Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Traktat adalah suatu perjanjian internasional antara dua negara atau lebih.

Traktat dapat
dijadikan sebagi sumber hukum formal, jika memenuhi syarat formal tertentu. Contohnya : perjanjian
antara negara yang biasa dilakukan oleh pemerintah Indonesia, harus disahkan oleh kedua belah pihak
agar mengikat negara perserta traktat. Dasar pelaksanaan traktat bagi Indonesia, yaitu pada Pasal 11
angka (1) UUD 1945 yang berbunyi "Presiden di dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban
keuangan negara, dan atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan
DPR".

Traktat yang telah disahkan ini berarti telah berlaku dan mengikat negara-negara peserta, termasuk
warga negaranya. Jadi, syarat formil suatu traktat yang dapat dijadikan sebagai sumber hukum formil,
hanya jika telah disetujui oleh DPR dan diratifikasi oleh Presiden. Namu, tidak semua bentuk traktat
harus mendapat persetujuan DPR, karena akan menghambat keluwesan pemerintah dalam menjalin
hubungan dengan negara lain.

Jenis Jenis Traktat yang memerlukan persetujuan DPR, yaitu traktat yang materinya mengandung
isu-isu sebagai berikut.
1. Masalah politik yang dapat memengaruhi kondisi dan arah perpolitikan luar negeri, contohnya :
perjanian persekutuan, perjanjian mengenai perubahan wilayah.
2. Masalah yang berdasarkan UUD 1945 dan sistem perundang-undangan Indonesia, traktat tersebut
harus diatur kembali di dalam bentuk UU, contohnya : masalah kewarganegaraan dan masalah yang
berkaitan dengan kehakiman.
3. Ikatan kerja sama ekonomi dan pinjaman luar negeri yang dapat memengaruhi kebijakan politik di
Indonesia, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bentuk Bentuk Traktat yang dikenal di dalam Hukum Internasional dibedakan atas dua jenis, yaitu
:
1. Treaty, perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk nantinya disetujui sebelum diratifikasi
kepala negara.
2. Agreement, perjanjian yang diratifikasi dahulu oleh kepala negara barulah disampaikan ke DPR untuk
diketahui. Jenis-jenis traktat dibedakan atas tiga bentuk yaitu : (a) Traktat bilateral : perjanjian antara dua
negara; (b) Traktat multilateral : perjanjian yang diikuti oleh lebih dari dua negara; dan (c) Traktat kolektif :
perjanjian yang diikuti oleh lebih dari dua negara, dan memberi kesempatan kepada negara lain untuk
tunduk pada isi perjanjian. Traktat ini biasa juga disebut "traktat terbuka", seperti Piagam PBB.

Proses pembentukan suatu traktat dilakukan melalui tiga tahap yaitu :


1. Penetapan yaitu menetukan isi perjanjian oleh masing-masing delegasi negara.
2. Persetujuan DPR (Parlemen), isi perjanjian harus disetujui oleh DPR agar kepala negara dapat
meratifikasinya.
3. Ratifikasi kepala negara, yaitu pengesahan berlakunya suatu traktat.
Sekian tulisan dari tabir hukum mengenai traktat sebagai sumber hukum, semoga tulisan tabir hukum
mengenai traktat sebagai sumber hukum dapat bermanfaat.

Sumber : Tulisan Tabir Hukum :

- Marwan Mas, 2014. Pengantar Ilmu Hukum. Yang Menerbitkan Ghalia Indonesia : Bogor.

Tahukah anda yang dimaksud Pakta? Pakta merupakan suatu persetujuan yang lebih khusus
dan mebutuhkanratifikasi, misalnya Pakta Warsawa.

Konvensi adalah hukum kebiasaan dalam konteks ketatanegaraan yang


hidup di lembaga-lembaga kenegaraan atau eksekutif . Konvensi merupakan
hukum tidak tertulis dalam ketatanegaraan sedangkan hukum tertulisnya
adalah konstitusi/UUD 1945.Hukum tidak tertulis mengisi kekosongan hukum
yg tidak diatur dalam hukum tertulis.

Contoh konvensi-konvensi yang ada di Indonesia :

1. Praktik di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mengenai


pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Pidato Presiden setiap tanggal 16 Agustus di depan Sidang Paripurna
DPR. Secara konstitusional tidak ada ketentuan yang mewajibkan
presiden menyampaikan pidato resmi tahunan semacam itu karena
presiden tidak tergantung DPR dan tidak bertanggung jawab pada DPR,
melainkan presiden bertanggung jawab kepada MPR. Kebiasaan ini
tumbuh sejak Orde Baru.
3. Jauh hari sebelum MPR bersidang presiden telah menyiapkan rancangan
bahan-bahan untuk Sidang Umum MPR yang aka datang itu. Dalam UUD
1945 hal ini tidak diatur, bahkan menurut Pasal 3 UUD 1945 MPR-lah
yang harus merumuskan dan akhirnya menetapkan GBHN. Namun untuk
memudahkan MPR, presiden menghimpun rancangan GBHN yang
merupakan sumbangan pikiran Presiden sebagai Mandataris MPR yang
disampaikan dalam upacara pelantika anggota-anggota MPR. Hal tersebut
merupakan praktik ketatanegaraan yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis, yang sudah
berulang kali dilakukan pada masa pemerintahan Orde Baru.
4. Pada setiap minggu pertama bulan Januari, Presiden Republik Indonesia
selalu menyampaikan penjelasan terhadap Rancangan Undang-undang
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di hadapan DPR,
perbuatan presiden tersebut termasuk dalam konvensi. Hal ini pun tidak
diatur dalam UUD 1945, dalam pasal 23 ayat 1 UUD 1945 hanya
disebutkan bahwa "Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan tiap-
tiap tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat
tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah
menjalankan anggaran tahun lalu". Penjelasan oleh Presiden mengenai
RUU tentang APBN di depan DPR yang sekaligus juga diketahui rakyat
sangat penting, karena keuangan negara itu menyangkut salah satu hak
dan kewajiban rakyat yang sangat pokok. Betapa caranya rakyat sebagai
bangsa akan hidup dan dari mana didapatnya belanja buat hidup, harus
ditetapkan oleh rakyat itu sendiri, dengan perantaraan Dewan Perwakilan
Rakyat, demikian penjelasan UUD 1945.
5. Adanya Menteri Negara Nondepartemen dalam praktik ketatanegaraan di
bawah Pemerintahan Orde Baru. Pasal 17 ayat 3 UUD 1945 menyebutkan
bahwa : "menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan". Jika
ditinjau dari ketentuan Pasal 17 ayat 3 UUD 1945, maka menteri-menteri
itu harus memimpin Departemen. Namun demikian dalam praktik
ketatanegaraan di masa Orde Baru dengan kabinet yang dikenal Kabinet
Pembangunan, komposisi menteri dalam tiap-tiap periode Kabinet
Pembangunan di samping ada Menteri yang memimpin Departemen,
terdapat juga Menteri Negara Nondepartemen. Adanya Menteri
Nondepartemen berkaitan dengan kebutuhan pada era pembangunan
dewasa ini. Karena adanya Menteri Negara Nondepartemen sudah
berulang-ulang dalam praktik penyelenggaraan negara, maka dapatlah
dipandang sebagai konvensi dalam ketatanegaraan kita dewasa ini.
Tidaklah dapat diartikan bahwa adanya Menteri Negara Nondepartemen
mengubah UUD 1945. Karena barulah terjadi perubahan terhadap UUD
1945 apabila prinsip-prinsip konstitusional yang dianut telah bergeser,
misalnya menteri-menteri kedudukannya tidak lagi tergantung presiden
dan bertanggung jawab pada presiden. Dalam hal ini misalnya menteri-
menteri tersebut bertanggung jawab kepada DPR dan kedudukannya
tergantung DPR.
6. Pengesahan Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui oleh DPR.
Secara konstitusional presiden sebenarnya mempunyai hak untuk
menolak mengesahkan Rancangan Undang-undang yang telah disetujui
DPR, sebagaimana diisyaratkan oleh pasal 21 ayat 2 UUD 1945. Tetapi
dalam praktik presiden belum pernah menggunakan wewenang
konstitusional tersebut, presiden selalu mengesahkan Rancangan
Undang-undang yang telah disetujui oleh DPR, meskipun Rancangan
Undang-undang itu telah mengalami berbagai pembahasan dan
amandemen di DPR. Rancangan Undang-undang kebanyakan berasal dari
Pemerintah (Presiden) sebagaimana ketentuan yang terdapat dalam Pasal
5 ayat 1 UUD 1945. Dalam pembahasan RUU tersebut kedudukan DPR
merupakan partner dari presiden (pemerintah). Maka pengesahan
Rancangan Undang-undang oleh Presiden sangat dimungkinkan karena
RUU tersebut akhirnya merupakan kesepakatan antara DPR dengan
Pemerintah.

Sumber:
Thaib,Dahlan.2006.Teori dan Hukum Konstitusi.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Read more: http://hitamandbiru.blogspot.com/2011/01/pengertian-konvensi-dan-contoh-


konvensi.html#ixzz4uX4I7WFG

Apa yang dimaksud Deklarasi (Declaration) ? Deklarasi merupakan perjanjian internasional


yang berbentuk traktat dan dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat apabila
menerangkan satu judul dari batang tubuh ketentuan traktat dan sebagai dokumen tidak resmi
apabila merupakan lampiran pada traktat atau konvensi atau mengatur hal-hal yang kurang
penting.

Protokoladalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum
digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari
informasi untuk penyimpanan jangka panjang.

Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di
dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal
berikut:
 Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
 Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
 Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
 Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
 Bagaimana format pesan yang digunakan.
 Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
 Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
 Mengakhiri suatu koneksi

Di sisi pengguna, aspek terpenting dari protokol adalah bahwa komputer atau alatnya harus
mendukung protokol tersebut jika ia ingin berkomunikasi dengan komputer lain.Protokol dapat
diimplementasikan ke dalam hardware maupun software.
■ TCP/IP
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol, yakni
sekumpulan protokol komunikasi yang dipergunakan untuk menghubungkan host-host di
internet. TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS, yang terdiri atas
dua protokol yakni TCP dan IP. TCP/IP dibangun pada sistem operasi UNIXdan dipergunakan oleh
internet, dan mejadi standar de facto untuk jalur transportasi data melalui jaringan,
meskipun sistem operasi jaringan memiliki protokolnya sendiri, misalnya Netware, yang juga
mendukung TCP/IP. TCP/IP pada dasarnya merupakanprotokol yang memungkinkan sistem di
seluruh dunia dapat berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet.
■ User Datagram Protocol
User Datagram Protocol atau disingkat UDP, adalah sebuah protokol tanpa koneksi
(connectionless), seperti halnya TCP, UDP berjalan di atas jaringan IP, Tidak
sepertiTCP/IP, UDP/IP menyediakan sangat sedikit layanan perbaikan kesalahan.
ProtokolUDP menawarkan sebuah jalan langsung untuk mengirimkan dan
menerima datagrampada sebuah jaringan IP. Tujuan utama protokol UDP adalah untuk
menerbitkan pesan (broadcast transmission) melalui jaringan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah bahkan sering mendengar maupun mengucap kata Piagam, Tapi kita
juga belum tentu tau apa arti sebenarnya. Untuk itu perlu bagi kita mengetahui penjelasan sebenarnya dari kata
Piagam.
Berikut ini merupakan penjelasan, definisi serta maksud dari kata Piagam menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) :
pi·a·gam n 1 surat (tulisan pd batu, tembaga, dsb) resmi yg berisi pernyataan pemberian hak, tanah, dsb atau
berisi pernyataan dan peneguhan mengenai suatu hal (tt ikrar dsb): -- itu ditandatangani oleh Presiden; -- yg
mengingatkan kita kpd bukti sejarah masa lalu; 2 ijazah; diploma: kepala sekolah menyerahkan -- kpd siswa
yg lulus;
Kita sering mendengar istilah Piagam, lalu apakah kita sudah tahu Pengertian Piagam? Jika
anda belum tahu simak penjelasannya ini. Piagam merupakan istilah yang dipakai untuk
menyebutkan perjanjian internasional yang membentuk dan mengatur organisasi internasional
seperti PBB.

Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi administratif.
Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.

Covenant adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa-Bangsa pada
tahun 1920, yang bertujuan untuk menjamin terciptanya perdamaian dunia, meningkatkan kerja sama
internasional dan mencegah terjadinya peperangan.

Kovenan itu apa sih? Kovenan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan
suatu perjanjian internasional yang membentuk dan mengatur Liga Bangsa-bangsa.

Anda mungkin juga menyukai