Anda di halaman 1dari 14

PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu :
Dr. Mahmud, M.Pd.I

Kelompok 2

Hapit Arhami
Muhammad Khairudin
Muhammad Rizqi Fadillah
Rahmad Budiman

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) RAKHA

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM AMUNTAI

2022
KATA PENGANTAR

‫َّحي ِْم‬
ِ ‫من الر‬ ِ ْ‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّح‬
‫صالَةُ َّول َّسالَ ُم‬ َّ ‫ ال‬. ِ ‫ اَ ْشهَ ُد َأ ْن الَّ ِإ لهَ ِإالَّ هّللا ِ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َّرسُوْ ُل هّللا‬. َ‫ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬
َ‫ف اَْأل ْنبِيَا ِء َو ْاا ُمرْ َسلِ ْينَ َسيِّ ِد نَا َو َموْ الَنَ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى الِ ِه َواَصْ َحا بِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬ ِ ‫َعلَى اَ ْش َر‬

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat
dan hidayah-Nya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini
membahas tentang strategi pendidikan yang berjudul “Perumusan Tujuan Pembelajaran”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini
tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pada masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Amin ya robbal`aalamiin. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Amuntai, 14 September 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 2
C. Tujuan Masalah.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian Perumusan Tujuan Pembelajaran....................... 3
B. Rumusan Tujuan Pembelajaran............................................ 3
C. Pokok-pokok Tujuan Pembelajaran..................................... 2
D. Komponen-komponen Pembelajaran................................... 2

BAB III PENUTUP


A. Metode.................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Secara filosofis tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Pentingnya tujuan
dalam proses pendidikan sama hal pentingnya pendidikan dalam proses kehidupan. Mungkin
tidak ada tujuan pendidikan bagi orang yang tidak memiliki tujuan hidup. Tanpa adanya
tujuan yang jelas seperti dikatakan Davies (1976:73) semua perencanaan itu bagaikan mimpi
yang tak mungkin dilakukan.
Tujuan pendidikan menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan individu atau
masyarakat yang dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu hal yang penting
dalam kegiatan pendidikan, sebab tidak saja memberikan arah ke mana harus dituju, tetapi
juga memberikan arah ketentuan yang pasti dalam memilih materi, metode, alat/media,
evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan. Dengan sebuah rumusan tujuan pendidikan, maka
proses pendidikan akan dengan mudah dinilai/diukur tingkat keberhasilannya. Keberhasilan
pendidikan akan dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi pencapai tujuan. Dengan
tujuan juga mempermudah menyusun/menetapkan materi, metode dan alat atau media yang
digunakan dalam proses pendidikan.
Di era globalisasi ini, program pembelajaran seakan-akan belum dapat memberikan
hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas
nampak tegang dan membosankan. Apalagi dalam masa pandemi ini kegiatan pembelajaran
banyak dilakukan secara daring atau online, yang mana materi yang guru sampaikan tidak
dapat di tangkap oleh siswa. Bahkan baru-baru ini ada terjadi di sekolah yaitu anak kelas 4
SD belum bisa membaca, disitulah sangat memprihatinkan kondisi murid tersebut. Maka dari
itu seorang guru bisa merumuskan tujuan pembelajaran.
Jika kita amati, mayoritas anak-anak zaman sekarang tidak di didik untuk banyak
menggunakan otaknya. Kebanyakan proses pembelajaran melibatkan kegiatan menghafalkan
tanpa berpikir. Selain itu, di dalam penilaian terdapat penekanan pada ujian menilai hafalan,
dari tingkat prasekolah sampai universitas. Hasilnya adalah para siswa dewasa ini tidak
mampu berpikir sendiri, tidak mampu berbuat, dan tidak mampu memecahkan masalah-
masalah. Dalam hal ini (1) Guru mendidik hanya menggunakan metode ceramah melulu
(tidak ada variasi metode); (2) tidak ada variasi bentuk soal/test; (3) penanaman pengetahuan
yang mayoritas bersifat hafalan; (4) suasana kelas yang aktif-negatif (seperti misalnya aktif
mendengarkan, aktif mencatat) namun tidak aktif-positif (seperti misalkan aktif bertanya,

1
aktif berdiskusi, aktif melakukan percobaan, dll).
Oleh karena itu, untuk membantu siswa menumbuh-kembangkan aspek-aspek dirinya,
maka perlu dikembangkan pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek ingatan,
hafalan (berbasis materi), namun sampai pada aspek penalaran dan kemampuan menggunakan
keterampilan secara baik serta sifat berpikir yang aktif positif.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Pengertian Perumusan Tujuan Pembelajaran?
2. Apkah itu Perumusan Tujuan Pembelajaran?
3. Apa saja Pokok-Pokok Tujuan Pembelajaran?
4. Apa saja Komponen-komponen Pembelajaran?

B. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Perumusan Tujuan Pembelajaran.
2. Mengetahui Perumusan Tujuan Pembelajaran.
3. Mengetahui Pokok-Pokok Tujuan Pembelajaran.
4. Mengetahui Komponen-komponen Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah harapan, yaitu apa yang di harapkan dari
siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager (sumiati dan Asra, 2009) memberi batasan
yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang komunikasikan melalui
pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.
Menurut Lukmanul Hakim (2008) yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran adalah
arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan
sepatutnya mempunyai tujuan. Karena tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai, atau
sebagai gambaran tentang hasil akhir dari sesuatu kegiatan. Dengan mempunyai gambaran
jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah diupayakan berbagai kegiatan ataupun
perangkat untuk mencapainya.1
Menurut H. Daryanto (2005: 58) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang
menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus di miliki
siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang
dapat di amati dan di ukur.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang bervariasi, seperti interactive
lecturing, resitasi, diskusi kelompok kecil dan kelompok besar, serta pembelajaran individual
dan kolaboratif. Tujuan pembelajaran seharusnya didasarkan pada proses, di samping untuk
menghasilkan produk/karya, sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam penerapan teori yang
pada gilirannya menghasilkan karya.2
Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan cara
yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran.3
Perumusan tujuan pembelajaran memudahkan guru dalam mengelola proses
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan baik memberikan hasil belajar
sesuai dengan yang diharapkan dari peserta didik. Perumusan tujuan pembelajaran ditulis
merujuk pada Kurikulum 2013 dan juga disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan refleksi. Refleksi yang dimaksud adalah

1
https://cdngbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PJOKSD/Modul%20Pembelajaran%20PJOK%20SD/PJOK-PB9.pdf, 15-
September 2022, 20:30.
2
Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri, 2009). Hal 54
3
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002).
Hal 109.
3
bahwa materi yang disampaikan sudah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. (Ningsih, n.d.)
Proses refleksi guru terhadap pembelajaran yang terjadi menghasilkan pembelajaran yang
menyenang kan dan menenangkan.4
B. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran merupakan arah yang harus dicapai oleh siswa.
Dengan kata lain, tujuan pembelajaran berhubungan dengan perubahan perilaku yang harus di
miliki setelah siswa memanfaatkan media pembelajaran yang kita kembangkan. Dengan
tujuan pembelajaran, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki kesenjangan apa yang
harus dicapai, apa yang haru di lakukan untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, materi
apa yang harus di sampaikan dan bagaimana penyampaiannya. Sebagai petunjuk , perumusan
tujuan harus memiliki ketentuan sebagai berikut :

1. Berorientasi pada siswa ( learner oriented ) : artinya rumusan tujuan pembelajaran


harus berpatokan pada perilaku siswa dan bukan perilaku guru.

2. Operation : artinya tujuan harus dirumuskan secara spesifik dan operational


sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilan. 5

Merumuskan tujuan khusus pembelajaran berarti merumuskan materi-materi pelajaran


yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang akan
dikembangkan. Merumuskan tujuan pembelajaran mengandung nilai-nilai ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.6

1. Aspek kognitif meliputi: menyebutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan,


menjelaskan, merangkum, menyadur, menyimpulkan, menghitung,
menghubungkan, melengkapi, menjodohkan, membagi, mengategorikan,
membedakan.

2. Aspek afektif meliputi: menanyakan, memilih, menyatakan, menempatkan,


membantu, menolong, menyesuaikan diri, menyatakan pendapat, memilih,
membenarkan, menolak, mengajak, menyatakan.

3. Aspek psikomotor meliputi: mempraktekkan, memainkan, mengerjakan,

4
Asfiati, Visualisasi dan Virtualisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kencana, 2020)
5
Husniyatus Salamah Zainiyati. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT ( konsep dan aplikasi pada
pembelajaran pendidikan agama islam). Jakarta : KENCANA, 2017.
6
M. Ismail Makki dan Aflahah, Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran, (Pamekasan: Duta Media Publishing,
2019)
4
membuat, memasang, membongkar, mengoperasikan, membangun, memperbaiki,
melaksanakan, menyusun, menggunakan.7

Dalam mengelola pembelajaran, pendidik lebih dituntut untuk berfungsi dalam


melaksanakan empat macam tugas, berikut ini:
1. Merencanakan, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan
ini membutuhkan suatu pemikiran yang matang. Keberhasilan membelajarkan
sangat tergantung pada kemampuan pendidik dalam merencanakan yang
mencakup antara lain: menentukan tujuan pembelajaran, cara siswa mencapai
tujuan tersebut dan sarana apa yang diperlukan untuk itu.

2. Mengatur, yang dilakukan pada waktu implementasi. Tugas ini adalah mengenai
apa yang mencakup rencana dan pengetahuan tentang bentuk dan macam kegiatan
yang harus dilaksanakan dan bagaimana semua komponen dapat bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Mengarahkan karena memang salah satu tugas pokok pendidik adalah


memberikan motivasi, mengarahkan, dan memberikan inspirasi kepada siswa
untuk belajar. Memang benar bahwa tanpa pengarahan masih dapat juga terjadi
proses belajar, tetapi dengan adanya pengarahan yang baik dari pihak pendidik
maka proses belajar diharapkan akan dapat berjalan lebih lancar.

4. Mengevaluasi, untuk mengetahui apakah perencanaan, pengaturan dan


pengarahan dapat berjalan dengan baik atau masih perlu diperbaiki. Untuk itu
pendidik, harus mempunyai patokan mengenai penampilan para siswa yang
dianggap telah memadai, baik selama maupun setelah ia mendidik mereka.8

Perumusan tujuan pembelajaran khusus yang bermacam-macam akan menghasilkan


perubahan perilaku anak yang bermacam-macam pula. Itu berarti keberhasilan proses
pembelajaran bervariasi pula. Perilaku mana yang hendak dihasilkan, menghendaki
perumusan tujuan pembelajaran khusus yang sesuai dengan perilaku yang hendak dihasilkan.
Bila perilaku yang guru hendak capai adalah agar anak dapat membaca, maka perumusan
tujuan pembelajaran khususnya harus mendukung tercapainya pembelajaran khususnya harus

7
http://echacahbiie14.blogspot.com/2013/07/merumuskan-tujuan-pembelajaran.html 15, September 2022,
21:00.
8
M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Prospect, 2009). Hal 32.

5
mendukung tercapainya keterampilan menulis. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran
khusus, perlu mempertimbangkan hal-hal:

1. Kemampuan dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan pada diri siswa.

2. Bagaimana cara mencapai tujuan itu secara bertahap atau sekaligus.

3. Apakah perlu menekankan aspek-aspek tertentu atau tidak.

4. Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa.

5. Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan-tujuan itu

Untuk lebih jelasnya, inilah contoh tujuan pembelajaran yang baik:

1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membedakan gambar komik dan bukan
gambar komik dengan benar.

2. Melalui pengamatan video, siswa dapat menentukan pengaruh interaksi manusia


dengan lingkungan terhadap pembangunan sosial dengan tepat.

3. Siswa dapat menyampaikan argumentasi manfaat persatuan dan kesatuan antar


masyarakat di daerah tempat tinggal dengan bahasa yang komunikatif melalui
presentasi hasil diskusi kelompok.

C. Pokok-Pokok Tujuan Pembelajaran


Prosedur Perumusan Tujuan Pembelajaran Bagaimana suatu tujuan pembelajaran
yang baik dituliskan dengan memenuhi kaidah ABCD? Berikut ini contoh tujuan
pembelajaran berdasar orientasi ranah pembelajarannya (psikomotor, kognitif, afektif) berikut
analisis berdasar prinsip ABCD.
Menyusun tujuan pembelajaran yang baik dan lengkap cukup penting agar bisa
memberi petunjuk dalam pemilihan materi ajar, strategi, model, metode, serta media yang
akan digunakan dalam KBM. Ada 4 (empat) unsur pokok yang perlu dicantumkan dalam
perumusan tujuan pembelajaran, yang biasa disingkat dengan ABCD (Audience, Behavior,
Condition, dan Degree)
1. Audience
Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, yang dimaksud audience adalah siswa. Meski
secara bahasa audience artinya pendengar, tetapi audience di sini merupakan subjek
sekaligus objek dalam pembelajaran. Dengan demikian, perumusan tujuan pembelajaran
harus menempatkan siswa sebagai pusat (subjek sekaligus objek) dalam pembelajaran.
2. Behavior

6
Behavior berarti tingkah laku / aktivitas suatu proses. Dalam konteks KBM, behavior terlihat
pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Maka, tidak mungkin pembelajaran dilakukan
tanpa adanya tingkah laku atau aktivitas dari siswa. Dalam perumusan tujuan pembelajaran
behavior (aktivitas siswa) ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO).
3. Condition
Condition berarti suatu keadaan. Dalam konteks KBM, condition adalah keadaan siswa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, serta persyaratan yang perlu
dipenuhi agar hasil yang diharapkan bisa tercapai. Perumusan condition adalah dengan
menjawab pertanyaan, “aktivitas apa yang dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa
tercapai? .
4. Degree
Degree berarti suatu perbandingan. Dalam konteks KBM, degree berarti membandingkan
kondisi sebelum dan setelah belajar. Tingkat degree berbeda-beda bergantung pada bobot
materi yang akan dipelajari, serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku.9
D. Komponen-komponen Pembelajaran
Ada beberapa komponen pembelajaran, berikut ini:
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan- kemampuan yang diharapkan
dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Dengan kata lain tujuan
pembelajaran merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana dan Wari Suwaria (1991), kemampuan-kemampuan tersebut
mencakup aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).
Penguasaan kemampuan tersebut tidak lain adalah hasil belajar yang diinginkan.
2. Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Materi
pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dikonsumsi oleh
siswa. Karena itu, penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
3. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan materi
pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu siswalah yang lebih aktif, bukan guru.
Keaktifan siswa tentu mencakup kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok.
4. Metode
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode diperlukan oleh guru dengan penggunaan
yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Media
9
https://www.panduanmengajar.com/2019/03/bagaimana-merumuskan-tujuan-pembelajaran.html ,15 September
2022, 23:00.
7
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Dwyer (1967) berpendapat bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai
jika menggunakan bahan- bahan audio-visual yang mendekati realitas.
6. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana
materi pelajaran terdapat. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar
yang direncanakan dan sumber belajar karena dimanfaatkan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan cara
yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran.

Perumusan tujuan harus memiliki ketentuan sebagai berikut :

1. Berorientasi pada siswa ( learner oriented ) : artinya rumusan tujuan pembelajaran harus
berpatokan pada perilaku siswa dan bukan perilaku guru.

2. Operation : artinya tujuan harus dirumuskan secara spesifik dan operational sehingga
mudah untuk mengukur tingkat keberhasilan.

Untuk merumuskan tujuan pembelajaran khusus, terdapat beberapa kata operasional


yang dapat dipilih sesuai kebutuhan seperti:

1. Aspek kognitif meliputi: menyebutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, menjelaskan,


merangkum, menyadur, menyimpulkan, menghitung, menghubungkan, melengkapi,
menjodohkan, membagi, mengategorikan, membedakan.

2. Aspek afektif meliputi: menanyakan, memilih, menyatakan, menempatkan, membantu,


menolong, menyesuaikan diri, menyatakan pendapat, memilih, membenarkan, menolak,
mengajak, menyatakan.

3. Aspek psikomotor meliputi: mempraktekkan, memainkan, mengerjakan, membuat,


memasang, membongkar, mengoperasikan, membangun, memperbaiki, melaksanakan,
menyusun, menggunakan.

Ada 4 (empat) unsur pokok yang perlu dicantumkan dalam perumusan tujuan
pembelajaran, yang biasa disingkat dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree)

9
B. Saran

Di dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi
maupun penulisan, untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan berupa
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asfiati, Visualisasi dan Virtualisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:


Kencana, 2020)
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2002).

Ismail Makki, M, dan Aflahah, Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran, (Pamekasan:
Duta Media Publishing, 2019)

Munthe, Bermawi, Desain Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri, 2009).

Salamah Zainiyati, Husniyatus, Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT konsep


dan aplikasi pada pembelajaran pendidikan agama islam. (Jakarta : KENCANA,
2017).

Sobry Sutikno, M, Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Prospect, 2009)

http://echacahbiie14.blogspot.com/2013/07/merumuskan-tujuan-pembelajaran.html
https://cdngbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PJOKSD/Modul%20Pembelajaran%20PJOK%20SD/
PJOK-PB9.pdf,
https://www.panduanmengajar.com/2019/03/bagaimana-merumuskan-tujuan-
pembelajaran.html

11

Anda mungkin juga menyukai