Anda di halaman 1dari 16

MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran

MKS : KPD620110

Program Studi : S1-PGSD

Dosen Pengampu : 1. Dr. Alben Ambarita, M.Pd.


2. Drs. Sugiyanto, M.Pd.
3. Frida Destini, S.Pd., M.Pd.

Semester : II (Dua)

Disusun Oleh :

Endharo Raviqo Aji (2031053139) II/B


Hidayatullah (2013053117) II/B
Lia Setianingsih (2013053141) II/B
Ulfi Nurhasanah (2013053165) II/B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia. Makalah ini
disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran sebagai bahan
penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Makalah
ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd


Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd.
Ibu Frida Destini, S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen pengampu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk
penyelesaian makalah ini.

Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu


tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kririk, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini.

Metro, 19 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran .................................................................... 3


2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran ....................................................................... 3
2.3 Fungsi Model Pembelajaran .......................................................................... 4
2.4 Macam-Macam Model Pembelajaran ........................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12

3.2 Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model pembelajaran terus berkembang sebagai usaha untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan kualitas pembelajaran. Kemampuan guru dalam
merancang pembelajaran yang mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa
merupakan kunci tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran suatu kegiatan
yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan belajar , untuk mencapai
tujuan atau kompetensi yang diharapkan. Dalam merancang kegiatan pembeajaran
ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran,
yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang
akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta
penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipilih untuk melakukan
mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
telah dimiliki siswa.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa
komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi,
komponen strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing
komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dan
komponen-komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam
memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip
atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya mempelajari
model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan
menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum
prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran?
2. Apa saja ciri-ciri model pembelajaran?

1
3. Apa saja fungsi model pembelajaran?
4. Apa saja macam-macam model pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui fungsi model pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar


untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran digunakan guru
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Joyce & Weil
(2012) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
di kelas atau yang lain.
Menurut Saefuddin & Berdiati (2014) memberikan definisi model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan pola pilihan para guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dan
efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapakan. Model
pembelajaran merupakan suatu prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Berfungsi sebagi pedoman
bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
proses belajar mengajar.

2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih khas luas daripada suatu
strategi, metode, atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran
mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
pembelajaran :

a. Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.


b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3
c. Langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran
dapat dilaksanakan secara optimal.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
dicapa.

Ciri dari suatu model pembelajaran yang baik diantaranya yaitu adanya
keikutsertaan siswa secara aktif dan kreatif yang akan membuat mereka
mengalami pengembangan diri. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator,
mediator dan motivator kegiatan belajar siswa.

2.3 Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang


pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembalajaran. Pemilihan model
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta
didik.
Menurut Trianto (2010), fungsi model pembelajaran adalah sebagai
pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran.10 Untuk memilih model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
sifat dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan
dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta didik. Di
samping itu pula, setiap model pembelajaran juga mempunyai tahap-tahap
(sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru. Sehingga model
pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para pembelajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

2.4 Macam-Macam Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning


Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah), yang biasa
disingkat PBL merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik
tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang

4
menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, materi, dan pengetahuan diri. Model pembelajaran
berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengetahuan baru. Bern
dan Erickson menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem-
based learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu.
Model pembelajaran berbasis masalah ini menekankan partisipasi aktif
dari siswa. Hal ini juga mendorong para siswaa dalam mengidentifikasi
pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri. PBL menggunakan suasana
pembelajaran yang diarahkan oleh suatu permasaIahan sehari-hari.
Permasalahan itu dapat diajukan atau diberikan guru kepada siswa, dari siswa
bersama guru, atau dari siswa sendiri, yang kemudian dijadikan pembahasan
dan dicari pemecahannya sebagai kegiatan-kegaiatan belajar siswa.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa.
Model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa. Artinya siswa mengikuti setiap proses problem
based learning secara aktif dari mulai mengidentifikasi masalah sampai
menarik kesimpulan dengan tujuan siswa mendapatkan pengalaman belajar
secara langsung serta mendapat pengetahuan– pengetahuan baru dari setiap
proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Siswa tidak hanya memahami
materinya saja melainkan memahami konsepnya. Dalam proses pembelajaran
Problem Based Learning ini siswa akan mudah menyelesaikan permasalahan
yang ada dan membuat siswa lebih aktif.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang
tepat bagi peserta didik. Model pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan
oleh para ahli pendidikan. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning)
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

5
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen
(Rusman, 2012: 202).

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan pembelajaran


yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Konsep
pembelajaran ini yaitu siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan
masing-masing kelompok bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota
kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi
pelajaran dengan baik. Banyak anggota suatu kelompok dalam belajar
kooperatif biasanya terdiri dari empat sampai enam orang dimana anggota
kelompok yang terbentuk diusahakan heterogen berdasarkan perbedaan
kemampuan akademik, jenis kelamin dan etnis.

3. Metode Pembelajaran PAIKEM


PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai
suatu pendekatan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran dan
media pengajaran yang sesuai dan disertai penataan lingkungan sedemikian
rupa sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan
kegiatan beragam untuk mengembangkan karakter dalam bersikap,
mengembangkan pemahaman, dan keterampilannya sendiri secara benar dan
tanggung jawab.

4. Metode Pembelajaran Langsung


Dalam pembelajaran langsung pendidik memiliki peran yang penuh.
Pembelajaran benar-benar diarahkan oleh pendidik. Model pembelajaran ini
berpusat pada pendidik (Teacher Centered Learning). Pembelajaran langsung
mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Terdapat tujuan pembelajaran dan prosedur untuk melakukan


penilaian hasil pembelajaran.
b. Terdapat pola keseluruhan (syntax) dan alur kegiatan
pembelajaran.

6
c. Terdapat lingkungan yang kondusif dan pengelolaan yang
mendukung keefektifan pelaksanaan dan keberhasilan proses
pembelajaran.
5. Metode Pembelajaran Tidak Langsung
Model pembelajaran tidak langsung, kini mulai banyak diterapkan seiring
dengan berkembangnya cara belajar peserta didik aktif CBSA atau
pembelajaran berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning). Dalam
model pembelajaran ini mahasiswa dituntut aktif dalam melakukan
pengamatan, analisis, dan menyimpulkan.

Kelebihan model pembelajaran langsung adalah:

a. Memungkinkan peserta didik berkreasi dan memunculkan ide-ide,


sehingga baik untuk melatih kreativitas.
b. Memungkinkan peserta didik belajar keterampilan dalam
berinteraksi sosial.
c. Dapat diterapkan untuk pembelajaran yang tujuannya memecahkan
masalah dan pemahaman terhadap persoalan dari berbagai
perspektif.

Kelemahan:

a. Memerlukan waktu yang relatif cukup lama.


b. Jika digunakan untuk meningkatkan pemahaman yang sifatnya
memerlukan tahapan yang runtut, apalagi yang sifatnya
keterampilan kurang tepat digunakan.
6. Model Pembelajaran Tematik

Penetapan pembelajaran tematik (kurikulum 2013) oleh pemerintah tidak


lepas dari perkembangan akan konsep dari pendekatan terpadu itu sendiri.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
(integrated instrusction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna, dan otentik (Majid, 2014).

7
Pembelajaran tematik berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak
artinya menolak drill sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional maka
pembelajaran tematik lebih menekankan keterlibatan siswa secara aktif baik
kognitif maupun skill dalam proses pembelajarannya (Karli, 2010).

Pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah


pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema tertentu dengan
menghubungkan berbagai bidang studi yang berkaitan. Adanya pemaduan
tersebut peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara
utuh sehingga pembelajaran jadi lebih bermakna. Pembelajaran tematik
mengembangkan keterampilan berpikir siswa dan mengembangkan
keterampilan sosial pada siswa.

7. Model Pembelajaran Kontekstual

Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and learning-CTL)


menurut Nurhadi (2003) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Kemudian, Komalasari (2017:10) menjelaskan bahwa ciri utama atau


karakteristik pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.

a. Berbasis masalah (Problem based)


b. Menggunakan berbagai konteks (Using multiple contexts)
c. Menggambarkan keanekaragaman siswa (Drawing upon student
diversity)
d. Mendukung pembelajaran mandiri (supporting self-regulated learning)
e. Menggunakan kelompok belajar dalam suasana saling ketergantungan
(using independent learning groups)
f. Memanfaatkan penilaian asli (employing authentic assessment)

Sehingga bukan hanya berdasarkan konteks, namun CTL juga menerapkan


pemecahan masalah, kerja sama, dan pembelajaran yang berbasis pada siswa
seperti model pembelajaran mutakhir lainnya.

8
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL adalah kegiatan
pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata sehari-hari
siswa yang dilaksanakan dengan suasana kerja sama dalam menyelesaikan
suatu masalah dengan penilaian asli (bukan sekedar skor).

8. Model Pembelajaran Terpadu


Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto (2009) pada hakikatnya
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik
secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Melalui
pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman langsung,
sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.

9. Model Pembelajaran Inquiry (Penjelasan Lengkap)


Model pembelajaran inquiry adalah kegiatan pembelajaran yang
memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, melakukan
penyelidikan atau pencarian, eksperimen hingga penelitian secara mandiri
untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model ini,
peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan
dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan dan investigasi
mandiri.
Pengertian di atas senada dengan pendapat Priansa & Donni (2017:258)
yang mengungkapkan bahwa Inquiry learning adalah model pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan menarik
simpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman dan kegiatan
praktis. Artinya, pembelajaran ini menuntut siswa untuk mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan, lewat pertanyaan
atau penyelidikan.

Menurut Sanjaya 2007 ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dalam
model pembelajaran inquiry yaitu sebagai berikut.

9
a. Strategi inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri yang artinya dalam
pendekatan inkuiri guru ditempatkan bukan sebagai sumber belajar,
melainkan sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
c. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental.

10. Model Pembelajaran Quantum


Quantum Learning menurut DePorter & Hernacki (2011) adalah kiat,
petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat.
Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik
berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya
suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan
sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa
teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik
dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar, yang
menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni
pengajaran sugestif bermunculan. Prinsip suggestology hampir mirip dengan
proses accelerated learning, pemercepatan belajar: yakni, proses belajar yang
memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan
upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana belajar yang efektif
diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan, cara
berpikir positif, dan emosi yang sehat.

10
Adapun tujuan dari pembelajaran kuantum (quantum learning) adalah
sebagai berikut:

1) Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.

2) Untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan.

3) Untuk menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan


oleh otak.

4) Untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir. 5). Untuk


membantu mempercepat dalam pembelajaran.

Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk


membuat pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta
didik. Caranya bisa sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam
kegiatan langsung untuk mendemonstrasikan materi diiringi perayaan seperti
yel motivasi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan pola pilihan para guru untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapakan. Model pembelajaran merupakan suatu prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru
dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Ciri dari suatu
model pembelajaran yang baik diantaranya yaitu adanya keikutsertaan siswa
secara aktif dan kreatif yang akan membuat mereka mengalami pengembangan
diri. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator
kegiatan belajar siswa. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembalajaran.
Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang
akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut serta
tingkat kemampuan peserta didik. Adapun macam-macam model pembelajaran
antaralain problem based learning, kooperatif, PAIKEM, langsung, tidak
langsung, tematik, kontekstual, terpadu, inquiry, dan quantum.

3.2 Saran

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami
isi makalah pembaca dapat membaca dari berbagai buku atau ebook yang
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan
permohonan maaf pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan
dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. (2017). Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Komalasari, Kokom. (2017). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi.


Bandung: Refika Aditama.

Priansa, Donni. J. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran


(Inovatif, Kreatif, dan Prestatif Dalam Memahami Peserta Didik). Bandung:
CV Pustaka Setia.

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi Dan


Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta : Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai