Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini telah membuka kesadaran masyarakat tentang


perkembangan dunia pendidikan. Dengan adanya hal tersebut munculah sejumlah
harapan dan kecemasan dalam kemajuan pendidikan. Namun hal tersebut dapat
diatasi dengan mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang
secara kontinu dilakukan.
Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi
pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan yakni
memperbaiki hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah,
pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan menejerialnya,
pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajarannya.
Pembangunan pendidikan merupakan bagian internal dalam
pembangunan nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari proses pembangunan nasional itu sendiri. Pembangunan nasional
yang dilakukan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya
Manusia agar berkualitas. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah
satu upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia.
Untuk itu pemerintah menyelenggarakan pendidikan formal yang akan
mengantarkan generasi anak bangsa untuk mampu menghadapi kompetisi secara
global yang tentunya harus di dukung oleh semua pihak baik pemerintah, lembaga
sekolah dan masyarakat.
Didalam proses pendidikan tentunya suatu lembaga sekolah
melakukan rancangan-rancangan baik sistem maupun tatanan dalam suatu
lembaga. Proses pendidikan akan berhasil dipengaruhi oleh guru, murid, dan
lembaga terkait. Guru di tuntut untuk lebih profesional dalam tugas-tugasnya yang
antara lain harus bias membuat perangkat pembelajaran dan mampu
mengembangkannya sekaligus mampu menerapkannya.
Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah
diharapkan, untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang
matang. Suparno (2001) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan)
seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan,
mempersiapkan alat-alat peraga/parktikum yang akan digunakan, mempersiapkan
pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan
siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan
awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat
pembelajaran. Oleh karena itu perangkat pembelajaran sangatlah penting dalam
proses belajar mengajar salah satunya pada mata pelajaran matematika. Hal ini lah
yang mendasari penulis untuk menganalisis perangkat pembelajaran matematika
di kelas VII SMPN 9 Kendari. Dalam makalah ini akan membahas mengenai
pengembangan perencanaan pembelajaran, yang mencakup pengembangan
perangkat pembelajaran yang termaktub dalam proses menerjemahkan kurikulum
yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yakni program menyusun
alokasi waktu, prota, promes, silabus, dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah


yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian dari perangkat pembelajaran ?


2. Apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran matematika yang
digunakan di kelas VII SMPN 9 Kendari ?
3. Bagaimana pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru di SMPN 9
Kendari ?
C. Tujuan
Dari permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari perangkat pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis perangkat pembelajaran matematika
yang digunakan dikelas VII SMPN 9 Kendari.
3. Untuk mengetahui pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru di
SMPN 9 Kendari.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin didapatkan dari makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui pengertian dari perangkat pembelajaran.
2. Agar mengetahui jenis-jenis perangkat pembelajaran matematika yang
digunakan dikelas VII SMPN 9 Kendari.
3. Agar mengetahui pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru di
SMPN 9 Kendari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perangkat Pembelajaran


Perangkat pembelajaran sendiri yaitu sebuah media yang
digunakan sebagai pedoman atau petunjuk pada sebuah proses pembelajaran.
Perangkat pembelajaran sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi suatu
keberhasilan guru dalam pembelajaran. Perangkat adalah sejumlah bahan, alat,
media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pencapaian
kegiatan yang diinginkan. Dan pembelajaran adalah proses kerjasama antara Guru
dan Siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi
yang bersumber dari dalam diri sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada
di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya
untuk mencapai tujuan belajar tententu. (Sanjaya, 2010:26).
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain
itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran.
Suhadi, (2007:24) mengemukakan bahwa “Perangkat pembelajaran
adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.” Dari uraian tersebut dapatlah dikemukakan bahwa
perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat
pembelajaran yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi
pembelajaran di kelas, berikut dalam tulisan ini kami membatasi perangkat
pembelajaran hanya pada: (a) Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku
siswa (BS), Buku Pegangan Guru (BPG), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes
Hasil Belajar.
Jadi perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana
yang digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran
di kelas. Sedangkan Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian
proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat
pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

B. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran


1. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Digunakan di
kelas VII SMPN 9 Kendari
Adapun perangkat pembelajaran yang digunakan di kelas VII
SMPN 9 Kendari adalah sebagai berikut :
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam
materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. (Khaeruddin dkk, 2007).
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar. Silabus juga dapat diartikan sebagai rancangan pembelajaran
yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas
tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian
materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah
setempat.
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian yang ingin
dicapai dan dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
 Pada umumnya silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur yaitu :
1. Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan
2. Sasaran-sasaran mata pelajaran
3. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
tersebut dengan baik
4. Urutan topik-topik yang diajarkan
5. Aktifitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran
6. Berbagai teknik evaluasi yang digunakan. (Majid dkk, 2005:39)

 Langkah-langkah pengembangan perangkat kurikulum dalam bentuk


silabus adalah sebagai berikut :
1. Penentuan format dan sistematika Silabus
2. Penentuan kemasan silabus
3. Penentuan kemampuan dasar
4. Penentuan materi pembelajaran dan uraianya
5. Penentuan pengalaman belajar siswa
6. Penentuan alokasi waktu
7. Penentuan sumber acuan
8. Pengembangan satuan pelajaran (SP). (Susilo, 2008:138)

 Dalam kaitannya dalam pembuatan silabus, ada beberapa prinsip yang


mendasari pengembangan silabus, yaitu antara lain:
1. Ilmiah artinya Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
2. Relevan artinya Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis artinya Komponen- komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi
4. Konsisten artinya Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai artinya Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan konstektual artinya Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel artinya Kesuluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di madrasah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh artinya Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompotensi (Kognitif, Afektif dan Psikomotor). (Khaeruddin dkk,
2007:127)

 Komponen-komponen silabus yaitu :


1. Standar Kompetensi (SK).
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu
mata pelajaran. Penempatan SK pada silabus di maksudkan untuk
memandu guru dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi pengalaman
belajar sehingga rangkaian pembelajaran tidak menyimpang dari koridor
kemampuan siswa yang ingin dicapai.
2. Kompetensi Dasar (KD).
Merupakan kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus
dimiliki oleh lulusan yang harus dapat di tampilkan atau dilakukan oleh
siswa. Penempatan KD dalam silabus sangat penting, karena untuk
meningkatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang
harus di capai. Dalam KD juga dimuat hasil belajar, yaitu : pernyataan
unjuk kerja yang di harapkan setelah peserta didik mengalami
pembelajaran dalam kompetensi pembelajaran tertentu.
3. Indikator.
Merupakan karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan atau respon yang
harus dapat dilakukan atau ditampilkan siswa, untuk menunjukan bahwa
siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Indikator juga
meripakan KD yang lebih spesifik, apabila serangkaian indikator dalam
suatu KD sudah dapat di capai siswa, berarti target KD tersebut sedah
terpenuhi.
4. Materi Pokok.
Adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat
berupa pengertian konseptual, gugus isi atau kontek, proses, bidang ajar
dan ketrampilan.
5. Pengalaman Belajar.
Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaukan oleh peserta didik secara
berurutan untuk mencapai KD.
6. Alokasi Waktu.
Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk
menguasai KD yang ingin di capai perlu ditentukan alokasi waktunya.
Penentuan alokasi waktu tergantung jumlah minggu efektif dengan
mempertimbangkan jumlah, keluasan dan kedalaman KD serta tingkat
kepentingan dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
7. Sumber / Bahan / Alat.
Sumber belejar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah,
surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan
lingkungan sekitar. Bahan yang dimaksud adalah bahan- bahan yang di
perlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya, yang harus
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Alat Bantu belajar
memudahkan terjadinya proses pembelajaran.
8. Penilaian.
Merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakikan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat berbentuk
tertulis, produk, unjuk kerja, proyek dan porto folio.
9. Skenario pembelajaran.
Merupakan rencana dalam bentuk langkah-langkah yang akan di lakukan
oleh guru dan siswa selama kegiatan berlangsung. Scenario pembelajaran
mengacu kepada pendekatan pembelajaran yang direncanakan dalam
kegiatan pembelajaran. Skenario pembelajaran yang dibuat meliputi
langkah-langkah pembelajaran di dalam kelas ketika proses belajar
mengajar berlangsung, tetapi harus dilakukan setelah proses pembelajaran
berlangsung khususnya siswa.
10. Analisis hasil belajar dan program tindak lanjut
Merupakan kegiatan membangdingkan hasil belajar siswa dengan standar
ketuntasan belajar minimum (SKBM) yang telah di tetepkan. (Sunaryo
dkk)

b. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.

Program tahunan adalah Rancangan kegiatan belajar mengajar


secara garis besar yang dibuat dalam jangka waktu satu tahun dengan
memperhatikan analisis kurikulum beserta perhitungan pekan efektif.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti
program semester, program mingguan, dan program harian atau program
pembelajaran setiap pokok bahasan.

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar


kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu
tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada
program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya.
 Cara-cara membuat Program Tahunan
1. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu
tahun.
2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
3. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester
4. Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
Dalam program tahunan inilah disusun program perencanaan
penetapan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai.
Penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu
yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar. Adapun langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah:

1. Lihat berapa jam alokasi waktu setiap mata pelajaran dalam seminggu
dalam struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah.
2. Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah
kita tetapkan dalam gambaran alokasi efektif. Melalui analisis tersebut kita
dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan
proses pembelajaran,
3. Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam pelajaran sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus
dikuasai oleh siswa. (Sanjaya, 2010:52)

c. Program Semester

Rencana program semester merupakan penjabaran dari program


tahunan. Program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan
untuk mencapai kompetensi dasar, sedangkan program semester diarahkan untuk
menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar itu dilakukan. (Sanjaya, 2010:53)

Program semester adalah rancangan kegiatan belajar mengajar


secara garis besar yang dibuat dalam jangka waktu satu semester dengan
memperhatikan program tahunan dan alokasi waktu tiap minggu . Program
semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester
adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang
direncanakan, dan keterangan-keterangan.

 Cara-cara membuat Program Semester


1. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu
tahun.
2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan
indikator
3. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester
4. Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif

 Cara mengembangkan progam semester yaitu :


1. Tentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya
sudah ditentukan dalam Standar Isi yakni pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang
diharuskan merumuskan SK dan KD, misalnya dalam merumuskan
kurikulum muatan lokal.
2. Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi
waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD itu.
3. Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu
akan dilaksanakan

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan


pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam
pembelajaran di kelas. RPP pada hakekatnya merupakan perencanaan untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu
dikembangkan untuk menkoordinasikan komponen pembelajaran, yakni:
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta


didik, materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar,
indikator hasil belajar berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan
kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan
kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi
standar belum terbentuk atau belum tercapai. (Khaeruddin dkk, 2007:145)

1. Komponen-komponen RPP

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-


komponen yang satu sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka
merencanakan pelaksanaaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen
yang saling berkaitan.

Adapun komponen RPP adalah sebagai berikut:

1. Kolom Identitas Mata Pelajaran


2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Ajar (Materi Pokok)
7. Materi/Kompetensi Prasyarat
8. Alokasi Waktu
9. Metode Pembelajaran
10. Kegiatan Pembelajaran
11. Penilaian
12. Sumber Belajar. (Supinah, 2008:26)

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


Bab IV Pasal 20 yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya beberapa hal, diantaranya:

1. Tujuan pembelajaran
Dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tujuan pembelajaran
dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai
oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru dapat memproyeksikan apa yang
harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses pembelajaran.
2. Materi/isi
Materi/isi pelajaran yang berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus
dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus
digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai.
3. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu, sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi. Dengan demikian strategi dan metode itu
tidak bisa dipisahkan. Strategi dan metode pembelajaran harus dirancang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4. Media dan Sumber Belajar
Media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber
belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus
dipelajari sesuai dengan materi pelajaran.

5. Evaluasi
Evaluasi dalam KTSP diarahkan bukan hanya sekedar untuk mengukur
keberhasilan setiap siswa dalm pencapaian hasil belajar, tetapi juga untuk
mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan
setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan
pembelajaran setiap guru tidak hanya menetnukan tes sebagai alat evaluasi
akan tetapi juga menggunakan nontes dalam bentuk tugas, wawancara, dan
lain sebagainya.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-


komponen yang satu sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka
merencanakan pelaksanaaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen
yang saling berkaitan.

2. Cara Menyusun RPP

Cara penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti


langkah- langkah sebagai berikut :

1. Mengisi kolom identitas


2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan
3. Menentukan SK dan KD, serta Indikator yang akan digunakan yang
terdapat pada Silabus yang telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran bedasarkan standar kompetensi dasar,
serta indikator yang telah ditentukan
5. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok pembelajaran
yang terdapat dalam silabus. Materi standar merupakan uraian dari materi
pokok
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah- langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti, dan akhir
8. Menentukan sumber belajar yang digunakan
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik
penskoran. (Khaeruddin dkk, 2007:148)

3. Langkah- langkah pengembangan RPP


Berikut adalah langkah- langkah pengembangan RPP :
1. Mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi yang ingin dicapai
setelah proses pembelajaran
2. Mengembangkan materi standar yaitu isi kurikulum yang diberikan
kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, dan pembentukan
kompetensi
3. Menentukan metode yaitu dalam setiap pembelajaran dan
pembentujkan kompetensi, guru dapat menggunakan berbagai variasi
metode dan berbagai variasi media untuk mencapai tujuan
pembelajaran
4. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
merencanakan penilaian.

e. Kalender Akademik
1. Pengertian Kalender Akademik
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut :

Tabel Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan


No. kegiatan Alokasi waktu keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 34 Digunakan untuk
minggu, pembelajaran efektif
maksimum 38 pada setiap tahun
minggu pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap
minggu semester
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I
minggu dan II
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk
pelajaran minggu penyiapan kegiatan
dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan
Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan
minggu pendidikan sesuai
dengan
ciri kekhususan
masing-masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk
sekolah/madrasah minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
2. Cara-cara Penetapan Kalender Akademik
Cara penetapan Kalender Akademik adalah sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

f. Rincian Pekan Efektif


1. Pengertian Rincian Pekan Efektif
Rincian Pekan Efektif (RPE) adalah hitungan hari-hari efektif yang
ada pada tahun pelajaran berlangsung. Untuk menyusun RPE yang harus dilihat
dan diperhentikan adalah kalender akademik yang sedang berlangsung serta
menjadi pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah minggu/pekan efektif.
Sebelum memasuki lebih dalam tentang cara membuat RPE, maka
perlu diketahui dalam rincian pekan efektif terdapat beberapa tahapan untuk
menyusun pekan efektif, diantaranya :
1. Cara Menghitung Pekan Efektif
Untuk memudahkan dalam menghitung jumlah pekan efektif
dalam satu semsester, maka terlebih dahulu harus menentukan jumlah
hitungan hari-hari efektifnya dalam satu semester menggunakan kalender
akademik.
2. Banyak Pekan Tidak Efektif
Pekan tidak efektif adalah banyaknya pekan yang terdapat dalam
kalender pendidikan, tetapi tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan
pembelajaran/tatap muka, yang terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dikelas.
3. Banyak Pekan Efektif
Banyak pekan efektif adalah dimana hari-hari efektif untuk belajar
dapat dipergunakan dalam suatu pembelajaran, maka untuk memudahkan
mengetahui banyak pekan efektif caranya ialah dengan cara (semua jumlah
pekan – jumlah pekan tidak efektif = jumlah efektif)
4. Distribusi Alokasi Waktu
Distribusi alokasi waktu adalah waktu-waktu yang dapat
dipergunakan dalam hari-hari pekan efektif dan pembagian/pendistribusian
jumlah pekan efektif kedalam kegiatan-kegiatan pembelajaran selama satu
semester berjalan. Adapun komponen dalam distribusi alokasi waktu
mencakup kegiatan sebagai berikut: Tatap muka, Ulangan harian, UTS,
UAS, dan Remidi.

2. Cara menghitung pekan efektif


Seperti yang sudah diketahui tentang tahapan cara membuat RPE,
yang telah dijelaskan pada pengertian rincian pekan efektif, maka yang harus
diketahui adalah kalender akademik, berikut ini adalah contoh kalender
akademik:
Setelah mengetahui kalender akademik (Kaldik), maka tahap
selanjutnya adalah menghitung pekan efektifnya. Setelah dihitung, maka hasil
jumlah pekan dimasukkan pada format RPE, seperti berikut ini:
- Tahap Pertama

RINCIAN PEKAN EFEKTIF (I)


Nama Sekolah : SD Negeri
Mata Pelajaran : Agama
Kelas : V (lima)
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Jml. Jam Per Minggu : 2 JP
Semester : I (satu)
Jumlah Pekan dalam satu semester:
No Bulan Jumlah Pekan
1 Juli 2014 5
2 Agustus 2014 4
3 September 2014 4
4 Oktober 2014 5
5 November 2014 4
6 Desember 2014 5
Jumlah Pekan 27 (A)
Jumlah Pekan Tidak Efektif:
Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
Kegiatan Hari Belajar Efektif
1 Juli 2014 -
Fakultatif
Libur Semester II, Libur Puasa
2 Juli 2014 4
dan Hari Raya
3 Oktober 2014 Libur Hari Besar -

4 Desember 2014 Libur Semester I dan Libur 2


Hari Besar

Jumlah Pekan 6 (B)


- Tahap Kedua
Kemudian untuk mengetahui berapa jumlah pekan efektif dalam
satu semester, maka harus melakukan (penjumlahan hasil pekan dalam satu
semester dengan pekan tidak efektif), caranya adalah sebagai berikut:
Jumlah Pekan Efektif (C)
(A) 27 – (B) 6 = (C) 21 Pekan Efektif.

- Tahap Ketiga
Menentukan alokasi waktu, disini seorang guru harus membagi
alokasi waktu pelajaran, karena untuk mengetahui berapa banyak waktu
yang dibutuhkan nanti ketika melakukan pembelajaran.
Untuk menentukan distribusi alokasi waktu, maka yang harus
ditentukan terlebih dahulu adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pekan efektif yang sudah diketahui harus dikalikan dengan
Jumlah Jam Per Minggu, seperti berikut:
Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
21 Pekan Efektif x 2 Jam Per Minggu = 42 jam pelajaran
2. Adapun bentuk table distribusi alokasi waktu yang meliputi tentang
Tatap Muka, Ulangan harian, UTS, UAS, dan Remidi adalah sebagai
berikut. Namun perlu diketahui Remidi adalah mengulang kembali
pelajaran yang tidak mencapai target dan salah satu tambahan nilai agar
mencapai target yang ditentukan, dan remidi membutuhkan jam
tambahan.
Table Distribusi Alokasi Waktu
No Kegiatan Pekan Jam Pelajaran
1 Tatap Muka 17 34
2 Ulangan Harian 1 2
3 UTS 1 2
4 UAS 1 2
5 Remidi 1 2
Jumlah 21 42
Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.

Maka Setelah semua angka dimasukkan dalam format RPE beserta


rumus-rumusnya, maka hasil akhirnya adalah 42 jam pelajaran dalam
satu kelas selama satu semester.
- Tahap Keempat
RINCIAN PEKAN EFEKTIF (II)
Nama Sekolah : SD Negeri
Mata Pelajaran : Agama
Kelas : V (lima)
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Jml. Jam Per Minggu : 2 JP
Semester : II (dua)

Jumlah Pekan dalam satu semester:


No Bulan Jumlah Pekan
1 Januari 2015 4
2 Februari 2015 4
3 Maret 2015 4
4 April 2015 5
5 Mei 2015 4
6 Juni 2015 4
Jumlah Pekan 25 (A)

Jumlah Pekan Tidak Efektif:


Jumlah
No Bulan Kegiatan
Pekan
1 Pebruari 2015 Libur Hari Besar -
2 April 2015 Libur Hari Besar -
3 Juni 2015 Libur Semester II 1
Jumlah Pekan 1 (B)

- Tahap Kelima
Jumlah Pekan Efektif (C)
(A) 25 – (B) 1 = (C) 24 Pekan Efektif.
- Tahap Keenam
Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
24 Pekan Efektif x 2 Jam Per Minggu = 48 jam pelajaran
Table Distribusi Alokasi Waktu

No Kegiatan Pekan Jam Pelajaran


1 Tatap Muka 19 38
2 Ulangan Harian 1 2
3 UTS 1 2
4 UAS 1 2
5 Remidi 2 4
Jumlah 24 48
Pekan yang ada pada table adalah jumlah hasil pekan efektif.
Maka Setelah semua angka dimasukkan dalam format RPE beserta
rumus-rumusnya, maka hasil akhirnya adalah 48 jam pelajaran dalam satu
kelas selama satu semester.
- Tahap Ketujuh
Maka untuk mengetahui seluruh pekan yang aktif dalam satu tahun
maka caranya adalah pekan efektif semester I + pekan efektif semester II
= pekan satu tahun.
S I : 21 + S II : 24 = 45 pekan efektif dalam satu tahun.
Hari Efektif Sekolah
Untuk mengetahui hari-hari efekif dalam satu semester adalah dengan
cara: (pekan efektif semester x 6 hari efektif dalam sepekan).
 S I : 21 x 6 hari = 126 hari – 1 hari tidak efektif = 125. Jadi jumlah hari
efektif dalam semester I adalah 125 hari.
Semester I : 122 Hari
Hari Belajar Efektif Fakultatif : 3 Hari
 S II : 24 x 6 hari = 141. Jadi jumlah hari efektif dalam semester II
adalah 141 hari.
Semester II : 141 Hari
3. Manfaat Mengetahui Rincian Pekan Efektif (RPE)
Seperti yang sudah diketahui RPE menjadi penting karena
merupakan penentu awal pembuatan Program Tahunan (Prota), Program
Semester (Promes), Pembagian SK-KD, dan pembuatan RPP. Jadi manfaat
mempelajari Rincian Pekan Efektif adalah diantaranya:
1. Memudahkan guru untuk menyusun Prota dan Promes.
2. Dapat menentukan hari-hari yang tidak efektif dalam satu pekan.
3. Memudahkan guru menyusun SK dan KD serta pembuatan RPP dalam satu
pekan.

C. Pentingnya Perangkat Pembelajaran Bagi Guru di SMPN 9 Kendari

Berikut ini akan dijelaskan pentingnya perangkat pembelajaran


yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru, antara lain :

1. Perangkat pembelajaran sebagai panduan

Perangkat pembelajaran adalah sebagai panduan atau pemberi arah


bagi seorang guru. Hal tersebut penting karena proses pembelajaran adalah
sesuatu yang sistematis dan terpola. Masih banyak guru yang hilang arah atau
bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki
perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran memberi
panduan apa yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas. Selain itu,
perangkat pembelajaran memberi panduan dalam mengembangkan teknik
mengajar dan memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik.

2. Perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur

Seorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil


mengajarnya. Begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat
mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah
dirancang teraplikasi di dalam kelas. Evaluasi tersebut penting untuk terus
meningkatkan profesionalime seorang guru. Kegiatan evaluasi bisa dimulai
dengan membandingkan dari berbagai aktivitas di kelas, strategi, metode atau
bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.

3. Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan profesionalisme

Profesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat


pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa perangkat pembelajaran tidak hanya
sebagai kelengkapan administrasi. tetapi juga sebagai media peningkatan
profesionalisme. Seorang guru harus menggunakan dan mengembangkan
perangkat pembelajarannya semaksimal mungkin. Memperbaiki segala yang
terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak demikian,
maka kemampuan sang guru tidak akan berkembang bahkan mungkin menurun.

4. Mempermudah

Perangkat pembelajaran mempermudah seorang guru dalam


membantu proses fasilitasi pembelajaran. Dengan perangkat pembelajaran,
seorang guru mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat perangkatnya
tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang
digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas. Sedangkan Pengembangan perangkat
pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada
2. Seorang guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang baik
sebelum melakukan proses pembelajaran di sekolah agar proses belajar
mengajar terlaksana dengan baik sebagai mana mestinya.
3. Perangkat pembelajaran sangat penting bagi seorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah diantaranya adalah
Perangkat pembelajaran sebagai panduan, Perangkat pembelajaran
sebagai tolak ukur, Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan
profesionalisme, dan Perangkat pembelajaran mempermudah seorang
guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran.
B. Saran
Dalam makalah yang kami buat apabila nantinya terdapat
kesalahan mungkin karena kekeliruan dan keteledoran kami dalam
membuatnya, kami selaku pemakalah memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Karena, kami bukanlah makhluk yang sempurna dan yang
sempurna hanya Allah Swt. maka dari itu kami menghimbau kepada
teman-teman mahasiswa/(i) untuk turut berpartisipasi dalam memberikan
keritik, saran, dan masukan yang membangun buat kami kedepannya
nanti, semoga makalah yang kami buat bisa memberikan manfaat buat kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Suparno,P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisus:Yogyakarta.


Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2010.
Suhadi, 2007. Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstrutivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka
Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jogjakarta:
Nuansa Aksara,
Cet II, 2007.
Majid, Abdul, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya, 2005.
Susilo, Muhammad Joko, KTSP, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Sunaryo, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: LAPIS. Tht
Supinah, Penyusunan Silabus dan RPP Matematika SD dalam rangka
Pengembangan KTSP,
Yogyakarta:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan Matematika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai