Kelompok
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah “Bimbingan dan Konseling Kelompok”
Dosen Pengampu:
Drs. R. Arlizon, M.Pd.
Donal, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Maisa Nabila Harista 2105126519
Mustahib Ahmad 2105126518
Puji Lestari 2105125088
Regita Cahyaningsih 2105113133
Tim Pemakalah
3. Bab III Penutup, memaparkan kesimpulan dan saran dari materi yang telah
dijelaskan.
B. Pembentukan Kelompok
Perhatian yang cermat dalam tahap pembentukan kelompok memiliki
keterkaitan yang penting dengan hasil-hasil yang akan dicapai oleh kegaitan
bimbingan dan konseling kelompok. Menurut Prayitno, (2012 : 165) bahwa
kelompok untuk layanan bimbingan kelompok dan/atau konseling kelompok
dapat dibentuk melalui pengumpulan sejumlah individu (siswa dan individu
lainnya) yang berasal dari:
a) Satu kelas siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok.
b) Kelas-kelas siswa yang berbeda dihimpun dalam sau kelompok, dan;
c) Peserta dari lokasi dan kondisi ynag berbeda di kumpulkan menjadi satu
kelompok.
Pengelompokan individu itu dibentuk dengan memperhatikan aspek-
aspek relatif homogenitas dan heterogenitas sesuai dengan tujuan layanan
serta hasil need assesment, himpunan data dan sumber-sumber lainnya yang
dapat menjadi pertimbangan dalam pembentukan kelompok. Penempatan
seseorang dalam kelompok tertentu dapat merupakan penugasan, penetapan
secara acak, ataupun pilihan bebas individu yang bersangkutan. Dalam pada
itu, seseorang atau lebih dapat ditempatkan dalam kelompok tertentu untuk
D. Besaran Peserta
Ukuran dan jumlah yang diinginkan untuk kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok tergnatung pada faktor-faktor seperti usia konseling,
tingkat pendidikan, jenis maslah, dan lain-lain sebagainya. Secara umum,
kelompok harus memiliki cukup banyak orang untuk menciptakan interaksi
yang mendalam anataranggota kelompok.
Corey, (2017: 75) menjelaskan bahwa jumlah peserta bimbingan dan
konseling kelompok yang ideal adalah 8 (delapan) orang dan kelompok-
kelompok dengan anak kecil dilakukan seperti 3-4 (tiga sampai empat)
orang. Sementara itu menurut Prayitno (2012 : 158) menyebutkan jumlah
peserta yang lebih efektif dalam kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok yaitu sebanyak 10 (sepuluh) orang. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa peserta kegiatan bimbingan dan konseling kelompok
yaitu sebanyak 8-10 (delapan sampai 10) orang.
F. Tempat Pelaksanaan
Aspek teknis operasional yang tidak kalah penting dalam kegaitan
bimbingan dan konseling kelompok yaitu menyangkut tempat pelaksaan
kegiatan. Menurut Prayitno (2012: 183) bimbingan dan konseling kelompok
diselenggarakan di tempat-tempat yang cukup nyaman bagi para peserta,
baik di dalam ruangan maupundi luar ruangan. Dalam memilih tempat
pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok konselor/pemimpin
kelompok harus mempertimangkan keamanan (fisik) tingkat kenyamanan
(psikologis) dan sedapat-dapatnya menjamin asas-asas layanan bimbingan
dan konseling kelompok utamanya asas kerahasiaan. Pada umumnya
pemilihan tempat di dalam ruangan untuk kegaitan konseling kelompok,
sedangkan di luar ruangan untuk kegiatan bimbingan kelompok.
H. Alokasi Waktu
Layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok dapat
diselenggarakan pada waktu yang fleksibel. Artinya, waktu layanan ini
disesuaikan dengan kesepakatan anatara konselor/pemimpin kelompok
dengan anggota kelompok, baik terjadwal maupun tidak terjadwal. Waktu
penyelenggaraan untuk layanan bimbingan kelompok atau konseling
kelompok sekitar 1-2 jam/pertemuan. Pertemuan pertama (sesi pertama)
bimbingan kelompok atau konseling kelompok biasanya memakan waktu
yang lebih lama untuk tahap pembentukan, dan sesi-sesi berikutnya lebih
didominasi oleh tahapan kegaiatan.
Lama atau sebentarnya frekuensi waktu tergantung dengan sudah atau
belum tercapainya tujuan bimbingan dan konseling kelompok. Bimbingan
kelompok sudah bisa di akhiri atau di cukupkan apabila anggota kelompok
telah ada perkembangan, pendalaman, atau pemahaman terhadap topik yang
dibahas. Sedangkan pada konseling kelompok, sudah bisa di akhiri atau
dicukupkan apabila anggota kelompok sudah perkembangan, pendalaman,
dan penuntasan masalah sesame anggota kelompok.
I. Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah proses penilaian terhadap layanan bimbingan dan
konseling kelompok yang telah dilaksanakan. Seperti halnya menilai
seberapa efesien dan efektif layanan tersebut dalam mengembangkan
pribadi peserta didik atau seberapa efektifnya layanan tersebut membantu
3.2 Saran
Telah kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
kelompok, ada beberapa aspek atau bagian yang harus diperhatikan, sehingga
aspek-aspek tersebut harus menjadi pedoman bagi guru BK atau konselor
dalam melaksanakan bimbingan dan konseling kelompok.
Pemakalah menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
terdapat beberapa kesalahan, oleh karena itu pemakalah harap adanya saran dan
kritik untuk pembuatan makalah kedepannya.
Folastri, Sisca., & Rangka, Itsar B. 2016. Prosedur Layanan Bimbingan &
Konseling Kelompok. Bandung : Mujahid Press.