Anda di halaman 1dari 7

kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta dalam satu periode jenjang pendidikan.

Menurut UU Sindiknas no. 20 Tahun 2003


Pengertian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujun pendidikan.
Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah matapelajaran
(subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran
untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua
pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi
perkembangan pribadinya. Dalam perkembangannya, sejarah indonesia mengenai kurikulum
telah berganti-ganti antara lain sebagai berikut.
Tahun 1947- Leer Plan (Rencana Pelajaran)
Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai
Tahun 1964 - Renthjana Pendidikan
Tahun 1968 - Kurikulum 1968
Tahun 1975 - Kurikulum 1975
Tahun 1984 - Kurikulum 1984
Tahun 1994 - dan Kurikulum 1999 - Kurikulum 1994 dan Sublemen Kurikulum 1999
Tahun 2004- Kurikulum Berbasis Kompetensi
Tahun 2006- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tahun 2013- Kurikulum 2013.

Fungsi Kurikulum
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan
yang sangat berperan dalam kegunannya.
Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut.
Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapatberubah-
ubah.

Fungsi Integrasi (the integrating function)


Kurikulum berfungsi sebagai penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum merupakan
alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan
berintegrasi di masyarakat.

Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function)


Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari
berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
Fungsi Persiapan (the propaeduetic function)
Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan
diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.

Fungsi Pemilihan (the selective function)


Kurikulum berfungsi sebagai pemilihanadalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menentukan pilihan programbelajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang
mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.

Manfaat Kurikulum
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan beberapa manfaat kurikulum diantaranya
seperti:
Manfaat bagi guru
Dapat menjadi pedoman untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan
pembelajaran.
1. Dapat memberikan pemahaman kepada pengajar atau guru dalam menjalankan tugasnya.
2. Dapat mendorong untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan program pendidikan.
3. Dapat membantu dalam menunjang pengajaran supaya lebih baik.

Manfaat bagi sekolah


1. Dapat mendorong sekolah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

2. Dapat memberikan peluang bagi sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan.

3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan program pendidikan.

Manfaat bagi Masyarakat


1. Dapat menjadi acuan standar bagi orang tua untuk ikut serta dalam membimbing anaknya
dalam belajar.

2. Dengan kurikulum, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam rangka mengembangkan


program pendidikan melalui kritik dan juga saran yang membangun yang
menyempurnakan program pendidikan.

Komponen Kurikulum
Untuk komponen kurikulum ini memiliki 4 unsur yang membentuk/ penyusun kurikulum. 4 unsur komponen
kurikulum ialah sebagai berikut
1. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karena berhasil
atau tidaknya ssistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai.
Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan
dasar dan menengah ialah sebagai berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar ialah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.
2. Tujuan pendidikan menengah ialah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikanselanjutnya.
3. Tujuan pendidikan menengah kejurusan ialah meningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya
sesuai kejurusan.
4. Tujuan pendidikan institusional ialah tujuan pendidikan yang dikembangkan dikurikuler dalam setiap
mata pelajaran disekolah.

2 Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )


Kurikulum dalam komponen isi ialah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan bakar belajar
mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada
kurikulum.
Kriteria kurikulum ialah sebagai berikut :
1. Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
2. Mencerminkan kenyataan sosial
3. Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan

3 Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta
peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari cara
yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan mengatur
kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi pelaksanaan ialah pengajaran,

penilaian, bimbingan dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan
pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran ( kurikulum ).
4 Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam
proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan
keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model kurikulum sehingga dapat mampu
mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.

Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.

C. Landasan pengembangan kurikulum


Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek
kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Penggunaan landasan yang
tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan oleh para penyusun kurikulum di
tingkat pusat (makro), akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan
oleh para pengembang kurikulum di tingkat operasional (satuan pendidikan), yaitu para guru,
kepala sekolah, pengawas pendidikan (supervisor) dewan sekolah atau komite pendidikan dan
para guru serta pihak-pihak lain yang terkait (stacke holder).
\

Berikut ini adalah beberapa landasan dalam melakukan pengembangan kurikulum. Landasan
Filosofis. Landasan Psikologisc. Landasan Yuridis. Landasan Sosial Budaya

Prinsip Pengembangan kurikulum


Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum padadasarnya merupakan kaidah-
kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat
menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru
menciptakan sendiri prinsip-prinsipbaru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu
lembaga pendidikan sangatmungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan

kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak
sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Sedangkan Asep
Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Prinsip relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan,
bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-
komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
(relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas
Adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal.Pengalaman - pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.

4. Prinsip efisiensi
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendaya gunakan waktu, biaya, dan
sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dokumen Kurikulum

BAB I Pendahuluan

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

BAB III KERANGKA DASAR DAN MUATAN KURIKULUM


BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
BAB V PENUTUP

Landasan Yuridis Kurikulum 2021/2022


1. SKB. Menteri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan Nomor 440-717 TAHUN 2021 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19)

2. PP Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Mengoptimalkan Posko Penaganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan
Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

4. Pergub. Bali ttg PPKM

5. SE Bupati ttg PPKM

6. SK Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Prov. Bali Nomor


420/1636/BPTP/Disdikpora tentang Kalender Pendidikan Prov. Bali Tahun Pelajaran
2021/2022.
7. SE DISDIK ttg………

Anda mungkin juga menyukai