Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Model-model Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Sistem

Dosen Pengampu:
Tomi Enramika, M. Pd

Disusun Oleh:

Dewi Aulia Putri : 202210044


Ayu Sinta Fitri : 2022100011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal fikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan yang berjudul “Model-
model Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Sistem”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.

Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Wassalamualaikumwarohmatullahiwabarokatuh.

Jambi, 15 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pancasila dan Filsafat....................................................................................3
2.2 Pancasila Merupakan Suatu Filsafat................................................................................7
2.3 Objek Filsafat Pancasila..................................................................................................8
2.4 Hakekat Pancasila............................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemilihan model desain pengembangan yang baik dan tepat akan menghasilkan produk yang
efektif dan efesien. Ketepatan produk pengembangan yaitu produk yang dapat diaplikasikan
dengan baik dan memberi manfaat bagi penggunanya. Hasil produk pengembangan yang baik
akan meningkatkan aktivitas belajar peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar
yang menarik. Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di
sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar. Guru harus
memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan merasakan adanya
kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat. Model-model pembelajaran
biasanya disusun berdasarkan prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya.
Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan
kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu
sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Model-model Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Sistem ?


2. Apa saja Klarifikasi dalam Model-model pengembangan Pembelajaran Berorientasi
Sistem?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Model-model Pengembangan Berorientasi Sistem


2. Untuk mengetahui bagian dari Model-model Pengembangan Berorientasi Sistem

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model-model Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Sistem

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. melalui
pendekatan sistem dari awal sudah diantisipasi berbagai kendala yang mungkin dapat
menghambat terhadap pencapaian tujuan. Atas dasar itulah maka pendekatan sistem dalam
desain instruksional merupakan pendekatan ideal yang dapat dilakukan oleh para desainer
pembelajaran (1).

Model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem
pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum
sekolah, dan lain-lain. contohnya adalah model addie.Selain itu ada pula yang biasa kita sebut
sebagai model prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model
Dick and Carrey, sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.(2)

Model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem dilakukan untuk
mengembangkan sistem dalam skala besar seperti keseluruhan mata pelajaran atau
kurikulum. Implementasi model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem
memerlukan dukungan sumber daya besar dan tenaga ahli yang berpengalaman (3).Model
desain sistem yang berorientasi sistem (System Oriented Model ) merupakan model desain
sistem pembelajaran yang ditujukan untuk merancang program dan desain sistem
pembelajaran dengan skala besar. (4)

B. Klarifikasi Model-model Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Sistem

Model sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem dilakukan untuk mengembangkan
sistem pembelajaran dalam skala besar seperti keseluruhan mata pelajaran atau kurikulum.

2
Implementasi model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem memerlukan
dukungan sumber daya yang besar dan tenaga ahli yang berpengalaman (Pribadi, 2018).

Model ini didasarkan pada asumsi adanya penggunaan perangkat teknologi untuk
mewujudkan sasaran. Langkah analisis kebutuhan dan front end-analysis secara intensif perlu
dilakukan. Sama seperti model desain yang berorientasi pada produk, model-model yang
tergolong berorientasi sistem senantiasa menerapkan proses evaluasi formatif dan proses uji
coba yang intensif.

Model desain pembelajaran yang berorientasi pada sistem umumnya dimulai dari tahap
pengumpulan data untuk menentukan kemungkinan kemungkinan implementasi solusi yang
diperlukan untuk mengatasi masalah yang terdapat dalam suatu sistem pembelajaran.

Analisis kebutuhan dan front-end-analysis dilakukan secara intensif untuk mencari solusi
yang akurat. Perbedaan pokok antara model yang berorientasi dengan sistem dengan model
yang berorientasi dengan produk terletak pada tahap atau fase desain, pengembangan, dan
evaluasi. Ketiga fase ini dilakukan dalam skala yang lebih besar pada model desain sistem
pembelajaran yang berorientasi pada sistem.

Model berorientasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem
pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum
sekolah.contohnya adalah model ADDIE Sistem pembelajaran; input-proses-output. Adapun
langkah-langkah pada model ADDIE:

1. Analisis

Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performance analysis dan
analisis kebutuhan atau need analysis. Tahap pertama, yaitu analisis kinerja dilakukan untuk
mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi
berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Tahap kedua,
yaitu analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan
kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk
meningkatkan kinerja atas prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program
pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang sedang dihadapi.

3
2.Analisa

Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Pada
langkah ini diperlukan adanya klarifikasi program pembelajaran yang didesain sehingga
program tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. Pada langkah
desain, pusat perhatian perlu difokuskan pada upaya untuk menyelidiki masalah
pembelajaran yang sedang dihadapi. Hal ini merupakan inti dari langkah analisis, yaitu
mempelajari masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan ditempuh untuk dapat
mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis
kebutuhan. Langkah penting yang perlu dilakukan dalam desain adalah menentukan
pengalaman belajar atau learning experience yang perlu dimiliki oleh siswa selama mengikuti
aktivitas pembelajaran. Langkah desain harus mampu menjawab pertanyaan apakah program
pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesenjangan performa
(performanc gap) yang terjadi pada diri siswa.

3.Pengembangan

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem


pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, memberli dan
memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.Pengadaan bahan ajar perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran spesifik
atau learning outcomes yang telah dirumuskan oleh desainer atau perancang program
pembelajaran dalam langkah desain. Langkah pengembangan, dengan kata lain, mencakup
kegiatan memilih dan menentukan metode, media, serta strategi pembelajaran yang sesuai
untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program pembelajaran.

4.Implementasi

Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari


model desian sistem pembelajaran ADDIE Langkah implementasi sering diasosiasikan
dengan penyelenggaraan program pembelajaran itu sendiri. Langkah ini memang mempunyai
makna adanya penyampaian materi pembelajaran dari guru atau instruktur kepada siswa.

4
5.Evaluasi

Langkah terakhir atau kelima dari model desain sistem pembelajaran ADDIE adalah evaluasi.
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai
terhadap program pembelajaran. Pada dasarnya, evaluasi dapat dilakukan sepanjang
pelaksanaan kelima langkah dalam model ADDIE. Pada langkah analisis misalnya, proses
evaluasi dilaksanakan dengan cara melakukan klarifikasi terhadap kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa setelah mengikuti program
pembelajaran. Evaluasi seperti ini dikenal dengan istilah evaluasi formatif. Di samping itu,
evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil pembelajaran yang
telah dicapai oleh siswa dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

Diatas menunjukkan bahwa desain pembelajaran model ADDIE pada tahap analisis, guru
mencari tahu apa yang harus dibutuhkan peserta didik dalam belajar. Sehingga apa yang ingin
di capai peserta didik dapat terpenuhi misalnya : Bahan ajar, media, ataupun strategi
Pembelajaran. Kemudian tahap desain guru merancang dan membuat bahan, media, atau
strategi pembelajaran dari hasil pemecahan masalah yang sudah di analisis pada tahap awal
dan setelah di rancang hasil desain tersebut dikembangkan sesuai materi yang dibutuhkan
oleh peserta didik. Selanjutnya pada tahap implementasi, guru menerapkan hasil desain untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar maupun keefektifan setelah digunakannya bahan ajar,
media, ataupun strategi. Dan setelah diterapkan maka dilakukan evaluasi yang bertujuan
untuk melihat pencapaian tujuan peningkatan hasil belajar peserta didik maupun keefektifan
bahan ajar, media, ataupun Strategi pembelajaran.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

5
Model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu
sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum
sekolah, dan lain-lain. Model sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem dilakukan
untuk mengembangkan sistem pembelajaran dalam skala besar seperti keseluruhan mata
pelajaran atau kurikulum. Implementasi model desain sistem pembelajaran yang berorientasi
pada sistem memerlukan dukungan sumber daya yang besar dan tenaga ahli yang
berpengalaman. contohnya adalah model addie. Adapun langkah-langkah dari model ADDIE
yakni: 1.Materi, 2.Analisis, 3.Analisa, 4.Implemantasi, 5.Evaluasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai