Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1


DI SMP NEGERI 16 SEMARANG



Disusun oleh:
Tresno Ady Saputra 3301410009
Agnetia Dian Saputri 2201410017
Ayu Neta Febrianka Dewanti 2201410025
Roni Dita Ariestiyana 3201410009
Risma Ananda Putra 3201410034
Annas Kurniasah 3301410075
Lintang Pamor Alfi M. 4101410018
Latifah Darojat 4101410052
Allifatus Syaniyyah 4201410006
Dewi Khoirunnisa 4201410007
Evi Nurul Hayati 4401410094
Murniatiningsih 4401410102
Arief Budiman 5302410012
Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115
Agus Prasetya N 6101409155
Muhammad Widky Saputro 6101410073
Krisdiana 7101410043
Gading Puspaningtyas 7101410277


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat
menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang
tanpa suatu halangan yang berarti.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu dari serangkaian
program mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh tiap mahasiswa program studi
kependidikan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan mahasiswa PPL dibagi menjadi dua,
yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 menuntut mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan
sekolah latihan dan seluruh elemen yang ada. Setelah PPL 1 terlaksana, mahasiswa PPL
harus melaksanakan PPL 2. Serangkaian kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi
bekal bagi mahasiswa ketika mereka harus benar-benar terjun ke lapangan untuk
mengabdikan diri di dunia pendidikan.
Keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL 1 ini tentunya tidak terlepas
dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari pihak ynag terkait. Untuk itu ucapan
terimakasih praktikan sampaikan kepada :
1. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd., selaku kepala SMP Negeri 16 Semarang
yang telah memperkenankan praktikan untuk melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang.
2. Supiyarto, BA., selaku koordinator guru pamong yang selalu sabar
membimbing dan mengarahkan praktikan.
3. Drs. Tri Nurharsono, M.Pd.., selaku koordinator dosen pembimbing yang
sabar membimbing praktikan.
4. Drs. Masugino, M. Pd., selaku kepala UPT PPL Unnes.
5. Bapak dan Ibu guru serta karyawan/ karyawati dan peserta didik SMP Negeri
16 Semarang yang telah meluangkan waktu dan turut membantu.
6. Semua pihak yang telah memantu pelaksanaan PPL 1.




iii

Harapan kami, semoga laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait dan khususnya bagi penyusun. Kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan sebagai bekal agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Atas
perhatian dan koreksi yang diberikan penulis sampaikan terima kasih.

Semarang, 23 Agustus 2012


Penulis























iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN.........................................................v
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................................2
C. Manfaat ......................................................................................................................2
D. Sejarah Singkat Sekolah.............................................................................................3

BAB 2 HASIL OBSERVASI
A. Keadaan Fisik Sekolah................................................................................................7
B. Keadaan Lingkungan Sekolah ....................................................................................7
C. Fasilitas Sekolah..........................................................................................................8
D. Penggunaan Sekolah....................................................................................................8
E. Keadaan Guru dan Siswa.....8
F. Interaksi Sosial.............................................................................................................9
G. Pelaksanaan Tata Tertib.............................................................................................10
H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi.......................................................................11

BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan....................................................................................................................13
B. Kesan.........................................................................................................................13

REFLEKSI DIRI ..........................................................................................................14
LAMPIRAN..................................................................................................................67

v

DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN
DI SMP NEGERI 16 SEMARANG

No NAMA NIM PRODI
1 Agnetia Dian Saputri 2201410017 Pendidikan Bahasa Inggris, S1
2 Ayu Neta Febrianka D. 2201410025 Pendidikan Bahasa Inggris, S1
3 Roni Dita Ariestiyana 3201410009 Pendidikan Geografi, S1
4 Risma Ananda Putra 3201410034 Pendidikan Geografi, S1
5 Tresno Ady Saputra 3301410009 Pendidikan PKn, S1
6 Annas Kurniasah 3301410075 Pendidikan PKn, S1
7 Lintang Pamor Alfi M. 4101410018 Pendidikan Matematika, S1
8 Latifah Darojat 4101410052 Pendidikan Matematika, S1
9 Allifatus Syaniyyah 4201410006 Pendidikan Fisika, S1
10 Dewi Khoirunnisa 4201410007 Pendidikan Fisika, S1
11 Evi Nurul Hayati 4401410094 Pendidikan biologi, S1
12 Murniatiningsih 4401410102 Pendidikan biologi, S1
13 Arief Budiman 5302410012 PTIK, S1
14 Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115 PTIK, S1
15 Agus Prasetya N 6101409155 PJKR, S1
16 Muhammad Widky S. 6101410073 PJKR, S1
17 Krisdiana 7101410043 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1
18 Gading Puspaningtyas 7101410277 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1











vi

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL 1 ini disusun sesuai dengan pedoman PPL Unnes.
Hari :
Tanggal :


Disahkan oleh :
Koordinaor dosen pembimbing Kepala Sekolah



Drs. Tri Nurharsono, M.Pd. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd.
NIP. 196004291986011001 NIP. 19561125 198212 2 001

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes



Drs. Masugino, M. Pd.
NIP. 19520721 1980121 001











vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Profil SMP Negeri 16 Semarang
2. Tata tertib siswa SMP Negeri 16 Semarang
3. Tata tertib perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang
4. Struktur organisasi SMP Negeri 16 Semarang
5. Struktur organisasi perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang
6. Struktur organisasi pengelolaan Lab. IPA SMPN 16 Semarang
7. Struktur organisasi pengelolaan Lab. Komputer SMPN 16 Semarang
8. Struktur organisasi Komite SMPN 16 Semarang tahun 2013/2014
9. Daftar tenaga kependidikan
10. Daftar Pendidik SMP Negeri 16 Semarang




















1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah lembaga pendidikan tinggi
yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga kependidikanyang siap
bertugas baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang bertugas
bukan sebagai tenaga pengajar. Dalam mencapai misi tersebut, kurikulum untuk
program S1 Kependidikan tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL), yaitu praktik keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan
bagi para calon tenaga pengajar.
Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran yang tepat,
maka mahasiswa-mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang
dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai
dengan disiplin jurusan. Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh
mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan di lapangan. Perkembangan jaman
yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan kerja memerlukan tenaga kerja
yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi.
Tugas-tugas yang dilaksanakan mahasiswa praktikan dalam
melaksanakan PPL harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena
kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat keberhasilan mahasiswa
praktikan dalam melaksanakan PPL. Sementara itu, keberhasilan mahasiswa
dalam melaksanakan PPL sangat bergantung dari factor administrasi dan
organisasi penyelenggara, serta pengayaan pengetahuan terkini tentang
pendidikan yang dalam hal ini dikelola oleh PPL Unnes.
Dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan untuk mencapai
kemajuan terutama dibidang pendidikan, maka tenaga pendidik dituntut untuk
lebih berkualitas, serta mampu menjadi administrator sekaligus motivator yang
patut diteladani dalam meningkatkan pendidikan. Oleh karena itu, mahasiswa
perlu dibekali dengan melaksanakan PPL di sekolah-sekolah latihan sebelum
mereka terjun langsung sebagai tenaga pendidik


2

B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut ini.
1. Tujuan Umum
Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan
yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik
sekolah, struktur organisasi, admisnistrasi kelas dan sekolah, keadaan
murid dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.
b. Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya.
c. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model
pembelajaran.
d. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi guru.
e. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
f. Memperoleh masukan-masukan yang membangun bagi Unnes untuk
meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, dan diharapkan
setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini dilaksanakan dapat
memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mampu memenuhi
konsep tersebut di atas.
g. Agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri sebagai bekal pelaksanaan PPL
2
h. Memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL 2.

C. MANFAAT
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan bekal kepada
mahasiswa agar memiliki kompetensi professional dan kompetensi
kemasyarakatan. Dengan pelaksanaan PPL ini diharapkan dapat memberikan
manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu: mahasiswa, sekolah, dan
perguruan tinggi yang bersangkutan.
3


Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan adalah sebagai berikut ini.
1. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa
praktikan untuk lebih mengenal dan dapat berinteraksi secara langsung
dengan subyek dan obyek pendidikan.
2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa praktikan dalam menyusun
perangkat pembelajaran.
3. Dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa praktikan tentang
model dan cara pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Dapat memahami lebih lanjut tentang profesi keguruan.
5. Mahasiswa mengetahui cara guru dalam menangani masalah proses belajar
dan pembelajaran serta permasalahan yang dihadapi siswa.
6. Mahasiswa dapat menambah bekal sebagai materi yang akan dilaksanakan
pada PPL 2

D. Sejarah berdirinya SMP Negeri 16 Semarang
Mula-mula didirikan SMP Negeri Ngaliyan, karena di Ngaliyan belum
ada SMP Negeri dan SD sudah cukup banyak. Sehingga masyarakat sangat
membutuhkan untuk menuntut pendidikan yang lebih tinggi, dan Ngaliyan
merupakan suatu Kelurahan yang ramai dan banyak perumahan perumahan
baik perumahan sederhana, perumahan murah sampai mahal. Oleh karena itu
masyarakat Ngaliyan yang diwakili oleh Bapak Camat mengajukan permohonan
UGB SMP kepada pemerintah ( Kanwil Depdikud Prop Jateng ) Tahun
1980/1981, dan pada Tahun 1981/1982 turun usulan dana SMP tersebut untuk
segera dibangun SMP Negeri di Ngaliyan. Dana tersebut sangat terbatas untuk
mencari tanah yang harganya murah sangat sulit, oleh karena itu Bapak Camat
Ngaliyan mengusulkan tanah bengkok Kelurahan untuk dijual ke SMP yang
baru dengan luas sekitar 1 Ha dengan harga sampai pagar Rp, 15.000.000 (
lima belas juta rupiah ).
Sekolah dibangun sampai jadi Tahun 1983, Diresmikan tanggal 15
Desember 1983 dengan SK Menteri 0472/0/1983 tanggal 7 September 1983 dan
4

dibuka Tahun 1982 / 1983. Jadi Juli 1983 sudah menerima pendaftaran murid
baru, sedangkan bangunan belum jadi dan untuk sementara pinjam Gedung SD
Kampus selama 1 Semester ( 6 bulan ) masuk sore dengan diampu oleh Kepala
SMP Negeri 23 Mijen bapak Atmo Wiyoto sampai tahun 1984 baru ada Kepala
Sekolah yang tetap yaitu Sri Harti Soetomo.
Pendaftaran pertama untuk kelas I hanya 3 kelas dengan jumlah murid 44
orang X 3 kelas = 132 siswa yang diterima.
Untuk bangunan pertama satu gedung SMP 16 Semarang hanya :
6 ruang kelas ( 2 gedung )
1 Ruang Laboratorium IPA ( 1 gedung )
1 Gedung Kantor ( Ruang Guru, Ruang TU, Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang UKS, 3 buah Kamar mandi/WC
Jumlah Guru baru 10 orang dan TU 5 orang, sampai dengan Tahun 1986
/ 1987 selama 3 tahun jumlah rombongan belajar mencapai 9 kelas. Rata rata
per kelas 44 siswa dan setelah tahun 1987 karena peminat di SMP 16 sangat
banyak dibuka tambahan pendaftaran dari 3 kelas menjadi 4 kelas sampai tahun
1990 menjadi jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 sebanyak 12 kelas. Begitu
pula jumlah Guru, TU dan bangunan juga bertambah, data dapat dilihat di
inventaris.
Jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 = 12 kelas sampai dengan 1993.
Stelah Kepala Sekolah pertama pensiun ( menjabat Kepala SMP 16 Semarang
selama 10 tahun ) dari Tahun 1983 s.d. 1993.
Pada pergantian Kepala Sekolah pertama yang diganti oleh Kepala
Sekolah ke dua Bapak Drs. Andreas BungaA ( Asli dari Sulawesi ) 1994 s.d.
1996. Tahun 1995 pendaftaran siswa baru dibuka sampai 8 rombongan belajar.
Sehingga dari 4 rombel menjadi 8 rombel sehingga kekurangan ruang kelas,
untuk itu sebagian ada yang masuk sore, selama satu tahun, sampai tahun 1996
menjadi 20 kelas, karena dianjurkan Pemerintah untuk menampung murid
sebanyak-banyaknya sehingga penerimaan bibit siswa baru kurang baik dan
peringkat sekolah menurun setelah 3 tahun. Pada tahun 1996 puncak penerimaan
siswa kelas 1 s.d. 3 jumlahnya 989 siswa dengan jumlah rombongan belajar 20
kelas.
5

Setelah Kepala Sekolah ke dua pensiun Desember 1996 diganti Kepala
Sekolah ke 3 yaitu Bapak Drs. Rasmito dari tahun 1997 s.d. 2000, Kepala
Sekolah ke 4 mulai Tahun 2001 s.d. 2004 yaitu Bapak Drs. Suratmin beliau
pensiun, kemudian Tahun 2004 s.d. 2005 diampu Kepala SMP 23, Bapak Drs.
Achmad Riyadi dan Kepala Sekolah ke 5 tahun 2005 / 2008, dijabat Bapak Drs.
Sutrisno, M.Pd, dengan Nomor SK, Nomor : 821.2/52/2005, Kepala Sekolah ke
6 Tahun 2009 s.d. 2012 dijabat Bapak Drs. Puryadi, M.Pd dengan jumlah rombel
24 kelas 700 siswa. Kepala Sekolah ke 7 Ibu Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd
mulai Oktober 2012 sampai sekarang.
Dari tahun 2000 s.d. tahun 2003 jumlah rombongan belajar dikurangi 2 (
dua ) sampai 3 tahun menjadi 18 kelas karena sekolah-sekolah swasta disekitar
Ngalian tidak mendapatkan siswa karena ditampung SMP Negeri, karena pada
waktu itu selain jumlah kelas bertambah juga jumlah siswa perkelas bertambah
hingga 1 kelas = 50 siswa.
Program Pemerintah mengenai Pendidikan selalu berubah ubah dari
nama Sekolah, Kurikulum dan nama Sekolah dari SMP menjadi SLTP tahun
1997, dan diganti lagi menjadi SMP tahun 2000 s,d, sekarang. Kurikulum 1994
berubah menjadi kurikulum 1999, berubah lagi kurikulum 2004 ( KBK )
berubah lagi menjadi KTSP.
Pada tahun 1983 nama nama SMP Negeri se Indonesia diseragamkan
karena dulu nama SMP Negeri itu masih ada yang memakai nama tempat /
lokasi SMP dimana SMP Negeri itu berada, ada yang memakai nomor urut (
angka ) maka tahun 1983 nama nama SMP di Kota Semarang diseragamkan
pakai angka No. 1 sampai dengan seterusnya.
Demikian dunia pendidikan dari tahun ke tahun selalu berubah ubah
mengikuti perkembangan zaman ( permintaan pasar ).
Begitu pula ranking ( mutu ) SMP 16 Semarang terjadi naik turun
ranking SMP 16 Semarang pada puncaknya di pegang oleh Kepala Sekolah
pertama sampai mencapai ranking 10 besar kira kira ditahun 1987 s.d. 1993.
Demikian uraian singkat sejarah SMP 16 Semarang dan apabila masih
banyak kekurangan karena kurang lengkap catatan kami, saya mohon maaf yang
sebesar besarnya.
6

VISI DAN MISI SMP 16 SEMARANG

Unggul Dalam Prestasi dan Santun Dalam Perilaku

VISI :

1. Unggul dalam pengembangan isi ( kurikulum )
2. Unggul dalam peningkatan / pengembangan SDM pendidikan
3. Unggul dalam proses pembelajaran
4. Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan
5. Unggul dalam perolehan nilai akademis
6. Unggul dalam peningkatan mutu manajemen sekolah

MISI :

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan
2. Mengoptimalkan kegiatan proses belajar mengajar
3. Mewujudkan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan
4. Meningkatkan efektifitas kegiatan intrakurikuler dan pelajaran tambahan
5. Mewujudkan fungsi-fungsi managemen sekolah ( POAC )
6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni tari dan musik
7. Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olah raga
8. Menanamkan sikap kritis, dinamis dan bertanggung jawab
9. Meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat, sehingga sekolah benar-
benar sebagai pusat kebudayaan










7

BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Keadaan Fisik Sekolah
1. Tanah Pekarangan Lahan Praktek
a. Tanah milik pemerintah
- Luas tanah seluruhnya = 9.062 m2
- Status tanah = hak pakai
2. Gedung atau Bangunan
a. Luas gedung = 3.598 m2
b. Sifat gedung = permanen
c. Status pemakaian = dipakai sendiri
d. Halaman sekolah = ada
sedangkan keadaan fisik yang lain (terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang

B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi
(terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang
2. Kondisi Lingkungan Sekolah
a) Tingkat Kebersihan
Kebersihan sekolah terlihat dari kondisi lingkungan sekolah dalam dan luar
lingkungan. Disekolah ini memiliki tempat sampah di setiap ruang, dan TPA
berada di depan sebelah gedung SMP 16 Semarang. Untuk membedakan jenis
sampah di buat 2 tempat sampah yaitu Organik dan Anorganik. Di SMP N 16
Semarang juga mempunyai petugas cleaning service dan untuk kebersihan
lingkungan selalu di jaga bersama setiap keluarga besar SMP N 1 Semarang.
b) Tingkat Kebisingan
Kondisi lingkungan sekolah cukup bising, karena lokasi sekolah yang berada
di depan jalan raya.
c) Sanitasi
Sanitasi cukup lancar, terdapat got-got kecil yang terdapat di sekeliling gedung.
d) Jalan penghubung dengan sekolah
8

Secara Geografis SMP 16 Semarang terletak di kota semarang tepatnya jalan
Prof. Dr. Hamka. Merupakan lokasi yang strategis dekat dari jalan raya
Semarang-Jakarta. Sehingga mudah di jangkau dengan transportasi pribadi
maupun umum. Kondisi jalanpun sangat baik.
e) Masyarakat sekitar
Lokasi sekolah ini dekat dengan pemukiman warga. Dan di sebelah kanan
gedung berhimpitan dengan ruko-ruko. Kondisi masyarakat sekitar sangat baik.

C. Fasilitas Sekolah
SMP Negeri 16 Smarang merupakan sekolah yang memiliki fasilitas
cukup memadai. SMP Negeri 16 memiliki mushala, koperasi, ruang kepala
sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang hool, lapangan raga, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang laboratorium computer, ruang
wakil kepala sekolah, ruang OSIS, ruang satpam, ruang UKS, gudang olah raga,
ruang photo copy, gudang umum, kantin sekolah dan juga dapur. Sedangkan
keadaan dari fasilitas tersebut dijelaskan pada lampiran profil SMPN 16
Semarang

D. Penggunaan Sekolah
Bangunan SMP N 16 Semarang hanya digunakan oleh keluarga besar
SMP N 16 Semarang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan setiap
hari Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00
dan pelajaran diawali dengan membaca Asmaul Husna bersama-sama di kelas.
Di sore hari, banyak diadakan berbagai macam ekstrakurikuler sesuai jawdal
masing-masing.

E. Keadaan Guru dan Siswa
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bagian tata usaha SMP Negeri
16 Semarang, diperoleh bahwa jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri 16
Semarang berjumalah 45 orang dan semuanya merupakan Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Untuk sebaran mengajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Jenjang pendidikan guru yang ada di SMP N 16 Semarang terdiri atas 5 orang
jenjang S2, 38 orang jenjang S1, 1 orang jenjang D3 (sarjana muda), 1 orang
9

jenjang D1, dan 1 orang jenjang SLTA. Jumlah staf TU dan karyawan SMP N
16 Semarang sebanyak 16 orang, 5 orang PNS, 1 orang CPNS, dan 9 orang PTT.
Jumlah siswa SMP N 16 Semarang per tahun pelajaran 2013/2014
sebanyak 732 siswa yang terbagi dalam 24 kelas, terdiri atas 360 laki-laki dan
372 perempuan. Kelas VII sebanyak 131 siswa laki-laki dan 125 siswa
perempuan, kelas VIII sebanyak 113 siswa laki-laki dan 138 siswa perempuan,
kelas IX sebanyak 116 siswa laki-laki dan 109 siswa perempuan. Keseluruhan
siswa terbagi ke dalam 8 (delapan) kelas untuk masing-masing jenjang
kelas.Untuk kelas IX setiap kelas terisi 28 siswa, untuk kelas VIII setiap kelas
terisi 26-30 siswa sedangkan untuk kelas VII setiap kelas terisi 32 siswa.
Sedangkan data persebaran siswa dan guru terlampir pada lampiran profil SMP
Negeri 16 Semarang

F. INTERAKSI SOSIAL
1. Interaksi Kepala Sekolah dengan Guru
Kepala sekolah sangat baik dalam berinteraksi dengan guru. Kepala sekolah
menganggap semua guru sebagai rekan kerja, jadi tidak ada jarak yang terlalu
jauh, sehingga terjadi interaksi dan kerjasama yang baik untuk kepentingan
sekolah.
2. Interaksi Antarguru
Interaksi antar guru berjalan dengan baik, dimana semua guru saling
berkomunikasi satu sama lain dengan saling menghormati dan menghargai
sebagai rekan kerja, semua berjalan lancar dan efektif sesuai dengan tugas
masingmasing untuk kepentingan bersama.
3. Interaksi Guru dengan Siswa
Antara guru dengan siswa dapat saling berkomunikasi dengan baik, siswa
menghormati semua guru, sebagai contoh saat siswa bertemu dengan guru
saling bertegur sapa dan bersalaman, dan saat guru masuk ke dalam kelas
siswa memberikan salam. Guru menjadi orang tua di sekolah yang menjadi
pengayom bagi siswanya sehingga merasa nyaman.


10

4. Interaksi Guru dengan Staf TU
Interaksi antara guru dengan staf TU dapat berjalan dengan baik dan saling
menghormati antara rekan kerja, saling menghargai, dan menjaga kerukunan.
Suasananya kondusif dan saling melengkapi dalam bekerja.
5. Interaksi secara keseluruhan
Secara keseluruhan hubungan interaksi antar warga sekolah berjalan
harmonis, kondusif dan terkendali sesuai dengan peraturan sekolah. Sehingga
suasana sekolah juga baik dan bagus untuk berlangsungnya proses kegiatan
belajar mengajar dan kegiatan sekolah setiap hari.

G. PELAKSANAAN TATA TERTIB
Tata tertib sekolah merupakan pedoman peserta didik dalam bersikap,
berucap dan bertindak dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah
dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang
kegiatan belajar-mengajar secara efektif. Tata tertib sekolah ini disusun dengan
memperhatikan nilai-nilai Pancasila baik yang diterapkan di sekolah maupun di
masyarakat.
SMP Negeri 16 Semarang memiliki tata tertib baik untuk siswa, guru,
kepala sekolah ataupun karyawan. Tata tertib ini dibuat untuk mengatur dan
memperlancar seluruh kegiatan dalam sistem yang telah terbangun di sekolah
tersebut. Tata tertib ini dirancang bardasarkan persetujuan kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian humas dan guru.
Pelaksanaan tata tertib di SMP Negeri 16 Semarang secara umum berjalan
baik. Mulai tahun ajaran 2013/2014 setiap siswa mendapatkan buku panduan
tata tertib, buku pelanggaran dan buku keterlambatan pada awal masuk sekolah
dan orang tua siswa diminta menyatakan kesediaan mematuhi segala peraturan
sekolah. Dengan buku panduan tata tertib, buku pelanggaran, dan buku
keterlambatan diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan
siswa sehingga tercipta keadaan sekolah yang tertib dan kondusif.
Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah ditangani oleh wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dan guru bimbingan dan konseling. Pelanggaran yang
masih sering dilakukan siswa adalah mengenai keterlambatan. Pada tahap awal,
11

wakil kepala sekolah bagian kesiswaan menegur siswa maksimal sampai tiga
kali, setelah itu apabila siswa masih juga melakukan pelanggaran, barulah siswa
diarahkan ke guru bimbingan dan konseling.
Selama masa observasi berlangsung, kami melihat bahwa tata tertib di
SMP ini begitu dijunjung tinggi oleh seluruh komponen sekolah. Hal ini
diantaranya terlihat dari sebagian besar guru yang datang ke sekolah beberapa
menit sebelum pelajaran dimulai, siswa selalu berpenampilan rapi, dan lain
sebagainya. Tata tertib siswa, guru dan karyawan SMP Negeri 16 Semarang
terlampir.


G. BIDANG PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI
1. Komite Sekolah
Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun
2002, komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
Tujuan komite sekolah adalah:
1) mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan dan program pendidikan di satuan pendidikan;
2) meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3)
menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel, dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu di satuan pendidikan. Komite sekolah ini ada berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 April 2002
yang memiliki peran:
a. Pemberi timbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan.
b. Pendukung (supporting agency), baik financial, pemikiran, maupun
tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.


12

2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum
Tugas wakil kepala sekolah urusan kurikulum adalah pengurusan kegiatan
proses belajar mengajar baik kurikuler, ekstrakurikuler, kegiatan pengembangan
kemampuan guru melaluiMGMP (musyawarah guru mata pelajaran) serta
pelaksanaan penilaian kegiatan sekolah.
3. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
Tugas wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah membantu kepala
sekolah dalam kegiatankegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan misalnya
pembinaan OSIS, pengarahan, menegakkan disiplin dan tatatertib sekolah.
4. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana
Urusan tugas wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah
membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun program tahunan,
semesteran dan bulanan tentang kegiatan perawatan dan perbaikan serta
pengadaan peralatan kebutuhan sekolah, menerima usulan kebutuhan alat,
menyiapkan kesiapan sarana dan prasarana
Sedangkan struktur dan informasi lengkapnya terlampir dalam lampiran.
























13

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melaksanakan observasi dalam rangka PPL I di SMP N 16 Semarang, maka
penyusun memberikan simpulan :
1. SMP N 16 Semarang merupakan salah satu SMP favorit di kota Semarang yang
merupakan salah satu sekolah SSN sehingga mahasiswa praktikan perlu
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
2. Berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa PPL Unnes, SMP N 16 Semarang
memiliki sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, guru-guru yang
profesional di bidangnya dan sistem administrasi sekolah yang baik.

B. Kesan
Dalam melaksanakan PPL di SMP N 16 Semarang mahasiswa telah mendapat
sambutan yang baik dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah, guruguru,
karyawan maupun dari muridmurid. Pelaksanaan PPL I ini telah banyak
memberikan pengetahuan tentang kondisi lingkungan SMP N 16 Semarang,
termasuk sarana dan prasarananya, kondisi siswa, guru, staf karyawan, kegiatan
ekstrakurikuler, dan metoda mengajar guru yang inovatif.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PPL I ini masih terdapat
banyak kekurangan, tetapi penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca.















14

REFLEKSI DIRI

Nama : AGNETIA DIAN SAPUTRI
NIM : 2201410017
Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang
harus dilakukan mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang
diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan. Selain berguna meningkatkan mutu, kegiatan PPL juga berfungsi sebagai
ajang sosialisasi terhadap lingkungan sekolah khususnya dunia dalam dunia pendidikan
yang sebenarnya. Kegiatan PPL juga bertujuan memberikan bekal kepada mahasiswa
praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL Unnes 2013 dibagi menjadi dua
tahap,yaitu PPL I dan PPL II. Mahasiswa praktikan mendapatkan kesempatan untuk
melaksanakan PPL di SMP Negeri 16 Semarang selama kurang lebih tiga bulan
meliputi PPL I selama dua minggu dan PPL II selama sepuluh minggu atau sampai
penarikan PPL. Pelaksanaan PPL I dilakukan oleh praktikan yang dimulai pada tanggal
15 Juli sampai dengan 24 Agustus 2013. PPL I berisi kegiatan observasi dan orientasi
sekolah dalam rangka mengenal dan memahami kondisi sekolah yang akan dijadikan
tempat praktik mengajar sehingga terjalin komunikasi yang baik antara warga sekolah
dengan mahasiswa praktikan.
Selama observasi, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan
dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu,
administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, adinistrasi
perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler,
sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.

1. Kekuatan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran yang akan diampu oleh praktikan dalam Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan
salah satu mata pelajaran yang diberikan di hampir seluruh jenjang pendidikan di
Indonesia, mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini
disebabkan karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Dengan adanya
guru pengampu yang profesional, dekat dengan siswa, mempunyai kemampuan
berkomunikasi yang baik, serta memiliki kemampuan penguasaan kelas yang baik,
kegiatan belajar mengajar di kelas bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar dan
menyenangkan dan juga diharapkan siswa dapat menerapkan Bahasa Inggris diluar
lingkungan sekolah dengan baik dan berguna.

2. Kelemahan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki tingkat kesulitan yang dirasa
cukup sulit bagi siswa. Pengaplikasian konkret atau penggunaan Bahasa Inggris yang
kurang dalam kehidupan sehari-hari siswa merupakan salah satu dalam mempelajari
Bahasa Inggris. Selain itu, keterampilan yang tinggi akan penggunaan bahasa inggris
juga akan sangat membantu. Butuh ketekunan untuk dapat mempelajari dan
memahami Bahasa Inggris dengan baik. Untuk itu, diperlukan suatu metode dan
15

pendekatan khusus dan menyenangkan agar siswa dapat tertarik untuk dapat
mempelaajari bahasa Inggris dengan menyenangkan sehingga dapat memahami
materi yang disampaikan oleh para pengajar dengan mudah.

3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasana sangat penting dalam menunjang proses belajar
mengajar yang efektif. Secara umum sarana dan prasarana di SMP Negeri 16
Semarang sudah cukup memadai untuk menunjang KBM. Namun masih dirasa
kurang lengkap untuk menunjang pembelajaran yang lebih menarik dengan
menggunakan teknologi dan media pembelajaran. Karena di jaman dan era modern
sekarang ini diperlukan pemahaman terhadap media-media pembelajaran yang
menarik untuk dapat menarik minat belajar siswa. Seperti LCD, audio, tape
recorder, begitu juga perlunya laboratorium bahasa di Sekolah.

4. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Ibu Dra. Siti Pangarsi P., adalah guru pamong mata pelajaran bahasa inggris
praktikan di SMP 16 Semarang. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di SMP 16 yang
mengampu Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 7 (tujuh) dan 9 (sembilan). Beliau
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa merasa nyaman pada
saat guru menyampaikan materi .Kemampuan beliau dalam menyampaikan materi
baik secara teori maupun praktek sangat baik, jelas, dan tegas. Beliau menyisipkan
beberapa percakapan informal ringan sehingga dapat membangkitkan semangat
belajar siswa, dan membuat siswa tidak merasa jenuh terhadap pelajaran yang
berlangsung. Beliau menyampaikan materi dengan jelas, dan mengajar dengan
tegas.

5. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Proses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah
sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di
SMPNegeri 16 Semarang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan
senantiasa mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif,
efisien, dan tujuan pembelajaran tercapai. Tenaga kependidikan juga sangat ramah
terhadap siswa, sehingga memberikan contoh dan suri tauladan yang bbaik bagi
siswa-siswa di SMPNegeri 16 Semarang. Dengan berbagai metode dan media
pembelajaran yang beragam, guru dapat menarik motivasi belajar siswa untuk
dapat menyukai berbagai pelajaran yang diberikan kepada mereka. Namun, kualitas
pembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode pembelajaran yang
lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana
dalam kegiatan pembelajaran oleh para guru, serta perlu adanya sarana
pembelajaran yang lebih baik lagi untuk dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran
di Sekolah.

6. Kemampuan Diri Praktikan
Seorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi
paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang
seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Namun praktikan masih butuh
banyak belajar dalam hal ketrampilan mengajar, karena masih banyak sekali
16

kekurangan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi
pembelajaran. Melalui kegiatan PPL inilah praktikan banyak mempelajari hal baru,
seperti bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dan terutama dalam bidang
pengajaran di kelas. Sehingga kegiatan kegiatan PPL ini sangat bermanfaat untuk
mempersiapkan praktikan kelak sebagai tenaga pengajar yang profesional di dunia
pendidikan.

7. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah melaksanakan PPL
Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di SMP Negeri 16
Semarang, praktikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan
dengan keadaan lingkungan sekolah, interaksi dengan warga sekolah baik dengan
staf pengajar, tata usaha, siswa maupun warga sekolah yang lain, hubungan antar
personal baik dengan rekan sesama praktikan serta bagaimana cara seorang guru
harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah. Dengan
bimbingan guru pembimbing atau guru pamong, staf pengajar, serta anggota
sekolah yang lain, praktikan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dengan
baik, dan memperoleh banyak ilmu yag bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai
bekal praktikan untuk melaksanakan PPL II.

8. Saran Pengembangan bagi Sekolah
Saran yang dapat disampaikan untuk SMP Negeri 16 Semarang adalah:
SMP Negeri 16 Semarang untuk dapat terus meningkatkan kualitas
pembelajaran, srana prasarana di sekolah, menjaga kebersihan, serta
mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang sudah ada seperti
media penunjang kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Untuk para pengajar SMP Negeri 16 Semarang agar melakukan variasi media
dalam proses KBM, multimedia dan perpustakaan untuk penambahan buku-
buku Bahasa Inggris yang lebih menarik diluar buku pelajaran, agar siswa
merasa lebih tertarik dalam mempelajari Bhasa Inggris dengan mudah dan
menyenangkan, sehingga potensi siswa dapat tergali dan pembelajaran lebih
menyenangkan, serta menambah kedisiplinannya dalam melaksanakan tata tertib
siswa maupun tata tertib guru, agar dapat tercipta lingkungan yang baik serta
dapat menciptakan generasi yang baik pula.

Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari
guru pamong dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Untuk yang
terakhir praktikan menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang
telah praktikan lakukan baik selama masa observasi, praktek pengajaran, maupun
penyusunan refleksi ini.








17

REFLEKSI DIRI

Nama : Ayu Neta F.D.
NIM : 2201410025
Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakulta : Fakultas Bahasa dan Seni

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mata kuliah yang wajib
dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang
(UNNES), sebagai pelatihan agar mahasiswa program kependidikan mendapatkan
pengalaman dalm proses belajar mengajar dalam situasi yang nyata di sekolah latihan,
juga pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam bangku perkuliahan.
Diselenggarakannya PPL tersebut adalah untuk mempersiapkan lulusan calon guru
profesional yang menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kempetensi profesional, dan kompetensi sosial.
PPL dilaksanakan dalam dua tahapan, PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 dilaksanakan
pada tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2013 di SMP Negeri 16
Semarang yang beralamat di Jalan Prof. DR. Hamka Ngaliyan, Semarang. Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 antara lain melaksanakan observasi dan orientasi
mengenai kondisi sekolah, struktur organisasi sekolah, pengadministrasian sekolah,
pengadministrasian kelas dan guru, tata tertib siswa dan guru, organisasi kesiswaan,
kegiatan ekstrakurikuler, kalender pendidikan serta sarana dan prasarana yang terdapat
di sekolah.

A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang
penting dan merupakan salah satu mata pelajaran yang dijadikan Ujian Nasional.
Pelajaran Bahasa Inggris dipelajari oleh semua siswa SMP Negeri 16 Semarang mulai
kelas VII, VIII, IX.
Secara umum kelemahan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah pada siswanya.
Kendalanya adalah karena bahasa Inggris bukan sebagai second language (bahasa
kedua) melainkan foreign language (bahasa asing) di Indonesia. Mengingat bahasa
pertama atau bahasa asli kita adalah bahasa Jawa dan bahasa kedua kita adalah bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, siswa beranggapan bahwa pelajaran Bahasa Inggris itu
sangat sulit untuk dipahami.

B. Ketersediaan sarana dan prasarana KBM di sekolah latihan
Tidak adanya laboratorium bahasa menjadi kendala Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) terutama untuk memberikan treatment pada listening. Padahal laboratorium
bahasa sangat dibutuhkan manfaatnya dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, adanya
perpustakaan sudah sangat membantu sebagai tempat belajar juga menyediakan buku-
buku pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas VII, VIII, dan IX yang cukup memadai.
Kendala lain adalah tidak tersedianya LCD di tiap-tiap kelas (hanya beberapa kelas saja
yang memiliki LCD), sehingga penyampaian materi melalui tehnologi LCD menjadi
terhambat.



18

C. Kualitas Guru pamong dan Dosen pembimbing
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak lepas dari peranan guru pamong dan
dosen pembimbing yang sudah banyak membantu baik secara materiil maupun non
materiil. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu memberikan pengarahan kepada
praktikan, dan selalu meluangkan waktu apabila praktikan membutuhkan konsultasi.
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan 1, praktikan dibimbing oleh Guru Pamong
di SMP Negeri 16 Semarang yaitu Ibu Dra. Siti Pangarsi P. Praktikan banyak dibimbing
dan diberi arahan oleh beliau mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
belajar mengajar. Dalam kegiatan modeling yang diikuti oleh praktikan, dapat dilihat
bahwa guru pamong memiliki kualitas yang baik dan profesional. Terbukti bahwa Guru
pamong membimbing siswa dalam belajar dan mampu mentransfer materi kepada siswa
dengan baik dan sistematis dengan disisipkan sedikit candaan dan tanya jawab agar
siswa tidak merasa bosan.
Selama pelaksanaan PPL 1, Praktikan belum pernah mendapat bimbingan dan
arahan dari dosen pembimbing sehingga praktikan belum mengatahui kualitas dosen
pembimbing secara pribadi.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Proses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah
sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP
Negeri 16 Semarang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), namun beberapa guru mata pelajaran sudah mengikuti pembekalan mengenai
kurikulum 2013.
Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan senantiasa
mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif, efisien, dan tujuan
pembelajaran tercapai. SMP Negeri 16 Semarang memiliki kualitas pembelajaran baik.
Dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang beragam dapat menarik siswa
serta motivasi dari guru dapat membuat siswa makin menyukai pembelajaran ini.
Namun, kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode
pembelajaran yang lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana
dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran serta perlu adanya sarana pembelajaran
yang lebih baik.

E. Kemampuan diri praktikan
Seorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yang mencakup
kompetensi paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang
seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Praktikan yang sebelumnya tekah
dibekali teori- teori dan teknik mengajar di bangku perkuliahan harus mampu
menyesuaikan diri dengan teknik mengajar serta kemampuan siswa dalam mengajar
Bahasa Inggris di SMP Negeri 16 Semarang. Kemampuan diri praktikan masih sangat
terbatas dan masih dalam tahap belajar. Berbagai arahan, bimbingan, saran dan
dorongan dari guru pamong dan dosen pembimbing sangat dibutuhkan guna menambah
wawasan dan pengetahuan bagi praktikan.

F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Setelah melakukan PPL 1, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman yang telah diberikan oleh pihak sekolah terutama guru bidang studi
tentang bagaimana seorang guru bersikap di depan siswa, ketika menghadapi siswa agar
19

kondisi terkendali, bagaimana cara mengajar aktif dan mendapat pengetahuan membuat
perangkat pembelajaran.
Ada banyak hal yang praktikan peroleh sebagai masukan, motivasi dan nilai
tambah lainnya. Praktikan menyadari apa yang diperoleh dan dipelajari di bangku
kuliah tidak sama dengan realita di lapangan atau kenyataan yang ada. Hal ini yang
memotivasi praktikan untuk lebih banyak belajar serta praktikan lebih banyak mengerti
dan paham bagaimana cara menyampaikan materi dengan baik dan mudah dimengerti,
memilih alat evaluasi yang sesuai cara mengelola kelas yang baik, cara bersosialisasi
dengan seluruh civitas akademika sekolah dan lebih kreatif lagi dalam membuat
perangkat pembelajaran.


G. Saran pengembangan bagi SMP Negeri 16 Semarang dan UNNES
Pembelajaran menggunakan multimedia sebaiknya lebih ditingkatkan untuk
menambah pengetahuan siswa dan menambah kempuan guru mencoba metode yang
baru.
Bagi Unnes sebagai lembaga pendidikan yang mencetak lulusan calon guru yang
professional dan mampu berkembang serta mengembangkan masyarakat hendaknya
lebih banyak melakukan latihan pengajaran di kelas dengan menggunakan media
modern ataupun menggunakan media tradisional misalnya kuliah micro teaching lebih
diperhatikan agar mahasiswa mempunyai bekal yang cukup sebelum terjun ke sekolah
latihan.


























20

REFLEKSI DIRI

Nama : Roni Dita Ariestiyana
NIM : 3201410009
Prodi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial

Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 tahun
2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program
Kependidikan Universitas Negeri Semarang bahwa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah semua kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa
praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-
semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka
memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. Dengan bertujuan
untuk membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional,sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang
meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial.
Praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada PPL I ini yang terdiri
dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus, yang kemudian dilanjutkan
dengan observasi dan orientasi di tempat latihan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan
kegiatan sebelum praktikan mengajar dan bertatap muka secara langsung dengan siswa.
Melalui pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang
dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19
oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata cara
mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan melakukan
kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa
kesimpulan :

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang ditekuni
Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam
konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia di permukaan bumi.Hal yang
dapat diunggulkan dalam pembelajaran geografi di SMP N 16 Semarang adalah
keadaan fisik wilayah Semarang yang memiliki topografi,struktur tata ruang kota yang
bisa dijadikan kajian fenomena dalam rangka pembelajaran Geografi di SMA 16
Semarang, Karena Lingkungan alam sekitar adalah Tempat Belajar yang baik untuk
mempelajari ilmu geografi.
Kelemahan mata pelajaran dalam kurikulum KTSP di tingkat SMP adalah
Penggunaan fasilitas media pembelajaran yang masih minim untuk menarik minat siswa
dalam mempelajari geografi serta terkait kompleksitas Materi pembelajaran geografi
sulit diterapkan sepenuhnya, karena pembelajaran geografi banyak ditemukan
dilingkungan sekitar sehingga perlunya praktek langsung dilapangan untuk
mendapatkan fakta dan data tentang kondisi dilapangan. Sehingga pembelajaran
geografi tidak monoton diajar didalam kelas.


21

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah Latihan
Ketersedian sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di SMP N 16
Semarang agak sedikit kurang lengkap namun masih sangat memadai untuk
mendukung Kegiatan Belajar Mengajar sehari hari . Hal tersebut dapat di lihat dari
jumlah media pembelajaran secara umum, seperti belum meratanya ketersedian
proyektor di masing-masing kelas,dan ruangan laboratorium IPA, laboratorium TIK,
serta kondisi ruang pengembangan pembelajaran yang lain. Namun disisi lain kondisi
sarana prasarana Proyektor yang ada pada ruangan tersebut seringkali kurang
dimaskimalkan pemakaianya dan juga terdapat prasana yang tidak dapat digunakan
dikarenakan rusak atau gangguan lainya. Secara keseluruhan kondisi sarana dan prasana
ini cukup membantu dalam proses pelaksanaan KBM.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru Pamong untuk mata pelajaran geografi adalah Ibu.Suntari ,S.pd dan Dosen
Pembimbing diampu oleh Drs . Suroso, M.Si. Kualitas guru pamong dan dosen
pembimbing sangat baik hal ini dapat dilihat dari kesiapsediaan guru pamong dan dosen
pembimbing untuk membantu dari praktikan apabila mengalami kesulitan selama masa
PPL. Keterbukaan guru pamong terhadap perkembangan pendidikan seperti
perkembangan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran,
juga menjadi catatan positif tersendiri. Ini sangat memudahkan saya selaku praktikan
karena saya sebagai praktikan dapat lebih fleksibel dalam pengembangkan startegi
pembelajaran.

4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini bisa
dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam bidang studinya.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu memanfaatkan waktu dengan
efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang terbuang. Dengan kualitas guru yang
sudah baik ini juga di didukung dengan peralatan penunjang pembelajaran yang
memadai seperti peralatan laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan
kegiatan-kegiatan keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna
bersama-sama yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika
duhur, membuat kedisiplinan ibadah para siswa.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Meskipun praktikan telah melalui proses micro teaching dan pembekalan PPL di
kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru yang baik karena
praktikan belum melakukan proses belajar mengajar dengan siswa secara langsung.
Melalui kegiatan observasi inilah praktikan bisa belajar tentang teknik-teknik belajar
yang baik dari guru pamong, sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum
mengajar langsung di depan kelas.

6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa setelah melaksanakan PPL I
Hal-hal positif dapat diperoleh dari pelaksanaan PPL ini. Secara umum kita
dapat menerapkan semua ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran
yang telah kita dapat dibangku perkuliahan karena disini kita dihadapkan secara
langsung oleh lingkungan sekolah yang sebenarnya. Dengan adanya praktik lanpangan
ini praktikan dapat mengasah langsung kemampuan yang telah didapat/ dipelajari untuk
22

langsung ditepak di tempat praktikan. Hal ini menambah pengatahuan langsung tentang
kondisi dilapangan, praktikan mampu menambah/mengasah mental,pengetahuan,
manajeman diri dan kelas, manajemen waktu dan komunikasi dengan warga masyakat
sekolah praktikan.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes
Dalam pengembangan Sekolah lebih lanjut kami menyarankan yaitu tentang
Upaya Pelengkapan serta pemanfaatan sarana dan prasana yang masih kurang untuk
lebih dtingkatkan sehingga menciptkan iklim pembelajaran yang menarik,inovatif dan
kreatif sehingga menambah motivasi baik siswa,guru mata pelajaran maupun warga
masyarakat sekolah, selain itu juga untuk mengembangkan Eskul (Ekstrakurikuler )
yang dikelola dengan baik serta Cabangnya dibuat lebih banyak lagi untuk menjaring
Potensi Siswa Siswi SMP Negeri 16 Semarang untuk mengukir Prestsasi buat Sekolah.
Serta kedepanya Diharapkan SMP N 16 Semarang dengan, Unnes yang merupakn
universitas negeri yang sangat berkompeten untuk menciptakan tenaga pengajar yang
profesional terus menjalin kerja sama yang baik dan penyebaran sekolah praktikan yang
lebih banyak untuk menunjang keprofesional mahasiswa pendidikan UNNES. Serta
untuk kedepannya semoga kerja sama antara UNNES dan SMP Negeri 16 Semarang ini
dapat berlanjut serta meningkatkan kerja sama sehingga mampu memberikan dapat
Dampak positif dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.






















23

REFLEKSI DIRI

Nama : Risma Ananda Putra
NIM : 3201410034
Prodi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan
karunia yang telah di berikan. Karena izinNYA, praktikan bisa menjalani
serangkaian kegiatan yang telah diadakan oleh UNNES yakni kegiatan PPL
(praktik pengalaman lapangan). PPL adalah serangkaian kegiatan kurikuler
yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh
pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya. Kegiatan PPL
sendiri terdiri dari PPL I dan PPL II.
Alhamdulilah praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada
PPL I ini yang terdiri dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus,
yang kemudian dilanjutkan dengan observasi dan orientasi di tempat latihan.
Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum praktikan mengajar dan
bertatap muka secara langsung dengan siswa. Melalui pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang dilaksanakan
selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19
oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata
cara mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan
melakukan kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat
mengambil beberapa kesimpulan :

a. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang di tekuni
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena-fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan,
kewilayahan dalam konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia
di permukaan bumi
Dalam hal ini geografi memiliki keunggulan dimana kita dapat
mengenali kondisi fisik di lingkungan sekitar kita, sehingga dapat
membantu siswa menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan.
Kelemahan geografi adalah pada keberadaan lab geografi yang tidak
memungkinkan, karena lab geografi itu adalah di alam itu sendiri, karena
harus mengamati objek nyata secara langsung.

b. Ketersediaan sarana dan prasarana proses belajar mengajar di sekolah
latihan
Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar (KBM) di SMP
16 Semarang sudah memadai, khususnya peralatan pendukung seperti
peralatan laboratorium sudah bisa dikatakan lengkap untuk laboratorium
sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian dengan adanya LCD pada
24

beberapa kelas juga dapat menunjang proses belajar mengajar dikelas,
walaupun masih ada beberapa kelas yang belum dipasang LCD.

c. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong IPS di SMP 16 Semarang adalah ibu suntari. Dalam
penyampaian materi pelajaran, guru tidak terlalu mengacu pada silabus dan
RPP yang ada. Guru mempunyai inisiatif untuk mengembangkan sendiri
materi yang di berikan, sehingga bisa mengurangi kebosanan yang dialami
siswa. Kemudian dari pengalaman yang diperolehnya selama ini, membuat
guru dapat menyampaikan pelajarannya dengan baik kepada peserta didik
melalui berbagi metode dan pendekatan. Faktor pengalaman yang di punyai
guru juga memberikan hasil yang baik terhadap jalannya proses
pembelajaran, ini di tandai dengan aktifnya siswa bertanya tentang materi
yang sedang diajarkan.
Drs . Suroso, M.Si merupakan dosen pembimbing praktikan khusunya
prodi pendidikan geografi di SMP 16 Semarang. Pengalaman beliau yang
sudah beberapa kali menangani mahasiswa PPL UNNES sudah terbilang
baik, sehingga untuk menangani mahasiswa PPL kemampuan beliau sudah
tidak di ragukan lagi.

d. Kualitas pembelajaran disekolah
Kualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini
bisa dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam
bidang studinya. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu
memanfaatkan waktu dengan efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang
terbuang. Dengan kualitas guru yang sudah baik ini juga di didukung dengan
peralatan penunjang pembelajaran yang memadai seperti peralatan
laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan kegiatan-kegiatan
keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna bersama-sama
yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika duhur,
membuat kedisiplinan ibadah para siswa.

e. Kemampuan diri praktikan
Meskipun praktikan telah melalui proses micro teaching dan pembekalan
PPL di kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru
yang baik karena praktikan belum melakukan proses belajar mengajar
dengan siswa secara langsung. Melalui kegiatan observasi inilah praktikan
bisa belajar tentang teknik-teknik belajar yang baik dari guru pamong,
sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum mengajar
langsung di depan kelas.

f. Nilai tambah yang didapat praktikan setelah melakukan PPL I
PPL I yang telah dilakukan praktikan memberikan banyak masukan-
masukan positif bagi praktikan diantaranya tentang bagaimana cara
mengelola kelas, cara mengajar siswa dan bagaimana cara penyampaian
materi yang baik, sehingga materi yang diajarkan akan mudah diterima oleh
siswa. Dari bekal inilah praktikan akan berusaha mempersiapkan diri untuk
lebih baik pada PPL II.
25

g. Saran bagi pengembangan sekolah latihan dan UNNES
Bagi SMP 16 Semarang sebagai sekolah latihan, diharapkan untuk terus
meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan lebih baik lagi dan
pengoptimalan peralatan penunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
untuk siswa, serta pemanfaatan lingkungan sekitar sehingga bisa menjadi
nilai lebih dari SMP 16 Semarang. Dan tak lupa untuk selalu membina sikap
dan perilaku siswa dengan lebih mengoptimalkan lagi kegiatan-kegiatan
rohani yang ada, sehingga prestasi-prestasi yang diraih nantinya bisa
diimbangi dengan pembinaan akhlak yang baik pula.
Bagi UNNES sendiri selaku penyelenggara PPL merupakan sarana untuk
mencitrakan diri sebagai perguruan tinggi berkualitas yang mampu
menghasilkan calon-calon guru yang berkualitas dan berkompeten di dunia
kerja. Maka dari itu perlunya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak luar,
khususnya sekolah-sekolah latihan PPL bisa ditingkatkan.
Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Semoga apa yang
telah praktikan tulis dapat menjadi masukan dan bermanfaat untuk semua
pihak.

























26

REFLEKSI DIRI
Nama : Tresno Ady Saputra
NIM : 3301410009
Prodi : Pendidikan Kewarganegaraan
Jurusan : Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi
yang mempinyai fungsi utama untuk mendidik calon guru dan tenaga
kependidikan yang professional yang diwujudkan dalam kemampuan
mahasiswa menguasai kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi
penguasaan subtansi atau bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang
ditekuni. Kompetensi tersebut meliputi pedagogic, kepribadian, sosial, dan
professional. Program studi pendidikan sendiri merupakan program studi yang
mempersiapkan mahasiswanya sebagai calon guru yang kompetitif agar bisa
bersaing dengan calon-calon guru lain. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pelatihan
untuk menyalurkan ilmu yang didapatkan setelah 3 tahun dengan materi-
materi perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. PPL
juga di maksudkan untuk mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru
yang berkompeten dan profesional.
Terdapat dua tahapan dalam PPL, yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahapan
PPL I mahasiswa praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi terhadap
sekolah yang bersangkutan, sedangkan pada PPL II mahasiswa praktikan diberi
kesempatan oleh guru pamong untuk terjun langsung melatih mental dan juga
kemampuan dalam hal memberikan teori dan ketrampilan pada peserta didik
(siswa). Pelaksanaan PPL I di SMP Negeri 16 Semarang yang berlokasi di Jalan
Prof.Dr.Hamka-Ngalian adalah sejak tanggal 29 juli sampai dengan 21
September. Dalam pelaksanaan PPL I mahasiswa praktikan mendapat tugas untuk
mengobservasi mengenai kegiatan belajar mengajar, kondisi kelas, kondisi siswa,
kondisi fisik sekolah, kondisi lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi
sosial di lingkungan sekolah, bagaimana tata-tertib sekolah, serta
pengelolaan administrasi di SMP Negeri 16 Semarang. Selain itu,
mahasiswa praktikan juga melakukan observasi pada bidang Pendidikan
Kewarganegaraan di kelas VII. Dengan demikian mahasiswa praktikan dapat
mempelajari sifat siswa pada khususnya dan karakter tiap kelas pada umumnya
sehingga dapat mengkondisikan kelas dengan baik.
Setelah melalui tahapan tersebut mahasiswa praktikan memperoleh
hasil berupa analisis tentang beberapa hal, antara lain :

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekun

a. Kekuatan Pelajaran PKn
Mata pelajaran yang akan diampu praktikan selama kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Adalah PKn. PKn merupakan
pelajaran yang penting serta merupakan pelajaran wajib pada semua
jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Sebagian
27

siswa, pelajaran ini masih dianggapn sebagai salah satu pelajaran yang
sukar sehingga tingkat partisipasi dan motivasi siswa belum banyak yang
tergugah, masih rendah. Namun dengan dukungan guru kelas yang
professional, bersahabat, serta mampu mengelola kelas menjadi suasana
belajar Pkn di kelas menjadi interaktif.

b. Kelemahan Pelajaran Pkn
Sebagian besar siswa masih menganggap pelajaran PKn merupakan salah
satu pelajaran yang susah untuk dipelajari. Banyaknya siswa yang
kurang berminat untuk mempelajari PKn. Hal ini ditunjukan dengan
rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar dan mengajar
berlangsung. Sehingga guru mempunyai tugas ekstra untuk selalu
memotivasi siswa serta menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan di kelas.

2. Ketersedian Saran dan Prasarana
Agar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal, dibutuhkan
dukungan fasilitas, serta sarana dan prasarana yang representatif. Secara
umum, sarana dan prasaran penunjang di SMP N 16 Semarang sudah cukup
baik pada sisi tata ruang, bangunan fisik dan lingkungan. Namun demikian
untuk penunjang mata pelajaran PKn masih membutuhkan fasilitas elektronik
seperti LCD, televisi, pengadaan media dan sumber pembelajaran yang
menarik, dan interaktif.

3. Kualitas Guru Pamong
Kulaitas guru PKn di SMP N 16 Semarang sangat baik. Guru pamong
praktikan di sekolah latihan sudah mendapat sertifikasi profesional dalam
profesi pendidik. Sangat bersahabat sehingga praktikan dapat leluasa
melakukan konsultasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Terjaid komunikasi dua arah antara guru pamong
dan praktikan. Dalam melaksanakan tugas dikelas, guru pamong selalu
berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta mengatasi
permasalahan yang dihadapi siswa, mengakarabkan diri dan memfasilitasi
dengan siswa dengan memotivasi siswa dalam belajar PKn.

4. Kulitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran PKn di SMP N 16 Semarang sudah baik. Dengan
adanya tenaga pengajar yang professional di bidangnya.Meskipun Sarana dan
prasarana yang baik kerap kurang menukung namun manajemen sumber daya
manusia yang mumpuni, proses pembelajaran di SMP 16 Semarang tidak
mengalami hambatan yang berarti.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki
masih kurang terutama dalam hal penguasaan kelas sehingga masih perlu
adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Tetapi
dengan bekal yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara
fisik maupun mental, guru praktikan telah siap untuk mengajar.
28


6. Nilai tambahan yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL I
Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL I diantaranya
adalah ilmu dan pengalaman tentang kehidupan sekolah secara nyata. Praktiakn
dapat melihat secara langsung bagaimana KBM berlangsung, interaksi
dengan siswa, tingkah laku siswa di dalam maupun diluar kelas, serta teknik
dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi
siswa sehingga pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi praktikan
dikemudian hari.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes

a. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah
1) menunjang kegiatan latihan adalah diharapakan agar sekolah
dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar serta penataan
ruang kelas perlu dikembangkan kearah yang lebih baik guna
menciptakan suasana nyaman sehingga dapat menunjang
kegiatan KBM di kelas. Dengan adanya pengembangan yang ada,
diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi serta motivasi
belajar siswa.
2) menambah berbagai bahan ajar dan sarana sumber ajar yang lebih
banyak guna memenuhi kebutuhan setiap individu peserta didi
3) dalam mata pelajaran PKn hemat praktikan perlu adanya program
pengembangan diri bagi siswa. Pengaktifan ekstra kulikuler dan
pembinaan bakat dan minan siswa agar lebih terwadahi selain
daripada kemampuan akademik.

b. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi Unnes
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya
dapat mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan lebih teliti serta
professional sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang
professional pula. Peningkatan dan koordinasi dan pengawasan terhadap
sekolah latihan akan semakin memperbaiki mutu Universitas sebagai
pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Selain itu, Unnes hendaknya
terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL
berlangsung sehingga kerjasama antara kedua belah pihak tetap terjaga.












29

REFLEKSI DIRI

Nama : Annas Karuniasah
Nim : 3301410075
Prodi : Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Jurusan : Politik dan kewarganegaraan
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi yang
menciptakan tenaga pendidik yang profesional tentunya di berbagai bidang mata
pelajaran. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan suatu bangsa
yang maju dan mampu bersaing dengan negara yang lain. Kompetensi yang sangat
diperlukan oleh pendidik tentunya terus berkembang dan dipelajari oleh mahasiswa di
berbagai jurusan pendidikan berbagai kompetensi yang dipelajari meliputi pedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional.Untuk itu mahasiswa perlu berbagai pengalaman dan
pengetahuan yang terdapat di dunia pendidikan,dalam kurikulum Universitas Negeri
Semarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu matakuliah wajib yang harus diikuti.
Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan kulikuler sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan. Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) 1 dilaksanakan di SMP 16 Semanrang selama 11 hari yaitu dari tanggal
29 juli 2013 sampai 19 agustus. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
observasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan,
fasilitas, pengunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib,
administrasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP 16 Semarang.
Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu
disusun menjadi satu sebagai laporan Praktek Pengalaman Lapangan 1.

Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Kekuatan dan kelemahan pembelajaran
a. Kekuatan mata pelajaran pkn
Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah pancasila dan
kewarganegaraan (PKN). Mata pelajaran PKN dianggap penting karena mata pelajaran
ini dapat membentuk kepribadian siswa dalam berperilaku baik di
masyarakat,berbangsa dan bernegara. Negara yang maju tentunya dibentuk oleh
masyarakat yang sadar akan hukum sehingga tercipta suatu ketertiban sehingga tujuan
dan cita-cita bangsa indonesia dapat tercapai. Dalam pembelajaran PKN juga
menanamkan ideologi pancasila yang sangat baik dalam melindungi hak dan kuwajiban
warga negara. Pelajaran PKN yang diberikan siswa tentunya memiliki peran yang
sangat fundamental didalam mewujudkan suatu masyarakat yang perduli terhadap
sesama dan negaranya.
b. kelemahan mata pelajaran pkn
Dalam era globalisasi sekarang ini banyaknya siswa yang lebih tertarik kepada
tradisi atau kebudayaan bangsa asing sehingga siswa lebih tertarik dan terkesan
terhadap masuknya unsur-unsur kebudayaan dari bangsa lain,hal tersebut mengubah
perilaku dan karakter siswa didik didalam bermasyarakat dan berperilaku di lingkungan
sekolah.Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga memberikan efek yang cukup
30

melemahkan pelajaran PKN dalam hal ini pemerintah kurang memperhatikan
pendidikan karakter yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam perkembangan zaman
karakter yang baik tentunya sanngat dibutuhkan untuk membentuk suatu negara yang
maju dan berkembang sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain.

2. ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana sangat dibutuhkan didalam membantu peserta didik untuk menguasai
materi dalam hal ini sarana didalam pelajaran PKN sudah mencukupi sehingga siswa
dapat mengembangkan pelajaran yang telah diberikan oleh guru pelajaran namun dalam
ketersediaan proyektor belum ada sehingga membuat siswa kurang mengetahui
gambaran yang sebenarnya terjadi dilapangan. Siswa dapat mencari sumber-sumber
pembelajaran melalui internet yang telah disediakan di sekolah.

3. kualitas guru pamong
Kualitas guru pamong dalam hal ini sangat baik terbukti dalam persiapan
mengajar guru pamong memperhatikan praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL.
Semua hal yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran telah disampaikan dalam
kordinasi dengan praktikan. Guru pamong juga sangat terbuka dalam memecahkan
sebuah maslah yang berkaitan dengan pengajaran dalam praktikan yang dilakukan
mahasiswa. Komunikasi yang baik tentunya sangat diberikan oleh guru pamong
sehingga praktikan dapat mengembangkan kemampuan yang harus dimiliki sebagai
pendidik profesional. Dalam melaksanakan tugas dikelas guru pamong sangat disiplin
terbukti dalam jam mengajar guru pamong selalu tepat waktu dan disiplin dalam
membentuk karakter siswa didik.
Kemampuan guru pamong juga baik dalam memberikan materi pelajaran siswa
dapat menikmati suasana kelas yang sedang melakukan proses kegiatan belajar
mengajar. Guru pamong juga banyak memberikan pelatihan soal-soal untuk lebih
meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga dalam penguasaan materi siswa
mampu menguasai secara maksimal.siswa juga sangat menghormati guru pamong sebab
perilaku yang diberikan saat kegiatan belajar mengajar sangat sopan dan rajin
memberikan motivasi terhadap siswa.

4. kualitas pembelajaran
Dalam hal pembelajaran sangat baik tentunya dengan keberadaan guru yang
profesional dan penguasaan materi yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana
akan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa akan lebih mampu mengembangkan pengetahuan mengenai
pelajaran yang telah diberikan karena di bimbing oleh guru pamong yang berkualitas
dan profesional.

5. kemampuan diri praktikan
Dalam kemampuan diri praktikan kurang menguasai materi pelajaran namun
dengan kegiatan belajar praktikan mampu mengatasi kelemahan yang diatasi praktikan.
Prektikan dalam hal ini lebih menguasai media doalam kegiatan pembelajaran sehingga
dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kejenuhan sehingga mampu
meningkatkan semangat siswa didalam menerima pelajaran.


31

6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh praktikan setelah melakukan praktikan PPL 1
diantaranya meliputi ilmu dan pengalaman didalam menguasai siswa, mengkondisikan
siswa agar siap menerima materi pelajaran dan mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
yang berkaitan dengan pelajaran PKN. Dalam hal ini praktikan dapat memberikan solusi
yang dihadapi ketika terjadi masalah yang sama didalam kegiatan pembelajaran ketika
siswa mengalami kesulitan belajar,menerima pelajaran dan kurang minat terhadap
pelajaran tersebut. Dalam PPL 1 tentuntunya memberikan banyak solusi mengenai
situasi siswa dan memberikan solusi yang sedang dihadapi oleh siswa dalam berbagai
masalah pendidikan.

7. Saran pengembangan bagi sekolah dan UNNES
a. bagi sekolah
sekolah mampu mengikuti perkembangan teknologi yang dibutuhkan siswa guna
membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan maksimal. Sekolah
juga mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap kebutuhan peserta didik
sehingga ilmu pengetahuan yang telah diberikan ke siswa mampu dikembangkan oleh
siswa tersebut.ketika siswa mulai senang terhadap kegiatan sekolah tentunya dengan
sendirinya siswa akan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
b. bagi UNNES
Universitas Negeri Semarang merupakan perguruan tinggi yang
mempunyai basic pendidikan tentunya UNNES harus lebih berkordinasi kepada
sekolah-sekolah yang mempunyai kemampuan yang baik sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan secara maksimal di perguruan tinggi. Kordinasi
dan kerjasama sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran
yang dibutuhkan oleh siswa didalam kemajuan ilmu pengetahuan yang selalu
berkembang.
Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan terima kasih kepada
kepala sekolah,guru-guru beserta staf-staf dan karyawan di SMP Negeri 16
Semarang. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program
PPL 1.

















32

REFLEKSI DIRI

Nama : Lintang Pamor Alfi Mardani
NIM : 4101410018
Prodi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua
kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan
untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan
keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah
atau di tempat latihan lainnya. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2.
Dalam PPL 1 mahasiswa wajib melakukan observasi di sekolah latihan. Observasi yang
dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan dan lingkungannya serta proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah latihan tersebut. Melalui kegiatan observasi diharapkan
mahasiswa mampu berinteraksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan sehingga
mahasiswa dapat memahami dan mengenal proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah.
Dalam hal ini praktikan melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 16
Semarang yang beralamatkan di JL.Prof.Dr.Hamka Ngaliyan Semarang. Kegiatan PPL
1 telah terlaksana dengan lancar. Praktikan bersama-sama teman satu tim mulai
melaksanakan observasi sekolah sejak diterjunkan pada tanggal 29 Juli 2013.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama PPL 1 di SMP Negeri 16
Semarang, penulis memperoleh informasi bahwa SMP Negeri 16 Semarang merupakan
sekolah berkualitas baik. Terbukti bahwa SMP Negeri 16 Semarang adalah sekolah
Sekolah Standar Nasional (SSN).
Berikut hasil observasi penulis terhadap sekolah dan hal-hal yang berkaitan
dengan pembelajaran matematika di SMP Negeri 16 Semarang.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika
a. Kekuatan Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika pada setiap kelas VII adalah selama 3 pertemuan
tiap minggunya. Banyaknya peserta didik di masing-masing kelas berkisar 30
orang. Sehingga dengan banyak peserta didik tiap kelas yang cukup ideal ini
memungkinkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan optimal. Hal
ini menjadi kekuatan pembelajaran Matematika di SMP Negeri 16 Semarang.
b. Kelemahan Pembelajaran Matematika
Kelemahan dalam pembelajaran Matematika di kelas adalah kondisi peserta
didik. Umumnya peserta didik sulit untuk dikondisikan dalam pembelajaran.
Mereka mengikuti pembelajaran dengan tertib dan tenang jika guru pamong
berada di dalam kelas saat guru praktikan melaksanakan pembelajaran. Hal ini
disebabkan oleh keseganan peserta didik terhadap guru pamong.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Secara umum, sarana dan prasarana sudah cukup untuk menunjang pembelajaran
dengan optimal. Namun, perlengkapan mengajar di dalam kelas seperti penggaris
33

kayu, busur kayu, maupun penggaris segitiga kayu kurang terawat sehingga tidak
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, belum tersedianya alat peraga
matematika yang lengkap menjadi salah satu penghambat dalam pembelajaran
matematika.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
a. Kualitas Guru Pamong
Guru pamong telah memberikan banyak pengarahan dan saran kepada guru
praktikan dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang disesuaikan
juga dengan karakteristik peserta didik. Bu Eko Sari Herdini, S.Pd. sebagai
guru pamong dan guru mata pelajaran matematika adalah sosok guru yang
disiplin dan berkompeten. Sehingga guru pamong menjadi teladan bagi guru
praktikan dalam sikap dan kemampuan akademiknya (penguasaan materi
pelajaran).
b. Kualitas Dosen Pembimbing
Bapak Drs. Suhito, M.Pd. sebagai dosen pembimbing adalah sosok dosen
yang sangat bertanggung jawab dan berkompeten dalam pembelajaran
matematika. Beliau adalah dosen yang bertanggung jawab karena setiap ada
informasi dari universitas ataupun dari sekolah beliau bersedia datang untuk
menyampaikan, dan beliau juga berpesan untuk menjaga nama baik
universitas. Setiap ada permasalahan, beliau juga sigap untuk
menyelesaikannya. Sedangkan beliau adalah dosen yang berkompeten karena
beliau sudah lama bergelut dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran
matematika sekolah, misalnya dengan prestasi beliau sebagai konsultan
olimpiade matematika tingkat Jawa Tengah. Sebagai partisipasi beliau di
SMP Negeri 16 Semarang, beliau bersedia membimbing guru praktikan
matematika dalam membantu mempersiapkan siswa-siswa SMP Negeri 16
Semarang untuk mengikuti olimpiade matematika SMP.

4. Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang
Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup baik. Sekolah
memberlakukan aturan kepada setiap kelas untuk berdoa, membaca asmaul
husna,dan juz amma setiap sebelum pelajaran dimulai. Hal ini menjadi
keunggulan dalam menciptakan akhlakul karimah seluruh civitas sekolah. Selain
itu, sebelum pelajaran dimulai, siswa di biasakan menghafalkan kosa kata atau
vocabulary tiap hari sebelum pelajaran dimulai dan sesudah membaca doa, asmaul
husna dan juz amma, serta tak lupa siswa dibiasakan untuk memberi salam kepada
guru. Hal ini menunjukkan SMP Negeri 16 Semarang sangat memperhatikan
kedisiplinan siswa dalam pembelajaran.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan menyadari bahwa dalam melaksanakan pembelajaran masih terdapat
berbagai kekurangan terutama pengalaman dalam mengajar. Dari segi materi
pelajaran, praktikan sudah memiliki bekal kemampuan akademik karena sudah
menempuh mata kuliah Telaah Kurikulum dan Dasar Proses Pembelajaran
Matematika. Dalam mengendalikan emosi, praktikan masih harus banyak belajar
dengan cara mengamati guru pamong saat menghadapi peserta didik di kelas dan
mengamati pola perilaku peserta didik.
34

6. Nilai Tambah yang Diperoleh
Setelah mengikuti PPL 1 praktikan dapat lebih mengerti mengenai peran dan tugas
dari personal yang ada di sekolah dan bagaimana cara berinteraksi dan berperan
serta dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Selain itu praktikan juga
memperoleh gambaran langsung pembelajaran matematika di dalam kelas, cara
mengelola kelas serta cara guru menyampaikan mata pelajaran matematika di
SMP. Hal ini merupakan pengalaman awal praktikan untuk mengajar. Praktikan
dapat melatih diri untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik dan
berkesan bagi peserta didik.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan Unnes
1. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pendidikan di SMP Negeri
16 Semarang yang sudah baik, perlu adanya pengadaan alat-alat peraga
matematika sehingga penguasaan siswa akan lebih maksimal. Selain perlu juga
media seperti penggunaan LCD dan laptop sebagai media menyampaikan
materi dengan lebih mudah harus disediakan di masing-masing kelas supaya
lebih dioptimalkan pemanfaatannya.
2. Unnes dapat memberikan bantuan sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang
melaksanakan PPL, misalnya: alat peraga matematika atau dana bantuan
pengembangan PPL sebagai wujud antisipasi terhadap kekurangan sarana
pembelajaran di sekolah praktek. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang
lebih baik lagi dari berbagai pihak agar pelaksanaan PPL dapat berjalan
dengan lebih lancar.
Akhirnya praktikan mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar SMP Negeri
16 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa praktikan serta
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari pengalaman mengajar di
sekolah.
















35

REFLEKSI DIRI

Nama Praktikan : Latifah Darojat
NIM : 4101410052
Prodi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah lembaga pendidikan tinggi yang salah satu
misi utamanya menyiapkan tenaga kependidikan yang siap bertugas baik sebagai guru
maupun tenaga kependidikan lainnya yang bertugas bukan sebagai tenaga pengajar.
Dalam mencapai misi tersebut, kurikulum untuk program S1 Kependidikan tidak
terlepas dari komponen Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yaitu praktik
keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi para calon tenaga pengajar.
Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran yang tepat, maka
mahasiswa-mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan
seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan disiplin jurusan.
Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan
di lapangan. Perkembangan jaman yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan
kerja memerlukan tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi.
PPL dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2013,
dengan rincian waktu pelaksanaan PPL I adalah pada dua minggu pertama di sekolah
latihan yaitu tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 23Agustus 2012. Waktu
pelaksanaan PPL II dimulai pada minggu ke tiga sampai minggu kedua belas yaitu dari
tanggal 24 Agustus sampai dengan tanggal 19 Oktober 2012.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi tentang kondisi fisik
sekolah, administrasi sekolah, struktur organisasi sekolah dan hal-hal yang berkaitan
denga proses belajar dan mengajar di tempat PPL. Lokasi tempat PPL yaitu di SMP N
16 Semarang yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Semarang. Dari hasil
observasi tersebut dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
a. Kekuatan Pelajaran Matematika
Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah matematika. Matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang dianggap penting serta merupakan mata pelajaran wajib pada
jenjang pendidikan menengah pertama, termasuk SMP. Maka dari itu mata
pelajaran Matematika mendapatkan porsi dan perhatian yang lebih
dibandingkan dengan mata pelajaran lain di SMP. Akan tetapi, siswa masih
menganggap mata pelajaran ini sebagai salah satu pelajaran yang sulit sehingga
partisipasi dan tingkat motivasi siswa masih rendah pada beberapa kelas yang
diampu oleh praktikan. Namun dengan dukungan guru pengampu yang
professional, bersahabat serta mampu mengendalikan kelas menjadikan suasana
belajar matematika di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan.

b. Kelemahan Pelajaran Matematika
Matematika merupakan mata pelajaran yang terkadang dirasa kompleks
oleh siswa. Sehingga tak jarang para siswa menganggap mata pelajaran
36

matematika adalah mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Paradigma inilah
yang menyebabkan sebagian siswa masih mempunyai motivasi yang rendah
untuk belajar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat
partisipasi siswa selama proses belajar dan mengajar berlangsung. Sehingga
guru mempunyai tugas ekstra untuk selalu memotivasi siswa serta menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan di kelas.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan belajar
dan mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana di SMP Negeri 16 Semarang secara
umum sudah memadai. Adanya buku-buku mata pelajaran Matematika yang
dipinjamkan kepada setiap siswa merupakan bukti dari kelengkapan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan siswa. Alat bantu mengajar matematika juga sudah
dipersiapkan di setiap kelas. Namun, ketesediaan OHP Proyektor masih terbatas
dan belum ada di setiap kelas.

3. Kualitas Guru Pamong
Kualitas guru matematika di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru
pamong sudah menerapkan dan menggunakan kurikulum saat ini (KTSP). Guru
pamong praktikan di sekolah latihan sangat bersahabat sehingga praktikan dapat
dengan leluasa melakukan konsultasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam melaksanakan tugas di kelas, guru
pamong selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta
mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, berusaha mengakrabkan diri dengan
siswa serta memotivasi siswa dalam belajar matematika. Guru pamong juga turut
serta dalam pembelajaran berdasar Pendidikan Karakter Bangsa sehingga siswa
dapat dengan otomatis membentuk karakter atau kepribadian yang bertajuk pada
watak yang diharapkan membentuk karakter bangsa Indonesia.

4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Semarang sudah baik. Dengan
adanya tenaga pengajar yang professional di bidangnya, sarana dan prasarana yang
memadai, proses pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang tidak mengalami
hambatan yang berarti. Namun demikian masih dibutuhkan perbaikan pada
beberapa sektor sehingga dapat dihasilkan output yang lebih berkualitas dan
berkompetensi. Untuk pelajaran matematika, guru menggunakan model
pembelajaran kontekstual. Guru mampu membuat korelasi antara pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari dan memotivasi siswa untuk menerapkannya di kehidupan
sehari-hari. Selain itu guru mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
dengan penerapan berbagai metode pengajaran matematika.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki masih
kurang terutama dalam hal penguasaan kelas sehingga masih perlu adanya
bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Tetapi dengan bekal yang
telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara fisik maupun mental, guru
praktikan telah siap mengajar.

37

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1 diantaranya
adalah ilmu dan pengalaman tentang kehidupan sekolah secara nyata. Praktikan
dapat melihat secara langsung bagaimana KBM berlangsung, interaksi dengan
siswa, tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, serta teknik dan strategi
mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi siswa sehingga
pengalaman tersebut menjadi bekal bagi praktikan di kemudian hari.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES
Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah latihan
adalah diharapkan agar sekolah dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar
seperti media pembelajaran yang menarik, atraktif serta komunikatif untuk mata
pelajaran matematika. Dengan adanya pengembangan yang ada, diharapkan dapat
semakin meningkatkan prestasi siswa serta motivasi belajar siswa.
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat
mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan professional sehingga dapat
menghasilkan calon-calon guru yang professional pula. Peningkatan koordinasi dan
pengawasan terhadap sekolah latihan akan semakin memperbaiki kualitas
universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Selain itu, UNNES
hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL
berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.



























38

REFLEKSI DIRI


Nama : Allifatus Syaniyyah
NIM : 4201410006
Prodi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Al hamdulillah, segala puji syukur patut kita haturkan kepada Tuhan semesta
alam atas karunia-NYA yang telah terlimpahkan kepada kita semua.
Pelaksanaan PPL I dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai tanggal 23
Agustus 2013 di SMP Negeri 16 Semarang, selama pelaksanaan PPL I praktikan diberi
tugas untuk observasi dan orientasi lingkungan sekolah.
Saya sebagai praktikan memperoleh banyak pengetahuan dan informasi tentang
sekolah atau tempat dimana pelaksanaan PPL I berlangsung, antara lain mengenai :

A. Kekuatan dan kelemahan Mata Pelajaran Fisika
1. Kekuatan Mata Pelajaran Fisika
Fisika sebagai dasar sains merupakan ilmu pengetahuan alam yang
menjadi tulang punggung berbagai ilmu terapan seperti agroindustri dan
teknologi. Tanpa penguasaan Fisika yang memadai, bekal ilmu sumber daya
manusia bangsa kita akan kalah bersaing dengan bangsa lain.

2. Kelemahan Mata Pelajaran Fisika
Pada umumnya para siswa SMP masih mengalami kesulitan dalam
mempelajari fisika, karena dianggap sulit dan sukar dipelajari. Cakupan materi
yang dipelajari cukup luas dan memerlukan penugasan matematika untuk
memecahkan suatu kasus tertentu. Oleh karena itu, kebanyakan siswa kurang
berminat untuk mempelajari Fisika lebih dalam.

B. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Sarana dan Prasarana yang ada di SMP Negeri 16 Semarang cukup memadai.
Untuk mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran fisika diperlukan
sarana dan prasarana yang cukup, baik buku maupun media pembelajaran yang
meliputi alat peraga dan alat praktikum.Untuk memperoeh sumber pengetahuan
tersedia perpustakaan yang mempunyai beberapa koleksi buku yang cukup lengkap.
Fasilitas seperti laboratorium, ruang multimedia, LCD sudah ada walaupun tidak di
semua ruangan, sehingga dapat membantu mewujudkan pembelajaran yang
menarik serta tidak monoton.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru Pamong mata pelajaran fisika di SMP Negeri 16 Semarang adalah
Bapak Badrul Anwar, S.Pd yang telah berpengalaman mengajar dan termasuk salah
satu tenaga pengajar yang baik. Selama proses PPL I, beliau sangat membantu
praktikan dalam mengenalkan dunia keguruan, membimbing praktikan dalam
pembuatan RPP.
39

Selain oleh guru pamong, praktikan juga dibimbing oleh dosen pembimbing,
yaitu Bapak Drs. M. Sukisno, M.Si. selama PPL I, beliau termasuk dosen yang
sangat baik memberikan arahan dan masukan tentang bagaimana cara mengajar
yang baik dengan banyak melakukan latihan mandiri.

D. Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang
Kualitas kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup
baik, sebelum KBM dilaksanakan, guru terlebih dahulu merencanakan KBM yang
akan dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaan guru akan lebih lancar dalam
menyampaikan materi pada siswa dan lebih dapat mengelola kelas. Dalam proses
belajar mengajar di SMP Negeri 16 Semarang tantangan yang cukup berat adalah
untuk mengondisikan siswa agar siap menerima materi yang akan disampaikan oleh
guru bidang studi.

E. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL I
Dari PPL I yang telah kami laksanakan, kami mendapat arahan dan
bimbingan, antara lain tentang bagaimana cara mengajar yang baik, cara pengelolaan
kelas, penyampaian materi pelajaran yang baik pada siswa. Sehingga dari arahan dan
bimbingan itu dapat kami jadikan pedoman agar praktikan lebih siap untuk
melaksanakan PPL II. Bimbingan dari guru pamong sangat membantu praktikan
dalam memahami dan menyiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional yang siap terjun di masyarakat.

F. Saran pengembangan bagi SMP Negeri 16 Semarang dan UNNES
Perlu ditingkatkan lagi integritas dan dedikasi yang tinggi baik dari pihak
sekolah sendiri atau pun dari kampus (UNNES) seperti SDM dan output yang
berkompeten bagi pendidikan demi kemajuan tingkat pendidikan di Indonesia.
Demikianlah refleksi diri yang disampaikan, semoga apa yang ditulis oleh
praktikan dapat memberikan masukan yang berguna bagi semua pihak yang
berkaitan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf. Terima
kasih.

















40

REFLEKSI DIRI


Nama : Dewi Khoirunnisa
NIM : 4201410007
Prodi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Segala puji dan syukur praktikkan panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat
dan karunia-NYA sehingga praktikan dapat melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu
program yang harus dilalui oleh para calon pendidik saat melaksanakan study S1 di
Universitas Negeri Semarang (Unnes). Praktik Pengalaman Lapangan juga merupakan
kegiatan kurikuler yang berfungsi sebagai lahan pembelajaran bagi para calon pendidik
untuk menerapkan teori-teori kependidikan yang selama ini telah dipelajari pada saat
masa perkuliahan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan menjadi calon pendidik yang profesional, sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Sesuai dengan peraturan Rektor nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas
Negeri Semarang, praktikan PPL ditempatkan di SMP Negeri 16 Semarang yang
sekaligus sebagai sekolah latihan dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2 karena PPL
terdiri PPL1 dan PPL2 yang harus dilakukan secara simultan. Pembimbingan
mahasiswa PPL dilakukan secara intensif dan sistematis oleh guru pamong/petugas
lainnya dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas
pembimbingan. Pelaksanaan PPL kali ini dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 dan
berakhir pada tanggal 19 Oktober 2012.

Berdasarkan kegiatan PPL 1 yang telah dilakukan oleh praktikan, maka praktikan
dapat menyampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kekuatan dan Kelemahan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika

a. Kekuatan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika
Fisika merupakan ilmu yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang
terjadi di sekitar kita. Mulai dari kita bangun tidur sampai kita tertidur lagi,
kita selalu bersinggungan dengan hal-hal yang mengandung ilmu fisika.
Bahkan perkembangan teknologi pada masa ini tidak terlepas dari
perkembangan ilmu fisika. Dengan memberikan motivasi terhadap siswa
berkaitan dengan peristiwa fisika dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan
merasakan betapa penting dan menariknya mempelajari ilmu fisika. Oleh
karena itu, fisika sangat penting untuk dipelajari agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup dan mengembangkan hidupnya pada keadaan yang
selalu berkembang, tidak tentu, dan sangat kompetitif ini.

41

b. Kelemahan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika
Kelemahan dalam pembelajaran fisika adalah masih adanya anggapan
bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit dan dipenuhi rumus-rumus
dengan berbagai lambang yang juga sulit difahami. Siswa menganggap fisika
hanya tentang menghafal rumus dan lambang tersebut, padahal sebenarnya
tidak hanya itu. Hal ini menyebabkan banyak siswa menjadi tidak
tertarikuntuk mempelajari fisika sehingga output dari mata pelajaran fisika
menjadi kurang baik Hal ini merupakan obstacle (tantangan) yang harus
diselesaikan dengan cantik dan menarik agar tidak ada lagi kesan bahwa
fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan tidak bermakna.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup untuk
menunjang KBM dalam pelajaran fisika. Tersedianya Laboratorium IPA
semakin menunjang kualitas pembelajaran fisika di SMP Negeri 16 Semarang.
Dengan alat yang tersedia, diharapkan kualitas pembelajaran fisika akan
semakin baik. Selain itu, tersedianya sarana lain seperti perpustakaan,
laboratorium biologi, berbagai macam lapangan oleh raga, serta laboratorium
komputer turut serta mendukung pembelajaran menuju kualitas yang lebih baik.

3. Kualitas Guru Pamong

Bapak Badrul Anwar, S.Pd selaku guru pamong di SMP Negeri 16
Semarang memiliki kualitas mengajar yang sangat baik. Beliau mampu
menjadikan fisika menjadi sebuah pelajaran yang menarik dan menantang.
Beliau mampu mengelola kelas dengan baik sehingga kondisi kelas menjadi
kondusif dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Selain itu, pemberian
contoh aplikasi ilmu fisika membuat pembelajaran fisika semakin menarik dan
membuat siswa menjadi ingin lebih banyak tahu.

4. Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri 16 Semarang

Sebagai sekolah berstatus Sekolah Standar Nasional, pembelajaran fisika
telah dilaksanakan dengan baik dengan memenuhi kaidah pembelajaran fisika.
Namun peningkatan inovasi pembelajaran fisika masih perlu dilakukan agar
dapat lebih memotivasi siswa dalam belajar fisika yang menyenangkan dan
menantang.

5. Kemampuan Praktikan

Dalam kegiatan PPL 1 ini, praktikan merasa berada pada dunia pendidikan
dasar yang membutuhkan banyak pengkondisian dan penyesuain dalam
penerapan ilmu teori pendidikan fisika. Melalui kegiatan PPL 1 ini praktikan
semakin menyadari kekurangan-kekurangan yang dimiliki sehingga praktikan
selalu berusaha memperbaiki kekurangan tersebut melalui apa yang ia lihat dan
ia dengar agar kedepannya dapat lebih siap dalam melaksanakan PPL 2. Melalui
kegiatan PPL 1 ini, praktikan mengalami peningkatan, baik dari segi ilmu
42

pengetahuan maupun sikap. Setelah observasi dan sedikit praktek mengajar
berlangsung, praktikan merasakan banyak hal yang sangat menarik dan
pengalaman yang menyenangkan serta menegangkan sehingga praktikan
menjadi semakin yakin untuk terus meningkatkan kemampuannya agar kelak
menjadi tenaga pendidik yang berkualitas.

6. Nilai Tambah Setelah Mengikuti PPL 1

Setelah mengikuti PPL 1 ini, praktikan memperoleh banyak ilmu antara lain
bagaimana mengelola kelas, membuat perangkat pembelajaran, bagaimana
berinteraksi dengan para guru, dan karyawan, mempelajari budaya sekolah, dan
nilai-nilai mengajar dan mendidik murid dengan baik

7. Saran Pengembangan bagi SMPN 16 Semarang dan Unnes

Sekolah merupakan tempat dimana siswa belajar secara formal sehingga
sudah seharusnya siswa mendapatkan berbagai ilmu. Kemudian siswa
mengembangkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa perlu
diarahkan menuju yang lebih baik, sehingga guru yang berperan tidak hanya
sebagi pengajar namun juga pendidik perlu untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan. Itu semua bertujuan agar kualitas mengajar dan mendidik
menjadi lebih baik. Kemudian meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana untuk menunjang KBM sehingga tujuan dari pendidikan ini dapat
tercapai. Sedangkan Unnes sebagai tempat mendidik para calon pendidik sudah
seyogyanya meningkatkan kualitas dengan meningkatkan sarana dan prasarana
bagi mahasiswa untuk belajar lebih banyak lagi. Dan tentunya untuk saat ini
Unnes perlu berkoordinasi secara lebih baik dengan sekolah-sekolah tempat
praktikan PPL sehingga memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan
kebutuhan lainnya.



















43

REFLEKSI DIRI

Nama Praktikan : Evi Nurul Hayati
NIM : 4401410094
Prodi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Biologi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah atas karunia-Nya karena pada
semester ini dapat mengikuti PPL 1 dan PPL 2 yang diadakan oleh Unnes. Harapannya
praktikan, bisa mendapatkan pengalaman mengajar yang banyak sehingga bisa
menyampaikan ilmu dengan baik.
Kegiatan yang dilakukan selama mengikuti PPL 1 adalah orientasi dan observasi
dimana praktikan mencari informasi tentang sekolah dan mengamati guru saat
mengajar. Praktikan merasa sangat terbantu dalam mengenali sekolah dengan adanya
orientasi. Adanya observasi saat guru mengajar juga memberi praktikan gambaran
tentang bagaimana praktikan harus mengajar nanti.
PPL 1 dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan tanggal 23
Agustus 2013. Akan tetapi banyak waktu yang terbuang karena libur lebaran dari
tanggal 1-16 Agustus sehingga kesempatan kami untuk orientasi dan observasi makin
sedikit. Meskipun begitu, semoga praktikan tetap bisa memahami kondisi sekolah dan
mengajar dengan baik.

A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Biologi

Selama mengikuti observasi mata pelajaran Biologi, praktikan dapat
mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran Biologi selalu mengalami
perkembangan mengikuti perubahan jaman serta sebagai pendidik harus dapat
mengaitkan materi dalam mata pelajaran Biologi dengan kehidupan sehari-hari.
1. Kekuatan Mata Pelajaran Biologi
Adapun kekuatan dari mata pelajaran Biologi yaitu mempelajari tentang
makhluk hidup sehingga apa yang dipelajari dapat dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. Biologi sangat bermanfaat bagi
umat manusia ditambah banyaknya penemuan dan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Kelemahan Mata Pelajaran Biologi
Sedangkan kelemahan dari mata pelajaran Biologi adalah masih banyaknya
orang yang menganggap bahwa Biologi adalah pelajaran hafalan sehingga
dianggap sulit, padahal Biologi sebenarnya menekankan pada pemahaman dan
logika.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP
Negeri 16 Semarang sudah cukup baik dengan kondisi yang masih baik. Di kelas
belum terdapat LCD beserta layarnya sehingga masih banyak menggunakan papan
tulis. Ruang kelas juga sudah nyaman dengan meja dan kursi yang jumlahnya pas
dengan jumlah siswa. Selain itu, perpustakaan sekolah juga banyak menyediakan
buku-buku yang dapat digunakan sebagai referensi. Dan untuk lebih memperlancar
44

proses belajar mengajar, sekolah juga menyediakan laboratorium IPA dan ruang
komputer. Untuk mata pelajaran olahraga juga disediakan lapangan olahraga.
Namun pada ruang praktikum Laboratorium IPA masih ada alat yang kondisinya
kurang baik. Namun kondisi laboratorium IPA sudah cukup nyaman dengan ruangan
yang bersih dan luas.

C. Kualitas Guru Pamong
Kualitas Guru Pamong mata pelajaran Biologi SMP Negeri 16 Semarang
sangat baik. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru pamong terlihat menguasai
sekali materi yang diajarkan kepada siswa. Guru pamong sangat disiplin saat
mengajar, terutama mengenai buku catatan. Kedisiplinan guru pamong membuat
siswa lebih tertib dan tertata dalam belajar. Guru pamong juga sabar untuk
menerangkan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa. Selain itu guru
pamong juga sering mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa
lebih mudah menangkap pelajaran.

D. Kualitas Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 16 Semarang pada
hakikatnya kualitas pembelajarannya sudah baik. SMP Negeri 16 Semarang
merupakan sekolah standar nasional sehingga pembelajaran sudah cukup baik dan
proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Guru menyampaikan materi dengan
jelas dan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
banyak memberikan catatan tambahan kepada siswa.

E. Kemampuan Diri Praktikan
Dari observasi yang telah dilakukan, praktikan masih harus membenahi
kemampuannya. Praktikan harus banyak belajar dan menambah wawasan supaya
nanti saat mengajar bisa memberikan banyak informasi yang up to date kepada
siswa. Selain itu dengan menambah wawasan dapat meningkatkan kepercayaan diri
saat mengajar. Praktikan juga perlu mengembangkan metode pembelajaran supaya
lebih mudah dipahami oleh siswa.

F. Nilai Tambah setelah Mengikuti PPL 1
Setelah mengikuti PPL 1, praktikan lebih memahami tentang peran dan tugas
dari guruyang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu
praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai proses pembelajaran di dalam
kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara
mengelola kelas dan cara menyampaikan mata pelajaran Biologi yang mudah
dipahami sehingga peserta didik tertarik dan dapat menyerap pelajaran yang
disampaikan dengan baik.

G. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes
Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah latihan
adalah diharapkan agar sekolah dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar
seperti penyediaan buku-buku yang lengkap dan dapat memfasilitasi siswa dalam
menunjang proses pembelajaran. Selain itu, alat-alat praktikum pada laboratorium
Biologi yang sudah rusak perlu diperbaiki guna menciptakan suasana nyaman
45

sehingga dapat menunjang kegiatan praktikum. Dengan adanya pengembangan yang
ada, diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi serta motivasi belajar siswa.
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat
mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan profesional sehingga dapat
menghasilkan calon-calon guru yang profesional pula. Peningkatan koordinasi dan
pengawasan terhadap sekolah latihan akan semakin memperbaiki mutu Universitas.
Selain itu, Unnes hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah
latihan sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga.








































46

REFLEKSI DIRI

Nama : Murniatiningsih
NIM : 4401410102
Prodi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Biologi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayahNya sehingga praktikan dapat diberikan kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 16 Semarang.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang
diadakan oleh UPT PPL UNNES yang dilakukan oleh mahasiswa kependidikan
untuk mendapatkan pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah latihan. Dengan adanya kegiatan PPL I ini
banyak hal yang didapatkan praktikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini dikarenakan praktikan diberi kesempatan yang seluas-luasnya oleh semua
pihak sekolah latihan untuk menggali pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan
dengan kegiatan pengajaran dan administrasi khususnya yang ada di sekolah
latihan.
Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam Program
Pengalaman Lapangan (PPL) I adalah melakukan observasi di sekolah latihan.
Observasi yang dilakukan meliputi lokasi sekolah, keadaan sekolah dan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Melalui kegiatan observasi mahasiswa PPL diharapkan
lebih mengerti dan mendalami dunia pendidikan serta memperoleh pengalaman
sebagai bekal untuk mengajar kelak setelah lulus.
Dalam melaksanakan program PPL, mahasiswa juga diharapkan untuk
mengikuti aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak SMP N 16
Semarang yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan terhitung tanggal 29
Juli sampai 19 Oktober 2013. Selain itu diharapkan praktikan dapat menjadi calon
tenaga pedidik yang profesional sesuai dengan prinsip kompetensi yang wajib
dimiliki oleh seorang pendidik antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

A. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni
a. Kekuatan Mata Pelajaran Biologi
Mata pelajaran Biologi adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains
yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif
dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Pada
hakikatnya bidang studi Biologi adalah bidang studi yang mempelajari bagian-
bagian dari alam dan interaksi di dalamnya. Sehingga, Biologi dalam
pembelajarannya dapat menggunakan pendekatan kontekstual sehingga siswa dapat
benar-benar memahami pentingnya Biologi untuk mereka dan kehidupannya.
b. Kelemahan Mata Pelajaran Biologi
Paradigma hapalan untuk matapelajaran biologi datang kalangan praktisi di
luar pelajaran biologi maupun praktisi biologi sendiri yang kurang paham hakekat
pembelajaran biologi. Jika peserta didik terbawa oleh paradigma biologi adalah
pelajaran hafalan, maka akibatnya sangat fatal, antara lain: pembelajaran biologi
47

menjadi jalan di tempat, logika sains yang di miliki biologi menjadi statis dan
perkembangan biologi menjadi macet karena pembelajaran biologi disampaikan
secara monoton dan harus sesuai dengan bahasa buku.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Sarana dan prasarana untuk penunjang Proses Belajar Mengajar (PBM) di
SMP N 16 Semarang sudah cukup memadai dan dalam kondisi yang baik. Gedung,
ruang kelas dan perlengkapan untuk mengajar Biologi tersedia dan kondisinya
masih baik. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, di SMP Negeri 16 Semarang
telah tersedia alat percobaan yang cukup lengkap yang tersimpan di laboratorium
Biologi. Kegiatan PBM di sekolah latihan juga didukung dengan adanya
perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai macam buku yang cukup memadai.

C. Kualitas Guru Pamong dan Pembelajaran yang Dilakukan
Kualitas Guru Pamong mata pelajaran Biologi di SMP Negeri 16 Semarang
sangat baik. Dalam kegiatan belajar mengajar Ibu Sri Hastuti S.Pd selaku guru
pamong biologi sangat disiplin, interaksi antara guru dan siswa didalam proses
belajar mengajar juga sangat baik sehingga situasi belajar mengajar berjalan
kondusif. Beliau juga sangat berhasil dalam menyampaikan materi dan
memberikan penguatan terhadap siswa di dalam kelas. Beliau juga mampu
menguasai dan mengkondisikan siswa dalam proses belajar. Dalam hal
membimbing praktikan beliau selalu mengarahkan, memberi saran dan
membimbing praktikan dengan baik dan ramah.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 16 Semarang menerapkan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dengan ditunjang sarana dan prasarana
yang lengkap seperti laboratorium IPA, LCD di suatu ruangan meski tidak semua
kelas memiliki, perpustakaan yang menyediakan buku paket untuk dipinjamkan
pada siswa serta kualitas guru bidang studi yang bagus, maka dapat dilihat bahwa
proses pembelajaran di sekolah latihan dapat berlangsung dengan baik.

E. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum mengikuti PPL I, praktikan di bekali dengan mata kuliah Metodologi
Penelitian Biologi, Evaluasi Pembelajaran, Pengelolaan Pembelajaran Biologi,
Telaah Kurikulum I dan II, Microteching dan mata kuliah pendukung lainnya. Akan
tetapi bekal tersebut sebagian besar hanya bersifat toritis sedangkan untuk menjadi
calon Guru yang profesional praktikan memerlukan pengalaman terjun ke lapangan
secara langsung. Setelah melakukan kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh
informasi dan pengalaman seputar praktek mengajar, administrasi dan tata kelola
sekolah yang nantinya diperlukan saat praktikan telah menjadi seorang Guru.

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Mengikuti PPL I
Setelah melakukan PPL I praktikan lebih memahami tugas dan tanggung jawab
sebagai guru dan dapat bersosialisasi dengan warga sekolah. Selain itu, praktikan
memperoleh gambaran langsung tentang pembelajaran di kelas, cara mengelola
kelas, cara menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik secara nyata.

48

G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes
Setelah praktikan melakukan pengamatan di sekolah latihan, adapun saran
pengembangan dari penulis bagi SMP N 16 Semarang adalah sebagai berikut:
1. Perlu perhatian yang lebih kepada siswa dengan lebih menanamkan nilai
karakter.
2. Penerapan kedisiplinan perlu lebih diperhatikan untuk kalangan siswa.
3. Peningkatan ekstrakurikuler dibidang akademik untuk meningkatkan prestasi
dibidang akademik.
Sedangkan saran pengembangan dari penulis bagi Unnes adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya buku panduan pedoman PPL diberikan kepada mahasiswa sebelum
proses PPL 1 terlaksana.
2. Unnes perlu memberikan penghargaan yang pantas terhadap sekolah-sekolah
latihan yang menjadi tempat PPL.



































49

REFLEKSI DIRI

Nama : Arief Budiman
NIM : 5302410012
Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yang diwujudkan dalam
kemampuan mahasiswa menguasai kompetensi akademik kependidikan dan
kompetensi penguasaan bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
Kompetensi tersebut meliputi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Untuk itu
mahasiswa harus mempuyai bekal dan pengalaman yang luas yang tidak hanya
dalam lingkungan kampus tetapi juga dalam tempat kegiatan belajar mengajar yang
nyata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam kurikulum Universitas Negeri
Semarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu mata kuliah wajib. Praktik
Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan kurikuler sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah. Praktik Pengalaman Lapangan 1
dilaksanakan di SMP Negeri 16 Semarang dari tanggal 29 Juli 2013 sampai 21 Agustus
2013. Adapu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan, fasilitas, penggunaan,
keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib, administrasi, dan hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP Negeri 16 Semarang. Setelah itu
dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu disusun
menjadi satu sebagai laporan PPL 1. Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran
a.Kekuatan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Mata pelajaran TIK dianggap penting karena mata
pelajaran ini dapat mempersiapkan siswa untuk memasuki ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Selain itu mata pelajaran ini juga membantu siswa untuk mempelari
perkembangan teknologi informasi yang perkembangan nya semakin maju dan banyak
dipakai masyarakat untuk keperluan kependidikan, perkantoran, pekerjaan dan
kegiatan lain yang membutuhkan perangkat teknologi informasi. Mata pelajaran ini
banyak membutuhkan praktik sehingga siswa akan senang untuk mempelajarinya.
b. Kelemahan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tidak semua siswa mempunyai fasilititas di rumahnya untuk belajar sendiri di
rumah. Kebanyakan mereka hanya belajar dengan fasilitas praktik di sekolah saja.
Oleh karena itu mereka kurang maksimal dalam melakukan pembelajaran TIK.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran TIK di SMP Negeri
16 Semarang secara umum sudah cukup baik. Ruang kelas yang mencukupi dan
50

nyaman untuk semua siswa dan laboratorium dengan perangkat komputer. Perangkat
komputer yang tersedia 32 unit komputer untuk siswa dan 1 unit komputer untuk guru
tetapi ada beberapa komputer yang rusak . Hal ini menyebabkan para siswa saat
menggunakan kurang nyaman dan ketersediaan akses internet di lab belum tersedia dan
proyektor di lab juga rusak sehingga guru TIK tidak dapat mengajar dengan maksimal,
sedangkan guru TIK banyak yang membutuhkannya untuk menyampaikan materi
pembelajaran.

3. Kualitas Guru Pamong
Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong saat mengajar
mempersiapkan materi dengan baik. Semua hal yang berkaitan dengan syarat-syarat
perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru pamong sampaikan untuk praktikan
siapkan sebelum mengajar di kelas. Guru pamong sangat terbuka untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan setiap praktikan berkonsultasi tentang pelajaran,
persiapan mengajar, maupun pengelolaan kelas dan interaktif dengan siswa. Dalam
melaksanakan tugas di kelas, guru pamong sangat disiplin dan tegas. Guru pamong
selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal mengajar di kelas. Guru
pamong selalu berusaha berbuat tegas saat memeriksa tugas siswa. Guru pamong
selalu berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu
mengatasi permasalahan siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta memotivasi siswa
dalam belajar mengajar TIK.

4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru
pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia yang cukup baik dan menggunakan kurikulum (KTSP), maka proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan tertib.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki
masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih perlu adanya
bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Praktikan pernah
mempunyai pengalaman melakukan Praktik Kerja Lapangan di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Fisika melakukan pengelolaan WEB dengan
penguasaan pengalaman tersebut dirasa belum cukup sehingga masih banyak belajar
lagi . Dengan bekal penguasaan akademik yang diperoleh selama kuliah, praktikan
berharap untuk siap mengajar.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1
diantaranya adalah ilmu dan pengalaman. Praktikan dapat melihat secara langsung
bagaimana proses kegiatan belajar mengajar secara langsung. Selain itu praktikan juga
dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja yang harus dipersiapkan sebagai
seorang guru, bagaimana cara guru mengajar dan interaksinya dengan siswa serta
mengetahui tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, sehingga dengan
bekal tersebut praktikan dapat menerapkannya saat mengajar di kelas atau berada di
lingkungan sekolah.

51

7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes
Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah
diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas komputer di laboratorium agar
siswa dapat belajar dengan lancar tanpa hambatan karena komputer bermasalah.
Pengawasan dari guru juga perlu karena untuk memantau siswa dalam merawat
komputer yang ada di laboratorium, potensi siswa dalam bidang IT di SMP Negeri 16
Semarang sudah bagus dan di kembangkan di ekstra kulikuler seperti pelatihan
pembuatan aplikasi android.
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat
meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya sehingga saat PPL
dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang ditempuhnya. Selain itu juga perlu
peningkatan koordinasi terhadap sekolah latihan untuk semakin memperbaiki mutu
universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi. UNNES juga hendaknya
terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung
sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap terjaga dan memberikan timbal balik
yang sangat dicapai untuk tujuan pendidikan nasional. Demikian refleksi diri dan
praktikan sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta
staf karyawan SMP Negeri 1 Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam
kelancaran program PPL 1.





























52

REFLEKSI DIRI

Nama : Ahmad Tangguh Putra N.
NIM : 5302410115
Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Fakultas Teknik

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang harus
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa program kependidikan di Universitas
Negeri Semarang. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2. Dalam PPL
1 meliputi pembekalan micro teaching dan melakukan observasi di Sekolah latihan.
Dan PPL 2 meliputi praktik mengajar di sekolah latihan minimal 7 kali dan
menyelesaikan laporan PPL.
PPL bertujuan untuk memberi bekal dan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip- prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
Dalam hal ini penulis melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di
SMP Negeri 16 Semarang. Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama
PPL 1, diperoleh data bahwa SMP Negeri 16 Semarang adalah sekolah yang
mempunyai kualitas pendidikan yang baik, sehingga banyak diminati oleh masyarakat.
Dengan input siswa yang berkualitas dihasilkan siswa-siswa yang berkompeten dan
mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya prestasi yang telah diperoleh siswa-siswi SMP.
Program PPL ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Yakni dimulai dari
penerjunan mahasiswa praktikan ke sekolah hingga penarikan mahasiswa
praktikan. Kegiatan penerjunan dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2013 hingga
penarikan mahasiswa praktikan tanggal 19 Oktober 2013. Dari masa penerjunan
hingga penarikan, PPL 1 dilaksanakan tanggal 29 Juli 2013 hingga tanggal 21
Agustus 2013. Sedangkan masa PPL 2 dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus 2013
hingga 19 Oktober 2013.
SMP Negeri 16 Semarang berlokasi di Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Semarang.
SMP Negeri 16 Semarang ini merupakan sekolah SSN (Sekolah Standart Nasional).
Di SMP Negeri 16 Semarang disediakan Wi-fi, sehingga Guru atau siswa dapat
mengakses internet untuk menyelesaikan tugas-tugas, maupun mencari info.
Selama observasi PPL 1, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan
dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu,
administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi
perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler,
sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.
Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan
semua itu disusun menjadi satu sebagai laporan PPL 1.
Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran
a. Kekuatan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah Teknologi
53

Informasi dan Komunikasi (TIK). Mata pelajaran TIK dianggap penting karena
mata pelajaran ini dapat mengenalkan kepada siswa untuk mengetahui dan
mempelajari kemajuan perkembangan IPTEK. Selain itu mata pelajaran ini
juga membantu siswa untuk menggunakan teknologi informasi yang sedang
berkembang dan banyak dipakai dimasyarakat untuk keperluan kependidikan,
perkantoran, pekerjaan dan kegiatan lain sebagainya. Mata pelajaran ini banyak
membutuhkan praktik sehingga siswa akan senang untuk mempelajarinya,
namun dibutuhkan pendampingan dalam proses belajar agar tidak ada
penyalahgunaan yang menimbulkan efek negatif bagi siswa.
b. Kelemahan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tidak sedikit siswa yang memiliki perangkat komputer di rumahnya, namun
mereka kurang memiliki dorongan untuk mempelajari teori dasar TIK sehingga di
butuhkan peran guru guna untuk mendampingi dan membimbing mereka dalam
proses belajar mengajar. Kebanyakan dari mereka hanya belajar praktik dengan
fasilitas di sekolah saja. Sehingga mereka kurang maksimal dalam melakukan
pembelajaran TIK.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran TIK di SMP
Negeri 16 Semarang secara umum sudah cukup baik. Ruang kelas yang
mencukupi dan nyaman untuk semua siswa dan laboratorium dengan perangkat
komputer. Didalam ruang laboratorium komputer terdapat 32 unit komputer untuk
siswa dan 1 unit komputer untuk guru. Dari jumlah komputer yang digunakan oleh
siswa masih ada beberapa komputer yang tidak bisa digunakan karena rusak.
Diruang lab. Komputer juga disediakan proyektor yang digunakan sebagai fasilitas
penunjang guru dalam menyampaikan proses pembelajaran tetapi tidak berfungsi
sedangkan guru TIK banyak yang membutuhkannya untuk memaksimalkan
dalam proses menyampaikan materi pembelajaran.

3. Kualitas Guru Pamong
Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong sangat
memperhatikan praktikan saat kegiatan persiapan mengajar. Semua hal yang
berkaitan dengan syarat-syarat perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru
pamong sampaikan untuk praktikan siapkan sebelum mengajar di kelas. Guru
pamong sangat terbuka untuk memberikan pengarahan dan bimbingan setiap
praktikan berkonsultasi tentang pelajaran, persiapan mengajar, maupun
pengelolaan kelas.
Dalam melaksanakan tugas di kelas, guru pamong sangat disiplin dan
tegas. Guru pamong selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal
mengajar di kelas. Guru pamong selalu berusaha untuk berbuat tegas saat
siswa harus segera mengumpulkan atau mempresentasikan tugasnya di dalam
ruang laboratorium komputer. Guru pamong selalu berusaha untuk memahami
kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu mengatasi permasalahan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, serta memotivasi siswa dalam belajar mengajar TIK.

4. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran TIK di SMP Negeri 16 Semarang sudah baik. Guru
54

pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia yang cukup baik, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan
lancar.

5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang
dimiliki masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih
perlu adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya.
Praktikan pernah mempunyai pengalaman melakukan pelatihan PKL di
DINHUBKOMINFO Prov. Jawa Tengah untuk ditugasi membuat website
diinstansi tersebut, namun pengalaman tersebut dirasa kurang karena hanya
sebentar saja. Dengan bekal penguasaan akademik yang diperoleh selama
kuliah, praktikan berharap untuk siap mengajar.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL 1
diantaranya adalah ilmu dan pengalaman lapangan di sekolah. Praktikan dapat
melihat secara langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar secara
langsung. Selain itu praktikan juga dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja
yang harus dipersiapkan sebagai seorang guru, bagaimana cara guru
mengajar dan interaksinya dengan siswa serta mengetahui tingkah laku siswa
di dalam maupun di luar kelas, sehingga dengan bekal tersebut praktikan
dapat menerapkannya saat mengajar di kelas atau berada di lingkungan sekolah.

7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan Unnes
a. Bagi Sekolah
Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah
diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas komputer dan perawatan
dari penggunaan di laboratorium agar siswa dapat belajar dengan lancar
tanpa hambatan karena komputer bermasalah. Perbai kan at au
penggant i an proyekt or yang t i dak berfungsi di ruang l ab. Komput er
perl u di l akukan guna memaksi mal kan proses penyampai an mat eri .
Pengawasan dari guru juga diperlukan agar komponen perangkat komputer
tetap di tempatnya, atau dengan pembinaan kepada siswa agar mereka selalu
menjaga dan merawat semua perangkat komputer di ruang laboratorium.

b. Bagi UNNES
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya dapat
meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya sehingga saat
PPL dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang ditempuhnya. Selain itu
juga perlu peningkatan koordinasi terhadap sekolah latihan untuk semakin
memperbaiki mutu universitas sebagai pencetak calon guru berdedikasi tinggi.
Unnes juga hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah
tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar kedua belah pihak tetap
terjaga.



55

Demikianlah bentuk refleksi diri yang praktikan dan tidak lupa kami sampaikan
banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta staf karyawan SMP
Negeri 16 Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran
program Praktik Pengalaman Lapangan 1.












































56

REFLEKSI DIRI

Nama : Agus Prasetya Nugroho
NIM : 6101409155
Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan

PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan
oleh mahasiswa program kependidikan sebagai usaha pelatihan untuk menerapkan teori-
teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam pembelajaran langsung di
lapangan/sekolah-sekolah rujukan agar mahasiswa memiliki pengalaman dan
ketrampilan mengajar secara langsung di tempat latihannya.PPL bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai
dengan prinsipprinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial
PPL 1 (Praktik Pengalaman Lapangan 1) yang dilaksanakan di SMP 16
Semarang bertujuan agar mahasiswa dapat melihat pembelajaran yang dilakukan di
sekolah secara langsung yang dapat mmenambah pengalaman bagi mahasiswa dalam
melaksanakan pengajaran di kelas/ Dalam kegiatan PPL 1 yang dilaksanakan di SMP 16
Semarang mahasiswa melakukan pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Setelah iu mahasiswa mengolah data yag diperoleh
menjadi laporan kegiatan PPL 1.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan di SMP 16 Semarang, diperoleh hasil
sebagai berikut :

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran penjasorkes

Secara keseluruhan, pembelajaran yang berlangsung di SMP 16 Semarang
terutama pembelajaran penjasorkes sudah baik. Yang menjadi kekuatan hampir
seluruh siswa menantikan pembelajaran penjasorkes jadi siswa mudah dikondisikan
untuk mengikuti pembelajaran dan tersedianya peralatan dan perlengkapan
pembelajaran penjasorkes yang memadai. Akan tetapi yang menjadi kelemahan ada
beberapa siswa yang tidak menyukai beberapa cabang olahraga yang menjadi materi
pembelajaran penjasorkes di sekolah tersebut. Sehingga banyak siswa terutama siswa
putrid yang hanya duduk dan tidak mau mengikuti pembelajaran.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana di SMP 16 Semarang dapat dikatakan sudah cukup
memadai untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi fisik tiap kelas yang sarana dan prasarananya sudah mendukung proses
pembelajaran, seperti meja dan bangku yang sesuai jumlah siswa, papan tulis, kotak
tempat buku tugas, buku-buku paket (yang juga tersedia di perpustakaan), dan alat-
alat peraga juga tersedia serta peralatan dan perlengkapan untuk pembelajaran
penjasorkes sudah memadai. Tersedianya sarana dan prasarana ini akan sangat
mendukung proses pembelajaran.

57

3. Kualitas guru pamong

Guru pamong sangat membantu dalam membimbing, mengarahkan, dan
membantu praktikan dalam mencari data-data yang diperlukan untuk melengkapi
laporan PPL 1. Kualitas guru pamong di SMP 16 Semarang sudah dapat dikatakan
baik. Kualitas guru pamong juga dapat dilihat dari cara guru mampu dengan baik
mengelola kelas dan menyampaikan materi ajar dengan baik pada siswanya.

4. Kemampuan diri praktikan

Sebelumnya untuk kemampuan diri praktikan hanya sesuai dengan teori.,
serta pengajaran dalam penjas akan tetapi hal tersebut harus disesuaikan dengan
kenyataan yaitu mengajar siswa secara langsung yang terdapat berbagai macam
karakteristik siswa. Maka hal tersebut difungsikan dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kemampuan praktikan dalam menghadapi pengajaran yang
sesungguhnya. Manfaatnya setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
ini, Praktikan dapat menambah ilmu untuk menjadi guru yang profesional.


5. Nilai Tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1

Nilai tambah yang diperoleh mwhasiswa setelah melaksanakan PPL 1 antara
lain memahami seluk beluk sekolah baik dari menejemen, administrasi sekolah,
kurikulum, kesiswaan, bimbingan konseling, administrasi perangkat pembelajaran,
system mengajar guru, cara guru mengatasi siswa bermasalah serta pengetahuan
preaktikan dalam persiapan mengajar di kelas maupun di lapangan semakin
bertambah.

6. Saran pengembangan bagi sekolah latihan serta UNNES

Untuk pengembangan sekolah disarankan variasi pembelajarannya ditambah
dengan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. untuk
ketertiban sekolah, disarankan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah untuk
melaksanakan peraturan dan tata tertib sekolah.
Bagi UNNES, persiapan untuk PPL sudah bagus akan tetapi tetap perlu di
tingkatkan terutama mengenai informasi sekolah yang menjadi pilihan mahasiswa
yang mengikuti PPL. Jadi mahasiswa bisa mencari tau terlebih dahulu mengenai
sekolah sekolah yang akan menjadi pilihan mahasiswa.










58

REFLEKSI DIRI

Nama : Muhammad Widky Saputro
NIM : 6101410073
Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas negeri semarang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yang diwujudkan dalam
kemampuan mahasiswa menguasahi kompetensi akademik kependidikan dan
kompetensi penguasaan bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang di tekuni.
Kompetensi tersebut meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk itu
mahasiswa harus mempunyai bekal dan pengalaman yang luas yang tidak hanya dalam
lingkungan kampus tetapi juga dalam tempat kegiatan belajar mengajar nyata.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam kurikulum Universitas Negeri Semarang
mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) sebagai salah satu mata kuliah wajib. Praktik pengalaman lapangan
merupakan kegiatan kurikuler sebagai pelatihan untuk menerapkan teori teori yang
diperoleh selama kuliyah.
Praktik pengalaman lapangan 1 di laksanakan di SMP Negeri 16 Semarang selama
15 hari yaitu dari tanggal 29 juli sampai adapun kegiatan yang di lakukan adalah
melakukan observasi tentang berbagai hal yang berkaitan tentang kondisi fisik, keadaan
lingkungan, fasilitas, penggunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan
tata tertib, administrasi, dan hal hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP Negeri
16 Semarang. Setelah itu di lanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual
dan semua itu di susun menjadi satu sebagai laporan PPL 1.
Dari hasil observasi tersebut dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikiut.

1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran
PENJASORKESdi SMP Negeri 16 Semarang secara umum sudah baik.
Lapangan yang luas untuk melakukan pembelajaran dan peralatan olahraga dari
berbagai macam cabang olahraga juga cukup lengkap.

2. Kualitas Guru Pamong
Kualitas guru pamong sangat baik, terbukti guru pamong memperhatikan
praktikan saat kegiatan persiapan mengajar. Semua hal yang berkaitan dengan
syarat syarat perangkat pembelajaran untuk guru sudah guru pamong
sampaikan untuk praktikan siapakan sebelum mengajar di lapangan. Guru
pamong sangat terbuka untuk memberikan pengarahan dan bimbingan setiap
praktikan berkonsultasi tentang pelajaran, persiapan mengajar, maupun
pengelolaan kelas.
Dalam melaksanakan tugas di lapangan, guru pamong sangat disiplin dan
tegas. Guru pamong selalu berusaha datang tepat waktu untuk mengisi jadwal
mengajar di lapangan. Guru pamong juga berusaha bersikap tegas saat ada siswa
tidak memakai seragam olahraga, guru pamong selalu berusaha untuk
59

memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta membantu mengatasi
permasalahan siswa dalam pembelajaran, serta memotivasi siswa dalam belajar
mengajar PENJASORKES.

3. Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran PENJASORKESdi SMP Negeri 16 Semarang sudah
baik. Guru pamong sudah profesional di bidangnya, sarana dan prasarana serta
sumber daya manusia yang cukup baik, maka proses pembelajaran akan berjalan
dengan lancar.

4. Kemampuan Diri Praktikan
Sebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki
masih kurang terutama dalam hal pengelolaan kelas sehingga masih perlu
adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya.

5. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melakukan PPL 1
Banyak hal yang diperoleh pratikkan selama melaksanakan PPL 1
diantaranya adalah ilmu dan pengalaman. Pratikan dapat melihat secara
langsung bagaimana proses kegiatan belajar mengajar, selain itu praktikan juga
dapat mengetahui dan belajar tentang apa saja yang harus di persiapkan sebagai
seorang guru, bagaimana cara guru mengajar dan interaksinya dengan siswa
serta mengetahui tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas, kemampuan
verbal pratikan lebih meningkat, sehingga dengan bekal tersebut praktikan dapat
menerapkan saat mengajar di kelas maupun di lapangan.

6. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Dan Unnes

a. Bagi Sekolah
Saran yang dapat di sampaikan bagi pengembangan sekolah adalah
diharapkan agar sekolah memperbaiki kualitas prasarana olahraga di sekolah
agar siswa dapat belajar dan mencapai kebugaran jasmani yang baik atau
pun pembinaan kepada siswa agar mereka selalu menjaga dan merawat
semua perangkat pembelajaran olahraga.

b. Bagi Unnes
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya
dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya
sehingga saat PPL dilaksanakan mereka siap dengan bidang yang
ditempuhnya. Selain itu juga perlu peningkatan koordinasi terhadap sekolah
latihan untuk semakin memperbaiki mutu universitas sebagai pencetak calon
guru berdedikasi tinggi. Unnes juga hendaknya terus menjaga hubungan baik
dengan sekolah-sekolah tempat PPL berlangsung sehingga kerjasama antar
kedua belah pihak tetap terjaga.




60

Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan banyak terima kasih
kepada Kepala Sekolah, Guru-guru beserta staf karyawan SMP Negeri 16
Semarang serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran
program PPL 1.












































61

REFLEKSI DIRI

Nama : Krisdiana
Nim : 7101410043
Fakultas/jurusan : Ekonomi/Administrasi Perkantoran
Guru pamong : Dyah Mintaningsih S.Pd

Praktik pengalaman lapangan 1 (PPL) di SMP Negeri 16 Semarang, Program
Studi Pendidikan Ekonomi ( Administrasi Perkantoran ) Universitas Negeri Semarang.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga saya, selaku praktikan dapat melaksanakan kegiatan Observasi
pada Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) di SMP Negeri 16 Semarang dengan baik.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan semua kegiatan kurikuler yang wajib
dilakukan mahasiswa Program Kependidikan di Universitas Negeri Semarang, sebagai
pelatihan untuk menerapkan teori yang di peroleh dalam kegiatan perkuliahan
seemester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan agar
mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat yang lainnya.
Praktek Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadiaan, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Sekaligus sebagai alat
untuk mengoreksi diri dalam mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru
yang berkompeten. kegiatan praktik Lapangan meliputi : praktik mengajar, praktik
administrasi, praktik bimbingan dan konseling yang bersifat kurikuler yang berlaku di
sekolah latihan.
Praktik Pengalaman lapangan untuk program kependidikan ini terdiri dari dua
tahap yaitu : Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) yang berlangsung tanggal 29 Juli
2013 sampai tanggal 23 Agustus 2013 dan Praktik Pengalaman Lapangan II yang
berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2013 sampai 19 oktober 2013. Pada tahapan PPL
I praktikan melakukan kegiatan observasi dan oriantasi tentang sekolah yang
bersangkutan, dimana kegiatan observasi dan orientasi itu di kerjakan berkelompok satu
angkatan PPL di SMP N 16 Semarang, sedangkan PPL II praktikan diberikan
wewenang oleh guru pamong untuk berhadapan langsung dengan peserta didik. Pada
kesempatan ini mahasiswa praktikan di tempatkan di SMP N 16 Semarang.
Dalam pelaksanaan PPl II yang berlangsung setelah kegiatan PPL I, mahasiswa
praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan yang menyangkut penggambaran sekolah
terutama pada mata pelajaran Geografi.

1. Kelebihan dan kelemahan Mata Pelajaran Geografi.
Karena saat saya melakukan pengamatan PBM di kelas, guru pamong
memberikan mata pelajaran geografi kepada murid kelas VII dan VIII di SMP
N 16 Semarang, sehingga refleksi yang saya buat sesuai pengamatan PBM pada
saat itu, yaitu mata pelajaran Geografi.
Geografi adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang
fenomenapermukaan bumi atau geosfer. Geografi mempunyai pengembangan
materi yang luas, ilmu Geografi juga dapat digunakan untuk
kemaslahatanmanusia jika dikembangkan dengan baik.
62

Pada observasi yang telah dilakukan, kekuatan mata pelajaran Geografi
di SMP N 16 Semarang sudah adanya interaksi yang baik antara guru dan mirid
dimana murid sudah mampu membuat peta konsep yang telah disampaikan
mengenai materi georafi tentang bentuk permukaan bumi. Oleh karena mata
pelajaran geografi di fasilitasi media pembelajaran seperti Peta atau Atlas
sehingga dapat membantu memperjelas materi yang sisampaikan oleh guru
supaya murid mudah dalam memahami dan menerima pelajaran. Geografi
merupakan ,ilmu yang mempelajari keruaangn jadi tidak sulit untuk menemukan
contoh-contoh gejala alam berkalitan dengan ilmu Geografi.
Sedangkan kelemahan mata pelajaran Geografi adalah anggapan banyak
murid mengenai mata pelajaran Geografi merupakan mata pelajaran yang
mudah, sehingga murid banyak yang menyepelekan mata pelajaran ini. Terlihat
dari hasil observasi kurangnya minat para murid untuk mendengarkan serta
mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan murid tidak
mampu menyampaikan gagasanya atau mengembangkn materi yang di sampikan
oleh guru.

2. Sarana dan prasarana pembelajaran
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah latihan sudah cukup baik
terbukti dengan adanya beberapa macam laboratorium diantaranya laboratorium
IPA dan komputer, perpustakaan serta LCD Projector walaupun belum terpasang
di setiap kelas, akan tetapiada dan siap digunakan untuk menunjang aktifitas
proses KBM jika memang memerlukan pengguanaan proyektor pada saat
mengajar.

3. Kualitas guru pamong
Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing praktikan selama
melaksanakan PPL 1 merupakan guru mata pelajaran IPS yang mengampu kelas
VII, VIII dan IX. Guru pamong sudah sangat berkompeten dan memiliki
pengalaman lebih dalam mengajar. Cara guru pamong mengajar sangat baik.
Ketika dikelas guru pamong mengajar dengan metode ceramah yang menghibur
namun tetap mengajak siswa berfikir dan mencapai tujuan pembelajaran yang
ditentukan.

4. Kualitas dosen pembimbing
Dosen pembimbing merupakan dosen Manajemen UNNES yang
memiliki kemampuan dan kompetensi yang sudah sangat terakui.

5. Kualitas pembelajaran
Dalam pembelajaran Geografi di SMP Negeri 16 Semarang
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga siswa
diharapkan dapat aktif, kreatif serta berpikir kritis dalam mengikuti
pembelajaran dan dapat menjadi siswa yang berkompetensi dengan
perkembangan jaman. Selain itu SMP Negeri 16 Semarang juga menerapkan
pendidikan berkarakter sehingga tidak hanya aspek kognitif dan psikomotor
serta afektif siswa saja yang diperhatikan namun juga aspek kepribadian,akhlak
dan moral siswa.

63

6. Kemampuan diri praktikan
Dalam PPL 1, praktikan hanya berperan sebagai pengamat dalam
melaksanakan PBM dikelas dan pelaksanaan segala jenis kegiatan di sekolah.
Praktikan tidak melakukan praktik mengajar di kelas. Melalui pengamatan
tersebut praktikan mendapat berbagai pengalaman dan pengetahuan baru yang
sangat berguna bagi praktikan terutama sebagai bekal untuk melaksanakan PPL
2.

7. NilaiTambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melakukan PPL 1
Nilaitambah yang di peroleh mahasiswa adalah dari mahasiswa
mengetahui bagaimana kondisi kelas yang sebenarnya, bagaimana cara
penguasaan kelas dan pendekatan kepada siswa. Melalui observasi bersama guru
pamong mahasiswa juga mengetahui seberapa jauh pola pikir dan pemahaman
siswa SMP dalam pembelajaran Geografi.

8. Saran Pengembangan bagi SMP N 16 Semarang dan Unnes
Saran pengembangan yang dapat diberikan praktikan kaitannya dengan
pembelajaran Geografi di SMP Negeri 16 semarang antara lain penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi akan lebih mendukung siswa dalam PBM
dan pemeliharaan yang lebih baik sarana dan prasarana pendukung agar dapat
dimanfaatkan demi kemajuan belajar siswa. Secara keseluruhan SMP Negeri
16 Semarang merupakan sekolah yang sudah baik dalam berbagai aspek. Hal ini
perlu dipertahankan dan terus di tingkatkan. Sedangkan bagi UNNES, praktikan
menyarankan agar memberikan bekal yang lebih bagi mahasiswa PPL.
Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan, semoga dapat
bermanfaat dan dapat menjadi masukan bagi semua pihak.






















64

REFLEKSI DIRI

Nama : Gading Puspaningtyas
NIM : 7101410277
Prodi : Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Fakultas Ekonomi

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan
karuniaNya sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 16
Semarang. Sebelum pelaksanaan PPL 1, mahasiswa telah dibekali dengan sejumlah
mata kuliah yang berhubungan dengan pengajaran dan pembelajaran yang ada. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diikuti oleh
mahasiswa program pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai
program yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Tujuannya adalah membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi
kompetensi pedagogic, kepribadian, dan social.
Selama PPL 1 kegiatan yang telah dilakukan antara lain adalah orientasi dan
observasi lingkungan sekolah yang meliputi observasi kondisi fisik, fasilitas,
lingkungan sekolah, dan observasi dalam kelas. Observasi dalam kelas dilakukan
dengan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong di kelas. Dengan
adanya kegiatan orientasi dan observasi PPL 1 ini memberikan referensi kepada guru
praktikan tentang kondisi nyata dunia pendidikan, khususnya mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan mata pelajaran Ekonomi pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu
yang kami praktikan di SMP Negeri 16 Semarang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M. Pd
selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Semarang beserta jajarannya dan Dyah
Mintaningsih, S.Pd selaku guru pamong, selain itu guru praktikan juga mengucapkan
terimakasih kepada karyawan dan karyawati Tata Administrasi yang juga telah
membantu dalam pelaksanaan observasi di SMP Negeri 16 Semarang.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa dalam
kegiatan perekonomian.
Berdasarkan hasil observasi sebagian siswa mempunyai motivasi atau
semangat untuk mempelajari mata pelajaran Ekonomi. Karena pelajaran Ekonomi
belajar mengenai peristiwa dalam kegiatan perekonomian yang belum diketahui
siswa secara keseluruhan sehingga siswa terpancing untuk mengetahuinya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum diketahuinya.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMP Negeri 16
Semarang cukup memadai. SMP Negeri 16 Semarang mempunyai lahan yang luas,
65

dan sekolah cukup memberikan kenyamanan dalam PBM antara lain dengan
menyediakan beberapa Proyektor (LCD) yang dapat dipinjam karena belum dimiliki
di setiap kelas. Selain itu di SMP Negeri 16 Semarang, sarana dan prasaranya sudah
lengkap dari fasilitas pendukung dalam proses pembelajaran yang dimiliki seperti
laboratorium IPA, perpustakaan, lab computer, lapangan olahraga, dan penunjang
lainnya.

3. Kualitas Guru Pamong

Guru pamong mata pelajaran Ekonomi adalah Dyah Mintaningsih, S.Pd.
Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru pamong sudah cukup baik,
misalnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Pemberian materi sudah
baik, cara penyampaian yang sistematis dengan pemanfaatan peta konsep materi
sehingga dapat diikuti dan dipahami oleh siswa. Beliau juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengulangi materi yang belum
dipahami oleh siswa.

4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan

Dalam melaksanakan proses pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang,
khususnya dalam pembelajaran Ekonomi sudah cukup baik, dimana interaksi antara
guru dan siswa dapat terjalin. Penyampaian materi disertai dengan contoh-contoh
yang dikaitkan dengan kehidupan siswa sehingga pemahaman siswa dapat
bertambah.

5. Kemampuan Guru Praktikan

Dalam PPL 1, guru praktikan melaksanakan PBM di dalam kelas. Selain itu
praktikan juga mengamati segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri
16 Semarang. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat berbagai
pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna sebagai bekal mengajar
nantinya. Praktikan berusaha menyesuaikan diri dengan memahami pengajaran yang
dilakukan guru pamong, dan mencoba untuk mengaktualisasikan diri dalam
pembelajaran dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL
Setelah melaksanakan PPL 1 banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh
praktikan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas tidak hanya
menguasai materi saja tetapi diri praktikan juga harus bisa mengkondusifkan kelas.
Disamping itu praktikan juga dapat membuat perangkat pembelajaran dengan
bantuan guru pamong.

7. Saran dan Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES

Kaitannya dengan pembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang, saran yang
dapat diberikan antara lain sarana prasarana pendukung PBM agar dipelihara,
ddigunakan dengan maksimal dan diperbanyak dari sebelumnya demi kemajuan
66

belajar siswa agar dapat mencapai keberhasilan yang optimal, guru lebih kreatif
dalam memanfaatkan media pembelajaran.
Kemudian saran untuk UNNES yaitu system PPL mohon untuk diperbaiki lagi agar
tidak terjadi kesalahan dalam penentuan guru pamong. Dalam artian terdapat guru
yang sudah tidak mengajar di sekolah tersebut namun masih dicantumkan.
Demikian refleksi diri yang praktikan bisa sampaikan. Semoga apa yang telah
praktikan tulis dapat bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua
pihak.






































67

Lampiran
PROFIL SMP NEGERI 16 SEMARANG
1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 16 SEMARANG
2. a. No. Statistik Sekolah (NSS) : 201036301129
b. No. Induk Sekolah (NIS) : 200160
c. NPSN : 20328821
3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
4. Alamat Sekolah : Jl. Prof. Dr. Hamka
: (Kelurahan) Ngaliyan
: (Kecamatan) Ngaliyan
: (Kabupaten/Kota) Semarang
: (Propinsi) Jawa Tengah
5. Telepon/HP/Fax : (024) 7606676 Fax. (024) 7618848
6. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)
7. Nilai Akreditasi Sekolah : A ( 91 )
8. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):
Th.
Pelajaran
Jml Pendaftar
(Cln Siswa
Baru)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jumlah
(Kls. VII + VIII +
IX)
Jml
Siswa
Jumlah
Rombel
Jml
Siswa
Jumlah
Rombel
Jml
Siswa
Jumlah
Rombel
Siswa Rombel
2010/2011 387 222 7 213 7 224 7 659 21
2011/2012 830 226 8 218 7 206 7 650 22
2012/2013 443 256 8 225 8 217 8 698 24
2013/2014 513 257 8 251 8 225 8 733 24

9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kepala sekolah

Nama
Jenis
Kela-min Usia
Pend.
Akhir
Masa
Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd V 57 th S2 31 th
2. Wakil Kepala
Sekolah
Badrul Anwar, S.Pd
Drs. Supatno, M.Pd
Supiyarto, BA
V
V
V


48 th
51 th
54 th
S1
S2
Sarmud
24 th
19 th
28 th

b. Guru
1.Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
68

No.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT
L P L P
1. S3/S2 2 2 4
2. S1 9 27 36
3. D-4
4. D3/Sarmud 2 2
5. D2
6. D1 1 1
7.
SMA/sederajat

Jumlah 13 30 43


2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
No. Guru
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai
dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
TIDAK sesuai dengan tugas
mengajar
Jumlah
D1/
D2
D3/
Sarmud
S1/
D4
S2/ S3 D1/D2
D3/
Sarmud
S1/D4 S2/S3
1. IPA 4 1 1 6
2. Matematika 5 5
3. Bahasa Indonesia 4 1 5
4. Bahasa Inggris 2 2 4
5. Pendidikan Agama 2 1 3
6. IPS 6 6
7. Penjasorkes 1 1 2
8. Seni Budaya 1 1 2
9. PKn 3 3
10. TIK/Keterampilan 1 1
11. BK 1 3 4
12. Bahasa Jawa 1 1 2
Jumlah 1 31 4 1 1 5 43

H. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru
No.
Jenis Pengembangan
Kompetensi
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan
pengembangan kompetensi/profesionalisme
Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah
1. Penataran KBK/KTSP 8 12 20
3. Penataran Metode Pembelajaran
(termasuk CTL)
4 10 14
4. Penataran PTK 8 15 23
5. Penataran Karya Tulis Ilmiah 5 16 21
6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi 9 17 26
7. Penataran PTBK - - -
8. Penataran lainnya: .............. 15 28 43


69

c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
No. Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan
kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung
Berdasarkan Status dan
Jenis Kelamin
Jumlah

SMP
SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
L P L P
1. Tata Usaha 2 3 - 1 - 3 2 - 1 6
2. Perpustakaan - 1 - - - - 1 - 1
3. Laboran lab. IPA 1 - - 1 - 1
4. Teknisi lab.
Komputer
- - - - -
5. Laboran lab. Bahasa - - - - -
6. PTD (Pend Tek.
Dasar)
- - - - -
7. Kantin - - - - -
8. Penjaga Sekolah 1 1 - - 2 - 2
9. Tukang Kebun 1 1 - - 2 - 2
10. Keamanan 1 - - - 1 - 1
11. Lainnya 1 - - - - 1 1
Jumlah 6 7 1 3 2 7 2 14

10. a) Data Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi
Jumlah dan ukuran
Jml. ruang lainnya
yg digunakan
untuk r. Kelas
(e)
Jumlah ruang yg
digunakan u. R.
Kelas
(f)=(d+e)
Ukuran
7x9 m
2
(a)
Ukuran
> 63m
2
(b)
Ukuran
< 63 m
2
(c)
Jumlah (d)
=(a+b+c)
Baik 22 2 24 24




Rsk ringan
Rsk sedang
Rsk Berat
Rsk Total

Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%

b) Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruangan Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi
1. Perpustakaan 1 10 x 8 Baik 6. Lab. Bahasa
2. Lab. IPA 1 12 x 10 Baik 7.Lab.Komputer 1 15 x 9 Baik
3. Ketrampilan 8. PTD
4. Multimedia 9. Serbaguna/aula 1 24 x 15 Baik
5. Kesenian 10. R. Komite 1 4 x 3,8 Baik
70

c) Data Ruang Kantor
Jenis Ruangan Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*)
1. Kepala Sekolah 1 6 x 5 Baik
2.Wakil Kepala Sekolah - - Baik
3. Guru 1 16 x 12 Baik
4. Tata Usaha 1 8 x 6 Baik
5. Tamu 1 30 Baik
Lainnya: 1 16 Baik

d) Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondisi
1. Gudang 1 45 Baik 10. Ibadah 1 20,3 x 9 Baik
2. Dapur 1 9 Baik 11. Ganti 1 12 Baik
3. Reproduksi 1 8 Baik 12. Koperasi 1 27 Baik
4. KM/WC Guru 6 34 Baik 13. Hall/lobi 1 360 Baik
5. KM/WC Siswa 28 3 x 2 Baik 14. Kantin 2 9 x 6 Baik
6. BK 1 49 Baik 15. Rumah Pompa/
Menara Air
1 42 Baik
7. UKS 1 6 x 6 Baik 16. Bangsal
Kendaraan
1 34 Baik
8. PMR/Pramuka 1 9 Baik 17. Rumah Penjaga 2 24 Baik
9. OSIS 1 4 x
3,8 8
baik 18. Pos Jaga 1 8 Baik

11. Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga
a. Futsal
b. Voli
c. Loncat jauh
d. .......................................
e. ........................................

1
1
1

1000
300
75

Baik
Baik
Baik



2. Lapangan Upacara 1 1000 Baik

12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Status Tanah : Hak Pakai
Luas Lahan/Tanah : 9062 m
2

Luas Tanah Terbangun : 3598 m
2
Luas Tanah Siap Bangun :...................... m
2
Luas Lantai Atas Siap Bangun : ......................... m
2
*) Coret yang tidak perlu
71

Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran
kertas minimal A4.
13. Perabot (furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)


No.



Jumlah
ruang
kelas
Perabot
Jumlah dan kondisi
meja siswa
Jumlah dan kondisi
kursi siswa
Almari + rak
buku/alat
Papan tulis
J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t


1

24

414

344

70

0

800

700

100

0

13

11

2

0

24

24

0

0

b. Perabot ruang belajar lainnya
N0. Ruang
Perabot
Meja Kursi
Almari + rak
buku/alat
Lainnya
J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

1. Perpustakaan 28 25 3 0 56 47 9 0 18 9 9 26 17 8 9 0
2. Lab. IPA 15 15 0 0 47 47 0 0 10 8 2 0 10 10 0 0
3. Ketrampilan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Multimedia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Lab. bahasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Lab. komputer 22 22 0 0 44 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Serbaguna 12 12 5 0 50 44 36 0 0 0 0 0 46 25 21 0
8. Kesenian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9. PTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10. Lainnya: ........

c. Perabot Ruang Kantor
No. Ruang
Perabot
Meja Kursi
Almari + rak
buku/alat
Lainnya
J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

1. Kepala Sekolah 2 2 0 0 6 6 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0
2. Wk Kepala Sekolah 3 3 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Guru 50 50 0 0 50 45 5 0 3 2 1 0 0 0 0 0
72

4. Tata Usaha 11 10 1 0 14 13 1 0 10 8 2 0 0 0 0 0
5. Tamu 4 4 0 0 20 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Lainnya: ..

d. Perabot Ruang Penunjang

No Ruang
Perabot
Meja Kursi
Almari + rak
buku/alat
Lainnya
J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

J
m
l

B
a
i
k

R
s
k
.

R
i
n
g
a
n

R
s
k
.

B
e
r
a
t

1. BK 8 8 0 0 16 16 0 0 2 2 0 0 25 20 5 0
2. UKS 2 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 0 4 4 0 0
3. PMR/Pramuka 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0
4. OSIS 2 2 0 0 5 5 0 0 3 3 0 0 5 5 0 0
5. Gudang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Ibadah 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 3 3 0 0
7. Koperasi 5 5 0 0 5 5 0 0 2 2 0 0 6 6 0 0
8. Hall/lobi 6 6 125 125 1 1
9. Kantin
10. Pos jaga 1 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0
11. Reproduksi 3 0 3 0 3 3 0 0 2 2 0 0 4 4 0 0
12. Lainnya:

13. Koleksi Buku Perpustakaan

No. Jenis Jumlah
Kondisi
Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 19.320 V
2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu
pengetahuan dan teknologi, dsb.)
3.240 V
3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia,
dsb.)
362 V
5. Jurnal
6. Majalah 2 macam V
7. Surat kabar 3 macam V
8. Lainnya: ..................................... 2025 V
Total

14. Fasilitas Penunjang Perpustakaan

No. Jenis Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1. Komputer 1
2. Ruang baca 1
4. TV 1
5. LCD Proyektor -
6. VCD/DVD player 1
7. Printer 1
8. Tape recorder 2
73


15. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia

No. Alat/bahan
Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)
Jumlah Kualitas Kondisi
Kurang
dari
25% dr
keb.
25%-
50% dr
keb.
50%-
75% dr
keb.
75%-
100%
dr keb.
Kurang Cukup Baik
Sangat
baik
Rusak
berat
Rusak
ringan
Baik
1. Lab. IPA V V V
2. Lab. Bahasa V V V
3. Lab. Komputer V V V
4. Ketrampilan V V V
5. PTD - - -
6. Kesenian - - -
7. Multimedia V V V

*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya.
17. Prestasi sekolah/siswa tiga ( 3 ) tahun terakhir

a. Prestasi Akademik: NUAN
No. Tahun
Pelajaran
RATA _RATA UAN
IPA Bhs
Indonesia
Matematika Bahasa
Inggris
Jumlah Rata-rata
1. 2010/2011 7,20 7,58 6,53 6,94 28,25 7,06
2. 2011/2012 8,05 8,97 8,15 7,49 32,66 8,17
3. 2012/2013 6,51 8,18 6,68 6,34 27,71 6,93

Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN
No
Tahun
Pelajaran
Peringkat
Tingkat Kecamatan
(Rayon)
Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi
Sek.
Negeri
Sek.
Swasta
Sek.
Negeri
dan
Swasta
Sek.
Negeri
Sek.
Swasta
Sek. Negeri
dan Swasta
Sek.
Negeri
Sek.
Swasta
Sek.
Negeri
dan
Swasta
1. 2009/2010 2 3 24 32
2. 2010/2011
3. 2011/2012
4. 2012/2013

b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
No Mata Pelajaran
Rata-rata Nilai US
09/10 10/11 11/12 12/13
1 Pendidikan Agama 8,11 8,70
2 PKn 7,12 8,40
3 IPA
4 IPS 7,41 7,76
5 B. Jawa 7,44 7,57
6 TIK 8,22 7,83
74


c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan

No.
Tahun
Ajaran
Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi
Jumlah
Peserta
Ujian
Jumlah
Lulus
%
Kelulusan
% Lulusan
yang
Melanjutkan
Pendidikan
% Lulusan
yang TIDAK
Melanjutkan
Pendidikan
1. 2008/2009 252 248 98,41 252 -
2. 2009/2010 251 250 99,60 250 -
3. 2010/2011 224 224 100 224 -
4. 2011/2012 206 206 100 206 -
5. 2012/2013 217 217 100 217 -

d. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba

No. Nama Lomba
Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013
Juara
ke:
Tingkat
Juara
ke:
Tingkat
Kab/
Kota
Pro-
pinsi
Nasio
-nal
Kab/
Kota
Pro-
pinsi
Nasio-
nal
1. Macapat Pi
2. Tari tradisional
3. 3 K
4. Sekolah sehat
5. Siswa Teladan Pi
6. Geguritan

e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik

No. Nama Lomba
Tahun 2009/2010 Tahun 2010/2011
Juara
ke:
Tingkat
Juara
ke:
Tingkat
Kab/
Kota
Pro-
pinsi
Nasio
-nal
Kab/
Kota
Pro-
pinsi
Nasio-
nal
1. Tenis meja
2. Futsal
3. Lari 100 m Pa
4. Lompat jauh Pi
5. Lompat jauh Pa
6. Lari 400 m Pa
7. Sepak bola
8. Bola Volley Pi
9. Sepak Bola III V I V
10. Futsal I V

f. Jumlah dan prosentase siswa drop-out

No Kelas
Jumlah dan prosentase siswa drop-out
2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013
1 VII - - - -
2 VIII - - - -
3 IX - - - -
Total (%)
- - - -

75

g. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out

No Kelas
Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out
2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013
1 VII - - - -
2 VIII - - - -
3 IX - - - -
Total (%)
- - - -

20. Lain-lain
a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat
No Alasan tak melanjutkan
Urutan alasan dari yang paling utama
dengan memberi nomor 1 s.d. 9*)
1 SMA/SMK/sederajat yang ada terlalu jauh/tak
terjangkau

2 Tidak mampu membiayai
3 Transportasi sulit/mahal
4 Kondisi geografis (medan sulit)
5 Daerahnya terpencil
6 Pendidikan dipandang kurang penting
7 Bekerja
8 Menikah
9 Lain-lain, sebutkan:

b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa
1). Pekerjaan orangtua/wali siswa
No. Pekerjaan Prosentase
1. PNS 23,4
2. TNI/POLRI 3.5
3. Petani 0.28
4. Swasta 61.30
5. Nelayan 0
6. Politisi (misalnya anggota DPR) 0.13
7. Perangkat Desa 0
8. Pedagang 2.58
9. Buruh 7,3

2) Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa
No. Penghasilan Prosentase
1. Kurang dari Rp.500.000,- 4.12
2. Antara Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,- 41.40
3. Antara Rp.1.000.000,- s.d. Rp.1.500.000,- 26.8
4. Antara Rp.1.500.000,- s.d. Rp.2.000.000,- 15,6
5. Lebih dari Rp.2.000.000,- 3,2

3) Tingkat kesejahteraan orangtua/wali siswa
No. Tingkat kesejahteraan Prosentase
1. Pra sejahtera 46.7
2. Sejahtera I 35.5
3. Sejahtera II 11.95
76

4. Purna sejahtera 1,8

4) Guru PKH (Keterampilan) di SMP yang bersangkutan
No
Nama lengkap (termasuk
gelar)
Usia
Pendidikan Status Pengala
man
kerja
(tahun)
Gol. Ket. Tertingg
i
Jurusan
PNS,
GTT,
dsb)
Guru
mapel
1 Margi Astuti,SPd 53 Sarja
na
Sejara
h
PNS Seni
Buda
ya
26 th IV a

5) Alat (Penunjang) Pelaksanaan PKH (Keterampilan)
Sebutkan sarana yang dapat (menunjang) pelaksanaan PKH (mesin jahit, alat masak,
dsb.) yang sudah dimiliki oleh sekolah.

No Nama Alat Jumlah
Kondisi*)
Baik
Rusak
ringan
Rusak
sedang
Rusak
berat
1 Canting(batik) 10 V
2 Kompor minyak kecil 2 V


6) Pengalaman Menyelenggarakan PKH
Bila sekolah telah menyelenggarakan PKH, sebutkan jenis, jumlah peserta, dan hasil
evaluasi penyelenggaraan PKH tersebut oleh Direktorat PSMP dan/atau lembaga
lainnya, termasuk SMP yang bersangkutan.

No. Jenis PKH Dilaksanakan
sejak tahun
Jumlah peserta Hasil
evaluasi *)
Ket.
2009/2010 2010/2011
1 Batik 2009/2010 24 Cukup

*) Hasil evaluasi dinyatakan dengan sebutan sangat baik, baik, cukup, kurang,
buruk.

21. INVENTARIS LABORATORIUM IPA

No Jenis Jml
Kondisi Kualitas/Fungsi
Ket
Baik Buruk Layak Tidak Layak
Prasarana
1 Ruang Praktek 1 1 V
2 Ruang Persiapan 1 1 V
3 Ruang Penyimpanan alat 1 1 V
dan bahan 8 7 1 V
4 Ruang Gudang 1 1 V
5 Meja Laboratorium 14 14 V
6 Kursi Laboratorium 44 44 V
7 Wastafel 4 4 V
8 Saluran dan instalasi air V V
Bersih V
9 Saluran dan instalasi air V V
Kotor V
77

10
Saluran dan instalasi
listrik V V
11 Sirkulasi Udara V V *)
12 Sistem pencahayaan V V

Alat Praktikum Fisika
1 Kit Optik 3 3 V
2 Kit Listrik 3 3 V
3 Kit Mekanika 3 3 V
4
Kit Panas dan
Hidrostatika 3 3 V

Alat Penunjang Fisika
1
GARPU TALA PADA
KOTAK 1 1
2
SLINKI
2 1 1
3
METER DASAR 90

4
CATU DAYA, Tegangan
Rendah 4 4 V
5
NERACA
4 3 1 V




Alat Praktikum Biologi

1 TABUNG KAPILER
2 RESPIROMETER 2 2
3
KOTAK GENETIKA 5
warna 2 2
4
MODEL, Otak Manusia
2 2 V
5
MODEL, Mata Manusia
2 2
V

6
MODEL, Telinga
Manusia 2 2
V

7
MODEL, Torso Wanita
1 1
V

8
MODEL, Jantung
Manusia 2 2
V

9
MODEL, Kulit Manusia.

10
MODEL, Ginjal Manusia

11
MODEL, Tengkorak
Manusia
12
MIKROSLID, Junior
Biologi
13
MIKROSLID, Junior
Biologi
14
MIKROSLID, Biologi

15
MIKROSLID, Biologi

16 MIKROSLID, Biologi
17 MIKROSLID, Biologi
18
MIKROSLID,
Mammalian
19
MIKROSLID,
Mammalian
20
MIKROTOM
SEDERHANA
21
KUADRAT, fleksible
Tipe Lipat
78

22 EOSIN, BG 25 gr 1 1
23
Iodine crystals (I2), BG,
500 g
24
Calcium Oxide (Ca O), T,
500 g
25
Sodium Hydroide, T, 500
g, NA OH
26
Penghubung Selang
Bentuk Y 3 3
27 Benedict, 500 ml 1 1
28 Akuarium 1 1
29 CAWAN PETRI 4 4
30 GELAS KIMIA 10 8
31 GELAS KIMIA
32 KAKI TIGA 10 10
33
KASA BAJA, Tahan
Karat 8 8
34 JAM HENTI, dual dial 1 1
35 PLAT TETES 2 2
36 LUMPANG DAN ALU 2 2
37 PIPA KACA 8 8
38 PIPET TETES 20 16 4
39
GELAS UKUR KACA
100 CC 5 5
40
SUMBAT KARET 1
Lubang 18 18
41
SUMBAT KARET 2
Lubang 10 10
42
BATANG PENGADUK
KACA 2 2
43 STATIF Segi 4 5 5
44 KLEM UNIVERSAL 10 10
45 BOSS HEAD 5 5
46
TABUNG REAKSI,
Medium Wall, 12 12
with rim
47
TABUNG REAKSI,
Medium Wall,
with rim,
48
PENJEPIT TABUNG
REAKSI 6 6
49 RAK TABUNG REAKSI 3 2 1
50
Thermometer , -10-110
derajatC 8 6 2
51
CHARTA, Hukum
Mendel
52
CARTA, Sistem
Transportasi 1 1
53
CARTA, Sistem
Pencernaan 1 1
54
CARTA, Sistem
Koordinasi 1 1
55 CARTA, Sistem Saraf 1 1
79

Manusia
56
CARTA, Sistem Sirkulasi
Darah 1 1
Manusia 1 1
57
CARTA, Sistem
Pencernaan Manusia 1 1
58
CARTA, Sistem Ekskresi
Manusia 1 1
59
CARTA, Sistem
Koordinasi 1 1
60
CARTA, Hewan purba
dan situasi
zaman purba
61
CARTA,
Perkembanganbiakan
tumbuhan vegetatif
62
CARTA,
Perkembanganbiakan 1 1 V
tumbuhan generatif
63
CARTA,
Perkembanganbiakan 1 1 V
hewan tinggi generatif
64
CARTA,
Perkembanganbiakan 1 1 V
hewan rendah generatif
65
CARTA, Bagian Tubuh
Tumbuhan 1 1 V
66
CARTA, Daur hidup
parasit
(malaria)
67 AUXANOMETER 1 1

Alat Penunjang Biologi
1 MIKROSKOP, Lanjutan 4 4
2 MIKROKOP, untuk siswa 10 6 4
2
PEMELIHARAAN
MIKROSKOP 2 2 V
3 KACA PENUTUP 4 4
4 KACA BENDA 3 3
5 KACA PEMBESAR 4 4 V

22. INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA

No Peralatan Jml
Kondisi Kualitas/Fungsi
Keterangan
Baik Buruk Layak
Tidak
Layak
1 Master console
2 Booth siswa
3 Headset siswa
4 Room speaker
5 TV
80

6 Komputer
7 Kursi guru 2 2
8 Kursi siswa 40 40
9 Almari/rak
10 Papan tulis 1 1
11 AC/kipas angin/exhaust fan
Lainnya:

23. INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER

No Jenis Jml
Kondisi Kualitas/Fungsi
Ket
Baik Buruk Layak
Tidak
Layak
Prasarana
1 Ruang Praktek 1 V
2 Ruang Persiapan 1 V
3 Ruang Penyimpanan
4 Ruang Gudang
5 Meja Laboratorium Komputer 30 V
6 Kursi Laboratorium Komputer 44 V
7 Saluran dan instalasi listrik
8 Sirkulasi Udara 2 2
Kipas
Angin/AC*)
9 Sistem pencahayaan V
10 Komputer saling terhubungkan
dengan jaringan
11 Jaringan internet 1 1
smp16semarang
@gmail.com
12 Ketersediaan Daya Listrik 17.000Watt
Alat Praktikum Komputer
1 Komputer
A Intel Pentium I
B Intel Pentium II
c Intel Pentium III 15 6 8 V
D Intel Pentium IV 12 10 2 V
E Lainnya 5 5 V
Dual Care 16 16 V
2 Printer
A Dot Matriks A4 1 1
B Dot Matriks A3
c Ink Jet A4 1 1
D Ink Jet A3
E Color Ink Jet
f Laser Jet A4
G Laser Jet A3
H Color Laser Jet
3 Scanner 1 1
4 Stabilizer 5 5
Keadaan Keterangan
81

5 Perangkat Lunak Asli Tdk Asli

Sebutkan Perangkat Lunak
yang 1. Window 98 V
dimiliki sekolah 2 . Window xp V
3 . Window Vista V
4
5
Lainnya 16 Unit V


No Jenis Jml
Kondisi Kualitas/Fungsi
Keterangan
Baik Buruk Layak
Tidak
Layak
6 Sumber Daya Manusia 52
Jumlah
A Berapa orang guru yang menguasai komputer? 25
B Berapa orang staf yang menguasai komputer? 6
c Berapa orang guru/staf yang pernah belajar komputer (kursus/kuliah/dll)? 22
D Berapa Tenaga Teknis/Laboran komputer ---
82

TATA TERTIB SISWA
SMP 16 SEMARANG
A. Siswa Wajib
1. Datang ke sekolah jam 06.45 WIB setiap hari, hari Senin datang jam 06.30 WIB
(Persiapan Upacara Bendera)
2. Melapor kepada guru piket/BK apabila terlambat
3. Berdoa pada awal dan akhir pelajaran
4. Melapor ke guru piket bila terdapat Bapak/Ibu guru pengajar yang tidak hadir.
5. Menghormat dan memberi salam pada Bapak/Ibu guru.
6. Menjaga kebersihan kelas dan sekelilingnya termasuk kebersihan papan tulis.
7. Minta ijin terlebuh dahulu bila akan meninggalkan sekolah sebelum waktunya.
8. Menyerahkan surat keterangan dokter atau surat ijin orang tua bagi yang tidak
hadir karena sakit atau sesuatu kepentingan.
9. Mengikuti Upacara Bendera dan upacara hari besar dengan tetib.
10. Memelihara dan menjaga keamanan, keindahan, kebersihan, dan kekeluargaan.
11. Memakai pakaian seragam:
a. Putih Biru : Senin Kamis
b. Pramuka kaos kaki hitam : Jumat
c. Batik : Sabtu
d. Senin Kamis : sepatu polos hitam, kaos kaki putih
e. Sabtu : Sepatu bebas dan sopan
12. Memakai pakaian seragam dengan atribut lengkap setiap hari dan setiap upacara
bendera hari Senin dan hari-hari Besar Nasional kecuali ada ketentuan lain.
13. Memakai pakaian dengan rapi dan sopan.
14. Menabung menurut ketentuan sekolah untuk persiapan akhir tahun.

B. Siswa Dilarang
1. Siswa putri dilarang memakai perhiasan serta berdandan/bersolek berlebihan
2. Siswa putra dilarang merokok, minum-minuman keras, dan sebagainya.
3. Siswa dilarang membawa barang-barang terlarang/gambar yang mengganggu
ketertiban sekolah.
4. Mengadakan kegiatan kelompok tanpa sepengetahuan guru Pembina.
83

5. Melakukan perbuatan yang menjurus tindakan asusila.
6. Berkelahi sesama teman/orang lain.
7. Merusak barang-barang milik sekolah.
8. Mencorat-coret meja, dinding, kamar kecil, dan lingkungan sekolah.
9. Pada jam pelajaran/jam istirahat siswa dilarang keluar dari lingkungan sekolah
tanpa seijin guru/petugas
10. Membawa:
a. HP ke sekolah
b. Kendaraan bermotor sendiri ke sekolah
c. Tipe-ex atau yang sejenis yang dapat mengotori kelas.

C. Siswa Dianjurkan
1. Banyak membaca di Perpustakaan Sekolah/Perpustakaan Negara.
2. Melapor kepada Guru / Karyawan atau Wali Kelas / Kepala Sekolah kalau ada
kejadian yang mencemarkan nama baik sekolah.
3. Orang tua/ wali murid yang akan bertemu putra/putrinya di sekolah harap lapor
satpam/Guru BK dan dilarang masuk ke ruang kelasnya.
4. Menitipkan barang-barang berharga ke guru pembimbing pada saat jam pelajaran
di luar kelas atau pada saat olah raga.

D. Peringatan Kepada Siswa Berbentuk
1. Peringatan kepada siswa secara langsung/teguran lisan
2. Peringatan kepada siswa melalui orang tua berupa teguran tertulis
3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara.
4. Dikembalikan ke orang tua atau dikeluarkan dari Sekolah

Semarang, 17 Juli 2013
Kepala Sekolah




Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd
NIP. 19561125 1982012 2 001

84

TATA TERTIB PERPUSTAKAAN


1. Setiap siswa wajib menjadi anggota perpustakaan
2. Setiap peminjaman, Siswa harus membawa kartu Perpustakaan.
3. Kehilangan kartu perpustakaan harus segera lapor kepada petugas untuk
dibuatkan penggantinya dengan mengganti ongkos administrasi sebesar Rp.
1.000 ( seribu rupiah )
4. Kartu perpustakaan ini tidak boleh digunakan orang lain untuk meminjam buku
buku perpustakaan.
5. Buku buku yang dipinjamkan harus diberi sampul dan dirawat sebaik baiknya.
6. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda Rp. 2.00,- ( dua ratus rupiah )
setiap hari.
7. Buku rusak / hilang peminjam wajib mengganti sesuai dengan harga buku
tersebut.
8. Setiap anggota perpustakaan wajib meminjam buku sedikitnya 3 ( tiga ) buah
buku setiap satu minggunya.
9. Pelanggaran terhadap ketentuan / tata tertib di atas akan dikenakan sanksi sesuai
berat ringannya pelanggaran.

Semarang,
Koordinator Perpustakaan


Wiwik Ruswanti, S.Pd.
NIP. 19610311 198203 2 004











85

Lampiran
STRUKTUR ORGANISASI SMP 16 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014







KEPALA SEKOLAH
KOMITE
SEKOLAH


Dra. Hj. IDA NURLAILA
CANDRA, M.Pd

Drs. H.M. NOOR
CHOLIS, M.Si










WAKIL KEPALA
SEKOLAH



BADRUL ANWAR,S.Pd


Drs. SUPATNO, M.Pd


SUPIYARTO, BA









KEPALA TATA
USAHA



ROSIDAH






























UR.
KURIKUL
UM
UR.
KESISWAAN
UR.
SARPRAS
UR.
HUMAS

SUDARNO,
S.Pd

Hj.
CHRISTINA
P, M.Pd


SRI
HARJANTI,
S.Pd

Dra. SRI
HARTATI

Dra. SITI
PANGARSI P









Drs. AGUS
PRIANTONO




































86




















KOORDINATOR
BP/BK


PEMBINA
OSIS


Dra.
MUSIAMAH


BEDJO EKO
P, S.Pd


















WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX
VII.A. SRI REJEKI,
S.Pd.

VIII.A. H. WARSUKI, S.Pd

IX.A. SRI HASTUTI,
S.Pd
VII.B. KADARYANTO,
S.Pd.

VIII.B. SUNTARI, S.Pd

IX.B. WIWIK
RUSWANTI, S.Pd
VII.C. Dra. MUSIAMAH

VIII.C. ISWANTI, S.Pd

IX.C. NURLESTARI,
S.Pd
VII.D. EKOSARI
HERDINI., S.Pd

VIII.D. DWI SUGIYANTI, S.Pd.

IX.D. Hj. MARYAM,
S.Pd i
VII E.
SUMARSI
H, S.Pd
VII E
DYAH
M., S.Pd

VIII.E. VALERIA S, S.Pd.

IX E. Dra. Hj. SRI
MARWATI W
VII F. Dra.
SRI
HARTATI
VII F SRI
PURWAT
I, S.Pd

VIII F. L SIHOMBING, S.Pd

IX F. Dra. Hj. SRI
RAHAYU
VII.G. YULIYANTI,
S.Pd

VIII.G. RINI ESTININGSIH E

IX.G. KUN PURWANI
SR, S.Pd
VII H .UTOMO, S.Pd

VIII.H. RAHAYU W, S.PD

IX H. Hj. CHRISTINA
P, S.Pd










GURU DAN KARYAWAN









P E S E R T A D I D I K





Keterangan :


Garis Komando





Garis Koordinasi










87

Lampiran




























SSu













Keterangan : : Garis Komando

: Garis Koordinasi

KOORD. PERPUSTAKAAN
Wiwik Ruswanti, S.Pd
SUB UNIT LAY.
TEKNIS/PEMBACA


Subari


Subari

KOMITE

KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj. Ida N Candra,
M.Pd

PESERTA DIDIK
SUB UNIT LAY.
PEMINJAM

Sumarsih, S.Pd

88

Lampiran















































STRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLAAN LABORATORIUM
IPA
SMP 16 SEMARANG

KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj IDA N CANDRA, M.Pd
KOORDINATOR LAB
Drs. SUPATNO, M.Pd
LABORAN
KABUL

PENANGGUNG JAWAB
BIOLOGI
SRI HASTUTI, S.Pd
PENANGGUNG JAWAB
FISIKA
LUMONGGA S, S.Pd
GURU IPA KELAS VII
Drs. SUPATNO
KUSWANTO, S.Pd
SRI HASTUTI, S.Pd

GURU IPA KELAS VIII
L. SIHOMBING, S.Pd
RAHAYU W, S.Pd
GURU IPA KELAS IX
BADRUL ANWAR, S.Pd
SRI HASTUTI, S.Pd
L. SIHOMBING, S.Pd

89









































Keterangan : : Garis Komando

: Garis Koordinasi



KOORD. LAB. TIK
Dwi Sugiyanti, S.Pd
SEKRETARIS

Suntari,S.Pd




KOMITE

KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj Ida N Candra,
M.Pd

SIE KEBERSIHAN

Suyana
90

Lampiran
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SMP 16 SEMARANG
TAHUN 2013/2014



PENASEHAT
K E T U A
NARA SUMBER
Sutrisno, SE Drs.M.Noor Cholis Dra. Ida N. Candra, M.Pd






SEKRETARIS I BENDAHARA
Sugiyono,SH,MH Supiyarto, BA










SEKRETARIS II



PEMB. BENDAHARA
Badrul Anwar, S.Pd



Lusi Rakhmayani







ANGGOTA


1. Bedjo Eko Prajitno, S.Pd


2. Dra. Sri Rahayu


3. Drs. Agus Priantono


4. Yulius Handono SW.


5. Murwiyatin









Keterangan :
Garis
Komando

Garis
Koordinasi






91

DAFTAR TENAGA KEPENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

NO NAMA
STATUS
(PNS,
PTT)
NIP BARU
PANGKAT
TMT
CAPEG/TM
T KERJA
MASA
KERJA JABATAN PENDIDIKAN
GO
L.
TMT
TH
N
BL
N
NAMA TMT
TK
IJAZAH
LULUS
TH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj,
M.Pd
PNS 19561125 198212 2 001 IV/a 01-10-1998 01-12-1982 29 9 Kep.Sek 25-09-2012 S2 2002
2
Yulius Handono Sidi W.
PNS
19611024 198812 1 001 III/c 01-10-2008 01-12-1988 23 9 Staf 01-12-1988 Sarmud 1987
3
Rosidah
PNS
19630727 198610 2 002 III/b 01-10-2006 01-10-1986 25 11 Ka.TU 01-04-2011 SMEA 1984
4
Lusi Rakhmayani
PNS
19711204 199403 2 002 III/b 01-04-2010 01-03-1994 18 6 Staf 01-03-1994 SMEA 1990
5
Ibnu Habibullah, A.Md
CPNS
19860823 201101 1 011 II/c 01-01-2011 01-01-2011 1 9 Staf 01-01-2011 D III 2007
6
Sawab
PNS
19630903 198603 1 021 II/a 01-04-2002 01-03-1986 26 6 Staf 01-03-1986 SD 1975
7
Murwiyatin
PNS
19640219 198609 1 001 II/a 01-10-2002 01-09-1986 26 0 Staf 01-09-1986 SD 1977
8 Suharti PTT 01-07-1984 28 2 P.Kebersihan 01-07-1984 K.Paket A 1988
9 Suyana PTT

01-07-1985 27 2 P.Kebersihan 01-07-1985 SMP 1983
10 Kabul PTT

01-07-1990 22 2 Staf TU 01-07-1990 SMEA 1987
11 Subari PTT

01-07-1991 21 2 Staf TU 01-07-1991 SMA 1993
12 Paiman PTT

01-07-1992 20 2 Penjaga 01-07-1992 SR 1963
13 Imam Kusdiyanto PTT

01-07-1993 19 2 P.Kebersihan 01-07-1993 SMEA 1985
14 Mundakir PTT

01-07-1997 15 2 Satpam 01-07-1997 SMP 1986
15 Winarsih PTT 01-07-1997 15 2 Staf TU 01-07-1997 SMA 1995
16 Waluyo PTT 01-07-2003 9 2 P.Kebersihan 01-07-2003 SMP 1986


DAFTAR PENDIDIK
SMPN 16 SEMARANG

NO NAMA NIP BARU
SK TERAKHIR
JABATAN
TMT
CAPEG
TMT
PNS
PENDIDIKAN
MAPEL
PANGKAT GOL TMT
TK
IJAZAH
JURUSAN
LULU
S TH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
Dra. Hj. Ida Nurlaila
Candra, M.Pd
19561125 198212 2 001 Pembina IV/a
01-10-
1998
Guru
Pembina/KS
1/12/1982
01-10-
1985
S2
Manajemen
Pendidikan
2002 PAI
2
Dra. Hj. Sri Rahayu 19580423 197903 2 002 Pembina Tk.I IV/b
01-10-
2007
Guru Pembina
Tk.I
1/3/1979
01-06-
1980
S1 Pend. Agama 1987 PAI
3
Dra. Siti Pangarsi P. 19601216 198703 2 006 Pembina IV/a
01-10-
1999
Guru Pembina 1/3/1987
01-12-
1988
S1 Bhs. Prancis 1986 B.Inggris
4 Dra. Hj. Sri Marwati W. 19610116 198803 2 004 Pembina IV/a
01-10-
2000
Guru Pembina 1/3/1988
01-11-
1989
S1 PDU 1984 IPS
5
H. Warsuki, S.Pd 19610905 198403 1 006 Pembina IV/a
01-10-
2003
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
S1 Bhs. Inggris 1999 B.Inggris
6
Ngatirin, S.Pd, M.Or 19590208 198501 1 001 Pembina IV/a
01-10-
2003
Guru Pembina 1/1/1985
01-01-
1987
S2 Olah Raga 2009 Olah Raga
7 Supiyarto, BA 19590404 198503 1 014 Pembina IV/a
01-10-
2003
Guru Pembina 1/3/1985
01-03-
1987
Sarmud BP 1983 BK
8
Ekosari Herdini, S.Pd 19600303 198403 2 009 Pembina IV/a
01-10-
2005
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
S1 Matematika 2003 Matematika
9
Drs. Supatno, M.Pd 19620912 199403 1 006 Pembina IV/a
01-04-
2006
Guru Pembina 1/3/1994
01-03-
1996
S2 IPA 2009 IPA
10 Atas Santari, S.Pd 19590803 198103 2 007 Pembina IV/a
01-10-
2006
Guru Pembina 1/3/1981
01-09-
1982
S1 Bhs. Indonesia 2001 B.Indonesia
11
Lumongga Sihombing,
S.Pd
19581201 198103 2 007 Pembina IV/a
01-10-
2006
Guru Pembina 1/3/1981
01-11-
1982
S1 Biologi 2001 IPA
92

12
Dra. Sri Hartati 19590517 198303 2 009 Pembina IV/a
01-10-
2006
Guru Pembina 1/3/1983
01-09-
1985
S1 PKK 1989 B.Inggris
13 Sri Harjanti, S.Pd 19600911 198303 2 007 Pembina IV/a
01-10-
2006
Guru Pembina 1/3/1983
01-01-
1985
S1 Matematika 1998 Matematika
14
Dyah Mintaningsih, S.Pd 19600915 198601 2 003 Pembina IV/a
01-10-
2006
Guru Pembina 1/1/1986
01-01-
1988
S1 Ekonomi 2002 IPS
15
Margi Astuti, S.Pd 19591106 198403 2 007 Pembina IV/a
01-04-
2007
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
S1 Sejarah 2003
Seni
Budaya
16 Kuswanto, S.Pd 19570725 198703 1 003 Pembina IV/a
01-04-
2007
Guru Pembina 1/3/1987
01-11-
1988
S1 Fisika 2008 IPA
17
Hj. Sudarno, S.Pd 19651225 198903 1 013 Pembina IV/a
01-04-
2007
Guru Pembina 1/3/1989
01-09-
1990
S1 Matematika 1994 Matematika
18
Hj. Aisyatun, S.Pd 19581113 197803 2 006 Pembina IV/a
01-10-
2007
Guru Pembina 1/3/1978
01-11-
1979
S1 Sejarah 2003 IPS
19 Utomo, S.Pd 19620606 198403 1 013 Pembina IV/a
01-10-
2007
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
S1 PPKn 1999 PKN
20
Hj. Christina P., S.Pd,
M.Pd
19640509 198703 2 010 Pembina IV/a
01-10-
2007
Guru Pembina 1/3/1987
01-11-
1988
S2
Magister
Pendidikan
2009 B.Jawa
21
Wiwik Ruswanti, S.Pd 19610311 198203 2 004 Pembina IV/a
01-04-
2008
Guru Pembina 1/3/1982
01-11-
1984
S1 Bhs. Indonesia 2011 B.Indonesia
22 Sri Purwati, S.Pd 19541020 198111 2 002 Pembina IV/a
01-10-
2008
Guru Pembina 1/11/1981
01-10-
1983
S1 Bhs. Indonesia 2000 B.Indonesia
23
Rahayu Winarningsih,
S.Pd
19620128 198301 2 001 Pembina IV/a
01-10-
2008
Guru Pembina 1/1/1983
01-01-
1985
S1 Fisika 2008 IPA
24
Valleria Sugihartini, S.Pd 19630415 198403 2 014 Pembina IV/a
01-10-
2008
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
S1 PPKn 2006 PKN
25 Hj. Maryam, S.Pd I 19590714 198602 2 003 Pembina IV/a
01-10-
2008
Guru Pembina 1/2/1986
01-02-
1988
S1 Tarbiyah 2006 PAI
26
Iswanti, S.Pd 19600704 198703 2 003 Pembina IV/a
01-10-
2008
Guru Pembina 1/3/1987
01-03-
1988
S1 BK 2012 BK
27
Dra. Musiamah 19671203 199802 2 002 Pembina IV/a
01-10-
2009
Guru Pembina 1/2/1998
01-04-
1999
S1 BP 1991 BK
28 Kadaryanto, S.Pd 19580111 198112 1 001 Pembina IV/a
01-04-
2011
Guru Pembina 1/12/1981
01-12-
1983
S1 Sejarah 2006 IPS
29
Rini Estiningsih Elyda 19610801 198403 2 008 Pembina IV/a
01-04-
2011
Guru Pembina 1/3/1984
01-03-
1986
D1 Ket. Kerajinan 1983 B.Indonesia
30
Badrul Anwar, S.Pd 19650707 198901 1 003 Pembina IV/a
01-04-
2011
Guru Pembina 1/1/1989
01-12-
1990
S1 Matematika 2003 IPA
31 Santoso Budi Utomo 19560911 198003 1 009 Pembina IV/a
01-04-
2012
Guru Pembina 1/3/1980
01-08-
1981
SLTA Mesin Umum 1976
Seni
Budaya
32
Drs. Agus Priantono 19650817 199802 1 003 Pembina IV/a
01-04-
2012
Guru Pembina 1/2/1998
01-08-
1999
S1 Matematika 1991 Matematika
33
Nurlestari, S.Pd 19680605 199802 2 007 Pembina IV/a
01-10-
2012
Guru Pembina 1/2/1998
01-04-
1999
S1 Bhs. Inggris 1994 B.Inggris
34 Kun Purwani Sri R, S.Pd 19720902 200003 2 004 Penata Tk.I III/d
01-04-
2011
Guru Dewasa
Tk.I
1/3/2000
01-03-
2002
S1 Bhs. Indonesia 1997 B.Indonesia
35
Yuliyanti, S.Pd 19690729 200604 2 011 Penata III/c
01-10-
2012
Guru Dewasa 1/4/2006
01-12-
2007
S1 Bahasa Jawa 2002 B.Jawa
36
Suntari, S.Pd 19681011 200604 2 008
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-04-
2010
Guru Madya
Tk.I
1/4/2006
01-12-
2007
S1 Sejarah 1992 IPS
37 Sri Rejeki, S.Pd 19730519 200701 2 006
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-04-
2011
Guru Madya
Tk.I
1/1/2007
01-12-
2008
S1 Matematika 1997 Matematika
38
Dwi Sugiyanti, S.Pd 19730913 200701 2 006
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-04-
2011
Guru Madya
Tk.I
1/1/2007
01-12-
2008
S1 PDU 1997 TIK
39
Sumarsih, S.Pd 19660803 200801 2 007
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-10-
2011
Guru Madya
Tk.I
1/1/2008
01-12-
2009
S1 PDU/Koperasi 1993 IPS
40 Arief Saksono, S.Pd 19750930 200801 1 012
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-04-
2012
Guru Madya
Tk.I
1/1/2008
01-12-
2009
S1 Olah Raga 1999 Olah Raga
41
Sri Hastuti, S.Pd 19651216 200801 2 003
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-04-
2012
Guru Madya
Tk.I
1/1/2008
01-12-
2009
S1 Biologi 2001 IPA
42
Ida Hartasih, S.Pd 19700205 200801 2 028
Penata Muda
Tk.I III/b
01-04-
2012
Guru Madya
Tk.I
1/1/2008
01-12-
2009
S1 PPKn 1998 PKN
43 Bedjo Eko Prajitno, S.Pd 19591020 198601 1 003
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-10-
2012
Guru Madya
Tk.I
1/1/1986
01-01-
1988
S1 BK 2004 BK
44
Murwati, S.Pd 19710620 200801 2 013
Penata Muda
Tk.I
III/b
01-10-
2012
Guru Madya
Tk.I
1/1/2008
01-12-
2009
S1 Matematika 2000 Matematika
45
Much. Arif Mahmudi,
S.Pd
19850914 201101 1 006
Penata Muda III/a
01-01-
2011
Guru Madya 1/1/2011 S1 Bhs. Jawa 2009 B.Jawa

Anda mungkin juga menyukai