DISUSUN OLEH :
Mengetahui,
Nindi Nupita, SE
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis persembahkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmatnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Laporan ini bertujuan untuk melengkapi persyratan dalam pelaksanaan
tugas program Praktik Bimbingan Konseling Luar Sekolah (BKLS) pada Jurusan
Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan di Kantor Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) KM 6
Palembang mulai tanggal 03 Desember 2019 s.d 08 Januari 2020.
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Permasalahan..........................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat...........................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK...............................
2.1 Historis dan Geografis.........................................................................
2.2 Organisatoris dan lain-lain...................................................................
BAB III KEGIATAN PENANGANAN KASUS......................................
3.1 Identifikasi Kasus..............................................................................
3.2 Diagnosis...........................................................................................
3.3 Prognosis...........................................................................................
3.4 Treatment...........................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................
4.1 Kesimpulan.......................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................
BAB V REFERENSI YANG DIGUNAKAN.....................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mutlak harus ditempuh oleh mahasiswa
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola
tingkah laku yang baik sesuai dengan profesinya. Dalam BKS ini peneliti di tuntut
untuk membantu individu yang mengalami suatu masalah agar individu tersebut
menjadi individu yang mandiri dan mampu menghadapi masalah yang sedang di
hadapi.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan lapangan ini adalah
diharapkan agar mahasiswa selain mendapatkan pengalaman baru di tempat
praktik yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota
Palembang juga ingin mengatahui bagaimana sebuah keluarga dapat
memanfaatkan dan memahami kegunaan dari program keluarga berencanan serta
alat kontrasepsi yang cocok di gunakan oleh sepasang suami istri. Disini
mahasiswa juga memberikan pelayanan tentang manfaat pemakaian kondom di
kalangan WPS serta penangulangan HIV/AIDS baik bagi remaja khususnya
maupun masyarakat luas pada umumnya, mengetahui tentang banyaknya
permasalahan yang terjadi dilapangan seperti, masalah Lapas Anak, Waria,
HIV/AIDS, OHDA.
BAB II
2.3 Misi
2.4 Strategi
N KOMPONEN ISIAN/URAIAN/KETERANGAN
O KELEMBAGAAN
5 Website :
7 Nomor Rekening
1. Bank Mandiri 113.0074000013
2. Bank Sumsel 1403070662
8 NPWP 01.309.608.8.301.001
9 AkteNotaris :
10 SK Kemenkumham MenteriKehakiman& HAM. R.I Nomor:C-
87.HT.01.06.TH.2004 (Pembaharuan) Tanggal
14 September 2004
DirjenAdministrasiHukumUmumZulkarnainYun
us,SH.MH. TambahanBeritaLembaran Negara
RI tanggal 5/10- 2004 No. 80 Tanggal 14
September 2004
16 STRATEGI Strategi I:
Mengembangkan model-model dan standar
pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi
yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Strategi II:
Memberdayakan masyarakat untuk
memperjuangkan hak seksual dan reproduksi
bagi dirinya dan orang lain.
Strategi III:
Mengembangkan Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS.
Strategi IV:
Melakukan advokasi di semua tingkatan
organisasi kepada parapengambil kebijakan
untuk menjamin pemenuhan hak-hak dan
kesehatan seksual dan reproduksi.
Strategi V:
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
Sumber Daya organisasi.
5. Drs.KH.Kamaluddin
6. H. Abdus Djalil, SH
Ketua : Amirul Husni, SH
3 Cabang Prabumulih
5 Cabang Lahat
11 CabangBanyuasin
14 CabangOganKomeringUluTimur
18 Total
jumlahTenagaterlibatsaatin
N NAMA JABATAN KE
i
O T
3. Kolom Konsultasi
4. Kegiatan orirentasi relawan remaja
5. Diskusi Kelompok
6. Pelatihan Pendidik dan Konselor Sebaya
7. Pelatihan Kepemimpinan bagi relawan remaja
8. Spesial Event
Berat Badan : 54 kg
Agama : Islam
Phone/ WA : 081377816402
Email : windajulita85@gmail.com
III. PENDIDIKAN
A. Gambaran Umum
Studi kasus ini konselor lakukan terhadap “RC” yaitu seorang anak yang
mempunyai sebuah masalah terkait Asusila. Konseli saat ini berusia 17 tahun dan
masih duduk dibangku sekolah. Konseli menceritakan sebuah masalah yang ia
hadapi sehingga membuat dirinya masuk kedalam LPKA ini, sebenarnya konseli
“RC tidak tau akan berdampak buruk bagi dirinya dan tidak ada pemikiran untuk
bisa ada disini. Konseli merasa terjebak dengan sebuah keadaan dan situasi pada
saat itu, dimana seoarang gadis perempuan yang tidak mau pulang kerumah
orangtuanya yang sudah 3 hari dan konseli membwa gadis tersebut kesebuah kos-
kosan milik ayahnya sendiri, keluarga konseli tidak mengetahui hal itu. Pada saat
itu terjadila sebuah hal yang tidak diinginkan, sampai akhirnya kedua orangtua
anak perempuan mengetahui hal itu dan si “RC” dilaporkan oleh pihak korban ke
LPKA. Konseli tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan harus pasrah untuk dibawah ke
LPKA dengan hukuman 1,5 tahun penjara, dengan kasus melarikan seorang gadis
perempuan padahal menurut sikonseli dia tidak pernah melarikan seoarang gadis
perempuan tersebut karena konseli hanya sekedar membantu kekasihnya tersebut
untuk mencarikan tempat tinggal.
Orangtua konseli merasa kecewa terhadap anaknya setelah mendengar
kejadian itu tapi ya mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, orangtua
konseli harus mengikhlaskan anaknya untuk dibawah ke LPKA, konseli merasa
sedih karena tidak bisa membuat ayah ibunya bangga terhadap dirinya saya
hanya bisa menyusahkan keluarga saja ujar “RC” dan harus kuat untuk bisa
hidup disebuah tahanan yang semuanya serba diawasi dan tidak bisa bebas seperti
orang lain, konseli juga merasa kecewa dengan orangtuanya yang tidak pernah
membesuk konseli disini, tetapi konseli mempunyai seorang adik perempuan
yang masih mau untuk membesuknya. Dan saat ini konseli sedang melajutkan
sekolah di LPKA yang sedang duduk dikelas XII SMA, kalau saya tidak
bersekolah saya mau jadi apa setelah saya keluar dari sini saya tidak mau
mengulangi kejadian yang sama, dan bisa membanggakan keluarga saya, saya
harus berubah ujar konseli “RC”
Metode yang digunakan dalam kasus ini menggunakan teknik Non Tes yaitu
wawancara secara langsung terhadap konseli. Karna wawancara ini merupakan
metode yang sangat membantu untuk menggali permasalahan konseli. Dan
dengan wawancara secara langsung kita bisa melihat keseriusan, gerak gerik
kecemasan dan ketakutannya dari mata dan mimik muka konseli “RC”. Terdapat
tiga sumber bukti yang peneliti gunakan yaitu dokumentasi, wawancara dan
observasi langsung. Pada penelitian ini peneliti melampirkan dokumentasi dan
transkip wawancara dengan konseli.
B. Identifikasi Kasus
Nama : “RC”
3.2 Diagnosis
Diagnosis merupakan usaha pembimbing (konselor) menetapkan latar
belakang masalah atau faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada konseli.
Dari hasil pengumpulan data diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
a. Konseli “RC” merupakan seorang remaja berusia 17 tahun yang masih
berstatus pelajar.
b. Konseli “RC” membawa seorang gadis perempuan kesebuah kosan milik
ayahnya sendiri.
c. Konseli “RC” merasa kecewa terhadap keluarganya karena tidak pernah
mengujunginya.
d. Konseli “RC” mempunyai semangat yang tinggi untuk bersekolah dan
mempunyai masa depan yang baik.
3.3 Prognosis
Prognosis adalah suatu langkah kegiatan untuk mentepkan jenis bantuan
atau terapi apa yang digunakan untuk membantu konseli dalam memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi.
1. Tahap Eksplorasi
2. Tahap Personalisasi
Adalah tahapan yang dilakukan oleh konselor untuk menggali atau
mengenali pribadi konseli lebih dalam lagi.
a. Membantu konseli memahami tujuan yang ingin dicapai dan apa yang
menjadi kebutuhannya,
b. mengevaluasi alternative pemecahan masalah dan resiko yang mungkin
timbul atau terjadi,
c. mengarahkan perubahan perilaku terhadap konseli,
d. menjelajahi masalah konseli berdasarkan pengalaman yang didapatnya
4.1. Saran
1. Kepada pihak Universitas PGRI Palembang, khususnya Prodi Bimbingan
dan Konseling
Kepada pihak prodi BK untuk mengevaluasi lagi kegiatan BKLS
ini, agar kegiatan tersebut menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Untuk itu peneliti menyarankan agar pihak Prodi untuk membuat
program yang lebih jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang wajib
dilaksanakan dalam kegiatan BKLS agar ada kejelasan dalam menyusun
program yang dilaksanakan pada praktik BKLS.
2. Kepada LSM-PKBI Sumsel
Kepada pihak PKBI peneliti sedikit memberi saran agar dalam
praktek BKLS kedepan supaya lebih banyak kegiatan yang dapat
dilaksanakan oleh mahasiswa yang praktik BKLS di PKBI.
3. Kepada Konseli “RC”
a. Konseli “RC” disarankan untuk lebih berhati-hati lagi dalam bergaul
dan melakukan suatu perbuatan yang tidak pantas untuk dilakukan.
b. Konseli “RC” disarankan lebih mendekatkan diri kepada sang
penciptanya, agar bisa lebih kuat dalam menjalani hidupnya.
c. Konseli “RC” diharapkan lebih percaya diri dan selalu berpikir positif
agar bisa membuka dirinya dan tidak minder dengan keadaan
sekitarnya.
d. Konseli “RC” harus tetap semangat dalam menjalani hidup dengan
penuh harapan.