Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Pengertian Kurikulum & kedudukan kurikulum dalam pendidikan dan


pembelajaran

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Rasidin,M.Ag

DISUSUN OLEH:

Ayu Sinta Fitri (202210011)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022/2023
A. Fungsi Kurikulum

Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat
berperan dalam kegunannya.

Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut;

 Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : berfungsi sebagai penyesuain adalah
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna
lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.
 Fungsi Integrasi (the integrating function) : berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa
kuri kulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang
dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
 Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat
yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
 Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna
bahwa kuri kulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan
juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
 Fungsi Pemilihan (the selective function) : berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan
bakatnya.
 Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum
adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan
dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa
dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.

Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

 Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan


Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan
Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik
segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara
kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
1. Merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
2. Merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar,
guna mencapai tujuan-tujuan itu,
3. Merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan.

 Fungsi kuri-kulum bagi sekolah yang bersangkutan

Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan


Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi:

 Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan


 Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
 Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

 Fungsi kuri-kulum yang ada di atasnya


1. Fungsi Kesinambungan. Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kuri kulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kuri kulum yang
diselenggarakannya.
2. Fungsi Persiapan Tenaga. Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga
guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun
cara mengajar.
 Fungsi Kuri-kulum Bagi Guru

Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai
pengembangan kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

 Fungsi Kuri-kulum Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah, merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah
yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

 Fungsi Kuri-kulum Bagi Masyarakat

Melalui kuri kulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan
nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri kulum suatu sekolah.

 Fungsi Kuri-kulum Bagi Pemakai Lulusan

Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar
dapat meningkatkan produktivitas.

B. Komponen-komponen Kurikulum

Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kuri-kulum. Ada yang mengemukakan 5
komponen ada yang mengemukakan hanya 4 komponen . Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai
komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen yaitu:

1. komponen tujuan
2. komponen isi/materi
3. komponen media (sarana dan prasarana)
4. komponen strategi
5. komponen proses belajar mengajar

Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kuri-kulum, yaitu:

1. Objective (tujuan)
2. Knowledges (isi atau materi)
3. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
4. Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21).
Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:

1. Tujuan
2. Isi dan struktur kuri-kulum
3. Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)
4. Evaluasi.

C. Asas-asas Kurikulum

Asas-asas utama dalam pengembangan kurikulum yaitu asas filosofis, psikologis, sosiokultural, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta organisatoris.

1. Asas Filsofis

asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara. Perbedaan filsafat suatu
negara menimbulkan implikasi yang berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan
pelajaran dan tata cara mengajarkan, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh. Apabila
pemerintah bertukar, tujuan pendidikan akan berubah sama sekali. Di Indonesia, penyusunan, pengembangan,
dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis
Besar Haluan Negara sebagai landasan filosofis negara.

2. Asas Psikologi Anak dan Psikologi Belajar


1.Psikologi anak
Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian menjadi salah satu asas dalam
pengembangan kurikulum. Kemudian muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata
didasarkan atas minat dan perkembangan anak (child centered curiculum). Kurikulum ini dapat
diapandang sebagai reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa tanpa menghiraukan
kebutuhan anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum adalah:

 Anak bukan miniatur orang dewasa


 Fungsi sekolah di antaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya
 Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
 Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar dan bukan objek belajar
 Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain dari yang lain. Kurikulum hendaknya
mempertimbangkan keunikan anak agar ia sedapat mungkin berkembang sesuai dengan bakatnya
 Walaupun tiap anak berbeda dari yang lain, banyak pula persamaan di antara mereka. Maka
sebagian dari kurikulum dapat sama bagi semua
2. Psikologi Belajar
belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks, timbullah berbagai teori belajar yang
menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran.
Akan tetapi tidak memberikan gambaran tentang keseluruhan prooses belajar. Jadi, yang
mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik. Dengan demikian,
teori belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan kurikulum.

c. Asas Sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi
yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Pendidikan adalah proses sosialisai
melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya.Tiap anak akan berbeda latar belakang
kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Selain itu, perubahan
masyarakat akibat perkembangan iptek merupakan faktor yang benar-benar harus
dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor penting
dalam pengembangan kurikulum, masyarakat dijadikan salah satu asas.

d. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum. Suatu aktivitas dalam mencapai tujuan
pendidikan formal perlu suatu bentuk pola yang jelas tentang bahan yang akan disajikan atau yang
akan diproses kepada peserta didik. pola atau bentuk bahan yang akan disajikan inilah yang
dimaksud organisasi kurikulum.Organisasai bahan pelajalaran yang dipilih harus serasi dengan
tujuan dan sasaran kurikulum, yang pada dasarnya disusun dari yang sederhana kepada yang
kompleks, dari yang kankret kepada yang abstrak, dan dari ranah tingkat rendah kepada ranah
tingkat yang lebih tinggi, baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kaitanya dengan asas organisatoris adalah:
 tujuan bahan pelajaran
 sasaran bahan pelajaran
 pengorganisasian bahan

Anda mungkin juga menyukai