KELOMPOK 1
KELAS : PGMI 06
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengertian, Ruang Lingkup, dan Tujuan Metodologi Pengajaran” ini
dengan lancar dan tepat waktu.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Saipul Annur,
M.Pd, selaku dosen pengampu pada mata kuliah Metodologi Pembelajaran yang
telah membimbing kami. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS (Bandung:
Citra Umbara. 2006) hal. 72
1
Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam menerapkan pembelajaran
dan pengajaran kepada siswa sesuai metodologi pembelajaran, di samping itu juga
guru harus menguasai bahan ajar, merencanakan pembelajaran dan dapat
mengelola kelas, serta melaksanakan evaluasi pembelajaran. Dengan menguasai
metodologi pembelajaran, guru mempunyai kompetensi dalam segi pembelajaran
sehingga guru tersebut memiliki kemampuan untuk belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Seputar Pengetahuan. Pengertian Metode dan Metodologi Menurut Para Ahli. Diakses pada
tanggal 26 Februari 2022 dari https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/09/15-pengertian-
metode-dan-metodologi-menurut-para-ahli.html
3
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metodologi berarti suatu ilmu
yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan tertentu. Sedangkan, istilah pengajaran berakar dari kata “ajar” yang
mendapat awalan pe- dan akhiran -an menjadi pengajaran yang artinya proses
penyajian bahan pelajaran. Metodologi pengajaran adalah suatu ilmu yang
membicarakan tentang cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
pengajaran.
Metode pembelajaran secara umum adalah suatu cara yang dipilih oleh
guru dan pendidik untuk dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar yang
kemudian bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 3
Metode pembelajaran juga bisa diartikan lebih singkat lagi sebagai cara atau jalan
yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3
Zakky. (2020). Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum. Diakses
pada tanggal 26 Februari 2022 dari https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-
pembelajaran/
4
Dr. Badruzzaman dkk. 2019. Bunga Bangsa Cirebon. Metodologi Pembelajaran Qur’an. Hal 50.
4
A. Teori-teori Pembelajaran
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik merupakan teori yang mempelajari perilaku
dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan analisis yang dilakukan terletak
pada perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan dan dapat diprediksi. Belajar
merupakan merupakan upaya melakukan perubahan perilaku manusia yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungannya. Behaviorisme bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perilaku individu yang belajar dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah
laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon (Robert,
2014). Peserta didik dianggap telah melakukan belajar jika dapat menunjukkan
perubahan tingkah lakunya. Contoh, peserta didik dapat dikatakan memiliki
kemampuan membaca jika ia bisa menunjukkan kemampuan membacanya dengan
baik.
2. Teori Kognitifistik
Teori belajar kognitifistik merupakan pendekatan belajar yang lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori belajar kognitif
sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini memandang bahwa tingkah
laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan teori ini dianggap sebagai
suatu proses internalisasi ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya. Aktivitas belajar dalam pendekatan ini melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks.
3. Teori Belajar Konstruktifistik
Dalam teori belajar konstruktivistik proses belajar merupakan suatu proses
pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan
ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Artinya,
proses pembentukan pengetahuan dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Peserta
didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun konsep,
5
dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Terwujudnya gejala
belajar ditentukan oleh niat belajar peserta didik itu sendiri.
4. Teori Belajar Humanistik
Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses
belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep
pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses
belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
Teori ini beranggapan bahwa teori belajar apa saja dapat dimanfaatkan
dengan tujuan memanusiakan manusia yakni dengan mencapai aktualisasi diri,
pemahaman diri secara optimal. Teori humanistik juga memandang faktor
motivasi dan pengalaman emosional dalam proses belajar sangat penting. Tanpa
faktor motivasi tersebut maka proses transfer pengetahuan tidak dapat dilakukan
dengan maksimal.
5. Teori belajar Sibernetik
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang cukup baru terdengar
di kalangan para pendidik. Teori ini menekankan pembelajaran dapat terjadi
dimana dan kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidik dan peserta
didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
dalam jarak yang jauh5.
B. Prinsip-prinsip Pembelajaran
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, tanpa
adanya perhatian maka pelajaran yang diterima dari pendidik adalah sia-sia.
Bahkan dalam kajian teori belajar terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak
mungkin terjadi belajar.6 Perhatian muncul akibat adanya kesenangan peserta
didik dalam menerima pembelajaran baik itu ditimbulkan oleh media yang
digunakan ataupun dari cara pendidik mengajarkan.
5
Edukasinfo.com. (2021). Macam-macam Teori Belajar yang Harus Dipahami oleh Guru
Profesional. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
https://www.edukasinfo.com/2021/03/macam-macam-teori-belajar.html
6
Gage dan Berliner,Educational Psyghology, (Chicago: Rand MC Nally Collage Publishing
Company, 1984), h. 335
6
Selain dari perhatian, motivasi juga mempunyai peranan yang urgent
dalam kegiatan belajar. Gage dan Berliner mendefinisikan motivasi adalah tenaga
yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat
dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil. Jadi, motivasi merupakan
suatu tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Dengan
demikian motivasi dapat dibandingkan dengan sebuah mesin dan kemudi pada
mobil. 7 Motivasi timbul akibat adanya dorongan dan kemauan dari diri seseorang
berdasarkan sesuatu hal yang menarik untuk melakukan suatu hal. Dalam
pendidikan motivasi memiliki peran yang sangat penting untuk melihat peserta
didik memiliki semangat dalam belajar.
2. Keaktifan
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa
dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
mengalami sendiri. Oleh sebab itu, banyak sekali peserta didik yang aktif dalam
melakukan proses belajar, kektifan tersebut tidak hanya berupa kegiatan fisik yang
mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik
misalnya membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan
sebaginya.
3. Keterlibatan langsung
Artinya proses pembelajaran hanya nisa dilakukan oleh peserta didik itu
sediri dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.
4. Pengulangan
Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya
pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan
tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah
membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan
pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan. 8 Bisa
7
St. Hasniyati Gani Ali. Jurnal Al-Ta’dib. (2013). PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK. Hal. 37.
8
Esa Nur Faizah. (2014). Prinsip-prinsip Pembelajaran. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022
dari https://www.kompasiana.com/esanurfaizah/54f8133ea3331163648b4900/prinsipprinsip-
pembelajaran
7
dikatakan bahwa pengulangan dapat mengasa ingatan peserta didik untuk lebih
fokus pada pelajaran yang akan di pelajarinya. Oleh sebab itu dalam pengajaran
pendidik perlu menerapkan apersepsi dalam mengajar.
5. Tantangan
Apabila pendidik menginginkan peserta didiknya berkembang dan selalu
berusaha mencapai tujuan, maka pendidik harus memberikan tantangan dalam
kegiatan pembelajaran. Tantangan dalam kegiatan pembelajaran dapat
diwujudkan melalui bentuk kegiatan, bahan, dan alat pembelajaran yang dipilih
untuk kegiatan tersebut.9
6. Perbedaan Individual
Proses belajar yang terjadi pada diri siswa berbeda satu dengan yang
lainnya. Untuk setiap siswa harus dibantu untnuk memahami kekuatan dan
kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapatkan perlakuan dan pelayanan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
9
St. Hasniyati Gani Ali. Jurnal Al-Ta’dib. (2013). PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK. Hal. 37
10
PT. Parchaindo Utama. 4 Prinsip Metode Pengajaran yang Tepat Bagi Seorang Guru. Diakses
pada tanggal 26 Februari 2022 dari http://www.parchain.co.id/id/14-berita-acara/berita/135-4-
prinsip-metode-pengajaran-yang-tepat-bagi-seorang-guru
8
C. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang yang menentukan
tercapainya tujuan pembelajaran di kelas. Adapun beberapa jenis pendekatan yang
dapat di gunakan dalam pengajaran yaitu :
1. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)
2. Pendekatan Komstruktivisme
3. Pendekatan Proses
4. Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and
Matemathics)
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang telah baku dalam kegiatan
pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan cara yang tepat untuk
mengajar sesuai dengan kondisi iklim, latar belakang peserta didik, maupun
semua aspek yang terkait dalam pembelajaran di kelas.
Metode mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan
pengajaran tercapai.
Beberapa metode mengajar antara lain sebagai berikut.
a. Metode Ceramah (Preaching Method)
b. Metode Diskusi (Discussion method)
c. Metode Demontrasi (Demonstration method)
d. Metode Resitasi (Recitation method)
e. Metode Percobaan (Experimental method)
f. Metode Tanya Jawab
g. Metode Karyawisata
h. Metode Proyek
E. Teknik Pembelajaran
9
Teknik pembelajaran adalah serangkaian tata cara tertentu yang digunakan
dalam pembelajaran untuk menentukan keberhasilan proses belajar dan mengajar.
11
Dr. Ajat Sudrajat. Eneng Hernawati. (2020). Modul Konsep Metodologi Pembelajaran Hal. 18-
21. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
http://repository.ut.ac.id/9292/1/Ajat_Konsep%20Metodologi%20Pembelajaran.pdf
12
Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno. (2014). Strategi Belajar Mengajar. (cet.6; Bandung:
Refika Aditama) h. 55
10
bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam
konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan
menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan suatu disiplin ilmu.
13
Ilyas, M., & Syahid, A. (2018). Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru. Al-Aulia:
Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol 4 No. 1, 61. Diakses pada 25 Februari 2022 dari
https://ejournal.stai-tbh.ac.id/index.php/al-aulia/article/view/ilyasya/42
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa metodologi
berarti suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, pengajaran artinya proses penyajian
bahan pelajaran. Metode mengajar dapat menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, sehingga sangat penting
bagi seorang guru dalam menggunakan dan mempelajari metodologi pengajaran
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses belajar yang akan berdampak
pada hasil pembelajaran. Tujuan metodologi pengajaran ialah menjembatani ilmu
pengetahuan yang diterima siswa melalui guru sehingga memberikan kemudahan
bagi kedua belah pihak dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
3.2. Saran
Sebagai seorang calon guru, hendaknya mahasiswa PGMI memahami
mengenai pentingnya metodologi pengajaran. Peran yang dimiliki seorang guru
sangatlah kompleks dan guru harus memperhatikan berbagai aspek termasuk
pemilihan metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik serta maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ajat Sudrajat. Eneng Hernawati. (2020). Modul Konsep Metodologi
Pembelajaran Hal. 18-21. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
http://repository.ut.ac.id/9292/1/Ajat_Konsep%20Metodologi%20Pembelajaran.p
df
Dr. Badruzzaman dkk. 2019. Bunga Bangsa Cirebon. Metodologi
Pembelajaran Qur’an. Hal 50.
Edukasinfo.com. (2021). Macam-macam Teori Belajar yang Harus
Dipahami oleh Guru Profesional. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
https://www.edukasinfo.com/2021/03/macam-macam-teori-belajar.html
Esa Nur Faizah. (2014). Prinsip-prinsip Pembelajaran. Diakses pada
tanggal 26 Februari 2022 dari
https://www.kompasiana.com/esanurfaizah/54f8133ea3331163648b4900/prinsipp
rinsip-pembelajaran
Gage dan Berliner,Educational Psyghology, (Chicago: Rand MC Nally
Collage Publishing Company, 1984), h. 335
Ilyas, M., & Syahid, A. (2018). Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi
Guru. Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol 4 No. 1, 61.
Diakses pada 25 Februari 2022 dari https://ejournal.stai-tbh.ac.id/index.php/al-
aulia/article/view/ilyasya/42
PT. Parchaindo Utama. 4 Prinsip Metode Pengajaran yang Tepat Bagi
Seorang Guru. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
http://www.parchain.co.id/id/14-berita-acara/berita/135-4-prinsip-metode-
pengajaran-yang-tepat-bagi-seorang-guru
Pupuh Fathurrahman dan Sobry Sutikno. (2014). Strategi Belajar
Mengajar. (cet.6; Bandung: Refika Aditama) hal. 55
Seputar Pengetahuan. Pengertian Metode dan Metodologi Menurut Para
Ahli. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/09/15-pengertian-metode-dan-
metodologi-menurut-para-ahli.html
13
St. Hasniyati Gani Ali. Jurnal Al-Ta’dib. (2013). PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK. Hal. 37
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS (Bandung: Citra Umbara. 2006) hal. 72
Zakky (2020). Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli dan
Secara Umum. Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 dari
https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran/
14