Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIK BK LUAR SEKOLAH (BKLS) DI

PERKUM PULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI)


SUMATERA SELATAN
Oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota :1. Revikayohana Syafri
2. Dela Agustiah
3. Reni Gustina
4. Annisa Syahdana
5. Febta Trisnawati
6. Abdul Harist Aprianto
7. Winda Julita
8. Ajeng Maulida Annisa
9. Nova Riana
10. Moh. Pahrur Rozi

Program Studi Pendidikan Bimbingan & Konseling


Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIK BK LUAR SEKOLAH (BKLS) DI
PERKUM PULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI)
SUMATERA SELATAN
Oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota :1. Revikayohana Syafri 2016141027
2. Dela Agustiah 2016141039
3. Reni Gustina 2016141005
4. Annisa Syahdana 2016141038
5. Febta Trisnawati 2016141026
6. Abdul Harist Aprianto 2016141077
7. Winda Julita 2016141055
8. Ajeng Maulida Annisa 2016141062
9. Nova Riana 2016141035
10. Moh. Pahrur Rozi 2016141047

Program Studi Pendidikan Bimbingan & Konseling


Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING LUAR SEKOLAH


(BKLS) DI PUSAT KEGIATAN KELUARGA BERENCANA (PKBI) KM 6
PALEMBANG

DISUSUN OLEH :

Nama :1. Revikayohana Syafri 2016141027

2. Dela Agustiah 2016141039

3. Reni Gustina 2016141005

4. Annisa Syahdana 2016141038

5. Febta Trisnawati 2016141026

6. Abdul Harist Aprianto 2016141077

7. Winda Julita 2016141055

8. Ajeng Maulida Annisa 2016141062

9. Nova Riana 2016141035

10. Moh. Pahrur Rozi 2016141047

Program Studi : Pendidikan Bimbingan & Konseling

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing Palembang, Desember 2019


Mentor

M. Ferdiansyah, M.Pd., Kons Manto, SH

Mengetahui,

Direktur Eksekutif PKBI Daerah Sumsel

Nindi Nupita, SE
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis persembahkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmatnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Laporan ini bertujuan untuk melengkapi persyratan dalam pelaksanaan
tugas program Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS) pada Jurusan
Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan di Kantor Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) KM 6
Palembang mulai tanggal 03 Desember 2019 s.d 08 Januari 2020.

Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS) merupakan salah satu mata


kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Program Studi Bimbingan
Konseling, disamping itu juga merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang
harus dilaksanakan di mahasiswa yang mencakup latihan mengajar maupun tugas-
tugas pendidikan terbimbing dan terpadu untuk merima masukan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-
tulusnya kepada :

1. Rektor Universitas PGRI Palembang, Bapak Dr. H. Bukman Lian, M.M.,


M.Si Rektor Universitas PGRI Palembang.
2. Dekan FKIP Universitas PGRI Palembang, Ibu Dr. Dessy Wardiah, M.Pd
3. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Bimbingan dan Konseling,
4. Ketua Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Bapak M.
Ferdiansyah., M.Pd. Kons
5. Dosen Pembimbing Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS)
Universitas PGRI Palembang, Bapak M. Ferdiansyah., M.Pd. Kons
6. Kepala Kantor Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) KM 6
Palembang, Bapak Amirul Husni, SH
7. Mentor Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS), Bapak Manto,
SH
8. Seluruh Staf Kantor Pusat Keluarga Berencana Inonesia (PKBI) KM 6
Palembang.
9. Orang tua dan Keluarga Penulis yang tercinta yang telah memberikan
dukungan, baik moril maupun materil.
10. Rekan-rekan Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS) atas
kejasamanya selama melaksanakan BKLS.
11. Konseli Studi Kasus Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS).
Penulis menyadari didalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk dijadikan masukan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga Laporan Praktik Bimbingan
Konseling Luar Sekolah (BKLS) ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
khususnya bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling.

Palembang, Desember 2020


Pelapor
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Permasalahan..........................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat...........................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK...............................
2.1 Historis dan Geografis.........................................................................
2.2 Organisatoris dan lain-lain...................................................................
BAB III KEGIATAN PENANGANAN KASUS......................................
3.1 Identifikasi Kasus..............................................................................
3.2 Diagnosis...........................................................................................
3.3 Prognosis...........................................................................................
3.4 Treatment...........................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................
4.1 Kesimpulan.......................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................
BAB V REFERENSI YANG DIGUNAKAN.....................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini sungguh sangat cepat, perubahan


yang terjadi dengan sangat cepat menuntut peyelesaian untuk mengikuti tuntutan
yang sedang terjadi. Dalam pelaksanaan kurikulum menuntut tersediannya sumber
daya manusia yang bermutu sehingga sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
tersebut tidak terkecuali pada bidang pendidkan khususnya tenaga Bimbingan dan
Konseling yaitu konselor sekolah. Di mana harus dipersiapakan sebagai calon
yang professional dalam menghadapi perubahan-perubahan zaman.

Program Pengenalan Lapangan merupakan perpaduan antara kegiatan praktik


kependidikan dan teori yang mencakup bidang Bimbingan dan Konseling dengan
sebutan “Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling di Luar
Sekolah”. Yang mana BK di Luar Sekolah ini adalah sebagai syarat pembentukan
kependidikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga pembimbing di sekolah yang
berkompetensi yang di tunjukan kepada mahasiswa yang harus menyiapkan dan
melaksanakan kegiatan praktik langsung yang dihadapkan dengan permasalahan-
permasalahan yang nyata pada lingkungan sosial, ekonomi, budaya, maupun
agama yang memerlukan perhatian yang banyak bagi calon konselor nantinya.

BKLS ini menempatkan mahasiswa sebagai calon konselor untuk menerapkan


ilmu yang didapat kepada masyarakat umum untuk dapat membantu individu
maupun kelompok dalam suatu lembaga yang sedang mengalami satu masalah
yang memerlukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi dengan memberikan suatu Bimbingan dalam proses Konseling.

1.2 Permasalahan

Mahasiswa sebagai calon konselor atau guru pembimbing sekolah, selain


memperolah teori dalam perkuliahan, diwajibkan pula mengikuti kegiatan praktik
lapangan sebagai pengembangan teori tersebut. tepatnya kegiatan lapangan ini
dilaksanakan pada mahasiswa semsester VII dan praktik pengalaman lapangan di
luar sekolah tersebut di laksanakan pada kurun waktu kurang lebih 40 hari. Yang
mana BKLS di laksanakan di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Sumatera selatan yang terletak di jalan kolonel H. Burlian KM 6 Depan Rumah
Sakit Mata atau samping Mahkamah Militer Kota Palembang.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mutlak harus ditempuh oleh mahasiswa
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola
tingkah laku yang baik sesuai dengan profesinya. Dalam BKS ini peneliti di tuntut
untuk membantu individu yang mengalami suatu masalah agar individu tersebut
menjadi individu yang mandiri dan mampu menghadapi masalah yang sedang di
hadapi.

Untuk itu di perlukan kesiapan mental sebagai mahasiswa untuk menghadapi


klien secara menyeluruh. Mudah-mudahan dengan adanya praktik lapangan ini
khususnya mata kuliah praktik BK di Luar Sekolah, mahasiswa dapat
mempersiapkan diri baik mental maupun spiritual menghadapi bermacam-macam
permasalahan di masa yang akan datang.

1.3 Tujuan

Sebagai mahasiswa dan sebagai calon konselor kita harus memiliki


kemampuan dan kecakapan serta keterampilan seperti konselor-konselor yang
propesional. Maka tujuan yang harus ditempuh oleh mahasiswa yang melakukan
praktik adalah dapat memanfaatkan ilmunya apabila sudah terjun dalam dunia
kerja di masyarakat dan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmunya secara
optimal yang akan mampu dan siap melakukan tugas dan yang diemban peneliti
khususnya dalam dunia pendidikan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan lapangan ini adalah
diharapkan agar mahasiswa selain mendapatkan pengalaman baru di tempat
praktik yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota
Palembang juga ingin mengatahui bagaimana sebuah keluarga dapat
memanfaatkan dan memahami kegunaan dari program keluarga berencanan serta
alat kontrasepsi yang cocok di gunakan oleh sepasang suami istri. Disini
mahasiswa juga memberikan pelayanan tentang manfaat pemakaian kondom di
kalangan WPS serta penangulangan HIV/AIDS baik bagi remaja khususnya
maupun masyarakat luas pada umumnya, mengetahui tentang banyaknya
permasalahan yang terjadi dilapangan seperti, masalah Lapas Anak, Waria,
HIV/AIDS, OHDA.
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK PERKUMPULAN


KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI) DAERAH SUMATERA
SELATAN

2.1 Historis dan Geografis


Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) adalah Lembaga
Swadaya Masyarakat ( LSM ) yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 dan
untuk daerah sumatera selatan pada tahun 1960.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumatera selatan
terletak di jalan kolonel H. Burlian KM 6 Depan Rumah Sakit Mata atau samping
Mahkamah Militer Kota Palembang.
2.2 Visi

Pusat Unggulan (Center of Excellence) Pengembangan Program dan


Advokasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang mandiri pada Tahun
2020

2.3 Misi

1. Mengembangkan pusat informasi, edukasi dan konseling serta pelayanan


kesehatan seksual dan reproduksi ditekankan pada pelayanan Keluarga
Berencana yang berkualitas, berbasis hak dan berperspektif jender, melalui
peningkatan peran PKBI yang profesional, kredibel, mandiri dan
berkelanjutan.
2. Memberdayakan masyarakat, agar mampu mengambil keputusan terbaik bagi
dirinya dan berperilaku bertanggung jawab dalam hal Kesehatan Seksual dan
Reproduksi.
3. Mempengaruhi para pengambil kebijakan untuk memberikan dukungan dan
komitmen atas terjaminnya pemenuhan hak-hak seksual dan reproduksi

2.4 Strategi

Strategi I: Mengembangkan model-model dan standar pelayanan kesehatan


seksual dan reproduksi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Strategi II: Memberdayakan masyarakat untuk memperjuangkan hak seksual
dan reproduksi bagi dirinya dan orang lain.
Strategi III: Mengembangkan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS,
HIV dan AIDS.
Strategi IV: Melakukan advokasi di semua tingkatan organisasi kepada para
pengambil kebijakan untuk menjamin pemenuhan hak-hak dan kesehatan
seksual dan reproduksi.
Strategi V: Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya
organisasi.

N KOMPONEN ISIAN/URAIAN/KETERANGAN
O KELEMBAGAAN

1 NamaLembaga Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia


(PKBI)
Daerah Sumatera Selatan

2 Alamat Kantor/Sekretariat Jalan Kol.H.Burlian/Mahkamah Militer KM.6


Palembang

3 NomorTelepon : 0711 421692 – 420786

4 Alamat Email lembaga :pkbisumsel@gmail.com,


pkbisumsel@yahoo.com

5 Website :

6 Contact Person Amirul Husni, SH,Nindi Nupita, SE


PenanggungjawabLembag 08127101659 0812 783 3535
a
(Nama, HP & Email)

7 Nomor Rekening
1. Bank Mandiri 113.0074000013
2. Bank Sumsel 1403070662

8 NPWP 01.309.608.8.301.001

9 AkteNotaris :
10 SK Kemenkumham MenteriKehakiman& HAM. R.I Nomor:C-
87.HT.01.06.TH.2004 (Pembaharuan) Tanggal
14 September 2004
DirjenAdministrasiHukumUmumZulkarnainYun
us,SH.MH. TambahanBeritaLembaran Negara
RI tanggal 5/10- 2004 No. 80 Tanggal 14
September 2004

11 KelengkapanLegalitas lain Surat Keterangan Terdaftar di Kesbangpolinmas


Propinsi Sumatera Selatan no.
220/340/Ban.Kesbangpol & Linmas/2011

12 Tujuan Mewujudkanterciptanyakeluarga yang


BertanggungJawabgunauntukmencapaitujuanum
umKeluargaSejahteradalamupayaperbaikanmutu
sumberdayamanusia (SDM) Indonesia
dengansenantiasamemperhatikanaspekketahanan
fisik, sosialbudaya, mental dan spiritual.
Pusat Unggulan (Center of Excellence)
13 Visi
Pengembangan Program dan Advokasi
Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang mandiri
pada tahun 2020
14 Misi  Mengembangkan pusat informasi, edukasi
dan konseling serta pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi ditekankan pada
pelayanan Keluarga Berencana yang
berkualitas, berbasis hak dan berperspektif
jender, melalui peningkatan peran PKBI
yang profesional, kredibel, mandiri dan
berkelanjutan.
 Memberdayakan masyarakat, agar mampu
mengambil keputusan terbaik bagi dirinya
dan berperilaku bertanggungjawab dalam hal
Kesehatan Seksual dan Reproduksi.
 Mempengaruhi para pengambil kebijakan
untuk memberikan dukungan dan komitmen
atas terjaminnya pemenuhan hak-hak seksual
dan reproduksi
15 Nilai yang dianut  Menghargaiharkatdanmartabatmanusiadarise
gijeniskelamin, umur, orientasiseks, ras,
warnakulit, fisik, agama, aliranpolitik, status
sosialdanekonomi.
 Menjunjungtingginilai-
nilaikesetaraandankeadilanjender, demokrasi,
keadilansosial, pengelolaan yang baik.
 Melakukanpelayanankesehatanreproduksiden
ganpendekatanhakazasimanusia.
Berpegangteguhpadasemangatkerelawanan,
kepeloporan, profesionalisme, kemandirian.

16 STRATEGI  Strategi I:
Mengembangkan model-model dan standar
pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi
yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
 Strategi II:
Memberdayakan masyarakat untuk
memperjuangkan hak seksual dan reproduksi
bagi dirinya dan orang lain.
 Strategi III:
Mengembangkan Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS.
 Strategi IV:
Melakukan advokasi di semua tingkatan
organisasi kepada parapengambil kebijakan
untuk menjamin pemenuhan hak-hak dan
kesehatan seksual dan reproduksi.
 Strategi V:
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
Sumber Daya organisasi.

Pelindung : Gubernur Sumatera Selatan


17 SusunanPengurus Daerah
Periode 2019 - 2024
Penasehat : 1. Ketua Tim Penggerak PKK
Prop. Sumsel

2. Dr.Drs.H. Abdul Shobur,


SH, MM.

3. dr. Erial bahar, M.Sc.

4. Prof. Dr. H. Aplatun


Muhtar, MA

5. Drs.KH.Kamaluddin

6. H. Abdus Djalil, SH
Ketua : Amirul Husni, SH

Wakil Ketua : dr. Mutiara Budi Azhar,


SU, M.Med,Sc

Wakil Ketua : dr.Hj. Dwi Rasmini


Yunita

Wakil Ketua : dr. M. Destrian


Cossandra

Wakil Ketua : Drs. Amir Faisal, M.Si

Wakil Ketua : Ny.Hj. Marlis Hayati,


SKM

Sekretaris :Drs. Sumardi.

Wakil Sekretaris : Dr. Evia Darmawani,


M.Pd, Kons.

Wakil Sekretaris : Ani Hidayati Iriani,


S.Sos.M.Si

Wakil Sekretaris : H. Ardiansyah, SKM

Wakil Sekretaris : dr. M. Ramadandi


Odiesta

Wakil Sekretaris : Devi Rahmadani

Wakil Sekretaris : Dewi Mandasari

Bendahara : Yuliana Puspa Dewi,


SE.AK

Wakil Bendahara : Ir. Hj. Sri Novi Adrianti

Wakil Bendahara : Serly Andriani, A.Md

WakilBendahara : H. Redi Kuswara, SKM

Wakil Bendahara : Hardianti Rustami, S.Pd

Wakil Bendahara : Adistari Aini


Jumlah PKBI Cabang
1 Cabang Palembang

2 Cabang Ogan Ilir

3 Cabang Prabumulih

4 Cabang Muara Enim

5 Cabang Lahat

6 Cabang Pagar Alam

7 Cabang Empat Lawang

8 Cabang Musi Rawas

9 Cabang Lubuk Linggau

10 Cabang Musi Banyuasin

11 CabangBanyuasin

12 Cabang Ogan Komering Ilir

13 Cabang Ogan Komering Ulu

14 CabangOganKomeringUluTimur

15 Cabang Ogan Komering Ulu Selatan

18 Total
jumlahTenagaterlibatsaatin
N NAMA JABATAN KE
i
O T

01 Nindi Nupita, SE DirekturEksekuti L


f Daerah

01 Nina Kristiana, SE Staf Proyek P

02 Manto, SH Staf Proyek L

03 Zulkarnain Staf Proyek L


04 Dr. Hj. DwiRasminiYunita Staf Proyek P

05 Noris Mariance, SE Staf Proyek P

06 Rosmala Dewi Staf Proyek P

07 Okik Hertanto Staf Proyek L

08 Robbi Arisandi, S.Pd Staf Proyek L

09 Rahmat Litra, Am.d Staf Proyek L

10 Nyayu Isnaini Maulina Staf Proyek P

11 Maisa Rani Staf Proyek P

12 Yulianti Staf Proyek P

13 Mat Safei, SH Staf Proyek L

14 Suci Nurmalasari, Am.Keb Staf Proyek P

15 Titin Lismagustina, Am.Keb Staf Proyek P

16 Evi Tamala, STr.Keb Staf Proyek P

17 Fitri, SKM Staf Proyek P

18 Diyah Purnamasari, Staf Proyek P


Am.Keb

19 Desi Susanti, Am,Keb Staf Proyek P

20 Jumbirman Staf Proyek L

21 Fenti Anggraini Staf Proyek P

22 Meiliana Staf Proyek P

23 Nurmalasari Staf Proyek P

24 Ny. Simin Staf Lokal P

19 AsetLembaga 1. Tanah dan Bangunan Gedung PKBI


Sumatera Selatan
2. Mobil Kijang
3. Motor
4. Laptop / Komputer
5. Meja
6. Kursi

20 DaftarPengalamanKerjaLe 1. Pathfinder International tahun 1995 – 1998


mbaga Pogram Service Delivery Expantion Support
(SDES)
2. UNFPA 2001-2005
Dalam program peningkatan akses kesehatan
reproduksi remaja melalui Media KIE,
konseling dan pelayanan Medis
3. The British Council 1999-2001
Program Pemantauan jaring pengaman sosial
bidang pendidikan dan kesehatan
4. UNICEF tahun 2004
Pemantuan bulan vitamin A
5. ILO – UNDP 2004
Program star your bisnis bagi kelompok
orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
6. UNFPA 2002 - 2005
Program HIV/AIDS bagi Kelompok resiko
tinggi
7. NOVIB 2005 - 2006
Program HIV/AIDS
8. ASA-FHI 2003 - 2005
Program HIV/AIDS di tempat kerja
9. Japan Embbasy 2004 - 2005
Klinik Kesehatan reproduksi IMS dan
HI/AIDS
10. UNFPA 2006-2007
Program peningkatan akses layanan ramah
remaja
11. Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan 1995-
2014
Program kesehatan reproduksi remaja
12. BKBPP Kota Palembang 2007
Program kesehatan reproduksi remaja dan
KIE
13. Global Fund 2009-2015
Program pencegahan da penanggulangan
HIV/AIDS di kelompok resiko tinggi
14. The Asia Foundation 2015-2017
Program inklusi sosial bagi kelmpok waria
dan anak bermasalah dengan hukum
15. Oxfam Indonesia 2015
Respon bencana kabut asap
16. Global Fund New Funding Model continues,
UNFPA, Kemenkes RI dan PKBI DKI
tahun 2019
Program Pencegahan HIV bagi Pekerja Seks
Perempuan
17. ConocoPhillips (Grissik), Ltd., 2015 - 2019
Program Desaku Dehat melalui
Pengembangan dan Pendampingan Posyandu
18. The Asia Foundation ( TAF ) tahun 2017-
2019
Program Inklusi sosial Pilar Anak (AMPP) di
LPKA Klas Ia Palembang
21 Penghargaan yang pernah di Nama Penghargaan Instansi Pemberi
peroleh Manggala Karya Kencana Kelas I Kepala BKKBN Pusat
The Best Performance Award 2004 PKBI Pusat
(Program HIV/AIDS bagi
Kelompok Resiko Tinggi)
Keberhasilan menjalankan program ASA – FHI
HIV/AIDS di Tempat kerja
Atas Dukungan, Perhatian, Kementrian Hukum
Komitmen dan Kerjasama dalam dan Hak Asasi
Pemenuhan Hak-Hak Anak di Manusia Republik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Indonesia
(LPKA) Klas I PalembangTahun
2017

Kegiatan Utama Yang Dilaksanakan Adalah:

1. Program Pusat Informasi dan Pelayanan Remaja (PIPR)


Program pemberian informasi dan pelayanan bagi remaja yang
dikembangkan oleh PKBI Sumatera Selatan adalah melalui youth center yang
diberi nama Central Remaja Sriwijaya ( CReSY). Pada youth Issue Cenral yang
dikembangkan oleh kesehatan reproduksi remaja termasuk HIV / AIDS dan
narkoba. Sejak tahun 2012, kegiatan kesehatan reproduksi remaja yang
dikembangkan lebih berfokus pada komunikasi,informasi,dan edukasi dengan
sasaran remaja sekolah dan luar sekolah. Adapun kegiatan yang telah dilakukan
sejak tahun 2012 ini adalah sebagai berikut:
1. Layanan Konsultasi Psikologi
2. Layanan Konsultasi Medis

3. Kolom Konsultasi
4. Kegiatan orirentasi relawan remaja
5. Diskusi Kelompok
6. Pelatihan Pendidik dan Konselor Sebaya
7. Pelatihan Kepemimpinan bagi relawan remaja
8. Spesial Event

Berbagai kegiatan di atas didanai oleh Swadana PKBI Daerah Sumatera


Selatan dan didukung dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota
Palembang melalui Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Pada program ini melibatkan 1 orang Koordinator Youth Center, 1 Orang
koordinator Konseling, 1 orang paramedic, dan 10 orang relawan aktif.

2. Pencegahan dan Penanggulangan IMS dan HIV / AIDS bagi Kelompok


Resiko Tinggi
Provinsi Sumatera Selatan marupakan salah satu provinsi prioritas yang
memperoleh bantuan hibah dari program Fund Round 8 dengan judul proyek :
Respon Indonesia Terhadap HIV : Kerjasama Pemerintah Dan Masyarakat Sipil di
12 provinsi di indonesia. Periode proyek adalah tahun 2009-2014, yang dibagi
menjadi 2 tahap. Tahap pertama, pada tahun 2009-2011 dan tahap kedua pada
tahun 2011-2014. Untuk tahap pertama, 3 (Tiga) lembaga yang memperoleh
bantuan-bantuan hibah ini adalah KPA Provinsi Sumatera Selatan, Dinas
kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dan Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia Daerah Sumatera Selatan, yang selanjutnya disebut sebagai Sub
Recipiet ( SR ) di Provinzi Sumatera Selatan.
Masing-masing SR memiliki tugas dan tanggung jawab serta program
yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan penyebaran HIV / AIDS di Provinsi Selatan.
PKBI Sumatera Selatan disetujui menjadi Sub Recipiet proyek Global
Fund Round 8. Fokus utama kegiatan yang dilakukan adalah penjangkauan,
namun untuk pelaksanaannya dilakukan oleh LSM / CSO lain sebagai Sub-Sub
Recipient dan impelementer unit. Untuk SSR Wilayah Kerja Kota Palembang dan
Kabupaten Banyuasin adalah Yayasan Intan Maharani (YMI), untuk SSR
Kabupaten Ogan Komering Ilir Sahabat Pelangi dan untuk SSR Kota Prabumulih
adalah Padi Merah Mas (PMM).
Untuk di tingkat SR personil yang bertanggung jawab yaitu : 1 orang
Koordinator SR, 1 orang Pengelolah Program dan 1 orang Staf Keuangan.
Sedangkan di tingkat SSR orang Koordinator Program,1 Staf Keuangan, dan
Koordinator Lapangan serta beberapa petugas lapangan / PO, Bodiest dan
Konselor.
Adapun sasaran program ini adalah kelompok resiko tinggi, (Wanita
Pekerja Seks dan Pelanggannya, Gay, Waria, Pengguna Narkoba Suntik (Penasun)
dan pasangannya Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan Orang Hidup dengan
HIV/AIDS (OHIDHA) yang ada di 4 Kabupaten/Kota. Adapun kegiatan yang
dilakukan adalah Penjangkauan dan Pendamping (outreach) pada kelompok resiko
tinggi, diskusi kelompok, mobile clinic, mobile VCT, Distribusi Media KIE,
Jarum Suntik dan Kondom.

3. Program Pusat Jaringan Pelayanan Kesehatan Reproduksi / Klinik


Saat ini klinik PKBI yang ada di provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai
berikut:

a. Klinik Kenanga PKBI Sumatera Selatan (Palembang)- Aktif


b. Klinik Serame ( Lahat ) – Aktif
c. Klinik Siti Rahma (Ogan Komering Ulu) – Aktif
d. Klinik Sekenten (Musi Rawas) – Aktif

4. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Dalam rangka memberdayakan PKBI Cabang, salah satu upayanya adalah
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang dari tahun ke tahun telah
dilaksanakan latihan manajemen, namun hasilnya belum optimal. Oleh sebab itu
untuk mengembangkan sumber daya manusia di PKBI Cabang dan daerah pada
tahun 2012 akan dilakukan bimbingan teknis dan pengurus PKBI Daerah ke
cabang-cabang untuk menyatukan pemahaman tentang vis dan misi serta
menyampaikan hal-hal yang menyangkut manajemen sumber dfaya manusia yang
nantinya diharapkan dapat menjadi acuan pada saat diskusi mengenai upaya
pembentukan cabang mandiri, pada tahun 2012 ini dilaksanakan kegiatan
pembinaan/technical assistensi di PKBI Cabang Kabupaten / Kota se Sumatera
Selatan. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakannya adalah sebagai berikut :

1. Rapat Pengurus Harian Daerah dan Staf


2. Rapat Pengurus Harian Cabang
3. Musyawarah PKBI Cabang
4. Supervisi dan Bimbingan Teknis (Kunjungan Ke PKBI Cabang)
5. Monitoring dan Evaluasi
BIODATA

III. DATA DIRI

Nama : Winda Julita

Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Agung, 02 Juli 1998

Status Perkawinan : Single

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi Badan : 158 cm

Berat Badan : 54 kg

Agama : Islam

Alamat Asal : Tanjung Agung, Pagar Gunung Kab. Lahat

Alamat Kosan : Lr. Bahagia. Plaju. Palembang

Phone/ WA : 081377816402

Email : windajulita85@gmail.com

III. PENDIDIKAN

SD Negeri 07 Pagar Gunung 2009

SMP Negeri 1 Pagar Gunung 2012

SMA Negeri 1 Lahat 2015

Universitas PGRI Palembang 2016- Sekarang


BAB III

KEGIATAN PENANGANAN KASUS

STUDI KASUS TERHADAP KONSELI “RC” YANG MELARIKAN


SEORANG GADIS PEREMPUAN

3.1 Identifikasi Kasus

A. Gambaran Umum

Konseling adalah proses pemberian bantuan melalui wawancara konseling


oleh seseorang konselor kepada individu yang sedang menjalani suatu masalah
(konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli
(Prayitno dan Erman Amti:1996)

Studi kasus ini konselor lakukan terhadap “RC” yaitu seorang anak yang
mempunyai sebuah masalah terkait Asusila. Konseli saat ini berusia 17 tahun dan
masih duduk dibangku sekolah. Konseli menceritakan sebuah masalah yang ia
hadapi sehingga membuat dirinya masuk kedalam LPKA ini, sebenarnya konseli
“RC tidak tau akan berdampak buruk bagi dirinya dan tidak ada pemikiran untuk
bisa ada disini. Konseli merasa terjebak dengan sebuah keadaan dan situasi pada
saat itu, dimana seoarang gadis perempuan yang tidak mau pulang kerumah
orangtuanya yang sudah 3 hari dan konseli membwa gadis tersebut kesebuah kos-
kosan milik ayahnya sendiri, keluarga konseli tidak mengetahui hal itu. Pada saat
itu terjadila sebuah hal yang tidak diinginkan, sampai akhirnya kedua orangtua
anak perempuan mengetahui hal itu dan si “RC” dilaporkan oleh pihak korban ke
LPKA. Konseli tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan harus pasrah untuk dibawah ke
LPKA dengan hukuman 1,5 tahun penjara, dengan kasus melarikan seorang gadis
perempuan padahal menurut sikonseli dia tidak pernah melarikan seoarang gadis
perempuan tersebut karena konseli hanya sekedar membantu kekasihnya tersebut
untuk mencarikan tempat tinggal.
Orangtua konseli merasa kecewa terhadap anaknya setelah mendengar
kejadian itu tapi ya mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, orangtua
konseli harus mengikhlaskan anaknya untuk dibawah ke LPKA, konseli merasa
sedih karena tidak bisa membuat ayah ibunya bangga terhadap dirinya saya
hanya bisa menyusahkan keluarga saja ujar “RC” dan harus kuat untuk bisa
hidup disebuah tahanan yang semuanya serba diawasi dan tidak bisa bebas seperti
orang lain, konseli juga merasa kecewa dengan orangtuanya yang tidak pernah
membesuk konseli disini, tetapi konseli mempunyai seorang adik perempuan
yang masih mau untuk membesuknya. Dan saat ini konseli sedang melajutkan
sekolah di LPKA yang sedang duduk dikelas XII SMA, kalau saya tidak
bersekolah saya mau jadi apa setelah saya keluar dari sini saya tidak mau
mengulangi kejadian yang sama, dan bisa membanggakan keluarga saya, saya
harus berubah ujar konseli “RC”

Metode yang digunakan dalam kasus ini menggunakan teknik Non Tes yaitu
wawancara secara langsung terhadap konseli. Karna wawancara ini merupakan
metode yang sangat membantu untuk menggali permasalahan konseli. Dan
dengan wawancara secara langsung kita bisa melihat keseriusan, gerak gerik
kecemasan dan ketakutannya dari mata dan mimik muka konseli “RC”. Terdapat
tiga sumber bukti yang peneliti gunakan yaitu dokumentasi, wawancara dan
observasi langsung. Pada penelitian ini peneliti melampirkan dokumentasi dan
transkip wawancara dengan konseli.

B. Identifikasi Kasus

Data Identitas Konseli “RC

Nama : “RC”

TTL : 23 Juli 2002

Jenis Kelamin : Laki-laki


Alamat : KM 5
Agama : Katolik
Status : Pelajar
Pendidikan : SMA
Anak ke : 1 dari 2 Bersaudara

Data Identitas Orangtua Konseli


Nama Ayah : Yakobus Ricky Kurnia
Pekerjaan : Pemilik Kosan
Agama : Katolik
Umur : 45 Tahun
Alamat : KM 5

Nama Ibu : Desi


Pekerjaan : Bidan Desa
Umur : 43 Tahun
Alamat : KM 5

3.2 Diagnosis
Diagnosis merupakan usaha pembimbing (konselor) menetapkan latar
belakang masalah atau faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada konseli.
Dari hasil pengumpulan data diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
a. Konseli “RC” merupakan seorang remaja berusia 17 tahun yang masih
berstatus pelajar.
b. Konseli “RC” membawa seorang gadis perempuan kesebuah kosan milik
ayahnya sendiri.
c. Konseli “RC” merasa kecewa terhadap keluarganya karena tidak pernah
mengujunginya.
d. Konseli “RC” mempunyai semangat yang tinggi untuk bersekolah dan
mempunyai masa depan yang baik.

3.3 Prognosis
Prognosis adalah suatu langkah kegiatan untuk mentepkan jenis bantuan
atau terapi apa yang digunakan untuk membantu konseli dalam memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi.

Berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi oleh konseli “RC” ini,


maka layanan yang dapat diberikan adalah layanan konseling individu dan
layanan informasi karena layanan ini merupakan layanan yang cocok untuk kasus
“RC”. Memberikan gambaran kepada konseli untuk lebih berhati-hati dalam masa
remaja ini karena masa remaja adalah masa yang rawan untuk terjerumus kehal
yang negatif jangan mudah terpengaruh dengan lingkungan, membantu
menyadarkan konseli untuk selalu berpikiran yang positif terhadap kedua orang
tuanya dan jangan merasa kecewa karena tidak pernah dikunjungi oleh kedua
orangtunya, memberikan gambaran informasi terkait dengan Karir, PTN, PTS,
yang ada di Sumsel sesuai dengan bidang bakat dan minat yang dimiliki oleh
“RC” serta penjelasan tentang masa depan yang baik dimulai dari bersekolah
sejak saat ini, kalau misalnya kita tidak bersekolah mau jadi apa nantinya, dan
memberikan penjelasan bahwa semua keputusan berada ditangan konseli itu
sendiri masa depan tergantung ditangan konseli sendiri. Melalui proses konseling
individu ini supaya konseli “RC” dapat merubah pola pikirnya dari sebelumnya.

3.4 Treatment / terapi dilakukan dengan 4 tahapan konseling perorangan

1. Tahap Eksplorasi

Yaitu merupakan ketrampilan konselor untuk menggali perasaan,


pengalaman, dan pikiran konseli. Tehnik ini sangat penting didalam proses
konseling karena pada dasarnya konseli tidak mau terus terang , seperti menutup
diri, tidak mau mengemukakan secara terus terang dan menyimpan rahasianya
sendiri, disinila peran Eksplorasi memungkinkan konseli untuk berbicara bebas
tanpa rasa takut dan tertekan, dengan membangun sebuah hubungan yang baik
tahap ini dimana berkenaan dengan mengenali karakter seseorang. Mengenali
rutinitas yang dilakukan seseorang dan masalah yang dialami seseorang. Pada
tahap ini yang dilakukan peneliti yaitu kenali terlebih dahulu karakter konseli itu
seperti apa, sebelum peneliti menggali tentang konseli lebih jauh. Kemudian
konselor menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam, dan harus
menjaga agar hubungan konseling nya tetap terpelihara dengan baik.

2. Tahap Personalisasi
Adalah tahapan yang dilakukan oleh konselor untuk menggali atau
mengenali pribadi konseli lebih dalam lagi.
a. Membantu konseli memahami tujuan yang ingin dicapai dan apa yang
menjadi kebutuhannya,
b. mengevaluasi alternative pemecahan masalah dan resiko yang mungkin
timbul atau terjadi,
c. mengarahkan perubahan perilaku terhadap konseli,
d. menjelajahi masalah konseli berdasarkan pengalaman yang didapatnya

3. Tahap Mengembangkan Inisiatif/ Mengarahkan


Carkhuff (1983) mengemukakan bahwa dalam mengembangkan insisiatif
konseli diperlukan beberapa keterampilan yang meliputi, ketrampilan membantu
konseli menetapkan tujuan, membantu konseli mengembangkan program,
membantu konseli merencanakan skedul, merencanakan pemberian penguatan,
dan membantu konseli mempersonalisasikan langkah-langkah yang harus
ditempuh. Disini konselor membantu konseli dalam :
a. Mengarahkan konseli agar lebih berhati-hati dalam bergaul dengan
lingkungan.
b. Membantu mengurutkan prioritas tujuan dan kebutuhan konseli apa
yang ingin dicapai.
c. Menggali keyakinan, sikap, pengetahuan, persepsi, dan motivasi
konseli untuk memecahkan masalahnya.
d. Dan peneliti memberikan layanan informasi mengenai kenakalan
remaja.

4. Tahap Pengambilan Keputusan dan Pengakhiran


Pada tahap ini konseli ingin mencoba lebih berhati-hati dalam melakukan
sesuatu hal yang akan berdampak buruk bagi dirinya, konseli sudah menerima
layanan informasi dari sebelumnya tidak tau menjadi lebih tau. Dan akan
menjalankan hidup sesuai dengan aturan dan norma yang telah berlaku. Serta
terus diberikan motivasi dari kerabat dan lingkungan sekitar untuk memaknai
kehidupan. Agar dalam menjalan kehidupan lebih berarti dan selalu bersemangat
dalam menjalankan sebuah kehidupan, konseli menyadari akan perbuatannya
yang salah dan setelah keluar dari sini konseli tidak akan melakukan hal ini lagi
dan akan tetap melanjutkan bersekolah disini demi masa depan yang baik, serta
berusaha untuk tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Konselor harus
mendukung apapun yang menjadi keputusan si konseli. Disini konselor
menggunakan tehnik Behavioral yaitu suatu perubahan tingkah laku yang terjadi
pada konseli dengan tujuan untuk membantu konseli membuang respons-respons
yang lama yang merusak diri, dan mempelajari respon yang baru yang lebih sehat

3.5 Evaluasi dan Tindak Lanjut


Evaluasi dari kasus diatas saat pertemuan pertama berlangsung konseli
merasa takut untuk terbuka dan cuek kepada peneliti karena bagi konseli peneliti
orang asing. Jadi perlu sekali untuk mempercayai konseli bahwa peneliti
mempunyai asas kerahasiaan dan nama akan di samarkan ketika menulis laporan
dan konselor menyakinkan hal itu. Dengan memberikan pemahaman seperti itu
konseli mulai terbuka kepada peneliti, konseli tidak takut lagi untuk menceritakan
permasalahannya kepada peneliti. Serta menceritakan masa lalunya itu sampai
akhirnya konseli berada disini. Sehingga peneliti langsung menggali
permasalahan yang terjadi pada konseli. Untuk tindak lanjut dari kasus ini perlu
adanya dorongan dan dukungan dari orang-orang sekitar untuk membantu konseli
tetap bersemangat dalam menjalankan sebuah kehidupan dibalik jeruji besi . Dan
dari dukungan orang-orang sekitar pula pentingnya memaknai hidup dan
menjalani hidup dengan semangat dan tekad yang kuat, sebenarnya itulah yang
dibutuhkan dari konseli “RC”.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Praktik BK Luar Sekolah (BKLS) merupakan suatu kegiatan rutin yang
wajib dilaksnakan oleh mahasiswa BK sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat . salah satu kegiatan yang wajib adalah melakukan studi kasus.
Sebagai simpulan yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan studi kasus dilakukan sebagai usaha untuk mengungkapkan
permasalahan.
b. Konseli “RC” merupakan seorang remaja yang mempunyai masalah
terkait asusila.
c. Konseli “RC” kurangnya pengetahuan terhadap pengaruh buruknya
lingkungan yg ada disekitar
d. Dari bantuan yang peneliti berikan kepada konseli “RC” dan bekerja sama
dengan pihak PKBI tentang masalah asusila, dan konseli sudah
mempunyai informasi serta apa saja yang harus dialakukannya untuk
kedepan.

4.1. Saran
1. Kepada pihak Universitas PGRI Palembang, khususnya Prodi Bimbingan
dan Konseling
Kepada pihak prodi BK untuk mengevaluasi lagi kegiatan BKLS
ini, agar kegiatan tersebut menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Untuk itu peneliti menyarankan agar pihak Prodi untuk membuat
program yang lebih jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang wajib
dilaksanakan dalam kegiatan BKLS agar ada kejelasan dalam menyusun
program yang dilaksanakan pada praktik BKLS.
2. Kepada LSM-PKBI Sumsel
Kepada pihak PKBI peneliti sedikit memberi saran agar dalam
praktek BKLS kedepan supaya lebih banyak kegiatan yang dapat
dilaksanakan oleh mahasiswa yang praktik BKLS di PKBI.
3. Kepada Konseli “RC”
a. Konseli “RC” disarankan untuk lebih berhati-hati lagi dalam bergaul
dan melakukan suatu perbuatan yang tidak pantas untuk dilakukan.
b. Konseli “RC” disarankan lebih mendekatkan diri kepada sang
penciptanya, agar bisa lebih kuat dalam menjalani hidupnya.
c. Konseli “RC” diharapkan lebih percaya diri dan selalu berpikir positif
agar bisa membuka dirinya dan tidak minder dengan keadaan
sekitarnya.
d. Konseli “RC” harus tetap semangat dalam menjalani hidup dengan
penuh harapan.

Anda mungkin juga menyukai