Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta dalam satu periode jenjang pendidikan.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan
yang sangat berperan dalam kegunannya.
Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut.
Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapatberubah-
ubah.
Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang
mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.
Manfaat Kurikulum
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan beberapa manfaat kurikulum diantaranya
seperti:
Manfaat bagi guru
Dapat menjadi pedoman untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan
pembelajaran.
1. Dapat memberikan pemahaman kepada pengajar atau guru dalam menjalankan tugasnya.
2. Dapat mendorong untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program pendidikan.
3. Dapat membantu dalam menunjang pengajaran supaya lebih baik.
2. Dapat memberikan peluang bagi sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan.
Komponen Kurikulum
Untuk komponen kurikulum ini memiliki 4 unsur yang membentuk/ penyusun kurikulum. 4 unsur komponen
kurikulum ialah sebagai berikut
1. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karena berhasil
atau tidaknya ssistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai.
Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan
dasar dan menengah ialah sebagai berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar ialah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.
2. Tujuan pendidikan menengah ialah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.
3. Tujuan pendidikan menengah kejurusan ialah meningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya
sesuai kejurusan.
4. Tujuan pendidikan institusional ialah tujuan pendidikan yang dikembangkan dikurikuler dalam setiap
mata pelajaran disekolah.
3 Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta
peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari cara
yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan mengatur
kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan ialah pengajaran,
penilaian, bimbingan dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan
pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran ( kurikulum ).
4 Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam
proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan
keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model kurikulum sehingga dapat mampu
mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Berikut ini adalah beberapa landasan dalam melakukan pengembangan kurikulum. Landasan
Filosofis. Landasan Psikologisc. Landasan Yuridis. Landasan Sosial Budaya
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak
sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Sedangkan Asep
Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Prinsip relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan,
bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-
komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
(relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas
Adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal.Pengalaman - pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendaya gunakan waktu, biaya, dan
sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dokumen Kurikulum
BAB I Pendahuluan