Disusun oleh: Tresno Ady Saputra 3301410009 Agnetia Dian Saputri 2201410017 Ayu Neta Febrianka Dewanti 2201410025 Roni Dita Ariestiyana 3201410009 Risma Ananda Putra 3201410034 Annas Kurniasah 3301410075 Lintang Pamor Alfi M. 4101410018 Latifah Darojat 4101410052 Allifatus Syaniyyah 4201410006 Dewi Khoirunnisa 4201410007 Evi Nurul Hayati 4401410094 Murniatiningsih 4401410102 Arief Budiman 5302410012 Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115 Agus Prasetya N 6101409155 Muhammad Widky Saputro 6101410073 Krisdiana 7101410043 Gading Puspaningtyas 7101410277
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2013 ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang tanpa suatu halangan yang berarti. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu dari serangkaian program mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh tiap mahasiswa program studi kependidikan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan mahasiswa PPL dibagi menjadi dua, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 menuntut mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan sekolah latihan dan seluruh elemen yang ada. Setelah PPL 1 terlaksana, mahasiswa PPL harus melaksanakan PPL 2. Serangkaian kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi bekal bagi mahasiswa ketika mereka harus benar-benar terjun ke lapangan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan. Keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL 1 ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari pihak ynag terkait. Untuk itu ucapan terimakasih praktikan sampaikan kepada : 1. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd., selaku kepala SMP Negeri 16 Semarang yang telah memperkenankan praktikan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang. 2. Supiyarto, BA., selaku koordinator guru pamong yang selalu sabar membimbing dan mengarahkan praktikan. 3. Drs. Tri Nurharsono, M.Pd.., selaku koordinator dosen pembimbing yang sabar membimbing praktikan. 4. Drs. Masugino, M. Pd., selaku kepala UPT PPL Unnes. 5. Bapak dan Ibu guru serta karyawan/ karyawati dan peserta didik SMP Negeri 16 Semarang yang telah meluangkan waktu dan turut membantu. 6. Semua pihak yang telah memantu pelaksanaan PPL 1.
iii
Harapan kami, semoga laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan khususnya bagi penyusun. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai bekal agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Atas perhatian dan koreksi yang diberikan penulis sampaikan terima kasih.
Semarang, 23 Agustus 2012
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN.........................................................v LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................................................1 B. Tujuan ........................................................................................................................2 C. Manfaat ......................................................................................................................2 D. Sejarah Singkat Sekolah.............................................................................................3
BAB 2 HASIL OBSERVASI A. Keadaan Fisik Sekolah................................................................................................7 B. Keadaan Lingkungan Sekolah ....................................................................................7 C. Fasilitas Sekolah..........................................................................................................8 D. Penggunaan Sekolah....................................................................................................8 E. Keadaan Guru dan Siswa.....8 F. Interaksi Sosial.............................................................................................................9 G. Pelaksanaan Tata Tertib.............................................................................................10 H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi.......................................................................11
BAB 3 PENUTUP A. Simpulan....................................................................................................................13 B. Kesan.........................................................................................................................13
REFLEKSI DIRI ..........................................................................................................14 LAMPIRAN..................................................................................................................67
v
DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN DI SMP NEGERI 16 SEMARANG
No NAMA NIM PRODI 1 Agnetia Dian Saputri 2201410017 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 2 Ayu Neta Febrianka D. 2201410025 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 3 Roni Dita Ariestiyana 3201410009 Pendidikan Geografi, S1 4 Risma Ananda Putra 3201410034 Pendidikan Geografi, S1 5 Tresno Ady Saputra 3301410009 Pendidikan PKn, S1 6 Annas Kurniasah 3301410075 Pendidikan PKn, S1 7 Lintang Pamor Alfi M. 4101410018 Pendidikan Matematika, S1 8 Latifah Darojat 4101410052 Pendidikan Matematika, S1 9 Allifatus Syaniyyah 4201410006 Pendidikan Fisika, S1 10 Dewi Khoirunnisa 4201410007 Pendidikan Fisika, S1 11 Evi Nurul Hayati 4401410094 Pendidikan biologi, S1 12 Murniatiningsih 4401410102 Pendidikan biologi, S1 13 Arief Budiman 5302410012 PTIK, S1 14 Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115 PTIK, S1 15 Agus Prasetya N 6101409155 PJKR, S1 16 Muhammad Widky S. 6101410073 PJKR, S1 17 Krisdiana 7101410043 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1 18 Gading Puspaningtyas 7101410277 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan PPL 1 ini disusun sesuai dengan pedoman PPL Unnes. Hari : Tanggal :
Disahkan oleh : Koordinaor dosen pembimbing Kepala Sekolah
Drs. Tri Nurharsono, M.Pd. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd. NIP. 196004291986011001 NIP. 19561125 198212 2 001
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
Drs. Masugino, M. Pd. NIP. 19520721 1980121 001
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil SMP Negeri 16 Semarang 2. Tata tertib siswa SMP Negeri 16 Semarang 3. Tata tertib perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang 4. Struktur organisasi SMP Negeri 16 Semarang 5. Struktur organisasi perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang 6. Struktur organisasi pengelolaan Lab. IPA SMPN 16 Semarang 7. Struktur organisasi pengelolaan Lab. Komputer SMPN 16 Semarang 8. Struktur organisasi Komite SMPN 16 Semarang tahun 2013/2014 9. Daftar tenaga kependidikan 10. Daftar Pendidik SMP Negeri 16 Semarang
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga kependidikanyang siap bertugas baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang bertugas bukan sebagai tenaga pengajar. Dalam mencapai misi tersebut, kurikulum untuk program S1 Kependidikan tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yaitu praktik keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi para calon tenaga pengajar. Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran yang tepat, maka mahasiswa-mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan disiplin jurusan. Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan di lapangan. Perkembangan jaman yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan kerja memerlukan tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi. Tugas-tugas yang dilaksanakan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat keberhasilan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL. Sementara itu, keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan PPL sangat bergantung dari factor administrasi dan organisasi penyelenggara, serta pengayaan pengetahuan terkini tentang pendidikan yang dalam hal ini dikelola oleh PPL Unnes. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan untuk mencapai kemajuan terutama dibidang pendidikan, maka tenaga pendidik dituntut untuk lebih berkualitas, serta mampu menjadi administrator sekaligus motivator yang patut diteladani dalam meningkatkan pendidikan. Oleh karena itu, mahasiswa perlu dibekali dengan melaksanakan PPL di sekolah-sekolah latihan sebelum mereka terjun langsung sebagai tenaga pendidik
2
B. TUJUAN Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut ini. 1. Tujuan Umum Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi. 2. Tujuan Khusus a. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi, admisnistrasi kelas dan sekolah, keadaan murid dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain. b. Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya. c. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model pembelajaran. d. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi guru. e. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. f. Memperoleh masukan-masukan yang membangun bagi Unnes untuk meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, dan diharapkan setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini dilaksanakan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mampu memenuhi konsep tersebut di atas. g. Agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri sebagai bekal pelaksanaan PPL 2 h. Memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL 2.
C. MANFAAT Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan bekal kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi professional dan kompetensi kemasyarakatan. Dengan pelaksanaan PPL ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu: mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan. 3
Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai berikut ini. 1. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa praktikan untuk lebih mengenal dan dapat berinteraksi secara langsung dengan subyek dan obyek pendidikan. 2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa praktikan dalam menyusun perangkat pembelajaran. 3. Dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa praktikan tentang model dan cara pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Dapat memahami lebih lanjut tentang profesi keguruan. 5. Mahasiswa mengetahui cara guru dalam menangani masalah proses belajar dan pembelajaran serta permasalahan yang dihadapi siswa. 6. Mahasiswa dapat menambah bekal sebagai materi yang akan dilaksanakan pada PPL 2
D. Sejarah berdirinya SMP Negeri 16 Semarang Mula-mula didirikan SMP Negeri Ngaliyan, karena di Ngaliyan belum ada SMP Negeri dan SD sudah cukup banyak. Sehingga masyarakat sangat membutuhkan untuk menuntut pendidikan yang lebih tinggi, dan Ngaliyan merupakan suatu Kelurahan yang ramai dan banyak perumahan perumahan baik perumahan sederhana, perumahan murah sampai mahal. Oleh karena itu masyarakat Ngaliyan yang diwakili oleh Bapak Camat mengajukan permohonan UGB SMP kepada pemerintah ( Kanwil Depdikud Prop Jateng ) Tahun 1980/1981, dan pada Tahun 1981/1982 turun usulan dana SMP tersebut untuk segera dibangun SMP Negeri di Ngaliyan. Dana tersebut sangat terbatas untuk mencari tanah yang harganya murah sangat sulit, oleh karena itu Bapak Camat Ngaliyan mengusulkan tanah bengkok Kelurahan untuk dijual ke SMP yang baru dengan luas sekitar 1 Ha dengan harga sampai pagar Rp, 15.000.000 ( lima belas juta rupiah ). Sekolah dibangun sampai jadi Tahun 1983, Diresmikan tanggal 15 Desember 1983 dengan SK Menteri 0472/0/1983 tanggal 7 September 1983 dan 4
dibuka Tahun 1982 / 1983. Jadi Juli 1983 sudah menerima pendaftaran murid baru, sedangkan bangunan belum jadi dan untuk sementara pinjam Gedung SD Kampus selama 1 Semester ( 6 bulan ) masuk sore dengan diampu oleh Kepala SMP Negeri 23 Mijen bapak Atmo Wiyoto sampai tahun 1984 baru ada Kepala Sekolah yang tetap yaitu Sri Harti Soetomo. Pendaftaran pertama untuk kelas I hanya 3 kelas dengan jumlah murid 44 orang X 3 kelas = 132 siswa yang diterima. Untuk bangunan pertama satu gedung SMP 16 Semarang hanya : 6 ruang kelas ( 2 gedung ) 1 Ruang Laboratorium IPA ( 1 gedung ) 1 Gedung Kantor ( Ruang Guru, Ruang TU, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang UKS, 3 buah Kamar mandi/WC Jumlah Guru baru 10 orang dan TU 5 orang, sampai dengan Tahun 1986 / 1987 selama 3 tahun jumlah rombongan belajar mencapai 9 kelas. Rata rata per kelas 44 siswa dan setelah tahun 1987 karena peminat di SMP 16 sangat banyak dibuka tambahan pendaftaran dari 3 kelas menjadi 4 kelas sampai tahun 1990 menjadi jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 sebanyak 12 kelas. Begitu pula jumlah Guru, TU dan bangunan juga bertambah, data dapat dilihat di inventaris. Jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 = 12 kelas sampai dengan 1993. Stelah Kepala Sekolah pertama pensiun ( menjabat Kepala SMP 16 Semarang selama 10 tahun ) dari Tahun 1983 s.d. 1993. Pada pergantian Kepala Sekolah pertama yang diganti oleh Kepala Sekolah ke dua Bapak Drs. Andreas BungaA ( Asli dari Sulawesi ) 1994 s.d. 1996. Tahun 1995 pendaftaran siswa baru dibuka sampai 8 rombongan belajar. Sehingga dari 4 rombel menjadi 8 rombel sehingga kekurangan ruang kelas, untuk itu sebagian ada yang masuk sore, selama satu tahun, sampai tahun 1996 menjadi 20 kelas, karena dianjurkan Pemerintah untuk menampung murid sebanyak-banyaknya sehingga penerimaan bibit siswa baru kurang baik dan peringkat sekolah menurun setelah 3 tahun. Pada tahun 1996 puncak penerimaan siswa kelas 1 s.d. 3 jumlahnya 989 siswa dengan jumlah rombongan belajar 20 kelas. 5
Setelah Kepala Sekolah ke dua pensiun Desember 1996 diganti Kepala Sekolah ke 3 yaitu Bapak Drs. Rasmito dari tahun 1997 s.d. 2000, Kepala Sekolah ke 4 mulai Tahun 2001 s.d. 2004 yaitu Bapak Drs. Suratmin beliau pensiun, kemudian Tahun 2004 s.d. 2005 diampu Kepala SMP 23, Bapak Drs. Achmad Riyadi dan Kepala Sekolah ke 5 tahun 2005 / 2008, dijabat Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd, dengan Nomor SK, Nomor : 821.2/52/2005, Kepala Sekolah ke 6 Tahun 2009 s.d. 2012 dijabat Bapak Drs. Puryadi, M.Pd dengan jumlah rombel 24 kelas 700 siswa. Kepala Sekolah ke 7 Ibu Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd mulai Oktober 2012 sampai sekarang. Dari tahun 2000 s.d. tahun 2003 jumlah rombongan belajar dikurangi 2 ( dua ) sampai 3 tahun menjadi 18 kelas karena sekolah-sekolah swasta disekitar Ngalian tidak mendapatkan siswa karena ditampung SMP Negeri, karena pada waktu itu selain jumlah kelas bertambah juga jumlah siswa perkelas bertambah hingga 1 kelas = 50 siswa. Program Pemerintah mengenai Pendidikan selalu berubah ubah dari nama Sekolah, Kurikulum dan nama Sekolah dari SMP menjadi SLTP tahun 1997, dan diganti lagi menjadi SMP tahun 2000 s,d, sekarang. Kurikulum 1994 berubah menjadi kurikulum 1999, berubah lagi kurikulum 2004 ( KBK ) berubah lagi menjadi KTSP. Pada tahun 1983 nama nama SMP Negeri se Indonesia diseragamkan karena dulu nama SMP Negeri itu masih ada yang memakai nama tempat / lokasi SMP dimana SMP Negeri itu berada, ada yang memakai nomor urut ( angka ) maka tahun 1983 nama nama SMP di Kota Semarang diseragamkan pakai angka No. 1 sampai dengan seterusnya. Demikian dunia pendidikan dari tahun ke tahun selalu berubah ubah mengikuti perkembangan zaman ( permintaan pasar ). Begitu pula ranking ( mutu ) SMP 16 Semarang terjadi naik turun ranking SMP 16 Semarang pada puncaknya di pegang oleh Kepala Sekolah pertama sampai mencapai ranking 10 besar kira kira ditahun 1987 s.d. 1993. Demikian uraian singkat sejarah SMP 16 Semarang dan apabila masih banyak kekurangan karena kurang lengkap catatan kami, saya mohon maaf yang sebesar besarnya. 6
VISI DAN MISI SMP 16 SEMARANG
Unggul Dalam Prestasi dan Santun Dalam Perilaku
VISI :
1. Unggul dalam pengembangan isi ( kurikulum ) 2. Unggul dalam peningkatan / pengembangan SDM pendidikan 3. Unggul dalam proses pembelajaran 4. Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan 5. Unggul dalam perolehan nilai akademis 6. Unggul dalam peningkatan mutu manajemen sekolah
MISI :
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan 2. Mengoptimalkan kegiatan proses belajar mengajar 3. Mewujudkan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan 4. Meningkatkan efektifitas kegiatan intrakurikuler dan pelajaran tambahan 5. Mewujudkan fungsi-fungsi managemen sekolah ( POAC ) 6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni tari dan musik 7. Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olah raga 8. Menanamkan sikap kritis, dinamis dan bertanggung jawab 9. Meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat, sehingga sekolah benar- benar sebagai pusat kebudayaan
7
BAB II HASIL OBSERVASI
A. Keadaan Fisik Sekolah 1. Tanah Pekarangan Lahan Praktek a. Tanah milik pemerintah - Luas tanah seluruhnya = 9.062 m2 - Status tanah = hak pakai 2. Gedung atau Bangunan a. Luas gedung = 3.598 m2 b. Sifat gedung = permanen c. Status pemakaian = dipakai sendiri d. Halaman sekolah = ada sedangkan keadaan fisik yang lain (terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang
B. Keadaan Lingkungan Sekolah 1. Jenis bangunan yang mengelilingi (terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang 2. Kondisi Lingkungan Sekolah a) Tingkat Kebersihan Kebersihan sekolah terlihat dari kondisi lingkungan sekolah dalam dan luar lingkungan. Disekolah ini memiliki tempat sampah di setiap ruang, dan TPA berada di depan sebelah gedung SMP 16 Semarang. Untuk membedakan jenis sampah di buat 2 tempat sampah yaitu Organik dan Anorganik. Di SMP N 16 Semarang juga mempunyai petugas cleaning service dan untuk kebersihan lingkungan selalu di jaga bersama setiap keluarga besar SMP N 1 Semarang. b) Tingkat Kebisingan Kondisi lingkungan sekolah cukup bising, karena lokasi sekolah yang berada di depan jalan raya. c) Sanitasi Sanitasi cukup lancar, terdapat got-got kecil yang terdapat di sekeliling gedung. d) Jalan penghubung dengan sekolah 8
Secara Geografis SMP 16 Semarang terletak di kota semarang tepatnya jalan Prof. Dr. Hamka. Merupakan lokasi yang strategis dekat dari jalan raya Semarang-Jakarta. Sehingga mudah di jangkau dengan transportasi pribadi maupun umum. Kondisi jalanpun sangat baik. e) Masyarakat sekitar Lokasi sekolah ini dekat dengan pemukiman warga. Dan di sebelah kanan gedung berhimpitan dengan ruko-ruko. Kondisi masyarakat sekitar sangat baik.
C. Fasilitas Sekolah SMP Negeri 16 Smarang merupakan sekolah yang memiliki fasilitas cukup memadai. SMP Negeri 16 memiliki mushala, koperasi, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang hool, lapangan raga, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang laboratorium computer, ruang wakil kepala sekolah, ruang OSIS, ruang satpam, ruang UKS, gudang olah raga, ruang photo copy, gudang umum, kantin sekolah dan juga dapur. Sedangkan keadaan dari fasilitas tersebut dijelaskan pada lampiran profil SMPN 16 Semarang
D. Penggunaan Sekolah Bangunan SMP N 16 Semarang hanya digunakan oleh keluarga besar SMP N 16 Semarang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00 dan pelajaran diawali dengan membaca Asmaul Husna bersama-sama di kelas. Di sore hari, banyak diadakan berbagai macam ekstrakurikuler sesuai jawdal masing-masing.
E. Keadaan Guru dan Siswa Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bagian tata usaha SMP Negeri 16 Semarang, diperoleh bahwa jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri 16 Semarang berjumalah 45 orang dan semuanya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk sebaran mengajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Jenjang pendidikan guru yang ada di SMP N 16 Semarang terdiri atas 5 orang jenjang S2, 38 orang jenjang S1, 1 orang jenjang D3 (sarjana muda), 1 orang 9
jenjang D1, dan 1 orang jenjang SLTA. Jumlah staf TU dan karyawan SMP N 16 Semarang sebanyak 16 orang, 5 orang PNS, 1 orang CPNS, dan 9 orang PTT. Jumlah siswa SMP N 16 Semarang per tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 732 siswa yang terbagi dalam 24 kelas, terdiri atas 360 laki-laki dan 372 perempuan. Kelas VII sebanyak 131 siswa laki-laki dan 125 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 113 siswa laki-laki dan 138 siswa perempuan, kelas IX sebanyak 116 siswa laki-laki dan 109 siswa perempuan. Keseluruhan siswa terbagi ke dalam 8 (delapan) kelas untuk masing-masing jenjang kelas.Untuk kelas IX setiap kelas terisi 28 siswa, untuk kelas VIII setiap kelas terisi 26-30 siswa sedangkan untuk kelas VII setiap kelas terisi 32 siswa. Sedangkan data persebaran siswa dan guru terlampir pada lampiran profil SMP Negeri 16 Semarang
F. INTERAKSI SOSIAL 1. Interaksi Kepala Sekolah dengan Guru Kepala sekolah sangat baik dalam berinteraksi dengan guru. Kepala sekolah menganggap semua guru sebagai rekan kerja, jadi tidak ada jarak yang terlalu jauh, sehingga terjadi interaksi dan kerjasama yang baik untuk kepentingan sekolah. 2. Interaksi Antarguru Interaksi antar guru berjalan dengan baik, dimana semua guru saling berkomunikasi satu sama lain dengan saling menghormati dan menghargai sebagai rekan kerja, semua berjalan lancar dan efektif sesuai dengan tugas masingmasing untuk kepentingan bersama. 3. Interaksi Guru dengan Siswa Antara guru dengan siswa dapat saling berkomunikasi dengan baik, siswa menghormati semua guru, sebagai contoh saat siswa bertemu dengan guru saling bertegur sapa dan bersalaman, dan saat guru masuk ke dalam kelas siswa memberikan salam. Guru menjadi orang tua di sekolah yang menjadi pengayom bagi siswanya sehingga merasa nyaman.
10
4. Interaksi Guru dengan Staf TU Interaksi antara guru dengan staf TU dapat berjalan dengan baik dan saling menghormati antara rekan kerja, saling menghargai, dan menjaga kerukunan. Suasananya kondusif dan saling melengkapi dalam bekerja. 5. Interaksi secara keseluruhan Secara keseluruhan hubungan interaksi antar warga sekolah berjalan harmonis, kondusif dan terkendali sesuai dengan peraturan sekolah. Sehingga suasana sekolah juga baik dan bagus untuk berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan sekolah setiap hari.
G. PELAKSANAAN TATA TERTIB Tata tertib sekolah merupakan pedoman peserta didik dalam bersikap, berucap dan bertindak dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar secara efektif. Tata tertib sekolah ini disusun dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila baik yang diterapkan di sekolah maupun di masyarakat. SMP Negeri 16 Semarang memiliki tata tertib baik untuk siswa, guru, kepala sekolah ataupun karyawan. Tata tertib ini dibuat untuk mengatur dan memperlancar seluruh kegiatan dalam sistem yang telah terbangun di sekolah tersebut. Tata tertib ini dirancang bardasarkan persetujuan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian humas dan guru. Pelaksanaan tata tertib di SMP Negeri 16 Semarang secara umum berjalan baik. Mulai tahun ajaran 2013/2014 setiap siswa mendapatkan buku panduan tata tertib, buku pelanggaran dan buku keterlambatan pada awal masuk sekolah dan orang tua siswa diminta menyatakan kesediaan mematuhi segala peraturan sekolah. Dengan buku panduan tata tertib, buku pelanggaran, dan buku keterlambatan diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan siswa sehingga tercipta keadaan sekolah yang tertib dan kondusif. Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah ditangani oleh wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan guru bimbingan dan konseling. Pelanggaran yang masih sering dilakukan siswa adalah mengenai keterlambatan. Pada tahap awal, 11
wakil kepala sekolah bagian kesiswaan menegur siswa maksimal sampai tiga kali, setelah itu apabila siswa masih juga melakukan pelanggaran, barulah siswa diarahkan ke guru bimbingan dan konseling. Selama masa observasi berlangsung, kami melihat bahwa tata tertib di SMP ini begitu dijunjung tinggi oleh seluruh komponen sekolah. Hal ini diantaranya terlihat dari sebagian besar guru yang datang ke sekolah beberapa menit sebelum pelajaran dimulai, siswa selalu berpenampilan rapi, dan lain sebagainya. Tata tertib siswa, guru dan karyawan SMP Negeri 16 Semarang terlampir.
G. BIDANG PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI 1. Komite Sekolah Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2002, komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Tujuan komite sekolah adalah: 1) mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan di satuan pendidikan; 2) meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3) menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan. Komite sekolah ini ada berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 April 2002 yang memiliki peran: a. Pemberi timbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan. b. Pendukung (supporting agency), baik financial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
12
2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum Tugas wakil kepala sekolah urusan kurikulum adalah pengurusan kegiatan proses belajar mengajar baik kurikuler, ekstrakurikuler, kegiatan pengembangan kemampuan guru melaluiMGMP (musyawarah guru mata pelajaran) serta pelaksanaan penilaian kegiatan sekolah. 3. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan Tugas wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatankegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan misalnya pembinaan OSIS, pengarahan, menegakkan disiplin dan tatatertib sekolah. 4. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana Urusan tugas wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun program tahunan, semesteran dan bulanan tentang kegiatan perawatan dan perbaikan serta pengadaan peralatan kebutuhan sekolah, menerima usulan kebutuhan alat, menyiapkan kesiapan sarana dan prasarana Sedangkan struktur dan informasi lengkapnya terlampir dalam lampiran.
13
BAB III PENUTUP A. Simpulan Setelah melaksanakan observasi dalam rangka PPL I di SMP N 16 Semarang, maka penyusun memberikan simpulan : 1. SMP N 16 Semarang merupakan salah satu SMP favorit di kota Semarang yang merupakan salah satu sekolah SSN sehingga mahasiswa praktikan perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. 2. Berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa PPL Unnes, SMP N 16 Semarang memiliki sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, guru-guru yang profesional di bidangnya dan sistem administrasi sekolah yang baik.
B. Kesan Dalam melaksanakan PPL di SMP N 16 Semarang mahasiswa telah mendapat sambutan yang baik dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah, guruguru, karyawan maupun dari muridmurid. Pelaksanaan PPL I ini telah banyak memberikan pengetahuan tentang kondisi lingkungan SMP N 16 Semarang, termasuk sarana dan prasarananya, kondisi siswa, guru, staf karyawan, kegiatan ekstrakurikuler, dan metoda mengajar guru yang inovatif. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PPL I ini masih terdapat banyak kekurangan, tetapi penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.
14
REFLEKSI DIRI
Nama : AGNETIA DIAN SAPUTRI NIM : 2201410017 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Selain berguna meningkatkan mutu, kegiatan PPL juga berfungsi sebagai ajang sosialisasi terhadap lingkungan sekolah khususnya dunia dalam dunia pendidikan yang sebenarnya. Kegiatan PPL juga bertujuan memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL Unnes 2013 dibagi menjadi dua tahap,yaitu PPL I dan PPL II. Mahasiswa praktikan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan PPL di SMP Negeri 16 Semarang selama kurang lebih tiga bulan meliputi PPL I selama dua minggu dan PPL II selama sepuluh minggu atau sampai penarikan PPL. Pelaksanaan PPL I dilakukan oleh praktikan yang dimulai pada tanggal 15 Juli sampai dengan 24 Agustus 2013. PPL I berisi kegiatan observasi dan orientasi sekolah dalam rangka mengenal dan memahami kondisi sekolah yang akan dijadikan tempat praktik mengajar sehingga terjalin komunikasi yang baik antara warga sekolah dengan mahasiswa praktikan. Selama observasi, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu, administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, adinistrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.
1. Kekuatan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Mata pelajaran yang akan diampu oleh praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di hampir seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Dengan adanya guru pengampu yang profesional, dekat dengan siswa, mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik, serta memiliki kemampuan penguasaan kelas yang baik, kegiatan belajar mengajar di kelas bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar dan menyenangkan dan juga diharapkan siswa dapat menerapkan Bahasa Inggris diluar lingkungan sekolah dengan baik dan berguna.
2. Kelemahan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Bahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki tingkat kesulitan yang dirasa cukup sulit bagi siswa. Pengaplikasian konkret atau penggunaan Bahasa Inggris yang kurang dalam kehidupan sehari-hari siswa merupakan salah satu dalam mempelajari Bahasa Inggris. Selain itu, keterampilan yang tinggi akan penggunaan bahasa inggris juga akan sangat membantu. Butuh ketekunan untuk dapat mempelajari dan memahami Bahasa Inggris dengan baik. Untuk itu, diperlukan suatu metode dan 15
pendekatan khusus dan menyenangkan agar siswa dapat tertarik untuk dapat mempelaajari bahasa Inggris dengan menyenangkan sehingga dapat memahami materi yang disampaikan oleh para pengajar dengan mudah.
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan prasana sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar yang efektif. Secara umum sarana dan prasarana di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup memadai untuk menunjang KBM. Namun masih dirasa kurang lengkap untuk menunjang pembelajaran yang lebih menarik dengan menggunakan teknologi dan media pembelajaran. Karena di jaman dan era modern sekarang ini diperlukan pemahaman terhadap media-media pembelajaran yang menarik untuk dapat menarik minat belajar siswa. Seperti LCD, audio, tape recorder, begitu juga perlunya laboratorium bahasa di Sekolah.
4. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Ibu Dra. Siti Pangarsi P., adalah guru pamong mata pelajaran bahasa inggris praktikan di SMP 16 Semarang. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di SMP 16 yang mengampu Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 7 (tujuh) dan 9 (sembilan). Beliau menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa merasa nyaman pada saat guru menyampaikan materi .Kemampuan beliau dalam menyampaikan materi baik secara teori maupun praktek sangat baik, jelas, dan tegas. Beliau menyisipkan beberapa percakapan informal ringan sehingga dapat membangkitkan semangat belajar siswa, dan membuat siswa tidak merasa jenuh terhadap pelajaran yang berlangsung. Beliau menyampaikan materi dengan jelas, dan mengajar dengan tegas.
5. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Proses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMPNegeri 16 Semarang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan senantiasa mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif, efisien, dan tujuan pembelajaran tercapai. Tenaga kependidikan juga sangat ramah terhadap siswa, sehingga memberikan contoh dan suri tauladan yang bbaik bagi siswa-siswa di SMPNegeri 16 Semarang. Dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang beragam, guru dapat menarik motivasi belajar siswa untuk dapat menyukai berbagai pelajaran yang diberikan kepada mereka. Namun, kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran oleh para guru, serta perlu adanya sarana pembelajaran yang lebih baik lagi untuk dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran di Sekolah.
6. Kemampuan Diri Praktikan Seorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Namun praktikan masih butuh banyak belajar dalam hal ketrampilan mengajar, karena masih banyak sekali 16
kekurangan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembelajaran. Melalui kegiatan PPL inilah praktikan banyak mempelajari hal baru, seperti bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dan terutama dalam bidang pengajaran di kelas. Sehingga kegiatan kegiatan PPL ini sangat bermanfaat untuk mempersiapkan praktikan kelak sebagai tenaga pengajar yang profesional di dunia pendidikan.
7. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah melaksanakan PPL Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di SMP Negeri 16 Semarang, praktikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan keadaan lingkungan sekolah, interaksi dengan warga sekolah baik dengan staf pengajar, tata usaha, siswa maupun warga sekolah yang lain, hubungan antar personal baik dengan rekan sesama praktikan serta bagaimana cara seorang guru harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah. Dengan bimbingan guru pembimbing atau guru pamong, staf pengajar, serta anggota sekolah yang lain, praktikan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dengan baik, dan memperoleh banyak ilmu yag bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai bekal praktikan untuk melaksanakan PPL II.
8. Saran Pengembangan bagi Sekolah Saran yang dapat disampaikan untuk SMP Negeri 16 Semarang adalah: SMP Negeri 16 Semarang untuk dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran, srana prasarana di sekolah, menjaga kebersihan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang sudah ada seperti media penunjang kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk para pengajar SMP Negeri 16 Semarang agar melakukan variasi media dalam proses KBM, multimedia dan perpustakaan untuk penambahan buku- buku Bahasa Inggris yang lebih menarik diluar buku pelajaran, agar siswa merasa lebih tertarik dalam mempelajari Bhasa Inggris dengan mudah dan menyenangkan, sehingga potensi siswa dapat tergali dan pembelajaran lebih menyenangkan, serta menambah kedisiplinannya dalam melaksanakan tata tertib siswa maupun tata tertib guru, agar dapat tercipta lingkungan yang baik serta dapat menciptakan generasi yang baik pula.
Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari guru pamong dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Untuk yang terakhir praktikan menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah praktikan lakukan baik selama masa observasi, praktek pengajaran, maupun penyusunan refleksi ini.
17
REFLEKSI DIRI
Nama : Ayu Neta F.D. NIM : 2201410025 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris Fakulta : Fakultas Bahasa dan Seni
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES), sebagai pelatihan agar mahasiswa program kependidikan mendapatkan pengalaman dalm proses belajar mengajar dalam situasi yang nyata di sekolah latihan, juga pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam bangku perkuliahan. Diselenggarakannya PPL tersebut adalah untuk mempersiapkan lulusan calon guru profesional yang menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kempetensi profesional, dan kompetensi sosial. PPL dilaksanakan dalam dua tahapan, PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2013 di SMP Negeri 16 Semarang yang beralamat di Jalan Prof. DR. Hamka Ngaliyan, Semarang. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 antara lain melaksanakan observasi dan orientasi mengenai kondisi sekolah, struktur organisasi sekolah, pengadministrasian sekolah, pengadministrasian kelas dan guru, tata tertib siswa dan guru, organisasi kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler, kalender pendidikan serta sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah.
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dan merupakan salah satu mata pelajaran yang dijadikan Ujian Nasional. Pelajaran Bahasa Inggris dipelajari oleh semua siswa SMP Negeri 16 Semarang mulai kelas VII, VIII, IX. Secara umum kelemahan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah pada siswanya. Kendalanya adalah karena bahasa Inggris bukan sebagai second language (bahasa kedua) melainkan foreign language (bahasa asing) di Indonesia. Mengingat bahasa pertama atau bahasa asli kita adalah bahasa Jawa dan bahasa kedua kita adalah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, siswa beranggapan bahwa pelajaran Bahasa Inggris itu sangat sulit untuk dipahami.
B. Ketersediaan sarana dan prasarana KBM di sekolah latihan Tidak adanya laboratorium bahasa menjadi kendala Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terutama untuk memberikan treatment pada listening. Padahal laboratorium bahasa sangat dibutuhkan manfaatnya dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, adanya perpustakaan sudah sangat membantu sebagai tempat belajar juga menyediakan buku- buku pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas VII, VIII, dan IX yang cukup memadai. Kendala lain adalah tidak tersedianya LCD di tiap-tiap kelas (hanya beberapa kelas saja yang memiliki LCD), sehingga penyampaian materi melalui tehnologi LCD menjadi terhambat.
18
C. Kualitas Guru pamong dan Dosen pembimbing Dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak lepas dari peranan guru pamong dan dosen pembimbing yang sudah banyak membantu baik secara materiil maupun non materiil. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu memberikan pengarahan kepada praktikan, dan selalu meluangkan waktu apabila praktikan membutuhkan konsultasi. Dalam Praktik Pengalaman Lapangan 1, praktikan dibimbing oleh Guru Pamong di SMP Negeri 16 Semarang yaitu Ibu Dra. Siti Pangarsi P. Praktikan banyak dibimbing dan diberi arahan oleh beliau mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan modeling yang diikuti oleh praktikan, dapat dilihat bahwa guru pamong memiliki kualitas yang baik dan profesional. Terbukti bahwa Guru pamong membimbing siswa dalam belajar dan mampu mentransfer materi kepada siswa dengan baik dan sistematis dengan disisipkan sedikit candaan dan tanya jawab agar siswa tidak merasa bosan. Selama pelaksanaan PPL 1, Praktikan belum pernah mendapat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing sehingga praktikan belum mengatahui kualitas dosen pembimbing secara pribadi.
D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Proses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 16 Semarang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun beberapa guru mata pelajaran sudah mengikuti pembekalan mengenai kurikulum 2013. Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan senantiasa mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif, efisien, dan tujuan pembelajaran tercapai. SMP Negeri 16 Semarang memiliki kualitas pembelajaran baik. Dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang beragam dapat menarik siswa serta motivasi dari guru dapat membuat siswa makin menyukai pembelajaran ini. Namun, kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran serta perlu adanya sarana pembelajaran yang lebih baik.
E. Kemampuan diri praktikan Seorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yang mencakup kompetensi paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Praktikan yang sebelumnya tekah dibekali teori- teori dan teknik mengajar di bangku perkuliahan harus mampu menyesuaikan diri dengan teknik mengajar serta kemampuan siswa dalam mengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 16 Semarang. Kemampuan diri praktikan masih sangat terbatas dan masih dalam tahap belajar. Berbagai arahan, bimbingan, saran dan dorongan dari guru pamong dan dosen pembimbing sangat dibutuhkan guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi praktikan.
F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1 Setelah melakukan PPL 1, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan oleh pihak sekolah terutama guru bidang studi tentang bagaimana seorang guru bersikap di depan siswa, ketika menghadapi siswa agar 19
kondisi terkendali, bagaimana cara mengajar aktif dan mendapat pengetahuan membuat perangkat pembelajaran. Ada banyak hal yang praktikan peroleh sebagai masukan, motivasi dan nilai tambah lainnya. Praktikan menyadari apa yang diperoleh dan dipelajari di bangku kuliah tidak sama dengan realita di lapangan atau kenyataan yang ada. Hal ini yang memotivasi praktikan untuk lebih banyak belajar serta praktikan lebih banyak mengerti dan paham bagaimana cara menyampaikan materi dengan baik dan mudah dimengerti, memilih alat evaluasi yang sesuai cara mengelola kelas yang baik, cara bersosialisasi dengan seluruh civitas akademika sekolah dan lebih kreatif lagi dalam membuat perangkat pembelajaran.
G. Saran pengembangan bagi SMP Negeri 16 Semarang dan UNNES Pembelajaran menggunakan multimedia sebaiknya lebih ditingkatkan untuk menambah pengetahuan siswa dan menambah kempuan guru mencoba metode yang baru. Bagi Unnes sebagai lembaga pendidikan yang mencetak lulusan calon guru yang professional dan mampu berkembang serta mengembangkan masyarakat hendaknya lebih banyak melakukan latihan pengajaran di kelas dengan menggunakan media modern ataupun menggunakan media tradisional misalnya kuliah micro teaching lebih diperhatikan agar mahasiswa mempunyai bekal yang cukup sebelum terjun ke sekolah latihan.
20
REFLEKSI DIRI
Nama : Roni Dita Ariestiyana NIM : 3201410009 Prodi : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester- semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. Dengan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada PPL I ini yang terdiri dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus, yang kemudian dilanjutkan dengan observasi dan orientasi di tempat latihan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum praktikan mengajar dan bertatap muka secara langsung dengan siswa. Melalui pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19 oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata cara mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan melakukan kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang ditekuni Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia di permukaan bumi.Hal yang dapat diunggulkan dalam pembelajaran geografi di SMP N 16 Semarang adalah keadaan fisik wilayah Semarang yang memiliki topografi,struktur tata ruang kota yang bisa dijadikan kajian fenomena dalam rangka pembelajaran Geografi di SMA 16 Semarang, Karena Lingkungan alam sekitar adalah Tempat Belajar yang baik untuk mempelajari ilmu geografi. Kelemahan mata pelajaran dalam kurikulum KTSP di tingkat SMP adalah Penggunaan fasilitas media pembelajaran yang masih minim untuk menarik minat siswa dalam mempelajari geografi serta terkait kompleksitas Materi pembelajaran geografi sulit diterapkan sepenuhnya, karena pembelajaran geografi banyak ditemukan dilingkungan sekitar sehingga perlunya praktek langsung dilapangan untuk mendapatkan fakta dan data tentang kondisi dilapangan. Sehingga pembelajaran geografi tidak monoton diajar didalam kelas.
21
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah Latihan Ketersedian sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di SMP N 16 Semarang agak sedikit kurang lengkap namun masih sangat memadai untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar sehari hari . Hal tersebut dapat di lihat dari jumlah media pembelajaran secara umum, seperti belum meratanya ketersedian proyektor di masing-masing kelas,dan ruangan laboratorium IPA, laboratorium TIK, serta kondisi ruang pengembangan pembelajaran yang lain. Namun disisi lain kondisi sarana prasarana Proyektor yang ada pada ruangan tersebut seringkali kurang dimaskimalkan pemakaianya dan juga terdapat prasana yang tidak dapat digunakan dikarenakan rusak atau gangguan lainya. Secara keseluruhan kondisi sarana dan prasana ini cukup membantu dalam proses pelaksanaan KBM.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Guru Pamong untuk mata pelajaran geografi adalah Ibu.Suntari ,S.pd dan Dosen Pembimbing diampu oleh Drs . Suroso, M.Si. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing sangat baik hal ini dapat dilihat dari kesiapsediaan guru pamong dan dosen pembimbing untuk membantu dari praktikan apabila mengalami kesulitan selama masa PPL. Keterbukaan guru pamong terhadap perkembangan pendidikan seperti perkembangan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, juga menjadi catatan positif tersendiri. Ini sangat memudahkan saya selaku praktikan karena saya sebagai praktikan dapat lebih fleksibel dalam pengembangkan startegi pembelajaran.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Kualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini bisa dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam bidang studinya. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu memanfaatkan waktu dengan efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang terbuang. Dengan kualitas guru yang sudah baik ini juga di didukung dengan peralatan penunjang pembelajaran yang memadai seperti peralatan laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna bersama-sama yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika duhur, membuat kedisiplinan ibadah para siswa.
5. Kemampuan Diri Praktikan Meskipun praktikan telah melalui proses micro teaching dan pembekalan PPL di kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru yang baik karena praktikan belum melakukan proses belajar mengajar dengan siswa secara langsung. Melalui kegiatan observasi inilah praktikan bisa belajar tentang teknik-teknik belajar yang baik dari guru pamong, sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum mengajar langsung di depan kelas.
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa setelah melaksanakan PPL I Hal-hal positif dapat diperoleh dari pelaksanaan PPL ini. Secara umum kita dapat menerapkan semua ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran yang telah kita dapat dibangku perkuliahan karena disini kita dihadapkan secara langsung oleh lingkungan sekolah yang sebenarnya. Dengan adanya praktik lanpangan ini praktikan dapat mengasah langsung kemampuan yang telah didapat/ dipelajari untuk 22
langsung ditepak di tempat praktikan. Hal ini menambah pengatahuan langsung tentang kondisi dilapangan, praktikan mampu menambah/mengasah mental,pengetahuan, manajeman diri dan kelas, manajemen waktu dan komunikasi dengan warga masyakat sekolah praktikan.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes Dalam pengembangan Sekolah lebih lanjut kami menyarankan yaitu tentang Upaya Pelengkapan serta pemanfaatan sarana dan prasana yang masih kurang untuk lebih dtingkatkan sehingga menciptkan iklim pembelajaran yang menarik,inovatif dan kreatif sehingga menambah motivasi baik siswa,guru mata pelajaran maupun warga masyarakat sekolah, selain itu juga untuk mengembangkan Eskul (Ekstrakurikuler ) yang dikelola dengan baik serta Cabangnya dibuat lebih banyak lagi untuk menjaring Potensi Siswa Siswi SMP Negeri 16 Semarang untuk mengukir Prestsasi buat Sekolah. Serta kedepanya Diharapkan SMP N 16 Semarang dengan, Unnes yang merupakn universitas negeri yang sangat berkompeten untuk menciptakan tenaga pengajar yang profesional terus menjalin kerja sama yang baik dan penyebaran sekolah praktikan yang lebih banyak untuk menunjang keprofesional mahasiswa pendidikan UNNES. Serta untuk kedepannya semoga kerja sama antara UNNES dan SMP Negeri 16 Semarang ini dapat berlanjut serta meningkatkan kerja sama sehingga mampu memberikan dapat Dampak positif dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
23
REFLEKSI DIRI
Nama : Risma Ananda Putra NIM : 3201410034 Prodi : Pendidikan Geografi Jurusan : Geografi Fakultas : Ilmu Sosial
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah di berikan. Karena izinNYA, praktikan bisa menjalani serangkaian kegiatan yang telah diadakan oleh UNNES yakni kegiatan PPL (praktik pengalaman lapangan). PPL adalah serangkaian kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya. Kegiatan PPL sendiri terdiri dari PPL I dan PPL II. Alhamdulilah praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada PPL I ini yang terdiri dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus, yang kemudian dilanjutkan dengan observasi dan orientasi di tempat latihan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum praktikan mengajar dan bertatap muka secara langsung dengan siswa. Melalui pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19 oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata cara mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan melakukan kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan :
a. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang di tekuni Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia di permukaan bumi Dalam hal ini geografi memiliki keunggulan dimana kita dapat mengenali kondisi fisik di lingkungan sekitar kita, sehingga dapat membantu siswa menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. Kelemahan geografi adalah pada keberadaan lab geografi yang tidak memungkinkan, karena lab geografi itu adalah di alam itu sendiri, karena harus mengamati objek nyata secara langsung.
b. Ketersediaan sarana dan prasarana proses belajar mengajar di sekolah latihan Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar (KBM) di SMP 16 Semarang sudah memadai, khususnya peralatan pendukung seperti peralatan laboratorium sudah bisa dikatakan lengkap untuk laboratorium sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian dengan adanya LCD pada 24
beberapa kelas juga dapat menunjang proses belajar mengajar dikelas, walaupun masih ada beberapa kelas yang belum dipasang LCD.
c. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing Guru pamong IPS di SMP 16 Semarang adalah ibu suntari. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru tidak terlalu mengacu pada silabus dan RPP yang ada. Guru mempunyai inisiatif untuk mengembangkan sendiri materi yang di berikan, sehingga bisa mengurangi kebosanan yang dialami siswa. Kemudian dari pengalaman yang diperolehnya selama ini, membuat guru dapat menyampaikan pelajarannya dengan baik kepada peserta didik melalui berbagi metode dan pendekatan. Faktor pengalaman yang di punyai guru juga memberikan hasil yang baik terhadap jalannya proses pembelajaran, ini di tandai dengan aktifnya siswa bertanya tentang materi yang sedang diajarkan. Drs . Suroso, M.Si merupakan dosen pembimbing praktikan khusunya prodi pendidikan geografi di SMP 16 Semarang. Pengalaman beliau yang sudah beberapa kali menangani mahasiswa PPL UNNES sudah terbilang baik, sehingga untuk menangani mahasiswa PPL kemampuan beliau sudah tidak di ragukan lagi.
d. Kualitas pembelajaran disekolah Kualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini bisa dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam bidang studinya. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu memanfaatkan waktu dengan efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang terbuang. Dengan kualitas guru yang sudah baik ini juga di didukung dengan peralatan penunjang pembelajaran yang memadai seperti peralatan laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna bersama-sama yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika duhur, membuat kedisiplinan ibadah para siswa.
e. Kemampuan diri praktikan Meskipun praktikan telah melalui proses micro teaching dan pembekalan PPL di kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru yang baik karena praktikan belum melakukan proses belajar mengajar dengan siswa secara langsung. Melalui kegiatan observasi inilah praktikan bisa belajar tentang teknik-teknik belajar yang baik dari guru pamong, sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum mengajar langsung di depan kelas.
f. Nilai tambah yang didapat praktikan setelah melakukan PPL I PPL I yang telah dilakukan praktikan memberikan banyak masukan- masukan positif bagi praktikan diantaranya tentang bagaimana cara mengelola kelas, cara mengajar siswa dan bagaimana cara penyampaian materi yang baik, sehingga materi yang diajarkan akan mudah diterima oleh siswa. Dari bekal inilah praktikan akan berusaha mempersiapkan diri untuk lebih baik pada PPL II. 25
g. Saran bagi pengembangan sekolah latihan dan UNNES Bagi SMP 16 Semarang sebagai sekolah latihan, diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan lebih baik lagi dan pengoptimalan peralatan penunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa, serta pemanfaatan lingkungan sekitar sehingga bisa menjadi nilai lebih dari SMP 16 Semarang. Dan tak lupa untuk selalu membina sikap dan perilaku siswa dengan lebih mengoptimalkan lagi kegiatan-kegiatan rohani yang ada, sehingga prestasi-prestasi yang diraih nantinya bisa diimbangi dengan pembinaan akhlak yang baik pula. Bagi UNNES sendiri selaku penyelenggara PPL merupakan sarana untuk mencitrakan diri sebagai perguruan tinggi berkualitas yang mampu menghasilkan calon-calon guru yang berkualitas dan berkompeten di dunia kerja. Maka dari itu perlunya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak luar, khususnya sekolah-sekolah latihan PPL bisa ditingkatkan. Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis dapat menjadi masukan dan bermanfaat untuk semua pihak.
26
REFLEKSI DIRI Nama : Tresno Ady Saputra NIM : 3301410009 Prodi : Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan : Politik dan Kewarganegaraan Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi yang mempinyai fungsi utama untuk mendidik calon guru dan tenaga kependidikan yang professional yang diwujudkan dalam kemampuan mahasiswa menguasai kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi penguasaan subtansi atau bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Kompetensi tersebut meliputi pedagogic, kepribadian, sosial, dan professional. Program studi pendidikan sendiri merupakan program studi yang mempersiapkan mahasiswanya sebagai calon guru yang kompetitif agar bisa bersaing dengan calon-calon guru lain. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pelatihan untuk menyalurkan ilmu yang didapatkan setelah 3 tahun dengan materi- materi perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. PPL juga di maksudkan untuk mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru yang berkompeten dan profesional. Terdapat dua tahapan dalam PPL, yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahapan PPL I mahasiswa praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi terhadap sekolah yang bersangkutan, sedangkan pada PPL II mahasiswa praktikan diberi kesempatan oleh guru pamong untuk terjun langsung melatih mental dan juga kemampuan dalam hal memberikan teori dan ketrampilan pada peserta didik (siswa). Pelaksanaan PPL I di SMP Negeri 16 Semarang yang berlokasi di Jalan Prof.Dr.Hamka-Ngalian adalah sejak tanggal 29 juli sampai dengan 21 September. Dalam pelaksanaan PPL I mahasiswa praktikan mendapat tugas untuk mengobservasi mengenai kegiatan belajar mengajar, kondisi kelas, kondisi siswa, kondisi fisik sekolah, kondisi lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sosial di lingkungan sekolah, bagaimana tata-tertib sekolah, serta pengelolaan administrasi di SMP Negeri 16 Semarang. Selain itu, mahasiswa praktikan juga melakukan observasi pada bidang Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII. Dengan demikian mahasiswa praktikan dapat mempelajari sifat siswa pada khususnya dan karakter tiap kelas pada umumnya sehingga dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Setelah melalui tahapan tersebut mahasiswa praktikan memperoleh hasil berupa analisis tentang beberapa hal, antara lain :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekun
a. Kekuatan Pelajaran PKn Mata pelajaran yang akan diampu praktikan selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Adalah PKn. PKn merupakan pelajaran yang penting serta merupakan pelajaran wajib pada semua jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Sebagian 27
siswa, pelajaran ini masih dianggapn sebagai salah satu pelajaran yang sukar sehingga tingkat partisipasi dan motivasi siswa belum banyak yang tergugah, masih rendah. Namun dengan dukungan guru kelas yang professional, bersahabat, serta mampu mengelola kelas menjadi suasana belajar Pkn di kelas menjadi interaktif.
b. Kelemahan Pelajaran Pkn Sebagian besar siswa masih menganggap pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang susah untuk dipelajari. Banyaknya siswa yang kurang berminat untuk mempelajari PKn. Hal ini ditunjukan dengan rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar dan mengajar berlangsung. Sehingga guru mempunyai tugas ekstra untuk selalu memotivasi siswa serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas.
2. Ketersedian Saran dan Prasarana Agar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal, dibutuhkan dukungan fasilitas, serta sarana dan prasarana yang representatif. Secara umum, sarana dan prasaran penunjang di SMP N 16 Semarang sudah cukup baik pada sisi tata ruang, bangunan fisik dan lingkungan. Namun demikian untuk penunjang mata pelajaran PKn masih membutuhkan fasilitas elektronik seperti LCD, televisi, pengadaan media dan sumber pembelajaran yang menarik, dan interaktif.
3. Kualitas Guru Pamong Kulaitas guru PKn di SMP N 16 Semarang sangat baik. Guru pamong praktikan di sekolah latihan sudah mendapat sertifikasi profesional dalam profesi pendidik. Sangat bersahabat sehingga praktikan dapat leluasa melakukan konsultasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Terjaid komunikasi dua arah antara guru pamong dan praktikan. Dalam melaksanakan tugas dikelas, guru pamong selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, mengakarabkan diri dan memfasilitasi dengan siswa dengan memotivasi siswa dalam belajar PKn.
4. Kulitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Kualitas pembelajaran PKn di SMP N 16 Semarang sudah baik. Dengan adanya tenaga pengajar yang professional di bidangnya.Meskipun Sarana dan prasarana yang baik kerap kurang menukung namun manajemen sumber daya manusia yang mumpuni, proses pembelajaran di SMP 16 Semarang tidak mengalami hambatan yang berarti.
5. Kemampuan Diri Praktikan Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih kurang terutama dalam hal penguasaan kelas sehingga masih perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Tetapi dengan bekal yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara fisik maupun mental, guru praktikan telah siap untuk mengajar. 28
6. Nilai tambahan yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL I Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL I diantaranya adalah ilmu dan pengalaman tentang kehidupan sekolah secara nyata. Praktiakn dapat melihat secara langsung bagaimana KBM berlangsung, interaksi dengan siswa, tingkah laku siswa di dalam maupun diluar kelas, serta teknik dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi siswa sehingga pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi praktikan dikemudian hari.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes
a. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah 1) menunjang kegiatan latihan adalah diharapakan agar sekolah dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar serta penataan ruang kelas perlu dikembangkan kearah yang lebih baik guna menciptakan suasana nyaman sehingga dapat menunjang kegiatan KBM di kelas. Dengan adanya pengembangan yang ada, diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi serta motivasi belajar siswa. 2) menambah berbagai bahan ajar dan sarana sumber ajar yang lebih banyak guna memenuhi kebutuhan setiap individu peserta didi 3) dalam mata pelajaran PKn hemat praktikan perlu adanya program pengembangan diri bagi siswa. Pengaktifan ekstra kulikuler dan pembinaan bakat dan minan siswa agar lebih terwadahi selain daripada kemampuan akademik.
b. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi Unnes Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan lebih teliti serta professional sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang professional pula. Peningkatan dan koordinasi dan pengawasan terhadap sekolah latihan akan semakin memperbaiki mutu Universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Selain itu, Unnes hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antara kedua belah pihak tetap terjaga.
29
REFLEKSI DIRI
Nama : Annas Karuniasah Nim : 3301410075 Prodi : Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Jurusan : Politik dan kewarganegaraan Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi yang menciptakan tenaga pendidik yang profesional tentunya di berbagai bidang mata pelajaran. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan suatu bangsa yang maju dan mampu bersaing dengan negara yang lain. Kompetensi yang sangat diperlukan oleh pendidik tentunya terus berkembang dan dipelajari oleh mahasiswa di berbagai jurusan pendidikan berbagai kompetensi yang dipelajari meliputi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.Untuk itu mahasiswa perlu berbagai pengalaman dan pengetahuan yang terdapat di dunia pendidikan,dalam kurikulum Universitas Negeri Semarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu matakuliah wajib yang harus diikuti. Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan kulikuler sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dilaksanakan di SMP 16 Semanrang selama 11 hari yaitu dari tanggal 29 juli 2013 sampai 19 agustus. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan, fasilitas, pengunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, administrasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP 16 Semarang. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu disusun menjadi satu sebagai laporan Praktek Pengalaman Lapangan 1.
Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran a. Kekuatan mata pelajaran pkn Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah pancasila dan kewarganegaraan (PKN). Mata pelajaran PKN dianggap penting karena mata pelajaran ini dapat membentuk kepribadian siswa dalam berperilaku baik di masyarakat,berbangsa dan bernegara. Negara yang maju tentunya dibentuk oleh masyarakat yang sadar akan hukum sehingga tercipta suatu ketertiban sehingga tujuan dan cita-cita bangsa indonesia dapat tercapai. Dalam pembelajaran PKN juga menanamkan ideologi pancasila yang sangat baik dalam melindungi hak dan kuwajiban warga negara. Pelajaran PKN yang diberikan siswa tentunya memiliki peran yang sangat fundamental didalam mewujudkan suatu masyarakat yang perduli terhadap sesama dan negaranya. b. kelemahan mata pelajaran pkn Dalam era globalisasi sekarang ini banyaknya siswa yang lebih tertarik kepada tradisi atau kebudayaan bangsa asing sehingga siswa lebih tertarik dan terkesan terhadap masuknya unsur-unsur kebudayaan dari bangsa lain,hal tersebut mengubah perilaku dan karakter siswa didik didalam bermasyarakat dan berperilaku di lingkungan sekolah.Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga memberikan efek yang cukup 30
melemahkan pelajaran PKN dalam hal ini pemerintah kurang memperhatikan pendidikan karakter yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam perkembangan zaman karakter yang baik tentunya sanngat dibutuhkan untuk membentuk suatu negara yang maju dan berkembang sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain.
2. ketersediaan sarana dan prasarana Sarana sangat dibutuhkan didalam membantu peserta didik untuk menguasai materi dalam hal ini sarana didalam pelajaran PKN sudah mencukupi sehingga siswa dapat mengembangkan pelajaran yang telah diberikan oleh guru pelajaran namun dalam ketersediaan proyektor belum ada sehingga membuat siswa kurang mengetahui gambaran yang sebenarnya terjadi dilapangan. Siswa dapat mencari sumber-sumber pembelajaran melalui internet yang telah disediakan di sekolah.
3. kualitas guru pamong Kualitas guru pamong dalam hal ini sangat baik terbukti dalam persiapan mengajar guru pamong memperhatikan praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL. Semua hal yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran telah disampaikan dalam kordinasi dengan praktikan. Guru pamong juga sangat terbuka dalam memecahkan sebuah maslah yang berkaitan dengan pengajaran dalam praktikan yang dilakukan mahasiswa. Komunikasi yang baik tentunya sangat diberikan oleh guru pamong sehingga praktikan dapat mengembangkan kemampuan yang harus dimiliki sebagai pendidik profesional. Dalam melaksanakan tugas dikelas guru pamong sangat disiplin terbukti dalam jam mengajar guru pamong selalu tepat waktu dan disiplin dalam membentuk karakter siswa didik. Kemampuan guru pamong juga baik dalam memberikan materi pelajaran siswa dapat menikmati suasana kelas yang sedang melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Guru pamong juga banyak memberikan pelatihan soal-soal untuk lebih meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga dalam penguasaan materi siswa mampu menguasai secara maksimal.siswa juga sangat menghormati guru pamong sebab perilaku yang diberikan saat kegiatan belajar mengajar sangat sopan dan rajin memberikan motivasi terhadap siswa.
4. kualitas pembelajaran Dalam hal pembelajaran sangat baik tentunya dengan keberadaan guru yang profesional dan penguasaan materi yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana akan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan lebih mampu mengembangkan pengetahuan mengenai pelajaran yang telah diberikan karena di bimbing oleh guru pamong yang berkualitas dan profesional.
5. kemampuan diri praktikan Dalam kemampuan diri praktikan kurang menguasai materi pelajaran namun dengan kegiatan belajar praktikan mampu mengatasi kelemahan yang diatasi praktikan. Prektikan dalam hal ini lebih menguasai media doalam kegiatan pembelajaran sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kejenuhan sehingga mampu meningkatkan semangat siswa didalam menerima pelajaran.
31
6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1 Banyak hal yang diperoleh praktikan setelah melakukan praktikan PPL 1 diantaranya meliputi ilmu dan pengalaman didalam menguasai siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima materi pelajaran dan mengetahui kelemahan-kelemahan siswa yang berkaitan dengan pelajaran PKN. Dalam hal ini praktikan dapat memberikan solusi yang dihadapi ketika terjadi masalah yang sama didalam kegiatan pembelajaran ketika siswa mengalami kesulitan belajar,menerima pelajaran dan kurang minat terhadap pelajaran tersebut. Dalam PPL 1 tentuntunya memberikan banyak solusi mengenai situasi siswa dan memberikan solusi yang sedang dihadapi oleh siswa dalam berbagai masalah pendidikan.
7. Saran pengembangan bagi sekolah dan UNNES a. bagi sekolah sekolah mampu mengikuti perkembangan teknologi yang dibutuhkan siswa guna membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan maksimal. Sekolah juga mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap kebutuhan peserta didik sehingga ilmu pengetahuan yang telah diberikan ke siswa mampu dikembangkan oleh siswa tersebut.ketika siswa mulai senang terhadap kegiatan sekolah tentunya dengan sendirinya siswa akan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. b. bagi UNNES Universitas Negeri Semarang merupakan perguruan tinggi yang mempunyai basic pendidikan tentunya UNNES harus lebih berkordinasi kepada sekolah-sekolah yang mempunyai kemampuan yang baik sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan secara maksimal di perguruan tinggi. Kordinasi dan kerjasama sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa didalam kemajuan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan terima kasih kepada kepala sekolah,guru-guru beserta staf-staf dan karyawan di SMP Negeri 16 Semarang. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program PPL 1.
32
REFLEKSI DIRI
Nama : Lintang Pamor Alfi Mardani NIM : 4101410018 Prodi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2. Dalam PPL 1 mahasiswa wajib melakukan observasi di sekolah latihan. Observasi yang dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan dan lingkungannya serta proses kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan tersebut. Melalui kegiatan observasi diharapkan mahasiswa mampu berinteraksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan sehingga mahasiswa dapat memahami dan mengenal proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Dalam hal ini praktikan melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 16 Semarang yang beralamatkan di JL.Prof.Dr.Hamka Ngaliyan Semarang. Kegiatan PPL 1 telah terlaksana dengan lancar. Praktikan bersama-sama teman satu tim mulai melaksanakan observasi sekolah sejak diterjunkan pada tanggal 29 Juli 2013. Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama PPL 1 di SMP Negeri 16 Semarang, penulis memperoleh informasi bahwa SMP Negeri 16 Semarang merupakan sekolah berkualitas baik. Terbukti bahwa SMP Negeri 16 Semarang adalah sekolah Sekolah Standar Nasional (SSN). Berikut hasil observasi penulis terhadap sekolah dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran matematika di SMP Negeri 16 Semarang.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika a. Kekuatan Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika pada setiap kelas VII adalah selama 3 pertemuan tiap minggunya. Banyaknya peserta didik di masing-masing kelas berkisar 30 orang. Sehingga dengan banyak peserta didik tiap kelas yang cukup ideal ini memungkinkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan optimal. Hal ini menjadi kekuatan pembelajaran Matematika di SMP Negeri 16 Semarang. b. Kelemahan Pembelajaran Matematika Kelemahan dalam pembelajaran Matematika di kelas adalah kondisi peserta didik. Umumnya peserta didik sulit untuk dikondisikan dalam pembelajaran. Mereka mengikuti pembelajaran dengan tertib dan tenang jika guru pamong berada di dalam kelas saat guru praktikan melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh keseganan peserta didik terhadap guru pamong.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Secara umum, sarana dan prasarana sudah cukup untuk menunjang pembelajaran dengan optimal. Namun, perlengkapan mengajar di dalam kelas seperti penggaris 33
kayu, busur kayu, maupun penggaris segitiga kayu kurang terawat sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, belum tersedianya alat peraga matematika yang lengkap menjadi salah satu penghambat dalam pembelajaran matematika.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing a. Kualitas Guru Pamong Guru pamong telah memberikan banyak pengarahan dan saran kepada guru praktikan dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang disesuaikan juga dengan karakteristik peserta didik. Bu Eko Sari Herdini, S.Pd. sebagai guru pamong dan guru mata pelajaran matematika adalah sosok guru yang disiplin dan berkompeten. Sehingga guru pamong menjadi teladan bagi guru praktikan dalam sikap dan kemampuan akademiknya (penguasaan materi pelajaran). b. Kualitas Dosen Pembimbing Bapak Drs. Suhito, M.Pd. sebagai dosen pembimbing adalah sosok dosen yang sangat bertanggung jawab dan berkompeten dalam pembelajaran matematika. Beliau adalah dosen yang bertanggung jawab karena setiap ada informasi dari universitas ataupun dari sekolah beliau bersedia datang untuk menyampaikan, dan beliau juga berpesan untuk menjaga nama baik universitas. Setiap ada permasalahan, beliau juga sigap untuk menyelesaikannya. Sedangkan beliau adalah dosen yang berkompeten karena beliau sudah lama bergelut dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran matematika sekolah, misalnya dengan prestasi beliau sebagai konsultan olimpiade matematika tingkat Jawa Tengah. Sebagai partisipasi beliau di SMP Negeri 16 Semarang, beliau bersedia membimbing guru praktikan matematika dalam membantu mempersiapkan siswa-siswa SMP Negeri 16 Semarang untuk mengikuti olimpiade matematika SMP.
4. Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup baik. Sekolah memberlakukan aturan kepada setiap kelas untuk berdoa, membaca asmaul husna,dan juz amma setiap sebelum pelajaran dimulai. Hal ini menjadi keunggulan dalam menciptakan akhlakul karimah seluruh civitas sekolah. Selain itu, sebelum pelajaran dimulai, siswa di biasakan menghafalkan kosa kata atau vocabulary tiap hari sebelum pelajaran dimulai dan sesudah membaca doa, asmaul husna dan juz amma, serta tak lupa siswa dibiasakan untuk memberi salam kepada guru. Hal ini menunjukkan SMP Negeri 16 Semarang sangat memperhatikan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran.
5. Kemampuan Diri Praktikan Praktikan menyadari bahwa dalam melaksanakan pembelajaran masih terdapat berbagai kekurangan terutama pengalaman dalam mengajar. Dari segi materi pelajaran, praktikan sudah memiliki bekal kemampuan akademik karena sudah menempuh mata kuliah Telaah Kurikulum dan Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Dalam mengendalikan emosi, praktikan masih harus banyak belajar dengan cara mengamati guru pamong saat menghadapi peserta didik di kelas dan mengamati pola perilaku peserta didik. 34
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah mengikuti PPL 1 praktikan dapat lebih mengerti mengenai peran dan tugas dari personal yang ada di sekolah dan bagaimana cara berinteraksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Selain itu praktikan juga memperoleh gambaran langsung pembelajaran matematika di dalam kelas, cara mengelola kelas serta cara guru menyampaikan mata pelajaran matematika di SMP. Hal ini merupakan pengalaman awal praktikan untuk mengajar. Praktikan dapat melatih diri untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik dan berkesan bagi peserta didik.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan Unnes 1. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pendidikan di SMP Negeri 16 Semarang yang sudah baik, perlu adanya pengadaan alat-alat peraga matematika sehingga penguasaan siswa akan lebih maksimal. Selain perlu juga media seperti penggunaan LCD dan laptop sebagai media menyampaikan materi dengan lebih mudah harus disediakan di masing-masing kelas supaya lebih dioptimalkan pemanfaatannya. 2. Unnes dapat memberikan bantuan sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang melaksanakan PPL, misalnya: alat peraga matematika atau dana bantuan pengembangan PPL sebagai wujud antisipasi terhadap kekurangan sarana pembelajaran di sekolah praktek. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang lebih baik lagi dari berbagai pihak agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lebih lancar. Akhirnya praktikan mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar SMP Negeri 16 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa praktikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari pengalaman mengajar di sekolah.
35
REFLEKSI DIRI
Nama Praktikan : Latifah Darojat NIM : 4101410052 Prodi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga kependidikan yang siap bertugas baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang bertugas bukan sebagai tenaga pengajar. Dalam mencapai misi tersebut, kurikulum untuk program S1 Kependidikan tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yaitu praktik keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi para calon tenaga pengajar. Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran yang tepat, maka mahasiswa-mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan disiplin jurusan. Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan di lapangan. Perkembangan jaman yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan kerja memerlukan tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi. PPL dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2013, dengan rincian waktu pelaksanaan PPL I adalah pada dua minggu pertama di sekolah latihan yaitu tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 23Agustus 2012. Waktu pelaksanaan PPL II dimulai pada minggu ke tiga sampai minggu kedua belas yaitu dari tanggal 24 Agustus sampai dengan tanggal 19 Oktober 2012. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi tentang kondisi fisik sekolah, administrasi sekolah, struktur organisasi sekolah dan hal-hal yang berkaitan denga proses belajar dan mengajar di tempat PPL. Lokasi tempat PPL yaitu di SMP N 16 Semarang yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Semarang. Dari hasil observasi tersebut dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni a. Kekuatan Pelajaran Matematika Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap penting serta merupakan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan menengah pertama, termasuk SMP. Maka dari itu mata pelajaran Matematika mendapatkan porsi dan perhatian yang lebih dibandingkan dengan mata pelajaran lain di SMP. Akan tetapi, siswa masih menganggap mata pelajaran ini sebagai salah satu pelajaran yang sulit sehingga partisipasi dan tingkat motivasi siswa masih rendah pada beberapa kelas yang diampu oleh praktikan. Namun dengan dukungan guru pengampu yang professional, bersahabat serta mampu mengendalikan kelas menjadikan suasana belajar matematika di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan.
b. Kelemahan Pelajaran Matematika Matematika merupakan mata pelajaran yang terkadang dirasa kompleks oleh siswa. Sehingga tak jarang para siswa menganggap mata pelajaran 36
matematika adalah mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Paradigma inilah yang menyebabkan sebagian siswa masih mempunyai motivasi yang rendah untuk belajar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat partisipasi siswa selama proses belajar dan mengajar berlangsung. Sehingga guru mempunyai tugas ekstra untuk selalu memotivasi siswa serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana di SMP Negeri 16 Semarang secara umum sudah memadai. Adanya buku-buku mata pelajaran Matematika yang dipinjamkan kepada setiap siswa merupakan bukti dari kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa. Alat bantu mengajar matematika juga sudah dipersiapkan di setiap kelas. Namun, ketesediaan OHP Proyektor masih terbatas dan belum ada di setiap kelas.
3. Kualitas Guru Pamong Kualitas guru matematika di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru pamong sudah menerapkan dan menggunakan kurikulum saat ini (KTSP). Guru pamong praktikan di sekolah latihan sangat bersahabat sehingga praktikan dapat dengan leluasa melakukan konsultasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam melaksanakan tugas di kelas, guru pamong selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, berusaha mengakrabkan diri dengan siswa serta memotivasi siswa dalam belajar matematika. Guru pamong juga turut serta dalam pembelajaran berdasar Pendidikan Karakter Bangsa sehingga siswa dapat dengan otomatis membentuk karakter atau kepribadian yang bertajuk pada watak yang diharapkan membentuk karakter bangsa Indonesia.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Semarang sudah baik. Dengan adanya tenaga pengajar yang professional di bidangnya, sarana dan prasarana yang memadai, proses pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang tidak mengalami hambatan yang berarti. Namun demikian masih dibutuhkan perbaikan pada beberapa sektor sehingga dapat dihasilkan output yang lebih berkualitas dan berkompetensi. Untuk pelajaran matematika, guru menggunakan model pembelajaran kontekstual. Guru mampu membuat korelasi antara pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan memotivasi siswa untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Selain itu guru mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan penerapan berbagai metode pengajaran matematika.
5. Kemampuan Diri Praktikan Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih kurang terutama dalam hal penguasaan kelas sehingga masih perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Tetapi dengan bekal yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara fisik maupun mental, guru praktikan telah siap mengajar.
37
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1 Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1 diantaranya adalah ilmu dan pengalaman tentang kehidupan sekolah secara nyata. Praktikan dapat melihat secara langsung bagaimana KBM berlangsung, interaksi dengan siswa, tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, serta teknik dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi siswa sehingga pengalaman tersebut menjadi bekal bagi praktikan di kemudian hari.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah latihan adalah diharapkan agar sekolah dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar seperti media pembelajaran yang menarik, atraktif serta komunikatif untuk mata pelajaran matematika. Dengan adanya pengembangan yang ada, diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi siswa serta motivasi belajar siswa. Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan professional sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang professional pula. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap sekolah latihan akan semakin memperbaiki kualitas universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Selain itu, UNNES hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.
38
REFLEKSI DIRI
Nama : Allifatus Syaniyyah NIM : 4201410006 Prodi : Pendidikan Fisika Jurusan : Fisika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Al hamdulillah, segala puji syukur patut kita haturkan kepada Tuhan semesta alam atas karunia-NYA yang telah terlimpahkan kepada kita semua. Pelaksanaan PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai tanggal 23 Agustus 2013 di SMP Negeri 16 Semarang, selama pelaksanaan PPL I praktikan diberi tugas untuk observasi dan orientasi lingkungan sekolah. Saya sebagai praktikan memperoleh banyak pengetahuan dan informasi tentang sekolah atau tempat dimana pelaksanaan PPL I berlangsung, antara lain mengenai :
A. Kekuatan dan kelemahan Mata Pelajaran Fisika 1. Kekuatan Mata Pelajaran Fisika Fisika sebagai dasar sains merupakan ilmu pengetahuan alam yang menjadi tulang punggung berbagai ilmu terapan seperti agroindustri dan teknologi. Tanpa penguasaan Fisika yang memadai, bekal ilmu sumber daya manusia bangsa kita akan kalah bersaing dengan bangsa lain.
2. Kelemahan Mata Pelajaran Fisika Pada umumnya para siswa SMP masih mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika, karena dianggap sulit dan sukar dipelajari. Cakupan materi yang dipelajari cukup luas dan memerlukan penugasan matematika untuk memecahkan suatu kasus tertentu. Oleh karena itu, kebanyakan siswa kurang berminat untuk mempelajari Fisika lebih dalam.
B. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sarana dan Prasarana yang ada di SMP Negeri 16 Semarang cukup memadai. Untuk mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran fisika diperlukan sarana dan prasarana yang cukup, baik buku maupun media pembelajaran yang meliputi alat peraga dan alat praktikum.Untuk memperoeh sumber pengetahuan tersedia perpustakaan yang mempunyai beberapa koleksi buku yang cukup lengkap. Fasilitas seperti laboratorium, ruang multimedia, LCD sudah ada walaupun tidak di semua ruangan, sehingga dapat membantu mewujudkan pembelajaran yang menarik serta tidak monoton.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Guru Pamong mata pelajaran fisika di SMP Negeri 16 Semarang adalah Bapak Badrul Anwar, S.Pd yang telah berpengalaman mengajar dan termasuk salah satu tenaga pengajar yang baik. Selama proses PPL I, beliau sangat membantu praktikan dalam mengenalkan dunia keguruan, membimbing praktikan dalam pembuatan RPP. 39
Selain oleh guru pamong, praktikan juga dibimbing oleh dosen pembimbing, yaitu Bapak Drs. M. Sukisno, M.Si. selama PPL I, beliau termasuk dosen yang sangat baik memberikan arahan dan masukan tentang bagaimana cara mengajar yang baik dengan banyak melakukan latihan mandiri.
D. Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang Kualitas kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup baik, sebelum KBM dilaksanakan, guru terlebih dahulu merencanakan KBM yang akan dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaan guru akan lebih lancar dalam menyampaikan materi pada siswa dan lebih dapat mengelola kelas. Dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 16 Semarang tantangan yang cukup berat adalah untuk mengondisikan siswa agar siap menerima materi yang akan disampaikan oleh guru bidang studi.
E. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I Dari PPL I yang telah kami laksanakan, kami mendapat arahan dan bimbingan, antara lain tentang bagaimana cara mengajar yang baik, cara pengelolaan kelas, penyampaian materi pelajaran yang baik pada siswa. Sehingga dari arahan dan bimbingan itu dapat kami jadikan pedoman agar praktikan lebih siap untuk melaksanakan PPL II. Bimbingan dari guru pamong sangat membantu praktikan dalam memahami dan menyiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional yang siap terjun di masyarakat.
F. Saran pengembangan bagi SMP Negeri 16 Semarang dan UNNES Perlu ditingkatkan lagi integritas dan dedikasi yang tinggi baik dari pihak sekolah sendiri atau pun dari kampus (UNNES) seperti SDM dan output yang berkompeten bagi pendidikan demi kemajuan tingkat pendidikan di Indonesia. Demikianlah refleksi diri yang disampaikan, semoga apa yang ditulis oleh praktikan dapat memberikan masukan yang berguna bagi semua pihak yang berkaitan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf. Terima kasih.
40
REFLEKSI DIRI
Nama : Dewi Khoirunnisa NIM : 4201410007 Prodi : Pendidikan Fisika Jurusan : Fisika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Segala puji dan syukur praktikkan panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-NYA sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu program yang harus dilalui oleh para calon pendidik saat melaksanakan study S1 di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Praktik Pengalaman Lapangan juga merupakan kegiatan kurikuler yang berfungsi sebagai lahan pembelajaran bagi para calon pendidik untuk menerapkan teori-teori kependidikan yang selama ini telah dipelajari pada saat masa perkuliahan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon pendidik yang profesional, sesuai dengan prinsip- prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Sesuai dengan peraturan Rektor nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang, praktikan PPL ditempatkan di SMP Negeri 16 Semarang yang sekaligus sebagai sekolah latihan dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2 karena PPL terdiri PPL1 dan PPL2 yang harus dilakukan secara simultan. Pembimbingan mahasiswa PPL dilakukan secara intensif dan sistematis oleh guru pamong/petugas lainnya dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas pembimbingan. Pelaksanaan PPL kali ini dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 dan berakhir pada tanggal 19 Oktober 2012.
Berdasarkan kegiatan PPL 1 yang telah dilakukan oleh praktikan, maka praktikan dapat menyampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika
a. Kekuatan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Fisika merupakan ilmu yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Mulai dari kita bangun tidur sampai kita tertidur lagi, kita selalu bersinggungan dengan hal-hal yang mengandung ilmu fisika. Bahkan perkembangan teknologi pada masa ini tidak terlepas dari perkembangan ilmu fisika. Dengan memberikan motivasi terhadap siswa berkaitan dengan peristiwa fisika dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan merasakan betapa penting dan menariknya mempelajari ilmu fisika. Oleh karena itu, fisika sangat penting untuk dipelajari agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup dan mengembangkan hidupnya pada keadaan yang selalu berkembang, tidak tentu, dan sangat kompetitif ini.
41
b. Kelemahan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Kelemahan dalam pembelajaran fisika adalah masih adanya anggapan bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit dan dipenuhi rumus-rumus dengan berbagai lambang yang juga sulit difahami. Siswa menganggap fisika hanya tentang menghafal rumus dan lambang tersebut, padahal sebenarnya tidak hanya itu. Hal ini menyebabkan banyak siswa menjadi tidak tertarikuntuk mempelajari fisika sehingga output dari mata pelajaran fisika menjadi kurang baik Hal ini merupakan obstacle (tantangan) yang harus diselesaikan dengan cantik dan menarik agar tidak ada lagi kesan bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan tidak bermakna.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup untuk menunjang KBM dalam pelajaran fisika. Tersedianya Laboratorium IPA semakin menunjang kualitas pembelajaran fisika di SMP Negeri 16 Semarang. Dengan alat yang tersedia, diharapkan kualitas pembelajaran fisika akan semakin baik. Selain itu, tersedianya sarana lain seperti perpustakaan, laboratorium biologi, berbagai macam lapangan oleh raga, serta laboratorium komputer turut serta mendukung pembelajaran menuju kualitas yang lebih baik.
3. Kualitas Guru Pamong
Bapak Badrul Anwar, S.Pd selaku guru pamong di SMP Negeri 16 Semarang memiliki kualitas mengajar yang sangat baik. Beliau mampu menjadikan fisika menjadi sebuah pelajaran yang menarik dan menantang. Beliau mampu mengelola kelas dengan baik sehingga kondisi kelas menjadi kondusif dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Selain itu, pemberian contoh aplikasi ilmu fisika membuat pembelajaran fisika semakin menarik dan membuat siswa menjadi ingin lebih banyak tahu.
4. Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri 16 Semarang
Sebagai sekolah berstatus Sekolah Standar Nasional, pembelajaran fisika telah dilaksanakan dengan baik dengan memenuhi kaidah pembelajaran fisika. Namun peningkatan inovasi pembelajaran fisika masih perlu dilakukan agar dapat lebih memotivasi siswa dalam belajar fisika yang menyenangkan dan menantang.
5. Kemampuan Praktikan
Dalam kegiatan PPL 1 ini, praktikan merasa berada pada dunia pendidikan dasar yang membutuhkan banyak pengkondisian dan penyesuain dalam penerapan ilmu teori pendidikan fisika. Melalui kegiatan PPL 1 ini praktikan semakin menyadari kekurangan-kekurangan yang dimiliki sehingga praktikan selalu berusaha memperbaiki kekurangan tersebut melalui apa yang ia lihat dan ia dengar agar kedepannya dapat lebih siap dalam melaksanakan PPL 2. Melalui kegiatan PPL 1 ini, praktikan mengalami peningkatan, baik dari segi ilmu 42
pengetahuan maupun sikap. Setelah observasi dan sedikit praktek mengajar berlangsung, praktikan merasakan banyak hal yang sangat menarik dan pengalaman yang menyenangkan serta menegangkan sehingga praktikan menjadi semakin yakin untuk terus meningkatkan kemampuannya agar kelak menjadi tenaga pendidik yang berkualitas.
6. Nilai Tambah Setelah Mengikuti PPL 1
Setelah mengikuti PPL 1 ini, praktikan memperoleh banyak ilmu antara lain bagaimana mengelola kelas, membuat perangkat pembelajaran, bagaimana berinteraksi dengan para guru, dan karyawan, mempelajari budaya sekolah, dan nilai-nilai mengajar dan mendidik murid dengan baik
7. Saran Pengembangan bagi SMPN 16 Semarang dan Unnes
Sekolah merupakan tempat dimana siswa belajar secara formal sehingga sudah seharusnya siswa mendapatkan berbagai ilmu. Kemudian siswa mengembangkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa perlu diarahkan menuju yang lebih baik, sehingga guru yang berperan tidak hanya sebagi pengajar namun juga pendidik perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Itu semua bertujuan agar kualitas mengajar dan mendidik menjadi lebih baik. Kemudian meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana untuk menunjang KBM sehingga tujuan dari pendidikan ini dapat tercapai. Sedangkan Unnes sebagai tempat mendidik para calon pendidik sudah seyogyanya meningkatkan kualitas dengan meningkatkan sarana dan prasarana bagi mahasiswa untuk belajar lebih banyak lagi. Dan tentunya untuk saat ini Unnes perlu berkoordinasi secara lebih baik dengan sekolah-sekolah tempat praktikan PPL sehingga memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan kebutuhan lainnya.
43
REFLEKSI DIRI
Nama Praktikan : Evi Nurul Hayati NIM : 4401410094 Prodi : Pendidikan Biologi Jurusan : Biologi Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah atas karunia-Nya karena pada semester ini dapat mengikuti PPL 1 dan PPL 2 yang diadakan oleh Unnes. Harapannya praktikan, bisa mendapatkan pengalaman mengajar yang banyak sehingga bisa menyampaikan ilmu dengan baik. Kegiatan yang dilakukan selama mengikuti PPL 1 adalah orientasi dan observasi dimana praktikan mencari informasi tentang sekolah dan mengamati guru saat mengajar. Praktikan merasa sangat terbantu dalam mengenali sekolah dengan adanya orientasi. Adanya observasi saat guru mengajar juga memberi praktikan gambaran tentang bagaimana praktikan harus mengajar nanti. PPL 1 dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2013. Akan tetapi banyak waktu yang terbuang karena libur lebaran dari tanggal 1-16 Agustus sehingga kesempatan kami untuk orientasi dan observasi makin sedikit. Meskipun begitu, semoga praktikan tetap bisa memahami kondisi sekolah dan mengajar dengan baik.
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Biologi
Selama mengikuti observasi mata pelajaran Biologi, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran Biologi selalu mengalami perkembangan mengikuti perubahan jaman serta sebagai pendidik harus dapat mengaitkan materi dalam mata pelajaran Biologi dengan kehidupan sehari-hari. 1. Kekuatan Mata Pelajaran Biologi Adapun kekuatan dari mata pelajaran Biologi yaitu mempelajari tentang makhluk hidup sehingga apa yang dipelajari dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. Biologi sangat bermanfaat bagi umat manusia ditambah banyaknya penemuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kesejahteraan. 2. Kelemahan Mata Pelajaran Biologi Sedangkan kelemahan dari mata pelajaran Biologi adalah masih banyaknya orang yang menganggap bahwa Biologi adalah pelajaran hafalan sehingga dianggap sulit, padahal Biologi sebenarnya menekankan pada pemahaman dan logika.
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup baik dengan kondisi yang masih baik. Di kelas belum terdapat LCD beserta layarnya sehingga masih banyak menggunakan papan tulis. Ruang kelas juga sudah nyaman dengan meja dan kursi yang jumlahnya pas dengan jumlah siswa. Selain itu, perpustakaan sekolah juga banyak menyediakan buku-buku yang dapat digunakan sebagai referensi. Dan untuk lebih memperlancar 44
proses belajar mengajar, sekolah juga menyediakan laboratorium IPA dan ruang komputer. Untuk mata pelajaran olahraga juga disediakan lapangan olahraga. Namun pada ruang praktikum Laboratorium IPA masih ada alat yang kondisinya kurang baik. Namun kondisi laboratorium IPA sudah cukup nyaman dengan ruangan yang bersih dan luas.
C. Kualitas Guru Pamong Kualitas Guru Pamong mata pelajaran Biologi SMP Negeri 16 Semarang sangat baik. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru pamong terlihat menguasai sekali materi yang diajarkan kepada siswa. Guru pamong sangat disiplin saat mengajar, terutama mengenai buku catatan. Kedisiplinan guru pamong membuat siswa lebih tertib dan tertata dalam belajar. Guru pamong juga sabar untuk menerangkan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa. Selain itu guru pamong juga sering mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah menangkap pelajaran.
D. Kualitas Pembelajaran Setelah melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 16 Semarang pada hakikatnya kualitas pembelajarannya sudah baik. SMP Negeri 16 Semarang merupakan sekolah standar nasional sehingga pembelajaran sudah cukup baik dan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Guru menyampaikan materi dengan jelas dan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan banyak memberikan catatan tambahan kepada siswa.
E. Kemampuan Diri Praktikan Dari observasi yang telah dilakukan, praktikan masih harus membenahi kemampuannya. Praktikan harus banyak belajar dan menambah wawasan supaya nanti saat mengajar bisa memberikan banyak informasi yang up to date kepada siswa. Selain itu dengan menambah wawasan dapat meningkatkan kepercayaan diri saat mengajar. Praktikan juga perlu mengembangkan metode pembelajaran supaya lebih mudah dipahami oleh siswa.
F. Nilai Tambah setelah Mengikuti PPL 1 Setelah mengikuti PPL 1, praktikan lebih memahami tentang peran dan tugas dari guruyang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai proses pembelajaran di dalam kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran Biologi yang mudah dipahami sehingga peserta didik tertarik dan dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan baik.
G. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah latihan adalah diharapkan agar sekolah dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar seperti penyediaan buku-buku yang lengkap dan dapat memfasilitasi siswa dalam menunjang proses pembelajaran. Selain itu, alat-alat praktikum pada laboratorium Biologi yang sudah rusak perlu diperbaiki guna menciptakan suasana nyaman 45
sehingga dapat menunjang kegiatan praktikum. Dengan adanya pengembangan yang ada, diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi serta motivasi belajar siswa. Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan profesional sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang profesional pula. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap sekolah latihan akan semakin memperbaiki mutu Universitas. Selain itu, Unnes hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah latihan sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.
46
REFLEKSI DIRI
Nama : Murniatiningsih NIM : 4401410102 Prodi : Pendidikan Biologi Jurusan : Biologi Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga praktikan dapat diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 16 Semarang. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang diadakan oleh UPT PPL UNNES yang dilakukan oleh mahasiswa kependidikan untuk mendapatkan pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah latihan. Dengan adanya kegiatan PPL I ini banyak hal yang didapatkan praktikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dikarenakan praktikan diberi kesempatan yang seluas-luasnya oleh semua pihak sekolah latihan untuk menggali pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan kegiatan pengajaran dan administrasi khususnya yang ada di sekolah latihan. Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) I adalah melakukan observasi di sekolah latihan. Observasi yang dilakukan meliputi lokasi sekolah, keadaan sekolah dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Melalui kegiatan observasi mahasiswa PPL diharapkan lebih mengerti dan mendalami dunia pendidikan serta memperoleh pengalaman sebagai bekal untuk mengajar kelak setelah lulus. Dalam melaksanakan program PPL, mahasiswa juga diharapkan untuk mengikuti aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak SMP N 16 Semarang yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan terhitung tanggal 29 Juli sampai 19 Oktober 2013. Selain itu diharapkan praktikan dapat menjadi calon tenaga pedidik yang profesional sesuai dengan prinsip kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang pendidik antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
A. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni a. Kekuatan Mata Pelajaran Biologi Mata pelajaran Biologi adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Pada hakikatnya bidang studi Biologi adalah bidang studi yang mempelajari bagian- bagian dari alam dan interaksi di dalamnya. Sehingga, Biologi dalam pembelajarannya dapat menggunakan pendekatan kontekstual sehingga siswa dapat benar-benar memahami pentingnya Biologi untuk mereka dan kehidupannya. b. Kelemahan Mata Pelajaran Biologi Paradigma hapalan untuk matapelajaran biologi datang kalangan praktisi di luar pelajaran biologi maupun praktisi biologi sendiri yang kurang paham hakekat pembelajaran biologi. Jika peserta didik terbawa oleh paradigma biologi adalah pelajaran hafalan, maka akibatnya sangat fatal, antara lain: pembelajaran biologi 47
menjadi jalan di tempat, logika sains yang di miliki biologi menjadi statis dan perkembangan biologi menjadi macet karena pembelajaran biologi disampaikan secara monoton dan harus sesuai dengan bahasa buku.
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar Sarana dan prasarana untuk penunjang Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMP N 16 Semarang sudah cukup memadai dan dalam kondisi yang baik. Gedung, ruang kelas dan perlengkapan untuk mengajar Biologi tersedia dan kondisinya masih baik. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, di SMP Negeri 16 Semarang telah tersedia alat percobaan yang cukup lengkap yang tersimpan di laboratorium Biologi. Kegiatan PBM di sekolah latihan juga didukung dengan adanya perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai macam buku yang cukup memadai.
C. Kualitas Guru Pamong dan Pembelajaran yang Dilakukan Kualitas Guru Pamong mata pelajaran Biologi di SMP Negeri 16 Semarang sangat baik. Dalam kegiatan belajar mengajar Ibu Sri Hastuti S.Pd selaku guru pamong biologi sangat disiplin, interaksi antara guru dan siswa didalam proses belajar mengajar juga sangat baik sehingga situasi belajar mengajar berjalan kondusif. Beliau juga sangat berhasil dalam menyampaikan materi dan memberikan penguatan terhadap siswa di dalam kelas. Beliau juga mampu menguasai dan mengkondisikan siswa dalam proses belajar. Dalam hal membimbing praktikan beliau selalu mengarahkan, memberi saran dan membimbing praktikan dengan baik dan ramah.
D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan Pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 16 Semarang menerapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dengan ditunjang sarana dan prasarana yang lengkap seperti laboratorium IPA, LCD di suatu ruangan meski tidak semua kelas memiliki, perpustakaan yang menyediakan buku paket untuk dipinjamkan pada siswa serta kualitas guru bidang studi yang bagus, maka dapat dilihat bahwa proses pembelajaran di sekolah latihan dapat berlangsung dengan baik.
E. Kemampuan Diri Praktikan Sebelum mengikuti PPL I, praktikan di bekali dengan mata kuliah Metodologi Penelitian Biologi, Evaluasi Pembelajaran, Pengelolaan Pembelajaran Biologi, Telaah Kurikulum I dan II, Microteching dan mata kuliah pendukung lainnya. Akan tetapi bekal tersebut sebagian besar hanya bersifat toritis sedangkan untuk menjadi calon Guru yang profesional praktikan memerlukan pengalaman terjun ke lapangan secara langsung. Setelah melakukan kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh informasi dan pengalaman seputar praktek mengajar, administrasi dan tata kelola sekolah yang nantinya diperlukan saat praktikan telah menjadi seorang Guru.
F. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Mengikuti PPL I Setelah melakukan PPL I praktikan lebih memahami tugas dan tanggung jawab sebagai guru dan dapat bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu, praktikan memperoleh gambaran langsung tentang pembelajaran di kelas, cara mengelola kelas, cara menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik secara nyata.
48
G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes Setelah praktikan melakukan pengamatan di sekolah latihan, adapun saran pengembangan dari penulis bagi SMP N 16 Semarang adalah sebagai berikut: 1. Perlu perhatian yang lebih kepada siswa dengan lebih menanamkan nilai karakter. 2. Penerapan kedisiplinan perlu lebih diperhatikan untuk kalangan siswa. 3. Peningkatan ekstrakurikuler dibidang akademik untuk meningkatkan prestasi dibidang akademik. Sedangkan saran pengembangan dari penulis bagi Unnes adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya buku panduan pedoman PPL diberikan kepada mahasiswa sebelum proses PPL 1 terlaksana. 2. Unnes perlu memberikan penghargaan yang pantas terhadap sekolah-sekolah latihan yang menjadi tempat PPL.
49
REFLEKSI DIRI
Nama : Arief Budiman NIM : 5302410012 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan : Teknik Elektro Fakultas : Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yang diwujudkan dalam kemampuan mahasiswa menguasai kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi penguasaan bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Kompetensi tersebut meliputi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Untuk itu mahasiswa harus mempuyai bekal dan pengalaman yang luas yang tidak hanya dalam lingkungan kampus tetapi juga dalam tempat kegiatan belajar mengajar yang nyata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam kurikulum Universitas Negeri Semarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu mata kuliah wajib. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan kurikuler sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah. Praktik Pengalaman Lapangan 1 dilaksanakan di SMP Negeri 16 Semarang dari tanggal 29 Juli 2013 sampai 21 Agustus 2013. Adapu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan, fasilitas, penggunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, administrasi, dan hal- hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP Negeri 16 Semarang. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu disusun menjadi satu sebagai laporan PPL 1. Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran a.Kekuatan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mata pelajaran TIK dianggap penting karena mata pelajaran ini dapat mempersiapkan siswa untuk memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu mata pelajaran ini juga membantu siswa untuk mempelari perkembangan teknologi informasi yang perkembangan nya semakin maju dan banyak dipakai masyarakat untuk keperluan kependidikan, perkantoran, pekerjaan dan kegiatan lain yang membutuhkan perangkat teknologi informasi. Mata pelajaran ini banyak membutuhkan praktik sehingga siswa akan senang untuk mempelajarinya. b. Kelemahan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Tidak semua siswa mempunyai fasilititas di rumahnya untuk belajar sendiri di rumah. Kebanyakan mereka hanya belajar dengan fasilitas praktik di sekolah saja. Oleh karena itu mereka kurang maksimal dalam melakukan pembelajaran TIK.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang secara umum sudah cukup baik. Ruang kelas yang mencukupi dan 50
nyaman untuk semua siswa dan laboratorium dengan perangkat komputer. Perangkat komputer yang tersedia 32 unit komputer untuk siswa dan 1 unit komputer untuk guru tetapi ada beberapa komputer yang rusak . Hal ini menyebabkan para siswa saat menggunakan kurang nyaman dan ketersediaan akses internet di lab belum tersedia dan proyektor di lab juga rusak sehingga guru TIK tidak dapat mengajar dengan maksimal, sedangkan guru TIK banyak yang membutuhkannya untuk menyampaikan materi pembelajaran.
3. Kualitas Guru Pamong Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong saat mengajar mempersiapkan materi dengan baik. Semua hal yang berkaitan dengan syarat-syarat perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru pamong sampaikan untuk praktikan siapkan sebelum mengajar di kelas. Guru pamong sangat terbuka untuk memberikan pengarahan dan bimbingan setiap praktikan berkonsultasi tentang pelajaran, persiapan mengajar, maupun pengelolaan kelas dan interaktif dengan siswa. Dalam melaksanakan tugas di kelas, guru pamong sangat disiplin dan tegas. Guru pamong selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal mengajar di kelas. Guru pamong selalu berusaha berbuat tegas saat memeriksa tugas siswa. Guru pamong selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu mengatasi permasalahan siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta memotivasi siswa dalam belajar mengajar TIK.
4. Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang cukup baik dan menggunakan kurikulum (KTSP), maka proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan tertib.
5. Kemampuan Diri Praktikan Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Praktikan pernah mempunyai pengalaman melakukan Praktik Kerja Lapangan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Fisika melakukan pengelolaan WEB dengan penguasaan pengalaman tersebut dirasa belum cukup sehingga masih banyak belajar lagi . Dengan bekal penguasaan akademik yang diperoleh selama kuliah, praktikan berharap untuk siap mengajar.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1 Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1 diantaranya adalah ilmu dan pengalaman. Praktikan dapat melihat secara langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar secara langsung. Selain itu praktikan juga dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja yang harus dipersiapkan sebagai seorang guru, bagaimana cara guru mengajar dan interaksinya dengan siswa serta mengetahui tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, sehingga dengan bekal tersebut praktikan dapat menerapkannya saat mengajar di kelas atau berada di lingkungan sekolah.
51
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas komputer di laboratorium agar siswa dapat belajar dengan lancar tanpa hambatan karena komputer bermasalah. Pengawasan dari guru juga perlu karena untuk memantau siswa dalam merawat komputer yang ada di laboratorium, potensi siswa dalam bidang IT di SMP Negeri 16 Semarang sudah bagus dan di kembangkan di ekstra kulikuler seperti pelatihan pembuatan aplikasi android. Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya sehingga saat PPL dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang ditempuhnya. Selain itu juga perlu peningkatan koordinasi terhadap sekolah latihan untuk semakin memperbaiki mutu universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. UNNES juga hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga dan memberikan timbal balik yang sangat dicapai untuk tujuan pendidikan nasional. Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta staf karyawan SMP Negeri 1 Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program PPL 1.
52
REFLEKSI DIRI
Nama : Ahmad Tangguh Putra N. NIM : 5302410115 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan : Teknik Elektro Fakultas : Fakultas Teknik
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa program kependidikan di Universitas Negeri Semarang. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2. Dalam PPL 1 meliputi pembekalan micro teaching dan melakukan observasi di Sekolah latihan. Dan PPL 2 meliputi praktik mengajar di sekolah latihan minimal 7 kali dan menyelesaikan laporan PPL. PPL bertujuan untuk memberi bekal dan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip- prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dalam hal ini penulis melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 16 Semarang. Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama PPL 1, diperoleh data bahwa SMP Negeri 16 Semarang adalah sekolah yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik, sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Dengan input siswa yang berkualitas dihasilkan siswa-siswa yang berkompeten dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya prestasi yang telah diperoleh siswa-siswi SMP. Program PPL ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Yakni dimulai dari penerjunan mahasiswa praktikan ke sekolah hingga penarikan mahasiswa praktikan. Kegiatan penerjunan dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2013 hingga penarikan mahasiswa praktikan tanggal 19 Oktober 2013. Dari masa penerjunan hingga penarikan, PPL 1 dilaksanakan tanggal 29 Juli 2013 hingga tanggal 21 Agustus 2013. Sedangkan masa PPL 2 dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus 2013 hingga 19 Oktober 2013. SMP Negeri 16 Semarang berlokasi di Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Semarang. SMP Negeri 16 Semarang ini merupakan sekolah SSN (Sekolah Standart Nasional). Di SMP Negeri 16 Semarang disediakan Wi-fi, sehingga Guru atau siswa dapat mengakses internet untuk menyelesaikan tugas-tugas, maupun mencari info. Selama observasi PPL 1, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu, administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu disusun menjadi satu sebagai laporan PPL 1. Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran a. Kekuatan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah Teknologi 53
Informasi dan Komunikasi (TIK). Mata pelajaran TIK dianggap penting karena mata pelajaran ini dapat mengenalkan kepada siswa untuk mengetahui dan mempelajari kemajuan perkembangan IPTEK. Selain itu mata pelajaran ini juga membantu siswa untuk menggunakan teknologi informasi yang sedang berkembang dan banyak dipakai dimasyarakat untuk keperluan kependidikan, perkantoran, pekerjaan dan kegiatan lain sebagainya. Mata pelajaran ini banyak membutuhkan praktik sehingga siswa akan senang untuk mempelajarinya, namun dibutuhkan pendampingan dalam proses belajar agar tidak ada penyalahgunaan yang menimbulkan efek negatif bagi siswa. b. Kelemahan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Tidak sedikit siswa yang memiliki perangkat komputer di rumahnya, namun mereka kurang memiliki dorongan untuk mempelajari teori dasar TIK sehingga di butuhkan peran guru guna untuk mendampingi dan membimbing mereka dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan dari mereka hanya belajar praktik dengan fasilitas di sekolah saja. Sehingga mereka kurang maksimal dalam melakukan pembelajaran TIK.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang secara umum sudah cukup baik. Ruang kelas yang mencukupi dan nyaman untuk semua siswa dan laboratorium dengan perangkat komputer. Didalam ruang laboratorium komputer terdapat 32 unit komputer untuk siswa dan 1 unit komputer untuk guru. Dari jumlah komputer yang digunakan oleh siswa masih ada beberapa komputer yang tidak bisa digunakan karena rusak. Diruang lab. Komputer juga disediakan proyektor yang digunakan sebagai fasilitas penunjang guru dalam menyampaikan proses pembelajaran tetapi tidak berfungsi sedangkan guru TIK banyak yang membutuhkannya untuk memaksimalkan dalam proses menyampaikan materi pembelajaran.
3. Kualitas Guru Pamong Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong sangat memperhatikan praktikan saat kegiatan persiapan mengajar. Semua hal yang berkaitan dengan syarat-syarat perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru pamong sampaikan untuk praktikan siapkan sebelum mengajar di kelas. Guru pamong sangat terbuka untuk memberikan pengarahan dan bimbingan setiap praktikan berkonsultasi tentang pelajaran, persiapan mengajar, maupun pengelolaan kelas. Dalam melaksanakan tugas di kelas, guru pamong sangat disiplin dan tegas. Guru pamong selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal mengajar di kelas. Guru pamong selalu berusaha untuk berbuat tegas saat siswa harus segera mengumpulkan atau mempresentasikan tugasnya di dalam ruang laboratorium komputer. Guru pamong selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu mengatasi permasalahan siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta memotivasi siswa dalam belajar mengajar TIK.
4. Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru 54
pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang cukup baik, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
5. Kemampuan Diri Praktikan Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Praktikan pernah mempunyai pengalaman melakukan pelatihan PKL di DINHUBKOMINFO Prov. Jawa Tengah untuk ditugasi membuat website diinstansi tersebut, namun pengalaman tersebut dirasa kurang karena hanya sebentar saja. Dengan bekal penguasaan akademik yang diperoleh selama kuliah, praktikan berharap untuk siap mengajar.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1 Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1 diantaranya adalah ilmu dan pengalaman lapangan di sekolah. Praktikan dapat melihat secara langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar secara langsung. Selain itu praktikan juga dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja yang harus dipersiapkan sebagai seorang guru, bagaimana cara guru mengajar dan interaksinya dengan siswa serta mengetahui tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, sehingga dengan bekal tersebut praktikan dapat menerapkannya saat mengajar di kelas atau berada di lingkungan sekolah.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes a. Bagi Sekolah Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas komputer dan perawatan dari penggunaan di laboratorium agar siswa dapat belajar dengan lancar tanpa hambatan karena komputer bermasalah. Perbai kan at au penggant i an proyekt or yang t i dak berfungsi di ruang l ab. Komput er perl u di l akukan guna memaksi mal kan proses penyampai an mat eri . Pengawasan dari guru juga diperlukan agar komponen perangkat komputer tetap di tempatnya, atau dengan pembinaan kepada siswa agar mereka selalu menjaga dan merawat semua perangkat komputer di ruang laboratorium.
b. Bagi UNNES Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya sehingga saat PPL dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang ditempuhnya. Selain itu juga perlu peningkatan koordinasi terhadap sekolah latihan untuk semakin memperbaiki mutu universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Unnes juga hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.
55
Demikianlah bentuk refleksi diri yang praktikan dan tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta staf karyawan SMP Negeri 16 Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program Praktik Pengalaman Lapangan 1.
56
REFLEKSI DIRI
Nama : Agus Prasetya Nugroho NIM : 6101409155 Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa program kependidikan sebagai usaha pelatihan untuk menerapkan teori- teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam pembelajaran langsung di lapangan/sekolah-sekolah rujukan agar mahasiswa memiliki pengalaman dan ketrampilan mengajar secara langsung di tempat latihannya.PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsipprinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial PPL 1 (Praktik Pengalaman Lapangan 1) yang dilaksanakan di SMP 16 Semarang bertujuan agar mahasiswa dapat melihat pembelajaran yang dilakukan di sekolah secara langsung yang dapat mmenambah pengalaman bagi mahasiswa dalam melaksanakan pengajaran di kelas/ Dalam kegiatan PPL 1 yang dilaksanakan di SMP 16 Semarang mahasiswa melakukan pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Setelah iu mahasiswa mengolah data yag diperoleh menjadi laporan kegiatan PPL 1. Dari hasil observasi yang telah dilakukan di SMP 16 Semarang, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran penjasorkes
Secara keseluruhan, pembelajaran yang berlangsung di SMP 16 Semarang terutama pembelajaran penjasorkes sudah baik. Yang menjadi kekuatan hampir seluruh siswa menantikan pembelajaran penjasorkes jadi siswa mudah dikondisikan untuk mengikuti pembelajaran dan tersedianya peralatan dan perlengkapan pembelajaran penjasorkes yang memadai. Akan tetapi yang menjadi kelemahan ada beberapa siswa yang tidak menyukai beberapa cabang olahraga yang menjadi materi pembelajaran penjasorkes di sekolah tersebut. Sehingga banyak siswa terutama siswa putrid yang hanya duduk dan tidak mau mengikuti pembelajaran.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana di SMP 16 Semarang dapat dikatakan sudah cukup memadai untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik tiap kelas yang sarana dan prasarananya sudah mendukung proses pembelajaran, seperti meja dan bangku yang sesuai jumlah siswa, papan tulis, kotak tempat buku tugas, buku-buku paket (yang juga tersedia di perpustakaan), dan alat- alat peraga juga tersedia serta peralatan dan perlengkapan untuk pembelajaran penjasorkes sudah memadai. Tersedianya sarana dan prasarana ini akan sangat mendukung proses pembelajaran.
57
3. Kualitas guru pamong
Guru pamong sangat membantu dalam membimbing, mengarahkan, dan membantu praktikan dalam mencari data-data yang diperlukan untuk melengkapi laporan PPL 1. Kualitas guru pamong di SMP 16 Semarang sudah dapat dikatakan baik. Kualitas guru pamong juga dapat dilihat dari cara guru mampu dengan baik mengelola kelas dan menyampaikan materi ajar dengan baik pada siswanya.
4. Kemampuan diri praktikan
Sebelumnya untuk kemampuan diri praktikan hanya sesuai dengan teori., serta pengajaran dalam penjas akan tetapi hal tersebut harus disesuaikan dengan kenyataan yaitu mengajar siswa secara langsung yang terdapat berbagai macam karakteristik siswa. Maka hal tersebut difungsikan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kemampuan praktikan dalam menghadapi pengajaran yang sesungguhnya. Manfaatnya setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini, Praktikan dapat menambah ilmu untuk menjadi guru yang profesional.
5. Nilai Tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Nilai tambah yang diperoleh mwhasiswa setelah melaksanakan PPL 1 antara lain memahami seluk beluk sekolah baik dari menejemen, administrasi sekolah, kurikulum, kesiswaan, bimbingan konseling, administrasi perangkat pembelajaran, system mengajar guru, cara guru mengatasi siswa bermasalah serta pengetahuan preaktikan dalam persiapan mengajar di kelas maupun di lapangan semakin bertambah.
6. Saran pengembangan bagi sekolah latihan serta UNNES
Untuk pengembangan sekolah disarankan variasi pembelajarannya ditambah dengan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. untuk ketertiban sekolah, disarankan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah untuk melaksanakan peraturan dan tata tertib sekolah. Bagi UNNES, persiapan untuk PPL sudah bagus akan tetapi tetap perlu di tingkatkan terutama mengenai informasi sekolah yang menjadi pilihan mahasiswa yang mengikuti PPL. Jadi mahasiswa bisa mencari tau terlebih dahulu mengenai sekolah sekolah yang akan menjadi pilihan mahasiswa.
58
REFLEKSI DIRI
Nama : Muhammad Widky Saputro NIM : 6101410073 Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas negeri semarang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yang diwujudkan dalam kemampuan mahasiswa menguasahi kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi penguasaan bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang di tekuni. Kompetensi tersebut meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk itu mahasiswa harus mempunyai bekal dan pengalaman yang luas yang tidak hanya dalam lingkungan kampus tetapi juga dalam tempat kegiatan belajar mengajar nyata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam kurikulum Universitas Negeri Semarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu mata kuliah wajib. Praktik pengalaman lapangan merupakan kegiatan kurikuler sebagai pelatihan untuk menerapkan teori teori yang diperoleh selama kuliyah. Praktik pengalaman lapangan 1 di laksanakan di SMP Negeri 16 Semarang selama 15 hari yaitu dari tanggal 29 juli sampai adapun kegiatan yang di lakukan adalah melakukan observasi tentang berbagai hal yang berkaitan tentang kondisi fisik, keadaan lingkungan, fasilitas, penggunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, administrasi, dan hal hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP Negeri 16 Semarang. Setelah itu di lanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu di susun menjadi satu sebagai laporan PPL 1. Dari hasil observasi tersebut dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikiut.
1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran PENJASORKESdi SMP Negeri 16 Semarang secara umum sudah baik. Lapangan yang luas untuk melakukan pembelajaran dan peralatan olahraga dari berbagai macam cabang olahraga juga cukup lengkap.
2. Kualitas Guru Pamong Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong memperhatikan praktikan saat kegiatan persiapan mengajar. Semua hal yang berkaitan dengan syarat syarat perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru pamong sampaikan untuk praktikan siapakan sebelum mengajar di lapangan. Guru pamong sangat terbuka untuk memberikan pengarahan dan bimbingan setiap praktikan berkonsultasi tentang pelajaran, persiapan mengajar, maupun pengelolaan kelas. Dalam melaksanakan tugas di lapangan, guru pamong sangat disiplin dan tegas. Guru pamong selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal mengajar di lapangan. Guru pamong juga berusaha bersikap tegas saat ada siswa tidak memakai seragam olahraga, guru pamong selalu berusaha untuk 59
memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran, serta memotivasi siswa dalam belajar mengajar PENJASORKES.
3. Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran PENJASORKESdi SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang cukup baik, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
4. Kemampuan Diri Praktikan Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya.
5. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1 Banyak hal yang diperoleh pratikkan selama melaksanakan PPL 1 diantaranya adalah ilmu dan pengalaman. Pratikan dapat melihat secara langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar, selain itu praktikan juga dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja yang harus di persiapkan sebagai seorang guru, bagaimana cara guru mengajar dan interaksinya dengan siswa serta mengetahui tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, kemampuan verbal pratikan lebih meningkat, sehingga dengan bekal tersebut praktikan dapat menerapkan saat mengajar di kelas maupun di lapangan.
6. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Dan Unnes
a. Bagi Sekolah Saran yang dapat di sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas prasarana olahraga di sekolah agar siswa dapat belajar dan mencapai kebugaran jasmani yang baik atau pun pembinaan kepada siswa agar mereka selalu menjaga dan merawat semua perangkat pembelajaran olahraga.
b. Bagi Unnes Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya sehingga saat PPL dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang ditempuhnya. Selain itu juga perlu peningkatan koordinasi terhadap sekolah latihan untuk semakin memperbaiki mutu universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Unnes juga hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.
60
Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta staf karyawan SMP Negeri 16 Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program PPL 1.
61
REFLEKSI DIRI
Nama : Krisdiana Nim : 7101410043 Fakultas/jurusan : Ekonomi/Administrasi Perkantoran Guru pamong : Dyah Mintaningsih S.Pd
Praktik pengalaman lapangan 1 (PPL) di SMP Negeri 16 Semarang, Program Studi Pendidikan Ekonomi ( Administrasi Perkantoran ) Universitas Negeri Semarang. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya, selaku praktikan dapat melaksanakan kegiatan Observasi pada Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) di SMP Negeri 16 Semarang dengan baik. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan semua kegiatan kurikuler yang wajib dilakukan mahasiswa Program Kependidikan di Universitas Negeri Semarang, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang di peroleh dalam kegiatan perkuliahan seemester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan agar mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat yang lainnya. Praktek Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadiaan, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Sekaligus sebagai alat untuk mengoreksi diri dalam mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru yang berkompeten. kegiatan praktik Lapangan meliputi : praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling yang bersifat kurikuler yang berlaku di sekolah latihan. Praktik Pengalaman lapangan untuk program kependidikan ini terdiri dari dua tahap yaitu : Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) yang berlangsung tanggal 29 Juli 2013 sampai tanggal 23 Agustus 2013 dan Praktik Pengalaman Lapangan II yang berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2013 sampai 19 oktober 2013. Pada tahapan PPL I praktikan melakukan kegiatan observasi dan oriantasi tentang sekolah yang bersangkutan, dimana kegiatan observasi dan orientasi itu di kerjakan berkelompok satu angkatan PPL di SMP N 16 Semarang, sedangkan PPL II praktikan diberikan wewenang oleh guru pamong untuk berhadapan langsung dengan peserta didik. Pada kesempatan ini mahasiswa praktikan di tempatkan di SMP N 16 Semarang. Dalam pelaksanaan PPl II yang berlangsung setelah kegiatan PPL I, mahasiswa praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan yang menyangkut penggambaran sekolah terutama pada mata pelajaran Geografi.
1. Kelebihan dan kelemahan Mata Pelajaran Geografi. Karena saat saya melakukan pengamatan PBM di kelas, guru pamong memberikan mata pelajaran geografi kepada murid kelas VII dan VIII di SMP N 16 Semarang, sehingga refleksi yang saya buat sesuai pengamatan PBM pada saat itu, yaitu mata pelajaran Geografi. Geografi adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang fenomenapermukaan bumi atau geosfer. Geografi mempunyai pengembangan materi yang luas, ilmu Geografi juga dapat digunakan untuk kemaslahatanmanusia jika dikembangkan dengan baik. 62
Pada observasi yang telah dilakukan, kekuatan mata pelajaran Geografi di SMP N 16 Semarang sudah adanya interaksi yang baik antara guru dan mirid dimana murid sudah mampu membuat peta konsep yang telah disampaikan mengenai materi georafi tentang bentuk permukaan bumi. Oleh karena mata pelajaran geografi di fasilitasi media pembelajaran seperti Peta atau Atlas sehingga dapat membantu memperjelas materi yang sisampaikan oleh guru supaya murid mudah dalam memahami dan menerima pelajaran. Geografi merupakan ,ilmu yang mempelajari keruaangn jadi tidak sulit untuk menemukan contoh-contoh gejala alam berkalitan dengan ilmu Geografi. Sedangkan kelemahan mata pelajaran Geografi adalah anggapan banyak murid mengenai mata pelajaran Geografi merupakan mata pelajaran yang mudah, sehingga murid banyak yang menyepelekan mata pelajaran ini. Terlihat dari hasil observasi kurangnya minat para murid untuk mendengarkan serta mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan murid tidak mampu menyampaikan gagasanya atau mengembangkn materi yang di sampikan oleh guru.
2. Sarana dan prasarana pembelajaran Sarana dan prasarana yang ada di sekolah latihan sudah cukup baik terbukti dengan adanya beberapa macam laboratorium diantaranya laboratorium IPA dan komputer, perpustakaan serta LCD Projector walaupun belum terpasang di setiap kelas, akan tetapiada dan siap digunakan untuk menunjang aktifitas proses KBM jika memang memerlukan pengguanaan proyektor pada saat mengajar.
3. Kualitas guru pamong Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL 1 merupakan guru mata pelajaran IPS yang mengampu kelas VII, VIII dan IX. Guru pamong sudah sangat berkompeten dan memiliki pengalaman lebih dalam mengajar. Cara guru pamong mengajar sangat baik. Ketika dikelas guru pamong mengajar dengan metode ceramah yang menghibur namun tetap mengajak siswa berfikir dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.
4. Kualitas dosen pembimbing Dosen pembimbing merupakan dosen Manajemen UNNES yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang sudah sangat terakui.
5. Kualitas pembelajaran Dalam pembelajaran Geografi di SMP Negeri 16 Semarang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga siswa diharapkan dapat aktif, kreatif serta berpikir kritis dalam mengikuti pembelajaran dan dapat menjadi siswa yang berkompetensi dengan perkembangan jaman. Selain itu SMP Negeri 16 Semarang juga menerapkan pendidikan berkarakter sehingga tidak hanya aspek kognitif dan psikomotor serta afektif siswa saja yang diperhatikan namun juga aspek kepribadian,akhlak dan moral siswa.
63
6. Kemampuan diri praktikan Dalam PPL 1, praktikan hanya berperan sebagai pengamat dalam melaksanakan PBM dikelas dan pelaksanaan segala jenis kegiatan di sekolah. Praktikan tidak melakukan praktik mengajar di kelas. Melalui pengamatan tersebut praktikan mendapat berbagai pengalaman dan pengetahuan baru yang sangat berguna bagi praktikan terutama sebagai bekal untuk melaksanakan PPL 2.
7. NilaiTambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melakukan PPL 1 Nilaitambah yang di peroleh mahasiswa adalah dari mahasiswa mengetahui bagaimana kondisi kelas yang sebenarnya, bagaimana cara penguasaan kelas dan pendekatan kepada siswa. Melalui observasi bersama guru pamong mahasiswa juga mengetahui seberapa jauh pola pikir dan pemahaman siswa SMP dalam pembelajaran Geografi.
8. Saran Pengembangan bagi SMP N 16 Semarang dan Unnes Saran pengembangan yang dapat diberikan praktikan kaitannya dengan pembelajaran Geografi di SMP Negeri 16 semarang antara lain penggunaan media pembelajaran yang bervariasi akan lebih mendukung siswa dalam PBM dan pemeliharaan yang lebih baik sarana dan prasarana pendukung agar dapat dimanfaatkan demi kemajuan belajar siswa. Secara keseluruhan SMP Negeri 16 Semarang merupakan sekolah yang sudah baik dalam berbagai aspek. Hal ini perlu dipertahankan dan terus di tingkatkan. Sedangkan bagi UNNES, praktikan menyarankan agar memberikan bekal yang lebih bagi mahasiswa PPL. Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan, semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi masukan bagi semua pihak.
64
REFLEKSI DIRI
Nama : Gading Puspaningtyas NIM : 7101410277 Prodi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan : Pendidikan Ekonomi Fakultas : Fakultas Ekonomi
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karuniaNya sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 16 Semarang. Sebelum pelaksanaan PPL 1, mahasiswa telah dibekali dengan sejumlah mata kuliah yang berhubungan dengan pengajaran dan pembelajaran yang ada. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa program pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai program yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Tujuannya adalah membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogic, kepribadian, dan social. Selama PPL 1 kegiatan yang telah dilakukan antara lain adalah orientasi dan observasi lingkungan sekolah yang meliputi observasi kondisi fisik, fasilitas, lingkungan sekolah, dan observasi dalam kelas. Observasi dalam kelas dilakukan dengan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong di kelas. Dengan adanya kegiatan orientasi dan observasi PPL 1 ini memberikan referensi kepada guru praktikan tentang kondisi nyata dunia pendidikan, khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran Ekonomi pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu yang kami praktikan di SMP Negeri 16 Semarang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Semarang beserta jajarannya dan Dyah Mintaningsih, S.Pd selaku guru pamong, selain itu guru praktikan juga mengucapkan terimakasih kepada karyawan dan karyawati Tata Administrasi yang juga telah membantu dalam pelaksanaan observasi di SMP Negeri 16 Semarang.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa dalam kegiatan perekonomian. Berdasarkan hasil observasi sebagian siswa mempunyai motivasi atau semangat untuk mempelajari mata pelajaran Ekonomi. Karena pelajaran Ekonomi belajar mengenai peristiwa dalam kegiatan perekonomian yang belum diketahui siswa secara keseluruhan sehingga siswa terpancing untuk mengetahuinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum diketahuinya.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMP Negeri 16 Semarang cukup memadai. SMP Negeri 16 Semarang mempunyai lahan yang luas, 65
dan sekolah cukup memberikan kenyamanan dalam PBM antara lain dengan menyediakan beberapa Proyektor (LCD) yang dapat dipinjam karena belum dimiliki di setiap kelas. Selain itu di SMP Negeri 16 Semarang, sarana dan prasaranya sudah lengkap dari fasilitas pendukung dalam proses pembelajaran yang dimiliki seperti laboratorium IPA, perpustakaan, lab computer, lapangan olahraga, dan penunjang lainnya.
3. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong mata pelajaran Ekonomi adalah Dyah Mintaningsih, S.Pd. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru pamong sudah cukup baik, misalnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Pemberian materi sudah baik, cara penyampaian yang sistematis dengan pemanfaatan peta konsep materi sehingga dapat diikuti dan dipahami oleh siswa. Beliau juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengulangi materi yang belum dipahami oleh siswa.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Dalam melaksanakan proses pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang, khususnya dalam pembelajaran Ekonomi sudah cukup baik, dimana interaksi antara guru dan siswa dapat terjalin. Penyampaian materi disertai dengan contoh-contoh yang dikaitkan dengan kehidupan siswa sehingga pemahaman siswa dapat bertambah.
5. Kemampuan Guru Praktikan
Dalam PPL 1, guru praktikan melaksanakan PBM di dalam kelas. Selain itu praktikan juga mengamati segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 16 Semarang. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna sebagai bekal mengajar nantinya. Praktikan berusaha menyesuaikan diri dengan memahami pengajaran yang dilakukan guru pamong, dan mencoba untuk mengaktualisasikan diri dalam pembelajaran dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL Setelah melaksanakan PPL 1 banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh praktikan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas tidak hanya menguasai materi saja tetapi diri praktikan juga harus bisa mengkondusifkan kelas. Disamping itu praktikan juga dapat membuat perangkat pembelajaran dengan bantuan guru pamong.
7. Saran dan Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES
Kaitannya dengan pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang, saran yang dapat diberikan antara lain sarana prasarana pendukung PBM agar dipelihara, ddigunakan dengan maksimal dan diperbanyak dari sebelumnya demi kemajuan 66
belajar siswa agar dapat mencapai keberhasilan yang optimal, guru lebih kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran. Kemudian saran untuk UNNES yaitu system PPL mohon untuk diperbaiki lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan guru pamong. Dalam artian terdapat guru yang sudah tidak mengajar di sekolah tersebut namun masih dicantumkan. Demikian refleksi diri yang praktikan bisa sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis dapat bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.
67
Lampiran PROFIL SMP NEGERI 16 SEMARANG 1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 16 SEMARANG 2. a. No. Statistik Sekolah (NSS) : 201036301129 b. No. Induk Sekolah (NIS) : 200160 c. NPSN : 20328821 3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2 4. Alamat Sekolah : Jl. Prof. Dr. Hamka : (Kelurahan) Ngaliyan : (Kecamatan) Ngaliyan : (Kabupaten/Kota) Semarang : (Propinsi) Jawa Tengah 5. Telepon/HP/Fax : (024) 7606676 Fax. (024) 7618848 6. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu) 7. Nilai Akreditasi Sekolah : A ( 91 ) 8. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir): Th. Pelajaran Jml Pendaftar (Cln Siswa Baru) Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls. VII + VIII + IX) Jml Siswa Jumlah Rombel Jml Siswa Jumlah Rombel Jml Siswa Jumlah Rombel Siswa Rombel 2010/2011 387 222 7 213 7 224 7 659 21 2011/2012 830 226 8 218 7 206 7 650 22 2012/2013 443 256 8 225 8 217 8 698 24 2013/2014 513 257 8 251 8 225 8 733 24
9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Kepala sekolah
Nama Jenis Kela-min Usia Pend. Akhir Masa Kerja L P 1. Kepala Sekolah Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd V 57 th S2 31 th 2. Wakil Kepala Sekolah Badrul Anwar, S.Pd Drs. Supatno, M.Pd Supiyarto, BA V V V
48 th 51 th 54 th S1 S2 Sarmud 24 th 19 th 28 th
b. Guru 1.Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah 68
No. Tingkat Pendidikan Jumlah dan Status Guru Jumlah GT/PNS GTT L P L P 1. S3/S2 2 2 4 2. S1 9 27 36 3. D-4 4. D3/Sarmud 2 2 5. D2 6. D1 1 1 7. SMA/sederajat
Jumlah 13 30 43
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian) No. Guru Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar Jumlah D1/ D2 D3/ Sarmud S1/ D4 S2/ S3 D1/D2 D3/ Sarmud S1/D4 S2/S3 1. IPA 4 1 1 6 2. Matematika 5 5 3. Bahasa Indonesia 4 1 5 4. Bahasa Inggris 2 2 4 5. Pendidikan Agama 2 1 3 6. IPS 6 6 7. Penjasorkes 1 1 2 8. Seni Budaya 1 1 2 9. PKn 3 3 10. TIK/Keterampilan 1 1 11. BK 1 3 4 12. Bahasa Jawa 1 1 2 Jumlah 1 31 4 1 1 5 43
H. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru No. Jenis Pengembangan Kompetensi Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi/profesionalisme Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah 1. Penataran KBK/KTSP 8 12 20 3. Penataran Metode Pembelajaran (termasuk CTL) 4 10 14 4. Penataran PTK 8 15 23 5. Penataran Karya Tulis Ilmiah 5 16 21 6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi 9 17 26 7. Penataran PTBK - - - 8. Penataran lainnya: .............. 15 28 43
69
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung No. Tenaga pendukung Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah
10. a) Data Ruang Belajar (Kelas) Kondisi Jumlah dan ukuran Jml. ruang lainnya yg digunakan untuk r. Kelas (e) Jumlah ruang yg digunakan u. R. Kelas (f)=(d+e) Ukuran 7x9 m 2 (a) Ukuran > 63m 2 (b) Ukuran < 63 m 2 (c) Jumlah (d) =(a+b+c) Baik 22 2 24 24
Rsk ringan Rsk sedang Rsk Berat Rsk Total
Keterangan kondisi: Baik Kerusakan < 15% Rusak ringan 15% - < 30% Rusak sedang 30% - < 45% Rusak berat 45% - 65% Rusak total >65%
b) Data Ruang Belajar Lainnya Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi 1. Perpustakaan 1 10 x 8 Baik 6. Lab. Bahasa 2. Lab. IPA 1 12 x 10 Baik 7.Lab.Komputer 1 15 x 9 Baik 3. Ketrampilan 8. PTD 4. Multimedia 9. Serbaguna/aula 1 24 x 15 Baik 5. Kesenian 10. R. Komite 1 4 x 3,8 Baik 70
c) Data Ruang Kantor Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi*) 1. Kepala Sekolah 1 6 x 5 Baik 2.Wakil Kepala Sekolah - - Baik 3. Guru 1 16 x 12 Baik 4. Tata Usaha 1 8 x 6 Baik 5. Tamu 1 30 Baik Lainnya: 1 16 Baik
d) Data Ruang Penunjang Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi 1. Gudang 1 45 Baik 10. Ibadah 1 20,3 x 9 Baik 2. Dapur 1 9 Baik 11. Ganti 1 12 Baik 3. Reproduksi 1 8 Baik 12. Koperasi 1 27 Baik 4. KM/WC Guru 6 34 Baik 13. Hall/lobi 1 360 Baik 5. KM/WC Siswa 28 3 x 2 Baik 14. Kantin 2 9 x 6 Baik 6. BK 1 49 Baik 15. Rumah Pompa/ Menara Air 1 42 Baik 7. UKS 1 6 x 6 Baik 16. Bangsal Kendaraan 1 34 Baik 8. PMR/Pramuka 1 9 Baik 17. Rumah Penjaga 2 24 Baik 9. OSIS 1 4 x 3,8 8 baik 18. Pos Jaga 1 8 Baik
11. Lapangan Olahraga dan Upacara Lapangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi Keterangan 1. Lapangan Olahraga a. Futsal b. Voli c. Loncat jauh d. ....................................... e. ........................................
1 1 1
1000 300 75
Baik Baik Baik
2. Lapangan Upacara 1 1000 Baik
12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah Status Tanah : Hak Pakai Luas Lahan/Tanah : 9062 m 2
Luas Tanah Terbangun : 3598 m 2 Luas Tanah Siap Bangun :...................... m 2 Luas Lantai Atas Siap Bangun : ......................... m 2 *) Coret yang tidak perlu 71
Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran kertas minimal A4. 13. Perabot (furniture) utama a. Perabot ruang kelas (belajar)
No.
Jumlah ruang kelas Perabot Jumlah dan kondisi meja siswa Jumlah dan kondisi kursi siswa Almari + rak buku/alat Papan tulis J m l
B a i k
R s k .
R i n g a n
R s k .
B e r a t
J m l
B a i k
R s k .
R i n g a n
R s k .
B e r a t
J m l
B a i k
R s k .
R i n g a n
R s k .
B e r a t
J m l
B a i k
R s k .
R i n g a n
R s k .
B e r a t
1
24
414
344
70
0
800
700
100
0
13
11
2
0
24
24
0
0
b. Perabot ruang belajar lainnya N0. Ruang Perabot Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya J m l
No. Jenis Jumlah Kondisi Rusak Baik 1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 19.320 V 2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.) 3.240 V 3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) 362 V 5. Jurnal 6. Majalah 2 macam V 7. Surat kabar 3 macam V 8. Lainnya: ..................................... 2025 V Total
14. Fasilitas Penunjang Perpustakaan
No. Jenis Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi 1. Komputer 1 2. Ruang baca 1 4. TV 1 5. LCD Proyektor - 6. VCD/DVD player 1 7. Printer 1 8. Tape recorder 2 73
15. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
No. Alat/bahan Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*) Jumlah Kualitas Kondisi Kurang dari 25% dr keb. 25%- 50% dr keb. 50%- 75% dr keb. 75%- 100% dr keb. Kurang Cukup Baik Sangat baik Rusak berat Rusak ringan Baik 1. Lab. IPA V V V 2. Lab. Bahasa V V V 3. Lab. Komputer V V V 4. Ketrampilan V V V 5. PTD - - - 6. Kesenian - - - 7. Multimedia V V V
*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya. 17. Prestasi sekolah/siswa tiga ( 3 ) tahun terakhir
a. Prestasi Akademik: NUAN No. Tahun Pelajaran RATA _RATA UAN IPA Bhs Indonesia Matematika Bahasa Inggris Jumlah Rata-rata 1. 2010/2011 7,20 7,58 6,53 6,94 28,25 7,06 2. 2011/2012 8,05 8,97 8,15 7,49 32,66 8,17 3. 2012/2013 6,51 8,18 6,68 6,34 27,71 6,93
Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN No Tahun Pelajaran Peringkat Tingkat Kecamatan (Rayon) Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi Sek. Negeri Sek. Swasta Sek. Negeri dan Swasta Sek. Negeri Sek. Swasta Sek. Negeri dan Swasta Sek. Negeri Sek. Swasta Sek. Negeri dan Swasta 1. 2009/2010 2 3 24 32 2. 2010/2011 3. 2011/2012 4. 2012/2013
b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US) No Mata Pelajaran Rata-rata Nilai US 09/10 10/11 11/12 12/13 1 Pendidikan Agama 8,11 8,70 2 PKn 7,12 8,40 3 IPA 4 IPS 7,41 7,76 5 B. Jawa 7,44 7,57 6 TIK 8,22 7,83 74
c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan
No. Tahun Ajaran Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi Jumlah Peserta Ujian Jumlah Lulus % Kelulusan % Lulusan yang Melanjutkan Pendidikan % Lulusan yang TIDAK Melanjutkan Pendidikan 1. 2008/2009 252 248 98,41 252 - 2. 2009/2010 251 250 99,60 250 - 3. 2010/2011 224 224 100 224 - 4. 2011/2012 206 206 100 206 - 5. 2012/2013 217 217 100 217 -
d. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
No. Nama Lomba Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Juara ke: Tingkat Juara ke: Tingkat Kab/ Kota Pro- pinsi Nasio -nal Kab/ Kota Pro- pinsi Nasio- nal 1. Macapat Pi 2. Tari tradisional 3. 3 K 4. Sekolah sehat 5. Siswa Teladan Pi 6. Geguritan
e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
No. Nama Lomba Tahun 2009/2010 Tahun 2010/2011 Juara ke: Tingkat Juara ke: Tingkat Kab/ Kota Pro- pinsi Nasio -nal Kab/ Kota Pro- pinsi Nasio- nal 1. Tenis meja 2. Futsal 3. Lari 100 m Pa 4. Lompat jauh Pi 5. Lompat jauh Pa 6. Lari 400 m Pa 7. Sepak bola 8. Bola Volley Pi 9. Sepak Bola III V I V 10. Futsal I V
f. Jumlah dan prosentase siswa drop-out
No Kelas Jumlah dan prosentase siswa drop-out 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 1 VII - - - - 2 VIII - - - - 3 IX - - - - Total (%) - - - -
75
g. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out
No Kelas Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 1 VII - - - - 2 VIII - - - - 3 IX - - - - Total (%) - - - -
20. Lain-lain a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat No Alasan tak melanjutkan Urutan alasan dari yang paling utama dengan memberi nomor 1 s.d. 9*) 1 SMA/SMK/sederajat yang ada terlalu jauh/tak terjangkau
2 Tidak mampu membiayai 3 Transportasi sulit/mahal 4 Kondisi geografis (medan sulit) 5 Daerahnya terpencil 6 Pendidikan dipandang kurang penting 7 Bekerja 8 Menikah 9 Lain-lain, sebutkan:
b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa 1). Pekerjaan orangtua/wali siswa No. Pekerjaan Prosentase 1. PNS 23,4 2. TNI/POLRI 3.5 3. Petani 0.28 4. Swasta 61.30 5. Nelayan 0 6. Politisi (misalnya anggota DPR) 0.13 7. Perangkat Desa 0 8. Pedagang 2.58 9. Buruh 7,3
2) Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa No. Penghasilan Prosentase 1. Kurang dari Rp.500.000,- 4.12 2. Antara Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,- 41.40 3. Antara Rp.1.000.000,- s.d. Rp.1.500.000,- 26.8 4. Antara Rp.1.500.000,- s.d. Rp.2.000.000,- 15,6 5. Lebih dari Rp.2.000.000,- 3,2
3) Tingkat kesejahteraan orangtua/wali siswa No. Tingkat kesejahteraan Prosentase 1. Pra sejahtera 46.7 2. Sejahtera I 35.5 3. Sejahtera II 11.95 76
4. Purna sejahtera 1,8
4) Guru PKH (Keterampilan) di SMP yang bersangkutan No Nama lengkap (termasuk gelar) Usia Pendidikan Status Pengala man kerja (tahun) Gol. Ket. Tertingg i Jurusan PNS, GTT, dsb) Guru mapel 1 Margi Astuti,SPd 53 Sarja na Sejara h PNS Seni Buda ya 26 th IV a
5) Alat (Penunjang) Pelaksanaan PKH (Keterampilan) Sebutkan sarana yang dapat (menunjang) pelaksanaan PKH (mesin jahit, alat masak, dsb.) yang sudah dimiliki oleh sekolah.
No Nama Alat Jumlah Kondisi*) Baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat 1 Canting(batik) 10 V 2 Kompor minyak kecil 2 V
6) Pengalaman Menyelenggarakan PKH Bila sekolah telah menyelenggarakan PKH, sebutkan jenis, jumlah peserta, dan hasil evaluasi penyelenggaraan PKH tersebut oleh Direktorat PSMP dan/atau lembaga lainnya, termasuk SMP yang bersangkutan.
No. Jenis PKH Dilaksanakan sejak tahun Jumlah peserta Hasil evaluasi *) Ket. 2009/2010 2010/2011 1 Batik 2009/2010 24 Cukup
*) Hasil evaluasi dinyatakan dengan sebutan sangat baik, baik, cukup, kurang, buruk.
21. INVENTARIS LABORATORIUM IPA
No Jenis Jml Kondisi Kualitas/Fungsi Ket Baik Buruk Layak Tidak Layak Prasarana 1 Ruang Praktek 1 1 V 2 Ruang Persiapan 1 1 V 3 Ruang Penyimpanan alat 1 1 V dan bahan 8 7 1 V 4 Ruang Gudang 1 1 V 5 Meja Laboratorium 14 14 V 6 Kursi Laboratorium 44 44 V 7 Wastafel 4 4 V 8 Saluran dan instalasi air V V Bersih V 9 Saluran dan instalasi air V V Kotor V 77
10 Saluran dan instalasi listrik V V 11 Sirkulasi Udara V V *) 12 Sistem pencahayaan V V
Alat Praktikum Fisika 1 Kit Optik 3 3 V 2 Kit Listrik 3 3 V 3 Kit Mekanika 3 3 V 4 Kit Panas dan Hidrostatika 3 3 V
Alat Penunjang Fisika 1 GARPU TALA PADA KOTAK 1 1 2 SLINKI 2 1 1 3 METER DASAR 90
4 CATU DAYA, Tegangan Rendah 4 4 V 5 NERACA 4 3 1 V
Alat Praktikum Biologi
1 TABUNG KAPILER 2 RESPIROMETER 2 2 3 KOTAK GENETIKA 5 warna 2 2 4 MODEL, Otak Manusia 2 2 V 5 MODEL, Mata Manusia 2 2 V
22 EOSIN, BG 25 gr 1 1 23 Iodine crystals (I2), BG, 500 g 24 Calcium Oxide (Ca O), T, 500 g 25 Sodium Hydroide, T, 500 g, NA OH 26 Penghubung Selang Bentuk Y 3 3 27 Benedict, 500 ml 1 1 28 Akuarium 1 1 29 CAWAN PETRI 4 4 30 GELAS KIMIA 10 8 31 GELAS KIMIA 32 KAKI TIGA 10 10 33 KASA BAJA, Tahan Karat 8 8 34 JAM HENTI, dual dial 1 1 35 PLAT TETES 2 2 36 LUMPANG DAN ALU 2 2 37 PIPA KACA 8 8 38 PIPET TETES 20 16 4 39 GELAS UKUR KACA 100 CC 5 5 40 SUMBAT KARET 1 Lubang 18 18 41 SUMBAT KARET 2 Lubang 10 10 42 BATANG PENGADUK KACA 2 2 43 STATIF Segi 4 5 5 44 KLEM UNIVERSAL 10 10 45 BOSS HEAD 5 5 46 TABUNG REAKSI, Medium Wall, 12 12 with rim 47 TABUNG REAKSI, Medium Wall, with rim, 48 PENJEPIT TABUNG REAKSI 6 6 49 RAK TABUNG REAKSI 3 2 1 50 Thermometer , -10-110 derajatC 8 6 2 51 CHARTA, Hukum Mendel 52 CARTA, Sistem Transportasi 1 1 53 CARTA, Sistem Pencernaan 1 1 54 CARTA, Sistem Koordinasi 1 1 55 CARTA, Sistem Saraf 1 1 79
Manusia 56 CARTA, Sistem Sirkulasi Darah 1 1 Manusia 1 1 57 CARTA, Sistem Pencernaan Manusia 1 1 58 CARTA, Sistem Ekskresi Manusia 1 1 59 CARTA, Sistem Koordinasi 1 1 60 CARTA, Hewan purba dan situasi zaman purba 61 CARTA, Perkembanganbiakan tumbuhan vegetatif 62 CARTA, Perkembanganbiakan 1 1 V tumbuhan generatif 63 CARTA, Perkembanganbiakan 1 1 V hewan tinggi generatif 64 CARTA, Perkembanganbiakan 1 1 V hewan rendah generatif 65 CARTA, Bagian Tubuh Tumbuhan 1 1 V 66 CARTA, Daur hidup parasit (malaria) 67 AUXANOMETER 1 1
Alat Penunjang Biologi 1 MIKROSKOP, Lanjutan 4 4 2 MIKROKOP, untuk siswa 10 6 4 2 PEMELIHARAAN MIKROSKOP 2 2 V 3 KACA PENUTUP 4 4 4 KACA BENDA 3 3 5 KACA PEMBESAR 4 4 V
22. INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA
No Peralatan Jml Kondisi Kualitas/Fungsi Keterangan Baik Buruk Layak Tidak Layak 1 Master console 2 Booth siswa 3 Headset siswa 4 Room speaker 5 TV 80
6 Komputer 7 Kursi guru 2 2 8 Kursi siswa 40 40 9 Almari/rak 10 Papan tulis 1 1 11 AC/kipas angin/exhaust fan Lainnya:
23. INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER
No Jenis Jml Kondisi Kualitas/Fungsi Ket Baik Buruk Layak Tidak Layak Prasarana 1 Ruang Praktek 1 V 2 Ruang Persiapan 1 V 3 Ruang Penyimpanan 4 Ruang Gudang 5 Meja Laboratorium Komputer 30 V 6 Kursi Laboratorium Komputer 44 V 7 Saluran dan instalasi listrik 8 Sirkulasi Udara 2 2 Kipas Angin/AC*) 9 Sistem pencahayaan V 10 Komputer saling terhubungkan dengan jaringan 11 Jaringan internet 1 1 smp16semarang @gmail.com 12 Ketersediaan Daya Listrik 17.000Watt Alat Praktikum Komputer 1 Komputer A Intel Pentium I B Intel Pentium II c Intel Pentium III 15 6 8 V D Intel Pentium IV 12 10 2 V E Lainnya 5 5 V Dual Care 16 16 V 2 Printer A Dot Matriks A4 1 1 B Dot Matriks A3 c Ink Jet A4 1 1 D Ink Jet A3 E Color Ink Jet f Laser Jet A4 G Laser Jet A3 H Color Laser Jet 3 Scanner 1 1 4 Stabilizer 5 5 Keadaan Keterangan 81
5 Perangkat Lunak Asli Tdk Asli
Sebutkan Perangkat Lunak yang 1. Window 98 V dimiliki sekolah 2 . Window xp V 3 . Window Vista V 4 5 Lainnya 16 Unit V
No Jenis Jml Kondisi Kualitas/Fungsi Keterangan Baik Buruk Layak Tidak Layak 6 Sumber Daya Manusia 52 Jumlah A Berapa orang guru yang menguasai komputer? 25 B Berapa orang staf yang menguasai komputer? 6 c Berapa orang guru/staf yang pernah belajar komputer (kursus/kuliah/dll)? 22 D Berapa Tenaga Teknis/Laboran komputer --- 82
TATA TERTIB SISWA SMP 16 SEMARANG A. Siswa Wajib 1. Datang ke sekolah jam 06.45 WIB setiap hari, hari Senin datang jam 06.30 WIB (Persiapan Upacara Bendera) 2. Melapor kepada guru piket/BK apabila terlambat 3. Berdoa pada awal dan akhir pelajaran 4. Melapor ke guru piket bila terdapat Bapak/Ibu guru pengajar yang tidak hadir. 5. Menghormat dan memberi salam pada Bapak/Ibu guru. 6. Menjaga kebersihan kelas dan sekelilingnya termasuk kebersihan papan tulis. 7. Minta ijin terlebuh dahulu bila akan meninggalkan sekolah sebelum waktunya. 8. Menyerahkan surat keterangan dokter atau surat ijin orang tua bagi yang tidak hadir karena sakit atau sesuatu kepentingan. 9. Mengikuti Upacara Bendera dan upacara hari besar dengan tetib. 10. Memelihara dan menjaga keamanan, keindahan, kebersihan, dan kekeluargaan. 11. Memakai pakaian seragam: a. Putih Biru : Senin Kamis b. Pramuka kaos kaki hitam : Jumat c. Batik : Sabtu d. Senin Kamis : sepatu polos hitam, kaos kaki putih e. Sabtu : Sepatu bebas dan sopan 12. Memakai pakaian seragam dengan atribut lengkap setiap hari dan setiap upacara bendera hari Senin dan hari-hari Besar Nasional kecuali ada ketentuan lain. 13. Memakai pakaian dengan rapi dan sopan. 14. Menabung menurut ketentuan sekolah untuk persiapan akhir tahun.
B. Siswa Dilarang 1. Siswa putri dilarang memakai perhiasan serta berdandan/bersolek berlebihan 2. Siswa putra dilarang merokok, minum-minuman keras, dan sebagainya. 3. Siswa dilarang membawa barang-barang terlarang/gambar yang mengganggu ketertiban sekolah. 4. Mengadakan kegiatan kelompok tanpa sepengetahuan guru Pembina. 83
5. Melakukan perbuatan yang menjurus tindakan asusila. 6. Berkelahi sesama teman/orang lain. 7. Merusak barang-barang milik sekolah. 8. Mencorat-coret meja, dinding, kamar kecil, dan lingkungan sekolah. 9. Pada jam pelajaran/jam istirahat siswa dilarang keluar dari lingkungan sekolah tanpa seijin guru/petugas 10. Membawa: a. HP ke sekolah b. Kendaraan bermotor sendiri ke sekolah c. Tipe-ex atau yang sejenis yang dapat mengotori kelas.
C. Siswa Dianjurkan 1. Banyak membaca di Perpustakaan Sekolah/Perpustakaan Negara. 2. Melapor kepada Guru / Karyawan atau Wali Kelas / Kepala Sekolah kalau ada kejadian yang mencemarkan nama baik sekolah. 3. Orang tua/ wali murid yang akan bertemu putra/putrinya di sekolah harap lapor satpam/Guru BK dan dilarang masuk ke ruang kelasnya. 4. Menitipkan barang-barang berharga ke guru pembimbing pada saat jam pelajaran di luar kelas atau pada saat olah raga.
D. Peringatan Kepada Siswa Berbentuk 1. Peringatan kepada siswa secara langsung/teguran lisan 2. Peringatan kepada siswa melalui orang tua berupa teguran tertulis 3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara. 4. Dikembalikan ke orang tua atau dikeluarkan dari Sekolah
1. Setiap siswa wajib menjadi anggota perpustakaan 2. Setiap peminjaman, Siswa harus membawa kartu Perpustakaan. 3. Kehilangan kartu perpustakaan harus segera lapor kepada petugas untuk dibuatkan penggantinya dengan mengganti ongkos administrasi sebesar Rp. 1.000 ( seribu rupiah ) 4. Kartu perpustakaan ini tidak boleh digunakan orang lain untuk meminjam buku buku perpustakaan. 5. Buku buku yang dipinjamkan harus diberi sampul dan dirawat sebaik baiknya. 6. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda Rp. 2.00,- ( dua ratus rupiah ) setiap hari. 7. Buku rusak / hilang peminjam wajib mengganti sesuai dengan harga buku tersebut. 8. Setiap anggota perpustakaan wajib meminjam buku sedikitnya 3 ( tiga ) buah buku setiap satu minggunya. 9. Pelanggaran terhadap ketentuan / tata tertib di atas akan dikenakan sanksi sesuai berat ringannya pelanggaran.
Semarang, Koordinator Perpustakaan
Wiwik Ruswanti, S.Pd. NIP. 19610311 198203 2 004
85
Lampiran STRUKTUR ORGANISASI SMP 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH
Dra. Hj. IDA NURLAILA CANDRA, M.Pd
Drs. H.M. NOOR CHOLIS, M.Si
WAKIL KEPALA SEKOLAH
BADRUL ANWAR,S.Pd
Drs. SUPATNO, M.Pd
SUPIYARTO, BA
KEPALA TATA USAHA
ROSIDAH
UR. KURIKUL UM UR. KESISWAAN UR. SARPRAS UR. HUMAS
SUDARNO, S.Pd
Hj. CHRISTINA P, M.Pd
SRI HARJANTI, S.Pd
Dra. SRI HARTATI
Dra. SITI PANGARSI P
Drs. AGUS PRIANTONO
86
KOORDINATOR BP/BK
PEMBINA OSIS
Dra. MUSIAMAH
BEDJO EKO P, S.Pd
WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX VII.A. SRI REJEKI, S.Pd.