DISUSUN OLEH :
Aidil Syaputra ()
Dimas Pandu Mahendra Dewanta (226610689)
Irma (226610881)
Sri Sari Rezeki (226610882)
Sabina Fitri (226610887)
Farhan Abdilla
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bejudul Metode –
Metode Pembelajaran .
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar mengajar,
sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun makalah ini masih
belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah
ini lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................................6
C. Tujuan........................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................7
A. Pengertian Model Pembelajaran.......................................................................................7
B. Ciri-ciri Model Pembelajaran............................................................................................8
C. Fungsi Model Pembelajaran..............................................................................................9
D. Jenis-jenis Model Pembelajaran........................................................................................9
E. Macam-Macam Model Pembelajaran.............................................................................10
1) Model Pembelajaran Inquiry...................................................................................10
2) Model Pembelajaran Kontekstual............................................................................10
3) Model Pembelajaran Ekspositori.............................................................................11
4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah...................................................................11
5) Model Pembelajaran Kooperatif..............................................................................11
6) Model pembelajaran PAIKEM................................................................................12
7) Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)..............................................12
8) Model pembelajaran kelas rangkap.........................................................................12
9) Model Pembelajaran Tugas Terstruktur..................................................................13
10) Model pembelajaran portofolio...............................................................................13
11) Model pembelajaran tematik...................................................................................13
F. Pengembangan Model Pembelajaran..............................................................................13
1) Model 4D.............................................................................................................15
2) Model ADDIE......................................................................................................18
BAB 3............................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
3.1. KESIMPULAN......................................................................................................20
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi
di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah tempat
di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
kehidupan keluarga (informal), sekolah (fomal) maupun masyarakat (non formal). Seseorang
dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku
dan dapat diamati relatif lama. Proses belajar mengajar yang penting yaitu guru sebagai pengajar
tidak mendominasi kegiatan, tetapi menciptakan atmosfer belajar siswa serta memberikan
motivasi dan bimbingan agar siswa mengembangkan potensi dan kreatifitasnya masing-masing.
Perilaku guru akan berkorelasi positif dengan prestasi siswa jika mampu mengalokasikan dan
menggunakan waktu dalam belajar.
Seorang guru dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar di kelas harusterlebih dahulu
memahami berbagai pendakatan, strategi, dan modelpembelajaran. Hal tersebut dilakukan karena
peserta didik yang diajar dalam satukelas memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam
prakteknya seorang guru harusingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat
untuk segala situasidan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang
tepatharuslah memperhatikan kondisi peserta didik, sifat materi bahan ajar, fasilitasyang tersedia
dan kondisi guru tersebut. pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran bermula dari pendekatan pembelajaran memilikipandangan yang
berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangantentang guru, dan pandangan
tentang peserta didik, berdasarkan perbedaan sudutpandang tersebutlah mengakibatkan strategi
dan model pembelajaran yangdikembangkan menjadi berbeda. Sehingga proses pembelajaran
akan berbedawalaupun strategi pembelajaran sama.Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan
cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada
berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih
model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar,
fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran ?
2. Apakah ciri-ciri model pembelajaran yang baik digunakan untuk pembelajaran ?
3. Apa fungsi dari model pembelajaran ?
4. Apa saja jenis-jenis model pembelajaran ?
5. Apa saja macam-macam model pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi model pembelajaran
2. Mengetahui ciri-ciri model pembelajaran
3. Mengetahui fungsi model pembelajaran
4. Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran
5. Mengetahui macam-macam model pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yangdigunakan sebgai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupembelajaran dalam tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatanpembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan pengajaran,tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran
danpengelolaan kelas. Pengertian lain menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka
kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu
belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan
gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus.
Berikut Pengertian Model Pembelajaran menurut Para Ahli:
1. Trianto
Menurut Trianto (2010, hlm. 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial.”
2. Saefuddin & Berdiati
Joyce & Weil dalam Rusman (2014, hlm. 144) berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau lingkungan belajar lain.
Menurut Joyce & Weil dalam buku Suprihatiningrum (2013, hlm. 186) model-model
mengajar (pembelajaran) terbagi menjadi empat kategori sebagai berikut.
1) Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)
Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai aktivitas
mental siswa. Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir siswa
melalui pemberian masalah yang disajikan oleh guru. Tugas siswa adalah
memecahkan masalah-masalah tersebut. Model ini menerapkan teori belajar
behavioristik dan kognitivistik. Ada tujuh model yang termasuk dalam rumpun ini,
yakni :
a. Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan oleh
Hilda Taba;
b. Inquiry training model (model pelatihan inkuiri/penyingkapan/penyelidikan)
yang dikembangkan oleh Richard suchman;
c. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph J.
Schwab;
d. Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner;
e. Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget;
f. Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat lanjut)
oleh David Ausubel;
g. Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).
2) Personal Model (Model Pribadi)
Sesuai dengan namanya, model mengajar dalam rumpun ini berorientasi kepada
perkembangan diri individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran adalah guru harus
menyediakan pembelajaran sesuai dengan minat, pengalaman, dan perkembangan mental
siswa. Model-model mengajar dalam rumpun ini sesuai dengan paradigma student
centered atau pembelajaran yang berpusat pada siswa/peserta didik.
3) Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)
Rumpun model mengajar social interaction model menitikberatkan pada proses interaksi
antar individu yang terjadi dalam kelompok. Model-model mengajar disetting dalam
pembelajaran berkelompok. Model ini mengutamakan pengembangan kecakapan individu
dalam berhubungan dengan orang lain.
4) Behavioral Model (Model Perilaku)
Rumpun model ini sesuai dengan teori belajar behavioristik. Pembelajaran harus
memberikan perubahan pada perilaku si pembelajar ke arah yang sejalan dengan tujuan
pembelajaran
Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran
kontekstual adalah aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami,
tidak hanya monoton dan mencatat.
Model mengajar ini juga dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta didik
karena dihadapkan pada situasi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari
pembelajaran kontekstual yang membuatnya khas jika dibandingkan dengan model
yang lain, yakni:
Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi
langkah utama dalam model ini.
Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan kelas
secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga Guru tidak
harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda dengan
program yang berbeda pula.
Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa disingkat PKR meliputi:
1. Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;
2. Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada dua
ruangan;
3. Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.
Bentuk tugas terstruktur meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan peserta
didik), makalah individu, makalah kelompok, dsb.
Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif
dan kelompok belajar kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio secara
bersama.
Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur,
widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide dalam merancang
sistem pembelajaran baru yang mampu membuat peserta didik dapat mencapai tujuan
belajarnya dengan penuh rasa puas. Untuk memperoleh sistem pembelajaran baru tersebut
diperlukan metode penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran. Metode
pengembangan sistem pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode pengembangan
produk lainnya. Prosedur pengembangan lebih singkat karena produk yang dihasilkan tidak
terlalu beresiko dan dampak sistem terbatas pada peserta didik yang menjadi sasaran.
Dalam kajian ini dipaparkan dua model penelitian dan pengembangan sistem
pembelajaran yaitu model 4D dan model ADDIE. Model 4D merupakan singkatan dari
Define, Design, Development and Dissemination yang dikembangkan oleh Thiagarajan
(1974). Model ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or
Production, Implementation or Delivery and Evaluations yang dikembangkan oleh Dick
and Carry (1996).
Meskipun nama dan istilah yang digunakan berbeda namun model 4D dan ADDIE
memiliki inti kegiatan yang sama. Beberapa kesamaan kegiatan dalam dua model tersebut
misalnya: define memiliki kesetaraan kegiatan dengan analisis. Dua tahap kegiatan
berikutnya yaitu design dan development dimiliki oleh kedua model tersebut. Perbedaan
terletak setelah kegiatan development yaitu model 4D mengakhiri kegiatan melalui
kegiatan dissemination sedangkan model ADDIE, setelah development masih dilanjutkan
dengan kegiatan implementasi dan evaluasi. Model 4D tidak mencantumkan implementasi
dan evaluasi karena menurut pertimbangan rasional mereka, proses development selalu
menyertakan kegiatan pembuatan produk (implementasi), evaluasi dan revisi
1. Model 4D
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pengembangan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Define
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat pengembangan. Dalam model lain, tahap ini sering dinamakan
analisis kebutuhan. Tiap-tiap produk tentu membutuhkan analisis yang
berbeda-beda. Secara umum, dalam pendefinisian ini dilakukan kegiatan
analisis kebutuhan pengembangan, syarat-syarat pengembangan produk yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna serta model penelitian dan pengembangan
(model R & D) yang cocok digunakan untuk mengembangkan produk. Analisis
bisa dilakukan melalui studi literature atau penelitian pendahuluan. Thiagrajan
(1974) menganalisis 5 kegiatan yang dilakukan pada tahap define yaitu:
2) Learner analysis
Pada tahap ini dipelajari karakteristik peserta didik, misalnya: kemampuan,
motivasi belajar, latar belakang pengalaman, dsb.
3) Task analysis
Guru menganalisis tugas-tugas pokok yang harus dikuasai peserta didik agar
peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal.
4) Concept analysis
Menganalisis konsep yang akan diajarkan, menyusun langkah-langkah yang
akan dilakukan secara rasional
3) Analisis materi
Analisis materi dilakukan dengan cara mengidentifikasi materi utama yang
perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang relevan, dan
menyusunnya kembali secara sistematis
4) Merumuskan tujuan
Sebelum menulis bahan ajar, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
hendak diajarkkan perlu dirumuskan terlebih dahulu. Hal ini berguna
untuk membatasi peneliti supaya tidak menyimpang dari tujuan semula
pada saat mereka sedang menulis bahan ajar.
b. Design (Perancangan)
Thiagarajan membagi tahap design dalam empat kegiatan, yaitu: constructing
criterion-referenced test, media selection, format selection, initial design.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap tersebut antara lain :
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang sistem
pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap tahap
pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Development
d. Implementation
3.1. KESIMPULAN
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa
senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran
sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Tiap-tiap model
pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit
berbeda.
Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher
Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung:
PT Refika Aditama.
2012