuan pada orang terlatar,
terluka, teraniaya, tertindas dan papa
10. Minat Clerical adalah minat membaca merk dagang, membuat sandi, membuat kode,
membuat kata-kata, ketelitian dalam arsip atau penyimpanan alat dan surat.

a.4. Indikator masing-masing minat menurut (Dharsana, 2015c) (Dharsana, 2015d)


1. Minat Outdor, indikatornya :
d. Disposisi seseorang untuk bekerja di luar ruangan
e. Disposisi seseorang untuk bekerja di lingkungan sekitar
f. Disposisi seseorang untuk hidup di alam terbuka
2. Minat Mechanical, indikatornya :
d. Disposisi seorang bekerja dalam bidang gerak mekanik
e. Disposisi seseorang bekerja dalam bidang peralatan mesin
f. Disposisi seseorang bekerja dalam bidang peralatan perputaran roda.
3. Minat Computational
d. Kemampuan seseorang hitung menghitung bidang angka
e. Kemampuan seseorang hitung menghitung bidang benda
f. Kemampuan seseorang hitung menghitung banyaknya keperluan dan rencana anggaran
biaya.
4. Minat Scientific, indikatornya :
d. Disposisi seseorang bekerja mengembangkan ilmu pengetahuan
e. Disposisi seseorang bekerja mengembangkan temuan
f. Disposisi seseorang untuk pengkajian produk baru
5. Minat Artistik, indikatornya :
g. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang seni lukis
h. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang music
i. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang kerawitan
j. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang suara
k. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang kerajinan
l. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang multigrafis komputer
6. Minat Persuasive, indikatornya :
d. Disposisi seseorang untuk mendekati orang
e. Disposisi seseorang untuk mempengaruhi orang
f. Disposisi seseorang untuk meyakinkan orang
7. Minat Literary, indikatornya :
d. Karangan buku
e. Teknologi
f. Budaya
8. Minat Musical, indikatornya :
d. Disposisi seseorang untuk mengembangkan bidang musik
e. Disposisi seseorang untuk mengembangkan gamelan atau koreografer
f. Disposisi seseorang untuk menciptakan lagu dan komponis
9. Minat Social Service, indikatornya :
d. Minat memberikan layanan bantuan pada orang terlantar dan terluka
e. Minat memberikan layanan bantuan pada orang sakit dan menderita
f. Minat memberikan layanan bantuan pada orang teraniaya dan papa
10. Minat clerical, indikatornya :
d. Disposisi seseorang membaca merk dagang dengan barcode
e. Disposisi seseorang dalam membuat sandi dan kode
f. Disposisi seseorang dalam menyimpan alat dan surat

a.5. Contoh seorang konselor berminat :

1. Minat Outdor : Seorang konselor mampu melakukan konseling baik di dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Konselor mampu untuk beradaptasi dengan situasi apapun.
2. Minat Mechanical : Seorang konselor yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik
dan disiplin.

3. Minat Computational : Seorang konselor mampu memanfaatkan IT dengan melaksanakan


tes IQ (contohnya Prof.Dr.Ketut Dharsana, M.Pd., Kons)

4. Minat Scientific : Seorang konselor mampu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu
melakukan penelitian

5. Minat Artistik : Seorang konselor mampu melakukan konseling dengan seni yang tinggi.

6. Minat Persuasive : Seorang konselor mampu mempengaruhi kliennya, mendekatkan diri


dengan klien dan meyakinkan klien (Contoh Prof Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.)

7. Minat Literary : seorang konselor mampu mengembangkan kultur budaya sekitar,


mengenal budaya berbeda dari kliennya (contoh Prof. Dr. I Ketut Dharsana, M.pd., Kons)

8. Minat Musical : Seorang konselor harus memiliki minat ini karena ia akan menerapkan
teknik modeling pada kliennya

9. Minat Social Service : Seorang konselor mampu memberikan layanan bantuan pada orang-
orang yang memerlukan tanpa pamrih

10. Minat Clerical : Seorang konselor mampu mengarsipkan setiap kegiatan konseling yang
dilakukan agar data yang ada tidak hilang dan berkesinambungan.

5. SELF/PERILAKU YANG BAIK


a. Definisi dari Self
Menurut (Dharsana, 2015e)Self adalah variabel kepribadian sebagai pengembangan
unsur-unsur diri dan kebutuhan yaitu self achievement, self deference, self order, self
exhibition, self autonomy, self affiliation, self intraception, self succurance, self
dominance, self abasment, self nurturance, self change, self ndurance, self heterosexual,
dan self agresion.
Dari pengertian diatas, terdapat 15 macam self yang harus dimiliki oleh seorang konselor.
a.1. Menurut (Dharsana, 2015e, 2015f, 2015g) masing-masing self memiliki indikator.

1. Self Achievement, indikatornya :


a. Menyelesaikan sesuatu dengan baik dan akan berhasil
b. Menyelesaikan tugas dan memerlukan usaha diikuti keahlian dan keterampilan
c. Mampu menyelesaikan sesuatu yang penting sekali, serta lebih baik dari siapapun.
2. Self Deference, indikatornya :
a. Menerima saran-saran dari orang lain
b. Mendapat keterangan apa yang dipikirkan orang lain
c. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan mengerjakan apa yang diharapkannya
3. Self Order, indikatornya :
a. Dapat mencatat dan mengatur pekerjaan dengan rapi
b. Membuat rencana sebelum memulai suatu tugas yang sukar
c. Dapat mengelola benda-benda
4. Self Exhibition, indikatornya :
a. Mengatakan sesuatu yang lucu
b. Memikirkan sesuatu dengan logis dan nalar
c. Menceritakan dan lelucon yang lucu
d. Berbicara tentang selfnya sendiri
5. Self Autonomy, indikatornya :
a. Menyelesaikan sesuatu dengan baik dan akan berhasil
b. Menyelesaikan tugas dan memerlukan usaha yang diikuti keahlian dan keterampilan
c. Mampu menyelesaikan sesuatu yang penting sekali, serta lebih baik dari siapapun
6. Self Affiliasi, indikatornya :
a. Bersekutu dengan orang lain
b. Setia dan patuh
c. Sifat aktif
7. Self Intraseption, indikatornya :
a. Menganalisis motif dan perasaan orang lain
b. Mengamati orang lain
c. Memahami bagaimana masalah yang dirasakan orang lain
8. Self Succorance, indikatornya :
a. Kebutuhan seseorang untuk memberikan bantuan kepada orang lain
a. Kebutuhan seseorang untuk mendapatkan dorongan dari orang lain untuk mencapai suatu
hasil yang jelas.
b. Kebutuhan seseorang untuk memiliki sifat simpati untuk menolong orang lain.
9. Self Dominance., indikatornya :
a. Memperdebatkan sudut pandang seseorang
b. Menjadi seseorang pemimpin dalam kelompknya
c. Sebagai pemimpin
10. Self abasment, indikatornya :
a. Merasa bersalah bila melakukan kesalahan
b. Menerima salah bila melakukan sesuatu yang tidak benar
c. Lebih mendapatkan kesengsaraan dan kesedihan dari melakukan kesalahan
11. Self Nurturance, indikatornya :
a. Menyenangkan orang lain
b. Membantu teman dalam kesusahan
c. Bersifat simpati dan empati
12. Self Change, indikatornya :
a. Sesuatu yang baru dan berbeda
b. Mengadakan perjalanan
c. Menjumpai orang-orang baru
d. Mencari pengalaman baru dab mengubahnya setiap hari
13. Self Endurance, indikatornya :
a. Mengerjakan pekerjaan sampai selesai
b. Berusaha menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
c. Bekrja keras pada suatu tugas
14. Self Heterosexuality, indikatornya :
a. Bergaul dengan lawan jenis
b. Kasih sayang terhadap lawan jenis
c. Perhatian terhadap lawan jenis
15. Self Aggresion, indikatornya :
a. Menyerang pendapat orang lain yang bertentangan
b. Menceritakan kepada orang lain apa yang dipikirkan
c. Menertawakan orang lain
a.2. Contoh self
1. Self Sucorance (Bunda Teresa)
Bunda Teresa dikenal juga sebagai Santa Teresa dari Kolkata, merupakan seorang biarawati
Katolik Roma yang mengabdikan diri di India. Dia mendirikan kongregasi Missionaries of
Charity, dan mengabdikan dirinya untuk membantu kaum miskin dan orang yang sakit
HIV/AIDS maupun TBC. Selain dipuja, Teresa juga menerima kritik karena menolak aborsi,
dan dikritik karena kondisi rumahnya yang tak layak untuk merawat orang sakit.
2. Self Agression (Najwa Shihab)
Najwa Shihab adalah salah satu tokoh jurnalis dan presenter yang termasuk ke dalam deretan
papan atas di negeri ini. Kemampuan verbal Najwa Shihab tidak diragukan lagi mengingat
banyaknya acara talk show yang dibawakan olehnya. Salah satu Talk Show yang
membesarkan namanya adalah Mata Najwa (Giri, n.d.)
3. Self Dominance (Presiden Soekarno)
Presiden Soekarno adalah salah satu tokoh yang memiliki Self dominance dimana beliau bisa
menguasai orang lain, memperdebatkan sudut pandang seseorang, menjadi seorang pemimpin
dalam kelompoknya dan dianggap oleh orang lain sebagai pemimpin.
4. Self Nurturance (Sule)
Sule salah satu artis berbakat Indonesia, merupakan seseorang yang bisa menyenangkan hati
orang lain dengan lawakannya. Berbagai macam acara yang ia isi, sedikit banyak
memberikan hiburan bagi pemirsa yang menontonnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dharsana, K. (2015a). RPBK Pengembangan Variabel Terikat Bakat (Verbal, Numerikal, Mekanik &

Relasi Ruang).

Dharsana, K. (2015b). RPBK untuk Pengembangan Variabel Terikat Intelegensi/Kecerdasan.

Dharsana, K. (2015c). RPBK Untuk Pengembangan Variabel Terikat Minat-1 (Outdoor, Mechanical,

Computational, Scientific & Artistic).

Dharsana, K. (2015d). RPBK Untuk Pengembangan Variabel Terikat Minat-2 (Persuasive, Literary,

Musical, Social Service & Clerical).

Dharsana, K. (2015e). RPBK untuk Pengembangan Variabel Terikat Self—1 (Achievment,

Defference, Order, Exhibiton, &Autonomy).


Dharsana, K. (2015f). RPBK untuk Pengembangan Variabel Terikat Self—2 (Affiliasi, Intraseption,

Succorance, dominance & Abasment)).

Dharsana, K. (2015g). RPBK untuk Pengembangan Variabel Terikat Self—3 (Nurturance, Change,

Endurance, Heterosexuality, & Aggresion).

Dharsana, K. (2018). Pengembangan Pribadi Konselor.

Giri, D. A. (n.d.). Dialogika Verbal dan Nonverbal Najwa Shihab Dalam Talkshow di Metro TV. 11.

Anda mungkin juga menyukai