PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas rahmat dan ridho Allah Swt, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Model-model Pembelajaran".
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Derlina, M.Si selaku dosen
pengampu Strategi Belajar Mengajar Fisika yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan materi-materi dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang "Model-model Pembelajaran".
Kami menyadari masih banyak kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, baik dari
segi penulisannya maupun dari segi bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 10
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Model-model pembelajaran adalah panduan atau kerangka kerja yang digunakan
oleh pendidik atau pengajar untuk merancang, mengembangkan, dan
mengimplementasikan strategi pembelajaran yang efektif. Model-model pembelajaran
yang berbeda memfokuskan pada aspek-aspek yang berbeda dari proses pembelajaran,
seperti cara siswa memperoleh pengetahuan, bagaimana informasi disajikan, dan
bagaimana siswa diukur dan dievaluasi.
Model-model pembelajaran telah berkembang seiring waktu sejalan dengan
perubahan dalam pandangan dan kebutuhan pendidikan. Pada awalnya, model-model
pembelajaran didasarkan pada pendekatan pengajaran berpusat pada guru, di mana guru
bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Namun, semakin
banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran yang efektif harus
mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam
proses pembelajaran.
Seiring perkembangan teknologi, model-model pembelajaran juga telah berubah
untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti pembelajaran online atau
e-learning. Model-model pembelajaran terbaru juga lebih menekankan pada
pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam konteks yang nyata dan relevan.
Beberapa contoh model-model pembelajaran yang terkenal meliputi model
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis
proyek, dan pembelajaran terbalik. Pilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat
tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran
yang diberikan.
1.3 TUJUAN
1. Agar mengetahui pengertian dari Model Pembelajaran
2. Agar mengetahui karakteristik Model Pembelajaran
3. Agar menegetahui macam-macam dari Model Pembelajaran
4. Agar mengetahui klebihan dan kekurangan Model Pembelajaran
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pembelajaran
Model Pembelajaran merupakan salah satu hasil dari inovasi pendidikan berupa
kerangka skenario pembelajaran yang dibuat untuk mencapai tujuan atau hasil belajar
tertentu.
5
b. Karakteristik Model Pembelajaran
Bruce dan Weil (1980 dan 1992: 135-136) mengidentifikasi karakteristik model
pembelajaran ke dalam aspek-aspek berikut:
1) Sintaks Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-
tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan
bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai
pelajaran.
2) Sistem sosial Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru dengan
peserta didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik dan
hubungannya satu sama lain serta jenis-jenis aturan yang harus diterapkan.
Dalam beberapa model pembelajaran, guru bertindak sebagai pusat kegiatan
dan sumber belajar, namun ada pula peran guru dan peserta didik seimbang,
setiap model memberikan peran yang berbeda pada guru dan peserta didik.
3) Prinsip reaksi Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara
menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang
dilakukan oleh peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar, guru
memberi penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau
mengambil sikap netral.
4) Sistem pendukung Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk
sarana dan prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan
siswa.
5) Dampak pembelajaran langsung dan iringan Dampak pembelajaran langsung
merupakan hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para peserta
didik pada tujuan yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil
belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh pebelajar.
6
3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif,
tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
4) Melakukan tindakan strategis, dan
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
7
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata (Kemdikbud, 2013).
d. Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan
belajaryang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk mencapaitujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok-
kelompok tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial
yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung
jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan
kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan
untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung
jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena
koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Model pembelajaran Cooperative Learning merangsang siswa untuk
berdiskusi dengan orang lain dalam bekerja, membantu antar sesama dan saling
mengahargai.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif
dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur yang
termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
bekerja sama, dan proses kelompok. (Johnson & Johnson, 1993).
8
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and
principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
a. Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pembuktian (Verification), dan
5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
1) Hal ini akan terasa mengekang jika guru terlalu mengacu pada model
pembelajaran sehingga mengabaikan inovasi.
2) Siswa akan merasa bosan jika selalu menggunakan model pembelajaran
secara terus-menerus sehingga diperlukan adanya aktivitas penyegar.
3) Ada beberapa model pembelajaran yang cukup rumit untuk dilakukan
sehingga memakai waktu, tenaga, biaya yang cukup banyak.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalm merencanakan dan melakukan aktivitas pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan
belajaryang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapaitujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok-kelompok tersebut
bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran koperatif sesuai
dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan
orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa
senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif,
siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman,
tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-
sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktifitas secara nyata
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, maka
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih
baik. Akhirnya, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca
dalam menambah wawasan dalam keilmuan tentang metri Model-Model Pembelajaran
10
DAFTAR PUSTAKA
Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.
Rusman. (2014). Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Jakarta :Raja Grafindo Persada.
Trianto (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyanto, Model-model pembelajaran inovatif (Surabaya: Mata Padi Presindo, 2009
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2009
11