Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“METODE DAN TEKNIK PENILAIAN BK”

(Mata Kuliah : Evaluasi Manajemen BKI)

Dosen Pengampu :

Sri Rahma Ramadhoni, M.Pd


 

Disusun oleh :

Fadli Hardiansyah

Rizki Ramadhan
BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

SEMESTER V

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
 

X
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Metode Dan Teknik Penilaian BK” ini tepat pada waktunya.

Adapun  tujuan  dari  penulisan  dari  makalah  ini  adalah untuk


memenuhi  tugas ibu Sri Rahma Ramadhoni,M.Pd., sebagai dosen pengampu
di mata kuliah Evaluasi Manajemen BKI. Dan Pendidikan Anak. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Metode Dan
Teknik Penilaian BK bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen pengampu mata
kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 5 Oktober  2022

                                                                                                          Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. METODE PENILAIAN BK...............................................................2


B. TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING.....................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................10

A. KESIMPULAN...................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam proses perjalanan hidup manusia mereka banyak mengalami
peristiwa dan situasi yang menimbulkan masalah yang mungkin tidak dapat
diatasi. Alternatif yang pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan
masaalah tersebut adalah dengan membicarakannya dengan keluarga, guru ,
teman dan ahli agama. Namun tidak semua orang yang yang dijadikan tempat
untuk dimintai bantuan tersebut bisa mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan
kondisi tersebut konseling merupakan pilihan yang efektif untuk mengatasi
masalah individu tersebut.
Pada proses konseling , konselor mendengarkan konseli serta bekerja
sama dengan konseli untuk menemukan alternatif yang terbaik untuk
memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli. Pada proses
tersebutlah konselor harus bisa menggunakan pendekatan, metode dan teknik
yang tepat terhadap konseli, sehingga bisa tahu akar permasalahan dan dapat
menyelesaikan permasalahan si konseli tersebut dengan cepat dan tepat dan
tanpa menemui hambatan yang begitu berarti

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiamana Metode Penilain Bk?
2. Apa Teknik Bimbingan Dan Konseling?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Metode Penilain Bk
2. Untuk Mengetahui Teknik Bimbingan Dan Konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE PENILAIN BK
Dalam melakukan bimbingan, tentu saja kita memerlukan berbagai
data. Untuk itu kita perlu mengetahui metode-metode yang digunakan dalam
bimbingan, untuk mendapatkan dan mengumpulkan data, antara lain adalah:

1. Metode Observasi
Observasi adalah mengumpulkan data-data dengan jalan
melakukan pengamatan secara langsung melalui mata dan pendengaran.
dari segi peranan observer, observasi dibagi menjadi tiga macam yaitu:  
a. Observasi yang berpartisipasi (participant observation)
Dalam observasi ini, observer (pembimbing) ikut terjun dalam
prikehidupan dan situasi orang-orang yang diobservasi (observees).
Jenis ini sering digunakan untuk penyèlidikan yang bersifat eksploratif
dan untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar. Misalnya, jika
orang-orang yang diobservasi main basket, maka observer juga ikut
main.
b. Observasi non-partisipasi (non-participant observation)
Berbeda dengan jenis pertama, dalam observasi ini,
pembimbing tidak ikut terjun dalam situasi kehidupan orang-orang
yang diobservasi. Contoh; mengamati anak yang sedang bermain,
observer tidak perlu ikut bermain, tetapi cukup dengan melihat
bagaimana mereka bermain, bagaimana aktivitasnya, kontak sosialnya
dan sebagainya.
c. Quasi Partisipasi
Dalam bentuk ini seolah-olah observer turut berpartisipasi,
padahal sebenamya ia hanya berpura-pura turut bergabung dalam
situasi kehidupan observees. Ditinjau dan segi tujuannya, observasi
dibagi menjadi dua yaitu:

2
3

1) Observasi sistematis
Observasi sistematis adalah observasi yang dilaksanakan
dengan cara membuat rencana kerangka terlebih dahulu, maka
sering juga disebut structured observation atau observasi dengan
sistem kategori, karena sebelum melakukan observasi telah dibuat
kategori-kategori tertentu.
2) Observasi non-sistematis
Dalam observasi ini, observer tidak melakukan
sistematisasi terhadap hal-hal yang akan diselidiki. Tetapi cukup
dengan menangkap apa yang dapat diamati. .Jadi batasannya luas
dan tidak terpaku pada hal-hal yang sudah dikategonkan.

Dengan adanya bermacam-macam jenis observasi ini, masing-


masing dapat digunakan sesuai dengan keadaan yang kita hadapi. Langkah
selanjutnya adalah pencatatan hasil observasi. Dalam hal ini ada tiga cara
yang sering dilakukan oleh observer yaitu;

Pertama; pencatatan dengan segera (on the sport). Kelebihannva


dapat mengeliminir adanya kesalahan dan kelupaan. Kelemahannya,
observasi bisa dianggap kurang teliti karena perhatiannya bercabang dua
yaitu mengamati kejadian dan mencatat apa yang terjadi. Selain itu akan
menimbulkan kecurigaan orang yang diamati, sehingga observasi
terganggu.

Kedua, pencatatan yang dilakukan setelah observasi selesai.


Dengan cara ini situasi observasi tidak akan terganggu dan orang yang
diamati tidak akan curiga. Akan tetapi hasil observasi seringkali tidak
sesuai dengan kenyataan, karena observer tidak bisa mengingatnya dengan
baik.

Cara yang ketiga mencatat hasil observasi pada garis besy dengan
menggunakan tanda-tanda (simboI-simboI). Setelah itu kita membedakan
antara fakta dan interpretasi. Fakta adalah objek yang diobservasi,
4

sedangkan interpretasi merupakan sudut pandang atau pendapat observer.


Fakta bersifat objektif sedangkan interpretasi bersifat subjektif. Maka
dalam pencatatannya harus dibedakan dengan cara membuat kolom yang
terdiri dan kolom fakta dan kolom interpretasi.

2. Metode Questionnaire
Questionnaire atau angket adalah daftar yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orang yang menjadi objek
questionnaire. Dilihat dari bentuk questionnaire, ada tiga macam bentuk
pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan yang tertutup (closed questionnaire), yàitu
pértãnyamipertanyaan dimana orang-orang yang menjadi sasaran
tinggal memilih jawaban yang disediakan.
b. Pertanyaan yang terbuka (opened questionnaire); dimana seseorang
mempunyai kesempatan terbuka untuk memberikan jawaban.
c. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup; campuran dan kedua pertanyaan
tersebut.
d. Checking (memeriksa) kembali pertanyaan-pertanyaan yang telah
tersusun. Metode ini mempunyai keuntungan-keuntungan antara lain
praktis, ekonomis, terutama dari segi tenaga dan yang terakhir dengan
menggunakan metode ini orang dapat menjawab secara terbuka atau
leluasa. Sedangkan kelemahannya jika ada pertanyaan yang kurang
jelas, sulit untuk kompromi. Pertanyaan yang kaku, tidak bisa diubah
dan biasanya dengan metode ini angket seringkali tidak kembali.

3. Interview (Wawancara)
Interview adalah teknik pengumpulan data dengan tanya jawab
secara lisan. Kelebihan metode ini adalah pertanyaan-pertanyaannya dapat
diperjelas, bahasanya dapat disesuaikan dengan yang diinterview dan
dapat menimbulkan rasa persaudaraan sehingga mudah mencapai hasil
yang diinginkan. Kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lama,
5

membutuhkan keahlian, dan seringkali terjadi prejudice (prasangka).


Menurut tujuannya interview dapat dibedakan:
a. The employment interview, ditujukan untuk mendapatkan
gambaran tentang sifat seseorang yang sesuai dengan kriteria yang
ada.
b. Informational interview, untuk mendapatkan info yang dibutuhkan.
c. Administrasi interview, untuk keperluan administrasi, misal untuk
keseahteraan organi sasi.
d. Counseling interview, untuk keperluan counseling.’2

Menurut jumlah orang yang diinterview;

a. Interview individual
b. Interview kelompok atau golongan.”

Menurut peranan yang dimainkan interview dibedakan menjadi:

a. The non-directive, interview kurang terpimpin dan kurang


mendasar pada pedoman tertentu.
b. The Jöcused interview, ditujukan kepada orang-orang tertentu yang
mempunyai hubungan dengan objek yang diselidiki.
c. The repealed interview, interview yang berulang digunakan untuk
mengetahui perkembangan dalam proses sosial.

4. Sosiometri
Sosiometri merupakan salah satu metode pengumpulan data
mengenai masalah yang berhubungan dengan interaksi sosial. Dengan
metode ini dapat diketahui sejauh mana klien dapat mengadakan interaksi
dengan temantemannya.’ 3 Baik atau tidaknya hubungan sosial individu
dapat dilihat dan beberapa segi, yaitu:
a. Frekuensi, sering atau tidaknya anak bergaul.
b. Intensitet, intim atau tidaknya mereka bergaul.
c. Popularited, banyak atau sedikitnya teman.
6

Metode ini sering digunakan untuk menyelidiki regu-regu kecil


(10-100 orang) sebab bila terlalu banyak akan menimbulkan kesulitan.

5. Test
Test adalah metode untuk mengadakan penyelidikan dengan
menggunakan soal-soal yang telah dipilih dengan seksama dengan standar
tertentu Macam-macam test.’
a. Berdasarkan banyaknya orang
1) Test individual
2) Test Ke/ompok (group)
b. Berdasarkan kemampuan jiwa yang diselidiki
1) Test pengamatan
2) Test perhatian
3) Test intelegensi
c. Berdasarkan caranya penguji
1) Tes verbal (tes bahasa).
2) Tes pcraga (performance)

6. Case Study
Case study adalah metode penyelidikan untuk mempelajari kasus
atau kejadian seseorang. Dengan kata lain suatu metode untuk menyelidiki
riwayat hidup seseorang.

B. TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING


Bimbingan dan konseling membutuhkan teknik yang tidak mudah.
Diperlukan pembiasaan terhadap macam-macam teknik yang ada supaya
konselor mahir dalam kerja praktik. Di samping itu diperlukan kebenaran
dalam memperaktikan macam-macam teknik yang ada supaya ada
pengalaman dari berbagai teknik.
7

1. Teknik umum konseling


a. Perilaku attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien.
Hal ini mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa
lisan. Perilaku attending yang baik dapat menimbulkan beberapa hal
positif, seperti menciptakan suasana yang aman, dan mempermudah
ekspresi perasaan klien dengan bebas.
b. Empati
Empati adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa
yang dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien. Empati
dilakukan sejalan dengan perilaku attending.
c. Refleksi
Repleksi adalah teknik untuk menentukan kembali kepada
klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal.
d. Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan
pengalaman klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien
menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu
mengungkapkan pendapatnya.
e. Menangkap Pesan
Menangkap pesan adalah teknik untuk menyatakan kembali
esensi atau inti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan pesan
utama kelien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana.
f. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswanya
mau berbicara mengungkapkan pesan, pengalaman, dan pemikirannya.
g. Pertanyaan Tertutup
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan
pertanyaan terbuka. Dalam hal tertentu, dapat pula digunakan
8

pertanyaan tertutup dengan kata ya atau tidak, atau dengan kata-kata


singkat.

2. Teknik khusus konsling


Disamping mengarahkan teknik-teknik umum, dalam hal-hal
tertentu dapat menggunakan teknik-teknik khusus yaitu antara lain
a. Latihan Asensif
Latihan ini berguna untuk membantu individu yang tidak
mamapu menggungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan
mengatakan tidak, mengungkapkan afeksi, dan respon positif lainnya.
b. Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik konseling
behavioral yang di alamai dengan cara mengajarkan klien untuk rileks.
c. Pengkondisian Aversi
Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan
buruk. Teknik ini dimaksud untuk meninggaalkan kepekaan klien agar
mengerti respons pada stimulus yang disenanginya dengan kelebihan
stimulus tersebut.
d. Pembentukan Perilaku
Model Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk prilaku
baru pada klien dan memperkuat prilaku yang sudah terbentuk.
e. Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk
mendialokkan dua kecendrungan yang saling bertentangan.
f. Latihan Bertanggung Jawab
Teknik ini merupakan teknik yang dinaksudkan untuk
membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya
daripada memproyeksikan perasaannya perasaannya itu kepada orang
lain.
9

Pada garis besarnya teknik-teknik yang digunakan dalam bimbingan


ada 2 macam, yaitu teknik pendekatan secara kelompok (group guidance) dan
teknik pendekat secara individual (individual counseling).

1. Bimbingan Kelompok (group guidance)


Digunakan untuk membantu mund untuk memecahkan masalah-
masalah melalui kegiatan kelompok yang dapat dilakukan dengan home
room program yang bertujuan agar guru dapat mengenali murid-muridnya
secara efesien. Atau dengan karya wisata dan juga mengadakan
sosiodrama dengan cara bermain peran untuk memecahkan suatu masalah.
2. Bimbingan Individual
Yaitu bimbingan yang diberikan secara langsung oleh
pembimbing kepada anak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik percakapan pnbadi, kunjungan kerumab dan
observasi kerja kliennya.
Langkah-langkah bimbingan meliputi, identifikasi anak, diagnosa,
(menetapkan masalah), prognosa (menetapkan jenis bantuan), terapi
(pelaksanaan bimbingan), dan terakhir adalah evaluasi dan follow-up
(penilaian terapi). Teknik Konseling
Dalam wawancara konseling (counseling interview) dikenal
adanya tiga macam pendekatan atau teknik pendekatan yaitu langsung
(directive), tidak Iangsung (non-directive) dan eklektik (eclectic
approuch).
h. Teknik langsung (directive)
Prosesnya mirip dengan penyembuhan penyakit, sehingga
pernah juga disebut clinical counseling. Dalam pendekatan ini
konselor berperan aktif (counseler centered) memberikan arah, saran-
saran dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh klien.
i. Teknik tidak langsung (non-directive)
Merupakan teknik sebaliknya, dalam hal ini klien yang
menjadi pusat terapi (clien centered therapy), permasalahan
10

diselesaikan sendiri oleh kliennya, konselor hanya memfungsikan dan


mengembangkan. Dalam hal imi konselor hanya sebagai “agen
pembangun.
j. Eklektik (gabungan)
Teknik gabung kedua teknik diatas berarti seorang konselor
dalam menangani kliennya haruslah terlebih dahulu memahami dan
menguasai pendekatan dan teori-teori directive konseling dan non
directive konseling, sehingga nantinya seorang konselor mampu
bersifat simpati dan empati.
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
A. Metode Penilain Bk
a. Metode Observasi
b. Metode Questionnaire
c. Interview (Wawancara)
d. Sosiometri
e. Test
f. Case Study

B. Teknik Bimbingan Dan Konseling


a. Teknik Umum Konseling
b. Teknik Khusus Konseling

B. SARAN

Akhirnya Kami ucapkan syukur kepada Allah atas segala pertolongan


dan petunjuk-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini dengan segala keterbetasan. Kami menyedari bahwa karya ini masih
banyak terdapat kekurangan, oleh karenanya, penulis mengaharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi menuju kepada perbaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami, khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf. (2000). Seminar Sehari Akuntabilitas PelayananBimbingan dan


Konseling. Jurusan BK, FIP. UNP

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Jogjakarta: UlI
Press, 2001

Hikmawati, Fenti, 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prayitno, dkk. (2002). Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Balitbang Depdiknas

Yeo, Antony, 2003. Konseling: Suatu Pendekatan Pemecahan Masalah.


Terjemahan A. Wuisan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

12

Anda mungkin juga menyukai