Anda di halaman 1dari 6

RELASI SUPERVISOR DAN SUPERVISEE (KONSELOR)

Disusun Oleh:

Bela Rahmanita (1830502071)

Juni Yanti (1830502087)

Dosen Pengampu :

Bela Janare Putra, M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Supervisi konseling merupakan sebuah kegiatan untuk mendukung
profesionalisme konselor di sekolah. Supervisi konseling juga merupakan
suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan konselor agar dapat
mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya, sehingga dapat bekerja
dengan menampilkan kemampuan terbaiknya, memiliki motivasi dan
tanggung jawab yang tinggi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan
kualitas hasil pelayananannya terhadap klien/konseli. Selain itu, supervisi
konseling juga dapat dipandang sebagai upaya untuk memberikan jaminan
keamanan dan kenyamanan bagi klien/konseli dan konselor itu sendiri
dalam menghadapi berbagai situasi konseling yang amat kompleks.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan
konseling disekolah secara tepat diperlukan adanya pengawasan
(supervisi) bimbingan dan konseling baik secara teknis maupun
administratif. Pengawasan yang dilakukan terhadap keterlaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara sistematis, objektif,
realistis, antisipatif, konstruktif, kreatif, kooperatif,dan kekeluargaan akan
mampu memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan,dan
mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari supervisor konseling?
2. Apa pengertian dari supervisi konseling?
3. Apa saja prinsip-prinsip dan materi supervisi konseling?
4. Bagaimana relasi supervisor dan supervisee (konselor)?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisor Konseling


Bila diartikan dari bahasa Inggris, supervisor diambil dari kata
supervise (mengawasi, mengarahkan) jadi bila dideskripsikan, supervisor
merupakan seseorang yang diberi wewenang atau mempunyai jabatan
untuk mengawasi, mengarahkan suatu tatacara yang mengendalikan suatu
pelaksanaan tata cara lainnya. Secara umum supervisor memiliki tugas
utama yaitu memonitoring suatu jalannya proses konseling dan output
tertentu agar berjalan lancar dan terkendali, dan memberi dukungan dan
bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisi bertumpu
pada satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi
untuk berkembang.
Dalam supervisi konseling, peran supervisor yaitu. Berbagi
pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan konselor,
memberikan contoh, membangun gagasan-gagasan, memberikan
kesempatan kepada konselor untuk mempraktikan pengetahuan dan
keterampilannya Memberikan umpan balik yang jujur, terbuka, dan
konstruktif atas kinerja yang telah dicapai konselor, menetapkan standar
kinerja, “menegur” secara bijak atas perilaku dan sikap negatif konselor,
mendengarkan dengan penuh empatik, menjaga konfidensial (jika
dianggap perlu), memotivasi dan memberdayakan konselor, meningkatkan
kesadaran diri, memediasi konflik antara konselor dengan manajemen
(dalam beberapa kasus tertentu), memfasiltasi pemecahan masalah
pekerjaan.

B. Pengertian Supervisi Konseling


Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan,
penilikan, pembinaan. Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah
bantuan berbentuk pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik .Setelah
mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik
bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan
usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang
menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap
positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus
yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor
kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya
memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara
supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior/
kepala sekolah) memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan
mutu kinerja profesional supervisi bertumpu pada satu prinsip yang
mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka
kesimpulan bahwa supervise konseling merupakan pengawasan dan
pembinaan yang diberikan kepada konselor untuk membantu anak-anak
yang dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar
mengajar lebih optimal.

C. Prinsip-Prinsip dan Materi Supervisi Konseling


a. Prinsip-Prinsip Supervisi Konseling
Dalam prinsip supervisi bimbingan dan konseling dapat dibagi
berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus
1. Prinsip umum
Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
a. Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi
staf sekolah untuk     pengembangan proses belajar mengajar/
bimbingan konseling.
b. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang
kurikulum yang  berlaku
2. Prinsip khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara:
a. Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan
yang matang sesuai dengan sasaran yang di inginkan.
b. Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan
aspek yang terdapat dalam instrument.
c. Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang
sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan
di lakukan oleh para staf sekolah.
d. Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi
kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan
kepada yang di supervisi untuk berkembang sesuai dengan
ketentuan atau aturan yang berlaku.
f. Kreatif artinya supervisi mengembangkan.

b. Materi Supervisi Konseling


Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan
bimbingan dan konseling di seolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, guru
pembimbing/konselor bertugas:
a. Memasyakatkan pelayanan bimbingan.
b. Merencanakan program bimbingan.
c. Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.
d. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan
pendukungnya.
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan  
bimbingan.

D. Relasi Supervisor dan Supervisee (Konselor)


Hubungan antara supervisor dan supervisee pada hakikatnya
adalah suatu hubungan yang sangat baik di dalam praktik pekerjaan sosial.
Dengan adanya hubungan yang harmonis di antara supervisor dan
supervisee maka proses pemberian layanan terhadap klien pun akan
berjalan secara baik dan efektif.
Seorang supervisor haruslah bekerja sesuai dengan protokoler dan
prosedur yang menyangkut kode etik supervisor yang tentunya tanpa
menghilangkan dan melupakan nilai etika pekerja sosial itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai